PADA GASTRITIS
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Usia : 52 Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Jenis pekerjaan : IRT
Alamat : JL. Bayuwangi
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Status pernikahan : Janda
Agama : Islam
Tanggal MRS : 21 Mei 2013
No. Registrasi :-
Tingkat pendidikan : Bagi orang/keluarga yang tingkat pendidikannya rendah/minim
mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan menganggap remeh penyakit ini,
bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan
yang dapat menimbulkan serta memperparah penyakit ini.
2. Keluhan utama
Keluhan utama pasien dengan penyakit gastritis biasanya nyeri di ulu hati atau
nyeri didaerah Epigastrium dan perut sebelah kanan bawah.Nyeri yang dialami
dipengaruhi oleh pengalaman, persepsi, toleransi dan reaksi orang terhadap nyeri itu
sendiri. Individu memberi respon yang berbeda terhadap nyeri, ada yang disertai rasa
takut, gelisah, dan cemas sedangkan yang lain penuh dengan toleransi dan optimis.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien dengan gastritis biasanya mengeluh nyeri.Nyeri yang dialami
dipengaruhi oleh pengalaman, persepsi, toleransi dan reaksi orang terhadap nyeri itu
sendiri. Individu memberi respon yang berbeda terhadap nyeri, ada yang disertai rasa
takut, gelisah, dan cemas sedangkan yang lain penuh dengan toleransi dan optimis.
Pasien gastritis biasanya juga mengalami mual dan muntah.Mual dan muntah
dikendalikan oleh pusat muntah pada dasar ventrikel otak keempat.Pusat muntah
dibagian dorsal lateral dari formasio retikularis medula oblongata, yaitu pada tingkat
nukleus motorik dorsal lateral dari syaraf vagus.Pusat ini terletak dekat dengan pusat
salivasi, vasomotor dan pernafasan. Alat keseimbangan dapat terserang akibat proses –
proses sentral atau perifer. Peranan dari pusat muntah adalah mengkoordinir semua
komponen komplek yang terlibat dalam proses muntah.
Terjadinya muntah didahului oleh salivasi dan inspirasi dalam sfinter
esophagus akan relaksasi, laring dan palatum mole tingkat dan glotis menutup.
Selanjutnya diafragma akan berkontraksi dan menurun serta dinding perut juga
berkontraksi mengakibatkan suatu tekanan pada lambung dan sebagian isinya
dimuntahkan. Peristiwa ini didahului oleh statis lambung, kontraksi duodenum, dan
antrum lambung.Mual dirasakan sebagai sensasi tidak enak diepigastrium, dibelakang
tenggorokan dan perut.Sensasi mual biasanya disertai dengan berkurangnya motilitas
lambung dan meningkatnya kontraksi duodenum.
Terdapat lima penyebab muntah yang utama diantaranya adalah penyakit
psikogenik, proses – proses sentral, proses sentral tidak langsung, penyakit perifer dan
iritasi lambung atau usus. Konsekuensi dari muntah yang berat dan lama akan
meningkatkan dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit serta gangguan asam basa.
5. Makanan / Cairan
Gejala :
a) anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga
obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).
b) masalah menelan : cegukan
c) nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa
bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa,
turgor kulit buruk (perdarahan kronis).
6. Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan.
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur,
disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada
volume sirkulasi / oksigenasi).
7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala :
a) nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih,
nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan /
distres samar-samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan
(gastritis akut)
b) nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung
terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus
gaster)
c) nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi
kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang
dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal)
d) tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis)
e) faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-
obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor
psikologis.
Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit.
8. Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA
Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis /
hipertensi portal)
9. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang mengandung ASA,
alkohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan GI. Keluhan saat ini
dapat diterima karena (misal : anemia) atau diagnosa yang tak berhubungan
(misal: trauma kepala), flu usus, atau episode muntah berat. Masalah
kesehatan yang lama misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan
makan (Doengoes, 1999, hal: 455).
