Anda di halaman 1dari 2

Nilai-Nilai Ilmiah dan Pengembangan Kebudayaan Nasional

Ada tujuh nilai yang terpancar dari hakikat kelilmuan yakni, kritis, rasional, logis,
obyektif, terbuka, menjunjung kebenaran, dan pengabdian universal. Pengembangan
kebudayaan nasional pada hakikatnya adalah perubahan dari kebudayaan yang sekarang
bersifat konvensional kearah situasi kebudayaan yang lebih mencerminkan aspiraasi dan
tujuan nasional. Ilmu mengajari kita tentang keberanian normal untuk mempertahankan apa
yang diangggap benar dengan ilmu merupakan arena dari “petualangan idea”, dimana
semangar pionir dapat menjelajah secara leluasa dalam mengabdi tanah air.

Kearah Peningkatan Peranan Keilmuan

Pertama, ilmu merupakan bagian dari kebudayaan dan oleh sebab itu langkah-langkah
kearah peningkatan peranan dan kegiatan keilmuan harus memperhatikan situasi kebudayaan
masyarakat. Kedua, ilmu merupakan salah satu cara dalam menemukan kebenaran. Ketiga,
asumsi dasar dari semua kegiatan dalam menemukan keberana adalah rasa percaya terhadap
metode yang dipergunakan dalam kegiatan tersebut. Keempat, pendidikan keilmuan harus
sekaligus dikaitkan dengan pendidikan moral. Kelima, pengembangan bidang keilmuan harus
disertai dengan pengembangan dalam bidang filsafat terutama yang menyangkut keilmuan.
Keenam, kegiatan ilmiah haruslah bersifat otonom yang terbebas dari kekangan struktur
kekuasaan.

Dua Pola Kebudayaan

Terdapat perbedaan antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, namun hanya bersifat
teknis, dasar ontologis, epistemlogis, dan aksiologis dari kedua ilmu tersebut dan metode
yang digunakan dalam memperoleh pengetahuan adalah metode ilmiah yang sama. Tujuan
Ilmu adalah mencari penjelasan dari gejala-gejala yang kita temukan yang memungkinkan
kita untuk mengerti dan memberian kita alat untuk menguasai masalah tersebut.

Adanya dua kebudayaan yang terbagi kedalam ilmu-ilmu alam dan ilmu sosia ini masih
terdapat di Indonesia. Ada dua tujuan pokok dalam pendidikan matematika. Yang pertama,
mencaku penguasaan matematika secara teknis dan mendalam dalam rangka penalaran
deduktif untuk menemukan kebenaran. Kedua, adalah penguasaan matematika sebagai alat
komunikasi simbolik
Manusia itu sendiri adalah produk dari suatu proses belajar dimana mencakup
didalamnya karekteristik cara berfikir masyarakat yang berkembang menurut tahapannya.
Yang pasti adalah bahwa dalam tahap perkembangan sekaran ini pembagian jurusan dalam
sistem pendidika kita berdasarkan bidang keilmuan sudah tidak dapat dipertahankan lagi.

Suatu usaha yang fundamental dan sistematis dalam menghadapi masalah ini perlu
diusakaan. Adanya dua pola kebudayaan dalam bidang keilmuan bukan saja merupakan
sesuatu yang regresif melinkan juga destruktif, bukan saja bagi kemajuan ilmu itu sendiri,
melainkan juga bagi pengembangan peradaban secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai