Anda di halaman 1dari 109

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI

DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK SAAT PUBERTAS


DI PONDOK PESANTREN AL-BAQIYATUSSHOLIHAT

Skripsi

Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

OLEH:

SITI NINA INAYAH ROHMANIAH

1110104000036

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1435 H/2014 M
RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Nina Inayah Rohmaniah

Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 03 Januari 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Kp. Telajung Rt.002 Rw.005 Ds. Telajung Kec. Cikarang Barat

Telepon : 085697411526

Email : Ninhainayah@gmail.com

Riwayat Pendidikan

1. 1998-2004 : SDN Telajung 04

2. 2004-2007 : MTs Al - Baqiyatussholihat

3. 2007-2010 : SMA Islam YASPIA

4. 2010-2014 : S-1 Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta


LEMBAR PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan teruntuk orang-orang yang amat tercinta yang selalu
memberikan limpahan kasih sayang, cinta serta do’a yang tiada henti-hentinya…
Aap (Dudus Misbahudin) sosok ayah serta pemimpin keluarga yg luar biasa
semangat nya agar dapat menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi,sosok
ayah yg pantang menyerah, yang selalu menjadi teladan dalam kehidupan ini, yg
mengajarkan arti menghargai serta mensyukuri apapun yang kita dapatkan,
terimakasih aap seluruh jasamu takan pernah ternilai walapun dengan gunung
berlian sekalipun…..
Umi (Emis Rohayati) yg selalu mengajarkan makna luar biasa tentang kesabaran
serta menjadi sosok ibu yg penuh dengan kasih sayang serta menjadi panutan bagi
anak-anaknya…
Bapak Drs. H. Ahmad Sholeh yg luar biasa jasanya, seperti matahari yg setiap hri
menyinari bumi tanpa lelah dan tanpa meminta balas jasa. Beliau sosok yg amat
sangat berjasa yg telah menunjukan jalan menuju kesuksesan yg sebelumnya tidak
pernah terbayangkan dalam pikiran…
Teh ai, teh imas, bunda eneng, Aasep, bang adul, bi inong, teh eti, amung dan
bonbon. Kalian adalah keluarga terbaik sepanjang masa yang tak Akan pernah
tergantikan oleh siapapun, yg selalu berbagi suka duka senyum tawa bahagia
bersama-sama…
Sahabat terbaik pelengkap segala kebahagiaan, fitri, desy, nela, mbak fidah, adel,
alif, intan, alvi, elqy, puput, veve, cici begitu bersyukurnya ketika allah telah
mempertemukan dan menjadikan kita sahabat. Sahabat yg selalu berbagi suka
duka bersama, indahnya persahabatan ini bagaikan pelangi yg memancarkan
seluruh warnanya agar terlihat indah….
Terimakasih tuhan telah memperkenalkan kami dalam kehidupan ini…
SCHOOL OF NURSING

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

STATE ISLAMIC UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

July 2014

Siti Nina Inayah Rohmaniah, NIM: 1110104000036

Descritive of Knowledge and Attitudes in Female Adolescents When Physical


Changes at Puberty in Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat

xii + 56 pages + 6 tables + 2 chart + 6 attachment

ABSTRACT

Introduction: Less knowledge about adolescents physical changing they


experience during puberty will sometimes an attitude of anxiety, fear, shame, feeling
another, and confused. This study aims to describe knowledge and attitude of the
female adolescents when the physical changes at puberty in Pondok Pesantren Al
Baqiyatussholihat. Methods:This study used a descriptive quantitative approach.
Data collection was done by total sampling with 90 respondents. Analyze: Data
analysis using univariate technique. Result: The results showed that 43 (47.8%) girls
have good knowledge and 47 (52.2%) girls have poor knowledge. While the girls
were having a positive attitude as much as 42 people (46.7%) and adolescents have a
negative attitude 48 (53.3%) girls. This research can provide input to Pondok
Pesantren to create a health promotion program especially about adolescent’s health
reproduction.

Keywords: Knowledge, Attitudes, Adolescent, Physical Changes, Puberty

Reference: 55 (year 1999-2012)

i
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Juli 2014

Siti Nina Inayah Rohmaniah, NIM : 1110104000036

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri dalam Menghadapi


Perubahan Fisik Saat Pubertas di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat
xii + 56 halaman + 6 tabel + 2 bagan + 6 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang: Rendahnya pengetahuan remaja tentang perubahan fisik yang


mereka alami saat pubertas kadang-kadang akan menimbulkan sikap cemas, takut,
malu, merasa lain, dan bingung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan dan sikap remaja puteri dalam menghadapi perubahan fisik saat pubertas
di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat. Metode: Penelitian ini menggunakan
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, cara pengambilan sampel menggunakan
total sampling dengan jumlah sampel sebesar 90 sampel. Analisis: Teknik analisis
data menggunakan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa 43
orang (47,8%) remaja puteri berpengetahuan baik dan 47 orang (52,2%) remaja puteri
berpengetahuan buruk. Sedangkan remaja puteri yang mempunyai sikap positif
sebanyak 42 orang (46,7%) dan remaja puteri yang mempunyai sikap negatif
sebanyak 48 orang (53,3%). Saran: Penelitian ini dapat memberikan masukan
kepada Pondok Pesantren agar dapat membuat program pendidikan kesehatan
khususnya tentang kesehatan reproduksi remaja.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Remaja, Perubahan fisik, Pubertas

Daftar Bacaan : 55 ( tahun 1999-2012)

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Inayah-

Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Gambaran Pengetahuan

dan Sikap Remaja Putri dalam Menghadapi Perubahan Fisik Saat Pubertas di Pondok

Pesantren Al-Baqiyatussholihat”. Shalawat dan salam senantiasa kita junjungkan

kehadirat Nabi Muhammad SAW.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, peneliti telah banyak mendapatkan

bantuan berupa bimbingan dan dukungan dari semua pihak. Untuk itu, peneliti ingin

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. DR (hc). Dr. M.k Tadjudin, Sp. And, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S. Kep. MKM, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai Dosen

Pembimbing Akademik.

3. Ibu Yenita Agus, M. Kep., Sp. Mat.,Ph. D, selaku Dosen Pembimbing pertama

yang senantiasa menyempatkan waktu untuk membimbing peneliti selama

penyusunan skripsi ini.

iii
4. Ibu Maulina Handayani, S. Kp, M. Sc, selaku Dosen Pembimbing kedua yang

senantiasa menyempatkan waktu untuk membimbing peneliti selama penyusunan

skripsi ini.

5. Pihak Kementerian Agama RI serta Pengelola (PBSB) yang telah memberikan

kepercayaan kepada peneliti untuk mendapatkan beasiswa, sehingga peneliti bisa

menempuh studi disini.

6. Saudara-saudaraku dalam naungan rumah CSS MoRA, baik CSS MoRa Nasional

maupun CSS MoRa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan semangat,

inspirasi dan ilmu yang tak henti-hentinya.

7. Segenap Staf bidang Akademik dan Administrasi FKIK dan Program Studi Ilmu

Keperawatan

8. Teristimewa ucapan terima kasih untuk orang tua tercinta, Aap (Dudus

Misbahuddin) dan Umi (Emis Rohayati) terima kasih atas segala pengorbanan

dan dukungan yang tak henti-hentinya kau berikan untukku, yang selalu

menyayangiku, mengasihiku, terima kasih atas doa yang selalu engkau panjatkan

untukku.

9. Teristimewa untuk Guru-guru di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat (Drs. K.

H. Ahmad Sholeh, Ustdzh. Hj. Maemunah) yang sangat berjasa sepanjang masa

telah mengajarkan banyak hal kepada peneliti.

10. Kakak-kakak dan adik tersayang (Siti Aisyah, Siti Imas Masruroh, Asep Isa

Anshori, Abdullah, Nurfathussa’adah, Khodijah Nurbaeti, Siti Dinar Masyitoh,

M. Rusdi Mahmud, Ceng aam.) yang selalu memberikan semangat dan motivasi

tiada hentinya kepada peneliti.

iv
11. Sahabat Teristimewa pelengkap segala keindahan “My Rainbow” (Desy, Fidah,

Fitri, Naila) yang selalu menemani peneliti dalam suka maupun duka, berbagi

canda tawa serta menjadi penyemangat peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat terbaik (Adel, Alif, Alvi, Puput, Elqy, Cici, Veve, Intan) yang sering

memberikan do’a dan semangat kepada peneliti.

13. Seluruh teman-teman di Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2010 yang

telah menjadi penyemangat kuliahku terima kasih atas partisipasi kalian.

14. Dan seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran skripsi ini hingga selesai.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat

peneliti harapkan demi kesempurnaan skrispsi ini.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Ciputat, Juli 2014

Penulis

v
DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRACT……………………………………………………….…................ i

ABSTRAK…………………………………………………………….….......... ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………….……... iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………............... vi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………............... ix

DAFTAR BAGAN……………………………………………………………… x

DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………………. xi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ……………………………………................................. 1


B. Rumusan Masalah………………………………………………………. 6
C. Pertanyaan Penelitian…………………………………………............... 7
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………………. 7
1. Tujuan Umum ……………………………………………….............. 7
2. Tujuan Khusus ………………………………………………............. 7
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………………... 8
1. Institusi Pondok Pesantren …………………………………............... 8
2. Pelayanan Kesehatan…………………………………………………. 8
3. Ilmu Keperawatan ………………………………………………….... 8
4. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ………….………………... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………. 9

A. Pengetahuan ……………………………………………………………. 9
1. Pengertian …………………………………………………................ 9
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan…………………….. 10
1) Faktor Internal.……………………..……………………………. 10

vi
2) Faktor Eksternal…………………………………………………. 11
B. Remaja………………………………………………………………….. 11
1. Pengertian …………………………………………………………… 11
2. Pembagian masa remaja ……………………………………………... 12
C. Pubertas ………………………………………………………………… 12
1. Pengertian……………………………………………………………. 12
2. Tahapan masa pubertas……….…………………….………………... 13
3. Perubahan pada masa pubertas………………………………………. 14
1) Perubahan Primer…………………………………................. 15
2) Perubahan Sekunder (Perubahan Fisik)………….................. 15
D. Sikap……………………………………………………………………. 19
1. Pengertian…………………………………………………………… 19
2. Komponen Sikap……………………………………………………. 19
3. Sifat Sikap…………………………………………………............... 20
4. Cir-ciri Sikap………………………………………………………... 21
5. Cara Pengukuran Sikap …………………………………………….. 22
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap…………………………… 22
7. Sikap Terhadap Seksualitas…………………………………………. 23
E. Kerangka Teori …………………………………………………........... 25
F. Penelitian Terkait ……………………………………………………... 26

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ……….. 28

A. Kerangka Konsep …………………………………………………......... 28


B. Definisi Operasional ……………………………………………………. 29

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………... 30

A. Desain Penelitian ……………………………………………………….. 30


B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………….. 30
1. Lokasi…………………………………………………………….. 30
2. Waktu…………………………………………………….............. 30
C. Populasi dan Sampel …………………………………………………… 31
1. Populasi ……………………………………………………………… 31
2. Sampel ……………………………………………………………….. 31
D. Pengumpulan Data……………………………………………………… 32
E. Alat Pengumpulan Data………………………………………………… 33
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ………………………………………….. 34
G. Pengolahan Data ……………………………………………………….. 36
H. Analisa Data…………………………………………………………….. 37

vii
I. Etika Penelitian ………………………………………………………… 37

BAB V HASIL PENELITIAN …………………………….…………………... 40

A. Gambaran Lokasi Penelitian …………………………...……………… 40


B. Analisis Univariat……………………………………………………….. 42
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………………………….. 42
2. Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri tentang Perubahan Fisik
saat Pubertas…………………………………………………………... 42
3. Gambaran distribusi pertanyaan pengetahuan remaja puteri tentang
Perubahan fisik saat pubertas………………………………………… 43
4. Gambaran Sikap Remaja Puteri dalam Menghadapi Perubahan Fisik
saat Pubertas………………………………………………………….. 45

BAB VI PEMBAHASAN ………………..…………………………………….. 49

A. Karakteristik Responden …….………………………………………. 49


B. Analisis Univariat……………………………………………………… 49
1. Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri tentang Perubahan Fisik
saat Pubertas…………………………………………………………. 49
2. Gambaran distribusi pertanyaan pengetahuan remaja puteri tentang

Perubahan fisik saat pubertas………………………………………... 51

C. Keterbatasan Penelitian ………………………………………………. 55

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………. 56

A. Kesimpulan………………………………………………………………. 57
B. Saran……………………………………………………………………… 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional………………………………………………….. 28

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia…………………………...... 41

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Puteri Tentang

Perubahan Fisik saat Pubertas.............................................................. 42

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pengetahuan

Perubahan Fisik saat Pubertas.............................................................. 42

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Puteri dalam Menghadapi

Perubahan Fisik saat Pubertas………………………………………… 44

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang

Sikap dalam Menghadapi Perubahan Fisik saat Pubertas…………… 45

ix
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1: Kerangka Teori……………………………………………… 25

Bagan 3.1: Kerangka Konsep…………………………………………… 28

x
DAFTAR SINGKATAN

BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

WHO : World Health Organization

BPS : Badan Pusat Statistik

DEPKES RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

PKBI : Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia

PONPES : Pondok Pesantren

SKRRI : Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia

SDKI - R : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia - Remaja

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa transisi dalam kehidupan dimana pada

fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

(BKKBN, 2004). Batas usia remaja menurut (WHO, 2008) adalah 12-24

tahun, sedangkan batas usia remaja menurut Monks (2006) adalah 12-21

tahun. Pendapat lain menurut Widyastuti, dkk. (2009) yaitu antara usia 10-19

tahun. Di dunia Jumlah remaja berusia 10 - 19 tahun sekitar 18% dari

jumlah penduduk atau sekitar 1,2 miliar remaja (WHO, 2009). Pada tahun

2009 jumlah remaja usia 10 - 19 tahun terdapat sekitar 64 juta atau 28,64%

dari jumlah penduduk Indonesia menurut (BKKBN, 2009). Menurut Biro

Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat tahun 2008 kelompok umur 10 - 19 tahun

adalah sekitar 8.145.616 jiwa yang terdiri dari 51,8% remaja laki - laki dan

48,2% remaja perempuan.

