Anda di halaman 1dari 61

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

PADA GASTRITIS

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Usia : 52 Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Jenis pekerjaan : IRT
Alamat : JL. Bayuwangi
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Status pernikahan : Janda
Agama : Islam
Tanggal MRS : 21 Mei 2013
No. Registrasi :-
Tingkat pendidikan : Bagi orang/keluarga yang tingkat pendidikannya rendah/minim
mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan menganggap remeh penyakit ini,
bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan
yang dapat menimbulkan serta memperparah penyakit ini.
2. Keluhan utama
Keluhan utama pasien dengan penyakit gastritis biasanya nyeri di ulu hati atau
nyeri didaerah Epigastrium dan perut sebelah kanan bawah.Nyeri yang dialami
dipengaruhi oleh pengalaman, persepsi, toleransi dan reaksi orang terhadap nyeri itu
sendiri. Individu memberi respon yang berbeda terhadap nyeri, ada yang disertai rasa
takut, gelisah, dan cemas sedangkan yang lain penuh dengan toleransi dan optimis.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien dengan gastritis biasanya mengeluh nyeri.Nyeri yang dialami
dipengaruhi oleh pengalaman, persepsi, toleransi dan reaksi orang terhadap nyeri itu
sendiri. Individu memberi respon yang berbeda terhadap nyeri, ada yang disertai rasa
takut, gelisah, dan cemas sedangkan yang lain penuh dengan toleransi dan optimis.
Pasien gastritis biasanya juga mengalami mual dan muntah.Mual dan muntah
dikendalikan oleh pusat muntah pada dasar ventrikel otak keempat.Pusat muntah
dibagian dorsal lateral dari formasio retikularis medula oblongata, yaitu pada tingkat
nukleus motorik dorsal lateral dari syaraf vagus.Pusat ini terletak dekat dengan pusat
salivasi, vasomotor dan pernafasan. Alat keseimbangan dapat terserang akibat proses –
proses sentral atau perifer. Peranan dari pusat muntah adalah mengkoordinir semua
komponen komplek yang terlibat dalam proses muntah.
Terjadinya muntah didahului oleh salivasi dan inspirasi dalam sfinter
esophagus akan relaksasi, laring dan palatum mole tingkat dan glotis menutup.
Selanjutnya diafragma akan berkontraksi dan menurun serta dinding perut juga
berkontraksi mengakibatkan suatu tekanan pada lambung dan sebagian isinya
dimuntahkan. Peristiwa ini didahului oleh statis lambung, kontraksi duodenum, dan
antrum lambung.Mual dirasakan sebagai sensasi tidak enak diepigastrium, dibelakang
tenggorokan dan perut.Sensasi mual biasanya disertai dengan berkurangnya motilitas
lambung dan meningkatnya kontraksi duodenum.
Terdapat lima penyebab muntah yang utama diantaranya adalah penyakit
psikogenik, proses – proses sentral, proses sentral tidak langsung, penyakit perifer dan
iritasi lambung atau usus. Konsekuensi dari muntah yang berat dan lama akan
meningkatkan dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit serta gangguan asam basa.

b. Riwayat penyakit dahulu


Perawat menanyakan kepada pasien tentang masalah masa lalu pada sistem
Gastrointestinal.Pernahkan pasien dirawat dirumah sakit?Untuk melanjutkan pengkajian
keperawatan riwayat pasien, perawat mencatat status kesehatan umum pasien serta
gangguan dan perbedaan gastrointestinal sebelumnya.Obat – obatan, dapatkan informasi
lengkap tentang obat yang diresepkan dan yang dijual bebas, baik saat ini dan yang
digunakan sebelumnya.Tanyakan tentang penggunaan Aspirin, dan obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID) yang dapat memperberat gastritis.
c. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat kesehatan keluarga tentang penyakit Gastrointestinal yang dapat
mempengaruhi masalah kesehatan saat ini dan masa lalu pasien.

4. Pemeriksaan Fisik Review of system (ROS)


Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan di
kwadran epigastrik.
B1(breath) : takhipnea
B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah, pengisian perifer
lambat, warna kulit pucat.
B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat terganggu, disorientasi,
nyeri epigastrum.
B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.
B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak toleran terhadap
makanan pedas.
B6 (bone) : kelelahan, kelemahan
5. Fokus Pengkajian
1. Aktivitas / Istirahat
Gejala :kelemahan, kelelahan
Tanda :takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)
2. Sirkulasi
Gejala : kelemahan, berkeringat
Tanda : hipotensi (termasuk postural), takikardia, disritmia (hipovolemia /
hipoksemia), nadi perifer lemah, pengisian kapiler lambat / perlahan
(vasokonstriksi), warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah
kehilangan darah), kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat
(menunjukkan status syok, nyeri akut, respons psikologik)
3. Integritas ego
Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja), perasaan tak
berdaya.
Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat, perhatian
menyempit, gemetar, suara gemetar.
4. Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan
gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan dengan GE,
misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi
area gaster. Perubahan pola defekasi / karakteristik feses.
Tanda :
a) nyeri tekan abdomen, distensi
b) bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah
perdarahan.
c) karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau
kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau
busuk (steatorea), konstipasi dapat terjadi
(perubahan diet, penggunaan antasida).
d) haluaran urine : menurun, pekat.

5. Makanan / Cairan
Gejala :
a) anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga
obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).
b) masalah menelan : cegukan
c) nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa
bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa,
turgor kulit buruk (perdarahan kronis).

6. Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan.
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur,
disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada
volume sirkulasi / oksigenasi).

7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala :
a) nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih,
nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan /
distres samar-samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan
(gastritis akut)
b) nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung
terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus
gaster)
c) nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi
kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang
dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal)
d) tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis)
e) faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-
obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor
psikologis.
Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit.

8. Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA
Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis /
hipertensi portal)

9. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang mengandung ASA,
alkohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan GI. Keluhan saat ini
dapat diterima karena (misal : anemia) atau diagnosa yang tak berhubungan
(misal: trauma kepala), flu usus, atau episode muntah berat. Masalah
kesehatan yang lama misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan
makan (Doengoes, 1999, hal: 455).

6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa apakah terdapat H. Pylori dalam darah.Hasil tes
yang positif menunujukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu
dalam hidupnya tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi.Tes darah
dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia yang terjadi akibat perdarahan lambung
karena gastritis.
b. Uji napas urea
Suatu metode diagnostik berdasarkan prinsip bahwa urea diubah oleh urease H. Pylori
dalam lambung menjadi amoniak dan karbondioksida (CO2).CO2 cepat diabsorbsi melalui
dinding lambung dan dapat terdeteksi dalam udara ekspirasi.
c. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat bakteri H. Pylori dalam feses atau tidak.Hasil yang
positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi.Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya
darah dalam feses.Hal ini menunjukkan adanya pendarahan dalam lambung.
d. Endoskopi saluran cerna bagian atas
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas
yang mungkin tidak terlihat dari sinar-x. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah
selang kecil yang fleksibel(endoskop) melalui mulut dan masuk ke dalam esofagus, lambung
dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu dianestesi sebelum endoskop
dimasukkan untuk memastikan pasien merasa nyaman menjalani tes ini. Jika ada jaringan
dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan, dokter akan mengambil sedikit
sampel(biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu kemudian akan dibawa ke laboratorium
untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit.Pasien biasanya
tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus menunggu sampai efek dari
anestesi menghilang kurang lebih satu atau dua jam.Hampir tidak ada resioko akibat tes
ini.Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa tidak nyaman pada tenggorokan akibat
menelan endoskop.
e. Rontgen saluran cerna bagian atas
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.
Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dirontgen. Cairan ini
akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika di rontgen.
f. Analisis Lambung
Tes ini untuk mengetahui sekresi asam dan merupakan tekhnik penting untuk
menegakkan diagnosis penyakit lambung.Suatu tabung nasogastrik dimasukkan ke dalam
lambung dan dilakukan aspirasi isi lambung puasa untuk dianalisis. Analisis basal mengukur
BAO( basal acid output) tanpa perangsangan. Uji ini bermanfaat untuk menegakkan
diagnosis sindrom Zolinger- Elison(suatu tumor pankreas yang menyekresi gastrin dalam
jumlah besar yang selanjutnya akan menyebabkan asiditas nyata).
g. Analisis stimulasi
Dapat dilakukan dengan mengukur pengeluaran asam maksimal (MAO, maximum
acid output) setelah pemberian obat yang merangsang sekresi asam seperti histamin atau
pentagastrin.Tes ini untuk mengetahui teradinya aklorhidria atau tidak.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan Gastritis yaitu:
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung sekunder karena stress
psikologi
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya intake
makanan
c. Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas menurun dan proses penyakit
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
f. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi pada mukosa lambung

