Pembimbing, Pembimbing,
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “STUDI KASUS
laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dalam
Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis
bermanfaat.
2
2. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku Bendahara, dosen pembimbing
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga yang telah membimbing dan memberi
masukan yang bermanfaat, serta staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. Dr. Yusnita, M.Kes, selaku kepala bagian dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI.
4. Dr. Dini Widianti, M.KK, selaku koordinatior dan staf pengajar Keaniteraan
Ilmu Kesehatan Masyarakat stase Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.
5. Dr. Citra Dewi, M.Kes, DipIDK, dr. Sugma Agung Purbowo, MARS,
DipIDK, M.PH, dr. Hj. Sophianita G.T. Aminy, MKK, PKK, DR.
Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. Dr. Siti Ainun Dwiyanti, selaku kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
yang telah memberi masukan yang bermanfaat selama berada di Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar.
7. Dr. Ni Made Desy, selaku penanggung jawab kepaniteraan di Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar.
8. Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar,
Jakarta Pusat yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran proses penulisan laporan ini.
9. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
ini masih jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan baik
dari segi materi maupun dari bahasa yang disajikan. Untuk itu penulis mohon maaf atas
3
segala kekhilafan, serta dengan tangan terbuka mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun.
Jakarta, Januari
2018
Penulis
4
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny.D
Usia : 69 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
B. Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 28 Desember 2017 pukul 09.30
WIB
5
ia berjalan dan tidur terlentang dan pasien sering terbangun karena batuk
berdahak pada malam hari. Sesak nafas ini sangat mengganggu sehingga pasien
tidak dapat berjalan bahkan pada jarak yang dekat. Untuk dapat tidur pasien
harus menggunakan 3 bantal. Selain itu pasien juga mengeluh kedua kakinya
bengkak yang diketahuinya ± 1 minggu terakhir. Sesak nafas lebih berkurang
setelah pasien beristirahat. Dalam dua bulan terakhir pasien sering mengalami
sesak nafas namun terasa memberat dalam 3 hari terakhir ini.
6
Dua orang adik pasien memiliki riwayat Hipertensi.
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat Penyakit jantung : disangkal
Riwayat Hepatitis : disangkal
Riwayat TB : disangkal
6. Riwayat Pengobatan
Sejak dua tahun yang lalu pasien mengonsumsi obat Amlodipin 10mg
yang diberikan oleh dokter Puskesmas secara teratur. Sejak 2 bulan terakhir
pasien dirujuk ke poli jantung RS Husada karena keluhan sesak napas. Pasien
diberikan obat klopidogrel 1x75 mg, Candesartan 1x8 mg, Bisoprolol 1x5mg,
Furosemid 1x20mg, Simvastatin 1x20mg, dan Isosorbit dinitrat 1x5 mg
sublingual.
8. Riwayat Kebiasaan
7
Sehari-hari pasien menjalani perannya sebagai ibu rumah tangga,
yaitu mengurus rumah, memasak, dan mencuci baju yang dilakukan secara
bergiliran dengan anggota keluarga lainnya. Sesekali pasien membantu
anaknya untuk bekerja mencabut benang di rumah untuk membantu ekonomi
keluarga. Pasien mengaku jarang berolahraga dan sering mengonsumsi
makanan manis, makanan asin yang mengandung minyak dan MSG. Pasien
menyangkal memiliki kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
8
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
2. Vital Sign
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,5 oC
3. Status Gizi
Berat badan : 37 kg
Tinggi badan : 140 cm
IMT : 18.88 kg/m2 (Normal)
4. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : Normocephale
Rambut : Hitam beruban, tumbuh merata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-). pupil
bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga : Bentuk normal, hiperesmis (-/-), serumen (-/-)
Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
Tenggorokan : T1-T1 Tenang, Hiperemis (-)
b. Leher
Trakea di tengah
Pembesaran kelenjar getah bening (-)
JVP (5-2) cmH2O
c. Thorak
Pulmo :
9
Inspeksi : simetris stasis dan dinamis kanan kiri. Retraksi dinding
dada (-)
Palpasi : fremitus taktil dan vocal simetris. Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru. Batas paru hepar ICS VI
dengan peranjakan satu jari.