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa apakah terdapat H. Pylori dalam darah.Hasil tes
yang positif menunujukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu
dalam hidupnya tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi.Tes darah
dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia yang terjadi akibat perdarahan lambung
karena gastritis.
b. Uji napas urea
Suatu metode diagnostik berdasarkan prinsip bahwa urea diubah oleh urease H. Pylori
dalam lambung menjadi amoniak dan karbondioksida (CO2).CO2 cepat diabsorbsi melalui
dinding lambung dan dapat terdeteksi dalam udara ekspirasi.
c. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat bakteri H. Pylori dalam feses atau tidak.Hasil yang
positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi.Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya
darah dalam feses.Hal ini menunjukkan adanya pendarahan dalam lambung.
d. Endoskopi saluran cerna bagian atas
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas
yang mungkin tidak terlihat dari sinar-x. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah
selang kecil yang fleksibel(endoskop) melalui mulut dan masuk ke dalam esofagus, lambung
dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu dianestesi sebelum endoskop
dimasukkan untuk memastikan pasien merasa nyaman menjalani tes ini. Jika ada jaringan
dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan, dokter akan mengambil sedikit
sampel(biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu kemudian akan dibawa ke laboratorium
untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit.Pasien biasanya
tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus menunggu sampai efek dari
anestesi menghilang kurang lebih satu atau dua jam.Hampir tidak ada resioko akibat tes
ini.Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa tidak nyaman pada tenggorokan akibat
menelan endoskop.
e. Rontgen saluran cerna bagian atas
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.
Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dirontgen. Cairan ini
akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika di rontgen.
f. Analisis Lambung
Tes ini untuk mengetahui sekresi asam dan merupakan tekhnik penting untuk
menegakkan diagnosis penyakit lambung.Suatu tabung nasogastrik dimasukkan ke dalam
lambung dan dilakukan aspirasi isi lambung puasa untuk dianalisis. Analisis basal mengukur
BAO( basal acid output) tanpa perangsangan. Uji ini bermanfaat untuk menegakkan
diagnosis sindrom Zolinger- Elison(suatu tumor pankreas yang menyekresi gastrin dalam
jumlah besar yang selanjutnya akan menyebabkan asiditas nyata).
g. Analisis stimulasi
Dapat dilakukan dengan mengukur pengeluaran asam maksimal (MAO, maximum
acid output) setelah pemberian obat yang merangsang sekresi asam seperti histamin atau
pentagastrin.Tes ini untuk mengetahui teradinya aklorhidria atau tidak.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan Gastritis yaitu:
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung sekunder karena stress
psikologi
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya intake
makanan
c. Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas menurun dan proses penyakit
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
f. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi pada mukosa lambung
C. Perencanaan
DIAGNOSA
No. KEPERAWAT INTERVENSI RASIONAL
AN
1. Nyeri 1. Observasi keluhan 1. Untuk mengetahui letak nyeri
berhubungan nyeri, perhatikan dan memudahkan intervensi
dengan iritasi lokasi, itensitas nyeri, yang akan dilakukan
mukosa lambung dan skala nyeri 2. Intervensi dini pada kontrol
sekunder karena 2. Anjurkan pasien untuk nyeri memudahkan pemulihan
stress psikologi melaporkan nyeri otot dengan menurunkan
segera saat mulai tegangan otot
Tujuan: 3. Pantau tanda-tanda 3. Respon autonomik meliputi,
Setelah vital perubahan pada TD, nadi, RR,
dilakukan 4. Jelaskan sebab dan yang berhubungan dengan
tindakan akibat nyeri pada klien penghilangan nyeri
keperawatan serta keluarganya 4. Dengan sebab dan akibat
selama 2 x 24 5. Anjurkan istirahat nyeri diharapkan klien
jam nyeri dapat selama fase akut berpartisipasi dalam
berkurang, 6. Anjurkan teknik perawatan untuk mengurangi
pasien dapat distruksi dan relaksasi nyeri
tenang dan 7. Berikan situasi 5. Mengurangi nyeri yang
keadaan umum lingkungan yang diperberat oleh gerakan
cukup baik kondusi 6. Menurunkan tegangan otot,
8. Kolaborasi dengan tim meningkatkan relaksasi, dan
Kriteria Hasil: medis dalam pemberian meningkatkan rasa kontrol
1. Klien tindakan dan kemampuan koping
mengung 7. Memberikan dukungan (fisik,
kapakan emosional, meningkatkan rasa
nyeri kontrol, dan kemampuan
yang koping)
dirasakan 8. Menghilangkan atau
berkuran mengurangi keluhan nyeri
g atau klien
hilang
2. Klien
tidak
menyerin
gai
kesakitan
3. TTV
dalam
batasan
normal
4. Intensitas
nyeri
berkuran
g (skala
nyeri
berkuran
g 1-10)
5. Menunju
kkan
rileks,
istirahat
tidur,
peningkat
an
aktivitas
dengan
cepat.
