Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMODELAN PENCEMARAN AIR TANAH DI KOTA GORONTALO

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Siti Suhartini S. Napu (Ketua) NIM.471 415 007, Angkatan 2015


Anggun Farwati M. Abdullah (Anggota 1) NIM. 471 415 006, Angkatan 2015
Rizki Rahman (Anggota 2) NIM. 471 413 017, Angkatan 2013
Indrawan (Anggota 3) NIM. 471 416 006, Angkatan 2016
Jefrin Akume (Anggota 4) NIM. 442 415 016, Angkatan 2015

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2016

i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ v
RINGKASAN ...................................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................2
2.1 Geologi Regional Daerah Penelitian ...............................................................2
2.1.1 Geomorfologi .................................................................................................2
2.1.2 Statigrafi ........................................................................................................2
2.1.3 Struktur Geologi ...........................................................................................4
2.2 Air Tanah ..........................................................................................................4
2.3 Pencemaran Air Tanah ...................................................................................5
2.4 Geolistrik Tahanan Jenis .................................................................................5
BAB 3. METODE PENELITIAN .........................................................................6
3.1 Metodelogi .........................................................................................................6
3.2 Tahapan Penelitian ..........................................................................................7
3.2.1 Tahap Persiapan ...........................................................................................7
3.2.2 Tahap Pengambilan Data Di Lapangan......................................................7
3.2.3 Tahap Analisis Data ......................................................................................7
3.2.4 Tahap Penyusunan Laporan ........................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .....................................................8
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan ...............................................................................................8

BAB 5. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................9


BAB 6. LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ......................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .....................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ..........20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ..................................................23

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Geologi Regional Lembar Kotamobagu (Apandi dan Bachri, 1997).
.............................................................................................................. 3

Gambar 2. Konfigurasi Schlumberger (Todd,1980). ............................................... 5

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya ....................................................................... 8
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian........................................................................ 8
Tabel 3. Biaya Peralatan Penunjang ....................................................................... 17
Tabel 4. Biaya Bahan Habis Pakai .......................................................................... 18
Tabel 5. Biaya Perjalanan ........................................................................................ 19
Tabel 6. Biaya Lain-lain .......................................................................................... 19

v
RINGKASAN

Kuantitas dan kualitas air tanah harus dikelola dan dipantau dengan baik
karena air tanah merupakan sumber vital kehidupan. Laju pertumbuhan penduduk
di Kota Gorontalo mengalami peningkatan dalam kurun waktu 5 tahun.
Pertumbuhan penduduk berdampak negatif terhadap kuantitas air tanah ataupun
kondisi akuifer. Penelitian air tanah di Kota Gorontalo juga menunjukkan adanya
penurunan kualitas air tanah.
Pemantauan terhadap kuantitas dan kualitas air tanah penting dilakukan.
Kendalanya adalah pemantauan kuantitas air tanah dan kualitas air tanah terletak
pada sisi pendanaan karena penelitian lapangan membutuhkan dana besar dan
waktu lama. Oleh karena itu pemodelan pencemaran air tanah perlu dilakukan.
Pemantauan terhadap kuantitas air tanah dan kualitas air tanah menggunakan
model menjadi lebih mudah dan tidak membutuhkan dana besar dan
mengefisienkan waktu. Metode yang digunakan untuk mengetahui kuantitas air
tanah atau kondisi akuifer dan kualitas air tanah adalah metode geolistrik
konfigurasi Schlumberger dan analisis UV-Vis.
Metoda geolistrik tahanan jenis (resistivity) merupakan salah satu metoda
geofisika yang bisa membantu digunakan untuk memetakan resistivitas bawah
permukaan. Metoda ini cukup baik dikaitkan dengan keberadaan air di bawah
permukaan karena lapisan tanah dan batuan yang terisi air sangat mudah
mengalirkan arus listrik atau bersifat konduktif.
Hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah model pencemaran air
tanah di Kota Gorontalo. Pemodelan pencemaran air tanah berdasarkan analisis
akuifer dan analisis parameter fisik dan kimia air tanah. Analisis akuifer untuk
mengetahui kuantitas air tanah menggunakan metode geolistrik. Analisis
parameter fisik dan kimia untuk mengetahui kualitas air tanah menggunakan UV-
Vis.
Kata kunci : Pemodelan, Pencemaran, Air Tanah, Gorontalo.

