Anda di halaman 1dari 20

COVER

Daftar isi
Kata pengantar
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Akuntansi adalah keseluruhan pengetahuan dan fungsi yang berhubungan dengan


penciptaan, pengesahan, pencatatan, pengelompokan, pengolahan, penyimpulan,
penganalisaan penafsiran dan penyajian informasi yang dapat dipercaya dan penting artinya,
secara sistematis. mengenai transaksi-transaksi yang sedikit-sedikitnya bersifat finansial, dan
yang diperlukan untuk pimpinan dan operasi sesuatu badan dan untuk laporan-laporan yang
harus diajukan mengenai hal tadi guna memenuhi pertanggung jawaban yang bersifat
keuangan atau lainnya. (Paul Mc Grady)
Sedangkan Rumah sakit merupakan bagian dari suatu organisasi sosial dan kesehatan
dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang
dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan standar
pelayanan rumah sakit, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis,
penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan, dan penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahan di bidang kesehatan.

Sejalan dengan aturan UU No 44/2009 tentang Rumah Sakit tersebut, pada tahun
2011 diharapkan seluruh Rumah Sakit sudah menjadi Badan Layanan Umum ataupun Badan
Layanan Umum Daerah. Dengan meningkatnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),
diharapkan dana yang bisa dikelola Rumah Sakit pun semakin besar dan mampu mencukupi
kebutuhan Rumah Sakit guna melakukan pelayanan kepada masyarakat.

Paradigma baru tentang pengelolaan keuangan negara sesuai dengan paket peraturan
perundang-undangan di bidang keuangan negara, mengandung tiga kaidah manajemen
keuangan Negara, yaitu: orientasi pada hasil (mutu layanan), profesionalitas serta
akuntabilitas dan transparansi. (PERSI, 2011)

Pemerintah menekankan kepada seluruh Rumah Sakit pemerintah agar lebih mandiri
dan otonom dalam bidang keuangan dengan mengeluarkan PP No. 23/2005 dan Permendagri
No 61/2007 yang mengatur tentang pengelolaan keuangan pada BLU dimana semua Rumah
Sakit pemerintah harus berubah statusnya menjadi BLU/BLUD. Hal ini menuntut Rumah
Sakit agar semakin efisien dalam pengelolaan keuangan dengan manajemen yang baik
tentunya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Rumah Sakit?

2. Seperti apa struktur dana di Rumah Sakit?


3. Seperti apa siklus transaksi akuntansi di Rumah Sakit?

4. Bagaimana bentuk laporan keuangan pada Rumah Sakit?

5. Bagaimana implementasi akuntansi Rumah Sakit?

6. Apa kelebihan dan kekurangan Penggunaan Akuntansi Rumah Sakit?

1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

Tujuan dari makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui apa itu akuntansi Rumah Sakit

2. Untuk memahami mengenai struktur dana di Rumah Sakit

3. Untuk mengetahui siklus transaksi akuntansi di Rumah Sakit

4. Untuk mengetahui bentuk laporan keuangan di Rumah Sakit

5. Untuk Mengetahui penerapan akuntansi di Rumah Sakit

6. Untuk memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan akuntansi Rumah Sakit


Bab 2

Pembahasan

2.1 Pengertian Akuntansi Rumah Sakit

Secara umum akuntansi tidak lepas dari biaya (cost), dengan perhitungan biaya yang berbeda
akan menghasilkan akuntansi biaya yang berbeda pula serta berdampak pada pengambilan
keputusan yang berbeda. Dengan demikian untuk pengambilan keputusan yang tepat serta
keberhasilan perencanaan diperlukan sistem dan pelaksanaan akuntansi Rumah Sakit secara
optimal. Fungsi utama akuntansi di Rumah sakit adalah sebagai sumber informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dan perencanaan untuk
keberhasilan pengembangan Rumah Sakit. Sistem akuntansi Rumah Sakit Pemerintah
bertujuan untuk memberikan pengendalian dan pengawasan terhadap jalannya keuangan
rumah sakit, terlebih lagi saat ini Rumah Sakit telah ditetapkan sebagai Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) ataupun sebagai Badan Layanan Umum yang penerimaannya harus
disetor ke Negara melalui Kantor Kas Negara. Dan membantu dalam upaya memantau
peningkatan perkembangan kinerja dan nilai Rumah Sakit.