2. Nutrisi kurang 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi pasien tetap
dari kebutuhan makan dengan porsi stabil dan mencegah rasa mual
tubuh yang sedikit tapi sering muntah
berhubungan 2. Berikan makanan yang 2. Untuk mempermudah pasien
dengan lunak menelan
kurangnya intake 3. Lakukan oral hygiene 3. Kebersihan mulut dapat
makanan 4. Timbang BB dengan merangsang nafsu makan
teratur pasien
Tujuan: 5. Observasi tekstur, 4. Mengetahui perkembangan
Setelah turgor kulit pasien status nutrisi pasien
dilakukan 6. Observasi intake dan 5. Mengetahui status nutrisi
tindakan output nutrisi pasien
keperawatan 6. Mengetahui keseimbangan
selama 3x24 jam nutrisi pasien
kebutuhan nutrisi
pasien terpenuhi
Kriteria hasil:
1. Keadaan
umum
cukup
2. Turgor
kulit baik
3. BB
meningka
t
4. Kesulitan
menelan
berkuran
g
3. Kekurangan 1. Penuhi kebutuhan 1. Intake cairan yang adekuat
volume cairan individual. akan mengurangi resiko
kurang dari 2. Anjurkan klien untuk dehidrasi pasien.
kebutuhan tubuh minum (dewasa : 40- 2. Mengganti kehilangan
berhubungan 60 cc/kg/jam). cairan dan memperbaiki
dengan intake 3. Berikan cairan keseimbangan cairan dalam
yang tidak tambahan IV sesuai fase segera.
adekuat dan indikasi. 3. Menunjukkan status
output cair yang 4. Awasi tanda-tanda dehidrasi atau kemungkinan
berlebih (mual vital, evaluasi turgor kebutuhan untuk
dan muntah) kulit, pengisian kapiler peningkatan penggantian
dan membran mukosa. cairan.
Tujuan: 5. Kolaborasi pemberian 4. Cimetidine dan ranitidine
Setelah cimetidine dan berfungsi untuk
dilakukan ranitidine menghambat sekresi asam
tindakan lambung
keperawatan
selama 1x24 jam
intake cairan
adekuat.
Kriteria Hasil:
1. Mukosa
bibir
lembab
2. Turgor
kulit baik
3. Pengisian
kapiler
baik
4. Input dan
output
seimbang
4. Resiko tinggi 1. Monitor tanda dan 1. Mengetahui adanya infeksi
infeksi gejala infeksi sistemik pada pasien
berhubungan dan local 2. Pasien tidak semakin stres
dengan imunitas 2. Monitor terhadap dengan keadaannya
menurun dan kerentanan infeksi 3. Mengetahui turgor kulit
proses penyakit 3. Batasi pengunjung pasien
4. Inspeksi kulit dan 4. Mencegah kekurangan nutrisi
dari tanda
dan
gejala
infeksi
2. Tidak ada
rubor,
color,
dolor,
tumor
dan
fungsiole
sa.
3. Menunju
kan
kemampu
an untuk
mencega
h
timbulny
a infeksi
4. Menunju
kan
perilaku
hidup
sehat
5. Personal
hygiene
pasien
terpenuhi
baik
sacara
mandiri
maupun
dibantu
keluarga.
5. Kurang 1. Kaji tingkat 1. Untuk mengetahui seberapa
pengetahuan pengetahuan klien dan jauh klien dan keluarga
berhubungan keluarga tentang mengetahui penyakit
dengan ‘gastritis’ ‘gastritis’
kurangnya 2. Beri pendidikan 2. Memberikan pengetahuan
informasi. kesehatan (penyuluhan) dasar dimana klien dapat
tentang penyakit membuat pilihan informasi
Tujuan: 3. Beri kesempatan klien tentang kontrol masalah
Setelah atau keluarga untuk kesehatan.
dilakukan bertanya 3. Dengan memberikan
tindakan 4. Beritahu tentang kesempatan klien dan keluarga
keperawatan pentingnya obat-obatan untuk bertanya tentang materi
pasien untuk kesembuhan yang kita sampaikan dapat
mendapatkan klien. membantu dalam memberikan
informasi yang 5. Evaluasi tingkat wawasan dan pemahahaman
tepat dan efektif. pengetahuan klien yang baik
4. Pentingnya obat bagi klien
Kriteria hasil: gastritis karena dapat
1. Klien menyembuhkan penyakit yang
dapat sedang dialami klien saat ini
menyebut 5. Pengkajian / evaluasi secara
kan periodik meningkatkan
pengertia pengenalan / pencegahan dini
n terhadap komplikasi seperti
2. Penyebab ulkus peptik dan pendarahan
3. Tanda pada lambung.
dan
gejala
4. Perawata
n dan
pengobat
an.