vi
1

BAB 1. PENDAHULUAN
Air merupakan sumberdaya alam yang mutlak dibutuhkan oleh setiap makhluk
hidup. Sehingga keberadaan potensi air tanah baik secara kuantitas maupun kualitas
perlu dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan (Rahman, 2004). Untuk
memperoleh informasi tentang volume kualitas dan kuantitas air bawah permukaan
diperoleh dari litologi bawah permukaan. (Rahmawati, 2014).
Laju pertumbuhan penduduk di Kota Gorontalo dalam kurun waktu 5 tahun
yaitu dari 2010 sampai 2015 adalah 2,4% (Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo,
2015). Pertumbuhan penduduk akan menimbulkan dampak-dampak negatif terhadap
kuantitas air tanah ataupun kondisi akuifer karena adanya eksploitasi terhadap air
tanah untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari (Sadjab dkk, 2012).
Kualitas air tanah di Kota Gorontalo telah mengalami penurunan atau
pencemaran (Mahmud, 2015). Pembangunan sektoral pemukiman, industri, pengairan
seperti saluran, bendungan, irigasi yang mengalami pencemaran menyebabkan
penurunan kualitas air (Rahmawati, 2014).
Hasil penelitian air tanah di Kota Gorontalo menunjukkan bahwa parameter
kekeruhan, besi, mangan, coliform, dan e coli berada di atas baku mutu (Mahmud,
2015). Pemantauan terhadap kualitas air mutlak dilakukan untuk mengantisipasi
dampak lanjutan dari pencemaran air tanah (Purnama, 2007). Penelitian terhadap
kualitas air belum mendapatkan hasil yang memuaskan bila keadaan akuifer di daerah
tersebut tidak diteliti (Wuryadi, 1982).
Kendala terhadap pemantauan kuantitas air tanah dan kualitas air tanah adalah
pada sisi pendanaan karena penelitian lapangan membutuhkan dana yang besar. Oleh
karena itu pemodelan pencemaran air tanah perlu dilakukan untuk mengetahui model
pencemaran air tanah.
Model adalah sistem sederhana dari keadaan sesungguhnya di lapangan (Grand
dkk, 1997). Pemantauan terhadap kuantitas air tanah dan kualitas air tanah
menggunakan model menjadi lebih mudah dan tidak membutuhkan dana yang besar.
Kuantitas air tanah pada akuifer diperoleh menggunakan metode geolistrik
konfigurasi Schlumberger. Metoda geolistrik tahanan jenis (resistivity) merupakan
salah satu metoda geofisika yang bisa membantu digunakan untuk memetakan
resistivitas bawah permukaan. Metoda ini cukup baik dikaitkan dengan keberadaan
air di bawah permukaan karena lapisan tanah dan batuan yang terisi air sangat mudah
mengalirkan arus listrik atau bersifat konduktif. (Hendrajaya dan Arif, 1990).
Tujuan penelitian ini adalah membuat pemodelan pencemaran air tanah di Kota
Gorontalo. Pemodelan pencemaran air tanah berdasarkan analisis akuifer dan analisis
parameter fisik dan kimia air tanah. Analisis akuifer untuk mengetahui kuantitas air
tanah menggunakan metode geolistrik. Analisis parameter fisik dan kimia untuk
mengetahui kualitas air tanah menggunakan UV-Vis.
2