2.2 Struktur Dana Rumah Sakit

Struktur dana di Rumah Sakit terbagi menjadi dua, yaitu dana terikat dan dana tidak terikat.
Dana terikat merupakan sebuah dana yang dalam penggunaannya diatur atau dibatasi
penggunaannya oleh pihak pemberi dana. Dalam pembatasannya pun dana terikat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu dana terikat sementara waktu (Temporary Restricted Fund) yang
merupakan dana dengan pembatasan temporer, dan dana terikat permanen (Permanently
Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan permanen.

Sedangkan yang selanjutnya yaitu dana tidak terikat (Unrestricted Fund) merupakan dana
yang sama sekali tidak diberi batasan dalam hal penggunaannya pada suatu tujuan tertentu.
Dana ini seperti halnya Dana Umum (General Fund) di pemerintahan atau Dana Lancar
Tidak Terikat (Unrestricted Current Fund) dalam akuntansi universitas yang dibentuk untuk
menjalankan operasi organisasi sehari-hari.

Tidak ada PSAK khusus yang mengatur standar akuntansi untuk rumah sakit. PSAK
yang paling cocok untuk sementara waktu digunakan adalah PSAK 45 tentang organisasi
nirlaba.
2.3 Siklus transaksi Rumah Sakit

Siklus
Pendapatan, Siklus
Laporan
Transaksi Pengeluaran, Pelaporan
Keuangan
Pelayanan, Keuangan
Keuangan.

1.Siklus pendapatan berupa pemberian jasa kesehatan dari rumah sakit dan penerimaan
pembayaran dari pemberian jasa tersebut.

2.Siklus pengeluaran berupa pembelian barang atau jasa dari pihak lain.

3.Siklus pelayanan terkait dengan transformasi sumber daya rumah sakit menjadi jasa
pelayanan rumah sakit.

4.Siklus keuangan terkait dengan perolehan dan pengelolaancapital fund(dana modal),


sepertimodal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber dana jangka
panjang.

5.Siklus pelaporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi (operating cycle)
sebagaimanaempat siklus pertama di atas. Siklus ini memperoleh data operasi dan akuntansi
dari siklus yanglain dan memprosesnya menjadi laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi umum.

2.4 Laporan Keuangan Rumah Sakit

2.4.1 Neraca
Neraca rumah sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi maupun proses
penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca perusahaan
yang sering kita kenal di sektor komersil. Namun demikian ada beberapa hal yang secara
khusus perlu diperhatikan, antara lain :
a. Kas. Jumlah kas yang tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada Dana Terikat yang
tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi (misalnya, kas yang terdapat pada Dana
Pembangunan dan Dana Abadi).

b. Piutang. Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi.
Dengan demikian, dibuat penyajian tentang "penyisihan piutang tak tertagih." Rumah sakit
biasanya juga memberikan pelayanan sosial, yaitu pelayanan kesehatan cuma-cuma bagi
pasien yang dapat menunjukkan bahwa ia tidak mampu membayar menurut kriteria yang
telah ditetapkan rumah sakit. Dalam kasus ini, layanan yang diberikan tidak memenuhi
syarat untuk diakui baik sebagai piutang maupun pendapatan dalam laporan keuangan
rumah sakit.

c. Investasi. Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada nilai
wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian. Hasil dari investasi
yang tidak dibatasi (unrestricted) harus diklasifikasikan sebagai perubahan saldo dana
pada laporan operasi rumah sakit.

d. Aktiva Tetap. Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresiasinya dalam
Dana Umum. Hal ini berbeda dengan kebanyakan entitas pemerintahan yang melakukan
pencatatan aktivanya dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu.
e. Aktiva yang Disisihkan. Klasifikasi aktiva terikat (resticted assets) hanya diberikan pada
dana yang penggunaannya dibatasi oleh pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori
dana tersebut. Jadi, aktiva yang ditetapkan untuk tujuan tertentu oleh pihak internal rumah
sakit dan dikendalikan sendiri tidak diklasifikasikan sebagai aktiva terikat (restncted
assefs), namun dianggap sebagai aktiva yang disisihkan (limited assets). Aktiva yang
disisihkan ini adalah sumber daya yang sebelumnya dijelaskan sebagai board designated
resources.