Pada masa remaja, manusia mengalami perkembangan yang pesat baik

fisik, psikis maupun sosialnya (Depkes RI, 2007). Perubahan yang paling

mencolok adalah perubahan fisik yang terjadi secara alamiah dan terkadang

remaja tidak tahu terhadap perubahan tersebut yang menyebabkan mereka

cemas dan malu (Istiqomah, 2010). Cara untuk mengurangi kecemasan pada

remaja saat menghadapi masa pubertas diperlukan peran orang tua maupun

guru di sekolah untuk memberikan informasi yang benar tentang kondisi

1
2

perubahan pada masa - masa remaja. Salah satu nya yaitu diperlukan

pemberian informasi tentang pengertian perubahan fisik masa puber (Dariyo,

2004).

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja putri terjadi karena mulai

diproduksinya hormon - hormon seksual yang mempengaruhi pertumbuhan

serta perkembangan sistem reproduksi yang terkadang ditandai dengan

pembesaran payudara (Soetjiningsih, 2007). Perubahan yang paling terlihat

jelas pada remaja putri di antaranya payudara, panggul dan paha, tumbuh

rambut dibagian ketiak dan sekitar alat kelamin, bertambahnya berat badan

dan tinggi badan, pertumbuhan tulang dan otot serta kematangan organ

seksual sehingga mengalami menstruasi (Sarwono, 2005).

Hasil survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) (2007)

menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri usia 12-19 tahun tentang tanda

pubertas mengenai pertumbuhan rambut pada sekitar kemaluan dan ketiak

sebanyak 17,3%, sebanyak 53,5% remaja putri mengetahui bahwa

pertumbuhan dada, 5,2% remaja putri mengetahui bahwa meningkatnya

gairah seksual merupakan tanda pubertas pada wanita, sebanyak 75,4%

remaja putri mengetahui bahwa haid merupakan tanda pubertas pada

wanita, dan sebanyak 13,5% remaja putri tidak tahu apapun tentang tanda

pubertas pada wanita.

Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja masih

sangat rendah (BKKBN, 2012). Menurut survey Perkumpulan Keluarga

Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah tahun 2010 di Semarang tentang


3

pengetahuan kesehatan reproduksi menunjukkan 43,22% pengetahuannya

rendah, 37,28% pengetahuan cukup, sedangkan 19,50% pengetahuannya

baik. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Remaja (SDKI-R)

menyebutkan 13,3% remaja putri tidak tahu sama sekali mengenai perubahan

fisiknya saat puber. Bahkan hampir separuh (47,9%) remaja putri tidak

mengetahui waktu puber (BKKBN, 2012).

Dewasa ini pengaruh perkembangan teknologi, informasi, dan

globalisasi memberi pengaruh besar dalam pembentukan pengetahuan seorang

anak (Sulhi, 2002). Remaja yang tidak mempunyai pengetahuan cukup atau

informasi yang jelas tentang perubahan fisik yang mereka alami kadang-

kadang akan menimbulkan rasa cemas, takut, malu, merasa lain, dan bingung.

Terlihat ketika remaja ini mengalami perubahan yang paling dasar yaitu

perubahan fisik. Konsekuensi dari perkembangan fisik ini akan lebih

kompleks pada remaja putri. Salah satunya perubahan berat dan bentuk tubuh

yang terkadang mengganggu geraknya bila ingin terlihat menarik di depan

lawan jenisnya (Gunarsa, 2006). Pengetahuan juga merupakan salah satu

komponen dalam pembentukkan sikap seseorang, dengan pengetahuan yang

tidak memadai akan membuat remaja cenderung mengambil sikap yang salah.

Dampaknya jika remaja mempunyai pengetahuan tentang pubertas yang tidak

memadai maka akan membuat remaja cenderung bersikap negatif tentang

seksualitas ( Ali dan Asrori, 2009).

Hasil penelitian Fitri, dkk (2012) menyebutkan bahwa remaja putri

cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi terutama masalah fisik
4

(tubuh). Menurut Irawan (2010) sikap yang ditunjukan oleh remaja putri yaitu

mereka merasa malu dengan perubahan yang terjadi seperti perubahan

payudara, haid pertama, bertambahnya berat badan, adanya jerawat yang

membuat mereka kurang percaya diri. Papalia dan Old (2001) mengatakan

perubahan yang terjadi saat remaja terletak pada perubahan sikap, perilaku,

dan pertumbuhan fisiknya dimana pada saat remaja mudah sekali dipengaruhi

faktor dari luar dirinya seperti keluarga, lingkungan, pergaulan, teman sebaya

dan teman sekolah. Pada masa remaja terjadi perubahan fisik dimana terjadi

perbedaan pertumbuhan fisik antara laki-laki dan perempuan, yaitu terletak

pada organ reproduksinya, dimana akan diproduksi hormon yang berbeda.

Penampilan yang berbeda serta bentuk tubuh pun akan berbeda akibat

berkembangnya seks sekunder (Depkes RI, 2007).

Hasil penelitian menyatakan bahwa adanya hubungan antara

pengetahuan dengan sikap dalam menghadapi menstruasi pada siswa kelas

VII SMPN 3 Kecamatan Sawo (Kumalasari, 2012). Penelitian lain

mengatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan

sikap dengan gambaran diri remaja putra (Istiqomah, 2010).

Pondok pesantren (PONPES) adalah suatu lembaga pendidikan agama

islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan sistem asrama

dimana santri –santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian

atau madrasah yang sepenuhnya berada dibawah pimpinan seorang kyai

(Zamakhsyari, 2003). Pembelajaran kitab kuning yang diajarkan di pondok

pesantren, salah satunya membahas tentang kesehatan reproduksi. Kitab


5

kuning yang membahas kesehatan reproduksi diantaranya adalah kitab

Risalatul Mahid (Maslahah, 2012). Kitab Risalatul Mahid menjelaskan

mengenai kesehatan reproduksi akan tetapi yang kesehatan reproduksi yang

dibahas dalam kitab Risalatul Mahid lebih kepada penjelasan mengenai haid,

nifas, dan wiladah. Sedangkan mengenai pembahasan kesehatan reproduksi

secara meluas kurang begitu dibahas mendalam di pondok pesantren

(Maslahah, 2012).

Hasil studi pendahuluan di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat,

peneliti melakukan wawancara kepada 5 remaja putri dengan menanyakan 5

pertanyaan terkait pengetahuan tentang perubahan fisik saat pubertas.

Didapatkan hasil, remaja putri yang menjawab benar mengenai pengertian

pubertas hanya 1 orang, 4 lainnya menjawab salah. Remaja putri yang

menjawab benar mengenai usia pubertas hanya 2 yang benar, 3 lainnya salah.

5 remaja putri menjawab benar bahwa menstruasi dan perkembangan

payudara merupakan tanda pubertas. Remaja putri yang menjawab benar

bahwa pertambahan lemak di perut, bokong dan paha termasuk perubahan

saat pubertas hanya 1 orang, 4 lainnya salah. Sedangkan untuk pertanyaan

terkait sikap dalam menghadapi perubahan fisik saat pubertas didapatkan

hasil, 5 remaja putri mengatakan cemas ketika menstruasi pertama kali, malu

dengan perkembangan payudaranya dan mulai sering memperhatikan

penampilannya, 3 remaja putri mengatakan tidak percaya diri dengan bentuk

tubuhnya dan ketika mulai berjerawat. Didapatkan dari hasil studi

pendahuluan bahwa tingkat pengetahuan tentang perubahan fisik saat pubertas


6

rendah dan sikap mereka terhadap perubahan fisik saat pubertas cenderung

negatif. Dari penjelasan tersebut peneliti ingin melakukan penelitian tentang

“Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja puteri

menghadapi perubahan fisik saat pubertas di pondok pesantren Al-

Baqiyatussholihat”.

B. Rumusan Masalah

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Remaja (SDKI- R)

2007, survei menyebutkan 13,3% remaja putri tidak tahu sama sekali

mengenai perubahan fisiknya saat pubertas. Bahkan hampir separuh (47,9%)

remaja perempuan tidak mengetahui waktu pubertas. Remaja yang tidak

mempunyai pengetahuan cukup atau informasi yang jelas tentang perubahan

fisik yang mereka alami kadang-kadang akan menimbulkan rasa cemas, takut,

malu, merasa lain, dan bingung. Pembahasan kesehatan reproduksi di pondok

pesantren hanya menjelaskan mengenai haid, nifas dan wiladah. Sedangkan

kesehatan reproduksi secara meluas kurang begitu dibahas mendalam di

pondok pesantren. Berdasarkan uraian, peneliti ingin mengetahui gambaran

pengetahuan dan sikap remaja puteri dalam menghadapi perubahan fisik saat

pubertas di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat.

C. Pertanyaan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas didapatkan beberapa pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik saat

pubertas di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat?


7

2. Bagaimana sikap remaja putri dalam menghadapi perubahan fisik saat

pubertas di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan

dan sikap remaja putri dalam menghadapi perubahan fisik saat pubertas

di pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik

saat pubertas.

b. Mengidentifikasi sikap remaja putri di pondok pesantren Al-

Baqiyatussholihat dalam menghadapi perubahan fisik saat pubertas.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para pengurus

pondok pesantren untuk memasukan materi kesehatan reproduksi remaja

khususnya tentang masa pubertas dalam kurikulum pondok pesantren.

2. Bagi Ilmu Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kurikulum dalam

pendidikan keperawatan dan metode edukasi yang efektif khususnya

kepada perawat komunitas dalam memberikan informasi kepada remaja

mengenai perubahan fisik saat pubertas


8

3. Bagi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Sebagai referensi perpustakaan program studi ilmu keperawatan UIN

Jakarta dan memberikan informasi mengenai gambaran pengetahuan dan

sikap remaja putri saat pubertas.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003)

pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui atau kepandaian yang

dimiliki seseorang melalui pendidikan atau pengalaman, Sedangkan

menurut pendapat Notoatmodjo (2007) pengetahuan adalah hasil dari

tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Penginderaan yang terjadi biasanya melalui panca

indera manusia yaitu indera pengelihatan, penciuman, pendengaran, rasa

dan raba. Adapun menurut Martin dan Oxyman dalam Kusrini (2006)

pengetahuan adalah kemampuan untuk membentuk model mental yang

menggambarkan objek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam

aksi yang dilakukan terhadap suatu objek. Pengetahuan seseorang tentang

suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.

Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak

aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap

makin positif terhadap objek tertentu (Notoatmodjo, 2007).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah sesuatu yang

diketahui seseorang melalui pendidikan atau pengalaman terhadap suatu

objek melalui panca indera manusia yaitu pendengaran, penciuman, rasa

dan raba.

9
10

2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Wawan dan Dewi (2010) faktor - faktor yang

mempengaruhi pengetahuan terbagi menjadi dua bagian yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

a) Faktor internal

1) Pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga

perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi

dalam bersikap. pada umumnya makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi.

2) Usia

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Hurlock (2004)

semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang dalam dalam berfikir dan bekerja.

3) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialmi seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

4) Kepribadian

Merupakan organisasi dari pengetahuan dan sikap-sikap yang

dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilakunya.


11

b) Faktor eksternal

1) Lingkungan

Lingkungan merupakan suatu kondisi yang ada disekitar manusia

dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok.

2) Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak

akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

3) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhan meliputi sikap dan kepercayaan.

4) Sosial ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup

akan dapat menambah tingkat pengetahuan.

B. Remaja

1. Pengertian

Remaja berasal dari Bahasa latin “adolescence” yang berarti

tumbuh ke arah kematangan, baik kematangan fisik, sosial maupun

psikologis (Soetjiningsih, 2007). Masa remaja adalah periode peralihan

dari masa anak-anak ke masa dewasa masa transisi yang ditandai oleh

adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis (Widyastuti, dkk. 2009).

Batas usia remaja menurut menurut Monks (2006) adalah 12-21

tahu, dimana terbagi dalam 3 yaitu remaja awal 12 - 15 tahun, remaja


12

tengah 15 - 18 tahun, remaja akhir 18 – 21 tahun.Pada masa remaja

tersebut terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik (organobiologik)

secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan

kejiwaan (mental emosional) (Widyastuti dkk, 2009).

2. Pembagian masa remaja

Menurut Monks (2006) masa remaja terbagi menjadi 3 bagian

yaitu:

1) Masa remaja awal, 12 - 15 tahun

2) Masa remaja tengah, 15 - 18 tahun

3) Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun

C. Pubertas

1. Pengertian

Pubertas pada umumnya didefinisikan sebagai saat dimana

seorang anak mengalami pematangan secara fisik dan seksual (University

of Maryland Medical Center dalam Perry, 2012). Menurut Suntrock

(2003) pubertas adalah tanda yang paling penting dimulainya masa

remaja, yang merupakan perubahan cepat pada kematangan fisik yang

meliputi hormonal yang terutama terjadi pada masa remaja awal. Pada

wanita pubertas terjadi diantara usia 8 - 14 tahun sedangkan laki-laki

terjadi pada usia antara 9 - 14 tahun (NHS Choices dalam Margaret

Perry, 2012). Sedangkan menurut Monks (2006) masa pubertas pada

remaja pada remaja putri usia 12 - 15 tahun.


13

Penyebab munculnya pubertas adalah hormon yang dipengaruhi

oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormone

tubuh). Pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-

hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi serta tubuh

mengalami perubahan (Norman, 2008), sedangkan menurut definisi lain

Pubertas dimulai pada saat hipotalamus melepaskan Gonadotropin

Relasing Hormone (GNRH) yang kemudian mempengaruhi kelenjar

pituitary untuk melepaskan Leutinizing Hormone (LH) dan Folikel

Stimulating Hormone (FSH). Pada saat remja pelepasan LH meningkat

secara progresif pada hormon seks dengan sedikit peningkatan FSH

(Dubuis dalam Perry, 2012). Pada perempuan GNRH terus meningkat

selama pubertas dan fluktuatif yang terlihat pada siklus menstruasi FSH

menstimulasi estrogen dan produksi serta pembentukan folikel (Blondell

et al dalam Perry, 2012).

2. Tahapan Masa Pubertas

Al-Mighwar (2006) menjelaskan masa pubertas terjadi secara

bertahap, yaitu:

1) Tahap Prapubertas (9 - 10 tahun)

Tahap ini disebut juga tahap pematangan yaitu pada satu atau dua

terakhir masa kanak – kanak, yaitu periode sekitar 2 tahun sebelum

pubertas ketika anak pertama kali mengalami perubahan fisik yang

menandakan kematangan seksual. Pada masa ini anak dianggap

sebagai ”prapubertas”, sehingga ia tidak disebut seorang anak dan


14

tidak pula seorang remaja. Pada tahap ini, ciri - ciri seks sekunder

mulai tampak, namun organ-organ reproduksinya belum berkembang

secara sempurna.

2) Tahap Puber (12 - 15 tahun)

Tahap ini disebut juga tahap matang, yaitu terjadi pada garis antara

masa kanak - kanak dan masa remaja. Pada tahap ini, kriteria

kematangan seksual mulai muncul. Pada anak perempuan terjadi haid

pertama dan pada anak laki - laki terjadi mimpi basah pertama kali.

Dan mulai berkembang ciri - ciri seks sekunder dan sel - sel

diproduksi dalam organ - organ seks.

3) Tahap Pasca Puber (17 - 18 tahun)

Pada tahap ini menyatu dengan tahun pertama dan kedua masa

remaja. Pada tahap ini ciri - ciri seks sekunder sudah berkembang

dengan baik dan organ-organ seks juga berfungsi secara matang.

Merupakan periode 1 sampai 2 tahun setelah pubertas, ketika

pertumbuhan tulang telah lengkap dan fungsi reproduksinya

terbentuk dengan cukup baik.

3. Perubahan pada Masa Pubertas

Masa pubertas adalah masa dimulainya berbagai perubahan baik

biologis, psikologis maupun psikososial. Perubahan biologis meliputi

perubahan primer dan perubahan sekunder disebut juga perubahan fisik.

a) Perubahan Primer
15

Perubahan kelamin primer dimulai dengan berfungsinya organ-

organ genitalia yang ada. Pada perempuan ditandai dengan menarche

atau haid pertama kali (Soetjiningsih, 2007). Secara normal menarche

berlangsung kurang lebih pada usia 11-16 tahun (Zein, 2005).

Pubertas dikatakan telat atau tertunda apabila tanda - tanda

pubertas pada seorang perempuan muncul pada usia 13 tahun (Argente

dalam Perry, 2012). Begitupula dengan pubertas yang begitu dini yaitu

apabila tanda – tanda fisik dan hormon terjadi lebih awal dikatakan

bahwa seorang perempuan pubertas dini apabila terjadi dibawah usia 8

tahun dan biasanya pada usia 6 - 8 tahun (Kaplowitz dalam Perry,

2012).

b) Perubahan sekunder (Perubahan fisik)

Menurut Marshall dan Tanner dalam Perry (2012) perubahan

fisik pada perempuan yaitu berfokus pada perkembangan payudara,

pertumbuhan rambut pubis, berat badan, pertumbuhan, massa tulang,

perubahan emosional serta menstruasi. Sedangkan menurut BKKBN

(2009) perubahan kelamin sekunder pada perempuan ditandai dengan

payudara yang membesar, pinggul yang mulai melebar, dada

membesar, tinggi dan berat badan yang bertambah secara cukup cepat,

kulit dan rambut berminyak dan kadang - kadang tumbuh jerawat,

mulai tumbuh rambut di ketiak dan sekitar kemaluan, lebih banyak

berkeringat dan keringat mulai mengeluarkan bau, suaranya menjadi


16

halus (BKKBN, 2009). Penjelasan mengenai perubahan fisik yang

terjadi pada remaja putri sebagai berikut :

1) Payudara

Perkembangan payudara merupakan tanda awal bahwa seorang

perempuan memasuki pubertas (University of Maryland Medical

Center dalam Perry, 2012). Perkembangan kuncup payudara

terjadi sekitar usia 10 tahun pada 85% anak perempuan, namun

bias pula lebih dini pada usia 8 tahun (Jaiyesimi dalam Perry,

2012).

2) Pinggul

Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat sebagai akibat

membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah

kulit (Sarwono, 2005).

3) Kulit

Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang pori

- pori bertambah besar. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat

menjadi lebih aktif. Sumbatan di kelenjar lemak dapat

menyebabkan jerawat (Sarwono, 2005).

4) Rambut

Pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak terjadi segera

setelah perkembangan payudara namun pada beberapa anak

perempuan (15 - 20%) pertumbuhan rambut ini bias menjadi

tanda pubertas yang pertama (Jiyesimi dalam Perry, 2012).


17

5) Menstruasi

Awal menstruasi biasanya terjadi 2-4 tahun setelah kuncup

payudara tampak dan rambut kemaluan tumbuh jarang-jarang

(Stang dan Story dalam Perry, 2012). Usia menarche biasanya

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sosial ekonomi dan

lingkungan, ras, indeks masa tubuh (IMT), nutrisi, serta kebiasaan

olahraga (Karapanou hipotalamus dan Papadimitriou dalam Perry,

2012). Pada perempuan yang sehat awal menstruasi terjadi karena

pelepasan GRH dari yang akan menstimulasi kelenjar pituitary

yang akan menghasilkan FSH dan LH. Ovarium kemudian

menstimulasi produksi estrogen dan progesterone. Estrogen

kemudian mengaktifasi penebalan dinding endometrium (fase

proliferasi) hingga mencapai setengah dari siklus menstruasi

dengan tujuan untuk persiapan jika ada embrio yang terfertilisasi.

Jika fertilisasi tidak terjadi maka terjadilah menstruasi (Chandran

dalam Perry, 2012).

6) Berat Badan dan Bentuk Tubuh

Pubertas adalah saat yang signifikan dimana terjadi pertambahan

berat badan (Rogol et al dalam Perry, 2012). Selain itu bentuk

tubuh akan berubah selama pubertas. Pada perempuan pinggul

akan lebih lebar dan sedikit menggangu dengan perkembangan

bentuk tubuh akibat timbunan lemak pada daerah bokong, perut,

pinggul dan paha.(Chandran dalam Perry, 2012).


18

7) Pertumbuhan

Pertumbuhan terlihat lebih cepat saat fase prapubertas.pada

perempuan terjadi lebih awal namun tidak pada laki - laki (Rogol

et al dalam Perry, 2012). Pertambahan tinggi perempuan kira-kira

8-9 cm per tahun dan mulai meningkat sejak usia 16 tahun (Stang

dan Story dalam Perry, 2012).

8) Massa Tulang

Pada separuh dari massa tulang pada orang dewasa sudah terjadi

selama masa remaja (Stang dan Story dalam Perry, 2012).

Olahraga yang teratur dan diet yang cukup memberikan pengaruh

yang positif. Sedangkan, konsumsi minuman karbonat yang

tinggi, merokok dan alkohol memberikan pengaruh yang negatif

dan dapat mempengaruhi puncak massa tulang (Perez Lopez

dalam Perry, 2012).

9) Suara

Suara menjadi lebih lembut dan semakin merdu. Suara serak dan

suara yang pecah jarang terjadi pada anak perempuan (Sarwono,

2005).

D. Sikap

1. Pengertian

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek (Notoatmojo, 2003),

sedangkan menurut Thrustone sikap didefinisikan sebagai salah satu


19

pencetus teori pengukuran modern yaitu sebagai afeksi atau perasaan

terhadap sebuah rangsangan (Azwar, 2007). Adapun yang

mendefinisikan sikap adalah pandangan atau perasaan terhadap objek

tertentu yang disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai

dengan sikap terhadap objek tertentu (Gerungan, 2004).

Sikap sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif

maupun negatif dalam hubungannya dengan objek - objek psikologis

(Azwar, 2004). Sikap juga dapat diartikan sebagai kecenderungan yang

relative stabil, dimiliki seseorang dalam bereaksi (reaksi positif maupun

negatif) terhadap dirinya sendiri, orang lain, benda, situasi atau kondisi

sekitarnya (Mappiare, 1999).

Jadi, dari beberapa definisi sikap diatas dapat disimpulkan sikap

adalah reaksi atau respon seseorang terhadap suatu stimulus atau

rangsangan yang akan menimbulkan reaksi baik yang bersifat positif

maupun negatif terhadap objek tertentu.

2. Komponen sikap

Struktur sikap Menurut Azwar (2004) terdiri dari 3 komponen

yang saling menunjang, yaitu:

a) Komponen kognitif, yaitu komponen yang berkaitan dengan

pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal - hal yang

berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek

sikap.
20

b) Komponen afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan

rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang

merupakan hal positif dan rasa tidak senang merupakan hal negatif.

Komponen ini menunjukan arah sikap yaitu positif dan negatif.

c) Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang dimilki oleh seseorang. Dan

berisi tendensi atau kecenderunagn untuk bertindak atau bereaksi

terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.

3. Sifat Sikap

Sikap dapat bersikap positif dan dapat pula bersifat negatif

(Azwar, 2004).

a) Sikap positif ditunjukkan dengan menjadi bangga atau toleran

dengan tubuhnya sendiri, mempergunakan dan melindungi tubuh

sendiri secara efektif disertai dengan rasa kepuasan personal,

percaya diri.

b) Sikap negatif ditunjukan dengan tidak percaya diri, malu - malu

ragu-ragu dalam mengambil tindakan, takut dan cemas.

4. Ciri-ciri sikap

Menurut Azwar (2004) ciri – ciri sikap dibagi menjadi enam, meliputi:

a) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari

depanjang perkembangan hidup.

b) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan

sikap dapat berubah bila terdapat keadaan dan syarat tertentu.


21

c) Sikap tidak berdiri sendiri, tapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhadap suatu objek.

d) Objek sikap merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga

merupakan kumpulan suatu hal.

e) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.

f) Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar (Azwar, 2004).

5. Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan

sikap seseorang. Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan

hal-hal yang positif mengenai obyek sikap, yaitu kalimatnya bersifat

mendukung atau memihak pada obyek sikap. Pernyataan ini disebut

dengan pernyataan yang favourable. Sebaliknya pernyataan sikap

mungkin pula berisi hal-hal negatif mengenai obyek sikap yang

bersifat tidak mendukung maupun kontra terhadap obyek sikap.

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang unfavourable.

Suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas

pernyataan favourable dan unfavourable dalam jumlah yang

seimbang. Dengan demikian pernyataan yang disajikan tidak semua

positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala memihak

atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap (Azwar, 2005).

6. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Sikap


22

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Azwar

(2007) yaitu:

1) Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap,

pengalaman pribadi harus meniggalkan kesan yang kuat. Karena,

sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi

tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keiginan untuk

berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang

yang dianggap penting tersebut.

3) Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah

sikap kita terhadap berbagai masalah, kebudayaan telah mewarnai

sikap anggota masyarakatnya, karena kebudyaan lah yang member

corak pengalaman individu - individu masyarakat asuhannya.

4) Media massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media

komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan

secara obyektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya,

sehingga akan berakibat terhadap sikap konsumen.


23

5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga

agama sangat menentukan sistem kepercayaan, sehingga konsep

tersebut mempengaruhi sikap.

6) Faktor emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi

yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego.

7. Sikap Terhadap Seksualitas

Sikap terhadap seksualitas merupakan sikap normative

individu terhadap hubungan seksual pranikah, penggunaan

kontrasepsi, penggunaan kondom, pornografi dan homoseksual

(Antono, 2006). Sikap terhadap seksualitas yang dimaksud disini tidak

sekedar menunjuk pada sikap seseorang terhadap hubungan seksual,

melainkan lebih luas daripada itu, mencakup bagaimana seseorang

memandang tubuhnya yang berkaitan dengan fungsi seksual.

Seksualitas merupakan sebuah karunia indah yang tercipta untuk

manusia, dan ditujukan untuk membawa manusia pada kebahagiaan.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya manusia memandang seksualitas

secara positif. Hanya dengan memandang seksualitas secara positif,

manusia bisa menikmati dengan baik salah satu aspek dari kehidupan

yang indah ini. Proses pembentukan sikap terhadap seksualitas

berlangsung perlahan-lahan, dimulai dari masa kanak-kanak. Seorang


24

anak belajar dari lingkungannya tentang bagaimana menyebut alat

kelaminnya, bagaimana alat kelamin tersebut membuatnya menjadi

makhluk yang berbeda dengan lawan jenis, dan juga mempelajari

bagaimana cara memperlakukan bagian tubuhnya yang khusus itu.

Ketika ia tumbuh besar, ia akan mempelajari bahwa alat kelaminnya

mempunyai fungsi sebagai alat reproduksi. Semua proses ini tentu saja

tak lepas dari peran orangtua. Melalui pengasuhan yang tepat,

orangtua bisa mengusahakan agar anaknya mempunyai sikap yang

sehat terhadap seksualitas (Bauer, 2003).


25

E. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka teori

Modifikasi Teori Notoatmodjo (2003), Monks (2006), dan teori Azwar (2007)
26

F. Penelitian Terkait

1. Penelitian Palupi Kumalasari (2012) dengan judul “Hubungan antara

Pengetahuan dan Sikap Siswa Putri saat Mengalami Menstruasi di SMPN

3 Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo” menyatakan bahwa adanya

hubungan antara pengetahuan dengan sikap dalam menghadapi menstruasi

pada siswa kelas VII SMPN 3 Kecamatan Sawo.

2. Penelitian Dyah Kurnia Fitri, Rihandini, Maya Dian Rakhmawati (2012)

dengan judul “Perbedaan Kejadian Stress Antara Remaja Putra dan Putri

dengan Obesitas di SMA Negri Wonosari, Klaten “ menyimpulkan bahwa

kejadian stress pada remaja putra obesitas lebih rendah dibandingkan

dengan remaja putri obesitas di SMA Negri Wonosari, Klaten.

3. Jurnal Perry Margaret 2012 dengan judul “Development of Puberty in

Adolescent Boys and Girls” British Journal of Nursing.

4. Penelitian Istiqomah (2010) dengan judul “Hubungan antara pengetahuan

dan sikap tentang perubahan fisik pada masa pubertas dengan gambaran

diri remaja putra di SLTP Negeri 29 Semarang”, jenis penelitian ini

menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

Berdasarkan hasil pengujian statistik didapatkan bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara pengetahuandan sikap dengan gambaran diri remaja

putra.

5. Penelitian Dian Irawan (2010) dengan judul “ Hubungan antara

Pengetahuan tentang Perubahan Fisik pada Pubertas dengan Citra Tubuh

Remaja Putri di SMP Nasima Semarang” didapatkan hasil ada hubungan


27

yang signifikan antara pengetahuan tentang perubahan fisik pada masa

pubertas dengan citra tubuh remaja putri di SMP Nasima Semarang.


BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka konsep

Sesuai dengan tujuan penelitian yang bersifat deskriptif atau yang akan

menggambarkan variabel yang akan di teliti yaitu pengetahuan dan sikap

remaja putri dalam menghadapi perubahan fisik saat pubertas di Pondok

Pesantren Al- Baqiyatussholihat, maka kerangka konsep pada penelitian ini

adalah:

Pengetahuan Remaja tentang


Perubahan Fisik

Sikap Remaja dalam Menghadapi


Perubahan Fisik saat Pubertas

Bagan 3.2 Kerangka Konsep

28
B. Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
Pengetahuan Pengetahuan Pertanyaan Kuesioner Menggunakan Ordinal
remaja puteri adalah hasil dari responden mean sebagai
tentang tahu yang menggunakan Mengunakan skala Guttman, cutt of point
perubahan didapatkan kuesioner Benar dan Salah, dengan jumlah dengan
fisik saat seseorang 20 pertanyaan. Dengan rician pembagian :
pubertas melalui panca pengertian = dua (2) butir soal,  Buruk jika <
indera yaitu waktu pubertas = satu (2) butir 14,36
pendengaran, soal, tahapan pubertas = dua (2)  Baik jika ≥
penciuman, rasa butir soal, perubahan fisik saat 14,36
dan raba. pubertas = lima belas (14) butir
soal.

Sikap dalam Sikap adalah Pertanyaan Kuesioner Menggunakan Ordinal


menghadapi reaksi seseorang responden Mengunakan skala Likert 1-4, median sebagai
perubahan terhadap suatu menggunakan dengan jumlah 13 pertanyaan. cutt of point
fisik saat stimulus yang Dengan rincian 8 pertanyaan dengan
pubertas akan sikap positif dan 5 pertanyaan pembagian :
menimbulkan sikap negatif.  Sikap negatif
reaksi baik yang jika total skor
positif maupun < 31
negatif terhadap  Sikap positif
objek tertentu. jika total skor
> 31

Tabel 3.1

29
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam penelitian

sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem, pemikiran

suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003). Tujuan dari

penelitian deskriptif kuantitatif ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan

dan sikap remaja putri dalam menghadapi perubahan fisik saat pubertas di

Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat tahun 2014.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Al-

Baqiyatussholihat. Jl. Sunan Gunung Djati Ds. Sindang Mulya, Cibogo –

Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, Karena setelah dilakukan studi

pendahuluan didapatkan hasil bahwa pengetahuan tentang perubahan fisik

saat pubertas rendah dan sikap mereka terhadap perubahan fisik saat

pubertas cenderung negatif.

2. Waktu

Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni 2014.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

30
31

Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2008). Populasi pada penelitian ini

sebanyak 92 remaja putri usia 12 - 15 tahun yang tinggal di Pondok

Pesantren Al-Baqiyatussholihat.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian yang melalui sampling

(Nurusalam, 2008). Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan total

sampling mengingat jumlah populasi yang tidak terlalu banyak.

Kriteria sampel dibagi menjadi dua yaitu inklusi dan ekslusi.

Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari populasi target

yang terjangkau dan akan diteliti. Sedangkan ekslusi adalah

menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi

dari penelitian karena berbagai sebab misalnya subjek menolak

berpartisipasi (Nurusalam, 2008). Kriteria inklusi dan ekslusi pada

penelitian ini adalah :

a) Kriteria Inklusi

1) Remaja putri usia 12 – 15 tahun.

2) Sudah menarche

b) Kriteria Eksklusi

1) Remaja putri yang tidak bersedia menjadi responden

2) Remaja yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap


32

Pada penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 90 responden sesuai

dengan populasi yang direncanakan dan sesuai karakteristik serta kriteria

inklusi ekslusi.

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan pertanyaan

dalam bentuk kuesioner yang akan diisi oleh responden yang termasuk dalam

kriteria yang ditentukan. Adapun tahapan prosedurnya sebagai berikut:

1. Tahap pertama, peneliti menentukan permasalahan, subjek penelitian,

tempat penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. Peneliti mengajukan surat

izin dari Fakultas untuk diberikan kepada ketua Pondok Pesantren Al-

Baqiyatussholihat yang bertembat di Jl.Sunan Gunung Djati Ds.Sindang

Mulya Kec. Cibarusah Kab. Bekasi.

2. Setelah perizinan penelitian disetujui oleh pihak Pondok Pesantren Al-

Baqiyatussholihat, peneliti menentukan calon responden sesuai kriteria

dengan dibantu oleh ketua asrama pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat.

3. Setelah peneliti mendapatkan calon responden sesuai dengan kriteria yang

telah ditentukan, peneliti melakukan informed consent terhadap calon

responden.

4. Setelah responden menandatangani lembar persetujuan, responden

selanjutnya diberikan penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner dan

responden dianjurkan bertanya apabila ada pertanyaan atau pernyataan

yang kurang jelas.


33

5. Batasan waktu pengisian kuesioner untuk masing – masing responden yaitu

selama 25 menit. Responden diharapkan menjawab seluruh petanyaan di

dalam kuesioner.

6. Kuesioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner

yang dibuat sendiri oleh peneliti dimana terdapat dua kuesioner yaitu

kuesioner pengetahuan dan kuesioner sikap. Kuesioner pertama tentang

pengetahuan berisi pertanyaan mengenai pengetahuan tentang perubahan fisik

saat pubertas dan sikap remaja putri dalam menghadapi dalam menghadapi

perubahan fisik saat pubertas di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat.

Kuesioner pertama ialah tentang pengetahuan perubahan fisik. Ada 20 item

pertanyaan dengan rincian pengertian pubertas 2 butir soal, waktu pubertas 2

soal, tahapan pubertas 2 butir soal, perubahan fisik saat pubertas lima 14 butir

soal. Kuesioner ini menggunakan skala guttman dinilai dengan skor meliputi:

Pertanyaan Positif 0 = Salah, 1 = Benar, Pertanyaan Negatif 0 = Benar, 1 =

Salah. Masing-masing aspek memiliki nilai terendah dan tertinggi. Nilai

terendah aspek pengetahuan yaitu 0 dan nilai tertinggi yaitu 20.

Pengetahuan dikelompokan menjadi baik dan buruk. Baik dimana jika

≥mean/median dan buruk jika <mean/median. Cara untuk menentukan data ini

menggunakan mean/median adalah dengan cara uji normalitas data untuk

mengetahui distribusi normal atau tidak normal. Menurut hasil anlisis variabel
34

ini menggunakan mean 14,36 karena distribusi normal maka pengetahuan

dikatakan dikatakan baik jika ≥14,36 dan buruk jika <14,36.

Kuesioner kedua ialah tentang sikap remaja putri dalam menghadapi

perubahan fisik saat pubertas ada 20 item pertanyaan dengan menggunakan

skala likert 1-4 dengan rincian 8 peryataan positif dan 5 pernyataan negatif

dinilai dengan skor meliputi : Pernyataan positif 1 = Sangat Setuju, 2 =

Setuju, 3 = Tidak Setuju, 4 = Sangat Tidak Setuju. Pernyataan negatif 4 =

Sangat Setuju, 3 = Setuju, 2 = Tidak Setuju, 1 = Sangat Tidak Setuju. Masing-

masing aspek memiliki nilai terendah dan tertinggi. Aspek sikap, nilai

terendah yaitu 13 dan nilai tertinggi yaitu 52. Sikap dikelompokan menjadi

sikap positif dan sikap negatif. Skor yang digunakan untuk menentukan sikap

positif atau sikap negatif yaitu dikatakan positif jika ≥mean/median dan

dikatakan buruk jika <mean/median. Cara untuk menentukan data ini

menggunakan mean/median adalah dengan cara uji normalitas data terlebih

dahulu untuk mengetahui distribusi normal atau tidak normal. Menurut hasil

anlisa variabel ini menggunakan median karena distribusi tidak normal

dengan median yaitu 31. maka dikatakan sikap positf jika ≥31 dan dikatakan

sikap negatif jika <31.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini telah dilakukan di

Pondok Pesantren Tarbiyatul Falah alasannya karena memiliki karakteristik

yang sama dengan sampel, dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Uji

validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrumen dalam menjalankan


35

fungsi ukurnya (Azwar, 2012). Uji validitas merupakan suatu indeks yang

menunjukkan alat ukur itu benar–benar mengukur apa yang diukur. Suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut yaitu

variabel (Hidayat, 2008). Uji validitas ada beberapa macam diantaranya

construct validity, face validity dan content validity. Content validity (validitas

isi) yaitu cara untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah dibuat sudah

memenuhi validitas isi, maka dapat dilakukan dengan meminta penilaian dari

orang yang kompeten (pakar) (Brink dan wood, 2000). Uji reabilitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan pada tingkat kepercayaan dan dapat

diandalkan (Arikunto, 2006). Penelitian ini dianggap baik jika instrument

yang digunakan sudah memenuhi validitas dan reliabilitas.