6. Hipertermi 1. Observasi tanda – tanda 1. Mengetahui tanda-tanda vital
berhubungan vital pasien dapat mengetahui
dengan proses 2. Berikan minuman per keadaan umum klien
infeksi pada oral 2. Menurunkan suhu tubuh
mukosa lambung 3. Kompres dengan air pasien
hangat 3. Untuk menurunkan suhu
4. Kolaborasi pemberian badan karena jika respon dari
Tujuan:
- Antipiretik luar terasa panas maka reflek
Setelah 5. Monitor masukan dan tubuh seperti system imun
dilakukan keluaran cairan dalam tubuh dapat membantu dalam
tindakan 24 jam menjaga kekebalan tubuh dari
keperawatan, dalam sehingga suhu badan
pasien tidak yang meningkat akan turun
mengalami 4. Antipiretik dapat membantu
peningkatan menurunkan suhu badan
suhu tubuh Dengan memonitor suhu tubuh
tubuh GERONTIK
normal
berkisar I. Data biografis
antara 36 Nama klien : Ny. P
– 37 TTL : Makassar
1930-an (± 72 tahun)
derajat Jenis kelamin : Perempuan
Celsius Pendidikan : Tidak
sekolah
3. Menjelas Alamat/tlp : Panti
kan social tresna werda Gau Mabaji
Gowa Wisma XI
tindakan Suku : Makassar
untuk Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
mengura Keluarga terdekat yg dapat
ngi dihubungi : Tidak ada
Istirsahat/ Tidur
Klien mengatakan susah tidur
malam
Klien mengatakan tidurnya hanya
± 5 jam/ hari
Klien mengatakan sering
terbangun dari tidur malamnya.
Klien nampak mengantuk
Klien nempak tertidur pada pagi
hari.
Aktivitas fisik
Klien mengatakan tidak bisa
menggerakkan kedua kakinya
Klien mengatakan tidak bisa
berjalan sejak tahun 1950-an.
Klien mengatakan selalu
menggunakan kursi rodanya jika
mau berpindah dari satu tempat
ke tempat yang lain.
Klien nempak tidak bisa
menggerakkan kedua kakinya.
Klien nampak selalu duduk di
kursi roda dan menggerakkannya
jika mau ke tempat lain.
Klien nempak tidak bisa berdiri
ataupun berjalan.
Pengetahuan
Klien mengatakan ia tidak terlalu
banyak tahu tentang penyakit
yang dideritanya
Klien mengatakan ia tidak pernah
memeriksakan dirinya ke
pelayanan kesehatan
Klien mengatakan tidak
mengetahui penyebab
kelumpuhannya.
Klien nampak bertanya-tanya
tentang penyakitnya.
Klien nempak bingung ketika kaji
tentang penyakitnya
G1
G2
72
G3
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Laki-laki
meninggal
: Perempuan
meninggal
? : Tidak diketahui
umur
: Garis
Keturunan
: Garis
Persaudaraan
G1: Kakek dan nenek dari ayah dan
ibu klien sudah meninggal karena
factor usia. Klien pun
mengatakan telah lupa kejadian
meninggalnya.
G2: Ayah dan ibu Klien telah
meninggal dunia. Ibu klien
meninggal karena pembengkakan
pada perutnya, sedangkan ayah
klien meninggal pada saat pergi
mencari ikan di laut.
G3: Klien sekarang mengalami
gastritis. Klien tinggal bersama
dengan 4 orang nenek dip anti
11.