f. Utang Jangka Panjang. Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca. Hal ini berbeda
dengan kebanyakan entitas pemerintahan yang melakukan pencatatan utang jangka
panjangnya dalam suatu dana atau kelompok dan tertentu.

g. Saldo Dana. Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang telah dijelaskan, Saldo Dana
yang dimiliki oleh rumah sakit dipisahkan menjadi
 terikat (unresticted) yang dapat digunakan dengan bebas sesuai kebijaksanaan dari rumah
sakit,
 terikat sementara waktu (temporarily restricted) yang baru dapat digunakan ketika
kriteria tertentu dari pihak sponsor terpenuhi, dan
 terikat permanen (permanently resticted) yang dikelola dan hanya dapat digunakan hasil-
nya saja.

1. Laporan Operasi
Untuk rumah sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam Laporan Operasi
(statement of operations). Laporan ini mencakup pendapatan, beban, untung dan rugi, serta
transaksi lainnya yang memengaruhi saldo dana selama periode ber-jalan. Dalam laporan
operasi harus dinyatakan suatu indikator kinerja seperti halnya laba bersih dalam perusahaan,
yang melaporkan hasil kegiatan operasi rumah sakit selama periode berjalan. Indikator
kinerja ini harus mencakup baik laba/rugi operasi selama periode berjalan maupun laba lain
yang diperoleh selama operasi berjalan. Contoh laba lain yang dimaksud adalah pendapatan
investasi (baik yang telah direali-sasi maupun belum direalisasi). Judul dari indikator kinerja
ini misalnya "Surplus Pendapatan dan Sumbangan Lainnya atas Belanja."
Perubahan lainnya dalam saldo dana selama periode berjalan. harus dilaporkan setelah
indikator kinerja, misalnya transfer-transfer yang terjadi secara internal antar dana yang ada.
Berikut adalah pos-pos lain yang juga perlu menjadi perhatian.
a. Pendapatan Jasa Pasien. Pendapatan dari pasien dihitung pada jumlah bruto dengan
menggunakan tarif standar. Jumlah tersebut kemudian dikurangi dengan penyesuaian kon-
traktual (contractual adjustments) menjadi Pendapatan Bersih Jasa Pasien.

b. Penyesuaian Kontraktual. Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ke-tiga


dalam proses penggantian pembayaran medis. Perubahaan asuransi biasanya meng-ganti
kurang dari jumlah tarif standar penuh untuk jasa medis yang disediakan bagi pasien yang
menjadi tanggungan asuransi. Meskipun rumah sakit memiliki tarif standar untuk jasa-jasa
yang diberikannya namun rumah sakit bisa saja menjalin kontrak dengan pembayar pihak
ketiga di mana rumah sakit menerima jumlah pembayaran yang lebih rendah untuk jasa-
jasa tersebut. Dalam hal ini, rumah sakit membuat Penyesuaian Kontraktual dari tarif jasa
normalnya.

c. Pendapatan dari Kegiatan Lainnya. Pendapatan dari kegiatan lainnya mencerminkan


pendapatan dari sumber-sumber bukan pasien, seperti kantin dan sewa parker. Pendapatan
tersebut biasanya mencerminkan jumlah bersih dari operasinya, jadi bukan jumlah
brutonya.

d. Transfer Antardana. Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva dalam Dana Terikat
ketika persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsor/donor sudah terpenuhi. Dalam hal
ini, aktiva tersebut harus ditransfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat. Untuk tujuan
pelaporan keuangan, transfer antar dana ini dilaporkan dalam Laporan Operasi sebagai
"Pelepasan Saldo Dana" dan ditunjukkan sebagai penambahan atas Dana Tidak Terikat.

e. Beban Dana Umum. Beban-bebas dalam Dana Umum diakui secara akrual, seperti halnya
nada entitas komersial.

f. Sumbangan. Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk jasa dan ber-
bentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasi yang berbentuk
jasa, maka nilai dari donasi ini biasanya tidak dicatat. Namun, jika terdapat kebutuhan
untuk melakukan pencatatan, maka perkiraan nilai dari donasi jasa dicatat sebagai
sumbangan yang langsung diikuti dengan beban dalam jumlah yang sama. Sedangkan
donasi yang berbentuk aktiva dilaporkan pada nilai wajar pada tanggal diterimanya
sebagai sumbangan. Jika donasi aktiva ini penggunaannya dibatasi oleh pihak
sponsor/donor maka dilaporkan dalam Dana Terikat Sementara atau Dana Terikat
Permanen. Ketika pembatasannya sudah tidak berlaku lagi, maka dilakukan transfer dari
Dana Terikat ke Dana Umum.