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah artikel ilmiah, model air
tanah di Kota Gorontalo, dan rekomendasi kebijakan terhadap pemerintah Kota
Gorontalo terkait eksploitasi air tanah di Kota Gorontalo.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Geologi Regional Daerah Penelitian
2.1.1 Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentang alam (landform)
atau bentuklahan, proses-proses yang mempengaruhinya, asal mula pembentukannya
(genesis),dan kaitannya dengan lingkungan dalam ruang dan waktu. Menurut
Thornbury (1969), faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan bentangalam
adalah proses, stadia, jenis batuan dan struktur geologi yang terdapat pada daerah
tersebut.
Satuan bentuklahan dapat mencerminkan aliran air tanah. Satuan morfologi
yang tersusun di Gorontalo yaitu satuan bentangalam pedataran, satuan bentangalam
bergelombang, dan satuan bentangalam perbukitan bergelombang.
Satuan bentangalam pedataran memiliki ciri topografi yang relatif datar dengan
presentase kemiringan lereng berkisar antara 0 – 2 % atau 1 – 5° dengan beda tinggi
kurang dari 5 meter. Proses morfogenesa bentangalam ini dipengaruhi oleh proses
fluviatil (aktivitas sungai), marine (aktivitas laut) dan lakustrin (aktivitas danau).
Satuan bentangalam bergelombang digambarkan oleh pola kontur yang agak
rapat dan dengan lereng yang bergelombang. Beda tinggi berkisar 5 – 75 meter
dengan kelerengan 3 - 14 % atau 10 – 20°. Satuan bentangalam perbukitan
bergelombang digambarkan oleh pola kontur yang agak rapat dan dengan lereng yang
agak curam. Sudut lereng berkisar antara 14-55% atau sekitar 25 - 55°dengan beda
tinggi 75 - 500 meter.
Dari ketiga pembagian satuan geomorfologi di atas dapat mengontrol kajian air
tanah daerah Gorontalo, dimana Satuan Bentangalam pedataran yang berpotensi
memiliki tatanan air tanah karena disusun oleh batuan sedimen. (Arifin dan Kasim,
2012).
2.1.2 Statigrafi
Pengelompokan statigrafi didasarkan pada sistem batuan, untuk mempermudah
pemberian aturan dan hubungan batuan yang satu terhadap lainnya. Kelompok
bersistem tersebut dikenal sebagai Satuan Stratigrafi. Stratigrafi regional daerah
gorontalo berdasarkan peta geologi oleh Apandi dan Bachri (1997), yaitu
batugamping terumbu, batuan gunungapi pinogu, diorit bone dan endapan danau.
Batugamping terumbu (Ql), Batugamping terumbu terangkat, batugamping
klastik dengan komponen utama koral, setempat berlapis, dapat dijumpai pada daerah
pantai selatan, derah pantai utara serta termasuk pada jenis sedimen biologi, yang
3

merupakan suatu susunan dari rangka-rangka organisme yang terdiri atas algae,
koral, moluska, dan foraminifera (Apandi dan Bachri, 1997).

Gambar 1. Peta Geologi Regional Lembar Kotamobagu (Apandi dan Bachri, 1997)
Batuan gunungapi pinogu (Tqpv) Tuf, tuf lapilli, breksi dan lava. Breksi
gunungapi di Pegunungan Bone, Gunung Mongandalai dan Pusian bersusunan
andesit piroksin dan dasit. Tuf yang tersingkap di Gunung Lemibut dan Gunung
Lolombulan umunya batuapung, kuning muda, bebutir sedang – kasar, diselingi oleh
lava bersusunan menengah samapi basa. Tuf dan tuf lapilli di sekitar Sungai Bone
bersusunan dasitan. Lava berwarna kelabu muda – kelabu tua, pejal, umumnya
bersusunan andesit piroksin. Satuan ini secara umum termampatkan lemah sampai
sedang, umumnya diduga pliosen-plistosen (Apandi dan Bachri, 1997).
Endapan danau (Qpl) satuan ini dikuasai oleh batulempung kelabu, batupasir,
dan kerikil dikuasai oleh batulempung abu-abu kecoklatan; setempat mengandung
sisa tumbuhan dan lignit. Batupasir berbutir halus sampai kasar serta kerikil dijumpai
dibeberapa tempat. Satuan ini termampatkan lemah, menempati daerah Lembah
Paguyaman dan disekitar Danau Limboto. Ketebalannya mencapai 94 m, dengan alas
batuan diorit (Apandi dan Bachri, 1997).
Diorit bone (Tmb) tersusun atas diorit kuarsa, diorit, granodiorit, granit. Diorit
kuarsa banyak dijumpai di daerah Sungai Taludaa, dengan keragaman diorite,
granodiorit dan granit. Sedang granit umumnya dijumpai di daerah Sungai Bone.
4