X. Tinjauan Sistem
Status vitalis
TD (120/70mmHg), N(60x/i),
Suhu (36,0°C), RR(20x/i)
Status Generalis
Hemoptoe : tidak
Perdarahan/ memar : tidak
Anemia : tidak
Riwayat transfuse darah : tidak
Kepala :
Sakit kepala : tidak
Trauma berarti pada masa lalu :
tidak
Gatal pada kulit kepala : tidak
Leher :
Kekakuan : tidak
Nyeri/ nyeri tekan
: tidak
Benjolan/ massa :
tidak
Keterbatasan
gerak : tidak
Mata :
Perubahan
penglihatan : ya
Kacamata : tidak
Nyeri : tidak
Air mata berlebih
: tidak
Bengkak sekitar
mata : tidak
Kabur : ya
Fotofobia : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Dampak pd
aktivitas sehari-hari : tidak
Mata klien nampak sayu
Telinga :
Perubahan
pendengaran : tidak
Tinitus : tidak
Vertigo : tidak
Sensitivitas
pendengaran : tidak
Alat bantu
prostesa : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Kebiasaan
perawatan telinga : ya
Dampak pd
aktivitas sehari-hari : tidak
Mulut &
tenggorokan :
Sakit tenggorokan
: tidak
Lesi/ ulkus : tidak
Perubahan suara :
ya
Kesulitan menelan
: tidak
Perdarahan gusi :
tidak
Karies/ tanggal
gigi : ya (klien hanya memiliki 5
gigi)
Riwayat infeksi :
tidak
Tgl pemeriksaan
gigi terakhir : klien sudah lupa
Menggosok gigi :
tidak
Hidung & sinus :
Rinorhea : tidak
Epistaksis : tidak
Obstruksi : tidak
Mendengkur :
tidak
Nyeri tekan pada
area sinus : tidak
Alergi : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Penialaian dari N.I
: baik
Payudara :
Benjolan/ massa :
tidak
Nyeri/ nyeri tekan
: tidak
Bengkak : tidak
Keluar cairan dari
putting susu : tidak
Perubahan pada
putting susu : ya
Pemeriksaan
SADARI : tidak
Tgl pemeriksaan mammogram
terakhir : Klien tidak pernah
melakukan pemeriksaan.
Kardiovaskular :
Nyeri/
ketidaknyamanan dada : tidak
Palpitasi : tidak
Dispnea : tidak
Dispnea saat
aktivitas : tidak
Dispnea nocturnal
paroksismal : tidak
BJ tambahan :
tidak
Edema : tidak
Varises : tidak
Parestesia : tidak
Perubahan warna
kaki : tidak
Pernapasan :
Batuk : tidak
Dispnea : tidak
Sputum : tidak
Bunyi napas
tambahan : tidak
Asma/ alergi :
tidak
Tgl pemeriksaan
foto thorax terakhir : Tidak
pernah melakukan pemeriksaan.
Gastro intestinal :
Tidak dapat
mencerna : tidak
Disfagia : tidak
Nyeri ulu hati : ya
Mual/ muntah :
sering mual
Hematemesis :
tidak
Perubahan nafsu
makan : ya
Intoleransi
makanan : tidak
Ulkus : tidak
Nyeri : ya
Ikterik : tidak
Benjolan/ massa :
tidak
Perubahan
kebiasaan defekasi : tidak
Diare : tidak
Konstipasi : tidak
Melena : tidak
Haemorhoid :
tidak
Perdarahan rectum
: tidak
Perkemihan :
Disuria : tidak
Menetes : tidak
Ragu-ragu : tidak
Dorongan : tidak
Heamturia : tidak
Poliuria : tidak
Nokturia : tidak
Inkontinensia :
tidak
Nyeri saat
berkemih : tidak
Batu : tidak
Infeksi : tidak
Genitoreproduksi:
Perdarahan pasca
senggama (wanita) : tidak
Nyeri pelvic
(wanita) : tidak
Penyakit kelamin :
tidak
Riwayat
menopause : ya
Tgl dan
pemeriksaan terakhir PAP Smear
: Tidak pernah
Muskuloskeletal :
Nyeri persendian :
ya
Kekakuan : ya
Pembengkakan
sendi : tidak
Deformitas : tidak
Spasme : tidak
Kram : tidak
Kelemahan otot :
ya
Masalah cara
berjalan : ya (klien tidak bisa
berjalan)
Nyeri punggung :
ya
Protesa : tidak
Latihan/ olahraga
: tidak
Dampak pada
aktivitas sehari-hari : ada
Endokrin :
Intoleran terhadap
panas : tidak
Intoleran terhadap
dingin : tidak
Goiter : tidak
Pigmentasi kulit/
tekstur : tidak
Perubahan rambut
: ya
Polifagia : tidak
Polidpsia : tidak
Poliuria : tidak
Saraf pusat :
Sakit kepala :
tidak
Kejang : tidak
Sinkope/ heart
attack : tidak
Paralisis : tidak
Paresis : tidak
Masalah
koordinasi : tidak
Tic/ tremor/
spasme : tidak
Parestesia : tidak
Cedera kepala :
tidak
Masalah memori :
ya
Psikososial :
Cemas : tidak
Depresi : tidak
Insomnia : ya
Menangis : ya
Gugup : tidak
Takut : tidak
Masalah dalam
pengambilan keputusan : tidak
Suli konsentrasi :
ya
Mekanisme
koping yang digunakan jika ada
masalah : kurang baik
Stress saat ini :
tidak
Persepsi ttg
kematian : baik
Dampak pada
aktivitas sehari-hari :
tidakFORMAT PENGKAJIAN
KEPANITERAAN KLINIK
NERs
BAGIAN KEPERAWATAN
GERONTIK
I. Data biografis
Nama klien : Ny. P
TTL : Makassar
1930-an (± 72 tahun)
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak
sekolah
Alamat/tlp : Panti
social tresna werda Gau Mabaji
Gowa Wisma XI
Suku : Makassar
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Keluarga terdekat yg dapat
dihubungi : Tidak ada
Nutrisi
Intake cairan : 1000-1500cc/24
jam
Jenis cairan : Air putih
+ Air teh.
