Anda di halaman 1dari 6

1 Siti Suhartini S.

Napu – Teknik Geologi UNG

STRATIGRAFI

1. Pengertian Stratigrafi
Berdasarkan dari asal katanya, stratigrafi tersusun dari 2 (dua) suku kata,
yaitu kata “strati“ berasal dari kata “stratos“, yang artinya perlapisan dan kata
“grafi” yang berasal dari kata “graphic/graphos”, yang artinya gambar atau
lukisan. Stratigrafi adalah studi yang membahas tentang sejarah, komposisi dan
umur relatif serta distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan
batuan untuk menjelaskan sejarah bumi. sehingga dapat disimpulkan bahwa
mempelajari stratigrafi dapat mengetahui tentang aturan, hubungan, dan
pembentukan (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu.

2. Perkembangan Ilmu Stratigrafi


Ilmuan yang pertamakali mengemukakan stratigrafi adalah seorang tabib
dan ahli anatomi Nicolaus Steno (1638 – 1678) yaitu yang kemudian
dinyatakan dengan Hukum Superposisi (Law Of Superposition), Hukum
Horizontalitas (Law Of Horizontality), dan hukum Kesinambungan Asal (Law
Of Original Continuity).
Pada tahun 1975 James Hutton mengemukakan teorinya yang berbunyi “
The Present Is The Key To The Past” yang berarti waktu sekarang sebagai
kunci pada masa lampau, sehingga lahirlah konsep Uniformitarisma. Konsep
ini menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi secara lambat bersinambungan
dengan proses yang sedang berlangsung. Hal ini bertentangan dengan teori
Malapetaka dari Cuvier.
Pada tahun 1817 William Smith mempergunakan menggunakan fosil
untuk dapat mengenali kelanjutan lateral berdasarkan Hukum Kontinuitas dari
Steno. Hal bertujuan untuk mengetahui pelamparan dalam ruang dan waktu.
Selain William Smith ada juga James Hall dan Dana yang menyatakan pada
pokoknya adalah yang membatasi pelamparan lapisan adalah cekungan (basin
atau geosinklin).

STRATIGRAFI
2 Siti Suhartini S. Napu – Teknik Geologi UNG

3. Hukum atau Prinsip Dasar Stratigrafi


Hukum stratigrafi adalah prnsip-prinsip dasar yang digunakan seorang ahli
geologi untuk mengetahui hubungan antara lapisan batuan dalam kerangka
ruang dan waktu. Tujuan utama semua hukum stratigrafi adalah untuk
penentuan umur relatif, yaitu untuk memperkirakan batuan mana yang
terbentuk lebih dulu dan batuan mana yang terbentuk terakhir. Berikut hukum-
hukum stratigrafi :
1. Hukum Steno
a. Hukum Superposisi
The Principles of Superpositin (Prinsip Superposisi) Dalam suatu
uruan perlapisan, lapisan yang lebih muda adalah lapisan yang berada
diatas lapisan yang lebih tua. “pada waktu suatu lapisan terbentuk (saat
terjadinya pengendapan), semua massa yang berada diatasnya adalah
fluida, maka pada saat suatu lapisan yang lebih dulu terbentuk, tidak ada
keterdapatan lapisan diatasnya.” Steno, 1669

Gambar 1. Hukum Superposisi

STRATIGRAFI
3 Siti Suhartini S. Napu – Teknik Geologi UNG

b. Hukum Kejadian Horizontal


Principle of Initial Horizontality Jika lapisan terendapkan secara
horizintal dan kemudian terdeformasi menjadi beragam posisi.” Lapisan
baik yang berposisi tegak lurus maupun miring terhadap horizon, pada
awalnya paralel terhadap horizon“. Steno, 1669

Gambar 2. Hukum Horisontal

c. Hukum Kontinuitas Lateral


Dimana suatu lapisan dapat diasumsikan terendapkan secara lateral
dan berkelanjutan jauh sebelum akhirnya terbentuk sekarang. “Material
yang membentuk suatu perlapisan terbentuk secara menerus pada
permukaan bumi walaupun beberapa material yang padat langsung
berhenti pada saat mengalami transportasi.”Steno, 1669

Gambar 3. Hukum Kontinuitas Lateral

d. HukumCross-Cutting
Principle of Cross Cutting Relationship Suatu struktur geologi
seperti sesar atau tubuh intruksi yang memotong perlapisan selalu
berumur lebih muda dari batuan yang diterobosnya. “Jika suatu tubuh

STRATIGRAFI
4 Siti Suhartini S. Napu – Teknik Geologi UNG

atau diskontinuitas memotong perlapisan, tubuh tersebut pasti terbentuk


setelah perlapisan tersebut terbentuk.” Steno, 1669

Gambar 4. Hukum Potong Menyilang

2. Hukum Hubungan Potong Menyilang


Batuan yang diintrusi (oleh batuan beku) umurnya relatif lebih tua
dibandingkan dengan batuan yang mengintrusi.

3. Teori Uniformitarisma (Hutton, 1785)


Diusulkan oleh James Hutton (1726-1779), seorang geologist
Scotlandia, menyebutkan The Present is the key to the past yang berarti
peristiwa yang terjadi pada saat sekarang merupakan kunci untuk membuka
tabir peristiwa atau kejadian pada masa lampau.

4. Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778)


Pada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil
yang berbeda pula fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda
dengan fosil di lapisan atasnya. Fosil yang hidup pada masa sebelumnya
akan digantikan (terlindih) dengan fosil yang ada sesudahnya, dengan
kenampakan fisik yang berbeda (karena evolusi). Perbedaan fosil ini sebagai
pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi

STRATIGRAFI
5 Siti Suhartini S. Napu – Teknik Geologi UNG

5. Strata Identified by Fossils (Smith, 1816)


Perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan yang lain dengan
melihat kandungan fosilnya yang khas.

6. Facies Sedimenter (Selley, 1978)


Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri yang khas yang merupakan
hasil dari suatu lingkungan pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia
atau biologi suatu endapan dalam kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang
diendapakan pada waktu yang sama dikatakan berbeda fsies apabila kedua
batuan tersebut berbeda fisik, kimia atau biologi .

7. Law Of Inclusion
Inklusi terjadi bila magma bergerak keatas menembus kerak, menelan
fragmen-fragmen besar disekitarnya yang tetap sebagai inklusi asing yang
tidak meleleh. Jadi jika ada fragmen batuan yang terinklusi dalam suatu
perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu terbentuk setelah fragmen
batuan.

STRATIGRAFI
6 Siti Suhartini S. Napu – Teknik Geologi UNG

DAFTAR PUSTAKA

Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor : Universitas Pakuan


Sukandarrumidi, 2005. Geologi Sejarah. Jogja. Universitas Gadjah Mada
Syarifin. Diktat Prinsip Stratigrafi. Bandung. Universitas Padjadjaran

STRATIGRAFI

Anda mungkin juga menyukai