2.4.2 Laporan Perubahan Aktiva Bersih


Laporan ini menyajikan perubahan dalarn ketiga kategori aktiva bersih, yaitu Tidak
Terikat, Terikat Sementara, dan Terikat Permanen.

2.4.3 Laporan Arus Kas


Format dari laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk entitas komersial.

2.5 Implementasi Akuntansi Rumah Sakit


Rumah Sakit milik pemerintah menggunakan sistem Cash Basis yaitu suatu sistem yang
hanya mencatat penerimaan dan pengeluaran uang. Sistem ini dipilih karena dinilai sangat
sederhana dan juga tidak memerlukan keahlian tinggi. Selain itu pengawasannya pun lebih
mudah. Penerimaan akan dicatat jika telah diterima uang dan pengeluaran dalam satu tahun
anggaran yang ditentukan.
Selain itu bisa juga menggunakan sistem acrual basis dimana transaksi dan peristiwa
diakui pada saat kejadian, bukan pada saat hak diterima atau dibayar. Dengan kata lain
penghasilan diakui pada saat penyerahan jasa, bukan pada saat kas diterima; dan biaya diakui
pada saat terjadinya, bukan pada saat kas dibayarkan. Rumah Sakit Pemerintah dalam
mengelola keuangannya menggunakan sistem akuntansi yang hasil akhirnya adalah Laporan
keuangan. Walaupun Rumah Sakit Pemerintah berorientasi sosial atau nir laba, namun
dengan perubahan menjadi Unit Swadana, maka mencari laba usaha adalah penting walaupun
bukan menjadi tujuan utama pendirian Rumah Sakit tersebut.
Rumah Sakit Pemerintah menggunakan Laporan Hasil Usaha dalam melaporkan hasil
usahanya, tetapi berbeda dengan badan usaha lainnya atau Rumah Sakit yang berbentuk PT,
pada Rumah Sakit Swadana tidak ada bagian yang diserahkan kepada pemilik sebagai
dividen.
Pembuatan sebuah Neraca juga disebut laporan posisi keuangan yang menunjukkan
kondisi atau posisi keuangan suatu entitas pada suatu tanggal tertentu. Yang dimaksud
dengan posisi keuangan adalah : posisi dari aktiva atau harta, kewajiban dan Modal. Dalam
membuat neraca keuangan rumah sakit menggunakan dua pendekatan yakni pendekatan
pembelanjaan dan pendekatan sumber daya.
Setelah itu di buatlah sebuah Laporan Arus Kas Rumah Sakit yang berisi informasi
tentang arus kas/setara kas masuk dan ke luar selama periode tertentu yang berasal dari
aktivitas operasi, investasi yang berjangka pendek dan pendanaan. Yang bertujuan untuk
menilai kemampuan organisasi Rumah Sakit dalam menghasilkan kas dan menilai kebutuhan
arus kas ke luarnya. Karena dengan membaca laporan arus kas dapat diketahui jumlah kas
yang dihasilkan dalam suatu periode, berapa yang berasal dari kegiatan operasional, investasi
dan pendanaan, berapa jumlah kas yang dikeluarkan untuk supplier, karyawan, membayar
bunga, pengembalian pinjaman dan bagaimana terjadinya SHU dengan penerimaan dan
engeluaran kas.