Diet khusus : Tidak ada
Pembatasan makanan/ pilihan :
Klien menghindari makan bubur
dan klien sangat memilih dalam
makan.
Istirsahat/ Tidur
Klien mengatakan susah tidur
malam
Klien mengatakan tidurnya hanya
± 5 jam/ hari
Klien mengatakan sering
terbangun dari tidur malamnya.
Klien nampak mengantuk
Klien nempak tertidur pada pagi
hari.
Aktivitas fisik
Klien mengatakan tidak bisa
menggerakkan kedua kakinya
Klien mengatakan tidak bisa
berjalan sejak tahun 1950-an.
Klien mengatakan selalu
menggunakan kursi rodanya jika
mau berpindah dari satu tempat
ke tempat yang lain.
Klien nempak tidak bisa
menggerakkan kedua kakinya.
Klien nampak selalu duduk di
kursi roda dan menggerakkannya
jika mau ke tempat lain.
Klien nempak tidak bisa berdiri
ataupun berjalan.
Pengetahuan
Klien mengatakan ia tidak terlalu
banyak tahu tentang penyakit
yang dideritanya
Klien mengatakan ia tidak pernah
memeriksakan dirinya ke
pelayanan kesehatan
Klien mengatakan tidak
mengetahui penyebab
kelumpuhannya.
Klien nampak bertanya-tanya
tentang penyakitnya.
Klien nempak bingung ketika kaji
tentang penyakitnya
G1
G2
72
G3
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Laki-laki
meninggal
: Perempuan
meninggal
? : Tidak diketahui
umur
: Garis
Keturunan
: Garis
Persaudaraan
G1: Kakek dan nenek dari ayah dan
ibu klien sudah meninggal karena
factor usia. Klien pun
mengatakan telah lupa kejadian
meninggalnya.
G2: Ayah dan ibu Klien telah
meninggal dunia. Ibu klien
meninggal karena pembengkakan
pada perutnya, sedangkan ayah
klien meninggal pada saat pergi
mencari ikan di laut.
G3: Klien sekarang mengalami
gastritis. Klien tinggal bersama
dengan 4 orang nenek dip anti
11.
X. Tinjauan Sistem
Status vitalis
TD (120/70mmHg), N(60x/i),
Suhu (36,0°C), RR(20x/i)
Status Generalis
Hemoptoe : tidak
Perdarahan/ memar : tidak
Anemia : tidak
Riwayat transfuse darah : tidak
Kepala :
Sakit kepala : tidak
Trauma berarti pada masa lalu :
tidak
Gatal pada kulit kepala : tidak
Leher :
Kekakuan : tidak
Nyeri/ nyeri tekan
: tidak
Benjolan/ massa :
tidak
Keterbatasan
gerak : tidak
Mata :
Perubahan
penglihatan : ya
Kacamata : tidak
Nyeri : tidak
Air mata berlebih
: tidak
Bengkak sekitar
mata : tidak
Kabur : ya
Fotofobia : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Dampak pd
aktivitas sehari-hari : tidak
Mata klien nampak sayu
Telinga :
Perubahan
pendengaran : tidak
Tinitus : tidak
Vertigo : tidak
Sensitivitas
pendengaran : tidak
Alat bantu
prostesa : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Kebiasaan
perawatan telinga : ya
Dampak pd
aktivitas sehari-hari : tidak
Mulut &
tenggorokan :
Sakit tenggorokan
: tidak
Lesi/ ulkus : tidak
Perubahan suara :
ya
Kesulitan menelan
: tidak
Perdarahan gusi :
tidak
Karies/ tanggal
gigi : ya (klien hanya memiliki 5
gigi)
Riwayat infeksi :
tidak
Tgl pemeriksaan
gigi terakhir : klien sudah lupa
Menggosok gigi :
tidak
Hidung & sinus :
Rinorhea : tidak
Epistaksis : tidak
Obstruksi : tidak
Mendengkur :
tidak
Nyeri tekan pada
area sinus : tidak
Alergi : tidak
Riwayat infeksi :
tidak
Penialaian dari N.I
: baik
Payudara :
Benjolan/ massa :
tidak
Nyeri/ nyeri tekan
: tidak
Bengkak : tidak
Keluar cairan dari
putting susu : tidak
Perubahan pada
putting susu : ya
Pemeriksaan
SADARI : tidak
Tgl pemeriksaan mammogram
terakhir : Klien tidak pernah
melakukan pemeriksaan.