C. Perencanaan

DIAGNOSA
No. KEPERAWAT INTERVENSI RASIONAL
AN
1. Nyeri 1. Observasi keluhan 1. Untuk mengetahui letak nyeri
berhubungan nyeri, perhatikan dan memudahkan intervensi
dengan iritasi lokasi, itensitas nyeri, yang akan dilakukan
mukosa lambung dan skala nyeri 2. Intervensi dini pada kontrol
sekunder karena 2. Anjurkan pasien untuk nyeri memudahkan pemulihan
stress psikologi melaporkan nyeri otot dengan menurunkan
segera saat mulai tegangan otot
Tujuan: 3. Pantau tanda-tanda 3. Respon autonomik meliputi,
Setelah vital perubahan pada TD, nadi, RR,
dilakukan 4. Jelaskan sebab dan yang berhubungan dengan
tindakan akibat nyeri pada klien penghilangan nyeri
keperawatan serta keluarganya 4. Dengan sebab dan akibat
selama 2 x 24 5. Anjurkan istirahat nyeri diharapkan klien
jam nyeri dapat selama fase akut berpartisipasi dalam
berkurang, 6. Anjurkan teknik perawatan untuk mengurangi
pasien dapat distruksi dan relaksasi nyeri
tenang dan 7. Berikan situasi 5. Mengurangi nyeri yang
keadaan umum lingkungan yang diperberat oleh gerakan
cukup baik kondusi 6. Menurunkan tegangan otot,
8. Kolaborasi dengan tim meningkatkan relaksasi, dan
Kriteria Hasil: medis dalam pemberian meningkatkan rasa kontrol
1. Klien tindakan dan kemampuan koping
mengung 7. Memberikan dukungan (fisik,
kapakan emosional, meningkatkan rasa
nyeri kontrol, dan kemampuan
yang koping)
dirasakan 8. Menghilangkan atau
berkuran mengurangi keluhan nyeri
g atau klien
hilang
2. Klien
tidak
menyerin
gai
kesakitan
3. TTV
dalam
batasan
normal
4. Intensitas
nyeri
berkuran
g (skala
nyeri
berkuran
g 1-10)
5. Menunju
kkan
rileks,
istirahat
tidur,
peningkat
an
aktivitas
dengan
cepat.
2. Nutrisi kurang 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi pasien tetap
dari kebutuhan makan dengan porsi stabil dan mencegah rasa mual
tubuh yang sedikit tapi sering muntah
berhubungan 2. Berikan makanan yang 2. Untuk mempermudah pasien
dengan lunak menelan
kurangnya intake 3. Lakukan oral hygiene 3. Kebersihan mulut dapat
makanan 4. Timbang BB dengan merangsang nafsu makan
teratur pasien
Tujuan: 5. Observasi tekstur, 4. Mengetahui perkembangan
Setelah turgor kulit pasien status nutrisi pasien
dilakukan 6. Observasi intake dan 5. Mengetahui status nutrisi
tindakan output nutrisi pasien
keperawatan 6. Mengetahui keseimbangan
selama 3x24 jam nutrisi pasien
kebutuhan nutrisi
pasien terpenuhi

Kriteria hasil:
1. Keadaan
umum
cukup
2. Turgor
kulit baik
3. BB
meningka
t
4. Kesulitan
menelan
berkuran
g
3. Kekurangan 1. Penuhi kebutuhan 1. Intake cairan yang adekuat
volume cairan individual. akan mengurangi resiko
kurang dari 2. Anjurkan klien untuk dehidrasi pasien.
kebutuhan tubuh minum (dewasa : 40- 2. Mengganti kehilangan
berhubungan 60 cc/kg/jam). cairan dan memperbaiki
dengan intake 3. Berikan cairan keseimbangan cairan dalam
yang tidak tambahan IV sesuai fase segera.
adekuat dan indikasi. 3. Menunjukkan status
output cair yang 4. Awasi tanda-tanda dehidrasi atau kemungkinan
berlebih (mual vital, evaluasi turgor kebutuhan untuk
dan muntah) kulit, pengisian kapiler peningkatan penggantian
dan membran mukosa. cairan.
Tujuan: 5. Kolaborasi pemberian 4. Cimetidine dan ranitidine
Setelah cimetidine dan berfungsi untuk
dilakukan ranitidine menghambat sekresi asam
tindakan lambung
keperawatan
selama 1x24 jam
intake cairan
adekuat.

Kriteria Hasil:
1. Mukosa
bibir
lembab
2. Turgor
kulit baik
3. Pengisian
kapiler
baik
4. Input dan
output
seimbang
4. Resiko tinggi 1. Monitor tanda dan 1. Mengetahui adanya infeksi
infeksi gejala infeksi sistemik pada pasien
berhubungan dan local 2. Pasien tidak semakin stres
dengan imunitas 2. Monitor terhadap dengan keadaannya
menurun dan kerentanan infeksi 3. Mengetahui turgor kulit
proses penyakit 3. Batasi pengunjung pasien
4. Inspeksi kulit dan 4. Mencegah kekurangan nutrisi

Tujuan: membran mukosa pada tubuh pasien

Setelah terhadap kemerahan, 5. Mencegah dehidrasi

dilakukan panas dan drainase 6. Mempercepat proses

tindakan 5. Dorong masukan penyembuhan

keperawatan, nutrisi yang cukup 7. Keluarga mengetahui kapan

pasien tidak 6. Dorong masukan diadakannya imunisasi

mengalami cairan yang cukup 8. Mengurangi inflamasi

infeksi lebih 7. Dorong pasien untuk 9. Dengan kolaborasi dapat

lanjut istirahat menentukan obat yang tepat


8. ruangan klien. untuk diberikan kepada klien

Kriteria hasil: 9. Kolaborasi : Berikan terutama obat atibiotik apa

1. Pasien antibiotik jika yang akan diberikan kepada

bebas diperlukan klien

dari tanda
dan
gejala
infeksi
2. Tidak ada
rubor,
color,
dolor,
tumor
dan
fungsiole
sa.
3. Menunju
kan
kemampu
an untuk
mencega
h
timbulny
a infeksi
4. Menunju
kan
perilaku
hidup
sehat
5. Personal
hygiene
pasien
terpenuhi
baik
sacara
mandiri
maupun
dibantu
keluarga.
5. Kurang 1. Kaji tingkat 1. Untuk mengetahui seberapa
pengetahuan pengetahuan klien dan jauh klien dan keluarga
berhubungan keluarga tentang mengetahui penyakit
dengan ‘gastritis’ ‘gastritis’
kurangnya 2. Beri pendidikan 2. Memberikan pengetahuan
informasi. kesehatan (penyuluhan) dasar dimana klien dapat
tentang penyakit membuat pilihan informasi
Tujuan: 3. Beri kesempatan klien tentang kontrol masalah
Setelah atau keluarga untuk kesehatan.
dilakukan bertanya 3. Dengan memberikan
tindakan 4. Beritahu tentang kesempatan klien dan keluarga
keperawatan pentingnya obat-obatan untuk bertanya tentang materi
pasien untuk kesembuhan yang kita sampaikan dapat
mendapatkan klien. membantu dalam memberikan
informasi yang 5. Evaluasi tingkat wawasan dan pemahahaman
tepat dan efektif. pengetahuan klien yang baik
4. Pentingnya obat bagi klien
Kriteria hasil: gastritis karena dapat
1. Klien menyembuhkan penyakit yang
dapat sedang dialami klien saat ini
menyebut 5. Pengkajian / evaluasi secara
kan periodik meningkatkan
pengertia pengenalan / pencegahan dini
n terhadap komplikasi seperti
2. Penyebab ulkus peptik dan pendarahan
3. Tanda pada lambung.
dan
gejala
4. Perawata
n dan
pengobat
an.
6. Hipertermi 1. Observasi tanda – tanda 1. Mengetahui tanda-tanda vital
berhubungan vital pasien dapat mengetahui
dengan proses 2. Berikan minuman per keadaan umum klien
infeksi pada oral 2. Menurunkan suhu tubuh
mukosa lambung 3. Kompres dengan air pasien
hangat 3. Untuk menurunkan suhu
4. Kolaborasi pemberian badan karena jika respon dari
Tujuan:
- Antipiretik luar terasa panas maka reflek
Setelah 5. Monitor masukan dan tubuh seperti system imun
dilakukan keluaran cairan dalam tubuh dapat membantu dalam
tindakan 24 jam menjaga kekebalan tubuh dari
keperawatan, dalam sehingga suhu badan
pasien tidak yang meningkat akan turun
mengalami 4. Antipiretik dapat membantu
peningkatan menurunkan suhu badan
suhu tubuh Dengan memonitor suhu tubuh

