Anda di halaman 1dari 50

Penangkal Petir

Sebelum kita tau apa itu “penangkal petir” kita kudu tau dulu apa itu “petir”. Petir atau
halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan, dimana di langit muncul
kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya yang kita sebut dengan kilat, dan beberapa saat
kemudian disusul dengan suara menggelegar yang sering disebut dengan guruh dan terjadinya
seringkali mengikuti hujan baik hujan air maupun hujan es. Peristiwa ini dimulai denga munculnya
lidah api listrik yang bercahaya terang yang terus menerus memanjang ke arah bumi dan kemudian
diikuti suara yan g menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai makhluk hidup.

Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa,
dimana lempeng :
- Awan ( bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng
- Bumi ( dianggap netral)
Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik
yang bisa menyimpan energi sesaat (energi strorage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan
(intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif. Petir
lebih sering terjadi pada saat musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar
air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada
awan bermuatan negatif dan awan bermuatan postif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang
berbeda muatan.

Proses Terjadinya Petir


Terdapat 2 teori yang mendasari proses terjadinya petir :
1. Proses Ionisasi
Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan,
ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian ionisasi disebabkan oleh
perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair.
Ion bebas menenpati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awan-
awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan akan memiliki beda potensial yang cukup
menyambar bumi maka inilah yang disebut petir.
2. Gesekan antar awan
Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini
maka saling bergesekan satu dengan yang lainnya, dari proses ini terlahir elektron-elektron bebas
yang memenuhi permukaan awan. Proses ini bisa digambarkan secara sederhana pada sebuah
penggaris plastik yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik
potongan kertas. Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir
dimungkinkan terjadi karena elektron-elektron bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya.
Sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi.
Nah setelah kita tau apa itu “petir” mari kita bahas mengenai “penangkal petir”.
Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke
permukaan bumi ( mengalirkan arus petir ke tanah), tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya.
Bahan yang digunakan pada penangkal petir tersebut ialah tembaga.

Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:


1. Batang penangkal petir
2. Kabel konduktor
3. Tempat pembumian
Ayo kita bahas satu persatu bagian bagian nya :
1. Batang penangkal petir
Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing
karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang
runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang
ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.
2. Kabel konduktor
Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter kabel konduktor sekitar 1 cm
hingga 2 cm. Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listri
ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding luar bangunan.
3. Tempat pembumian
Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel
konduktor ke batang pembumian ( gorund rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat
dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 – 3 m.
Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik
positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel
konduktor, menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup
dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-
ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan
aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan
demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke
dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik
di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran
atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam
bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).

Jenis Jenis
1. Penangkal petir Neoflash
Cara kerjanya :
Ketika awan bermuatan listrik melintas diatas sebuah banguna yang terpasang penangkal
petir Neoflash, makan elektroda penerima pada bagian samping penangkal petir neoflash ini
mengumpulkan dan menyinpam energi listrik awan pada unit kapasitornya. Setelah energi ini
cukup besar maka dilepas dan diperbesar beda potensialnya pada bagian ion generator. Pelepasan
muatan listri pada unit ion generator di picu oleh sambaran, yakni ketika lidah api menyambar
permukaan bumi maka semua muatan listrik di bagian ion genertor dilepaskan keudara melalui
Central Pick Up agar menimbulkan lidah api penuntun keatas (streamer leader untuk menyambut
sambaran petir yang terjadi kemuadian menuntunnya masuk kedalam satu titik sambar yang
terdapat unit neoflash ini.
Kerja Simultan
Pada unit Penangkal Petir NeoFLASH secara simultan bekerja bergantian dari masing-
masing unit penerima induksi , jumlahnya tergantung dari tipe dan modelnya. Bekerjanya secara
bergantian dimana bila salah satu bagiang unit melepaskan muatan ke udara / streamer maka ada
bagian yang dalam proses pengisian muatan awan.
Tentu akurasi dan kemampuan Penangkal Petir NeoFlash masih tergantung dari 2 hal
pendukung instalasi, yaitu:
1 . Kabel Penghantar harus minimal 50 mm
2. Grounding maksimal 5 Ohm

2. Penangkal Petir Kovensional / Faraday / Frangklin


Kedua ilmuan diatas Faraday dan Frangklin mengketengahkan system yang hampir sama ,
yakni: system penyalur arus listrik yang menghubungkan antara bagian atas bangunan dan
grounding . Sedangkan system perlindunga yang dihasilkan ujung penerima / Splitzer adalah sama
pada rentang 30 ~ 45 ‘ .
Perbedaannya adalah system yang dikembangkan oleh Faraday bahwa Kabel penghantar
terletak pada sisi luar bangunan dengan pertimbangan bahwa kabel penghantar juga berfungsi
sebagai penerima sambaran, Berupa sangkar elektris atau biasa disebut sangkar Faraday.

3. Penangkal Petir RadioAktif


Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir , dan dihasilkan kesimpulan bahwa
petir terjadi karena ada muatan listrik di awan yang dihasilkan oleh proses ionisasi , maka
penggagalan proses ionisasi di lakukan dengan cara memakai Zat berradiasi misl. Radiun 226 dan
Ameresium 241 , karena 2 bahan ini mampu menghamburkan ion radiasinya yang bisa
menetralkan muatan listrik awan. Sedang manfaat lain adalah hamburan ion radiasi akan
menambah muatan pada Ujung Finial / Splitzer dan bila mana awan yang bermuatan besar yang
tidak mampu di netralkan zat radiasi kemuadian menyambar maka akan condong mengenai
penangkal petir ini. Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya ,
berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi pemakaian zat beradiasi
dimasyarakat.

4. Penangkal Petir Elektrostatic


Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian system penangkal petir
Radioaktif , yakni: menambah muatan pada ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung
ini untuk disambar. Perbedaan dari sisten Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi yang
dipakai. Untuk Penangkal Petir Radioaktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat
berradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatik energi listrik dihasilkan dari Listrik Awan
yang menginduksi permukaan bumi.
Charger Baterai Otomatis

Seperti pada postingan-postingan saya sebelumnya yang berisikan berbagai macam


rangkaian elektronika yang sederhana beserta prinsip kerjanya, maka kali ini juga saya akan
menghidangkan rangkaian - rangkaian charger otomatis yang sangat sederhana. Rangkaian
charger di bawah ini terdiri dari dua tujuan penggunaan yaitu yang pertama untuk pengisi batere
9 volt atau 1.5 volt dan yang kedua pengisi aki 12 volt. Secara prinsip kerja kedua rangkaian ini
memiliki pola yang sama, hanya saja dibedakan oleh komponen switching yang memang
disesuaikan dengan besar arus yang akan dialirkan. Pada rangakain pengisi batere kita bisa
menggunakan transistor sebagai komponen switchingnya karena memang arus yang akan
diailrkan relative kecil sedangkan untuk rangkaian pengisi accu 12 volt harus digunakan
kompenen yang lebih sesuai seperti SCR (Silicon Controlled Rectifier) atau anda bisa juga tetap
menggunakan transistor tetapi harus mempunyai dispasi daya yang mencukupi.