Satuan ini menerobos Batuan Gunungapi Bilungala maupun formasi Tinombo. Umur
satuan ini sekitar miosen akhir (Apandi dan Bachri,1997).
2.1.3 Struktur Geologi
Strukutur geologi yang dapat diamati di lapangan pada pencitraan jauh antara
lain berupa sesar dan lipatan. Sesar normal arahnya kurang beraturan, namun di
bagian barat lembar cenderung berarah lebih –kurang timur- barat. Sesar mendatar
berpasangan dengan arah UUB – SST (sesar menganan) dan UUT – SSB (sesar
mengiri). Sesar mendatar terbesar adalah Sesar Gorontalo yang berdasarkan analisis
kekar penyertanya meunjukkan arah pergeseran menganan. (Apandi dan Bachri,
1997)
Beberapa zona sesar naik bersudut sekitar 30o dan dapat di amati di beberapa
tempat, khususnya pada batuan Gunung Api Bilungala. Daerah pemetaan telah
mengalami lebih dari satu kali perioda tektonik kompresi yang menghasilkan lipatan.
Bongkahan batuan terkersikkan berukuran sampai 5 meter yang dijumpai di beberapa
tempat di hulu Dutuna Iya (cabang kiri Sungai Taludaa), dan diperkirakan berasal
dari Formasi Tinombo, menunjukkan paling sedikit 2 kali pelipatan. Pelipatan tua
menghasilkan lipatan isoklinal yang kemudian mengalami pelipatan ketat – terbuka
oleh pelipatan yang lebih muda. (Apandi dan Bachri, 1997)
Berdasarkan pengukuran jurus dan kemiringan pada perselingan batuan gunung
api dan sedimen di daerah Sungai Sogitia Kiki, Sungai Tombuililato maupun Sungai
Bilungala didapatkan pelipatan terbuka dengan kemiringan sayap sekitar 30o dan
sumbu berarah hampir timur–barat. Lava bantal yang dijumpai di Sungai Sogitia Kiki
juga menunjukkan pelipatan terbuka (Apandi dan Bachri, 1997).
Struktur geologi pada lokasi penelitian berarah baratlaut – tenggara dan timur
barat. Struktur yang beraarah baratlaut – tenggara memotong batas litologi batuan
gunungapi bilungala (Tmbv), endapan danau (Qpl), dan batugamping terumbu (Ql)
sedangakan yang berarah timur – barat memotong batas litologi batuan gunungapi
bilungala (Tmbv), endapan danau (Qpl), dan diorit bone (Tmb) (Apandi dan Bachri,
1997).
2.2 Air Tanah
Air adalah semua air yang terdapat pada di atas, ataupun di bawah permukaan
tanah seperti air hujan, laut, air permukaan. Air tanah adalah air yang berada dalam
lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah ini merupakan salah
satu sumber air, ada saatnya air tanah ini bersih tetapi terkadang keruh sampai kotor,
tetapi pada umumnya terlihat jernih (Sutandi, 2012).
Proses terbentuknya air tanah yaitu berasal dari air laut karena panas matahari,
air laut berubah menjadi uap air. Oleh angin uap air tersebut ditiup ke atas daratan,
pada tempat yang berelevasi tinggi uap tersebut akan mengalami pemampatan, dan
setelah titik jenuhnya terlampaui akan jatuh kembali ke bumi sebagai air hujan. Air
5

