Burung Garuda adalah tokoh/sosok/hewan yang sudah dikenal melalui mitologi kuno
dalam sejarah bangsa Indonesia. Dalam sejarah kisah kerajaan Hindu, burung garuda dipercaya
sebagai kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Beberapa tokoh pendiri
bangsa memilih garuda sebagai salah satu Lambang Negara yang menggambarkan bahwa bangsa
ini adalah bangsa yang besar dan kuat. Dalam banyak kisah garuda melambangkan kebajikan,
pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Dalam tradisi budaya Bali, garuda
sangat dimuliakan karena dianggap sebagai "Tuan dari segala makhluk yang dapat terbang" dan
"Raja agung para burung".
Bebrapa kali lambang negara karya Sultan Hamid II mengalami perubahan yang
dilakukan oleh perancangnya sendiri, Presiden RIS (yang saat itu dijabat oleh Soekarno), dan
Perdana Menteri (yang saat itu dijabat oleh Mohammad Hatta) dengan tujuan penyempurnaan
lambang. Mereka sepakat menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" pada pita yang
dicengkram. Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah
disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-
Garuda Pancasila, atau disingkat Garuda Pancasila. Garuda Pancasila ditetapkan sebagai
lambang Negara RI pada 11 Februari 1950 dan untuk pertama kalinya lambang negara tersebut
diperkenalkan kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.
(Gambar 1.1)
Pada 20 Maret 1950, Soekarno memerintahkan Dullah (pelukis istana) untuk melukis
kembali rancangan tersebut setelah sebelumnya diperbaiki atas usulan Soekarno, antara lain
penambahan jambul pada kepala Garuda Pancasila, serta mengubah posisi cakar kaki yang
mencengkram pita dari semula di belakang pita menjadi di depan pita. Dipercaya bahwa alasan
Soekarno menambahkan jambul karena kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip dengan
Bald Eagle, lambang Amerika Serikat. Beberapa kali mengalami perubahan, kini terciptalah
lambang negara yang seperti saat ini ada, lambang tersebut juga dituangkan kedalam Peraturan
Pemerintah No. 66 Tahun 1951. (Gambar 1.2)
Dari sistem pemerintahan ke dua kerajaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa adanya
kesaamaan dari sistem pemerintahan kita saat ini, terutama dengan sitem pemerintahan Kerajaan
Majapahit yang mana saat ini Presiden dibantu oleh Menteri-menteri, DPR, Gubernur, dan
pejabat-pejabat negara lainnya dalam menjalankan sistem pemerintahan ini.
REFERENSI
http://www.99minset.xyz/2015/06/sejarah-burung-garuda-pancasila-dipilih.html?m=1 dikutip
pada 18 September 2017.
http://desainerkreatifindonesia.blogspot.co.id dikutip pada 18 September 2017.
https://www.slideshare.net/yabezzkerockan/penggalian-nilai-nilai-pancasila-di-masa-kerajaan
dikutip pada 18 September 2017.