Rangkaian

Gambar rangkaian charger batere otomatis | Gambar rangkaian pengisi batere otomatis
Pada dasarnya rangkaian yang saya rancang diatas memiliki cara kerja yang sangat
sederhana, dimana rangkaian tersebut dirancang supaya tidak terjadi short circuit atau hubungan
pendek antara tegangan supply dengan batere yang akan di-charge. Memang benar jika ada salah
seorang ingin mencoba untuk mengghubungkan langsung antara supply dengan batere maka batere
bisa dipastikan akan terisi. Tetapi arus yang mengalir melalui batere yang dicharge tidak bisa
dikontrol serta jika batere sudah penuh maka batere tersebut akan rusak atau soak jika tetap pada
kondisi hubungan pendek.

Pada saat batere kosong kita pasang pada terminal pengisian, transistor Q1 akan langsung
aktif dikarenakan arus akan mengalir melalui R1 dan akan memicu basis transistor Q1. Pada
kondisi ini arus yang akan mengisi batere sebagian besar berasal dari kolektor Q1 yang terhubung
langsung dengan terminal positif supply. Kemudian selama proses pengisian berlangsung
kenaikan tegangan pada batere akan memperbesar arus yang mengalir pada basis Q2 melalui R5
10 Kohm, VR1 dan dioda D2. VR1 merupakan komponen yang digunakan sebagai kalibrasi awal
untuk menentukan posisi yang tepat dalam perencanaan proses switching rangkaian. Untuk VR1
anda bisa menggunakan trimpot atau potensio sesuai dengan selera anda. Pada awal pengisian,
aturlah potensio pada posisi led indicator D3 pada kondisi mati, serta arus yang mengalir masuk
pada kolektor Q1 tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Jika batere sudah terisi penuh maka led indicator secara otomatis akan menyala
dikarenakan kenaikan tegangan pada batere yang di charge akan menyebabkan kenaikan arus yang
mengalir pada basis transistor Q2 serta akan memutuskan siklus pengisian akibat transistor Q1
mengalami cut-off dikarenakan kekurangan arus basis. Mengapa pada kondisi tersebut Q1 akan
mengalami kekurangan arus basis hal ini dikarenakan hampir semua arus yang mengalir pada R1
10 Kohm akan berpindah ke dioda D1 yang secara logika terhubung langsung dengan ground
akibat Q2 mengalami jenuh.

Daftar Komponen
1. Resistor : R1 (10 Kohm), R2 (680 ohm), R3 (100 Kohm), R5 (10 Kohm) dan VR1 (Potensio /
Trimpot = 100 Kohm)

2. Dioda : D1 & D2 ( IN4002) dan D3 (Led)

3. Transistor : Q1 dan Q2 (2N3904)

4. Catu daya 9 volt

Rangakaian Pengisi Aki

Gambar rangkaian charger accu 12 volt otomatis | Gambar pengisi aki otomatis

Untuk rangkaian pengisi accumulator di atas mempunyai cara kerja yang sama dengan
rangkaian charger batere di atas. Dimana pada kedua rangkaian memanfaatkan kenaikan tegangan
pada batere untuk mentrigger komponen switching pemutus pengisian rangkaian. Hanya saja jika
kita menggunakan transistor seperti pada rangkaian pengisi batere otomatis, besarnya arus yang
diloloskan melalui kolektor berbanding linier dengan penurunan arus yang mengalir pada basis
akibat kenaikan tegangan batere yang di-charge. Tetapi jika menggunakan SCR seperti pada
rangkaian pengisi batere, perbandingan arus gate dengan source tidak linier, atau dengan kata lain
SCR tidak berfungsi sebagai penguat tetapi hanya sebagai saklar elektronik. Itu sih sebenarnya
analisa saya secara simple, tetapi secara teoritis pasti ada rumus dan perhitngan secara matematis
pada masing-masing komponen sesuai sfesifikasinya.

Untuk pengaturan awal rangkaian anda cukup memutar potensio atau trimpot hingga led
indicator dalam keadaan mati dan arus yang mengalir memasuki source SCR tifak terlalu besar.
Jika batere sudah terisi penuh maka led indicator akan menyala secara otomatis. Jika pada
prakteknya anda mengalami kendala dan merasa nilai dari potensio atau resistor yang lain tidak
sepenuhnya tepat, anda bisa memodifikasinya sendiri seusai dengan keinginan sendiri. Yang
penting jika garis besar dari cara kerja rangkaian sudah anda pahami, anda bisa mengembangkan
sesuai selera.
Cara kerja Lampu Sein
Lampu sein atau turn signal merupakan salah satu komponen yang dianggap remeh
namun sangat penting peranannya dalam konsep safety driving. Lampu Sein atau turn signal
merupakan lampu pemberi tanda ketika kita mau belok, tanda ini di cirikan dengan lampu yang
berkedip-kedip agar pengendara lain atau orang yang ada di jalan dapat menyadari bahwa sebuah
kendaraan akan berganti arah.

komponen pendukung sein antara lain :

· Flasher

· Saklar sein

· Bohlam

Wiring diagramnya adalah sebagai berikut :

Flasher :
Flasher adalah komponen memberikan signal + yang memiliki frekuensi yang sudah tetap
misalnya 2,5 kali per detik.
Karena signal yang keluar dari terminal L pada flasher adalah + maka pada bohlam sudah stand
by ground, sehingga ketika dapet + dari signal flasher bohlam akan hidup.
Flasher pada umumnya ada dua tipe :

1. flasher electronic

2. flasher bimetal

Flasher electronic memanfaatkan rangkaian timer atau rangkaian flip flop agar dapat
memberikan signal on–off…..

Flasher bimetal memanfaatkan pemuaian metal akibat pemanasan..ketika sebuah pelat


dipanaskan, ketika memuai, pelat akan melengkung (pada gambar warna merah)..sehingga
terminal kontak akan berpisah. Ketika terminal kontak sudah terpisah maka arus pemanasan
pelat terputus. Ketika arus pemanasan terputus, maka pelat mengalami pendinginan dan
kemudian menyusut lagi. Karena menyusut lagi maka terminal kontak akan bersentuhan
kembali, maka arus pemanasan kembali bekerja, dan demikian selanjutnya.
Lampu Kecil (Lampu Senja), Istilah lampu senja, untuk lampu kecil hanya ada di kita.
Penggunaan lampu senja bukan berarti digunakan saat senja hari (jelang maghrib). Tidak ada
pemakaian lampu Senja sambil kendaran berjalan. Pada saat senja, bila dirasa kita butuhkan
penerangan, maka gunakan lampu besar(Head Lamp). Lampu senja digunakan hanya “saat mobil
parkir dipinggir jalan, dimana tidak terdapat lampu penerangan disekitarnya “. Dan umumnya
bersifat parkir sementara (tidak terlalu lama). Seolah mobil itu kepada pengguna jalan lain
berkata : “hati-hati, aku ada disini, jangan sampai menabraku, aku diam ditempat gelap”
Prinsip Kerja Motor DC

Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan rotor dimana kumparan
medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan
yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.

Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator,
dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas
disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara
medan magnet.

Motor DC Sederhana

Prinsip Dasar Cara Kerja

Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah
medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor. Medan magnet yang membawa
arus mengelilingi konduktor dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor


Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di
sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah
aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar diatas menunjukkan
medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U. Medan magnet
hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut.

Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan
yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub.

Gambar Reaksi Garis Fluks

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped


conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B. Medan konduktor
A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat
di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat ini.
Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun
agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo
berputar searah jarum jam.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :

 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.


 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah
yang berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.
 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.

Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan
magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik
menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan
demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus
sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :

Gambar Prinsip Kerja Motor DC


Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka tegangan
sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi
arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada
motor.

Prinsip Arah Putaran Motor

Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri. Kutub-
kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan.
Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus searah dengan empat
jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama
dengan F.

Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan
magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika
arus yang melalui penghantar bertambah besar.
WIFI
Dari arti dapat dikatakan bahwa wireless adalah tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan
hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti
kabel. Saat ini teknologi wireless berkembang dengan pesat, secara kasat mata dapat dilihat
dengan semakin banyaknya pemakaian telepon sellular, selain itu berkembang pula teknologi
wireless yang digunakan untuk akses internet.
Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada
jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah
nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet)
yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang
dipersyaratkan. Teknologi Internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok
insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers
(IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16.

Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di
jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Karena perangkat dengan standar
teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau
yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat
yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga
disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz. Tingginya animo masyarakat --
khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling
tidak dua faktor.
Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses
Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang
ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA
(pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access
point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh
operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua,
yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika
Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala
di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot
yang di kota-kota besar dunia. Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006,
akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan
satu juta di negara-negara Asia. Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika
Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun
2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar
Amerika dari tahun 2002.
Wi-Fi sebenarnya merek dagang wireless LAN yang diperkenalkan dan distandarisasi oleh
Wi-Fi Alliance. Standar Wi-Fi didasarkan pada standar 802.11. Wi-Fi Alliance pertama kali
membentuk wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA), sebuah organisasi nonprofit yang
mempunyai fokus pada pemasaran serta mengurusi interoperabilitas pada produk wireless LAN
802.11. Wi-Fi Alliance juga memprakarsai standar keamanan pada 802.11i yang disebut Wi-Fi
Protected Accses (WPA).
Setifikasi Wi-Fi adalah proses untuk memastikan interoperabilitas antar peralatan wireless
LAN 802.11, termasuk access point dan kartu-kartu jaringan wireless yang biasanya mempunyai
beberapa form factor yang sangat beragam.
Perusahaan-perusahaan produsen peralatan wireless harus menjadi anggota Wi-Fi Alliance.
Perusahaan-perusahaan tersebut memerlukan sertifikasi Wi-Fi untuk menjaga kualitas produk.
Sertifikasi ini juga digunakan untuk interoperabilitas beberapa produk Wi-Fi. Setelah produk
tersebut telah melalui beberapa tes, pabrikan akan diberikan hak untuk menempatan logo
sertifikasi Wi-Fi , sehingga user mudah untuk mengenalinya. Setelah produk melalui tes
standarisasi yang teruji, user akan mendapatkan beberapa kemudahan dalam hal standarisasi dan
interoperabilitas.
Konfigurasi jaringan wireless yang lain telah berkembang seiring dengan berkembangnya
kebutuhan pengembang maupun implementator lain.
Perkembangan Teknologi Wireless
1. WiFi 802.11g
a. Approximate max reach (dependent on many factors) 100 Meters
b. Maximum throughput 54 Mbps
c. Typical Frequency bands 2.4 GHz
d. Application Wireless LAN
2. WiMAX 802.16-2004*
a. Approximate max reach (dependent on many factors) 8 Km
b. Maximum throughput 75 Mbps (20 MHz band)
c. Typical Frequency bands 2-11 GHz
d. Application Fixed WirelessBroadband
3. WiMAX 802.16e
a. Approximate max reach (dependent on many factors) 5 Km
b. Maximum throughput 30 Mbps (10 MHz band)
c. Typical Frequency bands 2-6 GHz
d. Application PortableWirelessBroadband
4. CDMA2000 1x EV-DO
a. Approximate max reach (dependent on many factors) 12 Km
b. Maximum throughput 2.4 Mbps (higher for EV-DV)
c. Typical Frequency bands 400,800,900,1700,1800,1900,2100 MHz
d. Application Mobile Wireless Broadband
5. WCDMA/ UMTS
a. Approximate max reach (dependent on many factors) 12 Km
b. Maximum throughput 2 Mbps (10+ Mbps fpr HSDPA)
c. Typical Frequency bands 1800,1900Mobile Wireless Broadband100 MHz
d. Application MobileWirelessBroadband
Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa dari waktu ke waktu wireless mengalami
perkembangan. Perkembangan inipun tentunya membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat
maupun perusahaan.
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah merupakan teknologi akses
nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan
akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas.
Dengan kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan
tingkat kompatibilitas lebih tinggi. WiMAX salah satu teknologi yang memudahkan setiap orang
mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media
wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan
koneksi Internet.
Internet merupakan salah satu media yang mampu memberikan berbagai informasi untuk
semua kalangan masyarakat. Dengan adanya Internet maka tercipta efisiensi dan efektifitas
dalam memperoleh Informasi dan operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana
komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh
sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainya.
Dengan teknologi wireless yang terus berkembang, maka akan mempermudah setiap orang
untuk dapat mengakses internet dan penyampaian informasi dapat dilakukan dengan lebih efektif
dan efisien.
Komponen Untuk Membangaun Wireless LAN.
1. Access Point (AP)
Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access Point dan terhubung
dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data,
sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN, mengkonversi sinyal frekuensi radio (RF)
menjadi sinyal digital yang akan disalukan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN
yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan semakin banyaknya
user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin
berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor.
2. Extension Point
Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat
menambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan. Extension point hanya
berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh. Syarat agar antara akses
point bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting channel di masing-masing AP
harus sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier) yang digunakan juga harus sama. Dalam
praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point hendaknya dilakukan dengan
menggunakan merk AP yang sama.

3. Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah
konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki sifat
resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang
dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu :

1. Antena omnidirectional

Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya yang
sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni directional harus
memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke
atas dan kebawah, sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan
demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih
banyak. Namun, kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak
terjadi interferensi.

Gambar : Jangkauan area Antena omnidirectional


b. Antena directional
Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini
idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah yang mempunyai
konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.

Gambar : jangkauan antena directional


4. Wireless LAN Card
WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal Computer Memory Card International
Association), ISA Card, USB Card atau Ethernet Card. PCMCIA digunakan untuk notebook,
sedangkan yang lainnya digunakan pada komputer desktop. WLAN Card ini berfungsi sebagai
interface antara sistem operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP. Khusus
notebook yang keluaran terbaru maka WLAN Cardnya sudah menyatu didalamnya. Sehingga tidak
keliatan dari luar.
Gambar : Wireless LAN Card

Kelebihan Wireless LAN


Ø Dari segi price/performance, wireless yang terbaik di antara alternatif teknologi kabel.
Ø Wilayah cakupan amat luas, kecuali di daerah tertentu yang tidak dapat dijangkau (amat
terhalang bangunan tinggi, di lembah di mana tidak ada relay point di dekatnya).
Ø Lebih reliable dalam arti lebih sedikit point of failurenya dibandingkan metode akses darat.
Kekurangan Wireless LAN
Ø Point-to-pointer wireless LAN harus dalam keadaan tidak terhalang apa pun, baik itu pepohonan
maupun gedung,
Ø Bila ada medan elektromagnetik dalam frekuensi yang sama saling berdekatan akan terjadi
interferensi.
Running LED

