Struktur Two-tier-system : One board sistem: AS menerapkan Two-tier-system : 1. Rapat Umum Pemegang dimana kedudukan model one board 5. Rapat Umum Saham (RUPS) dewan komisaris dan system dalam Pemegang 2. Dewan Komisaris direksi terletak dalam membangun tata kelola Saham (RUPS) 3. Dewan Direktur satu dewan dengan usahanya. Dalam one 6. Dewan 4. Manager Eksekutif demikian pengaturan board system ini, direksi Komisaris mengenai direksi dan komisaris menjadi 7. Dewan Direktur menjadi satu kesatuan satu, karena memang 8. Manager dengan dewan komisaris. mereka bertanggung Eksekutif jawab bersama untuk Principles of Corporate memformulasikan Governance : rencana strategis Direktur, Remunerasi perusahaan. direksi, shareholders, accounting & audit.
Kewenangan RUPS merupakan organ
Pokok Perseroan dengan wewenang tertinggi dan berperan dalam membantu para pemegang saham dalam mengambil keputusan- keputusan penting yang terkait dengan investasi mereka, termasuk pemilihan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dibantu oleh komite- komite pendukungnya. Komite Audit, yang berfungsi untuk memperkuat akuntabilitas dari Dewan Komisaris, juga bertanggung jawab untuk mengkaji dan menilai praktik-praktik manajemen risiko Perseroan. Sedangkan, Komite Tata Kelola Perusahaan, antara lain, bertanggung jawab atas pengawasan terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan, dan menjalankan proses nominasi dan remunerasi Perseroan. Direksi didukung oleh departemen internal Perseroan, termasuk didalamnya Unit Manajemen Risiko, Unit Pengendalian Internal (Internal Control) dan Petugas Kepatuhan (Compliance Officer). Semuanya diberi tugas untuk mengawasi internal organisasi Perseroan guna menjalankan komitmen untuk mengembangkan dan menerapkan praktik- praktik tata kelola perusahaan yang baik melalui pengendalian internal yang efektif dan efisien serta ketentuan- ketentuan mengenai manajemen risiko. Tujuan 1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan penerapan prinsip- prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan 2. Terlaksananya pengelolaan Perusahaan secara profesional dan mandiri 3. Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh Organ Perusahaan yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku 4. Terlaksananya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders Prinsip 1. Transparansi (Transparency) 2. Akuntabilitas (Accountability) 3. Pertanggungjawaban (Responsibility) 4. Kemandirian (Independency) 5. Kewajaran (Fairness)