Auskultasi : Vesikuler +/+ Rhonki -/- Wheezing -/-
Cor:
Inspeksi : Iktus cordis terlihat pada ICS VII linea aksilaris anterior
sinistra
Palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS VII linea aksilaris anterior
sinistra
Perkusi : batas kanan atas ICS III linea sternalis sinistra, batas kiri
jantung ICS VII linea aksilaris anterior sinistra.
Auskultasi : Heart Rate 96x/m. BJ I – BJ II reguler, murmur (+), gallop (-)
d. Abdomen
Inspeksi : Datar, kelainan kulit (-), pelebaran vena (-)
Palpasi : Hepar dan lien tidak mengalami pembesaran, nyeri
tekan epigastrium (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen, shifting
dullness (-)
Auskultasi : Bising usus normal
e. Ekstremitas :
Superior : Akral Hangat, CRT <2”, edema -/-
Inferior : Akral Hangat, CRT <2”, edema +/+
10
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK)
Nama : Ny.D
Usia : 69 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
b. Identitas Anak
Nama : Ny.I
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Maret 1977
Agama : Islam
Alamat : Jl. Mangga Besar XIII No. 28 RT 007 RW 05
Kel. Mangga Dua Selatan Kec. Sawah Besar
Suku Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Janda
11
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
c. Identitas Cucu
Nama : Nn. B
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Juni 2000
Agama : Islam
Alamat : Jl. Jl. Mangga Besar XIII No. 28 RT 007 RW
05 Kel. Mangga Dua Selatan Kec. Sawah Besar
Suku Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Belum menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
d. Struktur Komposisi Keluarga
Keluarga pasien (Ny. D) merupakan Nuclear Family yaitu terdiri dari
keluarga inti (Ny.D), anak dan cucu pasien.
12
Genogram
Keterangan:
: Pasien
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki (Alm)
: Perempuan (Alm)
: Hubungan pernikahan
: Hubungan perceraian
: garis keturunan
13
1. Fungsi Keluarga
a. Biologis
Pasien memiliki enam orang anak. Pasien tinggal bersama anak
pertamanya. Anak pertama pasien adalah seorang janda beranak satu. Cucu
pasien usia 17 tahun masih duduk di SMA. Anak pertama pasien menikah
di usia 23 tahun, usia cukup untuk menikah.
b. Psikologis
Pasien tinggal di rumah bersama seorang anaknya dan seorang
cucunya. Keharmonisan keluarga pasien berlangsung dengan baik,
meskipun terkadang terjadi perselisihan pendapat. Pasien merasa kurang
mendapatkan perhatian dari anak-anaknya yang lain karena jarang
berkunjung. Sehari-hari pasien merasa kesepian karena tidak ada teman
untuk mengobrol jika anaknya bekerja dan cucunya sekolah. Pasien juga
sering kali sedih saat memikirkan nasib anak bungsunya yang sedang
menjalani masa tahanan karena terjerat kasus narkoba.
c. Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk. Rumah pasien sendiri berdempetan dengan rumah yang lain,
memasuki gang kecil yang tidak bisa dilewati oleh mobil dan motor.
Keluarga pasien dikenal sebagai keluarga yang baik dan sopan terhadap
tetangga. Mereka sesama tetangga sekitar saling mengenal satu sama lain.