hujan sebagian besar akan mengalir di permukaan sebagai air permukaan seperti
sungai, danau, atau rawa. Sebagian kecil akan meresap ke dalam tanah, yang bila
meresap terus hingga zona jenuh akan menjadi air tanah. Bagian yang meresap dekat
permukaan akan diuapkan kembali lewat tanaman yang kita kenal dengan
evapotranspiration. Penguapan evaporation terjadi langsung pada tubuh air yang
terbuka (Sutandi, 2012).
Air yang berkumpul di bawah permukaan bumi disebut akuifer. Akuifer adalah
lapisan bawah tanah yang mengandung air dan mampu mengalirkan air. Hal ini
disebabkan karena lapisan tersebut bersifat permeable yang mampu mengalirkan air
baik karena adanya pori-pori pada lapisan tersebut ataupun memang sifat dari lapisan
batuan tertentu (Sutandi, 2012).
2.3 Pencemaran Air Tanah
Air dianggap tercemar jika beberapa zat atau kondisi hadir sedemikian rupa
sehingga air tidak dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Olaniran (1995)
mendefinisikan pencemaran air sebagai kehadiran polutan (bahaya) dalam jumlah
yang berlebihan dalam air sedemikian rupa yang menyebabkan air tidak dapat
digunakan untuk minum, mandi, memasak atau penggunaan lainnya. Polusi adalah
masuknya kontaminan ke dalam lingkungan.
Pencemaran terjadi karena adanya aktivitas buangan industri dan komersial,
praktek pertanian, aktivitas manusia sehari-hari dan terutama, moda transportasi. Tiga
jenis utama dari polusi adalah tanah polusi, polusi udara dan polusi air (Owa, 2013).
2.4 Geolistrik Tahanan Jenis

Gambar 2. Konfigurasi Schlumberger (Todd, 1980).


6

Geolistrik adalah metode yang sering digunakan untuk meneliti air tanah dari
permukaan bumi dalam bidang hidrogeologi. (Todd, 1980). Geolistrik dapat
mendeteksi perlapisan batuan, pengukuran ini menginjeksikan kuat arus (ampere)
pada titik a dan b, serta diamati perbedaan potensialnya (volt) pada titik MN sehingga
akan diperoleh nilai tahanan jenis (ohm).
Dengan rumus matematisnya :

V = I.R

Keterangan :
I = Besar arus yang dikirim (ampere)
V= Potensial yang diukur (Volt)
R= Tahanan batuan (ohm)

Nilai tahanan jenisnya dapat dipengaruhi oleh hubungan besar nilai tahanan
batuan (R) dengan kedalaman yang diukur (a) serta geometrinya. Susunan elektrode
wenner, faktor koreksi geometrisnya yaitu:

K = π (L2-l2)
2ℓ
Keterangan :
K = Faktor Geometri
L = Jarak titik tengah sampai A atau B
l = Jarak titik tengah sampai M atau N
ℓ = Nilai MN/2

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam penelitian pemodelan pencemaran air tanah
di Kota Gorontalo adalah metode eksplorasi deskriptif. Penelitian meliputi
pengumpulan sampel dari lapangan dan pengamatan di laboratorium. Hasil penelitian
berupa pemodelan pencemaran air tanah yang diperoleh dengan mengolah data air
tanah, data kedalaman muka air tanah, data geologi permukaan dan data geofisika
bawah permukaan.
7

