Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN ALAT EKOLOGI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Ekologi
Yang Dibimbing oleh bapak Dr. Hadi Suwono, M.Si dan Dr. Vivi Novianti, S.Si, M.Si

Disusun oleh:
S1 PENDIDIKAN BIOLOGI / OFFERING A

DEWI SAFITRI
160341606086

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
FEBRUARI 2018
Tabel 1.2 Hasil Pengukuran
Pengukuran
No. Parameter
1 2 3
Termometer tanah
1.
 Suhu 20°C 25°C 25°C
Soil tester
2.  Kelembapan 40% 40% 50%
 pH 6.6 6.8 6.5
Lux meter
3.
 intensitas cahaya 720 lux 1043 lux 455 x 102lux
Termohigrometer
4.  Suhu 28°C 28°C 29°C
 Kelembapan 68 66 64
5. Anemometer 0.5 m/s 1.38 m/s 0.4 m/s
6. DO meter 6.6 mg/L 4.6 mg/L 4.5 mg/L
pH meter air
7.  pH 7.61 7.7 7.6
 suhu 25°C 25°C 25°C

Pembahasan
Proses yang terjadi pada suatu ekosistem akan selalu dipengaruhi oleh factor biotik
dan factor abiotiknya. Yang termasuk factor biotik adalah keseluruhan makhluk hidup baik
tumbuhan maupun hewan yang hidup didalamnya. Sedangkan faktor abiotic adalah segala
sesuatu benda mati yang ada di dalam ekosistem termasuk tanah, air dan udara. Keseluruhan
factor ini memegang peran penting dalam proses yang terjadi dalam suatu ekosistem dan
dapat saling mempengaruhi.
Tanah merupkan sumber utama zat hara untuk tanaman dan tempat sejumlah
perubahan penting dalam siklus pangan. Susunan anorganis tanah dibentuk dar pelapukan
padas dan pengkristalan mineral-mineral. Kelelembapan adalah jumlah uap air yang
terkandung di udara atau bisa dikatakan kelembapan adalah factor ekologis yang penting,
mempengaruhi aktivitas organisme dan membatasi penyebarannya dengan keragaman harian,
serta keragaman tegak dan mendatar.sedangkan air merupakan salah satu unsur cuaca yang
dapat berpengaruh terhadap lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
luas angina akan mempengaruhi unsur cuaca yang lain seperti suhu, kelembapan udara
maupun pergerakan awan. Arah datangnya angina akan berpengaruh terhadap kandungan uap
air yang dibawa. Ketika angin banyak mengandung air makan akan terbentuk awan. Selain
itu, air yang banyak mengandung uap air akan meningkatkan kelembapan udara dan
menurunkan suhu udara. Sedangkan air merupakan komponen penting yang dibutuhkan oleh
makhluk hidup dalam proses metabolismenya.
Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan thermometer tanah, suhu rata-rata pada
tanah yang diukur adalah 23°C. sedangkan untuk nilai rerata kelembapan dan pH tanah yang
diukur menggunakan soil tester berturut-turut adalah 43.3% dan 6.6. Kelembapan pada tanah
memiliki aitan erat dengan suhu pada tanah. Kelembapan tanah dapat diartikan sebabagi
persentase uap air yang berada dalam tanah. Keberadaan uap air akan mempengaruhi suhu
tanah. Semakin banyak terdapat uap air dalam tanah, maka akan memungkinkan tanah
memiliki suhu yang lebih rendah. Dan semakin sedikit uap air yang berada dalam tanah
makan suhu tanah akan semakin tinggi. Dengan kata lain, hubungan antara kelembapan dan
suhu tanah berbanding terbalik.
Suhu tanah berpengaruh terhadap proses-proses metabolism dalam tanah seperti
mineralisasi, respirasi mikroorganisme serta penyerapan air dan zat hara oleh tanaman.
Fluktuasi suhu tanah bergantung pada kedalaman tanah. Karena pola tingkah laku
perambatan panas tersebut, maka fluktuasi suhu tanah akan tinggi pada permukaan dan akan
semakin kecil dengan bertambahnya kedalaman (Ratriningsih, 2003).
Kelembaban udara berbanding terbalik dengan suhu udara. Semakin tinggi
kelembapan suhu udara maka suhu udara disuatu daerah tersebut semakin rendah. Udara
panas umumnya banyak mengandung uap air daripada udara dingin. Terjadinya penguapan
air dari permukaan tanah, air dan tumbuhan akibat meningkatnya suhu pada aeral terbuka
menyebabkan terjadnya peningkatan kanduangan uap air di udara, sehingga kelembaban
udaranya tinggi. Sebaliknya di dalam ruangan suhu udara rendah dan hanya sedikit
penguapan yang terjadi sehingga kelembaban udaranya rendah (Ardhana, 2012). Sedangkan
pada factor abiotic air, nilai pH tidak berhubungan dengan suhu air. pH adalah nilai derjat
keasaman yang dimiliki oleh air. pH berkaitan dengan kandungan ion H+ pada air.\

Daftar Rujukan
Ardhana, I Putu Gede. 2012. Ekologi Tumbuhan. Bali : Udayana University Press
Ratriningsih, Rahayu. 2003. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. Surabaya : JP Boks

Anda mungkin juga menyukai