Anda di halaman 1dari 28

Pedoman Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Lainnya

Tri Pudy Asmarawati


Ricky Wibowo

PPI RSP Universitas Airlangga


2017
Outlines

• Konsep Dasar Penyakit Infeksi


• Kewaspadaan Isolasi (Isolation Precaution)
• Peran perawat dalam mengenal infeksi di keperawatan
• Aplikasi pengontrolan dan pencegahan infeksi, prosedur
invasif
Konsep Dasar Penyakit Infeksi
Kolonisasi:

• Ditemukan adanya agen infeksi, dimana organisme hidup, tumbuh dan


berkembang, tetapi tanpa adanya respon imun
• Carrier (baik pasien maupun petugas kesehatan) bisa menularkan
penyakit

Infeksi

• Agen infeksi(organisme)+respon imun, tetapi tidak disertai gejala klinik

Penyakit Infeksi:

• Agen infeksi + respon imun + gejala klinis

Penyakit menular/infeksius

• Penyakit dapat berpindah dari 1 orang ke orang lain


Konsep Dasar Penyakit Infeksi
Inflamasi

• Bentuk respon tubuh terhadap suatu agen (infeksi, trauma, pembedahan,


luka bakar)
• Ditandai: nyeri (dolor), panas (calor), kemerahan (rubor), pembengkakan
(tumor), gangguan fungsi

Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS)

• 2 atau lebih dari gejala: hipertemi/hipotermi; takikardi; takipneu;


leukositosis/leukopenia
• Infeksi/noninfeksi

Sepsis

• Penyakit infeksi + disfungsi organ

Healthcare-associated infections (HAIs)

• = infeksi nosokomial
Rantai Penularan Infeksi
- Patogenitas
- Virulensi Agen infeksi
- Jumlah (bakeri, virus, jamur,
parasit

Reservoir
(manusia, binatang,
Pejamu
(host) tanah, tumbuhan)

Pintu masuk Portal of exit


(pernafasan, (pernafasan,
pencernaan, saluran pencernaan,
kemih, mukosa, kulit yg saluran kemih, kulit,
terluka) mukosa)

Transmisi
(Kontak, droplet,
airborne, darah,
vektor)
Definisi HAIs
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC)

“An infection occurring in a patient during the process of care in a

hospital or other healthcare facility which was not present or

incubating at the time of admission.

This includes infections acquired in the hospital but appearing after


discharge, and also occupational infections among staff of the
facility”

Minimal Waktu : > 2x 24 jam di Rumah Sakit


Jenis HAIs

1. Central Line Associated Blood Storm Infection


(CLABSI)
4 Besar
2. Catheter Associated Urinary Tract Infection HAIs di
(CAUTI) Rumah
3. Ventilator Associated Pneumoniae (VAP) Sakit
4. Surgical Site Infection (SSI)
5. Arterial and Venous Infection (VASC)
Strategi pencegahan dan pengendalian infeksi
Inaktivasi dg
Agen infeksi
sterilisasi,
desinfeksi
Reservoir
Imunisasi aktif
Pejamu
(host)
dan pasif

Isolation
Isolation precaution
Portal of exit
Pintu masuk
precaution

Isolation
Transmisi
(Kontak, droplet,
precaution
airborne, darah,
vektor)
INFECTION CONTROL SHARE INTER-
RELATIONSHIPS WITH QUALITY AND PATIENT
SAFETY

PATIENT
SAFETY

INFECTION PREVENTION QUALITY


CONTROL
Outlines

• Konsep Dasar Penyakit Infeksi


• Kewaspadaan Isolasi (Isolation Precaution)
• Peran perawat dalam mengenal infeksi di keperawatan
• Aplikasi pengontrolan dan pencegahan infeksi, prosedur
invasif
Kewaspadaan standar

• Diterapkan secara rutin terhadap semua pasien, baik


terdiagnosis infeksi, diduga infeksi, maupun kolonisasi
• Untuk mencegah transmisi silang sebelum diagnosis
ditegakkan
• Strategi utama program PPI

