Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pendahuluan

SC

A. Definisi/ Deskripsi Konsep


Dewi Yusmiati (2007) menyatakan bedah sesar adalah sebuah bentuk melahirkan anak
dengan melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus abdomen seorang ibu dan
uterus untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih. Cara ini biasanya dilakukan ketika kelahiran
melalui vagina akan mengarah pada komplikasi-komplikasi, kendati cara ini semakin umum
sebagai pengganti kelahiran normal.

Sectio caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat di atas 500 gr,
melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh (intact) (Joy, 2009).

Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka perut dan
dinding uterus atau vagina atau suatu histerektomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim.

B. Mekanisme fisiologi sesuai kebutuhan dalam bentuk skematik


C. Rencana asuhan klien
1. Pengkajian
1. Identitas
Terdiri dari identitas pasien (nama, tanggal lahir/umur pasien, suku/bangsa, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, diagnosa medis, no RM dan tanggal
masuk rumah sakit). Identitas penanggung jawab/suami (nama, tanggal lahir/umur
pasien, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat).
2. Riwayat penyakit sekarang, dahulu dan keluarga
a. Riwayat penyakit sekarang
Keadaan yang dirasakan klien ketika berada dirumah sakit.
b. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit seperti hipertensi atau hipotensi, dan penyakit gangguan
pembekuan darah.
c. Riwayat penyakit keluarga
Adakah keluarga yang menderita hipertermia malignan atau reaksi anastesi.
3. Pemeriksaan fisik
a. Sirkulasi
Riwayat masalah jantung, edema pulmonal, penyakit vaskuler perifer atau stasis
vaskuler (peningkatan pembentukan trombus).
b. Integritas ego
Perasaan cemas, takut, marah, apatis, serta adanya faktor stres multipel. Dengan
tanda tidak dapat beristirahat dan peningkatan tegangan.
c. Makanan/cairan
Malnutrisi, membran mukosa yang kering, pembatasan puasa praoperasi.
d. Pernafasan
Adanya kondisi kronik/batuk, merokok.
e. Keamanan
Riwayat transfusi darah dan tanda munculnya proses infeksi.

D. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, dan pencocokan silang, tes Coombs.
2. USG : melokalisasi plasenta, menentukan pertumbuhan, kedudukan, dan presentasi janin.
3. Urinalisis : menentukan kadar albumin/glukosa.
4. Kultur : mengidentifikasi adanya virus herpes simpleks tipe II.
5. Pelvimetri : menentukan CPD.
6. Amniosentesis : mengkaji maturitas paru janin.
7. Tes stres kontraksi atau tes nonstres : mengkaji respon janin terhadap gerakan/stres dari
pola kontraksi uterus atau pola abnormal.
8. Pemantauan elektronik kontinue : memastikan status janin atau aktivitas uterus.

E. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


Diagnose 1 : nyeri akut
1. Definisi
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan
jaringan yang actual dan potensial, atau digambarkan dengan istilah seperti (Internasional
Association for the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba perlahan dengan intensitas ringan
sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya
kurang dari enam bulan.
2. Batasan karakteristik
Subjektif :
Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan (nyeri) dengan isyarat
Objektif :
a. Perubahan autonomik (misalnya : perubahan TD, pernapasan atau nadi).
b. Tampak luka operasi pada abdomen
c. Prilaku ksprisif (misalnya : gelisah, merintih, menangis, kewaspadaan yang berlebihan,
peka terhadap rangsangan, dan menghela napas panjang).
d. Gangguan tidur.
e. Focus menyempit
f. Pucat
3. Faktor yang berhubungan
Agen-agen penyebab nyeri (misalnya : biologis, kimia, fisik dan psikologis).

