DISUSUN OLEH
Dosen Pembimbing
Mira Melisa, M. Si.
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2019
1. Pendugaan Parameter
Salah satu aspek penting dalam statistik inferensia adalah pendugaan parameter
populasi. Misalnya, dan 2 yang diduga dari statistik sampel x̅ dan s2. Dengan demikian
kesimpulan yang didapatkan merupakan kesimpulan tentang populasi yang dipelajari
berdasarkan contoh atau sebagian dari populasi tersebut. Dalam pendugaan parameter ini kita
akan membicarakan selang kepercayaan untuk nilai tengah () dan selang kepercayaan untuk
proporsi (p).
P (-z/2 Z z/2) = 1
P (-z/2 Z z/2) = 1
Dengan luas Z yang diberikan oleh P (Z < z/2) P (Z z/2) pada distribusi diatas.
Batas atas ̅ z / 2
=X
√n
Keterangan :
P = proporsi populasi
̅
X = nilai rata-rata contoh
z/2 = nilai Z tabel
= simpangan baku (standar deviasi)
= rata-rata populasi
n = ukuran sampel
s s
̅ t / 2
P( X X
̅ t / 2 ) = 1-
√n √n
Dengan nilai t / 2 adalah nilai dari tabel dengan bebas (v) = n1.
Keterangan :
P = proporsi populasi
̅
X = nilai rata-rata contoh
t/2 = nilai t tabel
s = simpangan baku
= rata-rata populasi
n = ukuran sampel
Catatan :
parameter adalah konstanta dari suatu distribusi yang nilainya tertentu tapi tidak
diketahui, misalnya μ & 2.
perbedaan sampel (berlainan) memberikan nilai X yang berbeda, ini
mengakibatkan penaksiran selang bagi parameter μ berbeda pula.
Perhatikan gambar di atas. Selang kepercayaan (1 α).100% adalah selang pada
daerah yang diaksir, yaitu antara −zα/ 2 dan zα/ 2 . Misalkan ambil α = 0.05 = 5%, maka
1-α = 95%. Jadi, selang kepercayaan 95% adalah selang antara z25% dan z25% . Nilai ± zα/ 2
dinamakan nilai kritis dan diambil dari tabel normal. Di bawah ini beberapa nilai kritis z
untuk beberapa nilai α yang sering digunakan.
Nilai zα /2
1% = 0.01 -2.57
5% = 0.05 -1.96
10% = 0.10 -1.64
2. ANAVA
2.1. PENGUJIAN HIPOTESIS
Uji hipotesis Statistik mempunyai tujuannya untuk mengetahui apakah data dari sampel
yang ada sudah cukup kuat untuk menggambarkan populasinya. Atau apakah bisa suatu
dilakukan generalisasi tentang populasi berdasarkan hasil sampel. Dalam pengujian
hipotesis ini dapat dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain:
Uji dua sisi pada pernyataan H0 dan H1 yang mengandung tanda pertidaksamaan (≠)
Uji satu sisi pada pernyataan H0dan H1 yang hanya mengandung tanda pertidaksamaan
(< atau >)
Menentukan statistik tabel dan statistik uji atau taraf signifikansi (sig.) atau “p value”
Mengambil kesimpulan berdasarkan hasil statistik uji dan stat istik tabel.
Catatan : jika kedua asumsi dalam Anova tidak terpenuhi, maka dapat dilakukan dengan
menambah data atau tranformasi data sampel. Tujuan tranformasi ini adalah hanya untuk
menormalkan data saja, jika data terlalu besar jumlahnya (ratusan bahkan ribuan) maka
distribusi data bisa dianggap normal tanpa perlu pengujian lagi.
Contoh 1:
Suatu penelitian tentang kemampuan akademik mahasiswa jurusan matematika
angkatan 2006 lebih baik atau tidak daripada angkatan 2005. Diambil contoh acak
berukuran 20 dari populasi mahasiswa angkatan 2006. Dengan nilai tengah X= 75.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BAK diketahui bahwa hasil nilai mahasiswa
angkatan 2005 tersebar secara normal dengan nilai tengah 70 dan ragam sebesar 144,
atau X~N (70,144). Dengan taraf nyata α = 5%, apakah kita dapat menyimpulkan
bahwa kemampuan mahasiswa angkatan 2006 lebih baik dibandingkan angkatan 2005
atau justru sebaliknya.
