A. Latar Belakang
Infeksi rumah sakit adalah infeksi yang muncul selama seseorang dirawat dirumah
sakit (Utama,1999). Depkes RI (2003) mengatakan bahwa infeksi rumah sakit adalah
infeksi yang didapat seseorang dalam waktu 3 X 24 jam sejak masuk rumah sakit. Infeksi
rumah sakit adalah infeksi yang didapat dari pasien dari rumah sakit pada saat pasien
menjalani proses asuhan keperawatan. Infeksi rumah sakit pada umumnya terjadi pada
pasien yang dirawat diruang seperti ruang perawatan anak, perawatan penyakit dalam,
perawatan intensif, dan perawatan isolasi (Darmadi, 2008). Infeksi rumah sakit menurut
Brooker (2008) adalah infeksi yang didapat dari rumah sakit yang terjadi pada pasien yang
dirawat selama 72 jam dan pasien tersebut tidak menunjukan tanda dan gejala infeksi pada
saat masuk rumah sakit.
1
2. Reservoir atau dimana tempat agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak
dan siap ditularkan pada oranglain. Reservoir yang paling umum adalah manusia,
binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air dan bahan organic lainnya.
3. Pintu keluar (portal of exit) adalah jalan dari agen infeksi meninggalkan reservoir.
Pintu keluar meliputi saluran pernapasan, pencernaan, saluran kemih dan kelamin,
kulit, dan membrane mukos, transplasenta dan darah serta cairan tubuh lainnya
4. Transmisi (cara penularan) mekanisme bagaimana transport agen infeksi dan
reservoir ke penderita (yang susptibel). Ada beberapa cara penularan yaitu : (1)
kontak : langsung atau tidak langsung, (2) droplet, (3) airbone, (4) melalui
vehikulum (makan,minum,darah) dan (5) melalui vector (biasanya serangga dan
binatang pengerat)
5. Pintu masuk (portal of entry) tempat dimana agen infeksi memasuki penjamu (yang
suseptibel). Pintu masuk biasanya melalui saluran pernapasan,pencernaan, saluran
kemih, dan kelamin, selaput lender, serta kulit yang tidak utuh
6. Penjamu (host) yang suseptibel adalah orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh
yang cukup untuk melawan agen infeksi serta mencegah terjadinya infeksi dan
penyakit. Factor yang khusus dapat mempengaruhi adalah umur, statust gizi, status
imuniasasi, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma atau pembedahan,
pengobatan dengan imunosuresan (Dapertermen Kesehatan, 2009).
2
3. Tenaga kesehatan yang menderita penyakit yang dapat meningkatkan resiko
penularan infeksi, baik dari dirinya kepada pasien atau sebaliknya, sebaliknya tidak
erawat pasien secara langsung
4. Sebagai contoh misalnya, pasien penyakit kulit yang basah sperti eksmi, bernanah,
harus menutupi kelainan kulit tersebut dengan plester kedap air.
5. Bagi tenanga kesehatan yang mengidap HIV mempunyai kewajiban moral untuk
memberi tahu atasannya tentang status kronologi tersebut dapat menjadi resiko
pada pasien, misalnya tenaga kesehatan dengan status HIV positif dan menderita
eksmi basah (Dapertemen Kesehatan, 2003)
Mencuci tangan 6 langkah adalah menggosok ke-2 pergelangan tangan secara kuat
dengan cara bersamaan memakai sabun dan dibilas dengan air mengalir maksud dan tujuan
untuk menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin.
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga pasien
diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami tentang cuci tangan 6 langkah .
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien
diharapkan mereka mampu menjelaskan tentang :
a. Pengertian cuci tangan
3
b. Tujuan dan manfaat cuci tangan
c. Jenis mencuci tangan
d. Waktu yang tepat mencuci tangan
e. Cara mencuci tangan
C. Tempat
Poli Anak RSUD Wangaya
D. Waktu
Hari/Tanggal : Kamis, 28 September 2017
Jam : 10.00 – 11.30 WITA
E. Sasaran
1. Peserta : Ibu Bayi yang sedangan mengantarkan anaknya
2. Jumlah : Kapasitas penunjang di Poli Anak RSUD Wangaya
F. Metode
Metode yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan yaitu :
1. Metode Ceramah
2. Diskusi
3. Demontrasi
G. Media
Media yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan yaitu :
1. Leaflet
H. Pembagian Kelompok
1. Ketua : NI Putu Rita Laksmi
2. Pemandu : Ni Luh Febby Rahayu
3. Fasilitator : Bella Safira
4. Obsever : Ni Luh Putu Lisna Ayuningtyas
I. Rencana Pelaksanaan
1. Persiapan
Handrub
4
2. Proses
5
tepat untuk
mencuci
tangan
d. Cara
mencuci
tangan
e. Demontrasi
Penutup 10 1. Melakukan 1. Bertanya hal- Form
menit evaluasi hal yang post
- Interaksi kurang test,
- Post test dimengerti pulpen
2. Menyimpulka 2. Menjawab dan
n materi yang soal post test leaflet
telah 3. Mendengarkan
disampaikan penyuluhan
3. Membagikan 4. Menjawab
leaflet salam
4. Menyampaik
an
terimakasih
dan salam
3. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Materi sudah mendukung sesuai dengan penyuluhan yang diberikan
2. Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan
3. Tenaga dan alat untuk mencuci tangan sudah disiapkan berupa handrub
(cairan antiseptic)
4. Perserta disiapkan diperkirakan hadir 10 ibu yang mengatarkan anaknya ke
Poli Anak
6
b. Evaluasi Proses
1. Proses penyuluhan dapat berlangsung secara lancer dan peserta penyluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan
2. Pserta penyuluhan memperhatikan penyuluhan yang diberikan
3. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi anatara penyuluh dan
sasaran
4. Kehadiran peserta diharapkan 50% dari kapasitas ruangan yang tersdia dan
tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan
berlangsung
c. Evaluasi Hasil
1. Orang tua pasien mampu menjelaskan pengertian cuci tangan
2. Orang tua pasien mampu menjelaskan manfaat dan tujuan dari cuci tangan
3. Orang tua pasien menjelaskan jenis cuci tangan
4. Orang tua pasien mengetahui waktu yang tepat untuk mencuci tangan
5. Orang tua pasien mengetahui cara mencuci tangan
7
MENCEGAH INFEKSI DENGAN CARA MENCUCI TANGAN
Lampiran Materi
A. Pengertian
Infeksi rumah sakit adalah infeksi yang muncul selama seseorang dirawat
dirumah sakit (Utama,1999). Depkes RI (2003) mengatakan bahwa infeksi rumah
sakit adalah infeksi yang didapat seseorang dalam waktu 3 X 24 jam sejak masuk
rumah sakit. Infeksi rumah sakit adalah infeksi yang didapat dari pasien dari rumah
sakit pada saat pasien menjalani proses asuhan keperawatan. Infeksi rumah sakit pada
umumnya terjadi pada pasien yang dirawat diruang seperti ruang perawatan anak,
perawatan penyakit dalam, perawatan intensif, dan perawatan isolasi (Darmadi, 2008).
