Anda di halaman 1dari 32

Pengelolaan dan Pemanfaatan

Persampahan Permukiman

Rr. Dina Asrifah, ST, M.Sc

dina_nda@yahoo.com

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 1


Deskripsi
Materi pada pertemuan ini adalah :
 Ruang lingkup, faktor yang berpengaruh, tingkat
pelayanan, kriteria operasional pengelolaan
sampah permukiman
 Pemanfaatan sampah permukiman

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 2


Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
 Mahasiswa mampu memahami ruang lingkup,
faktor yang berpengaruh, tingkat pelayanan,
kriteria operasional pengelolaan sampah
permukiman
 Mengetahui pemanfaatan sampah permukiman

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 3


Pengelolaan Persampahan
suatu aliran kegiatan yang dimulai dari sumber
penghasil bahan yang sudah tidak dipergunakan
lagi, dianggap tidak mempunyai nilai ekonomis,yang
harus dikumpulkan untuk diangkut ke tempat
penampungan/stasiun pemindahan atau langsung
diangkut ketempat pembuangan untuk dimusnahkan,
atau sebelumnya dilakukan suatu proses,
pengolahan untuk menurunkan volume atau/dan
berat sampah.

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 4


Aliran Kegiatan dalam Pengelolaan Persampahan

Berlangsung
kontinu

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 5


Tata cara teknik operasional
pengelolaan sampah meliputi
dasar - dasar perencanaan untuk
Ruang kegiatan - kegiatan :
Lingkup 1. Pewadahan sampah
2. Pengumpulan sampah
3. Pemindahan sampah
4. Pengangkutan sampah
5. Pengolahan sampah
6.
6.Pembuangan
Pembuangan akhir

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 6


Pengelolaan sampah kota merupakan bagian dari
pengelolaan kebersihan kota.
Pengertian bersih sebenarnya bukan hanya berarti
tidak adanya sampah, melainkan juga
mengandung pengertian yang mengarah ke
tinjauan estetika.
Terdapat tiga hal yang menjadi perhatian utama
dan yang harus dipertimbangkan secara matang
dalam pengelolaan sampah, yaitu :
1. Identifikasi kondisi sistem pengelolaan sampah
yang telah ada
2. Definisi baik dan benar dalam hal pengelolaan
sampah
3. Pola kebijaksanaan pembinaan dan
pengembangan
Aspek Manajemen Pengelolaan
Persampahan
1. Aspek Organisasi Dan Manajemen
 Aspek ini mempunyai peranan pokok :
menggerakan, mengaktifkan dan mengarahkan
sistem manajemen persampahan kota,
 Sub sistem ini meliputi bentuk serta pola
organisasi dan komponen pelengkapnya, yakni
persoalan serta sistem manajemen.
 Struktur manajemen meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian untuk jenjang
strategis, teknik maupun operasional
2. Aspek Pembiayaan

 Aspek ini merupakan komponen sumber


dalam arti supaya sistem mempunyai kinerja
yang baik.
 Sub sistem ini diatur dengan struktur
pembiayaan dalam bentuk anggaran serta
alternatif sumber pendanaan.
3. Aspek Pengaturan

