Anda di halaman 1dari 11

FULL DAY SCHOOL

Kelompok 3 (Kontra)
Susanty Ismail
Siti Napu
Rekawati Junus
Desriyanti Ahmad
Amna
Lisdawati Tumu

Apa itu
Sekolah?
Sekolah merupakan tempat kedua
untuk mendidik anak setelah keluarga.
Sekolah menjadi tempat bagi anak
didik untuk belajar dan mempelajari
banyak hal. Sekolah adalah ruang
aktualisasi diri untuk menumbuhkan
semangat hidup dan mengembangkan
minat serta bakat yang dikehendaki.

Apa itu Full Day


School?
Kata full day school berasal dari bahasa
inggris yakni dari kata full day dan school.
Full day artinya hari penuh dan kata
school artinya sekolah. Full day school
berarti sekolah sepanjang hari atau proses
belajar mengajar yang diberlakukan dari
pukul 07.00-15.30 WIB. Dengan durasi
istirahat setiap dua jam sekali.

Full day school yang dimaksud


adalah program sekolah di mana
proses pembelajaran dilaksanakan
sehari penuh di sekolah. Dengan
kebijakan seperti ini maka waktu dan
kesibukan anak-anak lebih banyak
dihabiskan di lingkungan sekolah
daripada di rumah. Anak-anak dapat
berada di rumah lagi setelah
menjelang sore.

Kelemahan atau
kekurangan
Full Day School
1) Sistem full day school acapkali
menimbulkan rasa bosan pada
siswa.
Sistem pembelajaran dengan pola
full day school membutuhkan
kesiapan baik fisik, psikologis,
maupun intelektual yang bagus.
Jadwal kegiatan pembelajaran
yang padat dan penerapan sanksi

2) Sistem full day school memerlukan


perhatian dan kesungguhan
manajemen bagi pengelola, agar
proses pembelajaran pada lembaga
pendidikan yang berpola full day
school berlangsung optimal, sangat
dibutuhkan perhatian dan curahan
pemikiran terlebih dari pengelolaannya,
bahkan pengorbanan baik fisik,
psikologis, material dan lainnya.

Dampak negatif
penerapan Full Day
School

Dapat membuat siswa stress dan


kelelahan
mengurangi keleluasaan siswa
melakukan hal-hal yang mereka
sukai
Dapat mengurangi intensitas anak
dalam bersosialisasi dengan orang
tua dan teman sebayanya
Menambah besarnya uang saku

mengurangi waktu seorang guru untuk


melakukan evaluasi belajar-mengajar
serta merencanakan program untuk
pelajaran hari berikutnya
Kurangnya fasilitas sekolah yang
memadai
menimbulkan peluang terjadinya
kekerasan, perpeloncoan, dan
eksploitasi siswa oleh guru, karena guru
dan siswa berada dalam suasana lelah
seharian di lingkungan sekolah.

Menurut psikolog anak, Vera


Hadiwidjojo, belajar tidak hanya
secara akademis di sekolah selama
sehari penuh. Ilmu pengetahuan
soal kehidupan dan hal lainnya tidak
melulu didapatkan dari sekolah.

Ilmu dari sekolah bukan satu-satunya


penentu anak kelak menjadi
kompeten, mandiri, dan adaptif
terhadap perkembangan zaman.
Sekolah merupakan salah satu
bagian dalam kehidupan anak, jadi
perlu ada tempat juga untuk
lingkungan lainnya seperti
lingkungan sekitar rumah

Referensi
https://dm1.co.id/soal-full-day-school-ini-usul-kadis-d
ikbud-kab-gorontalo/

http://adabsiana.blogspot.co.id/2016/08/simaklahdampak-bahaya-full-day-school-untuk-anak.html
Moh yamin, Paduan Manjemen Mutu Kurikulum
Pendidikan (Jogjakarta: DIVA press, 2012), hlm. 203
Saefudin, Manajemen Pembelajaran Full Day
School (di SMP Islam Hidayatullah Semarang).
Skripsi (Semarang: IAIN Walisongo, 2011) hlm. 43.

Anda mungkin juga menyukai