Pasien sudah mulai mengajarkan norma-norma agama dan sopan santun
terhadap orang lain sejak kecil kepada anak-anaknya.
d. Ekonomi :
Kondisi perekonomian keluarga pasien berada dalam kondisi yang
kurang baik. Satu rumah terdiri dari 3 anggota keluarga. Anak pasien
sebagai tulang punggung keluarga berpenghasilan tidak tetap sekitar
Rp.500.000 – Rp.800.000 perbulan. Biaya pengobatan pasien ditanggung
14
oleh BPJS, sementara biaya sekolah cucu pasien juga gratis dan
mendapatkan biaya KJP. Namun, pendapatan anak pasien tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok tiga orang anggota keluarga.
Dinamika Keluarga
Pasien tinggal di rumah bersama seorang anaknya dan seorang
cucunya. Komunikasi yang terjalin antara pasien dengan anak dan cucunya
berjalan dengan kurang baik secara dua arah, setiap hari anak pasien bekerja
dan cucu pasien sekolah, sehingga waktu untuk bercerita hanya dapat
dilakukan saat hari libur. Sehari-hari pasien merasa kesepian sendiri di rumah.
Hubungan pasien dengan anggota keluarga lainnya juga terjalin dengan baik,
mereka saling menghargai dan jarang bertengkar meskipun komunikasi kurang
baik. Hal ini diakui pasien terjadi karena anggota keluarga yang lain memiliki
kesibukan masing-masing. Apabila ada masalah, biasanya mereka akan
membahas dan menyelesaikannya secara bersama-sama.
Ny.I Nn.B
15
B. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
16
Gambar 2. Denah Rumah Keluarga Pasien
17
Kepemilikan yang dimiliki keluarga Pasien termasuk dalam
ekonomi menengah kebawah karena tidak mempunyai barang-barang
yang mewah.
Makanan:
Keluarga Pasien memiliki kebiasaan makan sebanyak tiga
kali sehari. Pasien selalu memasak sendiri makanan yang akan
dimakan keluarganya. Untuk bahan makanan yang akan diolah,
Pasien biasa membelinya dari pasar tradisional. Setiap hari Pasien
menyediakan sayur dengan tahu/tempe. Daging-dagingan seperti
ikan, ayam, dan daging sapi hanya dimakan 3 kali dalam seminggu.
18
Pasien selalu menggunakan garam, gula, minyak, dan penambah rasa
dalam masakannya. Semua bahan makanan dicuci bersih sebelum
dimasak. Keluarga Pasien juga selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan.
Lingkungan Fisik
Keluarga Pasien selalu menjaga kebersihan rumahnya,
menurutnya jika lingkungan tidak bersih berisiko untuk menjadi
sarang penyakit serta tidak nyaman dan tidak enak dipandang. Namun
lingkungan tempat tinggal pasien terbilang padat, baik di dalam rumah
maupun di lingkungan sekitar rumah. Sehingga apabila ada yang
menderita penyakit menular, sangat mungkin pasien ataupun anggota
keluarganya tertular penyakit.Rumah pasien terdapat 2 buah jendela
namun jendela tersebut tidak pernah dibuka karena gang depan rumah
pasien sangat terbatas untuk satu orang pejalan kaki, sehingga
membuka jendela akan mengganggu warga lain yang ingin jalan di
depan rumah pasien. Sinar matahari tidak masuk ke seluruh rumah
pasien. Sehari-hari pencahayaan didapatkan dengan lampu listrik.
Setiap hari pasien yang membersihkan seluruh bagian rumah satu kali
dalam sehari menyapu dan mengepel lantai.
19
2. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Aksesibilitas Naik kendaraan umum Jika ada yang sakit, anggota keluarga
atau jalan kaki Pasien akan dibawa ke puskesmas,
Tarif Gratis/ biaya ongkos karena biaya yang gratis dengan
angkutan umum menggunakan BPJS dan jarak yang tidak
Kualitas Memuaskan terlalu jauh dari rumah. Pasien merasa
puas dengan pelayanan yang diberikan
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
20
Pola makan pasien selama tiga hari pengamatan (Food Record)
21
Pola makan pasien tanggal 03 Januari 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak Serat
22
Pola makan pasien tanggal 04 Januari 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak Serat
23
Kebutuhan Kalori Basal berdasarkan rumusan Broca adalah:
Berat badan ideal (BBI) = (TB – 100) – 10%(TB-100)
= (140 – 100) – 10%(140-100)
= 40 - 4
= 36 kg
Status gizi = (BB aktual : BB ideal) x 100%
Koreksi Usia
Jadi, total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah : 900 kalori +
180 kalori - 180 = 900 kalori.