klien kita dapat mengetahui naik


Kriteria hasil: dan turunya suhu tubuh
1. Suhu klienFORMAT PENGKAJIAN
tubuh
KEPANITERAAN KLINIK
dalam
batas NERs
normal
2. Suhu BAGIAN KEPERAWATAN

tubuh GERONTIK
normal
berkisar I. Data biografis
antara 36 Nama klien : Ny. P
– 37 TTL : Makassar
1930-an (± 72 tahun)
derajat Jenis kelamin : Perempuan
Celsius Pendidikan : Tidak
sekolah
3. Menjelas Alamat/tlp : Panti
kan social tresna werda Gau Mabaji
Gowa Wisma XI
tindakan Suku : Makassar
untuk Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
mengura Keluarga terdekat yg dapat
ngi dihubungi : Tidak ada

peningkat II. Riwayat hidup


an suhu Pasangan
Hidup : Tidak ada
tubuh Kematian
4. Tindakan Tahun meninggal : Suami,
Tahun 1977
Penyebab kematian : Sesak nafas.
untuk Anak-anak
Hidup : Tidak ada
mengura
Nama & alamat :-
ngi III. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini :
peningkat
Tidak ada
an suhu Pekerjaan sebelumnya : Menjahit
Sumber pendapatan saat ini :
tubuh.
Sumbangan dari
5. Tidak ada pemerintah/relawan
perubaha
IV. Riwayat tempat tinggal
n warna Status kepemilikan rumah :
Tinggal di Panti Sosial tresna
kulit
Werda Gau Mabajigowa
6. Warna Jumlah kamar : 4 kamar
Jumlah yang tinggal dirumah : 5
kulit
orang
tidak Tetangga terdekat :
Ny. L
sianosis,
turgor V. Riwayat aktivitas waktu luang
Hobi/ minat :
kulit
Menyanyi
baik. Keanggotaan organisasi :
Tidak ada
7. Denyut
Liburan :
nadi Jarang
normal
VI. Sistem pelayanan kesehatan
8. Respirasi yang digunakan : Pelayanan
kesehatan yang ada di panti.
normal
9. Cairan VII. Deskripsi aktivitas selama 24
jam (kalau bisa buatkan jadwal
seimbang
kegiatan harian klien)
(intake Klien bangun pagi, mandi,
memakai bedak, kadang sarapan
dan out
kadang tidak,
put) berinteraksi/bertukar pikliran
dengan mahasiswa praktek
dalam 24
sampai jam 14.30, istirahat siang,
jam mandi sore, makan malam,
bersantai, istirahat.
7.
VIII. Riwayat kesehatan
Keluhan utama : nyeri abdomen
kuadran atas kiri
Sifat keluhan :
 P : Klien mengatakan nyeri
dirasakan paling kuat jika klien
lupa/malas makan.
 Q : Klien mengatakan nyerinya
dirasakan seperti tertarik kuat
(tajam)
 R : Klien mengatakan sakitnya
dirasakan pada daerah uluh hati
 S : Klien mengatakan nyerinya
pada skala 7 (Nyeri berat)
 T : Klien mengatakan nyerinya
dirasakan tidak menentu
waktunya, muncul sesekali
selama 5 menit dengan durasinya
15 menit.
 Wajah klien nampak meringis
 Klien nempak menekan daerah
lambung jika nyerinya timbul.
 Klien terdengar berteriak kesakitan
jika nyerinya muncul.
Pengetahuan/ pemahaman ttg
status kesehatan saat ini : tidak
baik.
Pemahaman mengenai proses
menua; cukup
Status kesehatan umum setahun
yang lalu : kurang baik (tidak
bisa berjalan)
Penyakit masa kanak-kanak :
Cacar, demam, flu
Penyakit serius kronik : Lumpuh
pada kedua kaki
Trauma : Tidak ada.
Perawatan di RS : Tidak pernah
Operasi : Tidak pernah
Riwayat obstetric :
Obat-obatan
Klien biasanya mengggunakan
obat tetra 1x1/ hari.
Nama obat Dosis Wa
Tetra 1x1 Sete

Masalah yang berkaitan dengn


konsumsi obat : persepsi klien
terhadap keefektifan obat kurang
bagus
Riwayat alergi
Obat-obatan : Tidak pernah
Makanan : Tidak ada
Alergen : Tidak ada
Faktor lingkungan : Tidak ada
Nutrisi
Intake cairan : 1000-1500cc/24
jam
Jenis cairan : Air putih
+ Air teh.
Diet khusus : Tidak ada
Pembatasan makanan/ pilihan :
Klien menghindari makan bubur
dan klien sangat memilih dalam
makan.

Istirsahat/ Tidur
 Klien mengatakan susah tidur
malam
 Klien mengatakan tidurnya hanya
± 5 jam/ hari
 Klien mengatakan sering
terbangun dari tidur malamnya.
 Klien nampak mengantuk
 Klien nempak tertidur pada pagi
hari.
Aktivitas fisik
 Klien mengatakan tidak bisa
menggerakkan kedua kakinya
 Klien mengatakan tidak bisa
berjalan sejak tahun 1950-an.
 Klien mengatakan selalu
menggunakan kursi rodanya jika
mau berpindah dari satu tempat
ke tempat yang lain.
 Klien nempak tidak bisa
menggerakkan kedua kakinya.
 Klien nampak selalu duduk di
kursi roda dan menggerakkannya
jika mau ke tempat lain.
 Klien nempak tidak bisa berdiri
ataupun berjalan.
Pengetahuan
 Klien mengatakan ia tidak terlalu
banyak tahu tentang penyakit
yang dideritanya
 Klien mengatakan ia tidak pernah
memeriksakan dirinya ke
pelayanan kesehatan
 Klien mengatakan tidak
mengetahui penyebab
kelumpuhannya.
 Klien nampak bertanya-tanya
tentang penyakitnya.
 Klien nempak bingung ketika kaji
tentang penyakitnya

IX. Riwayat Keluarga (genogram 3


generasi)