Uji validitas yang digunakan untuk variabel pengetahuan yaitu

dengan content validity (validitas isi). Sedangkan untuk uji reliabilitasnya

menggunakan rumus KR-20, instrument dikatakan reliable jika nilai akhir

>0,7 (Sulkind, 2010). Pada instrument pengetahuan uji relibilitas didapatkan

hasil 0,82 maka instrument ini dianggap sudah baik dan bisa digunakan untuk

penelitian.

Uji validitas untuk instrument sikap menggunakan pearson

product moment. Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat hasil

perhitungan t hitung. Apabila t > t tabel, maka pertanyaan tersebut valid,

sedangkan apabila t < t tabel, maka petanyaan tidak valid. Nilai t table untuk

50 responden adalah 0,273. Jika t hitung lebih besar dari 0,273 maka
36

pernyataan tersebut valid. Hasil uji validitas kuesioner dari 20 pertanyaan

didapatkan 7 pernyataan yang tidak valid, yaitu pernyataan no 2, 6, 11, 12, 13,

14 dan 19. Peneliti kemudian memutuskan untuk membuang pertanyaan yang

tidak valid. Kuesioner dengan 13 pernyataan inilah yang menjadi kuesioner

penelitian yang digunakan untuk pengambilan data. Uji reliabilitas untuk

instrument sikap menggunakan bantuan software komputer dengan rumus

Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika Alpha Cronbach >

0,60 (Hidayat, 2008). Uji reliabilitas untuk kuesioner sikap telah dilakukan

didapatkan Alpha Cronbach 0,612 yang menunjukan bahwa kuesioner ini

cukup reliable.

G. Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-

langkah pengolahan data diantaranya :

1. Editing, yaitu proses pengecekan kembali lembar observasi yang telah

diisi, pengecekan yang dilakukan meliputi kelengkapan, kejelasan,

relevansii, serta konsistensi jawaban responden. Data yang belum lengkap

akan dikembalikan kepada responden dan untuk diisi kembali pada saat itu

juga.

2. Coding, merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
37

satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti

suatu kode dari suatu variable.

3. Entry data, adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan

kedalam master table atau data yang telah dikumpulkan kedalam master

table atau data base computer, kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana atau bias dengan membuat tabel kontigensi.

4. Processing data, yaitu proses pemasukan data kedalam program

computer. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara memindahkan

data dari kuesioner ke paket program computer pengolahan data statistic.

5. Cleaning, yaitu proses pengecekan kembali data-data yang telah

dimasukan untuk melihat ada tidakanya kesahalan, terutama kesesuaian

pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan, maka data tersebut

akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil pengumpulan data

yang dilakukan.

H. Analisis Data

Pada penelitian ini, hanya menggunakan analisis univariat. Analisis yang

digunakan yaitu distribusi, frekuensi dan persentasenya. Variabel yang akan

dianalisis univariat adalah pengetahuan dan sikap remaja putri dalam

menghadapi perubahan fisik saat pubertas dengan melihat karakteristik

masing - masing responden.

I. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan


38

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan

(Hidayat, 2008). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai

berikut:

1. Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan dari

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud, tujuan penelitian

dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormatinya.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti. Etika penelitian ini bertujuan untuk menjamin kerahasiaan


39

identitas responden, melindungi dan menghormati hak responden dengan

mengajukan surat persetujuan (informed consent). Sebelum

menandatangani surat persetujuan , peneliti menjelaskan judul penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan menjelaskan kepada responden

bahwa penelitian tidak akan membahayakan bagi responden, dimana data-

data yang diperolehnya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan

apabila telah selesai maka data tersebut akan dimusnahkan.


BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Sejarah dan Profil Pondok Pesantren

Pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat terletak di Kp. Cibogo

yang berada pada perbatasan antara Kabupaten Bekasi dan Kabupaten

Bogor. Pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat didirikan pada tahun 1937

oleh K.H. Ma’mun Nawawi bin K.H. Anwar tetapi hanya terbatas untuk

santri putera saja. Seiring berjalannya waktu kemudian pada tahun 1967

didirikan pondok pesantren puteri oleh Ustz. Hj. Maemunah bin K. H. M.

Abad dan sekarang dipimpin oleh K.H. Drs. Ahmad Soleh.

Pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat mempunyai luas 10400 m2

dengan jumlah gedung sebanyak 4 gedung dengan jumlah santri yang

tinggal di pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat sebanyak 264 santri

dimana 136 santri puteri dan 128 santri putera. Jumlah pengurus di

pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat sebanyak 12 orang dimana untuk

lulusan S2 sebanyak 3 orang, lulusan S1 sebnyak 6 orang dan lulusan

SLTA sebanyak 3 orang.

39
40

2. Visi Misi

a) Visi

Membentuk muslim dan muslimah sejati yang memiliki iman,

ilmu dan amal yang dihiasi akhlaqul karimah serta menjadikan pondok

pesantren sebagai pilihan utama masyarakat.

b) Misi

1) Meningkatkan dan mempertahankan keimanan yang kuat.

2) Menanamkan akhlaqul karimah.

3) Mengembangkan dan mempertahankan faham ahlu sunnah

waljamaah.

4) Melatih santriwan dan santriwati memahami kitab kuning.

5) Menanamkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

6) Melatih keterampilan, seni dan olahraga dan keikhlasan.

7) Menjadikan segala sesuatu sebagai ibadah kepada Allah SWT.

3. Kesehatan

Pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat secara khusus tidak

mempunyai unit kesehatan, Karena jarak dengan Puskesmas dekat jadi

untuk para santri yang sakit bisa langsung berobat ke puskesmas.

4. Program kegiatan

Pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat mempunyai banyak kegiatan

terutama pengajian kitab kuning, pengajian al-quran, al-hadits dan tafsir,

muhadhoroh, muzakaroh, pembinaan seni qiroatul qur’an, pembinaan

kreasi seni seperti kasidah, marawis, nasyid dan puisi. Kegiatan tersebut
41

dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pengurus

pondok pesantren dan jadwal tersebut disesuaikan pula dengan

kemampuan para santriwan dan santriwati di pondok pesantren Al-

Baqiyatussholihat.

B. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan

responden sebanyak 90 responden sesuai dengan sampel yang

direncanakan yang terdiri dari remaja puteri usia 12 - 15 tahun.

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia (n=90)

Usia N %
12 10 11,1
13 23 25,6
14 30 33,3
15 27 30,0
Total 90 100

Hasil distribusi frekuensi remaja puteri berdasarkan usia

didapatkan bahwa usia 12 tahun sebanyak 10 orang (11,1%), usia 13

tahun sebanyak 23 orang (25,6%), usia 14 tahun 30 orang (33,3%) dan

usia 15 tahun sebanyak 27 orang (30%).

2. Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri tentang Perubahan Fisik saat

Pubertas

Pada penelitian ini, pengetahuan responden tentang perubahan fisik

saat pubertas dihitung berdasarkan skor yang dijawab oleh responden


42

yang berjumlah 20 pertanyaan dalam kuesioner. Pengetahuan

dikelompokan menjadi baik dan buruk. pengetahuan dikatakan baik jika

≥14,36 dan buruk jika <14,36.

Table 5.5
Distribusi frekuensi pengetahuan remaja puteri tentang perubahan fisik
saat pubertas (n=90)

Pengetahuan N %
Baik 43 47,8
Buruk 47 52,2
Total 90 100

Hasil Analisis yang didapatkan adalah remaja yang mempunyai

pengetahuan baik sebanyak 43 orang (47,8%) dan remaja yang

mempunyai pengetahuan buruk sebanyak 47 orang (52,2%). Remaja yang

mempunyai pengetahuan buruk lebih banyak dibandingkan dengan remaja

yang mempunyai pengetahuan baik.

3. Gambaran distribusi pertanyaan pengetahuan remaja puteri tentang

perubahan fisik saat pubertas

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pengetahuan
Perubahan Fisik saat Pubertas n=(90)

Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
N(%) N(%)
1. Pubertas adalah saat dimana seorang anak 87(96,7) 3(3,3)
mengalami pematangan secara fisik dan
seksual.
2. Pubertas adalah tanda paling penting 84(93,3) 6(6,7)
dimulainya masa remaja.
3. Pubertas pada remaja putri terjadi pada 53(58,9) 37(41,1)
43

usia terjadi pada usia 12-15 tahun.

Jawaban
Pertanyaan Benar Salah
N(%) N(%)
4. Tahap prapubertas (pematangan organ 38(42,2) 52(57,8)
reproduksi) terjadi 2 tahun sebelum
pubertas.
5. Pada tahap pematangan ciri-ciri perubahan 66(73,3) 24(26,7)
fisik mulai tampak, namun organ
reproduksinya belum berkembang secara
sempurna.
6. Pada masa pubertas terjadi dua perubahan 79(87,8) 11(12,2)
yaitu perubahan organ reproduksi dan
perubahan fisik
7. Menstruasi pertama kali pada remaja putri 83(92,2) 7(7,8)
merupakan tanda pubertas
8. Pinggul membesar merupakan tanda 85(94,4) 5(5,6)
pubertas
9. ketika pubertas produksi keringat dan bau 66(73,3) 24(26,7)
badan bertambah
10. Pertambahan berat badan merupakan tanda 56(62,2) 34(37,8)
pubertas
11. Salah satu tanda pubertas adalah mulai 69(76,7) 21(23,3)
tumbuhnya jerawat
12. Saat pubertas tubuh anda tidak mengalami 18(20) 72(80)
perubahan
13. pertumbuhan rambut di sekitar kemaluan 36(40) 54(60)
bukan merupakan salah satu tanda
pubertas
14. Perkembangan payudara bukan 23(25,6) 67(74,4)
merupakan tanda awal pubertas
15. Perubahan fisik hanya terjadi pada tinggi 20(22,2) 70(77,8)
badan saja di masa pubertas
16. Pertumbuhan rambut diketiak merupakan 62(68,9) 28(31,1)
tanda pubertas
17. Menstruasi pertaka kali bukan merupakan 27(30) 63(70)
salah satu tanda dimulainya pubertas
18. Pertambahan lemak diperut, paha dan 47(52,2) 43(47,8)
bokong bukan merupakan tanda pubertas.
19. Pertambahan tinggi badan bukan 44(48,9) 46(51,1)
merupakan tanda pubertas
20. Perubahan suara menjadi lebih halus 41(45,6) 44(54,4)
44

bukan merupakan tanda pubertas

Hasil analisis distribusi jawaban dilihat dari pertanyaan tentang

perubahan fisik didapatkan hasil yang frekuensi jawabannya salah lebih

tinggi yaitu pada nomor 4, 12, 14, dan 15. Pertanyaan nomer 4 mengenai

“waktu terjadinya tahap prapubertas” sebesar 57,8% menjawab salah.

Pertanyaan nomor 12, Sebesar 72% menjawab salah mengenai “tubuh

terjadi perubahan saat pubertas”. Pertanyaan nomer 14 mengenai

“perkembangan payudara tanda awal pubertas” sebesar 67%. Pertanyaan

nomer 15 mengenai “perubahan fisik hanya terjadi pada tinggi badan saja”

sebesar 70%.

4. Gambaran Sikap Remaja Puteri dalam Menghadapi Perubahan Fisik

saat Pubertas

Pada penelitian ini selain pengetahuan, sikap juga dilihat berdasarkan

skor yang dijawab oleh responden sebanyak 13 pernyataan dimana dimana

sikap terbagi menjadi dua yaitu sikap positif dan sikap negatif. Sikap

dikatakan positf jika ≥31 dan dikatakan sikap negatif jika <31.

Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Puteri dalam Menghadapi
Perubahan Fisik saat Pubertas n= (90)

Sikap Remaja Puteri dalam


Menghadapi Perubahan Fisik saat N %
Pubertas
Positif 42 46.7
Negatif 48 53.3
Total 90 100
45

Hasil analisis yang didapatkan pada variabel sikap yaitu remaja yang

mempunyai sikap positif sebanyak 42 orang (46,7%) dan remaja yang

mempunyai sikap negatif sebanyak 48 orang (53,3%). Remaja puteri yang

mempunyai sikap negatif terhadap perubahan fisik yang dialami selama

pubertas lebih banyak dibandingkan dengan remaja yang mempunyai

sikap positif.

5. Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Tentang Skap dalam

Menghadapi Perubahan Fisik saat Pubertas

Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Sikap dalam
Menghadapi Perubahan Fisik saat Pubertas n=(90)

Jawaban
Pernyataan SS S TS STS
N(%) N(%) N(%) N(%)
1. Saya merasa tidak 21(23,3) 23(25,6) 34(37,8) 12(13,3)
percaya diri dengan
bentuk tubuh saya saat
ini.
2. Saya merasa takut ketika 32(35,6) 37(41,1) 19(21,1) 2(2,2)
menstruasi pertama kali.
3. Saya merasa cemas 27(30) 31(34,4) 27(30) 5(5,6)
ketika payudara saya
membesar.
4. Saya merasa tidak 18 (20) 41(45,6) 28(31,1) 3(3,3)
percaya diri dalam
berpenampilan.
5. Saya merasa malu karena 29(32,2) 35(38,9) 22(24,4) 4(4,4)
keringat dan bau badan
saya.
6. Saya merasa terganggu 19(21,1) 39(43,3 22(24,4) 10(11,1)
karena pinggul saya yang
semakin membesar.
7. Saya merasa sering 25 (27,8) 31(34,4) 32(35,6) 2(2,2)
46

cemas ketika menstruasi.


8. Saya merasa takut 33(36,7) 31(34,4) 22(24,4) 4(4,4)
dengan berat badan saya
yang semakin bertambah.

Jawaban
Pernyataan SS S TS STS
N(%) N(%) N(%) N(%)
9. Saya sering merasa ingin 33(36,7) 39(43,3) 16(17,8) 2(2,2)
lebih berpenampilan
menarik dihadapan lawan
jenis saya.
10. Saya tidak pernah 26(28,9) 38(42,2) 25(27,8) 1(1,1)
membandingkan bentuk
tubuh saya dengan teman
yang lain.
11. Saya merasa lebih 25(27,8) 43(47,8) 19(21,1) 3(3,3)
percaya diri ketika sudah
menarche (Haid pertama
kali).

Hasil analisis dari distribusi pernyataan sikap didapatkan

beberapa pernyataan yang menarik peneliti untuk berfokus pada

pernyataan tersebut yaitu pada nomor 2, 5 dan 8. Distribusi jawaban

responden pada pertanyaan tersebut cenderung menjawab setuju.

Pertanyaan nomor 2 mengenai “saya merasa takut ketika mestruasi

pertama kali” yang menjawab sangat setuju sebanyak 35,6% dan yang

menjawab setuju 41,1%. Pertanyaan nomer 5 mengenai “ saya merasa

malu karena keringat dan bau badan saya” yang menjawab sangat setuju

sebesar 32.2% dan menjawab setuju sebesar 24,4%. Pertanyaan nomer 8

mengenai “ saya merasa takut dengan berat badan saya yang semakin

bertambah” yang menjawab sangat setuju sebesar 36,7% dan menjawab

setuju sebesar 24,4%.


BAB VI

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

1. Usia

Pada penelitian ini, diperoleh sebanyak 90 responden yang sesuai

dengan kriteria inklusi. Didapatkan hasil remaja terbanyak berada pada

usia 14 tahun yaitu sebesar 30 orang (33,3%). Remaja mempunyai

jumlah yang cukup banyak di Indonesia,Data ini sesuai dengan data yang

dikemukakan BKKBN tahun 2009 yang mengatakan sekitar 64 juta atau

28,64% dari jumlah penduduk Indonesia adalah remaja.

B. Analisis Univariat

1. Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri tentang Perubahan Fisik saat

Pubertas

Hasil analisis menunjukkan sebagian besar pengetahuan remaja

puteri masih buruk terhadap perubahan fisik saat pubertas yaitu sebanyak

47 orang (52,2%). Hal ini sejalan dengan survey PKBI Jawa Tengah tahun

2010 di Semarang tentang pengetahuan kesehatan reproduksi yang

menunjukkan bahwa 43,22% pengetahuan remaja masih rendah. Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan peneltian Winarni (2012) dengan judul

“Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Perkembangan Organ Seks

Sekunder Pada Masa Pubertas Kelas VIII SMP NEGRI 14

SURAKARTA” yang menyatakan bahwa, remaja berpengetahuan kurang

39
48

hanya sebanyak 2 orang (5%). Perbedaan hasil ini bisa disebabkan oleh

beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya adalah

pendidikan, umur, pengalaman, status sosial, ekonomi dan budaya

(Notoatmodjo, 2005).

Hasil analisis pengetahuan dapat disimpulkan pengetahuan remaja

puteri di pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat masih rendah, terlihat

dari jawaban responden pada item pertanyaan pengetahuan nomor 4, 12,

14 dan 15, responden mayoritas menjawab salah. Pertanyaan nomor 4

yaitu “kapan terjadinya tahapan prapubertas” lebih banyak yang

menjawab salah yaitu sebesar 57,8 %. Persentase jawaban ini hampir

mirip dengan survey SKKRI yang mengatakan hampir separuh (47,9%)

remaja puteri tidak mengetahui waktu pubertas (BKKBN, 2012). Hal ini

bisa disebabkan karena remaja puteri kurang menyadari perubahan yang

terjadi pada dirinya. Pada tahap ini adalah tahap satu atau dua terakhir

sebelum mereka dikatakan remaja. Sehingga pada tahap ini mereka kurang

memperhatikan pada usia berapa mereka mulai mengalami pubertas.

Pada pertanyaan nomor 12 yaitu “saat pubertas, tubuh anda tidak

mengalami perubahan”. Mayoritas responden menjawab salah yaitu

sebesar 80%. Hasil ini sesuai dengan survey SKKRI (2007), yang

mengatakan bahwa sebesar 13,5% remja tidak tahu apapun tanda pubertas.

Hasil ini menunjukan masih ada remaja puteri yang tidak menyadari

bahwa saat pubertas terjadi perubahan fisik. Hal ini menimbulkan

kesimpulan yang ambigu karena pada kenyataannya selama pubertas


49

terjadi perubahan fisik yang seharusnya dapat dirasakan oleh remaja,

namun karena kurangnya informasi serta kurangnya perhatian pada diri

sendiri ini dapat menyebabkan mereka tidak menyadari bahwa selama

pubertas terjadi perubahan fisik.

Pertanyaan nomor 14 mengenai perkembangan payudara, dimana

sebanyak 74,4% responden menyatakan bahwa perkembangan payudara

bukan merupakan tanda awal pubertas. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan (SKKRI, 2007) yaitu sebanyak 46,5% remaja

tidak mengetahui bahwa mulai terjadi perubahan payudara ketika

memasuki masa pubertas. Fakta yang didapatkan peneliti yaitu pada usia

saat ini perubahan fisik terutama perkembangan payudara sudah terlihat

jelas namun mayoritas remaja belum mengetahui bahwa terjadi

perkembangan payudara ketika remaja puteri mulai memasuki masa

pubertas, kejadian ini bisa disebabkan kurangnya pengetahuan dan

kesadaran remaja terhadap perubahan fisik yang terjadi pada dirinya.

Pertanyaan nomor 15 mengenai pertumbuhan tinggi badan. Sebesar

77,8% responden menyatakan bahwa saat pubertas perubahan yang terjadi

yaitu pada tinggi badan saja. Hal ini bisa terjadi karena memang pada

kenyataannya saat pubertas tinggi badan bertambah secara cepat (Rogol et

al dalam Perry, 2012). Hal ini dapat dipersepsikan oleh para remaja puteri

bahwa perubahan saat pubertas saat ini yang paling mereka rasakan yaitu

hanya pada tinggi badan saja.


50

2. Sikap Remaja Puteri dalam Menghadapi Perubahan Fisik saat

Pubertas

Hasil analisis sikap remaja puteri dalam menghadapi perubahan fisik

saat pubertas didapatkan sikap negatif sebanyak 48 orang (53,3%). Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumiati (2007)

dengan judul “ Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Identitas Diri

Remaja pada Siswa SMA KARTIKA 1-2 MEDAN“ didapatkan hasil

bahwa sikap remaja cenderung negatif yaitu sebanyak 38 orang. Remaja

yang mempunyai sikap negatif lebih banyak dibandingkan yang

mempunyai sikap positif. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan juga

merupakan salah satu komponen dalam pembentukkan sikap seseorang

(Ali dan Asrori, 2009). Hasil ini menunjukan bahwa sebagian besar

remaja puteri mayoritas belum bisa menerima perubahan fisiknya dengan

baik, karena rata - rata remaja puteri mengatakan apa yang ditanyakan

dalam kuesioner sesuai dengan sikap yang mereka alami selama ini.

Misalnya seperti rasa takut, malu, cemas dan mudah marah saat

menstruasi. Sikap seperti itu masih sering mereka rasakan.

Hasil analisis jika dilihat dari tiap item pertanyaan, ada beberapa

pernyataan cukup menarik untuk dibahas yaitu pada pernyataan 2, 5 dan

8. Dimana pada pernyataan tersebut frekuensi jawabannya menunjukan

sebagian besar remaja mempunyai sikap negatif. Pernyataan mengenai

perasaan takut saat menstruasi pertama kali, mayoritas jawaban

responden yaitu sebanyak 35,6% mengatakan sangat setuju dan 41,1%


51

mengatakan setuju. Hasil persentase ini sudah cukup menggambarkan

bahwa hampir sebagian remaja mengatakan takut ketika menstruasi

pertama kali. Hasil analisis ini sama dengan hasil studi pendahuluan yang

dilakukan oleh Mutiara (2010) “Hubungan Pengetahuan dan Sikap

Remaja Puteri dengan Kecemasan saat Menarche Kelas 1 di SMPN 85

Jakarta”. Sebesar 51,9% remaja puteri mengatakan takut ketika

menarche. Hal ini mungkin disebabkan karena mereka belum

diperkenalkan atau belum diberikan informasi bahwa ketika remaja

memasuki masa pubertas akan terjadi banyak perubahan diantaranya

menstruasi. Sehingga informasi tentang menstruasi bisa diperkenalkan

kepada para remaja sejak dini agar pada saat mereka mengelami

menstruasi, mereka tidak merasa takut maupun kaget karena sebelumnya

sudah dibekali dengan ilmu pengetahuan.

Pernyataan mengenai perasaan malu karena keringat dan bau badan.

Mayoritas jawaban responden yaitu sebanyak 32,2% mengatakan sangat

setuju dan sebanyak 38,9% mengatakan setuju. Hasilnya terlihat bahwa

rata-rata remaja putri malu ketika mereka berkeringat dan bau badan.

Perasaan ini sangat umum terjadi pada siapapun karena pada dasarnya

saat remaja memasuki tahapan pubertas, hormon yang dirpoduksi mulai

bekerja sehingga setiap kali mereka mulai beraktifitas maka akan

mengeluarkan keringat serta bau badan (Perry, 2012). Hasil ini

menunjukan bahwa saat remaja puteri memasuki masa pubertas merka

mulai memperhatikan penampilan mereka (BKKBN, 2012), Sehingga


52

mulai muncul perasaan malu ketika mereka berkeringat dan bau badan

ini, hal ini wajar terjadi pada remaja pueri, karena mereka ingin selalu

tempil menarik terutama pada lawan jenisnya..

Pertanyaan mengenai perasaan takut ketika berat badan semakin

bertambah. Mayoritas jawaban responden didapatkan hasil bahwa

sebanyak 36,7% mengatakan sangat setuju dan 34,4% mengatakan

setuju. Hasil ini menunjukan bahwa sebesar 71,1% remaja puteri

mengatakan takut ketika berat badan mereka mulai bertambah. Hal ini

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dewi (2004) bahwa kebanyakan

remaja puteri lebih memperhatikan keindahan tubuh, bentuk tubuh yang

menarik akan menumbuhkan rasa percaya diri pada remaja puteri

terutama saat tampil dihadapan orang lain, hal ini yang membuat remaja

puteri takut ketika berat badan mereka mulai bertambah.


53

C. Keterbatasan Penelitian

1. Jadwal pulang sekolah yang berbeda-beda menjadi salah satu kesulitan

peneliti dalam membagikan kuesioner, karena peneliti harus mendata remaja

yang belum mengisi kuesioner.