Rangkaian running LED merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari beberapa LED,
dimana LED akan menyala secara bergantian dengan selang waktu tertentu. Sehingga jika dilihat
seolah-olah nyala LED akan berjalan dari satu LED ke LED yang lain. Oleh karena itu disebut
dengan running LED atau LED berjalan. Rangkaian running LED biasanya digunakan sebagai
hiasan yang berbentuk tulisan. Huruf dibentuk dengan sebuah LED yang tersusun secara seri.
Sehingga jika masing-masing huruf menyala secara bergantian akan terlihat menarik. Rangkaian
running LED juga dapat Anda gunakan sebagai project iseng atau sekedar hobby.

rangkaian running led

Gambar Rangkaian Running LED


Pada tutorial kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat rangkaian running
LED. Running LED yang akan dibuat menggunakan 3 komponen dasar antara lain sebagai
berikut ini

1. IC 555
2. IC 4017
3. 10 pcs LED

Kita mulai membahas dari nomor yang terakhir terlebih dahulu. LED yang akan digunakan
berjumlah 10 pcs. Anda dapat mencampur LED nya dengan kombinasi warna sesuka Anda agar
terlihat menarik. 10 LED tersebut nantinya akan menyala secara bergantian. Nyala dan mati LED
akan diatur oleh IC 4017. IC 4017 merupakan IC digital Decade Counter. Decade counter sendiri
merupakan sebuah counter yang menghitung dari 0-9. Selain itu yang tidak kalah penting adalah
IC 555 yang berfungsi sebagai generator gelombang. IC 555 meng-generate gelombang kotak
yang nantinya dihubungkan pada input clock IC 4017. Untuk lebih jelasnya lihat gambar
rangkaian running LED berikut ini.

rangkaian running led

LED akan terhubung ke pin Q0-Q9 pada IC 4017. Pin Q0-Q9 akan aktif secara bergantian (Dari
Q0 sampai Q9 dan kembali lagi) jika pin 14 pada IC 4017 diberi clock atau gelombang kotak.
Nah, disinilah fungsi IC 555 yaitu meng-generate gelombang kotak (clock) dengan variasi
frekuensi yang dapat diatur oleh potensiometer. Semakin dibesarkan nilai potensiometer maka
frekuensi semakin tinggi dan menyebabkan pergantian nyala dan mati dari LED semakin cepat
juga. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil tahanan potensiometer maka pergantian nyala dan
mati dari LED akan semakin lambat. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan simulasi rangkaian
yang telah saya buat pada software Proteus berikut ini.
Pengertian LED (Light Emitting Diode)

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED
juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita
jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu
Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya
kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu
tube.

Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)


Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)
Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari
Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu
kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri
tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses
untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau
bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type
material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan
positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan

memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju
ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi
Energi Cahaya.
Cara Mengetahui Polaritas LED

Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita dapat
melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED adalah
kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal
Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang
Flat.

Warna-warna LED (Light Emitting Diode)

Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti warna merah,
kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada LED tersebut
tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan senyawa semikonduktor yang
dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel Senyawa Semikonduktor yang digunakan untuk
menghasilkan variasi warna pada LED :

Bahan Semikonduktor Wavelength Warna

Gallium Arsenide (GaAs) 850-940nm Infra Merah

Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 630-660nm Merah


Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 605-620nm Jingga

Gallium Arsenide Phosphide Nitride


585-595nm Kuning
(GaAsP:N)

Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP) 550-570nm Hijau

Silicon Carbide (SiC) 430-505nm Biru

Gallium Indium Nitride (GaInN) 450nm Putih

Tegangan Maju (Forward Bias) LED

Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan maju


(Forward Bias) untuk dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED tersebut tergolong
rendah sehingga memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi Arus dan Tegangannya agar
tidak merusak LED yang bersangkutan. Tegangan Maju biasanya dilambangkan dengan tanda
VF.

Warna Tegangan Maju @20mA

Infra Merah 1,2V

Merah 1,8V

Jingga 2,0V

Kuning 2,2V

Hijau 3,5V

Biru 3,6V

Putih 4,0V
Kegunaan LED dalam Kehidupan sehari-hari

Teknologi LED memiliki berbagai kelebihan seperti tidak menimbulkan panas, tahan lama,
tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik serta bentuknya yang kecil
ini semakin popular dalam bidang teknologi pencahayaan. Berbagai produk yang memerlukan
cahaya pun mengadopsi teknologi Light Emitting Diode (LED) ini. Berikut ini beberapa
pengaplikasiannya LED dalam kehidupan sehari-hari.

1. Lampu Penerangan Rumah


2. Lampu Penerangan Jalan
3. Papan Iklan (Advertising)
4. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
5. Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior
6. Lampu Indikator
7. Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV Player)
Printer
Sebelum membahas inti dari tulisan kali ini sebelumnya saya akan mengajak anda untuk
memahami tentang jenis-jenis printer (jenis dalam sistem kerjanya) printer dot matrix, printer laser
jet, maupun printer ink jet.

1. Printer Dot Matrix

Jenis printer Dot Matrix merupakan printer yang metode pencetakannya menggunakan
pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat seperti titik titik yang saling mengubungkan satu dengan
yang lainnya, sehingga hasil cetakan kurang halus dan juga kurang bagus. menurut sejarahnya
jenis printer dot matrix ini pada awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan
dicetak dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin berkembang menjadi 24 pin dan tentunya
dengan begitu hasil cetakan akan lebih halus. produsen printer jenis dot matrix yang cukup terkenal
adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300, Epson LX 800 dan lain-lain.

2. Printer Laser Jet

Jenis printer laset jet merupakan jenis printer yang metode pencetakannya tinta bubuk atau
yang biasa disebut toner dengan menggunakan perangkat infra merah. selain hasil cetak yang lebih
bagus jika dibandingkan dengan jenis printer dot matrix maupun ink jet, printer laser jet juga
memiliki kecepatan pencetakan yang tinggi dan hasil cetaknya pun juga lebih cepat kering seperti
pada hasil cetak pada mesin photo copy.

3. Printer Ink Jet

Jenis printer Ink jet merupakan jenis printer yang metode pencetakannya menggunakan
tinta cair. hasil cetak yang dihasilan oleh jenis printer Ink jet lebih bagus dan halus jika
dibandingkan dengan jenis printer dot metrix, jenis printer ink jet ini juga bisa menghasilan hasil
cetakan warna.

Pada printer jenis Ink jet menggunakan teknologi dor on demand, yaitu dengan cara
menyemprotkan titik titik kecil tinta pada kertas melalui nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil.
teknologi lainnya yang dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP dengan
menggunakan panas. panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung tinta sehingga jika
semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle yang ditentukan dan tercetak pada kertas.
Karena menggunakan tinta cairan hasil cetaknya menunggu beberapa detik agar bisa kering. jenis
printer ink jet ini penempatan dan pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu
dengan menambahkan tabung tinta khusus pada bagian luar printer dan disambung dengan selang
kecil untuk dihubungkan pada bagian pencetak di mesin printer.

Cara Kerja Printer

1. Cara Kerja Printer Dot Matrix

Head dari printer jenis ini, terdiri atas 7 atau 9 ataupun 24 jarum yang tersusun secara
vertikal dan membentuk sebuah kolom. Pada saat bekerja, jarum yang ada akan membentuk
character images melalui gesekan-gesekan jarum pada karbon dan kertas. Printer jenis ini juga
merupakan character printer. Kecepatannya sangat bervariasi, tapi untuk Epson LX-80, adalah 80
caharacter per second.

