(TEORI ESTIMASI)
Tujuan Pembelajaran
Mempelajari bagaimana cara
melakukan pendugaan parameter
populasi berasarkan statistik yang
dihitung dari sampel
A. Pendahuluan
Pendahuluan :
Misal :
Suatu populasi mempunyai distribusi normal
tetapi parameter rata2 dan simpangan baku
tdk diketahui
Suatu populasi mempunyai distribusi
binomial, tetapi parameter proporsi p tidak
diketahui
Oleh Karena parameter populasi tidak
diketahui, maka ada dua cara untuk
mengetahui parameter populasi yang
dipelajari dalam statistika inferensia, yaitu :
Cara pendugaan (penaksiran/estimasi)
Pengujian hipotesis.
N Sample
Populasi
Sampling ˆ = ẍ, s, ṕ
= µ, σ, p
proporsi populasi p.
Sedangkan statistik dari sampel ditulis (topi),
ˆ bisa berupa :
rata-rata sampel 𝐗,
simpangan baku sampel S,
proporsi sampel .
Dalam statistika inferensia, ˆ inilah
statistik
yang dipakai untuk menduga parameter dari
populasi
=> penduga sedangkan => sesuatu yang
ˆ
diduga
Statistik ˆ = 𝐗 dipakai untuk menduga
parameter = µ
Statistik ˆ = S dipakai untuk menduga
parameter = σ
Statistik ˆ = dipakai untuk menduga
p
parameter =
B. Penduga Yang Baik
Penduga Yang Baik
Oleh karena tujuan statistik adalah untuk
memperoleh gambaran yang baik mengenai
populasi , maka statistik ˆ yang dipakai untuk
menduga parameter haruslah merupaka penduga
yang baik.
Ciri-ciri penduga yang baik ada 3 yaitu sbb :
1.
ˆ
ˆ
2.
ˆ
3.
Penduga Yang Baik
m nduga tidak bias merupakan penduga
e yang Efisien merupakan penduga yang
r Konsisten
u
p
a
k
a
n
p
e
Penduga Tak Bias dan bias
Penduga tak bias artinya : penduga yang
dengan tepat mengenai sasaran atau apabila
nilai penduga sama dengan nilai yang diduganya
Penduga Efisien
• Penduga Efisien artinya bila ada lebih dari satu penduga, maka
penduga yang efisien adalah penduga yang mempunyai
variansi paling kecil
S2
( X X )2 penduga titik untuk 2
n1 (variasi)
pˆ X
n penduga titik untuk p
Contoh
Kita ingin menduga berapa sesungguhnya rata-
rata tinggi badan orang indonesia.
Untuk itu kita ambil sampel acak sebanyak 1000
orang dan kita ukur tinggi badan masing2.
Misal diperoleh rata-rata tingginya X= 164cm.
Nilai rata2 ini digunakan untuk menduga rata2
tinggi badan orang indonesia yg sesungguhnya.
Karena kita hanya memakai satu nilai saja
X=164 sebagai penduga maka X=164 cm disebut
sebagai penduga titik
Kelemahan Penduga Titik
• Dimana nilai x simpangan baku dari distribusi sampel rata-
rata ; Bila x tidak diketahui, maka dapat digunakan penduga
dari yaitu S
Pendugaan perameter proporsi P:
Dimana :
P X dan
Pˆ p x
N n
pˆ (1 Pˆ) Untuk populasi tak
Pˆ n
terbatas
P ( X1 X)2 Z / 2 x1 x 2 1 2 ( X 1 X)2 Z / 2
x1 x 2 1
Untuk populasi
2 2 (n n )
(N N)1212 terbatas
x1 x 2 12
n1 n2 (N 1 N 2 ) 1
Interval kepercayaan (1 - )
untuk menduga beda dua
proporsi ( P1 - P2 ) adalah :
P( 1
p2 ) / 2 pˆ1 pˆ2 p1 p2 ( p1 p2 ) Z/ 2 pˆ1 1
p Z pˆ 2
Untuk populasi Terbatas
P X X t 1
t
(/ 2,) x (/ 2,) x
t(/ 2,)
S Nn
Nx
n N1 tuk populasi terbatas
i
l S
ax n Nilai simpangan baku untuk
i populasi Tak terbatas
s
i Nilai t diperoleh dari tabel
m distribusi t
p
a
n
g
a
n
b
a
k
u
u
n
Pendugaan parameter beda dua rata-
rata (1 - 2) :
Misalkan diketahui dua populasi masing-masing
mempunyai rata-rata 1 dan 2 , dan distribusinya
mendekati normal.
Misalkan variansi dua populasi itu sama yaitu 12 = 22
= 2 tetapi tidak diketahui berapa besarnya.
P ( 1
X 2 ) t(/ 2,) x1 x 1 2 ( X X 2 ) t(/ 2,) x1 x 1
X 2 1
2
Dimana :
11
x1 x 2 S p
n1 n2
o disebut simpangan
(n1)S
(n1)S 2 1122 2
baku gabungan
S
p
1n n2 2
o derajat kebebasan = n1 + n2 - 2
bila variansi dua populasi itu tidak sama
besarnya yaitu 12 22 dan kedua variansi
tidak diketahui nilainya, maka interval
kepercayaan (1-) untuk beda dua rata-
rata (1 - 2) dari dua populsai tersebut
adalah :
P ( 1 X 2 ) t/ 2, x1 x 1 2 ( X X 2 ) t/ 2, x1 x 1
X 2 1
2
o di mana : S2 S
2
x1 x 2 12
n1 n2
Simpangan baku
S 2 S 2 2
12
n
12 n
Derajat kebebasan
S 2 2 S 2 2
1 n 2 n
1 2
n 1 n 1
1 2
TERIMA KASIH