 Aspek ini merupakan komponen yang menjaga


pola / dinamika sistem agar dapat mencapai
sasaran secara efektif
 Umumnya kompleksitas permasalahan justru
diredam oleh penerbitan peraturan yang
mengatur seluruh komponen yang secara umum
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Sebagai landasan pendirian instansi pengelola (Dinas
Perusahaan Daerah dan lainnya)
2) Sebagai landasan pemberlakuan struktur tarif
3) Sebagai landasan ketertiban umum (masyarakat) dalam
pengelolaan persampahan
4. Aspek Peran Serta Masyarakat
 Aspek ini merupakan komponen yang tidak bersifat
sub sistem tapi terikat erat. Dalam kondisi
keterbatasan kemampuan sistem, yakni penyediaan
kapasitas kerja maupun pendanaan, maka salah satu
alternatif adalah peran serta masyarakat
5. Aspek Teknik Operasional
 Aspek ini merupakan komponen yang paling
dekat dengan obyek pengelolaan sampah.
 Aspek ini terdiri dari perangkat keras, misalnya :
sarana pewadahan, pengumpulan, pengangkutan
dan pembuangan akhir.
 Disini permasalahan yang timbul pada umumnya
berkisar pada perbedaan yang jauh antara
kebutuhan dan kapasitas operasi yang dapat
disediakan oleh sistem
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Sistem Pengelolaan Sampah Kota (11):
1. Rencana Penggunaan Lahan
2. Kepadatan dan Penyebaran penduduk
3. Karakteristik lingkungan fisik,biologi, dan sosial ekonomi
4. Kebiasaan Masyarakat
5. Karakteristik sampah
6. Peraturan-peraturan/ aspek legal nasional dan daerah
setempat
7. Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan
pembuangan
8. Lokasi pembuangan akhir
9. Biaya yang tersedia
10. Rencana tata ruang kota
11. Iklim dan Musim
Perencanaan Kegiatan Operasional Daerah
Pelayanan
 Hasil perencanaan daerah pelayanan berupa
identifikasi masalah dan potensi yang tergambar
dalam peta-peta sebagai berikut :
1) Peta problem minimal menggambarkan
kerawanan sampah, tingkat kesulitan pelayanan,
kerapatan timbulan sampah, tata guna lahan
2) Peta pemecahan masalah menggambarkan pola
yang digunakan, kapasitas perencanaan (alat dan
personil), jenis sarana dan prasarana
Tingkat Pelayanan

 Strategi Pelayanan
Mendahulukan pencapaian keseimbangan
pelayanan dilihat dari segi kepentingan sanitasi
dan ekonomis, kuantitas dan kualitas pelayanan
 Frekuensi Pelayanan
Berdasarkan hasil penentuan skala kepentingan
daerah pelayanan,
pelayanan, frekuensi pelayanan dapat
dibagi dalam beberapa kondisi sebagai berikut :
1) Wilayah dengan pelayanan intensif adalah daerah di
jalan protokol
protokol,, pusat kota,kawasan pemukiman tidak
teratur dan daerah komersial
2) Wilayah dengan pelayanan menengah adalah kawasan
pemukiman teratur
3) Wilayah dengan pelayanan rendah adalah daerah
pinggiran kota
Kriteria Penentuan Kualitas Operasional
Pelayanan
1. Penggunaan Jenis Peralatan
2. Sampah terisolasi dari lingkungan
3. Frekuensi Pelayanan
4. Frekuensi Penyapuan lebih sering
5. Estetika
6. Tipe Kota
7. Variasi Daerah Pelayanan
8. Pendapatan dan Retribusi
9. Timbulan sampah Musiman
Pemanfaatan sampah
 sampah organik, antara lain :
 sampah biomassa untuk pembuatan kompos
 batok kelapa untuk bahan bakar, pembuatan arang dan
arang aktif
 sabut kelapa sebagai bahan bakar, bahan baku
pembuatan matras, jok mobil, keset, dll
 kayu sebagai bahan bakar atau barang-barang lain yang
mempunyai nilai tambah tinggi
 kulit telur sebagai bahan baku produksi bahan
bangunan
 tulang sebagai bahan baku pembuatan lem dan lain-lain

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 19


 sampah an-organik pada umumnya dimanfaatkan
sebagai bahan baku industri :
 limbah plastik sebagai bahan baku industri plastik lain
 limbah aki dan batere kering sebagai sumber logam Pb
dan Hg
 limbah kertas sebagai bahan baku pembuatan pulp
 limbah karet sebagai barang-barang seni atau perabot
rumah tangga
 logam, gelas, dan masih banyak lagi sebagai bahan
industri lainnya

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 20


Peta alur pemanfaatan sampah permukiman di Indonesia
plastik industri plastik

Rumah tangga
kertas industri pulp

industri pulp
daur dan kertas
Pasar logam
ulang
bahan

karet industri
Pertokoan

gelas/kaca
Industri
pembuatan
kompos

Jalan/taman kota

land fill

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 21


Potensi sampah padat permukiman sebagai
sumber energi
 Sampah padat kota sebagian besar terdiri dari bahan-
bahan hayati, terutama biomassa sekitar 74% yang
pada umumnya dalam keadaan basah dengan kadar
air 20 -40%, kandungan kertas 9 - 10% dalam
keadaan basah atau kering.
 Kedua komponen tersebut mudah terbakar,
menentukan jumlah kandungan karbon di dalam
sampah dan sangat menentukan dalam
pemanfaatannya sebagai sumber energi.
 Untuk kota Bandung dapat mencapai 5200 m3
biomassa per hari dan kertas 700 m3/hari.

