Belum ada kesepakatan di antara para pendidik dan para ahli teori belajar
mengenai bagaimana pengetahuan dapat ada dalam diri manusia dan bagaimana
guru kepada murid-muridnya. Yang lain percaya bahwa pengetahuan sudah ada
dalam diri manusia, hanya saja bagaimana membangkit intelektual dirinya dan
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative konstan
dan berbekas.
adalah proses perubahan tingkah laku. Seseorang telah dianggap telah belajar
sesuatu bila ia mampu menunjukan tingkah laku. Menurut teori ini, yang
terpenting adalah masukan atau input yang berupa masukan dan keluaran atau
output yang berupa respon. Sedangkan apa yang terjadi diantara stimulus dan
respon itu dianggap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati.
belajar dapat diartikan sebagai perubahan Tingkah laku pada diri individu berkat
menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap,
Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya
Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah
menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang
disajikan.
a. The Enactive suatu informasi yang tidak dapat dikhayalkan dan juga tidak
b. The Iconic yaitu informasi yang tidak dapat dinyatakan secara verbal
gambar).
c. The Symbolic informasi yang dapat diamalkan, dapat dikhayalkan dan juga
tujuan yang tercantum dalam standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan
kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan
minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam
menyebangkan.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
(wasilah) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
(Sardiman, 2006: 6)
pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegaiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi anatara guru dan siswa
diatas sikap pasif anak didik. Dalam hal ini, media pendidikan berguna
untuk:
dan minatnya.
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan
pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak
mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi
bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah
dalam:
b. Mempersamakan pengalaman
diantaranya:
a. Fleming (dalam Sudjana, 2007) media merupakan penyebab atau alat yang
hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar - siswa
penerima.
belajar.
d. National Education Association (dalam Yahya Nursidik, 2008)
adalah sarana atau alat dalam berbagai bentuk baik fisik maupun abstrak yang
Origami merupakan bahasa Jepang, yang terdiri dari dua suku kata ori
(lipat) dan kami (kertas). Sehingga Origami berarti suatu seni melipat kertas yang
diperkenalkan pada abad pertama di zaman Tiongkok kuno pada tahun 105 M
oleh Ts’ai Lun. Pada masa itu, kertas dibuat dari potongan kecil tumbuhan dan
kain berkualitas rendah. Contoh-contoh awal origami yang berasal dari tiongkok
Untuk waktu yang lama, model-model yang dikenal hanya berbatas pada
disebarluaskan dan dipahami oleh banyak pihak. Sistem ini kemudian dikenal
mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses
belajar, akhir dari proses belajar inilah yang dinamakan perolehan suatu hasil
belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar
kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan mengajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009:3)
dengan adanya perubahan perilaku kearah positif yang relatif permanen pada diri
orang yang belajar. Sehubungan dengan pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk.
kognitif atau kemampuan berfikir, domain afektif atau sikap dan domain
lain:
lingsikolastik.
2. Strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir seseorang dalam
tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul
data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar. Menurut Wahidmurni,
dkk. (2010:28), instrumen di bagi menjadi dua bagian besar, yakni tes dan non tes.
belajar yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa
sebelumnya.
sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan yang dimiliki siswa
dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar motorik.
didasarkan atas pembagian suatu benda atau himpunan atas beberapa bagian yang
dan b sebagai penyebut. Contohnya; apabila sebuah kertas berbentuk segi empat
(anggap kertas tersebut mewakili bilangan satu ) dipotong atau dibagi dua sama
besar, maka tiap bagian menjadi setengah atau seperdua. Lambang seperdua atau
1 1
setengah ditulis atau 0,5 . Seterusnya apabila kertas tersebut di bagi 4 ( 4 ) atau
2
1
6 ( ), dapat dilihat keseluruhannya pada gambar-gambar pecahan sederhana di
6
bawah ini.
a. b. c.
1 3 4
pecahan seperdua atau pecahan pecahan
2 4 8
Contoh lain, seorang ibu pulang dari pasar membawa 3 (tiga) potong roti
gambang sedangkan anaknya ada 2 (dua) orang, supaya anak mendapat bagian
yang sama maka, 3 potong roti gambang tersebut harus di bagi 2. Sehingga dalam
1
pembagian roti gambang tersebut, setiap anak mendapat 1 2 (satu setengah)
bagian.
kelas III SD dalam mengajarkan pecahan masih dalam tahap pengenalan pecahan.
Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III A SDIT Al-
dan dapat di percaya. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini
5 soal. Nilai yang didapatdari hasil tes yang diambil sebagai data dalam
penelitian.
b. Observasi (Pengamatan)
observasi yang digunakan adalah Lembar Aktifitas Siswa, yaitu data proses
pengolahan data karena pada tahap ini hasil penelitian dirumuskan. Setelah
Keterangan :
P = Angka persen
menggunakan presentase.
𝑓
P= 𝑁 x 100%
penting yaitu masalah yang di angkat dan dipecahkan melalui PTK harus
oleh guru. Jika seorang guru merasa bahwa apa yang dipraktekkan sehari-hari
karena itu, guru dapat berkolabratif melakukan penelitian tindakan kelas. Dari
mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba
yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Wiriatmadja, 2008: 66).
2. Tindakan : Apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
dilaksanakan.
Siklus III
Gambar 3.1 Siklus Rancangan PTK
( Modifikasi dari rancangan Wiraatmaja, 2008: 66)
3.8 Pendekatan dan Jenis Penelitian
siklus, diantaranya :
a. Siklus I
1. Perencanaan kegiatan
2. Pelaksanaan kegiatan
3. Pengamatan
4. Refleksi
b. Siklus II