2. Kurangnya pembantu pelaksana dalam proses pengambilan data.


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini menggunakan desain deksritif yang dilakukan di Pondok

Pesantren Al-Baqiyatussholihat. Jumlah responden yang dipilih sebanyak 90

remaja puteri dengan kriteria yang harus dipenuhi adalah remaja puteri yang

berusia 12-15 tahun, sudah menstruasi serta bersedia menjadi responden.

Hasil Penelitian ini memperlihatkan bahwa pengetahuan dan sikap remaja

puteri dalam menghadapi perubahan fisik saat pubertas di Pondok Pesantren

Al-Baqiyatussholihat adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan remaja puteri tentang perubahan fisik saat pubertas

didapatkan hasil yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 43 orang

atau 47,8% dan remaja yang mempunyai pengetahuan buruk sebanyak 47

orang atau 52,2%.

2. Sikap remaja puteri dalam menghadapi perubahan fisik saat pubertas

didapatkan hasil remaja yang mempunyai sikap positif sebanyak 42 orang

atau 46,7% dan remaja yang mempunyai sikap negatif sebnyak 48 orang

atau 53,3%.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat

Pondok Pesantren dapat membuat program pendidikan kesehatan

mengenai kesehatan reproduksi reproduksi remaja dengan tema perubahan

54
55

saat pubertas, menstruasi, infeksi menular seksual (IMS), HIV/AIDS,

kanker payudara, kanker serviks dsb.

2. Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian dapat diajukan acuan dan bahan pembelajaran

khususnya bagi perawat komunitas dalam memberikan edukasi mengenai

kesehatan reproduksi remaja.

3. Peneliti Lain

Penelitian yang selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian

dengan melihat Hubungan antara pengetahuan dan sikap atau melihat

faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Remaja dalam Menghadapi

Perubahan Fisik saat Pubertas.


DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & Asrori, M. 2009. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik).
Jakarta: Bumi Aksara
Al-Mighwar, M. 2006. Psikologi Remaja. Bandung: CV Pustaka Setia
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta
Azwar, Saifuddin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka pelajar
. 2004. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Liberty
. 2012. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat. 2008. Statistik Indonesia. Jakarta: BPS
Brink, Pamela J., & Wood, Marilyn J. 2000. Langkah Dasar Dalam Perencanaan Riset
Keperawatan. Jakarta: EGC
BKKBN. 2004. Remaja Berani Bicara “Stop” Hubungan Seks Pranikah.
http//www.BKKBN.go.id/article.detail.php?aid:99. Diakses 28 november 2013.
. 2008. Remaja dan Seks Pranikah. www.bkkbn.go.id. Diakses pada tanggal
28 november 2013.
. 2009. Kesehatan Reproduksi Remaja. http//:www.BKKBN/2011.co.id.
Diakses pada 28 November 2013
. 2009. Proses Belajar Aktif Kesehatan Reproduksi Remaja. Surakarta:
BKKBN Surakarta
. 2012. Kajian profil Penduduk Remaja (10-24 Thn). Jakarta: BKKBN
Jakarta
______________Tinjauan Umum Kesehatan Reproduksi Remaja.
http://www.bkkbn.go.id/ hqweb/ceria/map 102.html. 2004
Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 2007. Survey Kesehatan
Reproduksi Remaja Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

56
. 2007. Sistem Kesehatan
Nasional. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Dhofir, Zamakhyari. 2003. Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai.
Jakarta: LP3ES
Fitri, Dyah Kurnia, dkk. 2012. Perbedaan Kejadian Stress Antara Remaja Putra dan
Putri dengan Obesitas di SMA Negri Wonosari, Klaten. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Gerungan, W A. 2004. Psikologi soisal. Jakarta: PT Refika Aditama
Gunarsa, Dsy. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung
Mulia
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika
Hurlock, EB. 2004. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Irawan, Dian. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan tentang perubahan fisik Pada
Pubertas dengan Citra Tubuh Remaja Putri di SMP Nasima Semarang.
Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Istiqomah. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Perubahan Fisik
pada Masa Pubertas dengan Gambaran diri Remaja Putra di SLTP Negri 29
Semarang. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2003. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Kumalasari, Palupi. 2012. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Siswa Putri Saat
Mengalami Menstruasi di SMPN 3 Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.
Ponorogo: Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Kusrini. 2006. Sistem pakar teori dan aplikasi. Yoyakarta: CV ANDI OFFSET
Mappiare, A. 1999. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional
Maslahah, Wafiyatu. Pembelajaran Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi pada
Pesantren di Pondok Pesantren Assalam Jambawangi Selopuro Blitar:
Universitas Negri Malang

57
Monks, F.J. dkk. 2006. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Gadjah Mada University
Press.
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Notoatmojdo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
. 2007. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: PT
Rhineka Cipta
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Panuju, Panut & Umami, Ida.1999. Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Papalia, Old. 2001. Perkembangan Pada Remaja. Jakarta: Rhineka Cipta.
Perry, Margaret. 2012. Development of Puberty in Adolescent Boys and Girls. British
Journal of Nursing.
Pilar PKBI Jawa Tengah. 2010. Info Khusus. Semarang: PILAR PKBI JATENG,
Kantor Wilayah Jawa Tengah.
Sarwono, S. W. (2005). Psikologi remaja (5th Ed.). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Setiadi. 2007. Konsep Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graham Ilmu
SKRRI.2007. Survei Kesehatan Reproduksi Remaja.Jakarta: Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
CV. Sagung Seto
Sugiono, Dr., Prof. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sulhi. 2002. Artikel Seks Masuk Sekolah. Diakses Pada 28 November 2012
http:// www.kompas.com/kesehatan/news/0210/17/211514htm.
Sulkind. Neil J. 2010. Encyclopedia of Research Design. California: SAGE
Publication
Sukmasari, I gusti ayu mas. 2010. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri
dengna Kecemasan saat Menarche Kelas 1 SMPN 85
JAKARTA: UPN JAKARTA

58
Sumiati, E. 2012. Pengetahuan dan Sikap tentangIdentitas Diri Remaja pada Siswa
SMA KARTIKA 1-2 MEDAN: Universitas Sumatera Utara
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC
Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
Widyastuti, Y., Rahmawati, A., Purnamaningrum,Y.E. 2009. Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Fitramaya
Winarni, Sri. 2012. Gambaran Remaja Tentang Perkembangan Organ Seks Sekunder
pada Masa Pubertas Kelas VIII SMP NEGRI 14 SURAKARTA. Stikes Kusuma
Husada Surakarta
World Health Organization (WHO). 2009. WHO Statistical Information System
(WHOSIS)
Zein, AY. 2005. Psikologi Ibu dan Anak .Yogyakarta: Fitramaya

59
LAMPIRAN
Lampiran 2

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dalam


Menghadapi Perubahan Fisik Saat Pubertas di Pondok Pesantren
Al-Baqiyatussholihat

Responden yang saya hormati,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Siti Nina Inayah Rohmaniah

Nim : 1110104000036

Adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri


Syarif Hidayatullah Jakarta, akan melakukan penelitian tentang “Gambaran
Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dalam Menghadapi Perubahan Fisik Saat
Pubertas di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan


dan sikap remaja putri dalam menghadapi perubahan fisik saat pubertas di Pondok
Pesantren Al-Baqiyatussholihat.

Besar harapan saya agar Anda bersedia menjadi responden dalam penelitian
saya dan menjawab pertanyaan terkait penelitian yang akan dilakukan. Informasi
yang akan Anda berikan sebagai responden akan dijaga orisinalitas dan
kerahasiannya. Atas ketersediannya, saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 2014

Peneliti
Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN

Setelah membaca surat permohonan dan mendapat penjelasan tentang


penelitian yang akan dilakukan, saya dapat memahami tujuan, manfaat, dan prosedur
penelitian yang akan dilakukan. Saya mengerti dan yakin bahwa peneliti akan
menghormati hak-hak dan kerahasiaan saya sebagai responden. Dengan penuh
kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun, saya bersedia menandatangani
lembar persetujuan untuk menjadi responden pada penelitian ini.

Bekasi, ……………....2014

Tanda Tangan Responden


Lampiran 4

No Kuesioner:

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI


DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK SAAT PUBERTAS DI
PONDOK PESANTREN AL – BAQIYATUSSHOLIHAT

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah dengan cermat dan teliti pada setiap item pertanyaan


2. Pertanyaan dibawah ini mohon di isi semuanya
3. Isi jawaban sesuai petunjuk pada masing-masing poin

A. IDENTITAS
Isilah pertanyaan berikut sesuai identitas Saudari
Inisial :
Usia :……..Tahun
Kelas :
B. Kuesioner Pengetahuan
Pilihlah jawaban dengan menggunakan tanda checklist (√) pada kolom pilihan
sesuai dengan pilihan Saudari

NO PERTANYAAN BENAR SALAH

1 Pubertas adalah saat dimana seorang anak mengalami pematangan secara fisik dan
seksual.

2 Pubertas adalah tanda paling penting dimulainya masa remaja.

3 Pubertas pada remaja putri terjadi pada usia terjadi pada usia 12-15 tahun?

4 Tahap prapubertas (pematangan organ reproduksi) terjadi 2 tahun sebelum pubertas.

5 Pada tahap pematangan ciri-ciri perubahan fisik mulai tampak, namun organ
reproduksinya belum berkembang secara sempurna

6 Pada masa pubertas terjadi dua perubahan yaitu perubahan organ reproduksi dan
perubahan fisik
NO PERTANYAAN BENAR SALAH

7 Menstruasi pertama kali pada remaja putri merupakan tanda pubertas

8 Pinggul membesar merupakan tanda pubertas

9 Ketika pubertas produksi keringat dan bau badan bertambah

10 Pertambahan berat badan merupakan tanda pubertas

11 Salah satu tanda pubertas adalah mulai tumbuhnya jerawat

12 Saat pubertas tubuh anda tidak mengalami perubahan

13 Pertumbuhan rambut di sekitar kemaluan bukan merupakan salah satu tanda


Pubertas

14 Perkembangan payudara bukan merupakan tanda awal pubertas

15 Perubahan fisik hanya terjadi pada tinggi badan saja di masa pubertas

16 Pertumbuhan rambut diketiak merupakan tanda pubertas

17 Menstruasi pertaka kali bukan merupakan salah satu tanda dimulainya pubertas

18 Pertambahan lemak diperut, paha dan bokong bukan merupakan tanda pubertas

19 Pertambahan tinggi badan bukan merupakan tanda pubertas

20 Perubahan suara menjadi lebih halus bukan merupakan tanda pubertas


C. Kuesioner Sikap
Pilihlah jawaban dengan menggunakan tanda checklist (√) pada kolom pilihan sesuai dengan
pilihan Saudari pada kolom:
SS : Sangat Setuju (apabila pernyataan sangat sesuai dengan pendapat responden)
S : Setuju (apabila pernyataan sesuai dengan pendapat responden)
TS : Tidak Setuju (apabila pernyataan tidak sesuai dengan pendapat responden)
STS : Sangat Tidak Setuju (apabila pernyataan sangat tidak sesuai dengan pendapat
responden)

NO PERTANYAAN SS S TS STS

1 Saya merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuh saya saat ini

2 Saya merasa takut ketika menstruasi pertama kali

3 Saya merasa cemas ketika payudara saya membesar

4 Saya merasa tidak percaya diri dalam berpenampilan

5 Saya merasa malu karena keringat dan bau badan saya

6 Saya merasa terganggu karena pinggul saya yang semakin


Membesar

7 Saya merasa sering cemas ketika menstruasi

8 Saya merasa takut dengan berat badan saya yang semakin


Bertambah

9 Saya merasa senang dengan suara saya yang terdengar lebih halus
dan merdu

10 Sayaa merasa jerawat merupakan hal yang normal terjadi pada


Remaja
NO PERTANYAAN SS S TS STS

11 Saya sering merasa ingin lebih berpenampilan menarik dihadapan


lawan jenis saya

12 Saya tidak pernah membandingkan bentuk tubuh saya dengan


teman yang lain

13 Saya merasa lebih percaya diri ketika sudah menarche (Haid


pertama kali)
LAMPIRAN 5

REKAPITUASI JAWABAN REPONDEN PADA VARIABEL PENGETAHUAN

(UJI RELIABILITAS)

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TOTAL
1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 7
2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 14
3 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15
4 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15
5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 14
6 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 8
7 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 15
8 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 12
9 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 10
10 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 10
11 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 8
12 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 14
13 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 12
14 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19
16 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 10
17 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14
18 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 13
19 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 9
20 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 14
21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 14
22 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
23 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 11
24 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 12
25 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 11
26 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 11
27 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 14
28 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 14
29 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 12
30 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 11
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
36 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 11
37 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 14
38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
39 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15
40 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 10
41 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 7
42 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16
43 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5
44 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 9
45 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4
46 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
47 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
48 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
49 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
HASIL ANALISIS UJI RELIABILITAS INSTRUMENT PENGETAHUAN