Pada saat head-printer bergerak dari kiri kekanan sambil menyentuh kertas, maka huruf
yang sudah terpola dalam suatu susunan jarum akan segera muncul. Pola huruf ini kemudian
diterima oleh pita karbon yang dibaliknya terdapat kertas, dan terjadilah pencetakan huruf demi
huruf.

Setiap character yang terbentuk akan menimbulkan suatu pola unique yang terdiri dari
pelbagai titik didalam dimensi sebuah matrix. Jenis printer dot-matrix sangatlah bervariasi, ada
yang berjenis color dan ada pula yang non-color. Untuk printer color, digunakan pita
(karbon/ribon) khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru, merah dan kuning.

2. Cara Kerja Laser Jet

Kerja printer laser adalah dengan prinsip elektrik statis. Awalnya Photoreceptor Drum
(OPC Drum) diberi muatan positif oleh Primary Charging Roller (PCR), dengan memberikan arus
listrik padanya. (Bagian ini ada di dalam Toner Catrid).

Kemudian printer menyorotkan sinar laser yang sangat kecil melewati permukaan
photoreceptor drum untuk membentuk image tulisan atau gambar sesuai dengan data yang dikirim
oleh komputer, berupa satu garis horizontal pada satu waktu. Sinar laser menyorotkan cahaya pada
Drum untuk membentuk titik dan mematikan cahaya untuk tempat kosong per halaman. Sinar laser
tidak bergerak dengan sendirinya namun sinar laser itu dipantulkan melalui cermin yang bisa
bergerak sendiri. Sinar laser ini pasti berhenti pada titik di photoreceptor drum dan membentuk
image electrostatic. Bagian permukaan drum yg terkena sinar laser yang berubah menjadi
bermuatan negatif.

Setelah pola image lengkap, serbuk toner yang tersimpan di Toner hopper (di dalam
cartridge) diambil oleh Unit Developer (Magnetic Sleeve) . Toner yang bermuatan positif melekat
pada area Drum yang telah membentuk image electrostastik, yaitu bagian Photoreceptor Drum yg
terkena sinar laser (muatan negativ) (hukum alam positf akan mendekat pada negatif). Lembar
kertas (dengan muatan negatif yang lebih kuat dari Drum) bergerak sepanjang sabuk dan roll diatas
drum yang telah dibubuhi serbuk toner yang berpola gambar atau tulisan. Kertas mendorong bubuk
toner dari drum untuk berpindah melekat pada kertas sehingga pola image berserbuk toner
berpindah pada kertas dan siap untuk difinishing pada Fuser/Pemanas. Toner yang tidak menempel
pada kertas dan masih melekat pada OPC Drum akan dihapus oleh Wiper Blade yg lentur hingga
tidak merusak Drum, dan kemudian masuk ke dalam Waste Bin (Pembuangan).

Fuser (Pemanas)
Fuser memanaskan serbuk toner yang telah berbentuk image pada kertas agar melekat kuat
pada kertas. Oleh karna itu kertas yg keluar pasti terasa hangat. Kemudian kertas yang telah
tercetak dikeluarkan menuju paper exit tray pada printer.

Sedangkan bagian yg memancarkan sinar laser yg kita bahas di bagian atas adalah Laser Scanner
Assembly.

Laser Scanner biasanya terdiri dari 3 unit bagian :

1. Laser
2. Cermin berputar
3. Lensa
Unit laser menerima data gambar maupun text dari komputer, lalu data tersebut dipancarkan
ke drum berupa titik-titik yang membentuk text atau gambar, bertahap secara horizontal pada
drum.

3. Cara Kerja Printer Ink Jet

Heater di tempatkan di dasar kanal tinta, dekat nozzle printhead. dengan adanya trigger
menyebabkan pemanasan cepat pada tinta di atas titik didih. trigger ini menyebabkan perubahan
dari bentuk cair menjadi uap yang menyebabkan ekspansi tinta dan memaksa tinta keluar dari
nozzle printhead. Tetesan tinta tersebut akan putus tiba-tiba dan gelembung akan kembali
menyentuh heater, kemudian terjadi tetesan berikutnya untuk tembak. Proses ini terjadi berulang
ulang dan terjadi ribuan kali per detik. Ada 2 Type konfigurasi untuk thermal printhead ini yaitu
Roofshooters dan edgeshooters.

Cara kerja Roofshooter adalah mengeluarkan tinta secara langsung dari induktor, dan
gelembung yang di hasil kan berjarak pendek ke nozzle, sehingga kapasitas kemampuan untuk
pengulangan proses lebih besar, supply tinta di tempatkan di bawah induktor transisi, sehingga
memungkin kan tinta untuk dapat menyerap panas berlebihan, sehingga dapat mengurangi
terjadinya overheating. System ini sering dipakai oleh HP dan Lexmark.

Cara kerja Edgeshooter adalah mengeluarkan tinta dari samping heater, sehingga berjarak
panjang ke nozzle, secara tradisional, ini menimbulakn lebih sedikit pengulangan proses, tapi
tetesan yg di hasilkan lebih tepat. Cara kerja ini lebih sederhana, dan biaya produksi yang lebih
rendah. System ini sering di pakai oleh Canon dan Xerox.

Micro Piezzo Crystal Head


Head ini mencetak dengan menggunakan system getar dan tekanan ( Vibrate and Pressure
) dalam suatu medan listrik yang terbuat dari bahan keramik khusus. Dalam melakukan suatu
proses pencetakan, tinta yang ada di dalam ink chamber / cavity / bak tinta di pompa oleh micro
piezzo plate sehingga tinta terpompa keluar. Pemakaian tinta yang tidak sesuai dengan standard
menjadi faktor utama terjadinya kebuntuan pada type head ini. Jenis system ini banyak di pakai
pada printer merk Epson dan Brother.
Continuous inkjet (CIJ)
Sebagai tambahan terhadap teknik-teknik generasi bubble drop, CIJ harus pula termasuk
defleksi bubble drop dan metoda-metoda peredaran ulang atau recycle tinta yang tidak
diberlakukan bagi substrat. Tinta-tinta yang digunakan di penerapan-penerapan CIJ harus
konduktif. CIJ populer karena penerapan-penerapan pada industri seperti barcode printing, Box
printing dan labeling product.
Speaker

Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari beberapa
komponen utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil dan juga Kerangka
Speaker.

Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker
memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice
Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga
menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak
sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik
yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga
terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah
getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker.

Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin
besarnya Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara
yang dihasilkan Speaker juga akan semakin besar.

Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi
semulanya setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang
Cone dan Voice Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat
mempengaruhi kualitas suara Speaker itu sendiri.
Simbol dan Bentuk Speaker

Berikut ini adalah Simbol dan bentuk Loudspeaker (Speaker) :

Jenis-jenis Speaker

Berdasarkan Frekuensi yang dihasilkan, Speaker dapat dibagi menjadi :

1. Speaker Tweeter, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Tinggi (sekitar 2kHz –
20kHz)
2. Speaker Mid-range, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Menengah (sekitar
300Hz – 5kHz)
3. Speaker Woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Rendah (sekitar 40Hz –
1kHz)
4. Speaker Sub-woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi sangat rendah yaitu
sekitar 20Hz – 200Hz.
5. Speaker Full Range, yaitu speaker yang dapat menghasilkan Frekuensi Rendah hingga
Frekuensi Tinggi.