Kardiovaskular :
Nyeri/
ketidaknyamanan dada : tidak
Palpitasi : tidak
Dispnea : tidak
Dispnea saat
aktivitas : tidak
Dispnea nocturnal
paroksismal : tidak
BJ tambahan :
tidak
Edema : tidak
Varises : tidak
Parestesia : tidak
Perubahan warna
kaki : tidak
Pernapasan :
Batuk : tidak
Dispnea : tidak
Sputum : tidak
Bunyi napas
tambahan : tidak
Asma/ alergi :
tidak
Tgl pemeriksaan
foto thorax terakhir : Tidak
pernah melakukan pemeriksaan.
Gastro intestinal :
Tidak dapat
mencerna : tidak
Disfagia : tidak
Nyeri ulu hati : ya
Mual/ muntah :
sering mual
Hematemesis :
tidak
Perubahan nafsu
makan : ya
Intoleransi
makanan : tidak
Ulkus : tidak
Nyeri : ya
Ikterik : tidak
Benjolan/ massa :
tidak
Perubahan
kebiasaan defekasi : tidak
Diare : tidak
Konstipasi : tidak
Melena : tidak
Haemorhoid :
tidak
Perdarahan rectum
: tidak
Perkemihan :
Disuria : tidak
Menetes : tidak
Ragu-ragu : tidak
Dorongan : tidak
Heamturia : tidak
Poliuria : tidak
Nokturia : tidak
Inkontinensia :
tidak
Nyeri saat
berkemih : tidak
Batu : tidak
Infeksi : tidak
Genitoreproduksi:
Perdarahan pasca
senggama (wanita) : tidak
Nyeri pelvic
(wanita) : tidak
Penyakit kelamin :
tidak
Riwayat
menopause : ya
Tgl dan
pemeriksaan terakhir PAP Smear
: Tidak pernah
Muskuloskeletal :
Nyeri persendian :
ya
Kekakuan : ya
Pembengkakan
sendi : tidak
Deformitas : tidak
Spasme : tidak
Kram : tidak
Kelemahan otot :
ya
Masalah cara
berjalan : ya (klien tidak bisa
berjalan)
Nyeri punggung :
ya
Protesa : tidak
Latihan/ olahraga
: tidak
Dampak pada
aktivitas sehari-hari : ada
Endokrin :
Intoleran terhadap
panas : tidak
Intoleran terhadap
dingin : tidak
Goiter : tidak
Pigmentasi kulit/
tekstur : tidak
Perubahan rambut
: ya
Polifagia : tidak
Polidpsia : tidak
Poliuria : tidak
Saraf pusat :
Sakit kepala :
tidak
Kejang : tidak
Sinkope/ heart
attack : tidak
Paralisis : tidak
Paresis : tidak
Masalah
koordinasi : tidak
Tic/ tremor/
spasme : tidak
Parestesia : tidak
Cedera kepala :
tidak
Masalah memori :
ya
Psikososial :
Cemas : tidak
Depresi : tidak
Insomnia : ya
Menangis : ya
Gugup : tidak
Takut : tidak
Masalah dalam
pengambilan keputusan : tidak
Suli konsentrasi :
ya
Mekanisme
koping yang digunakan jika ada
masalah : kurang baik
Stress saat ini :
tidak
Persepsi ttg
kematian : baik
Dampak pada
aktivitas sehari-hari : tidak
4.4 Evaluasi
1. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan px : Istri
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri perut.
b. Eliminasi
Di Runah : pasien mengatakan BAB 1x sehari pada waktu pagi dengan
konsistensi lembek, warna kuning, bau khas dan tidak ada keluhan
dalam BAB.
Klien BAK ± 2-6x sehari dengan warna kuning, bau khas, dan pasien
tidak ada kesulitan dalam BAK.
