LINIER PROGRAMMING
METODE SIMPLEX
A. Studi Kasus :
Sebuah perusahaan konveksi ” Maju Sejahtera ” pada tahun 2010 kebanjiran
order baju anak-anak .
Tiap minggunya perusahaan ini meluncurkan produknya. Untuk 1 minggu
kedepan perusahaan Maju Sejahtera memproduksi dua jenis baju tidur anak-
anak , untuk anak laki-laki dan anak perempuan. Untuk setiap lusinnya
diperluhkan 6 rol kain untuk baju anak laki-laki dan 5 rol kain untuk baju anak
perempuan . Setiap harinya rol kain yang tersedia dari berbagai warna dan
corak adalah 30 rol kain . Untuk pekerja dibagi menjadi dua bagian . Pada
pembuatan baju anak laki-laki tiap pekerja bisa menyelesaikan 12 potong baju
dalam 2 jam dan untuk pembuatan baju anak perempuan dibutuhkan waktu 3
jam dalam tiap lusinnya. Untuk produksi hingga minggu depan pekerja baju
perempuan memiliki waktu sebanyak 15 jam sedangkan pekerja baju anak
laki-laki memiliki waktu sebanyak 8 jam . Tiap lusinnya baju tidur anak –
anak ini mendatangkan keuntungan sebesar $3 untuk baju tidur anak laki-laki
dan $5 untuk baju tidur anak perempuan. Untuk mendapatkan keuntungan
maksimum berapakah jumlah baju tidur anak laki-laki dan perempuan yang
harus di produksi ?
B. Bentuk Matematis
• Maksimumkan F = 3X1 + 5X2
Keterangan : X1 = Jumlah baju tidur anak lelaki yang diproduksi
X2 = Jumlah baju tidur anak perempuan yang diproduksi
• Batasan (constrain)
Jam Kerja X1 : G1 = 2X1 £8
Jam Kerja X2 : G2 = 3X2 £ 15
Rol Kain : G3 = 6X1 + 5X2 £ 30
1
Linier Programming Method Simplex
Fungsi tujuan
Langkah 2:
Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel
Beberapa Istilah dalam Metode Simplek
• NK adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda sama dengan
( =). Untuk batasan 1 sebesar 8, batasan 2 sebesar 15, dan batasan 3 sebesar
30.
• Basis Variabel adalah variabel yang nilainya sama dengan sisi kanan dari
persamaan. Pada persamaan 2X1 + S1 = 8, kalau belum ada kegiatan apa-apa,
berarti nilai X1 = 0, dan semua kapasitas masih menganggur, maka
pengangguran ada 8 satuan, atau nilai S1 = 8. Pada tabel tersebut nilai variabel
dasar (S1,S2,S3) pada fungsi tujuan pada tabel permulaan ini harus 0, dan
nilainya pada batasan-batasan bertanda positif .
2
Linier Programming Method Simplex
BV F X1 X2 S1 S2 S3 NK
F 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 3 0 1 0 15
S3 0 6 5 0 0 1 30
Keterangan
BV F X1 X2 S1 S2 S3 NK
(Indeks)
F 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 3 0 1 0 15
S3 0 6 5 0 0 1 30
Jika suatu tabel sudah tidak memiliki nilai negatif pada baris fungsi tujuan,
berarti tabel itu tidak bisa dioptimalkan lagi (sudah optimal).
3
Linier Programming Method Simplex
angka terkecil. Dalam hal ini batasan ke-2 yang terpilih sebagai baris kunci. Nilai
yang masuk dalam kolom kunci dan juga masuk dalam baris kunci disebut angka
kunci
Keterangan
BV F X1 X2 S1 S2 S3 NK
(Indeks)
F 1 -3 -5 0 0 0 0 -
S1 0 2 0 1 0 0 8 8/0= ~
S2 0 0 3 0 1 0 15 15/3=5
S3 0 6 5 0 0 1 30 30/5=6
Baris Baru = Baris Lama – (Koefisien pada baris kunci * Nilai baru baris kunci )
4
Linier Programming Method Simplex
Pada Baris F
Baris Lama : ( -3 -5 0 0 0 0 )
Koef * NBBK : -5 ( 0 1 0 1/3 0 5 )
Baris Baru : -3 0 0 5/3 0 25
Baris S1
` Baris Lama : (2 0 1 0 0 8)
Koef*NBBK : 0( 0 1 0 1/3 0 5 )
Baris Baru : 2 0 1 0 0 8
Baris S3
Baris Lama : ( 6 5 0 0 1 30 )
Koef*NBBK : 5 ( 0 1 0 1/3 0 5 )
Baris Baru : 6 0 0 -5/3 1 5
Tabel 5 :
BV F X1 X2 S1 S2 S3 NK Keterangan
F 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 1 0 1/3 0 5
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5
BV F X1 X2 S1 S2 S3 NK Keterangan
F 1 -3 0 0 0/3 0 25 -
S1 0 2 0 1 0 0 8 8/2=4
S2 0 0 1 0 1/3 0 5 5/0= ~
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5 5/6
F 1
S1 0
S2 0
5
Linier Programming Method Simplex
Angka
Kunci
0/6 6/6 0/6 0/6 (-5/3)/6 1/6 5/6
BKB 3 3 3 3
Nilai Baru :
Untuk F :
[-3 0 0 5/3 0, 25 ]
(-3) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)
Nilai baru = [0 0 0 5/6 ½, 271/2]
Untuk S1
[2 0 1 0 0, 8]
(2) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)
Nilai baru = 0 0 1 5/9 -1/3, 61/3]
Untuk S3
[0 1 0 1/3 0, 5]
(0) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)
Nilai baru = 0 1 0 1/3 0, 5]
BV F X1 X2 S1 S2 S3 NK
F 1 0 0 0 5/6 ½ 271/2
S1 0 0 0 1 5/9 -1/3 61/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
6
Linier Programming Method Simplex
Baris pertama (F) tidak ada lagi yang bernilai negatif. Sehingga tabel tidak
dapat dioptimalkan lagi dan tabel tersebut merupakan hasil optimal