Berdasarkan Fungsi dan bentuknya, Speaker juga dapat dibedakan menjadi :

1. Speaker Corong
2. Speaker Hi-fi
3. Speaker Handphone
4. Headphone
5. Earphone
6. Speaker Televisi
7. Speaker Sound System (Home Theater)
8. Speaker Laptop

Pengertian Speaker Aktif dan Speaker Pasif

Speaker yang digunakan untuk Sound System Entertainment pada umumnya dapat dibedakan
menjadi 2 kategori, yaitu Speaker Pasif dan Speaker Aktif. Berikut ini adalah penjelasan singkat
mengenai kedua jenis Speaker ini.

1. Speaker Pasif (Passive Speaker)


Speaker Pasif adalah Speaker yang tidak memiliki Amplifier (penguat suara) di
dalamnya. Jadi Speaker Pasif memerlukan Amplifier tambahan untuk dapat
menggerakannya. Level sinyal harus dikuatkan terlebih dahulu agar dapat menggerakan
Speaker Pasif. Sebagian besar Speaker yang kita temui adalah Speaker Pasif.

2. Speaker Aktif (Active Speaker)


Speaker Aktif adalah Speaker yang memiliki Amplifier (penguat suara) di dalamnya.
Speaker Aktif memerlukan kabel listrik tambahan untuk menghidupkan Amplifier yang
terdapat didalamnya.
Elektroskop

Cara induksi seperti yang telah dilakukan pada percobaan listrik statis tersebut digunakan
oleh para ilmuwan untuk membuat alat yang digunakan untuk mengetahui suatu benda
bermuatan listrik atau tidak. Alat tersebut dinamakan elektroskop. Jadi elestroskop adalah alat
untuk mendeteksi muatan listri.

Bagian-bagian Elektroskop

Elektroskop memiliki bagian-bagian seperti pada gambar. Bagian kepala elektroskop


terbuat dari logam agar dapat menghantarkan muatan-muatan listrik ke ujung daun emas.

Di antara bagian kepala elektroskop dan wadahnya disekat dengan karet agar muatan
listrik tidak merambat ke dalam wadah. Daun elektroskop terbuat dari logam kertas emas yang
tipis dan ringan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan daun elektroskop tersebut
mengembang jika dimuati muatan listrik.

center;">Gambar: Bagian-bagian Elektroskop


Prinsip Cara Kerja Elektroskop
Jika sebuah benda bermuatan didekatkan pada bagian kepala elektroskop, muatan yang
berlainan jenis dengan muatan benda akan berkumpul di kepala elektroskop.
Muatan listrik di daun emas berlawanan jenis dengan muatan listrik di kepala elektroskop
atau sama dengan jenis muatan listrik benda. Oleh karena kedua helai daun emas tersebut
bermuatan sama atau sejenis, keduanya akan tolak-menolak.

Untuk lebih memahami cara kerja elektroskop, Ketika kamu mendekatkan penggaris
bermuatan listrik negatif pada kepala elektroskop, daun elektroskop akan mengembang.
Mengapa demikian?

Gambar: Pada saat penggaris didekatkan pada kepala elektroskop, daun elektroskop akan
mengembang.
Ketika penggaris yang bermuatan listrik didekatkan ke bagian kepala elektroskop,
muatan-muatan negatif pada bagian kepala elektroskop akan ditolak menjauhi bagian kepala
elektroskop sehingga yang tertinggal adalah muatan positifnya saja.
Akibatnya, muatan negatif akan terkumpul di kedua daun emas. Oleh karena kedua daun
emas memiliki muatan negatif yang sama, keduanya akan saling menolak dan daun emas akan
terlihat mengembang.
Ketika kamu mendekatkan batang kaca pada bagian kepala elektroskop, daun emas akan
kuncup lalu mengembang kembali.
Handphone

Telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan ponsel dari duIu sampai sekarang telah
mengalami perubahan baik teknologinya yang dulu hanya dapat untuk berbicara sekarang sudah
dapat dipakai untuk bertukar data atau bahkan untuk memotret, sedangkan dari bentuk fisiknya
mulai dari berat dan besar hingga yang seukuran korek api. Dari semua perkembangan tersebut
tetap saja dipertahankan teknologi dasarnya yaitu bagaimana ponsel menerima sinyal dan
mengirim sinyal. Lantas bagaimana cara kerja ponsel dengan segala aplikasi yang diusungnya
tersebut. Beberapa hal seputar ponsel antara lain sebagai berikut :
>>Teknologi seluler
>> Protokol komunikasi
>> Aplikasi handphone
>> Fitur handphone

TEKNOLOGI SELULER

Teknologi seluler kalau dirunut merupakan gabungan


teknologi dari beberapa penemuan teknologi-teknologi
sebelumnya. Antara lain dari penemuan telepon oleh Alexander
Graham Bell pada tahun 1876, sedangkan radio oleh Nikolai Tesla
(1880) yang kemudian pada tahun 1894 secara formal dikenalkan
orang Italia bernama Guglielmo Marconi.

Ponsel bekerja dengan mengandalkan sinyal yang dipancarkan dari sebuah pemancar
dengan frekuensi tertentu. Untuk membagi-bagi daerah agar terdapat frekuensi yang merata pada
daerah tersebut maka sebuah daerah atau kota dibagi menjadi seperti sebuah irisan yang
digambarkan sebagai irisan berbentuk hexagonal atau disebut dengan sel (cell). Masing-masing
sel tersebut dapat mempunyai frekuensi sebanyak 800 dan mempunyai cakupan kisaran sekitar
26 kilometer bujur sangkar. Masing-masing sel mempunyai suatu menara dan suatu bangunan
kecil yang berisi peralatan. Saat kita sedang berjalan dengan mengendarai kendaraan, sinyal akan
dipancarkan dari sel ke sel oleh suatu tower atau menara dari tiap sel tersebut.
Kode Pada Ponsel

Semua ponsel mempunyai kode khusus yang berhubungan dengan pemiliknya atau operator
teleponnya. Secara umum terdapat 3 pokok kode yang terdapat pada ponsel antara lain:

1. Electronic Serial Number (ESN), suatu nomor 32-bit yang unik diprogramkan ke dalam
telepon saat dibuat (kita kenal dengan istilah nomor IMEI)
2. Mobile Identification Number (MIN), l0 digit nomor dari nomor telepon
3. System Identification Code (SID), 5 digit nomor yang dikeluarkan oleh badan resmi
dunia yang menangani bidang telekomunikasi (FCC)

ROAMING

Istilaih roaming biasa kita sebut saat menggunakan


ponsel. Biasanya istilah roaming dihubungkan dengan
penerimaan panggilan saat kita berada diluar area nomor
telepon kita, hal tersebut biasanya dihitung dengan biaya
tertentu. Roaming dapat terjadi karena System Identification
Code (SID) pada telepon kita tidak sesuai dengan SID yang dikenal pada pengendali saluran saat
kita berada. Hal tersebut membuat Mobile Telephone Switching Office (MTSO) atau kantor
operator seluler terdekat mengontak MTSO asal nomor kita dan mencocokkan dengan data yang
ada di MTSO asal dan segera melacak keberadaan posisi kita dengan cepat

PROTOKOL KOMUNIKASI

Ada tiga teknologi umum yang digunakan oleh jaringan ponsel untuk memancarkan informasi:

A. Frequency Division Multiple Access ( FDMA)


B. Time Division Muluple Access ( TDMA)
C. Code Division Multiple Access ( CDMA)
A. Frequency Division Multiple Access ( FDMA)

Untuk memahami FDMA, bisa dianalogikan tentang stasiun radio, stasiun radio
mengirimkan sinyalnya pada frekuensi yang berbeda pada kanal yang tersedia kepada tiap-tiap
pengguna ponsel. FDMA digunakan sebagian besar untuk transmisi analog. Saat untuk
membawa informasi digital, FDMA sudah tidak efisien lagi.