2.6 Kelebihan dan kekurangan penggunaan akuntansi Rumah Sakit


Dengan adanya penggunaan akuntansi dalam rumah sakit maka lebih mempermudah
pengawasan dan pengendalian keuangan oleh pemerintah. Dalam standar akuntansi terdapat
prinsip-prinsip yang menyebabkan laporan keuangan tidak mencerminkan realitas ekonomi
yang ada, akibatnya laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan sebenarnya.
Kelebihan dari Laporan Hasil Usaha adalah Memungkinkan untuk analisis laporan
keuangan, Memungkinkan laporan pertanggungjawaban manajemen. Kekurangan dari sebuah
Laporan Hasil Usaha yakni digunakan hanya untuk melihat berapa besar pendapatan saja,
keuntungan diserahkan pada pemerintah di lihat dari laporan.
Kelebihan dari Neraca adalah dapat mengetahui Laporan sisa hasil usaha Rumah Sakit,
dapat melihat Kemampuan melunasi kewajiban jangka pendeknya, mengetahui Jumlah total
harta dan susunannya serta Jumlah akumulasi Modal. Kekurangan dari Neraca yakni
Merupakan laporan historis dari semua transaksi di masa lalu akibatnya tidak bisa
menunjukkan nilai saat ini (Current value), dalam neraca digunakan uang sebagai sebuah
ukuran sedangkan uang memiliki nilai yang tidak stabil, tidak dapat mengukur semua sumber
daya rumah sakit, Pos-pos neraca hanya memberikan indikasi atas nilai secara umum. Dari
laporan arus kas rumah sakit dapat diketahui kelebihannya yakni jumlah keluar masuk kas
dapat terkontrol dengan baik, dengan leporan keungan yang baik kredibilitas kepada rumah
sakit meningkat. Kekurangannya yakni dari banyaknya penggunaan kas dalam rumah sakit
lebih mudah di manipulasi dan fiktifkan.

2.7 Ilustrasi Transaksi


Berikut adalah ilustrasi transaksi untuk Rumah Sakit Limbangan Garut. Rumah sakit ini
mengklasifikasikan dananya menjadi:
 Dana Tidak Terikat: Dana Umum
 Dana Terikat Sementara: Dana Untuk Tujuan Khusus
 Dana Terikat Permanen: Dana Abadi
Saldo neraca tanggal 31 Desember 2014 yang juga menjadi saldo awal untuk periode
2015 adalah sebagai berikut.
Rumah Sakit Limbangan
Neraca
Per 31 Desember 2014
(000 Rupiah)

Aktiva
Aktiva Lancar :
Kas 14.000
Piutang 400.000
-/- Estimasi Piutang Tak Tertagih (30.000)
Piutang Sumbangan 12.000
Persediaan 60.000
Beban Dibayar di Muka 20.000
Total Aktiva Lancar 476.000

Aktiva yang Disisihkan:


Kas yang Disisihkan untuk Pengembangan Fasilitas 210.000
Piutang yang Disisihkan untuk Pengembangan Fasilitas120.000
Investasi yang Disisihkan untuk Pengembangan Fasilitas808.000
Total Aktiva yang Disisihkan 1.138.000

Investasi 716.000
Aktiva Tetap 3.200.000
-/- Akumulasi Depresiasi (1.000.000)
Aktiva Tetap (Bersih) 2.200.000
Total Aktiva 4.530.000

Kewajiban dan Aktiva Bersih :


Kewajiban Lancar :
Utang Bank 70.000
Bagian Lancat Utang Jangka Panjang 60.000
Utang Usaha 90.000
Utang Gaji 25.000
Utang Pihak Ketiga 125.000
Pendapatan Diterima di Muka 5.000
Total Kewajiban Lancar 375.000

Utang Jangka Panjang 1.100.000


Total Kewajiban 1.475.000

Aktiva Bersih :
Tidak Terikat 1.685.000
Terikat Sementara 570.000
Terikat Waktu 800.000
Total Aktiva Bersih 3.055.000
Total Kewajiban dan Aktiva Bersih 4.530.000
2.7.1 Dana Umum

Rumah Sakit Limbangan telah memberikan jasa kepada para pasiennya total senilai Rp
2.600.000 jika diukur menggunakan tarif standar. Dari jumlah ini, ter-dapat penyesuaian
kontraktual yang harus dikurangkan senilai Rp 240.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai
berikut:
1. Piutang 2.600.000
Pendapatan Jasa Pasien 2.600.000
2. Penyesuaian Kontraktual 240.000
Piutang 240.000

