Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 3 Kontra

Full Day School

Susanti Ismail
Siti S. Napu
Desriyanti Ahmad
Nur Amna
Rekawati Junus
A. Full Day School (FDS)
1. Definisi Full Day Scholl (FDS)
Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses
belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi hari sampai
sore hari, mulai pukul 06.45-15.30 WIB, dengan durasi
istirahat setiap dua jam sekali.
2. Sistem Pembelajaran Full Day School
Bertitik beratkan pada proses pembelajaran yang
berkualitas dan diharapkan akan terjadi perubahan positif
dari setiap individu siswa sebagai hasil dari proses dan
aktivitas dalam belajar.
B. Petisi Penolakan dan kelemahan Full Day School

1. Kelemahan FDS
a. Sistem pembelajaran dengan pola full day school
membutuhkan kesiapan baik fisik, psikologis, maupun
intelektual yang bagus. Jadwal kegiatan pembelajaran yang
padat dan penerapan sanksi yang konsisten dalam batas
tertentu akan meyebabkan siswa menjadi jenuh.
b. Sistem full day school memerlukan perhatian dan
kesungguhan manajemen bagi pengelola, mulai dari
pengorbanan fisik, psikologis, material dan lain-lain. Tanpa
hal demikian, maka full day school tidak akan mencapai hasil
optimal bahkan boleh jadi hanya sekedar rutinitas yang tanpa
makna.
sumber: Skripsi oleh Nur Asni Afiana Afiah yang berjudul “
pengaruh Implementasi FDS Terhadap tingkat kecerdasan
emosional dab penyesuaian sosial di MI sultan Agung Slmen.
c. Sekolah yang masih berada di daerah yang wilayahnya
merupakan daerah pertanian dan pesisir akan sulit
menerapakan sistem FDS ini. Di mana sebagian di
antaranya para siswa harus ikut membantu orangtuanya
di luar jam sekolah, baik sebagai petani, nelayan,
maupun pedagang dan lain sebagainya. Seperti yang di
ungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Gorontalo, Titianto
Pauweni “Seperti diketahui, para orang tua siswa di
Provinsi Gorontalo masih sebagian besar adalah petani,
nelayan, peternak, tenaga buruh lepas, dan sejenisnya.
serta sarana dan prasana sekolah harus menunjang
demi kelancaran keputusan (program FDS).
Di sisi lain, kita juga harus memperhatikan
makanan dari siswa, mengingat mereka sampai sore
berada di sekolah. Dalam hal ini, pihak sekolah harus
menyediakan makanan para siswa, kalau pihak sekolah
memungut biaya dari orang tua siswa, hal ini pula yang
berbenturan dengan kebijakan Gubernur Gorontalo
(Sekolah Gratis).

Sumber:
• https://dm1.co.id/soal-full-day-school-ini-usul-kadis-
dikbud-kab-gorontalo/
2. Petisi Penolakan FDS
Petisi ini ditujukan untuk Presiden RI, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, serta para orangtua
siswa.
“Belum selesai kita membenahi masalah kurikulum
yang kerap kali diacak, sekarang muncul wacana
untuk Anak Sekolah Sehari Penuh, dengan alasan
pendidikan dasar saat ini tidak siap menghadapi
perubahan jaman yang begitu pesat.
Semoga bapak dan ibu tahu bahwa tren sekolah di
negara2 maju saat ini adalah less school time, no
homework, more about character building,” .
Hingga pukul 21.25 WIB, Selasa (9/8/201), petisi ini
telah ditandatangani 29.522 pendukung.

sumber : http://jurnalindonesia.id/ramai-ramai-
menolak-kebijakan-full-day-school/
C. Solusi Jika tidak menerapkan sistem FDS

Anda mungkin juga menyukai