G1

G2

72

G3

Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Laki-laki
meninggal
: Perempuan
meninggal
? : Tidak diketahui
umur
: Garis
Keturunan
: Garis
Persaudaraan
G1: Kakek dan nenek dari ayah dan
ibu klien sudah meninggal karena
factor usia. Klien pun
mengatakan telah lupa kejadian
meninggalnya.
G2: Ayah dan ibu Klien telah
meninggal dunia. Ibu klien
meninggal karena pembengkakan
pada perutnya, sedangkan ayah
klien meninggal pada saat pergi
mencari ikan di laut.
G3: Klien sekarang mengalami
gastritis. Klien tinggal bersama
dengan 4 orang nenek dip anti
11.
X. Tinjauan Sistem
Status vitalis
TD (120/70mmHg), N(60x/i),
Suhu (36,0°C), RR(20x/i)
Status Generalis
Hemoptoe : tidak
Perdarahan/ memar : tidak
Anemia : tidak
Riwayat transfuse darah : tidak
Kepala :
Sakit kepala : tidak
Trauma berarti pada masa lalu :
tidak
Gatal pada kulit kepala : tidak
Leher :
Kekakuan : tidak
Nyeri/ nyeri tekan
: tidak
Benjolan/ massa :
tidak
Keterbatasan
gerak : tidak
Mata :
Perubahan
penglihatan : ya
Kacamata : tidak
Nyeri : tidak
Air mata berlebih
: tidak
Bengkak sekitar
mata : tidak
Kabur : ya
Fotofobia : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Dampak pd
aktivitas sehari-hari : tidak
Mata klien nampak sayu
Telinga :
Perubahan
pendengaran : tidak
Tinitus : tidak
Vertigo : tidak
Sensitivitas
pendengaran : tidak
Alat bantu
prostesa : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Kebiasaan
perawatan telinga : ya
Dampak pd
aktivitas sehari-hari : tidak
Mulut &
tenggorokan :
Sakit tenggorokan
: tidak
Lesi/ ulkus : tidak
Perubahan suara :
ya
Kesulitan menelan
: tidak
Perdarahan gusi :
tidak
Karies/ tanggal
gigi : ya (klien hanya memiliki 5
gigi)
Riwayat infeksi :
tidak
Tgl pemeriksaan
gigi terakhir : klien sudah lupa
Menggosok gigi :
tidak
Hidung & sinus :
Rinorhea : tidak
Epistaksis : tidak
Obstruksi : tidak
Mendengkur :
tidak
Nyeri tekan pada
area sinus : tidak
Alergi : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Penialaian dari N.I
: baik
Payudara :
Benjolan/ massa :
tidak
Nyeri/ nyeri tekan
: tidak
Bengkak : tidak
Keluar cairan dari
putting susu : tidak
Perubahan pada
putting susu : ya
Pemeriksaan
SADARI : tidak
Tgl pemeriksaan mammogram
terakhir : Klien tidak pernah
melakukan pemeriksaan.
Kardiovaskular :
Nyeri/
ketidaknyamanan dada : tidak
Palpitasi : tidak
Dispnea : tidak
Dispnea saat
aktivitas : tidak
Dispnea nocturnal
paroksismal : tidak
BJ tambahan :
tidak
Edema : tidak
Varises : tidak
Parestesia : tidak
Perubahan warna
kaki : tidak

Pernapasan :
Batuk : tidak
Dispnea : tidak
Sputum : tidak
Bunyi napas
tambahan : tidak
Asma/ alergi :
tidak
Tgl pemeriksaan
foto thorax terakhir : Tidak
pernah melakukan pemeriksaan.
Gastro intestinal :
Tidak dapat
mencerna : tidak
Disfagia : tidak
Nyeri ulu hati : ya
Mual/ muntah :
sering mual
Hematemesis :
tidak
Perubahan nafsu
makan : ya
Intoleransi
makanan : tidak
Ulkus : tidak
Nyeri : ya
Ikterik : tidak
Benjolan/ massa :
tidak
Perubahan
kebiasaan defekasi : tidak
Diare : tidak
Konstipasi : tidak
Melena : tidak
Haemorhoid :
tidak
Perdarahan rectum
: tidak
Perkemihan :
Disuria : tidak
Menetes : tidak
Ragu-ragu : tidak
Dorongan : tidak
Heamturia : tidak
Poliuria : tidak
Nokturia : tidak
Inkontinensia :
tidak
Nyeri saat
berkemih : tidak
Batu : tidak
Infeksi : tidak

Genitoreproduksi:
Perdarahan pasca
senggama (wanita) : tidak
Nyeri pelvic
(wanita) : tidak
Penyakit kelamin :
tidak
Riwayat
menopause : ya
Tgl dan
pemeriksaan terakhir PAP Smear
: Tidak pernah
Muskuloskeletal :
Nyeri persendian :
ya
Kekakuan : ya
Pembengkakan
sendi : tidak
Deformitas : tidak
Spasme : tidak
Kram : tidak
Kelemahan otot :
ya
Masalah cara
berjalan : ya (klien tidak bisa
berjalan)
Nyeri punggung :
ya
Protesa : tidak
Latihan/ olahraga
: tidak
Dampak pada
aktivitas sehari-hari : ada
Endokrin :
Intoleran terhadap
panas : tidak
Intoleran terhadap
dingin : tidak
Goiter : tidak
Pigmentasi kulit/
tekstur : tidak
Perubahan rambut
: ya
Polifagia : tidak
Polidpsia : tidak
Poliuria : tidak
Saraf pusat :
Sakit kepala :
tidak
Kejang : tidak
Sinkope/ heart
attack : tidak
Paralisis : tidak
Paresis : tidak
Masalah
koordinasi : tidak
Tic/ tremor/
spasme : tidak
Parestesia : tidak
Cedera kepala :
tidak
Masalah memori :
ya
Psikososial :
Cemas : tidak
Depresi : tidak
Insomnia : ya
Menangis : ya
Gugup : tidak
Takut : tidak
Masalah dalam
pengambilan keputusan : tidak
Suli konsentrasi :
ya
Mekanisme
koping yang digunakan jika ada
masalah : kurang baik
Stress saat ini :
tidak
Persepsi ttg
kematian : baik
Dampak pada

aktivitas sehari-hari :

tidakFORMAT PENGKAJIAN

KEPANITERAAN KLINIK
NERs

BAGIAN KEPERAWATAN

GERONTIK

I. Data biografis
Nama klien : Ny. P
TTL : Makassar
1930-an (± 72 tahun)
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak
sekolah
Alamat/tlp : Panti
social tresna werda Gau Mabaji
Gowa Wisma XI
Suku : Makassar
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Keluarga terdekat yg dapat
dihubungi : Tidak ada

II. Riwayat hidup


Pasangan
Hidup : Tidak ada
Kematian
Tahun meninggal : Suami,
Tahun 1977
Penyebab kematian : Sesak nafas.
Anak-anak
Hidup : Tidak ada
Nama & alamat :-
III. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini :
Tidak ada
Pekerjaan sebelumnya : Menjahit
Sumber pendapatan saat ini :
Sumbangan dari
pemerintah/relawan

IV. Riwayat tempat tinggal


Status kepemilikan rumah :
Tinggal di Panti Sosial tresna
Werda Gau Mabajigowa
Jumlah kamar : 4 kamar
Jumlah yang tinggal dirumah : 5
orang
Tetangga terdekat :
Ny. L

V. Riwayat aktivitas waktu luang


Hobi/ minat :
Menyanyi
Keanggotaan organisasi :
Tidak ada
Liburan :
Jarang

VI. Sistem pelayanan kesehatan


yang digunakan : Pelayanan
kesehatan yang ada di panti.

VII. Deskripsi aktivitas selama 24


jam (kalau bisa buatkan jadwal
kegiatan harian klien)
Klien bangun pagi, mandi,
memakai bedak, kadang sarapan
kadang tidak,
berinteraksi/bertukar pikliran
dengan mahasiswa praktek
sampai jam 14.30, istirahat siang,
mandi sore, makan malam,
bersantai, istirahat.