Selain pendapatan yang berasal dari pasiennya, Rumah Sakit Limbangan juga
memperoleh pendapatan dari kantin, apotik, dan lahan parkir yang dikelolanya total senilai
Rp 30.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
3. Kas 30.000
Pendapatan Program Lainnya 30.000

Selama 2015, Rumah Sakit Limbangan rnengakui beban operasi senilai Rp 2.590.000.
Dari jumlah itu, senilai Rp 2.125.000 dibayar tunai dan sisanya merupa-kan penggunaan
aktiva dibayar di muka, penyisihan piutang tak tertagih, depresiasi, dan utang. Selain itu
Rumah Sakit Limbangan juga menerima sumbangan jasa senilai Rp 10.000. Ayat jurnalnya
adalah sebagai berikut:
4. Belanja-Jasa Keperawatan 800.000
Belanja-Jasa Profesional lainnya 620.000
Belanja-Jasa Umum 700.000
Belanja-Jasa Fiskal 100.000
Belanja-Jasa Administrasi 80.000
Belanja-Biaya Malpraktik 30.000
Belanja-Puitang Tak Tertagih 60.000
Belanja-Depresiasi 200.000
Kas 2.125.000
Estimasi Piutang Tak Tertagih 60.000
Persediaan 90.000
Belanja Dibayar di Muka 5.000
Akumulasi Depresiasi 200.000
Utang Usaha 50.000
Utang Gaji 30.000
Utang Biaya Malpraktik 30.000
5. Belanja-Jasa Profesional Lainnya 10.000
Pendapatan Donasi Jasa 10.000

Selain donasi jasa seperti disinggung di atas, Rumah Sakit Limbangan juga menerima
donasi aktiva dalam bentuk uang tunai senilai Rp 63.000 dan dalam bentuk obat-obatan
senilai Rp 30.000. Kedua donasi tersebut tidak terikat penggu-naannya. Ayat jurnalnya
adalah sebagai berikut:
6. Kas 63.000
Sumbangan-Tidak Dibatasi 63.000

7. Persediaan 30.000
Sumbangan-Tidak Dibatasi 30.000
Pendapatan lain yang diperoleh Rumah Sakit Limbangan selama 2015 adalah
pendapatan senilai Rp 10.000 dari investasi yang dananya ditentukan oleh direksi rumah sakit
sendiri (board designated funds) bagi pengembangan rumah sakit di masa depan. Sebagai
tambahan, Rumah Sakit Limbangan juga memperoleh keuntungan seniiai Rp 5.000 dari
penjualan peralatannya. Ayat jurnalnya adalah se-bagai berikut:
8. Kas-Disisihkan untuk Pembangunan Gedung 10.000
Pendapatan Investasi 10.000

9. Kas 55.000
Akumulasi Depresiasi 50.000
Aktiva Tetap 100.000
Keuntungan Penjualan Aktiva 5.000

Berikut ini adalah data mengenai transfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat

Figur 10.3 Dana Transfer-Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat


Jumlah (Rp) Dana Terikat Deskripsi
180.000 Dana untuk tujuan khusus Dana dalam bentuk uang tunai
untuk riset dan pendidikan
200.000 Dana Penggantian dan Pengem- Dana dalam bentuk uang tunai
bangan Fasilitas untuk membeli peralatan.
25.000 Dana Penggantian dan Perluasan Peralatan yang sudah dapat
Gedung digunakan untuk kegiatan operasi.
12.000 Dana Terikat Waktu Penarikan piutang

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :


10. Kas 180.000
Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana 180.000

11. Kas 200.000


Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana 200.000
12. Aktiva Tetap 25.000
PenerimaanT ransfer-Pelepasan Saldo Dana 25.000

13. Kas 12.000


Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana 12.000

Sedangkan berikut ini adalah ayat-ayatjurnal untuk mencatat beberapa transaksi lain
dalam Dana Umum dari Rumah Sakit Limbangan selama tahun 2015.
14. Kas 2.250.000
Estimas Piutang Tak Tertagih 50.000
Piutang 2.300.000

15. Persediaan 50.000


Kas 50.000
16. Kas 90.000
Investasi 50.000

17. AktivaT etap 250.000


Kas 250.000

18. Wesel Bayar 5.000


Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 60.000
Utang Usaha 90.000
Utang Gaji 25.000
Kas 180.000