Uji Hipotesis tersebut adalah :
H0: μ= 70
lawan
H1 : μ ≠ 70
Statistik ini kemudian kita bandingkan titik kritis sebaran t (lihat tabel distribusi t)
dengan derajat bebasnya yang sesuai pada taraf nyata yang dipilih serta jenisnya yang
digunakan (satu ujung atau dua ujung) kemudian diputuskan diterima tidaknya H0.Jika
H0benar, maka kaidah keputusan kita adalah:
a. Untuk Uji Dua Sisi (Two-Tailed Test)
b. Untuk UjiSatu Sisi (One-Tailed Test)
Contoh 2:
Penelitian terhadap keakuratan isi minyak pelumas dalam kaleng 10 lt dipasaran. Dari
hasil penelitian diambil 10 kaleng minyak pelumas didapatkan rata-rata isi dari tiap
kaleng adalah 10.1, 9.9,9.8, 10.3, 10.2, 9.7, 9.8, 9.7, 9.7 dan 9.7 lt. Dengan = 1%
apakah rata-rata isi minyak pelumas tersebut lebih banyak atau
tidak?
Contoh 3:
Suatu penelitian terhadap kemampuan bahasa Inggris dari 15 siswa yang diberi dua materi
tes yaitu grammer dan translation diperoleh hasil sebagai berikut:
Hipotesis untuk menguji selisih dua nilai tengah sampel adalah sebagai berikut:
H0: A= B atau A -B= 0
lawan
H1: AB atau A - B0
Contoh 4:
Seorang sales produk perekat keramik mempromosikan bahwa 95% produk perekat yang
dihasilkan perusahaan mempunyai daya rekat yang kuat. Seorang kontraktor membeli 200
kaleng perekat keramik dan terungkap bahwa 20 kaleng tidak sesuai dengan iklan yang
disampaikan. Dengan= 5%, apakah kita akan menerima atau menolak hipotesis awal?
Pengujian hipotesis untuk parameter beda dua proporsi 21ˆˆpp adalah sebagai
berikut:
H1: p1p2
Contoh 5:
Suatu penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh pupuk NPK terhadap peningkatan
hasil tanaman padi. Untuk itu diambil contoh 25 lahan percobaan yang diberi pupuk NPK
dengan dosis 20 % dan 25 lahan yang tidak diberi pupuk NPK. Pada saat pemanenan
didapatkan hasil pada 20 lahan percobaan yang diberi pupuk NPK mengalami peningkatan
hasil dan 5 lahan tidak diberi pupuk NPK mengalami peningkatan hasil. Dengan = 5%
apakah terdapat perbedaan hasil antara lahan yangtelahdiberi pupuk NPK dan tidak diberi
pupuk NPK?
Tujuan:
1. Menguji apakah rata-rata lebih dari duasampel berbeda secara signifikan atau
tidak.
2. Menguji apakah dua buah sampel mempunyai varians populasi yang sama
ataukah tidak.
Asumsi:
1. Populasi-populasi yang akan diuji berdistribusi normal.
2. Varians dari populasi-populasi tersebut adalah sama.
3. Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain.
Data:
Data kuantitatif dan kualitatif.
Contoh 1: Seorang petani ingin meningkatan hasil produksi padinya. Untuk itu dilakukan
percobaan pada lahan seluas 1 ha dengan cara meningkatkan dosis pupuk Ureanya. Untuk itu
dipakai pupuk Urea dengan dosis sebagai berikut: 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. Dari hasil
percobaan tersebut dalam 3x panen (ulangan) diperoleh hasil sebagai berikut :
Permasalahan : dengan taraf kepercayaan 95% adakah perbedaan hasil produksi padi dari
empat dosis pupuk yang berbeda tersebut?
4. TWO WAY ANOVA (ANAVA DUA ARAH)
Tujuan:
Menguji kesamaan vektor dari rata-rata variabel dependen pada berbagai grup.
Data:
Variabel Dependent adalah data kuantitatif dan grup (faktor) adalah data
kualitatif/numerik.
Contoh 1:
Plankton yang tertangkap pada lima jaring diklasifikasikan ke dalam empat jenis.
Hasil penangkapan setelah disusun dalam tabel dua arah sebagaimana terlihat dalam tabel
dibawah ini:
Jenis Jaring/Kelompok
Plankton 1 2 3 4 5
Permasalahan: dengantaraf kepercayaan 95% adakah perbedaan hasil antara jenis planton dan
jaring?
dengan
𝑟 𝑐 𝑛 2 𝑇…2
JKT = Jumlah Kuadrat Total = ∑𝑖=1 + ∑𝑗=1 + ∑𝑘=1 𝑥𝑖𝑗𝑘 −
𝑟𝑐𝑛
∑𝑟𝑖=1 𝑇𝑖..2 𝑇…2
JKB = Jumlah Kuadrat Baris = −
𝑐𝑛 𝑟𝑐𝑛
∑𝑐𝑗=1 𝑇.𝑗.