24
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta
kebutuhan zat gizi pada Pasien, juga dengan melihat food record pasien
selama 3 hari setelah kunjungan ke rumah Pasien maka dapat disimpulkan
bahwa rata-rata menu makan Pasien melebihi dari total kebutuhan kalori
sehari sebesar 76,33 kalori.
25
3. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
Pasien dan keluarga belum dapat menjalani pola hidup bersih dan sehat.
Kurangnya komunikasi antara anggota keluarga.
Kurangnya perhatian antara satu dan lainnya dalam keluarga Pasien.
4. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
a. Alasan kedatangan :
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak napas disertai
nyeri ulu hati, nyeri kepala, mual, batuk, serta bengkak pada kedua kaki.
b. Harapan :
Pasien berharap dengan berobat ke puskesmas sembuh.
c. Kekhawatiran :
Pasien khawatir jika penyakitnya semakin memburuk
sehingga mengganggu aktivitas sehari-harinya dan menimbulkan
ketidaknyamanan bagi dirinya maupun keluarganya,
d. Persepsi mengenai penyakit :
Pasien menganggap bahwa penyakit yang timbul adalah
akibat perilakunya sendiri dan merupakan suatu cobaan dari Allah
SWT.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang disimpulkan sebagai berikut :
a. Diagnosis kerja : Congestive Heart Failure dengan Hipertensi.
26
d. Kebiasaan : Pasien jarang berolahraga
27
4. Aspek Psikososial Keluarga
Keluarga pasien kurang berkomunikasi dengan pasien. Pasien
cenderung merasa kesepian. Kurangnya perhatian keluarga pada kondisi
kesehatan pasien.
5. Aspek Fungsional
Menurut Internasional Classification Primary Care (ICPC) pasien
mempunyai aspek fungsional pasien mampu melakukan perawatan diri
namun tidak mampu melakukan pekerjaan ringan dimasukkan ke nilai
dalam klasifikasi derajat fungsional adalah derajat 3.
28
5. Rencana Penatalaksanaan
30
Riwayat Hipertensi
di Keluarga.
Aspek Kurangnya Menjelaskan kepada Keluarg Pada Keluarga pasien lebih Keluarga pasien lebih
Psikososia kepedulian dan keluarga bahwa a pasien saat meningkatkan peduli dan perhatian
l Keluarga perhatian keluarga pasien butuh Puskes perhatian dan terhadap kesehatan
terhadap kesehatan dukungan dari segala mas dan mendukung pasien. pasien.
pasien. aspek, agar saat Keluarga pasien rutin Keluarga
Kurangnya penyakitnya kunjung mengingatkan minum meningatkan pasien
komunikasi antara terkontrol. an obat dan mengajak untuk minum obat
anggota keluarga Mengedukasi rumah pasien memeriksakan dan kontrol.
sehingga pasien keluarga agar selalu tekanan darahnya. Keluarga membantu
merasa kesepian. mengingatkan pasien Keluarga pasien pasien menjaga pola
Lingkungan rumah minum obat, membantu pasien makan sehat.
pasien yang berada mengajak pasien untuk menjaga pola
di lingkungan yang untuk rutin kontrol makan yang sehat.
padat penduduk. tekanan darah, dan
Rumah pasien yang menjaga pola makan
tidak sehat. sehat.
31
Tabel 9. Rencana Penatalaksanaan Pasien (lanjutan)
32
6. Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanasionam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
33
LAMPIRAN
34
35