Anda di halaman 1dari 3

PEREDAM GEMPA DI ACEH

Indonesia adalah Negara yang terletak pada sejumpalah


pertemuan lempengan tektonik yang besar dan aktif. Sehingga
memposisikan Indonesia ke daerah yang rawan terhadap gempa bumi. Dari
beberapa pengamatan mulai tahun 1833 sampai 2012, tercatat lebih kurang
22 kali gempa yang terjadi di seluruh Indonesia yang mengakibatkan
kerugian material dan dan korban jiwa yang sangat besar. Dari semua
riwayat gempa yang terjadi gempa yang paling mematikan adalah gempa
Aceh. Gempa ini mengakibatkan tsunami rusaknya bangunan dan
infrastruktur lainnya rusak dan korban jiwa dengan jumlah yang sangat
besar.
Untuk mengantisipasi terjadinya gempa di masa yang akan datang,
sangat penting untuk mengembangkan konsep desain struktur yang tahan
gempa secara konprehensif. Konsep yang disebut konfrehensif adalah
memfokuskan pada perlindungan bangunan dari kerusakan yang
ditimbulkan oleh gempa dengan cara disipasi energi gempa. Energi gempa
diredam (didisipasi) dengan cara memasang peredam pada struktur.
Dengan menambah peredam, energi gempa yang masuk ke struktur dapat
direduksi dan dikontrol sehingga gaya-gaya dan simpangan struktur
menjadi kecil, dengan demikian bangunan dapat direncanakan dalam
keadaan elastis untuk kejadian gempa besar dengan biaya yang cukup
ekonomis.
Menurut pendapat kami jenis peredam gempa yang digunakan di
daerah Aceh adalah rubber bearing atau base isolation. Rubber bearing
berupa bantalan yang terbuat dari susunan lembar-lembar karet dan pelat
baja. Kedua bahan tersebut, biasanya direkatkan selang-seling, sehingga
membentuk bantalan berebentuk silinder yang mampu menahan beban
tekan sampai 500 ton (lebih kurang 9 kali beban satu tiang ruko berlantai
tiga) perunit. Bantalan karet atau rubber bearing ini, dipasang di bawah
bangunan, terletak diantara sisi atas pondasi dan sisi bawah balok pondasi.
Bantalan karet ini mampu meredam getaran gempa hingga sebesar 75
persen, sehingga getaran gempa sisanya 25 persen yang diteruskan ke
struktur bagunan atas. Dengan demikian bangunan relatif tenang, tidak
berguncang saat terjadi gempa sedang sampai gempa kuat.
Pemasangan bantalan karet rubber bearing atau base isolation
pada bangunan memiliki berbagai keuntungan. Keuntungannya antara lain:
struktur bangunan dapat dibuat lebih ringan dan struktur tidak perlu terlalu
kaku, karena getaran sudah diisolasi oleh bantalan karet. Manfaat lain,
adalah bahan peredam getaran gempa bantalan karet tersebut, cocok untuk
bangunan yang tidak boleh terguncang ketika gempa terjadi, seperti; ruang
operasi rumah sakit, pusat data komputer, museum benda keramik kuno,
dan lain-lain.
Aplikasi bantalan karet peredam gempa, pernah diuji coba pada
beberapa bangunan bertingkat di Indonesia. Hasilnya ketika terjadi gempa,
struktur bangunan tersebut dalam kondisi tetap utuh dan tidak mengalami
kerusakan sedikitpun. Pada alas bagunan yang dipasang 15 unit bantalan
karet berdiameter 150 milimeter dan tebal 300 milimeter tersebut, ketika
terjadi gempa dengan intensitas sedang beberapa tahun yang lalu, struktur
bangunan tersebut dalam kondisi tetap utuh dan tidak mengalami
kerusakan sedikitpun hingga kini.

Gambar 1 Prinsip Kerja Rubber Bearing


Gambar 2 Perbandingan (a) Rubber Bearing dengan peredam lainnya

Berkaca pada kejadian gempa pada tahun 2004 yang berkekuatan


9,3 SR kami memilih rubber bearing atau base isolation sebagai peredam
gempa di Aceh karena dapat menahan gempa dengan kekuatan tinggi dan
lebih stabil dibandingkan dengan peredam gempa lainnya seperti pada
Gambar 2. Selain itu rubber bearing atau base isolation juga sudah banyak
diaplikasikan pada rumah – rumah di Aceh.

Anda mungkin juga menyukai