19. Kas 35.000


Utang Pihak Ketiga 35.000

20. Utang Jangka Panjang 50.000


Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 50.000

21. Investasi 15.000


Keuntungan Investasi Belum Direalisasi 15.000

2.7.2 Dana untuk tujuan khusus

Rumah Sakit juga membentuk suatu dana untuk keperluan-keperluan khusus yang
disebut Dana untuk Tujuan Khusus. Dana ini (seperti juga dana terikat lainnya) tidak
mencatat belanja. Dana ini hanya mencatat aktiva yang penggunaannya dibatasi (resticted)
sampai Dana Umum memenuhi persyaratan untuk menggunakan aktiva tersebut, biasanya
setelah melakukan belanja operasi yang sesuai dengan persyaratan atau setelah direksi rumah
sakit menyetujui belanja tersebut. Dalam hal ini aktiva ditransfer dari Dana untuk Tujuan
Khusus (atau dari dana terikat lainnya) ke Dana Umum untuk membayar belanja operasi
dimaksud.
Selama tahun 2015, Dana untuk Tujuan Khusus dari Rumah Sakit Limbangan mencatat
pendapatan senilai Rp 66.000 dari investasi dengan menggunakan aktiva dalam dana tersebut,
dan mencatat sumbangan dari sponsor/donor senilai Rp 115.000. Ayat jurnalnya adalatr
sebagai berikut:
22. Kas 66.000
Pendapatan Investasi-Terikat 66.000

23. Kas 115.000


Sumbangan-Terikat 115.000

Karena telah memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam operasi selama tahun 2015,
maka dana senilai Rp 180.000 ditransfer dari Dana untuk Tujuan Khusus ke Dana Umum.
Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal (10)]:
24. Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana 180.000
Kas 180.000

2.7.3 Dana Terikat Waktu


Selama tahun 2015 Dana Terikat Waktu dari Rumah piutang senilai Rir 12.000 yang
langsung ditransfer jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal 13)] :
25. Kas 12.000
Piutang 12.000

26. Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana 12.000


Kas 12.000

2.7.4 Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas


Selama tahun 2015 Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas dari Rumah Sakit
Limbangan mendapatkan donasi dari pihak sponsor senilai Rp 25.000 dalam bentuk peralatan
dan senilai Rp 60.000 dalam bentuk uang tunai selain itu. Rumah Sakit Limbangan juga
memperoleh pendapatan investasi senilai Rp 7.000 dari dana yang dikelola dalam dana ini.
Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
27. Aktiva Tetap 25.000
Sumbangan-Terikat 25.000

28. Kas 60.000


Sumbangan-Terikat 60.000

29. Kas 7.000


Pendapatan Investasi-Terikat 7.000

Selanjutnya, selama tahun 2015 terdapat peralatan senilai Rp 25.000 yang sudah dapat
digunakan untuk operasi rumah sakit dan dana senilai Rp 200.000 yang ditransfer dari Dana
Penggantian dan Pengembangan Fasilitas ke Dana Umum karena persyaratan penggunaannya
sudah dipenuhi. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal (11) dan (12)]:
30. AktivaT etap 200.000
Kas 200.000

31. Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana 25.000


Aktiva Tetap 25.000

Berikut ini adalah transaksi-transaksi lain yang terkait dengan Dana Penggantian dan
Pengembangan Fasilitas selama tahun 2015. Transaksi ini berupa penagihan piutang sebesar
Rp 105.000 dan pembelian investasi sebesar Rp 122.000 dengan menggunakan dana ini.
32. Kas 105.000
Piutang atas Janji 105.000

33. Investasi 122.000


Kas 122.000

2.7.5 Dana Abadi


Selama 2015 Dana Abadi Rumah Sakit Limbangan memperoleh sum-bangan dalam
bentuk uang tunai senilai Rp 415.000. Dari jumlah ini, senilai Rp 400.000 langsung
diinvestasikan, Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
34. Kas 415.000
Sumbangan-Terikat 415.000

35. Investasi 400.000


Kas 400.000
Format Laporan Keuangan
Rumah Sakit Limbangan
Neraca
30 Juni 2014
(Dalam ribuan rupiah)