Diagnosa 2 : risiko infeksi


1. Definisi
Berisiko terhadap invasi organism patogen
2. Batasan karakteristik
Adanya insisi pada abdomen dan ada tanda-tanda infesi (dolor, kalor, tumor, rubor dan
fungsio lesea)
Faktor risiko :
a. Kerusakan jaringan
b. Pertahanan primer tidak adekuat (kulit luka, trauma jaringan, penurunan fungsi silia,
stasis cairan tubuh, perubahan pH, dan gangguan peristalsis).
F. Perencanaan
Diagnose 1 : nyeri akut
1. Tujuan dan criteria hasil (NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 1x2jam nyeri pasien dapat berkurang atau
hilang dengan criteria hasil sebagai berikut :
a. Nyeri berkurang
b. Skala nyeri 0
c. Pasien tampak rileks
2. Intervensi keperawatan dan rasional (NIC)
a. Pengkajian
1) Lakukan pengkajian nyeri yang komperhensif meliputi lokasi, karakteristik,
awitan dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri dan factor
presipitasinya.
Rasional : memberikan informasi untuk membantu memudahkan tindakan
keperawatan.
2) Observasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan, khususnya pada pasien yang tidak
mampu berkomunikasi efektif.
Rasional : mengetahui tingkat nyeri pasien dari ekspresi pasien.
b. Mandiri
1) Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan.
Rasional : lingkungan yang panas, gaduh dan sebagainya dapat mempengaruhi
keadaan pasien yang dapat berdampak pada rasa nyeri.
2) Pastikan pemberian analgesia terapi atau strategi nonfarmakologi sebelum
melakukan prosedur yang menimbulkan nyeri.
Rasional : mencegah bertambahnya rasa nyeri yang dirasakan pasien.
c. Penyuluhan pada pasien/keluarga
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (misalnya : teknik relaksasi dan distraksi,
terapi music, kompres hangat atau dingin, masase dan tindakan pereda nyeri lainnya.
Rasional : membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien.
d. Kolaboratif
1) Kelola nyeri pasca bedah awal dengan pemberian opiat yang terjadwal (misalnya :
setiap 4 jam selama 36 jam) atau PCA.
Rasional : mengurangi nyeri.
2) Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri menjadi lebih berat.
Rasional : penanganan dini pada nyeri yang dirasa pasien.
3) Laporkan kepada dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat ini
merupakan perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien di masa lalu.
Rasional : menentukan tindakan penanganan nyeri lebih lanjut.
Diagnosa 2 : Risiko infeksi
1. Tujuan dan criteria hasil (NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x72 jam infeksi tidak terjadi dengan kriteria
hasil sebagai berikut :
a. Luka kering dan membaik
b. Tanda-tanda infeksi (-)
c. TTV dalam batas normal
2. Intervensi keperawatan dan rasional (NIC)
a. Pengkajian
1) Pantau tanda gan gejala infeksi (misalnya : suhu tubuh, denyut jantung,
penanpilan luka, suhu tubuh,lesi kulit, keletihan dan malaise).
Rasional : suhu yang meningkat, dapat menunjukkan terjadinya infeksi (color).
2) Kaji faktor yang dapat meningkatkan reaksi terhadap infeksi (usia dan nutrisi).
Rasional : usia pasien dan kurangnya nutrisi dapat mempengaruhi terjadinya
infeksi.
3) Pantau hasil lab.
Rasional : risiko infeksi pasca melahirkan dan penyembuhan buruk meningkat
bila kadar hemoglobin rendah dan kehilangan darah berlebihan.
4) Amati penampilan praktik hygiene personal untuk melindungi terhadap infeksi.
Rasional : mencegah kontaminasi silang/penyebaran organisme infeksius.
b. Mandiri
1) Lindungi pasien terhadap kontaminasi silang.
Rasional : mencegah terjadinya proses infeksi.
2) Bersihkan lingkungan dengan benar.
Rasional : mencegah kontaminasi silang/penyebaran organisme infeksius.
3) Batasi pengunjung, jika perlu.
Rasional : pengunjung yang datang dapat membawa organisme infeksius karena
telah terpapar dengan lingkungan luar.
c. Penyuluhan untuk pasien/keluarga
1) Instruksikan untuk menjaga hygiene untuk melindungi tubuh terhadap infeksi.
Rasional : mencegah kontaminasi silang/penyebaran organisme infeksius.
2) Ajarkan pasien teknik mencuci tanagan yang benar.
Rasional : mencuci tangan merupakan cara terbaik untuk mencegah kontaminasi
silang/penyebaran organisme infeksius.
d. Kolaborasi
Berikan terapi antibiotic, jika perlu.
Rasional : mencegah terjadinya proses infeksi.
G. Daftar Pustaka
Joy, S. (2009). Caesarean Delivery. Wake Forest University School of Medicine. Available
from: http://emedicine.medscape.com/article/263424
Nugroho, Taufik. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, Penyakit Dalam.
Yogyakarta : Nuha Medika
Sarwono, Prawirohardjo. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP
Wiknjosastro, Hanifa. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono,
Prawirohardjo
Wilkinson, J.M. Ahern, N.R., 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 9. Jakarta :
EGC

Banjarmasin, 13 November 2017

Preseptor Akademik, Ners Muda,

(Hj. Ruslinawati, Ns., M. Kep) (Merry Azmi, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai