VI. MEDIASI
a. Pengertian
b. Landasan hukum
c. Mediasi di Pengadilan agama
d. Tata Cara
VII. PEMBUKTIAN DAN PUTUSAN
A. PEMBUKTIAN
a. Pengertian Pembuktian
b. Urgensi Pembuktian
c. Beban Pembuktian
d. Alat-Alat Bukti
B. PUTUSAN
a. Arti Putusan
b. Azas Putusan
c. Formulasi Putusan
XI. PENYITAAN
a. Pengertian dan tujuan
b. Bentuk-bentuk sita
c. Tatacara Penyitaan
Referensi :
1. Kedudukan dan Kewenangan Peradilan Agama, M.Yahya Harahap, SH
2. Pembaharuan Hukum Acara Peradilan Agama, Dr.Ahmad Mujahidin
3. Penerapan Hukum Acara Peradilan Agama : Prof.Dr.Abdul Manan;
4. Hukum Acara Perdata : M.Yahya harahap, SH
5. Pembuktian : Subekti;
6. Hukum Acara perdata : sudikno
7. Ruang Lingkup dan Permasalahan Sita jaminan : M.Yahya Harahap;
8. Ruang Lingkup dan Permasalahan Eksekusi; M.Yahya harahap;
9. HIR/
10. RBg
11. UUNOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN
12. UU.Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
13. UU.Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan UU.No. 7 Tahun 1989 Peradilan Agama;
14. UU.Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahankedua UU.No. 7 Tahun 1989 Peradilan
Agama;
15. Buku II MARI, Mahkamah agung RI
16.
Sylabus
SIMULASI PERSIDANGAN
I. PENDAHULUAN
1. Pengertian Simulasi Persidangan
2. Urgensi Simulasi
A. PERSIAPAN SARANA
1. Tata Ruang
2. Susunan Persidangan
3. Protokoler Persidangan
B. TUGAS POKOK
1. Ketua majelis
2. Hakim anggota
3. Panitera/Panitera Pengganti
4. Jurusita
B. Proses Pendaftaran
1. Penaksiran Panjar Biaya
2. Pembayaran Perskot Biaya
C. Proses Persidangan
1. Pembukaan Sidang
2. Upaya Perdamaian/Mediasi
3. Pembacaan Gugatan
4. Jawaban
5. Replik
6. Duplik
7. Pembuktian
8. Kesimpulan
9. Musyawarah Majelis Hakim
10. Penyusunan Putusan
11. Pembacaan Keputrusan
12. Penutupan Sidang