Anda di halaman 1dari 8

Nama : Riska Andriyani

NIM : P05120314036

A. BESAR SAMPEL PADA SATU POPULASI


a. Simple random sampling atau systematic random sampling
- Data kontinyu
Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah :
𝛼
𝑍 2 1− 𝜎2
2
𝑛= 𝑑2

dimana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

2 = harga varians di populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Jika populasi finit, maka rumus besar sampel adalah :


𝛼
𝑁 𝑍2 1 − 2 𝜎 2
𝑛=
(𝑁 − 1)𝑑 2 + 𝑍 2 1 − 𝛼/2𝜎 2

di mana N = besar populasi

- Data proporsi

Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah:

𝑍 2 1 − 𝛼/2𝑃(1 − 𝑃)
𝑛=
𝑑2
di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

P = harga proporsi di populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Jika populasi finit, maka rumus besar sampel adalah :

𝑁𝑍 2 1−𝛼/2𝑃(1−𝑃)
𝑛= (𝑁−1)𝑑2 +𝑍 2 1−𝛼/2𝑃(1−𝑃)

di mana N = besar populasi


b. Stratified random sampling
- Data kontinyu

N2h 2h
Nh 2h

di mana n = besar sampel minimum

N = besar populasi

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

2h = harga varians di strata-h

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Wh = fraksi dari observasi yang dialokasi pada strata-h = N h/N

Jika digunakan alokasi setara, W = 1/L

L = jumlah seluruh strata yang ada

- Data proporsi

Rumus besar sampel adalah :

di mana n = besar sampel minimum

N = besar populasi

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

Ph = harga proporsi di strata-h

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Wh = fraksi dari observasi yang dialokasi pada strata-h = N h/N

Jika digunakan alokasi setara, W = 1/L

L = jumlah seluruh strata yang ada


c. Cluster random sampling

- Data kontinyu

Pada cluster random sampling, ditentukan jumlah cluster yang akan diambil sebagai
sampel. Rumusnya adalah :
𝑁 𝑍 2 1−𝛼⁄2𝜎2
𝑛= (𝑁−1)𝑑2 (𝑁⁄𝐶 )+𝑍 2 1−𝛼⁄2 𝜎2

di mana n = besar sampel (jumlah cluster) minimum

N = besar populasi

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

2 = harga varians di populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

C = jumlah seluruh cluster di populasi

- Data proporsi

Rumus besar sampel adalah :

𝑁 𝑍 2 1−𝛼⁄2𝜎2
N = (𝑁−1)𝑑2 (𝑁⁄𝐶)+𝑍 2 1−𝛼⁄2 𝜎2

di mana n = besar sampel (jumlah cluster) minimum

N = besar populasi = mi

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

C = jumlah seluruh cluster di populasi

2 = (ai – mi P)2/(C’-1) dan P = ai /mi

ai = banyaknya elemen yang masuk kriteria pada cluster ke-i

mi = banyaknya elemen pada cluster ke-i

C’ = jumlah cluster sementara


1. Uji Hipotesis
- Data kontinyu

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

2 = harga varians di populasi

0-a = perkiraan selisih nilai mean yang diteliti dengan mean di

populasi

- Data proporsi

Rumus besar sampel adalah :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

P0 = proporsi di populasi

Pa = perkiraan proporsi di populasi

Pa-P0 = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi

di populasi

B. BESAR SAMPEL PADA DUA POPULASI


a. Data kontinyu
di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

2 = harga varians di populasi

D = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

b. Data proporsi

- Cross sectional

Rumus besar sampel sebagai berikut :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

P1 = perkiraan proporsi pada populasi 1

P2 = perkiraan proporsi pada populasi 2

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

- Cohort

Rumus besar sampel sebagai berikut :

1-P2

P2

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

P1 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 1

P2 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 2

 = kesalahan (relatif) yang dapat ditolerir


Pada penelitian cohort, untuk mengantisipasi hilangnya unit pengamatan, dilakukan
koreksi dengan 1/(1-f), di mana f adalah proporsi unit pengamatan yang hilang atau
mengundurkan diri atau drop out.

- Case-control

Rumus besar sampel adalah :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

P1* = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 1 (outcome +)

P2* = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 2 (outcome -)

 = kesalahan (relatif) yang dapat ditolerir

2. Uji Hipotesis

a. Data kontinyu

Rumus besar sampel sebagai berikut :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

2 = harga varians di populasi

1-2 = perkiraan selisih nilai mean di populasi 1 dengan populasi 2


b. Data proporsi

- Cross sectional

Rumus besar sampel sebagai berikut

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

P1 = perkiraan proporsi pada populasi 1

P2 = perkiraan proporsi pada populasi 2

P = (P1 + P2)/2

- Cohort

Rumus besar sampel sebagai berikut :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

P1 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 1

P2 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 2

P = (P1 + P2)/2

Pada penelitian cohort, untuk mengantisipasi hilangnya unit pengamatan, dilakukan


koreksi dengan 1/(1-f), di mana f adalah proporsi unit pengamatan yang hilang atau
mengundurkan diri atau drop out.
- Case-control

Rumus besar sampel adalah :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

P1* = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 1 (outcome +)

P2* = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 2 (outcome -)

Jika besar sampel kasus dan kontrol tidak sama (unequal), dibuat modifikasi besar
sampel dengan memperhatikan rasio kontrol terhadap kasus. Rumus di atas
dikalikan dengan faktor (r + 1) / (2 . r). Besar sampel untuk kelompok kontrol adalah
(r.n).

Anda mungkin juga menyukai