Aktiva
Aktiva Lancar :
Kas 285.000 14.000
Piutang 460.000 400.000
-/- Estimasi Piutang Tak Tertagih (40.000) (30.000)
Piutang Sumbangan - 12.000
Persediaan 50.000 60.000
Beban Dibayar di Muka 15.000 20.000
Total Aktiva Lancar 770.000 476.000

Aktiva yang disisihkan:


Kas yang disisihkan untuk Pengembangan Fasilitas75.000210.000
Piutang yang Disisihkan untuk Pengembangan Fasilitas 15.000
120.000
Investasi yang Disisihkan untuk Pengembangan Fasilitas 1.330.000
808.000
Penyisihan Internal untuk Pengembangan Fasilitas 10.000 ------
Total aktiva yang disisihkan 1.430.000 1.138.000

Investasi 618.000 716.000


Aktiva Tetap 3.375.000 3.200.000
-/- Akumulasi Depresiasi (1.150.000) (1.000.000)
Aktiva Tetap (Bersih) 2.225.000 2.200.000
Total Aktiva 5.106.000 4.530.000

Kewajiban dan Aktiva Bersih


Kewajiban Lancar :
Utang Bank 65.000 70.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 50.000 60.000
Utang Usaha 50.000 90.000
Utang Gaji 30.000 25.000
Utang Malpraktik 30.000 -
Utang Pihak Ketiga 160.000 125.000
Pendapatan Diterima di Muka 5.000 5.000
Total Kewajiban Lancar 390.000 375.000
Utang Jangka Panjang 1.050.000 1.100.000
Total Kewajiban 1.440.000 1.475.000

Aktiva Bersih :
Tidak Terikat 2.025.000 1.685.000
Terikat Sementara 426.000 570.000
Terikat Permanen 1.215.000 800.000
Total Aktiva Bersih 3.666.000 3.055.000
Total Kewajiban dan Aktiva Bersih 5.106.000 4.530.000
Rumah Sakit Limbangan
Laporan Operasi
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2015
(dalam ribuan rupiah)

Pendapatan, Keuntungan, dan Dukungan


Lainnya yang Tidak Terikat Penggunaannya
Pendaapatan jasa pasien 2.600.000
-/- Penyesuaian Kontraktual (240.000)
Pendapatan jasaj (bersih) 2.360.000
Pendapatan Program Lain 30.000
Sumbangan – Tidak Terikat 93.000
Keuntungan Penjualan Aktiva 5.000
Pendapatan Donasi Jasa 10.000
Aktiva Bersih yg dilepaskan dari kategori Terikat
utk Digunakan dalam Operasi 192.000
Pendapatan, Keuntungan, dan Dukungan Lainnya
yang Tidak Terikat Penggunaannya 2.690.000
Belanja :
Belanja – Jasa Keperawatan 800.000
Belanja – Jasa Profesional Lainnya 630.000
Belanja – Jasa Umum 700.000
Belanja – Jasa Fiskal 100.000
Belanja – Jasa Administrasi 80.000
Balanja – Biaya Malpraktek 30.000
Belanja – Piutang Tak Tertagih 60.000
Belanja – Depresi 200.000
Total Belanja 2.600.000
Pendapatan Operasi 90.000

Pendapatan Lain
Pendapatan Investasi 10.000
Surplus Pendapatan atas Belanja 100.000
Keuntungan Investasi yang Belum Derealisasi 15.000
Penerimaan Transfer – Pelepasan Saldo
Dana Pembangunan 225.000
Kenaikan dalam Aktiva Bersih 340.000
BAB 3
PENUTUP
Dengan tidak adanya PSAK khusus yang mengatur standar akuntansi untuk rumah
sakit, PSAK 45 digunakan untuk organisasi nirlaba. Aktiva bersih di Rumah Sakit
dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu dana tidak terikat, dana terikat sementara, dan dana
terikat permanen. Aturan ketiga dana tersebut bergantung kepada pihak pemberi dana
tersebut.
Terikat tidaknya aktiva tergantung pada ketentuan pihak lain (donor) yang memberikan
sumber keuangan.

Laporan keuangan berdasarkan PSAK 45 terdiri atas:

} Neraca

} Laporan Aktivitas

Anda mungkin juga menyukai