VIII. Riwayat kesehatan


Keluhan utama : nyeri abdomen
kuadran atas kiri
Sifat keluhan :
 P : Klien mengatakan nyeri
dirasakan paling kuat jika klien
lupa/malas makan.
 Q : Klien mengatakan nyerinya
dirasakan seperti tertarik kuat
(tajam)
 R : Klien mengatakan sakitnya
dirasakan pada daerah uluh hati
 S : Klien mengatakan nyerinya
pada skala 7 (Nyeri berat)
 T : Klien mengatakan nyerinya
dirasakan tidak menentu
waktunya, muncul sesekali
selama 5 menit dengan durasinya
15 menit.
 Wajah klien nampak meringis
 Klien nempak menekan daerah
lambung jika nyerinya timbul.
 Klien terdengar berteriak kesakitan
jika nyerinya muncul.
Pengetahuan/ pemahaman ttg
status kesehatan saat ini : tidak
baik.
Pemahaman mengenai proses
menua; cukup
Status kesehatan umum setahun
yang lalu : kurang baik (tidak
bisa berjalan)
Penyakit masa kanak-kanak :
Cacar, demam, flu
Penyakit serius kronik : Lumpuh
pada kedua kaki
Trauma : Tidak ada.
Perawatan di RS : Tidak pernah
Operasi : Tidak pernah
Riwayat obstetric :
Obat-obatan
Klien biasanya mengggunakan
obat tetra 1x1/ hari.
Nama obat Dosis Wa
Tetra 1x1 Sete

Masalah yang berkaitan dengn


konsumsi obat : persepsi klien
terhadap keefektifan obat kurang
bagus
Riwayat alergi
Obat-obatan : Tidak pernah
Makanan : Tidak ada
Alergen : Tidak ada
Faktor lingkungan : Tidak ada

Nutrisi
Intake cairan : 1000-1500cc/24
jam
Jenis cairan : Air putih
+ Air teh.
Diet khusus : Tidak ada
Pembatasan makanan/ pilihan :
Klien menghindari makan bubur
dan klien sangat memilih dalam
makan.

Istirsahat/ Tidur
 Klien mengatakan susah tidur
malam
 Klien mengatakan tidurnya hanya
± 5 jam/ hari
 Klien mengatakan sering
terbangun dari tidur malamnya.
 Klien nampak mengantuk
 Klien nempak tertidur pada pagi
hari.
Aktivitas fisik
 Klien mengatakan tidak bisa
menggerakkan kedua kakinya
 Klien mengatakan tidak bisa
berjalan sejak tahun 1950-an.
 Klien mengatakan selalu
menggunakan kursi rodanya jika
mau berpindah dari satu tempat
ke tempat yang lain.
 Klien nempak tidak bisa
menggerakkan kedua kakinya.
 Klien nampak selalu duduk di
kursi roda dan menggerakkannya
jika mau ke tempat lain.
 Klien nempak tidak bisa berdiri
ataupun berjalan.
Pengetahuan
 Klien mengatakan ia tidak terlalu
banyak tahu tentang penyakit
yang dideritanya
 Klien mengatakan ia tidak pernah
memeriksakan dirinya ke
pelayanan kesehatan
 Klien mengatakan tidak
mengetahui penyebab
kelumpuhannya.
 Klien nampak bertanya-tanya
tentang penyakitnya.
 Klien nempak bingung ketika kaji
tentang penyakitnya

IX. Riwayat Keluarga (genogram 3


generasi)

G1

G2

72

G3

Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Laki-laki
meninggal
: Perempuan
meninggal
? : Tidak diketahui
umur
: Garis
Keturunan
: Garis
Persaudaraan
G1: Kakek dan nenek dari ayah dan
ibu klien sudah meninggal karena
factor usia. Klien pun
mengatakan telah lupa kejadian
meninggalnya.
G2: Ayah dan ibu Klien telah
meninggal dunia. Ibu klien
meninggal karena pembengkakan
pada perutnya, sedangkan ayah
klien meninggal pada saat pergi
mencari ikan di laut.
G3: Klien sekarang mengalami
gastritis. Klien tinggal bersama
dengan 4 orang nenek dip anti
11.
X. Tinjauan Sistem
Status vitalis
TD (120/70mmHg), N(60x/i),
Suhu (36,0°C), RR(20x/i)
Status Generalis
Hemoptoe : tidak
Perdarahan/ memar : tidak
Anemia : tidak
Riwayat transfuse darah : tidak
Kepala :
Sakit kepala : tidak
Trauma berarti pada masa lalu :
tidak
Gatal pada kulit kepala : tidak
Leher :
Kekakuan : tidak
Nyeri/ nyeri tekan
: tidak
Benjolan/ massa :
tidak
Keterbatasan
gerak : tidak
Mata :
Perubahan
penglihatan : ya
Kacamata : tidak
Nyeri : tidak
Air mata berlebih
: tidak
Bengkak sekitar
mata : tidak
Kabur : ya
Fotofobia : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Dampak pd
aktivitas sehari-hari : tidak
Mata klien nampak sayu
Telinga :
Perubahan
pendengaran : tidak
Tinitus : tidak
Vertigo : tidak
Sensitivitas
pendengaran : tidak
Alat bantu
prostesa : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Kebiasaan
perawatan telinga : ya
Dampak pd
aktivitas sehari-hari : tidak
Mulut &
tenggorokan :
Sakit tenggorokan
: tidak
Lesi/ ulkus : tidak
Perubahan suara :
ya
Kesulitan menelan
: tidak
Perdarahan gusi :
tidak
Karies/ tanggal
gigi : ya (klien hanya memiliki 5
gigi)
Riwayat infeksi :
tidak
Tgl pemeriksaan
gigi terakhir : klien sudah lupa
Menggosok gigi :
tidak
Hidung & sinus :
Rinorhea : tidak
Epistaksis : tidak
Obstruksi : tidak
Mendengkur :
tidak
Nyeri tekan pada
area sinus : tidak
Alergi : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Penialaian dari N.I
: baik
Payudara :
Benjolan/ massa :
tidak
Nyeri/ nyeri tekan
: tidak
Bengkak : tidak
Keluar cairan dari
putting susu : tidak
Perubahan pada
putting susu : ya
Pemeriksaan
SADARI : tidak
Tgl pemeriksaan mammogram
terakhir : Klien tidak pernah
melakukan pemeriksaan.
Kardiovaskular :
Nyeri/
ketidaknyamanan dada : tidak
Palpitasi : tidak
Dispnea : tidak
Dispnea saat
aktivitas : tidak
Dispnea nocturnal
paroksismal : tidak
BJ tambahan :
tidak
Edema : tidak
Varises : tidak
Parestesia : tidak
Perubahan warna
kaki : tidak

Pernapasan :
Batuk : tidak
Dispnea : tidak
Sputum : tidak
Bunyi napas
tambahan : tidak
Asma/ alergi :
tidak
Tgl pemeriksaan
foto thorax terakhir : Tidak
pernah melakukan pemeriksaan.
Gastro intestinal :
Tidak dapat
mencerna : tidak
Disfagia : tidak
Nyeri ulu hati : ya
Mual/ muntah :
sering mual
Hematemesis :
tidak
Perubahan nafsu
makan : ya
Intoleransi
makanan : tidak
Ulkus : tidak
Nyeri : ya
Ikterik : tidak
Benjolan/ massa :
tidak
Perubahan
kebiasaan defekasi : tidak
Diare : tidak
Konstipasi : tidak
Melena : tidak
Haemorhoid :
tidak
Perdarahan rectum
: tidak
Perkemihan :
Disuria : tidak
Menetes : tidak
Ragu-ragu : tidak
Dorongan : tidak
Heamturia : tidak
Poliuria : tidak
Nokturia : tidak
Inkontinensia :
tidak
Nyeri saat
berkemih : tidak
Batu : tidak
Infeksi : tidak

Genitoreproduksi:
Perdarahan pasca
senggama (wanita) : tidak
Nyeri pelvic
(wanita) : tidak
Penyakit kelamin :
tidak
Riwayat
menopause : ya
Tgl dan
pemeriksaan terakhir PAP Smear
: Tidak pernah
Muskuloskeletal :
Nyeri persendian :
ya
Kekakuan : ya
Pembengkakan
sendi : tidak
Deformitas : tidak
Spasme : tidak
Kram : tidak
Kelemahan otot :
ya
Masalah cara
berjalan : ya (klien tidak bisa
berjalan)
Nyeri punggung :
ya
Protesa : tidak
Latihan/ olahraga
: tidak
Dampak pada
aktivitas sehari-hari : ada
Endokrin :
Intoleran terhadap
panas : tidak
Intoleran terhadap
dingin : tidak
Goiter : tidak
Pigmentasi kulit/
tekstur : tidak
Perubahan rambut
: ya
Polifagia : tidak
Polidpsia : tidak
Poliuria : tidak
Saraf pusat :
Sakit kepala :
tidak
Kejang : tidak
Sinkope/ heart
attack : tidak
Paralisis : tidak
Paresis : tidak
Masalah
koordinasi : tidak
Tic/ tremor/
spasme : tidak
Parestesia : tidak
Cedera kepala :
tidak
Masalah memori :
ya
Psikososial :
Cemas : tidak
Depresi : tidak
Insomnia : ya
Menangis : ya
Gugup : tidak
Takut : tidak
Masalah dalam
pengambilan keputusan : tidak
Suli konsentrasi :
ya
Mekanisme
koping yang digunakan jika ada
masalah : kurang baik
Stress saat ini :
tidak
Persepsi ttg
kematian : baik
Dampak pada
aktivitas sehari-hari : tidak
4.4 Evaluasi

