Apakah jaringan yang akan kita bangun akan berbentuk garis lurus (bus), bintang
(star), lingkaran (ring), ataukah jaring (mesh) yang paling rumit?
Apakah kecepatan transmisi jaringan kita merupakan jaringan rendah sampai
menengah (beberapa m s/d 20mbps), jaringan berkecepatan tinggi (ratusan mbps) atau
berkecepatan ultra tinggi (lebih dari 1gbps)?
Media apa yang akan kita gunakan, apakah berbentuk jaringan kabel (wireline) atau
memanfaatkan gelombang radio (wireless)?
Apakah jaringan kita untuk jaringan utama (backbone lan) ataukah jaringan biasa
(floor lan) yang tentu saja memerlukan prasarana yang berbeda.
Besarnya biaya yang dikeluarkan
Mudah mengoperasikannya
Mudah di upgrade
Dalam membangun sebuah jaringan, diperlukan juga perencanaan yang matang dalam aspek
implementasi dan upgradability-nya, di samping perencanaan kebutuhan fisik. Secara garis
besar, ada empat aspek penting yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan.
Migrasi: Sebuah jaringan yang baik haruslah dapat dimodifikasi dengan mudah ketika akan
dilakukan perubahan arsitektur dan topologi. Perkembangan teknologi informasi yang begitu
pesat terkadang membutuhkan bentuk jaringan baru. Namun, tentunya hal tersebut juga perlu
dilakukan dengan tanpa mengorbankan seluruh infrastruktur yang telah ada. Ini diperlukan
untuk menjamin kelangsungan investasi yang telah dilakukan sebelumnya.
Berangkat dari permasalahan bandwidth, sering ditanyakan manakah media kabel yang
terbaik untuk digunakan dalam jaringan tersebut, kabel tembaga atau fiber optic? Secara garis
besar, masing-masing jenis kabel tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-
masing.
Kabel tembaga merupakan solusi yang paling ekonomis untuk saat ini. Namun, untuk
mengantisipasi keperluan bandwidth besar yang mungkin dibutuhkan oleh aplikasi-aplikasi
masa depan, fiber optic merupakan pilihan yang bijak.
Sumber
Buku Jaringan Komputer
Penulis : Made Santo Gitakarma, S.T., M.T., Ketut Udy Ariawan, S.T., M.T.
Penerbit : Graha Ilmu