2
𝑇…2
JKK = Jumlah Kuadrat Kolom = −
𝑟𝑛 𝑟𝑐𝑛
2. pengujian interaksi
Ho : (αβ)11 = (αβ)12 = … = (αβ)rc = 0 (tidak ada pengaruh interaksi)
H1 : tidak semua αi sama dengan nol (ada pengaruh interaksi)
Tolak Ho jika F3 > F(α, (r-1)(c-1), rc(n-1))
CONTOH :
Untuk menentukan kestabilan vitamin C dalam sari air jeruk pekat beku dan disimpan dalam
lemari es selama waktu sampai seminggu, telah dilakukan penelitian oleh jurusan Gizi dan
Makanan di Virginia Politechnic Institute and State University di tahun 1975. Tiga jenis sari
air jeruk pekat beku diuji dalam tiga jangka waktu yang berbeda. Jangka waktu menyatakan
jumlah hari sejak air jeruk diperas sampai diuji. Hasilnya (dalam mg asam askorbat per liter)
tercatat sebagai berikut :
Merk Waktu (hari)
0 3 7
Richfood 52,6 54,2 49,4 49,2 42,7 48,8
49,8 46,5 42,8 53,2 40,4 47,6
Scaled-Sweet 56,0 48,0 48,8 44,0 49,2 44,0
49,6 48,4 44,0 42,4 42,0 43,2
Minute Maid 52,5 52,0 48,0 47,0 48,5 43,3
51,8 53,6 48,2 49,6 45,2 47,6
Gunakan tingkat signifikansi 5% untuk menguji hipotesis bahwa :
a. tidak ada perbedaan dalam kadar asam askorbat diantara merk sari air jeruk yang
berlainan.
b. tidak ada perbedaan kadar asam askorbat untuk jangka waktu penyimpanan yang
berlainan.
c. merek sari air jeruk pekat dan jumlah hari sejak air jeruk diperas sampai diuji tidak
berinteraksi.
Jawab :
Diketahui r = 3, c = 3, n = 4.
Langkah-langkah pengujian :
1. penulisan hipotesis
a. Ho : α1 =α2 =α3 = 0 (tidak ada perbedaan kadar asam askorbat diantara ketiga
merk)
H1 : tidak semua αi sama dengan nol (ada perbedaan kadar asam askorbat
diantara ketiga merk)
b. Ho : β1 =β2 = β3 = 0 (tidak ada pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar
asam askorbat)
H1 : tidak semua βi sama dengan nol (ada pengaruh lama penyimpanan terhadap
kadar asam askorbat)
c. Ho : (αβ)11 = (αβ)12 = … = (αβ)33 = 0 (tidak ada pengaruh interaksi)
H1 : tidak semua (αβ)ij sama dengan nol (ada pengaruh interaksi)
2. α = 0,05
3. Daerah Kritis
a. Tolak Ho jika F1 > F(α, r-1, rc(n-1)) F1 > 3,35
b. Tolak Ho jika F2 > F(α, c-1, rc(n-1)) F2 > 3,35
c. Tolak Ho jika F3 > F(α, (r-1)(c-1), rc(n-1)) F3 > 2,73
4. Perhitungan :
Terlebih dulu dibuat tabel jumlah data tiap sel, tiap baris, dan tiap kolom sbb :
Waktu Merk Total
0 3 7
Richfood 203,1 194,6 179,5 577,2
Scaled-Sweet 202 179,2 178,4 559,6
Minute Maid 209,9 192,8 184,6 587,3
total 615 566,6 542,5 1724,1
1,17242
JKT = 52,622 + 54,22 + ... + 45,2 2 + 47,6 2 = 83102,01 – 82570,02 =
36
531,99
82570,02 = 17,33
Total 35 531,99
5. Keputusan :
a. Terima H0
b. Tolak H0
c. Terima H0
6. Kesimpulan :
a. tidak ada perbedaan kadar asam askorbat diantara ketiga merk.
b. ada pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar asam askorbat.
c. tidak ada pengaruh interaksi antara merk dengan lama penyimpanan terhadap
kadar asam askorbat dalam sari air jeruk.