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan selama dirawat di rumah sakit klien
BAB dengan frekuensi 1x sehari, konsistensi keras (berbentuk bulat-
bulat kecil), warna hitam, bau khas dan pasien mengeluh sulit untuk
BAB.
Pasien mengatakan BAK dengan frekuensi 5-6x sehari warna
kekuningan, bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAK.
d. Aktifitas Fisik
Di Rumah : pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan
orang lain maupun alat bantu.
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
kemampuan, pasien ke kamar mandi dibantu oleh keluarga, pasien
tidak mengalami kesulitan dalam melakukan personal hygiene,
pasien mengatakan lebih banyak berbaring di tempat tidur karena
perut terasa sakit saat bergerak.
e. Personal Hygiene
Di Rumah : pasien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, keramas 2
kali dalam seminggu, ganti baju 1 kali sehari, dan tidak ada
gangguan apapun.
Di Rumah Sakit : pasien diseka oleh keluarga 2 kali sehari yaitu pagi dan sore
dengan tidak memakai sabun.
4. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status Emosi
Emosi pasien stabil.
b. Konsep Diri
Body Image : pasien mengetahui bahwa dirinya sedang sakit dan
membutuhkan pengobatan agar cepat sembuh
Self Ideal : pasien merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat dan
mendapat perhatian yang cukup dari keluarga
Self Eksterm : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah
Role : pasien sebagai kepala keluarga.
Identity : pasien bernama Tn. “S” dengan usia 35 tahun yang
beralamatkan di Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda
c. Interaksi Sosial
Hubungan pasien dengan perawat serta pasien lain dalam satu ruangan baik.
Pasien juga keluarga juga baik.
d. Spiritual
Pasien beragama Islam, sebelum sakit ia taat beribadah, tetapi sekarang tidak bisa
menjalankan sholat lima waktu. Pasien hanya dapat berdoa demi kesembuhannya.
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan umum kurang
b. Kesadaran
CM (Composmentis) 4-5-6
c. Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg S : 37°C
N : 80 x/menit RR : 20 x/menit
d. Kepala
Kulit Kepala
Bersih tidak ada lesi, tidak ada tumor, rambut warna hitam, tidak ada nyeri tekan.
Wajah
Bentuk wajah simetris, tidak ada luka, tidak ada edema.
Mata
Simetris, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.
Hidung
Bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.
Telinga
Bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Mulut
Bibir tampak kering dengan gigi bersih, tidak ada perdarahan dan pembengkakan
gusi.
e. Leher
Tidak terdapat pembesaran tiroid.
g. Abdomen
Inspeksi : simetris, datar
Palpasi : ada nyeri tekan terhadap abdomen (ulu hati)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus ± 8x/menit
h. Ekstremitas
Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit) pada tangan
kiri, tidak terdapat oedem.
Ekstremitas bawah : tidak terdapat luka, tidak terjadi kelumpuhan, dan tidak
oedem.
i. Genetalia
Tidak terpasang kateter.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
WBC (SEL DARAH PUTIH) : 9,51 . 103m/l (4,00 – 10,00)
RBC (eritrosit) : 5,39 . 106m/l (3,50 – 5,50)
HGB (hemoglobin) : 14,3 g/dl (11,0 – 16,0)
HCT (hemotokrit) : 42,8% (37,0 – 50,0)
MCV (Volume Korpuskular rerata) : 79,4 fl (80,0 – 50,0)
MCH : 26,5 pg (27,0 – 100,0)
MCHC : 33,0 g/dm (32,0 – 31,0)
RDW : 12,9% (1,5 – 36,0)
PLT : 207 . 103m/l (150 – 450)
MPV : 7,0 fl (7,0 – 11,0)
PDW : 16,1 (15,0 – 17,0)
ANALISA DATA
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680
Umur : 65 tahun Ruang : Bougenvile
Resume
EVALUASI
Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680
Umur : 35 tahun Ruang : Bougenvile
2 29 DS:
September 1.Tn. “S” mengatakan kalau daerah ulu hatinya masih
2012/19.00 terasa nyeri.
2.Tn.“S” mengatakan masih belum nafsu makan
3.Tn.“S” mengeluh sering merasa mual dan muntah
O : keadaan cukup
Makan / minum : 1/4 porsi /5-6 gelas
T : 110/70 mmHg
N : 84x/menit
RR: 20x/menit
S : 37,5 C
A : masalah teratasi sebagian
P : R dilanjutkan
Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)