No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi

S : anak mengatakan nyeri yang


dirasakan mulai berkurang
Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa
1. O : pasien terlihat lebih rileks
lambung sekunder karena stress psikologi
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
S : keluarga pasien mengatakan
nafsu makan pasien berkurang dan

2. sering kali mengeluh mual dan


Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh muntah
berhubungan dengan kurangnya intake makanan O : pasien sering terlihat muntah
beberapa kali dalam sehari
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
S : Anak mengatakan bahwa dirinya
sudah tidak merasa mual
Kekurangan volume cairan kurang dari
O : kondisi umum pasien baik,
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
3. turgor kulit baik, tidak tampak
yang tidak adekuat dan output cair yang
lemah
berlebih (mual dan muntah)
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
S : Keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien mengeluh perih pada
bagian perut
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
4 O : pasien terlihat memegang perut,
imunitas menurun dan proses penyakit
wajah terlihat pucat dan gelisah
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
S : keluarga pasien mengatakan
cukup paham dengan kondisi pasien
dan mengerti apa yang harus
dilakukan saat pasien merasa
Kurang pengetahuan berhubungan dengan
5 kesakitan
kurangnya informasi.
O : keluarga pasien terlihat tanggap
saat pasien mengeluh kesakitan
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
S : keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien tidak demam
O : suhu 37 C
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
6. A : masalah teratasi
pada mukosa lambung
P : intervensi dihentikan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GASTRITIS

No. Register : 101.8680


Ruang : Bougenvile
Tanggal/Jam MRS : 28 September 2012/ 21.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 29 September 2012
Diagnosa Medis : Gastritis

1. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan px : Istri
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri perut.

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan bahwa setiap pagi hari setelah bangun tidur pasien sering merasa
nyeri pada perut bagian sebelah kirinya. Rasa nyerinya itu seperti diremas-remas
serta terasa panas. Rasa nyerinya berada di skala 7 dari skala nyeri 0-10 menurut
Bourbanis. Menurut Bourbanis skala 7 menggambarkan nyeri berat terkontrol
dimana terkadang tidak dapat mengikuti perintah tetapi respon terhadap tindakan,
dapat menunjukkan nyeri tetapi tidak dapat mendiskripsikannya, tidak dapat diatasi
dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi.Pasien mengatakan merasa lebih baik
jika dibuat berbaring.Pasien juga mengeluh mual dan muntah yang membuat nafsu
makan pasien menurun. Pasien mengatakan keluhan ini terjadi hampir seminggu
sampai akhirnya dia dibawa ke IGD RSUD Bangli pada tanggal 28 September 2012
pukul 21.00 WIB.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan bahwa pernah dirawat dengan penyakit yang sama (gastritis)
pada tanggal 5 April 2009, dan diberi obat Antasida.

d. Riwayat Penyakit Keluarga


Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti
Diabetes Mellitus dan Hipertensi serta penyakit menular seperti Hepatitis dan TBC.

3. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


a. Nutrisi
Di Rumah : makan tidak teratur ±1-2x sehari. Makan selalu habis
dalam 1 porsi. Pasien mengatakan tidak mempunyai pantangan
terhadap makanan, pasien minum 6-7 gelas ( ±1500-1700cc) setiap
hari.
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan pagi hanya makan bubur habis
1/4 porsi karena pasien merasa mual setiap kali mau makan dan
sehabis makan pasien sering muntah. Pasien minum air putih habis
4-5 gelas (1000-1200cc) setiap hari.

b. Eliminasi
Di Runah : pasien mengatakan BAB 1x sehari pada waktu pagi dengan
konsistensi lembek, warna kuning, bau khas dan tidak ada keluhan
dalam BAB.
Klien BAK ± 2-6x sehari dengan warna kuning, bau khas, dan pasien
tidak ada kesulitan dalam BAK.
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan selama dirawat di rumah sakit klien
BAB dengan frekuensi 1x sehari, konsistensi keras (berbentuk bulat-
bulat kecil), warna hitam, bau khas dan pasien mengeluh sulit untuk
BAB.
Pasien mengatakan BAK dengan frekuensi 5-6x sehari warna
kekuningan, bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAK.

c. Istirahat dan Tidur


Di Rumah :pasien mengatakan tidur selama 7jam mulai tidur pukul
22.00 WIB dan bangun pukul 05.00 WIB. Pasien jarang tidur siang.
Di Rumah Sakit :pasien mengatakan tidur selama 9jam mulai pukul 21.00
WIB, kalau malam sering terbangun karena suasana yang panas,
pasien bangun pukul 06.00 WIB.

d. Aktifitas Fisik
Di Rumah : pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan
orang lain maupun alat bantu.
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
kemampuan, pasien ke kamar mandi dibantu oleh keluarga, pasien
tidak mengalami kesulitan dalam melakukan personal hygiene,
pasien mengatakan lebih banyak berbaring di tempat tidur karena
perut terasa sakit saat bergerak.

e. Personal Hygiene
Di Rumah : pasien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, keramas 2
kali dalam seminggu, ganti baju 1 kali sehari, dan tidak ada
gangguan apapun.
Di Rumah Sakit : pasien diseka oleh keluarga 2 kali sehari yaitu pagi dan sore
dengan tidak memakai sabun.

4. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status Emosi
Emosi pasien stabil.

b. Konsep Diri
Body Image : pasien mengetahui bahwa dirinya sedang sakit dan
membutuhkan pengobatan agar cepat sembuh
Self Ideal : pasien merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat dan
mendapat perhatian yang cukup dari keluarga
Self Eksterm : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah
Role : pasien sebagai kepala keluarga.
Identity : pasien bernama Tn. “S” dengan usia 35 tahun yang
beralamatkan di Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda

c. Interaksi Sosial
Hubungan pasien dengan perawat serta pasien lain dalam satu ruangan baik.
Pasien juga keluarga juga baik.

d. Spiritual
Pasien beragama Islam, sebelum sakit ia taat beribadah, tetapi sekarang tidak bisa
menjalankan sholat lima waktu. Pasien hanya dapat berdoa demi kesembuhannya.

5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan umum kurang

b. Kesadaran
CM (Composmentis) 4-5-6

c. Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg S : 37°C
N : 80 x/menit RR : 20 x/menit

d. Kepala
Kulit Kepala
Bersih tidak ada lesi, tidak ada tumor, rambut warna hitam, tidak ada nyeri tekan.
Wajah
Bentuk wajah simetris, tidak ada luka, tidak ada edema.
Mata
Simetris, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.
Hidung
Bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.
Telinga
Bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Mulut
Bibir tampak kering dengan gigi bersih, tidak ada perdarahan dan pembengkakan
gusi.

e. Leher
Tidak terdapat pembesaran tiroid.

f. Dada dan Thorak


Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Perkusi : suara jantung pekak, suara paru sonor
Auskultasi : bunyi paru vesikuler, bunyi jantung normal (1,2)

g. Abdomen
Inspeksi : simetris, datar
Palpasi : ada nyeri tekan terhadap abdomen (ulu hati)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus ± 8x/menit

h. Ekstremitas
Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit) pada tangan
kiri, tidak terdapat oedem.
Ekstremitas bawah : tidak terdapat luka, tidak terjadi kelumpuhan, dan tidak
oedem.

i. Genetalia
Tidak terpasang kateter.

