Anda di halaman 1dari 2

JAMES BIMA DANISSWARI PUTRA

1303151022

2 D3 ELEKTRO INDUSTRI A

Respon Trafo Jika Diberi Tegangan AC dan DC


Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC disebut
transformator (trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu terminal input dan terminal output.
Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal output terdapat pada kumparan
sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah dihubungkan dengan terminal input. Adapun,
hasil pengubahan tegangan diperoleh pada terminal output. Prinsip kerja transformator
menerapkan peristiwa induksi elektromagnetik.

Respon Trafo Jika Diberi Tegangan AC

Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang dililiti kumparan akan menjadi
magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada elektromagnet selalu terjadi perubahan garis
gaya magnet. Perubahan garis gaya tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder.

Dengan demikian, pada kumparan sekunder juga terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal
itulah yang menimbulkan GGL induksi pada kumparan sekunder. Adapun, arus induksi yang
dihasilkan adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah lilitan sekunder.

Respon Trafo Jika Diberi Tegangan DC

Tampak pada gambar sebuah besi lunak yang berfungsi sebagai inti dililitkan padanya kawat-
kawat tembaga sehingga terbentuk dua buah lilitan, yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder.
Lilitan primer dan lilitan sekunder ini terisolasi secara sambungan, mereka hanya sama-sama
terlilitkan pada satu gelondong inti yang sama, yaitu besi lunak.
Ketika switch ditutup (disambungkan), jarum galvanometer bergerak sesaat namun kemudian
kembali lagi ke posisi nol. Meskipun switch terus ditutup (berarti ada aliran arus dari baterai
ke lilitan primer) tapi jarum galvanometer tidak lagi bergerak. Ia hanya bergerak sesaat ketika
switch mulai ditutup.
Pada saat switch dibuka, jarum galvanometer kembali bergerak sesaat lalu ke nol lagi.
Disimpulkan bahwa munculnya tegangan listrik di lilitan sekunder adalah pada saat switch
ditutup dan pada saat switch dibuka saja. Pada saat switch ditutup terjadi perubahan pada besi
lunak (inti) dari netral menjadi bersifat magnet. Dan pada saat switch dibuka juga terjadi
perubahan pada besi lunak dari bersifat magnet menjadi netral. Perubahan-perubahan ini
menyebabkan munculnya tegangan listrik di lilitan sekunder.

Jika switch ditutup dan dibuka berganti-ganti secara kontinyu terus menerus maka jarum
galvanometer akan terus menunjukkan adanya tegangan listrik. Jika baterai (sumber DC)
diganti dengan sumber AC, maka switch tidak lagi diperlukan untuk dibuka-tutup agar terus
menimbulkan tegangan listrik di lilitan sekunder, sebab di dalam arus AC terkandung tegangan
positif dan negatif yang berganti-ganti yang bisa menyebabkan perubahan-perubahan medan
magnet pada besi lunak terus menerus. Akibatnya di lilitan sekunderpun akan muncul
tegangan listrik yang terus menerus juga. Itulah sebabnya trafo digunakan untuk transfer daya
AC atau untuk transfer daya dengan tegangan yang mempunyai perubahan-perubahan periodik.

Anda mungkin juga menyukai