B. Time Division Muluple Access ( TDMA)

Penggunaan saluran frekuensi menggunakan batasan waktu. Suara yang masuk kedalam
saluran/kanal dikompresi kedalam format digital dan mempunyai ukuran yang kecil. Secara
kapasitas TDMA mempunyai daya tampung menerima panggilan yang lebih luas dibanding
mode1 analog pada FDMA. TDMA beroperasi pada frekwensi 800 MHz atau 1900 MHz.
TDMA sama dengan GSM. Teknologi TDMA kadang disebut juga dengan Global System for
Communication Mobile (GSM). GSM menggunakan enkripsi pada pemakaiannya sehingga lebih
terjamin keamanannya. GSM beroperasi pada 900 - 1800 MHz. Pengguna GSM cukup
menggunakan SIM (subscriber identification mobile).

C. Code Division Multiple Access ( CDMA)

Sebuah ponsel mengirimkan data (voice) yang masuk kedalam saluran/kanal dan akan
dipecah-pecah menjadi potongan yang kecil-kecil dan masuk kedalam saluran frekuensi yang
terpisah-pisah, kemudian paket data yang kecil-kecil tersebut akan disebarkan dengan kode yang
unik dan hanya dapat diterima pada penerima yang mempunyai kesesuaian data yang akan
diambil.
APLIKASI HANDPHONE

Berbagai inovasi terus dikembangkan dalam dunia ponsel, perkembangan inovasi tersebut
akhirnya memungkinkan ponsel tak lagi hanya berfungsi untuk komunikasi suara, namun juga
bisa berfungsi untuk berbagai keperluan antara lain:

 SMS (Short Message Service)


 MMS (Multimedia Message Service)
 Video Streaming

>> SMS/MMS

SMS merupakan salah satu aplikasi pengiriman pesan yang ditetapkan oleh standart ETSI
(www.etsi.org), pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Aplikasi SMS ataupun MMS
mempunyai cara kerja yang sama hanya terdapat perbedaan jenis data yang dibawa SMS pesan
yang bersifat text sedangkan MMS dapat berisi suara, gambar, movie (multimedia).

Saat kita menerima pesan SMS/MSM dari handphone (mobile originated) pesan tersebut
tidak langsung dikirimkan ke handphone tujuan (mobile terminated), akan tetapi dikirim terlebih
dahulu ke SMS Center (SMSC) yang biasanya berada di kantor operator telepon, baru kemudian
pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan.

Dengan adanya SMSC, kita dapat mengetahui status dari pesan SMS yang telah dikirim,
apakah telah sampai atau gagal. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dan dapat
menerima pesan SMS yang dikirim, ia akan mengirimkan kembali pesan konfirmasi ke SMSC
yang menyatakan bahwa pesan telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status
tersebut kepada si pengirim. Jika handphone tujuan dalam keadaan mati, pesan yang kita
kirimkan akan disimpan pada SMSC sampai period-validity terpenuhi. Period-validity artinya
tenggang waktu yang diberikan si pengirim pesan sampai pesan dapat diterima oleh si penerima,
hal ini dapat kita atur pada ponsel kita mulai dari 1 jam – lebih dari 1 hari.

>> Video Streaming


Aplikasi ini merupakan teknologi terkini yang diusung oleh sebuah ponsel. Dengan
adanya layanan yang diberikan oleh operator seluler, informasi yang sifatnya real time dapat kita
peroleh semisal berita dari televisi atau bahkan kondisi lalu lintas ditempat-tempat tertentu.
Aplikasi inimerupakan gambaran teknologi seluler yang orang kadang menyebutnya dengan
teknologi 2,5G. Video streaming merupakan layanan multimedia yang dapat diakses oleh
pengguna ponsel dengan teknologi komunikasi data bergerak.

Aplikasi ini kalau dalam teknologi komputer dikategorikan sebagai jaringan client-server.
Artinya client (pengguna ponsel) melakukan permintaan (request) kepada server (operator) untuk
dikirimi data dalam hal ini materi yang bersifat multimedia (audio, video). Materi (content) dari
operator atau penyedia jasa layanan memasang materinya kedalam aplikasi-aplikasi layanannya
yang kemudian dapat diakses oleh ponsel pengguna. Materi ini dapat berupa file audio video
yang bersifat real time artinya kejadiannya berlangsung juga saat diakses seperti kondisi lalu
lintas di jalan raya di Jakarta yang telah dipasang kamera dan dipancarkan ke kantor operator
yang kemudian diakses oleh pengguna ponsel. Untuk dapat mengaksesnya diperlukan ponsel
dengan sistem operasi seperti symbian, ada aplikasi GPRS dan RealOne Flayer, dan registrasi ke
operator ponsel seperti IM3 (www.im3-access.com)

FITUR HANDPHONE

Untuk melengkapi kebutuhan penggunanya ponsel saat ini dilengkapi dengan fitur-fitur yang
mengagumkan Dari ponsel yang hanya dipakai untuk komunikasi sekarang ponsel dapat untuk
mengakses internet bahkan dapat juga dipakai untuk merekam gambar tak ubahnya sebuah
kamera atau handycam. Beberapa litur ponsel yang menjadi trend terkini antara lain :

 GPRS
 Bluetooth
 Infra Red
 Game Java

>> General Packet Radio Services (GPRS)


Merupakan teknologi komunikasi data yang melengkapi network GSM
dan memungkinkan komunikasi data pada kecepatan maksimal 115 kbps.
GPRS dapat digunakan sebagai media mengakses beberapa service, antara
lain: WAP (Wireless Application Protocol), Internet, MMS (Multimedia Messaging Service) dan
SMS. Dalam penggunaan GPRS untuk koneksi ke internet lewat ponsel, model perhitungan
biaya yang dilakukan tidak berdasarkan pada durasi atau lama waktu pemakaian tetapi besamya
data yang didownload (hitungan kilobyte). Agar bisa koneksi ke internet melalui GPRS, ada 3
hal yang perlu diperhatikan:

1. Operator
Operator telekomunikasi yang dipakai harus bisa mendukung (support) teknologi GPRS. Saat ini
semua operator GSM di Indonesia sudah mcndukung layanan GPRS untuk kartu pascabayar.

2. Handphone
Handphone yang digunakan tentu harus mendukung GPRS. Coba lihat buku manualnya atau bisa
tanya ke penjual handphone.

3. Registrasi dan konfigurasi


Jika handphone dan operator sudah mendukung, kemudian perlu meregistrasi nomor agar bisa
mendapat layanan GPRS. Setelah itu perlu mengkonfigurasi di ponsel sesuai petunjuk dari tiap
operator. Ada yang meminta mengkonfigurasi secara manual atau secara otomatis hanya dengan
mengirimkan sms ke nomor operator. Masing-masing operator memiliki cara tersendiri.