3.2 Tahapan Penelitian


3.2.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi kegiatan pendahuluan sebelum melakukan
pengambilan data lapangan. Adapun tahap persiapan ini terdiri atas beberapa sub
tahapan kegiatan, yaitu :
a. Tahap pembuatan proposal penelitian
Tahap ini meliputi kegiatan pembuatan proposal penelitian yang akan kirim
Pusat PKM dimana proposal ini sebagai syarat untuk melakukan kegiatan penelitian.
b. Tahap pengurusan administrasi
Pengurusan masalah administrasi meliputi pengurusan berupa lampiran-
lampiran yang diperlukan seperti biodata setiap anggota serta dosen pendamping,
justifikasi anggran, pembagian tugas pada setiap anggota, serta lembar pernyataan.
c. Tahap studi pendahuluan
Tahap ini merupakan tahap pendahuluan sebelum melakukan penelitian dan
pengambilan data di lapangan, yang meliputi studi regional daerah penelitian untuk
mengetahui gambaran umum tentang data geologi dan hidrogeologi pada daerah
penelitian. Studi pendahuluan ini juga termasuk untuk menyiapkan pustaka atau
literatur yang berkaitan dengan penelitian.
d. Tahap persiapan perlengkapan lapangan
Tahap persiapan perlengkapan ini meliputi persiapan kelengkapan alat-alat
yang akan digunakan dalam penelitian di lapangan. Alat yang digunakan untuk
penelitian ini adalah Palu Geologi, GPS, Kompas Geologi, rol meter 50 m, dan
Resistivitymeter. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantong sampel,
botol sampel dan peta geologi regional, alat tulis menulis.
3.2.2 Tahap pengambilan data lapangan
Tahapan ini meliputi pengambilan sampel air tanah, kedalaman muka air tanah,
data geologi, dan data geofisika. Pengambilan sampel air tanah dan kedalaman muka
air tanah dilakukan pada sumur warga. Data geologi berupa data geomorfologi,
litologi permukaan, sedangkan untuk data geofisika berupa data litologi bawah
permukaan menggunakan metode geolistrik konfigurasi schlumberger.
3.2.3 Tahap analisis data
Sampel air tanah di analisis dengan Uv-Vis untuk mengetahui parameter kimia
(besi, nitrat, nitrit, fostat). Analisis terhadap parameter fisik sampel air berupa analisis
kekeruhan. Data kedalaman air tanah dianalisis menggunakan software Surfer untuk
memetakan jaring-jaring air tanah (flownet). Analisis data geomorfologi dilakukan
untuk pembagian bentuklahan berdasarkan peta topografi dan hasil observasi
lapangan. Data litologi permukaan dianalisis secara makroskopis untuk mendapatkan
nama batuan. Data geofisika bawah permukaan dianalisis menggunakan software
IP2WIN.
8

3.2.4 Tahap penyusunan laporan


Setelah dilakukan pengolahan data, analisis data, interpretasi data dan
penarikan kesimpulan terhadap bidang yang diteliti, maka dilanjutkan dengan
penulisan laporan akhir, dimana semua data yang telah diolah di tuliskan dalam
bentuk artikel ilmiah.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang Rp. 5.150.000
2. Bahan habis pakai Rp. 3.000.000
3. Perjalanan Rp. 2.735.000
4. Lain-lain Rp. 1.615.000
JUMLAH Rp. 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P
No Jenis Kegiatan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Persiapan proposal

Pengurusan
administrasi
Studi pendahuluan

Persiapan
peralatan lapangan
2 Pengolahan Data
lapangan
3 Analisis
laboratorium
4 Pengolahan data
9