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
WBC (SEL DARAH PUTIH) : 9,51 . 103m/l (4,00 – 10,00)
RBC (eritrosit) : 5,39 . 106m/l (3,50 – 5,50)
HGB (hemoglobin) : 14,3 g/dl (11,0 – 16,0)
HCT (hemotokrit) : 42,8% (37,0 – 50,0)
MCV (Volume Korpuskular rerata) : 79,4 fl (80,0 – 50,0)
MCH : 26,5 pg (27,0 – 100,0)
MCHC : 33,0 g/dm (32,0 – 31,0)
RDW : 12,9% (1,5 – 36,0)
PLT : 207 . 103m/l (150 – 450)
MPV : 7,0 fl (7,0 – 11,0)
PDW : 16,1 (15,0 – 17,0)

7. TERAPI DAN PENATALAKSANAAN


Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefotaxime (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)
8.

ANALISA DATA

Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680


Umur : 65 tahun Ruang : Bougenvile

NO. PENGKAJIAN ETIOLOGI MASALAH


29 DS: Peradangan pada Gangguan rasa
September1. Tn. “S” mengatakan kalau daerah dinding mukosa nyaman (Nyeri)
2012 ulu hatinya terasa panas dan lambung (gaster)
terbakar
2. Tn.“S” mengatakan kalau
nyerinya hilang timbul jika
epigastrium di tekan
3. Tn.“S” mengeluh sering merasa
mual dan muntah
DO:
1. Diagnosa medis dari Tn.“S”
adalah gastritis
2. Skala nyeri klien 7 dari skala (0-
10)
3. Nyeri tekan pada daerah ulu hati
(epigastrium) Tn.“S”

DS : Pemenuhan nutrisi Gangguan pola


1. Tn.“S” sering merasa mual dan tidak adekuat makan: kurang dari
muntah kebutuhan tubuh
2. Tn.“S” mengatakan kalau dia
hilang selera makan
3. Tn.“S” sering merasa kenyang
DO :
1. Diagnosa Medis dari Tn.“S”
adalah Gastritis
2. Tn.“S” tampak lemah dan
tidak berenergi
3. Kesadaran Tn.“S” Composmentis

DS: Kurang aktivitas Konstipasi


1. Tn.“S” mengatakan di rumah
sakit BAB dengan konsistensi feses
keras
2. Tn. “S” mengatakan lebih
banyak berbaring di tempat
DO:
1. Palpasi abdomen : teraba keras di
perut sebelah kiri bawah
2. Auskultasi pada
abdomen: peristaltik ± 4x/mnt
3. tidur karena perut terasa sakit
saat bergerak
DS: Kurang informasi Kurang
1.Tn.“S” mengatakan hal yang pengetahuan
dipikirkan terhadap penyakitnya
adalah penyakit jantung karena di
ulu hati terasa perih, panas dan
kemeng-kemeng.
DO:
1.Tn.“S” tampak bingung
terhadap penyakitnya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680
Umur : 65 tahun Ruang : Bougenvile

NO. TGL/JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. 29 Gangguan rasa nyaman (Nyeri dengan skala 7 dari rentang skala (0-10))
September berhubungan peradangan pada dinding mukosa lambung (gaster)
2012 DS:
1.Tn. “S” mengatakan kalau daerah ulu hatinya terasa panas dan terbakar
2.Tn.“S” mengatakan kalau nyerinya hilang timbul jika epigastrium di
tekan
3.Tn.“S” mengeluh sering merasa mual dan muntah
DO:
1.Diagnosa medis dari Tn.“S” adalah gastritis
2.Skala nyeri klien 7 dari skala (0-10)
3.Nyeri tekan pada daerah ulu hati (epigastrium) Tn.“S”

2. Gangguan pola makan (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan


pemenuhan nutrisi tidak adekuat
DS :
1.Tn.“S” mengatakan sering merasa mual dan muntah
2.Tn.“S” mengatakan kalau dia hilang selera makan
3.Tn.“S” mengatakan sering merasa kenyang
DO :
1. Diagnosa Medis dari Tn.“S” adalah Gastritis
2. Tn.“S” tampak lemah dan tidak berenergi
3. Kesadaran Tn.“S” Composmentis

3. Konstipasi berhubungan dengan kurang aktifitas


DS:
1. Tn.“S” mengatakan di rumah sakit BAB dengan konsistensi feses keras
2. Tn. “S” mengatakan lebih banyak berbaring di tempat tidur karena perut
terasa sakit saat bergerak
DO:
1. Palpasi abdomen : teraba keras di perut sebelah kiri bawah
2. Auskultasi pada abdomen: peristaltik ± 4x/mnt

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi


4. DO:
1. Tn.“S” mengatakan bingung terhadap penyakitnya
DS:
1. Tn.“S” mengatakan hal yang dipikirkan terhadap penyakitnya adalah
penyakit jantung karena di ulu hati terasa perih, panas dan kemeng-kemeng.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680


Umur : 65 tahun Ruang : Bougenvile

NO. TGL/JAM DIAGNOSA TUJUAN/ INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN KRITERIA
HASIL
1. 29 Gangguan rasa Rasa Nyeri klien 1.Catat keluhan 1.nyeri tidak selalu
September nyaman (Nyeri) berkurang dengan nyeri, ada tetapi bila ada
2012 berhubungan tidak termasuk lokasi, harus dibandingkan
dengan peradangan ada peradangan lamanya, dengan gejala nyeri
pada dinding atau iritasi pada intensitas (skala pasien
mukosa lambung mukosa lambung 0-10) sebelumnya,dimana
(gaster) Tn.S dalam 2.Kaji ulang dapat membantu
waktu 2 x 24 jam faktor yang mendiagnosa etiologi
dengan kriteria: meningkatkan perdarahan dan
1.Skala Nyeri atau terjadinya komplikasi.
Tn.S berkurang menurunkan 2.membantu dalam
2.Tn.S tidak nyeri membuat diagnosa
merasa 3.Berikan dan kebutuhan terapi.
nyeri pada makanan sedikit 3.makanan
epigastrium tapi sering mempunyai
(uluhati) sesuai indikasi efek penetralisir
3.Tn.S tidak untuk pasien asam, juga
meringis (tidak 4.Bantu latihan menghancurkan
nyeri tekan rentang kandungan
abdomen) gerak aktif /pasif gaster.Makan sedikit
5.Berikan mencegah distensi dan
perawatan oral haluaran gastrin
sering dan 4. menurunkan
tindakan kekakuan sendi,
kenyamanan meminimalkan nyeri
(pijatan ketidaknyamanan.
punggung, 5.Napas bau karena
perubahan posisi tertahanya sekret
) mulut menimbulkan
Kolaborasi: tak nafsu makan dan
1.Berikan obat dapat meningkatkan
sesuai indikasi, mual. Gingivitis dan
misal : Antasida masalah gigi dapat
2.Antikolinergik meningkat
(misal 1.menurunkan
: belladonna, keasaman
atropin) gaster dengan absorbsi
atau dengan
menetralisir kimia
2.diberikan pada
waktu tidur
untuk menurunkan
motilitas
gaster,menekan
produksi asam,
memperlambat
pengosongan gaster,
dan menghilangkan
nyeri nokturnal.