>> Bluetooth

Bluetooth adalah sebuah microchip yang dilengkapi transmiter radio


yang dapat mengrimkan data dalam jumlah besar, di antara piranti-piranti
yang sesuai. Bluetooth adalah nama yang berasal dari raja Norwegia yang
menyatukan Swedia dan Denmark, ide penyatuan tersebut menjadi dasar
penamaan bluetooth sebagai perangkat yang dapat saling menyatukan
dengan perangkat lain dan saling berkomunikasi. Dengan mengaktifkan
bluetooth pada ponsel maka pada radius 10 meter bahkan 100 meter, semua perangkat seperti
ponsel, PDA, laptop, pc yang dilengkapi dan diaktifkan bluetoothnya akan terdeteksi pada ponsel
kita. Setelah itu kita dapat melakukan komunikasi dengan mereka. Dengan mengaktifkan
bluetooth pada ponsel dengan GPRS terkoneksi ke internet serta bluelooth pada laptop maka kita
dapat browsing internet lewat laptop kita.

>> Infra Red

Infra red merupakan salah satu fitur yang didapat pada hampir
semua ponsel. Secara fungsional infra red tidak ubahnya seperti bluteooth,
hanya saja perbedaanya infra red hanya dapat saling berkomunikasi
dengan 1 perangkat saja semisal ponsel dengan laptop, ponsel dengan
ponsel dan tidak mengenal perangkat lain yang tidak kita arahkan langsung. Dari sisi jarak infra
red mempunyai kisaran untuk dapat saling berkomunikasi dari 1-100 cm, adapun kecepatan
transfernya kecepatan infra red: 115.2 KB, 57.6 KB , 38.4 KB, 19.2 KB, 9.6 KB. Untuk
mengetahui ada tidaknya infra red pada ponsel kita, dapat dilihat dari fisik ponsel yaitu dengan
ditandai adanya lampu yang berbentuk oval, kecil, dan berwarna merah. Untuk mengaktifkannya
tinggal diseting dari menu ponsel. Ada banyak hal yang dilakukan dengan infra red antara lain:

 Edit / update / syncronize phonebook antara komputer dan handphone


(Syncronize ke MS Outlook and Outlook Express)
 SMS Editor dan menambah signature pada SMS
 Kirim hasil photo dari ponsel ke komputer dan sebaliknya
 Transfer lagu seperti MP3, WAV dari komputer ke ponsel
 Transfer video/movie dari komputer ke ponsel
 Install games, aplikasi, image
 Mengirim pesan ke handphone pribadi / handphone lain, berupa SMS, Ringtone,
Picture Message, Logo Operator
 Ringtone Composer (Monophonic Tones / Polyphonic Tones)
 Untuk internet connection via notebook / PC

>> JAVA
Nama JAVA sudah banyak dikenal sebagai bahasa pemrograman
yang paling banyak digunakan orang. Nama JAVA dipakai oleh penemunya
(www.sun.com) dari ketidaksengajaan saat mereka akan memberikan
aplikasi yang sedang mereka kerjakan disuatu kedai kopi, mereka menyebut
kopi dengan kata JAVA dan akhimya memberi nama aplikasi tersebut
dengan JAVA, versi lain mengatakan JAVA adalah nama depan dari nama mereka. JAVA
terkenal karena kehandalannya untuk menjalankan aplikasi mulai dari perangkat sekelas server
hingga peralatan mikro antara lain ponsel. Orang banyak menyebut program JAVA pada ponsel
dengan midlet (www.midlet.org), beberapa aplikasi yang sering dijumpai pada perangkat mobile
seperti ponsel antara lain game, koneksi internet atau aplikasi lainnya.

Menjalankan JAVA

Untuk menjalankan aplikasi JAVA semisal game pada ponsel, pertama-tama adalah
mengenali apakah ponsel sudah terdapat apiikasi JAVAnya. Pada ponsel SIEMENS sudah dapat
diketahui adanya aplikasi JAVA dari folder pada menunya. Aplikasi yang dibuat dengan JAVA
bersifat mikro artinya didesain untuk perangkat yang bersifat mikro (display, sumber daya dan
parangkatnya). Untuk menjalankan sebuah game JAVA pada ponsel SIEMENS cukup
mengkopikan file dari game tersebut kedalam folder di menu ponsel yang filenya biasanya
berekstensi .jad dan .jar, game-game tersebut dapat didownload gratis di www.midlet.org.
Beberapa aplikasi JAVA sudah disertakan pada ponsel seperti kalkulator, kalender serta aplikasi
lainnya.
Bel Rumah

Bel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell adalah sebuah alat
yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip
Elektromagnetik. Meskipun saat ini banyak Bel yang menggunakan sistem Elektronik, Bel
Listrik yang menggunakan prinsip gaya elektromagnet ini masih banyak digunakan.

Penggunaan Bel Listrik jenis Elektromagnetik ini banyak kita temui pada sistem
keamanan dan keselamatan yang terdapat di Pabrik, Hotel maupun Pusat Perbelanjaan dengan
mempergunakannya sebagai Alarm Kebakaran (Fire Alarm). Selain itu, Bel Listik juga sering
digunakan sebagai Alarm Maling dan juga Lonceng di Sekolah.

Salah satu Bel Listrik dengan prinsip Elektromagnetik yang sering digunakan adalah Bel
Listrik yang berbentuk “Interrupter Bell” yaitu jenis Bel Listrik yang dapat menghasilkan suara
secara terus menerus ketika diberikan arus listrik. Cara kerja Bel Listrik juga tidak terlalu rumit,
untuk menjelaskannya lebih lanjut, kita perlu mengetahui beberapa bagian atau komponen
penting dalam Bel Listrik dan juga gambar dasarnya.

Komponen Utama Bel Listrik

Bel Listrik dengan Prinsip kerja Elektromagnetik terdiri dari beberapa Komponen atau
bagian utama yaitu :

1. Lonceng (Gong)
2. Pemukul (Striker)
3. Kumparan Elektromagnet
4. Armature
5. Spring
6. Interuptor (penghubung dan pemutus arus listrik)
Gambar Rangkaian Bel Listrik (Electric Bell)

Cara Kerja
Bel Listrik

Berdasarkan gambar Rangkaian Bel Listrik (Electric Bell) diatas, saat Switch (S1)
ditekan (ON), arus listrik akan mengalir ke Kumparan Elektromagnet melalui Interuptor
sehingga terjadi medan magnet untuk menarik Armature Striker (pemukul). Striker yang ditarik
tersebut kemudian memukul Lonceng (Gong) sehingga Bel Listrik berbunyi. Ketika Armature
Striker ditarik oleh Elektromagnet, hubungan listrik di Interuptor pun terputus dan menyebabkan
Kumparan Elektromagnetik tidak dialiri arus listrik.

Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri arus listrik tersebut akan kehilangan medan
magnetnya sehingga tidak mampu lagi menarik Armature. Armature yang terlepas tersebut akan
mengayun kembali ke posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus
listrik dapat mengalir lagi ke Kumparan Elektromagnet untuk menarik Armature. Demikian
siklus proses tersebut berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga
menghasilkan suara yang berkesinambungan (terus menerus). Suara atau bunyi Bel Listrik ini
akan terhenti jika Switch (S1) di-OFF-kan.

Anda mungkin juga menyukai