5 Penyusunan
laporan
6 Presentase laporan

BAB 5. DAFTAR PUSTAKA


Apandi, T. dan Bachri, S. 1997. Peta Geologi Regional Lembar Kotamobagu. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung.
Arifin, Y.I & Kasim, M. 2012. Pemetaan Zonasi Banjir Kota Gorontalo Untuk
Mitigasi Bencana. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Gorontalo,
Gorontalo.
Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo. 2015. Jumlah dan Laju Pertumbuhan
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota. Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo.
Gorontalo.
Bachri, S., Sukido, dan Ratman, N. 1993. Peta Geologi Regional Lembar Tilamuta.
Pusat Penelitian dan pengembangan Geologi. Bandung.
Sadjab, B.A. As’ari, dan Tanauma, A. 2012. Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar
Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan
Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis. Laporan Penelitian.
Universitas Samratulangi, Manado.
Grand, W.E., E.K. Pedersen dan S.L.Martin. 1977. Ecology and Natural Resources
Management. System Analysis and Simulation. John Wiley and Sons. New
York.
Hendrajaya, L. dan Arif, I. 1990. Geolistrik Tahanan Jenis, Monograf: Metode
Eksplorasi. Laporan Penelitian. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Purnama, S. 2007. Model Pencemaran Air Tanah di Kota Yogyakarta. Majalah
Geografis Indonesia. 21 (2) : 123-125
Kurniawan, R. 2004. Eksplorasi Air tanah Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan
Jenis (Resistivity). Laporan Penelitian. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Mahmud, M. 2015. Kajian Spasial Karakteristik Kualitas Air Tanah Dangkal Sebagai
Sumber Air Minum Masyarakat Kota Gorontalo. Laporan Penelitian.
Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.
Olaniran N.S. 1995. Environment and Health: An Introductio, in Olaniran, N.S. etal
(Ed) Environment and Health. Lagos. Micmillan Nig. Pub. Co for NCF, 34-
151. Nigeria.
Owa F.D, 2013. Water Pollution: Sources, Effects, Control and Management.
Department of Integrated Science, Federal College of Education, Okene,
Kogi State. Nigeria.
Sutandi M.C, 2012. Air Tanah. Universitas Kristen Maranatha. Bandung
10

Thornbury, W.D., 1969. Principles of Geomorphology. Second edition. John Wiley &
Sons. New York.
Todd, D.K, 1980. Ground water. John Wiley and Sons. New York
Rahmawati, Y. Irianto, S. dan Karmadi, M.A 2014. Geologi Daerah Peguyangan Dan
Potensi Sumber daya Bahan Galian Pasir Daerah Lenggerong Kecamatan
Bantar bolang Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas
Teknik Universitas Pakuan, Bogor.
Wuryadi. 1982. Penelitian Kualitas Air Sumur Gali di Kota Yogyakarta Bagian
Selatan dan Kemungkinan Pengaruh Lingkungan Permukiman. Buletin ASAI
(1) 4:29-39.
17

Lampiran 2. Justifikasi anggaran kegiatan

Tabel 3. Biaya Peralatan Penunjang


Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian
Satuan (Rp)

Digunakan untuk
Kompas
mengukur struktur 2 50.000 100.000
Geologi
geologi
Digunakan untuk
GPS Oregon mengambil
2 50.000 100.000
550 koordinat di
lapangan
Digunakan untuk
Palu mempermudah
2 50.000 100.000
Geologi pengambilan
sampel
Digunakan untuk
Print peta membantu
5 20.000 100.000
A3 pengamatan pada
lokasi penelitian.
Analisis Digunakan untuk
Laboratoriu menguji kualitas 22 250.000 5.500.000
m (UV-Vis) sampel air tanah.
Digunakan untuk
Roll Meter mengukur luas 2 25.000 100.000
penyebaran batuan
digunakan untuk
1 set
mengetahui
Resisityvity 7 250.000 1.750.000
litologibawah
meter
permukaan

SUB TOTAL (Rp) 7.750.000


18

Tabel 4. Biaya Bahan Habis Pakai

Harga

Jumlah
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Satuan (Rp)
(Rp)

Digunakan untuk menguji


HCl 2 60.000 120.000
kandungan sampel

Kertas Digunakan untuk mencetak


2 30.000 60.000
HVS A4 file-file penunjang penelitian

Digunakan untuk mengisi tinta


Tinta Print 4 30.000 120.000
printer
Alat Tulis Digunakan untuk mencatat data
5 20.000 100.000
Menulis lapangan
Digunakan untuk tempat
Botol
sampel yang diambil dari 22 5000 110.000
sampel
lokasi penelitian

Baterai Digunakan untuk menunjang


10 25.000 250.000
GPS penggunaan GPS

Digunakan untuk keperluan di


Logistik 100 20.000 2.000.000
lapangan

SUB TOTAL (Rp) 2.760.000


19

Tabel 5. Biaya Perjalanan

Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian
Satuan
(Rp)
Untuk perjalanan
dari Kota
Sewa mobil 2 500.000 1.000.000
Gorontalo kelokasi
penelitian
Sebagai bahan
Bensin 50 6.500 325.000
bakar untuk mobil
SUB TOTAL (Rp) 1.325.000