2. Gangguan pola Pola Makan dari 1.Timbang berat 1.Mengevaluasi


makan: kurang dari Tn.S teratur badan sesuai keefektifan atau
kebutuhan tubuh dengan cukup indikasi kebutuhan mengubah
berhubungan memenuhi 2.Aukultasi pemberian nutrisi
dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bising usus 2.Membantu dalam
nutrisi dalam waktu 2 x 3.Berikan menentukan respon
tidak adekuat 24 jam dengan makanan untuk makan
kriteria: dalam jumlah atau berkembangnya
1.Klien tidak kecil dan dalam komplikasi
mual waktu yang 3.Meningkatkan
2.Klien tidak sering dan proses pencernaan dan
merasa nyeri teratur toleransi pasien
akibat gastritis 4.Tentukan terhadap nutrisi yang
atau iritasi dari makanan yang diberikan dan dapat
mukosa lambung Tidak membent meningkatkan
uk gas. kerjasama pasien saat
5.Berikan makan
perawatan oral 4.Dapat
teratur, sering mempengaruhi nafsu
dan teratur makan/pencernaan dan
termasuk minya membatasi masukan
k untuk bibir nutrisi
5.Mencegah
ketidaknyamanan
karena mulut kering
dan bibir pecah yang
disebabkan
oleh pembatasan
cairan
3. Konstipasi BAB dari Tn.S 1.Ajarkan alih 1.Banyak aktivitas
berhubungan lancar dengan baring setiap 2 bisa merangsang
dengan kurang bisa melakukan jam sekali gerakan peristaltik
aktivitas aktivitas (banyak 2.Anjurkan pada 2.Banyak minum
gerak) ditempat klien untuk mencairkan
tidur dalam untuk minum feses
waktu 2 x 24 jam banyak (10-12 3.Serat sangat
dengan kriteria: gelas) berfungsi
1.Feses lunak 3.Anjurkan pada untuk melancarkan
(normal) klien proses defekasi karena
2.Mudah proses untuk makan serat bisa melunakan
defekasi tinggi serat konsistensi feses
(pepaya) 4.Untuk melancarkan
4.Kolaborasi proses defekasi
pemberian obat
laksatif.
4. Kurang Tn.S mengetahui 1.Kaji tingkat 1.Untuk mengetahui
pengetahuan berhub masalah yang dia pengetahuan sampai
ungan dengan alami dengan tentang mana pengetahuan
kurang informasi memberikan penyakitnya klien sehingga
informasi 2.Berikan memudahkan untuk
terhadap masalah pendidikan memberikan penyuluh
dari Tn.S dalam kesehatan an
waktu 1 x 24 jam tentang 2.Untuk menambah
dengan kriteria: penyakitnya informasi
1.Tn.S tahu 3.Motivasi klien 3.Untuk menambah
tentang penyakit untuk melakuka semangat dan
dan tidak salah n anjuran harapanya klien mau
persepsi dalam pendidika melakukan hal positif
2.Tn.S tidak n kesehatan untuk kesehatan
bingungterhadap 4.Beri 4.Untuk menambah
masalahkesehatan kesempatan pengetahuan klien
yang diaalami untuk
klien bertanya
tentang
penyakitnya

TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680
Umur : 65 tahun Ruang : Bougenvile

Tanggal/jam Dx Implementasi Respon TTD


29 I 1. Menjelaskan pendekatan pada px dan Px kooperatif
September keluarga dengan BHSP
2012 / 10.00 2. Menjelaskan pada px dan keluarga Px kooperatif
WIB tentang penyebab nyeri px dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan
3. Melibatkan keluarga px dalam Px dan keluarga
pelaksanaaan asuhan keperawatan kooperatif dan bersedia
4. Mengkaji skala nyeri dan lokasi nyeri Px kooperatif
5. Memberikan makanan sedikit tapi Px merasa diperhatikan
sering sesuai indikasi untuk pasien
6. Menganjurkan pasien untuk mengubah Px bersedia dan
posisi melaksanakannya
7. Memberikan perawatan oral Px merasa senang
8. Melakukan kolaborasi dengan tim Px kooperatif
dokter dalam pemberian obat
9. Melakukan pemeriksaan TTV Px merasa diperhatikan
T : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 37 C

29 1. Memberikan makan sedikit tapi sering Px kooperatif


September 2. Memberikan lingkungan yang tenang
2012/ 19.00 dan nyaman Px merasa senang
WIB 3. Mengkaji skala nyeri dan lokasi nyeri
4. Memberikan perawatan oral Px kooperatif
5. menganjurkan tekhnik relaksasi dengan Px merasa diperhatikan
nafas dalam Px kooperatif
6. menganjurkan px untuk mengubah
posisi Px kooperatif
7. melakukan observasi TTV
T : 110/70 mmHg Px merasa diperhatikan
RR : 20x/menit
N : 84x/menit
S : 37,5 C

1. Memberikan makan sedikit tapi sering


30 2. Memberikan lingkungan yang tenang Px kooperatif
September dan nyaman
2012/ 10.00 3. Mengkaji skala nyeri dan lokasi nyeri Px merasa senang
WIB 4. Memberikan perawatan oral
5. menganjurkan tekhnik relaksasi dengan Px kooperatif
nafas dalam Px merasa diperhatikan
6. menganjurkan px untuk mengubah Px kooperatif
posisi
7. melakukan observasi TTV Px kooperatif
T : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit Px merasa diperhatikan
N : 80x/menit
S : 37,3 C
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680
Umur : 35 tahun Ruang : Bougenvile

Tanggal/jam Catatan perawat TTD


29 September Bina Hubungan Saling Percaya dengan px dan keluarga
2012/ 10.00 Memberikan makanan sedikit tapi sering
WIB Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
Melakukan TTV
Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)

Memberikan makanan sedikit tapi sering


Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
29 September Mengajarkan teknik relaksasi pada px
2012/ 19.00 Melakukan observasi TTV
WIB Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)

Memberikan makanan sedikit tapi sering


30 September Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
2012/ 10.00 Mengajarkan teknik relaksasi pada px
WIB Melakukan observasi TTV
Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)

FLOW SHEET (LEMBAR OBSERVASI)

Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680


Umur : 35 tahun Ruang : Bougenvile

Tanggal/ jam 29 September 29 September 2012 30 September 2012/


2012/10.00 WIB 19.00 WIB 10.00 WIB
TTV T : 120/80 mmHg T : 110/70 mmHg T : 120/80 mmHg
N : 80x/menit N : 84x/menit N : 80x/menit
RR: 20x/menit RR: 20x/menit RR: 20x/menit
S : 37 C S : 37,5 C S : 37,3 C
KDM :
1.Makan / minum 1/4 porsi/4-5 gelas 1/4 porsi /5-6 gelas ½ porsi/6-7 gelas
2.Eliminasi BAB 1x / BAK 5-6x BAB 1x/4-6x BAB 1x / 3-5x
3.Istirahat 9jam 9jam 8jam
4.Aktivitas - + +
5.Personal Hygiene + + +
Data fokus Perut terasa nyeri, Nyeri perut Keadaan px
panas, mual dan berkurang, mual dan membaik, nyeri perut
muntah muntah berkurang berkurang, tidak
mual dan muntah,
nafsu makan
bertambah
Program Theraphy Infus RL 20 tpm Infus RL 20 tpm Infus RL 20 tpm
(tetes per menit) (tetes per menit) (tetes per menit)
Injeksi : Injeksi : Injeksi :
Cefo (1gr) Cefo (1gr) Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 Ranitidine (2x1 Ranitidine (2x1
mg) mg) mg)
Oral : Oral : Oral :
Antasida (3x500 Antasida (3x500 Antasida (3x500
mg) mg) mg)

Resume

EVALUASI
Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680
Umur : 35 tahun Ruang : Bougenvile

No. Tanggal/jam Diagnosa Evaluasi


1 29 Dx I DS:
September 1.Tn. “S” mengatakan kalau daerah ulu hatinya terasa
2012/10.00 nyeri, panas dan terbakar
2.Tn.“S” mengatakan nafsu makannya berkurang
3.Tn.“S” mengeluh sering mual dan muntah
O : keadaan lemah
Makan / minum : 1/4 porsi/4-5 gelas
T : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
RR: 20x/menit
S : 37 C
A : nyeri , masalah belum teratasi
P : R dilanjutkan
Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)

2 29 DS:
September 1.Tn. “S” mengatakan kalau daerah ulu hatinya masih
2012/19.00 terasa nyeri.
2.Tn.“S” mengatakan masih belum nafsu makan
3.Tn.“S” mengeluh sering merasa mual dan muntah
O : keadaan cukup
Makan / minum : 1/4 porsi /5-6 gelas
T : 110/70 mmHg
N : 84x/menit
RR: 20x/menit
S : 37,5 C
A : masalah teratasi sebagian
P : R dilanjutkan
Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)

3. 30 S: 1.Tn. “S” mengatakan kalau nyerinya masih terasa di


September daerah ulu hati
2012/10.00 2.Tn.“S” mengatakan nafsu makannya sudah
bertambah
3.Tn.“S” mengatakan sudah tidak merasa mual dan
muntah
O : keadaan cukup
Makan / minum : ½ porsi/6-7 gelas
T : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
RR: 20x/menit
S : 37,3 C
A : masalah teratasi sebagian
P : R dilanjutkan
Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)

Anda mungkin juga menyukai