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 22


 Karakteristik lain yang ikut menentukan adalah nilai kalor.
Sampah padat kota di Indonesia memiliki nilai kalor rata-rata
sekitar 1750 – 2500 kkal/kg (HHV), dan kota Bandung
khususnya 1200 kkal/kg.
 Nilai kalor minimum yang diperlukan sebagai bahan baku
proses konversi sampah menjadi energi minimum adalah
sekitar 1300 – 1500 kkal/kg (HHV).
 Pemanfaatan bergantung pada jenis teknologi yang
digunakan.
 Pada proses biologis, jumlah kandungan karbon dan nitrogen
sangat menentukan keberhasilan proses konversi
 Pada proses termal, nilai kalor sangat menentukan
keberhasilan proses.

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 23


Pemanfaatan sampah kota sebagai sumber energi
dan daur ulang bahan secara terpadu

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 24


Potensi sampah padat perkotaan sebagai
sumber daur ulang bahan

 Untuk mengetahui lebih lanjut potensi pemanfaatan limbah plastik


dan kertas, sebelumnya perlu diketahui jenis-jenis limbah kertas
dan plastik yang terdapat di dalam campuran sampah padat kota
yang masih dapat dimanfaatkan

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 25


 Limbah plastik dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-
sifat mendasar yang dimiliki plastik (termoplastik,
termoset, dan elastomer)
 Termoplastik
Jenis polimer yang mempunyai struktur rantai molekul
lurus, baik dengan rantai cabang atau tidak.
Dapat dilelehkan melalui pemanasan dan dapat dicetak
berulang-ulang menjadi produk tertentu. Plastik yang
termasuk ke dalam jenis ini adalah : PP (polypropylene),
PE (polyethylene), PS (polystryrene), PVC (polyvinyl-
chloride), PC (polycarbonate), PET (polyethylene
terephtalate), dan PA (polyamide).

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 26


P
o
l
y
p
r polyethylene
o terephtalate
p polyethylene
e
l
e
polystryrene
n
e

polyamide
 Thermoset
Jenis polimer yang mempunyai struktur model 3
dimensi. Setelah terbentuk menjadi produk tertentu,
tidak dapat dapat dilelehkan dan dibentuk kembali.
Plastik yang termasuk dalam kelompok ini adalah : UF
(urea formaldehida), MF, PF, epoxy, polyurethane,
unsaturated PS (Polystyrene).
Elastomer
Jenis polimer yang pada temperatur ruang bersifat
seperti karet alam. Plastik yang termasuk ke dalam
kelompok ini adalah : SBR, chloroprene rubber, nitrile
rubber, buthyl rubber, dll.

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 28


epoxy
urea formaldehida

polyurethane
Limbah Plastik

Daur Ulang Tak


Langsung Langsung

Pemanfaatan plastik sebagai


sumber bahan daur ulang
Potong & Campur
Pemotongan dengan Limbah Pabrik

Injection
Separasi
Moulding
PVC PP

Pencucian Pencucian
Air : Alkohol = 1 : 1 Air : Alkohol = 2 : 3
LDPE

Pengeringan

Pelletizing

Moulding
Injection & Compressing

HDPE
Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 30
Soal
1. Apa yang anda ketahui tentang pengeloaan
persampahan?
2. Pengelolaan persampahan dilaksanakan kontinu,
mengapa?
3. Jelaskan proses pemanfaatan sampah organik
menjadi biogas!
4. Jelaskan daur ulang sampah plastik untuk bahan
baku produk lain!

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 31


Referensi
 Peavy H.S, Rowe D.R., Tchobanoglous G.,(1985). Environmental
Engineering, McGraw Hill, Singapore.
 Diani Budiarto, S.P. 1993, Sampah dan Permasalahannya di Wilayah
Kotamadya Dati II Bogor, Seminar Nasional Penanganan Limbah
Industri Tekstil dan Limbah Organik, Bogor.
 Anonim,1995, Sampah dan Pengelolaannya, Kementerian Lingkungan
Hidup RI, Jakarta.
 Tchobanoglous, G. and urton, F.L., 1991, Wastewater Engineering :
Treatment, Disposal and Reuse, McGraw-Hill Inc., Singapore

Teknik Lingkungan, FTM - UPN[V]Yk 32

Anda mungkin juga menyukai