Kewaspadaan berdasarkan transmisi

• Sebagai tambahan kewaspadaan standar, terutama


setelah terdiagnosis jenis infeksinya
1. Kebersihan Tangan/hand hygiene
2. Alat pelindung diri (APD): sarung tangan, masker, goggle, face
shield, gaun
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
6. Kesehatan karyawan/ perlindungan petugas kesehatan
7. Penempatan Pasien
8. Hygiene respirasi/etika batuk
9. Praktek menyuntik yang aman
10. Praktek untuk Lumbal Pungsi
Hand hygiene

– Komponen terpenting dari Kewaspadaan Standar & metode


yang paling efektif dalam mencegah penularan patogen yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan

or

Cuci tangan dg Cuci tangan dg


air dan sabun alkohol
Peralatan perawatan pasien

1. Lepaskan bahan organik dari peralatan kritikal, semikritikal dengan


bahan pembersih atau sterilisasi
2. Peralatan nonkritikal terkontaminasi dibersihkan setelah dipakai
3. Peralatan semikritikal didesinfeksi/disterilisasi
4. Peralatan kritikal harus didisinfeksi kemudian disterilkan
Pengendalian lingkungan

• Gunakan prosedur yang memadai untuk kebersihan rutin dan


disinfeksi permukaan lingkungan dan benda lain yang sering
disentuh

• Disinfektan yang biasa dipakai di RS:


• Na hipoklorit, alkohol, komponen fenol, komponen
ammonium quartenary, komponen peroksigen
Pembuangan Limbah

– Pastikan pengelolaan limbah yang aman

– Perlakukan limbah yang terkontaminasi darah, cairan


tubuh, sekret, dan ekskresi sebagai limbah infeksius,
berdasarkan peraturan setempat

– Jaringan manusia dan limbah laboratorium yang secara


langsung berhubungan dengan pemrosesan spesimen
harus juga diperlakukan sebagai limbah infeksius

– Buang alat sekali pakai dengan benar


Penatalaksanaan Linen

• Prinsip:
• Semua linen diangkut dalam wadah yang tidak rusak
• Pengantongan ganda tidak perlu untuk linen yang sudah
digunakan, kantong dikondisikan tertutup.
• Penanganan, transportasi, dan pemrosesan
linen yang telah dipakai dengan cara:
– Cegah pajanan pada kulit dan membran mukosa
serta kontaminasi pada pakaian (APD yang sesuai)
– Cegah penyebaran mikroorganisme patogen ke
orang lain dan lingkungan
Kesehatan karyawan

Pencegahan luka tusukan jarum & benda tajam lainnya

– Hati-hati bila memegang jarum, pisau, dan alat-alat tajam


lainnya.

– Bersihkan alat-alat yang telah digunakan.

– Buang jarum dan alat-alat tajam lainya yang telah digunakan.

– Buang oleh staf yang melakukan

– Lakukan prinsip “DO NOT RECAP”


X
Maksimal 2/3
Kesehatan karyawan

Penanganan apabila terjadi pajanan :

JANGAN PANIK!

• Basahi dengan air mengalir dan sabun antiseptic


sampai darah berhenti
• Jangan dipencet atau dihisap
• Segera lapor tim K3 RS atau tim PPI
Penempatan Pasien

• Tempatkan pasien yang potensial mengkontaminasi di


area yang terpisah bila tidak memungkinkan
konsultasikan dengan Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
• Cara penempatan sesuai dengan kewaspadaan
berbasis transmisi
Praktek menyuntik yang aman

• Pakai jarum steril, sekali pakai


• Bila memungkinkan sekali pakai vial walaupun multidose

Praktek untuk lumbal pungsi


• Pemakaian masker untuk mencegh transmisi droplet flora
orofaring
Kewaspadaan berdasar transmisi
• Diterapkan pada pasien dg gejala/dicurigai terinfeksi atau
kolonisasi kuman penyebab infeksi menular
• Tujuan : memutus rantai penularan
• Ada 3 kewaspadaan Transmisi
- kewaspadaan kontak
- kewaspadaan droplet
- kewaspadaan airborne
Dapat terjadi kombinasi transmisi
?????

Anda mungkin juga menyukai