Tabel 6. Biaya Lain - lain


Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian
(Rp)
Dilakukan setelah
Penjilidan selesai melakukan
6 5000 30.000
laporan penelitian dan
menyusun laporan
Digunakan untuk
Publikasi/Se biaya
1 500.000 500.000
minar publikasi/seminar
hasil penelitian
SUB TOTAL (Rp) 530.000
Total Pengusulan 12.365.000
20

Lampiran 3. Susunan organisasi tim dan pembagian tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/mi
nggu)
1 Siti Teknik Geodinam Bertanggung jawab
Suhartini S. Geologi ika 2 dalam pelaksanaan
Napu/ penelitian.
471 415 007 Mengkoordinir
jalannya penelitian di
1 daerah penelitian dan
analisis di
Laboratorium
Melakukan rapat
bersama anggota pada
1 setiap minggu dan
sebelum melaksanakan
kegiatan.
Merencanakan kegiatan
1 penelitian di lapangan
dan di laboratorium
Melakukan penelitian
lapangan, analisis
laboratorium,
pengolahan data
5 geologi berupa struktur
yang terdapat pada
lokasi penelitian
bersama-sama dengan
anggota,

2 Anggun Teknik Geofisika Bersama-sama dengan


Farwati M. Geologi ketua dalam
1
Abdullah/ melaksanakan
471 415 006 penelitian
Melakukan rapat
bersama dengan ketua
1 pada setiap minggu
dan sebelum
melakukan kegiatan
Melakukan penelitian
lapangan dengan
menggunakan metode
geolistrik (Konfigurasi
5
schlumberger),
pekerjaan laboratorium,
pengolahan data, dan
pelaporan bersama-
21

sama dengan ketua


Melakukan
1 dokumentasi kegiatan
penelitian
3 Mohamad Teknik Hidrogeol Bersama-sama dengan
Riski Geologi ogi ketua dalam
1
Rahman/ melaksanakan
471 413 017 penelitian.
Melakukan rapat
bersama dengan ketua
1 pada setiap minggu dan
sebelum melakukan
kegiatan.
Melakukan interpretasi
peta topografi dan
1
geologi daerah
penelitian
Melakukan penelitian
lapangan, pekerjaan
laboratorium,
5
pengolahan data, dan
pelaporan bersama-
sama dengan ketua
Membuat peta hasil
penelitian dengan
menggunakan software
3 Surfer untuk
memetakan jaring-
jaring air tanah
(flownet).
4 Indrawan/ Pendidikan Sistem Bersama-sama dengan
451 416 002 geografi Informasi ketua dalam
1
Geografis melaksanakan
penelitian
Melakukan rapat
bersama dengan ketua
1 pada setiap minggu dan
sebelum melakukan
kegiatan
Membuat gambaran
lokasi penelitian
1
melalui sistem
informasi geografis.
Melakukan penelitian
lapangan, pekerjaan
5 laboratorium,
pengolahan data, dan
pelaporan bersama-
22

sama dengan ketua

Membuat peta
pencemaran air tanah
dari hasil penelitian
3
dengan menggunakan
sistem informasi
geografis.
1 Bersama-sama dengan
Jefrin
Kimia ketua dalam
5 Akume/ 442 Kimia
Fisik melaksanakan
415 016
penelitian
1 Melakukan rapat
bersama dengan ketua
pada setiap minggu dan
sebelum melakukan
kegiatan
1 Membuat gambaran
mengenai unsur kimia
pada sampel air tanah
sebelum penelitian.
5 Melakukan penelitian
lapangan, pekerjaan
laboratorium,
pengolahan data, dan
pelaporan bersama-
sama dengan ketua
3 Membuat data hasil
penelitian yang telah
dianalisis
dilaboratorium (sifat
kimia fisik pada sampel
air tanah).

Anda mungkin juga menyukai