2
z1-/2 * p * q
n= 2
n=
d
Jl. sampel dibutuhkan
Z= Nilai Baku distribusi normal pada a tertentu (1,96)
p= proporsi sesuatu; q=1-p
d= derajat akurasi (presisi) yang diinginkan
CONTOH
Seorang peneliti ingin melakukan survey kepuasan pasien rawat inap di
RS X. Dari studi yang lalu diketahui bahwa hanya 60% yg puas terhadap
layanan di RS tsb. Berdasarkan proporsi tsb, berapakah besar sample
yang dibutuhkan jika presisi=10% dan derajat kepercayaan=95% ?
(z 2pq + z p q + p q )2
1-/2 1- 1 1 2 2
n=
( p - p )2
1 2
2( 2
z1- + z1- )
n= 2
( 0 - a )
n= Jl. Percontoh dibutuhkan
Z= Nilai Baku distribusi normal pada a /
tertentu
= Standar deviasi (simpang baku)
= Rerata
CONTOH
Angka keberhasilan rata-2 pelatihan Universal Precaution
(UP) bagi para pelaksana anestesi di kamar bedah dalam
skor peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap
pentingnya UP adalah 61 dengan simpang baku 9,6.
Seorang mahasiswa mengajukan model pelatihan baru dan
ingin diuji coba model tersebut. Harapan nya adalah
angka keberhasilan naik sebesar 20%. Berapa sample
dibutuhkan bila derajat kepercayaan 95% dan kekuatan uji
statistik 80%
VARIABEL DEPENDEN: KONTINYU
F DUA POPULASI:
2( 2
2 z1- + z1- )
n= 2
( 1 - 2 )
n= Jl. Percontoh dibutuhkan
Z= Nilai Baku distribusi normal pada a tertentu
2= Varians Gabungan (Pooled Variance)
= (S12 + S22 )/2
1= Rerata kelompok I; 2= Rerata kelompok II;
PERKIRAAN RERATA POPULASI
TUNGGAL
Perlu informasi:
Simpang baku nilai rerata dalam populasi (s atau ) kepustakaan
Tingkat kepercayaan absolut (d) ditetapkan peneliti
Tingkat kemaknaan () ditetapkan peneliti
RUMUS BESAR SAMPEL TUNGGAL
UNTUK PERKIRAAN RERATA
RUMUS BESAR SAMPEL TUNGGAL UNTUK
PERKIRAAN RERATA
RUMUS BESAR SAMPEL UNTUK UJI
HIPOTESIS PERBEDAAN RERATA 2
POPULASI YANG INDEPENDEN
Perlu 4 informasi
• Simpang baku nilai rerata dalam populasi (s
atau ) kepustakaan
• Effect size (X1- X2) clinical judgment
• Kesalahan tipe I
• Kesalahan tipe II
Rumus besar sampel untuk uji hipotesis
perbedaan rerata 2 populasi yang
independen
Rumus besar sampel untuk uji hipotesis perbedaan
rerata sebelum dan sesudah perlakuan
ESTIMASI PROPORSI POPULASI TUNGGAL
Perlu informasi:
Proporsi penyakit yang akan dicari (P) dari pustaka
Tingkat ketepatan absolut (d) ditetapkan peneliti
Tingkat kemaknaan () ditetapkan peneliti
Estimasi proporsi populasi tunggal
Q=1 - P
BESAR SAMPEL UNTUK UJI
HIPOTESIS PERBEDAAN
PROPORSI 2 POPULASI
Perlu informasi:
Proporsi pada kelompok kontrol (P1) dan proporsi pada
kelompok terapi (P2)
Effect size: P1-P2
Kesalahan tipe I
Kesalahan tipe II
BESAR SAMPEL UNTUK UJI
HIPOTESIS PERBEDAAN
PROPORSI 2 POPULASI
BESAR SAMPEL UNTUK PENELITIAN
KOHORT
P1= P2 X RR
BESAR SAMPEL UNTUK PENELITIAN
KASUS KONTROL
STUDI KASUS PENELITIAN KASUS
KONTROL
STUDI KASUS PENELITIAN KASUS
KONTROL
BESAR SAMPEL UNTUK UJI KORELASI
Perlu informasi
Perkiraan koefisien korelasi (r) dari pustaka
Tingkat kemaknaan ()
Power (1-β)
RUMUS BESAR SAMPEL UNTUK UJI
KORELASI
ln = natural logaritma
KIAT MEMPERKECIL BESAR SAMPEL
Memperlebar ketepatan (d) yang masih dapat diterima
Memperbesar nilai dan β
Memperbesar effect size (termasuk OR dan RR)