MENGGUNAKAN KR-20 (n= 50)

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12


P 0.78 0.74 0.54 0.36 0.76 0.8 0.86 0.84 0.5 0.48 0.7 0.76
Q 0.22 0.26 0.46 0.64 0.24 0.2 0.14 0.16 0.5 0.52 0.3 0.24
P*q 0.1716 0.1924 0.2484 0.2304 0.1824 0.16 0.1204 0.1344 0.25 0.2496 0.21 0.1824

P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20


P 0.64 0.62 0.76 0.68 0.74 0.58 0.56 0.46
Q 0.36 0.38 0.24 0.32 0.26 0.42 0.44 0.54
P*q 0.2304 0.2356 0.1824 0.2176 0.1924 0.2436 0.2464 0.2484

n-1 : 19

varian total : 18.99428571

sigma pq : 4.1288

kr 20 : 0.823820381

Kep : reliable
REKAPITULASI JAWABAN RESPONDEN PADA VARIABEL SIKAP

(UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS)

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TOTAL
1 2 4 1 2 2 1 4 2 1 1 2 1 3 2 1 3 1 1 3 2 4
2 3 4 4 3 2 3 1 3 3 4 2 3 1 2 1 3 1 1 2 3 4
3 3 4 2 3 3 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4
4 1 3 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1 3
5 2 3 4 1 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 3
6 2 4 4 2 2 4 4 2 4 3 2 1 2 1 4 2 2 2 4 2 4
7 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3
8 3 1 3 3 3 1 2 3 3 4 3 3 2 2 1 3 2 3 2 3 1
9 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3
10 3 4 2 3 3 4 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 3 4
11 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 1 2 1 2 1 2 3 4 4
12 2 4 4 2 3 3 3 4 4 2 3 1 2 1 2 2 3 2 2 2 4
13 3 4 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 4
14 2 4 4 1 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 2 1 4 4 2 4
15 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 1 1 1 2 2 2 1 4 3
16 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 1 2 2 1 2 3 3 4
17 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 1 1 1 2 1 3 1 2 2 3 3
18 3 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 2 1 1 1 2 3 3 1 3 4
19 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 1 1 1 3 2 2 2 4 4
20 3 3 2 2 2 2 4 4 2 4 1 3 1 1 1 1 2 2 1 3 3
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 1 1 1 2 2 1 3 1 4 4
22 2 4 3 3 2 4 4 2 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4
23 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 2 2 1 2 2 2 1 4 4
24 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 4
25 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 2 3
26 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 1 1 2 2 3 2 3 2 2 4
27 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3
28 3 3 3 2 4 3 2 2 4 1 1 2 4 1 2 3 1 2 1 3 3
29 2 4 2 2 3 4 4 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 4
30 3 4 4 3 1 2 4 4 4 3 3 3 1 1 1 3 2 2 3 3 4
31 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 1 1 2 2 2 1 3 3 4
32 3 2 4 2 4 3 1 3 4 3 1 4 3 1 3 2 1 4 1 3 2
33 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3
34 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3
35 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2
36 3 4 2 2 2 4 1 1 2 2 4 1 1 1 1 3 1 1 1 3 4
37 3 4 3 4 2 3 2 2 3 4 2 2 1 3 1 2 1 3 1 3 4
38 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 1 1 1 3 1 2 2 3 4
39 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2
40 4 1 3 1 3 1 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 4 1
41 2 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 1 1 1 1 3 4 2 4
42 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3
43 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 4
44 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3
45 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3
46 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3
47 3 3 4 3 1 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3
48 3 4 3 1 4 3 4 4 3 3 2 2 1 1 2 2 4 1 4 3 4
49 2 4 3 3 2 4 1 1 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 3 2 4
50 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
HASIL ANALISIS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMENT
SIKAP n = (50)

1. Sebelum beberapa pertanyaan dihapus

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.463 20

Validity Statistics
skortotal
**
Pearson Correlation .365
sikap1 Sig. (2-tailed) .009
N 50
Pearson Correlation .163
sikap2 Sig. (2-tailed) .257
N 50
**
Pearson Correlation .443
sikap3 Sig. (2-tailed) .001
N 50
*
Pearson Correlation .342
sikap4 Sig. (2-tailed) .015
N 50
*
Pearson Correlation .318
sikap5 Sig. (2-tailed) .024
N 50
Pearson Correlation .257
sikap6 Sig. (2-tailed) .072
N 50
**
Pearson Correlation .420
sikap7 Sig. (2-tailed) .002
N 50
**
Pearson Correlation .584
sikap8 Sig. (2-tailed) .000
N 50
*
Pearson Correlation .338
sikap9
Sig. (2-tailed) .016
N 50
**
Pearson Correlation .365
sikap10 Sig. (2-tailed) .009
N 50
*
Pearson Correlation .286
sikap11 Sig. (2-tailed) .044
N 50
Pearson Correlation .114
sikap12 Sig. (2-tailed) .429
N 50
Pearson Correlation -.031
sikap13 Sig. (2-tailed) .831
N 50
Pearson Correlation -.006
sikap14 Sig. (2-tailed) .965
N 50
**
Pearson Correlation .362
sikap15 Sig. (2-tailed) .010
N 50
Pearson Correlation .256
sikap16 Sig. (2-tailed) .073
N 50
*
Pearson Correlation .326
sikap17 Sig. (2-tailed) .021
N 50
*
Pearson Correlation .352
sikap18 Sig. (2-tailed) .012
N 50
*
Pearson Correlation .291
sikap19 Sig. (2-tailed) .040
N 50
**
Pearson Correlation .413
sikap20 Sig. (2-tailed) .003
N 50
Pearson Correlation 1
skortotal Sig. (2-tailed)
N 50
2. Setelah beberapa pertanyaan di hapus yaitu: 2, 6, 11, 12, 13, 14, 19

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.612 13

Validity Statistics
skortotal
**
Pearson Correlation .365
sikap1 Sig. (2-tailed) .009
N 50
**
Pearson Correlation .443
sikap3 Sig. (2-tailed) .001
N 50
*
Pearson Correlation .342
sikap4 Sig. (2-tailed) .015
N 50
*
Pearson Correlation .318
sikap5 Sig. (2-tailed) .024
N 50
**
Pearson Correlation .420
sikap7 Sig. (2-tailed) .002
N 50
**
Pearson Correlation .584
sikap8 Sig. (2-tailed) .000
N 50
*
Pearson Correlation .338
sikap9 Sig. (2-tailed) .016
N 50
**
Pearson Correlation .365
sikap10 Sig. (2-tailed) .009
N 50
**
Pearson Correlation .362
sikap15 Sig. (2-tailed) .010
N 50
sikap16 Pearson Correlation .256
Sig. (2-tailed) .073
N 50
*
Pearson Correlation .326
sikap17 Sig. (2-tailed) .021
N 50
*
Pearson Correlation .352
sikap18 Sig. (2-tailed) .012
N 50
**
Pearson Correlation .413
sikap20 Sig. (2-tailed) .003
N 50
Pearson Correlation 1
skortotal Sig. (2-tailed)
N 50
LAMPIRAN 6

HASIL ANALISIS SPSS UNIVARIAT

A. Uji Normalitas Data

PENGETAHUAN

Valid 90
N
Missing 0
Mean 14.36
Median 14.00
Std. Deviation 2.572
Skewness -.519
Std. Error of Skewness .254

SIKAP
Valid 90
N
Missing 0
Mean 32.41
Median 31.00
Std. Deviation 4.132
Skewness .965
Std. Error of Skewness .254

B. Usia

Statistics
umur remaja
Valid 90
N
Missing 0
umur remaja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

12 10 11.1 11.1 11.1

13 23 25.6 25.6 36.7

Valid 14 30 33.3 33.3 70.0

15 27 30.0 30.0 100.0

Total 90 100.0 100.0

C. Pengetahuan

Pengetahuan Remaja Puteri


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

43 47.8 47.8 47.8


47 52.2 52.2 100.0
90 100.0 100.0

DISTRIBUSI JAWABAN INSTRUMENT PENGETAHUAN

pengetahuan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 3 3.3 3.3 3.3

Valid benar 87 96.7 96.7 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 6 6.7 6.7 6.7

Valid benar 84 93.3 93.3 100.0


Total 90 100.0 100.0
pengetahuan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 37 41.1 41.1 41.1

Valid benar 53 58.9 58.9 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 52 57.8 57.8 57.8

Valid benar 38 42.2 42.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 24 26.7 26.7 26.7

Valid benar 66 73.3 73.3 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 11 12.2 12.2 12.2

Valid benar 79 87.8 87.8 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 7 7.8 7.8 7.8

Valid benar 83 92.2 92.2 100.0


Total 90 100.0 100.0
pengetahuan 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 5 5.6 5.6 5.6

Valid benar 85 94.4 94.4 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 24 26.7 26.7 26.7

Valid benar 66 73.3 73.3 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 34 37.8 37.8 37.8

Valid benar 56 62.2 62.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 21 23.3 23.3 23.3

Valid benar 69 76.7 76.7 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

benar 18 20.0 20.0 20.0


Valid
salah 72 80.0 80.0 100.0
Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

benar 36 40.0 40.0 40.0

Valid salah 54 60.0 60.0 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

benar 23 25.6 25.6 25.6

Valid salah 67 74.4 74.4 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

benar 20 22.2 22.2 22.2

Valid salah 70 77.8 77.8 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

salah 28 31.1 31.1 31.1

Valid benar 62 68.9 68.9 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
benar 27 30.0 30.0 30.0

Valid salah 63 70.0 70.0 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

benar 47 52.2 52.2 52.2

Valid salah 43 47.8 47.8 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

benar 44 48.9 48.9 48.9

Valid salah 46 51.1 51.1 100.0

Total 90 100.0 100.0

pengetahuan 20

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

benar 41 45.6 45.6 45.6

Valid salah 49 54.4 54.4 100.0

Total 90 100.0 100.0

D. Sikap

Sikap Remaja Puteri

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

positif 42 46.7 46.7 46.7

Valid negatif 48 53.3 53.3 100.0

Total 90 100.0 100.0


DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN INSTRUMENT SIKAP

p1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SS 21 23.3 23.3 23.3

S 23 25.6 25.6 48.9

Valid TS 34 37.8 37.8 86.7

STS 12 13.3 13.3 100.0

Total 90 100.0 100.0

p2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SS 32 35.6 35.6 35.6

S 37 41.1 41.1 76.7

Valid TS 19 21.1 21.1 97.8

STS 2 2.2 2.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SS 27 30.0 30.0 30.0

S 31 34.4 34.4 64.4

Valid TS 27 30.0 30.0 94.4

STS 5 5.6 5.6 100.0

Total 90 100.0 100.0

p4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
Valid SS 18 20.0 20.0 20.0
S 41 45.6 45.6 65.6

TS 28 31.1 31.1 96.7

STS 3 3.3 3.3 100.0

Total 90 100.0 100.0

p5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SS 29 32.2 32.2 32.2

S 35 38.9 38.9 71.1

Valid TS 22 24.4 24.4 95.6

STS 4 4.4 4.4 100.0

Total 90 100.0 100.0

p6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SS 19 21.1 21.1 21.1

S 39 43.3 43.3 64.4

Valid TS 22 24.4 24.4 88.9

STS 10 11.1 11.1 100.0

Total 90 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SS 25 27.8 27.8 27.8

S 31 34.4 34.4 62.2

Valid TS 32 35.6 35.6 97.8

STS 2 2.2 2.2 100.0

Total 90 100.0 100.0


p8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SS 33 36.7 36.7 36.7

S 31 34.4 34.4 71.1

Valid TS 22 24.4 24.4 95.6

STS 4 4.4 4.4 100.0

Total 90 100.0 100.0

p9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 2 2.2 2.2 2.2

TS 12 13.3 13.3 15.6

Valid S 36 40.0 40.0 55.6

SS 40 44.4 44.4 100.0

Total 90 100.0 100.0

p10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 2 2.2 2.2 2.2

TS 14 15.6 15.6 17.8


Valid S 51 56.7 56.7 74.4

SS 23 25.6 25.6 100.0

Total 90 100.0 100.0

p11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 2 2.2 2.2 2.2


Valid
TS 16 17.8 17.8 20.0
S 39 43.3 43.3 63.3

SS 33 36.7 36.7 100.0

Total 90 100.0 100.0

p12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 1.1 1.1 1.1

TS 25 27.8 27.8 28.9

Valid S 38 42.2 42.2 71.1

SS 26 28.9 28.9 100.0

Total 90 100.0 100.0

p13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 3 3.3 3.3 3.3

TS 19 21.1 21.1 24.4

Valid S 43 47.8 47.8 72.2

SS 25 27.8 27.8 100.0

Total 90 100.0 100.0

Anda mungkin juga menyukai