Infeksi rumah sakit menurut Brooker (2008) adalah infeksi yang didapat dari rumah
sakit yang terjadi pada pasien yang dirawat selama 72 jam dan pasien tersebut tidak
menunjukan tanda dan gejala infeksi pada saat masuk rumah sakit.
8
1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan (makanan).
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain.
C. Jenis mencuci tangan
1. Mencuci tangan dengan sabu cair dan air mengalir
Mencuci tangan menggunakan sabun cair dan air mengalir bertujuan untuk
membantu proses pelepasan kotoran dan kuman dengan menggunakan air mengalir,
kuman dan kotoran yang menempel pada permukaan kulit dan kuku akan luruh
bersama air mengalir. Mencuci tangan menggunakan sabun cair ketika tangan
terlihat kotor, dengan durasi waktu 40-60 detik.
9
Berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh WHO, kegiatan mencuci
tangan dengan menggunakan sabun mampu mengurangi angka diare sebanyak 45%
dan bahkan mampu menurunkan kasus ISPA serta fiu Burung hingga 50%. Data
tersebut membuktikan bahwa kondisi tangan yang bersih akan sangat membantu
kualitas hidup dan kesehatan anda. Setelah mengetahui beberapa penyakit yang bisa
dicegah dengan rajin mencuci tangan, berikut beberapa waktu yang tepat untuk
mencuci tangan.
a) Sebelum menyusui
Khsus untuk ibu-ibu menyusui, sebelum memberikan air susu ibu kepada anak
anda lakukan kegiatan cuci tangan terlebih dahulu. Dalam kegiatan menyusui
sudah pasti akan ada sentuhan antara tangan anda dengan bayi anda. Kondisi
bayi tidak sekuat orang dewasa dalam pertahanan kesehatan, cuci tangan
diperlukan untuk bayi yang belum sekuat orang dewasa dalam menolak kuman
dari tangan anda.
b) Sebelum makan
Sebelum makan merupakan waktu yang tepat untuk mencuci tangan, jangan lupa
untuk menggunakan sabun, bukan hanya dengan air. Anda tidak akan pernah
tahu kondisi kebersihan tangan anda apalagi jika dalam sehari-hari anda
menyentuh sesuatu yang digunakan oleh umum seperti tombol lift, gagang pintu,
dan sebagaimya.
c) Sebelum menyiapkan makanan
Kegiatan menyiapkan makanan ini tidak hanya pada proses menyiapkan
makanan di meja akan tetapi pada tahap awal memasak sebaiknya sudah
mencuci tangan demi kebersihan makanan yang akan disajikan.
d) Setelah buang air besar
Untuk hal yang ini sudah pasti harus anda lakukan. Walaupun anda
menggunakan tisue atau keran air cuci hingga bersih, pastikan sebelum keluar
dari toilet tangan anda sudah tercuci dengan air dan sabun.
e) Setelah bersentuhan dengan hewan
Pecinta hewan, jangan pernah lupa untuk selalu mencuci tangan setelah anda
melakukan aktifitas dengan hewan anda. Walaupun anda juga selalu menjaga
10
kesehatan dan kebersihan hewan peliharaan, anda tetap harus selalu menjaga
dengan melakukan cuci tangan sebelum melakukan kegiatan lain.
E. Cara Mencuci Tangan 6 Langkah Yang Baik Dan Benar Menggunakan sabun cair atau
hand rub
1. Tekan hand rub dengan mantap lalu ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
2. Menggosok kedua punggung tangan secara bergantian kiri dan kanan
3. Gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan menjalin
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok dengan seksama kearah ibu
jari. Bersihkan kedua pergelangan tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian
dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisue
7. Bila mencuci tangan dengan hand rub tunggu sampai kering dan siap untuk
melakukan kegiatan
8. Bila menggunakan hand wash lakukan gerakan 6 langkah tadi pada air mengalir
sampai tangan tidak licin, lalu keringkan tangan menggunakan lap kering bersih
atau tisue
11
DAFTAR PUSTAKA
A.Potter, Patricia, Pery.2002. Keterampilan dan prosedur Dasar. Mosby : Elsevier Science
Depkes, 2007. Rujukan Maternal dan Neonatal: Jakarta. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4 volume 1 EGC.Jakarta
12
HALAMAN PENGESAHAN
Denpasar, 28 September 2017
Ketua Kelompok
Mengetahui
( ) ( )
13