Tujuan utama dalam melakukan penelitian adalah untuk dapat mengestimasi kondisi
pada target populasi. Cara yang paling baik dan tidak bias untuk dapat mengukur tingkat
kepuasan pasien pada target populasi kita adalah dengan mengukur keseluruhan populasi
tersebut. Tetapi pada umumnya hal ini tidak dapat dilakukan karena terbentur beberapa
keterbatasan seperti dana, waktu dan kemampuan peneliti. Keadaan inilah yang kemudian
memaksa kita untuk menggunakan sampel untuk mengestimasi kondisi target populasi.
Dengan pengertian lain pengambilan sampel merupakan proses menyeleksi sejumlah unit
populasi dari target populasi yang ditetapkan. Dalam bahasa statistik kita mengatakan
”sampel harus mewakili (represenatitve) target populasi”. Untuk mendapatkan hal tersebut
maka kita perlu mendapatkan sampel yang tepat dan akurat.
Rumus besar sampel sudah dapat ditentukan pada saat kita menetapkan tujuan
penelitian. Apakah penelitian itu untuk mengestimasi parameter di suatu populasi atau untuk
menguji hipotesis?. Yang dimaksud dengan mengestimasi parameter di populasi contohnya
adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi malnutrisi pada anak
balita , mengetahui prevalensi anemia pada ibu hamil, dll. Dalam kasus ini kita hanya ingin
mengetahui satu atau lebih kondisi di dalam suatu populasi tanpa membandingkan dengan
populasi lain atau populasi yang sama tapi dengan waktu yang berbeda. Sedangkan, pada
penelitian dengan uji hipotesis kita ingin membandingan satu kelompok dengan kelompok
lain di dalam satu populasi berkaitan dengan variabel outcome, atau keadaan dalam satu
populasi pada waktu yang berbeda. Contohnya : penelitian yang melihat proporsi tingkat
kepuasan pasien di antara pasien dengan pendidikan rendah dan pendidikan tinggi.
1. Estimasi
Apabila tujuan penelitian kita adalah untuk estimasi rata-rata pada target populasi
kita. Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah :
1
Z21-/2 2
n = -------------
d2
N Z21-/2 2
n = --------------------------
(N-1) d2 + Z21-/2 2
Rumus besar sampel ini digunakan untuk estimasi proporsi populasi jika tujuan
penelitian kita untuk mengestimasi prevalensi suatu penyakit atau cakupan
program kesehatan. Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah :
Z21-/2 P (1-P)
n = --------------------
d2
N Z21-/2 P (1-P)
n = -------------------------------
(N-1) d2 + Z21-/2 P (1-P)
2
2. Uji Hipotesis
- Data kontinyu
- Data proporsi
1. Estimasi
a. Data kontinyu
3
di mana n = besar sampel minimum
Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu
2 = harga varians di populasi
d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir
b. Data proporsi
- Cross sectional
2. Uji Hipotesis
a. Data kontinyu
b. Data proporsi
- Cross sectional
4
di mana n = besar sampel minimum
Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu
Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu
P1 = perkiraan proporsi pada populasi 1
P2 = perkiraan proporsi pada populasi 2
P = (P1 + P2)/2
- Cohort
- Case-control
5
Jika besar sampel kasus dan kontrol tidak sama (unequal), dibuat modifikasi besar
sampel dengan memperhatikan rasio kontrol terhadap kasus. Rumus di atas
dikalikan dengan faktor (r + 1) / (2 . r). Besar sampel untuk kelompok kontrol
adalah (r.n).