MAKALAH Kel 1 Ekologi
MAKALAH Kel 1 Ekologi
Disusun oleh :
Kelompok 1 / Offering A
1. Hikmah Buroidah (160341606031)
2. Mamik Rizkiatul Laili (160341606051)
3. Novela Memiasih (160341606093)
4. Nur Aini (160341606069)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat, taufik, dan hidayahnya, kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Organisasi Kehidupan Di Tingkat Biosfer” sebagai tugas dari matakuliah Ekologi
di semester empat tahun 2017/2018 dengan baik dan tepat waktu.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi
dalam menyusun makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam
waktu yang telah ditentukan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Hadi Suwono, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekologi.
2. Teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam menyusun makalah ini terutama anggota
kelompok 1.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan juga bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sistem biologi setidaknya mengandung satu subsistem kehidupan dan sistem kehidupan
memiliki atau mengandung komponen-komponen biotik dan abiotik. Setiap tingkatan
organisasi kehidupan dari dari seluler sampai ke biosfer dikarakteristikan oleh serangkaian
sifat yang muncul (Lidicker, 2008).
Dalam sistem biologi dijelaskan juga mulai dari sel sebagai unit dasar organisme sampai
ke sistem organ, sedangkan organisasi merupakan salah satu konsep sentral dalam biologi
dan kajian dalam bidang studi biologi umumnya dilakukan dengan pendekatan struktur
organisasi kehidupan. Organisme yang ada di permukaan bumi ini sangat beragam mulai
dari organisme yang paling sederhana yaitu yang terdiri dari satu sel sampai organisme yang
komplek yaitu terdiri dari banyak sel. Organisme yang terdiri dari satu sel disebut uniseluler
seperti bakteri, amoeba, paramaecium, dan euglene, sedangkan organisme yang terdiri dari
banyak sel disebut multiseluler (Atmojo, 2015).
Organisasi kehidupan sesuai dengan tinjauan ekologi dimulai dari sel, jaringan, organ,
sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, sampai bioma atau biosfer.
Organisasi kehidupan di tingkat biosfer dimulai dari tingkat individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer dipermukaan bumi. Dalam pengertian singkatnya organisme akan
berinteraksi dengan organisme yang sejenis dan kemudian disebut dengan populasi. Tiap
populasi juga berinteraksi dengan populasi yang lain dan membentuk komunitas. Didalam
komunitas terdpat interaksi antara komponen biotik dan abiotik serta terdapat hubungan
timbal balik didalamnya yang kemudian disebut dengan ekosistem. Faktor-faktor abiotik
dalam biosfer seperti iklim dan faktor abiotik lainnya seperti suhu, ketersediaan air,
intensitas cahaya, angin, dan jenis tanah serta garis lintang sangat menentukan persebaran
organisme dalam biosfer, persebaran organisme ini kita kenal sebagai bioma. Bioma adalah
sekelompok ekosistem daratan pada sebuah benua yang mempunyai struktur dan
penampakan vegetasi yang sama, mempunyai sifat lingkungan yang sama dan mempunyai
karakteristik komunitas hewan yang sama pula. Persebaran geografis bioma teresterial
sebagian besar berdasarkan pada iklim di suatu wilayah (Atmojo, 2015).
Tingkatan organisasi kehidupan ini kemudian akan digunakan untuk memudahkan
siapapun yang belajar ataupun mempelajari kehidupan di muka bumi, baik distribusi,
kelimpahan, adaptasi, interaksi, pola atau kebiasaan alam menurut waktu dan tempat.
2. RUMUSAN MASALAH
Berikut merupakan rumusan masalah dari makalah ini:
a. Bagaimana identifiksi organisasi kehidupan di biosfer?
b. Bagaimana deskripsi bioma di biosfer?
3. TUJUAN
Berikut merupakan rumusan masalah dari makalah ini:
a. Mengetahui identifikasi organisasi kehidupan di tingkat biosfer.
b. Mengetahui deskripsi bioma di biosfer.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar1(Sumber: Slideshare.net)
b. Populasi
Populasi merupakan sekumpulan dari individu-individu yang memiliki kesamaan
(spesies yang sama) pada suatu tempat tertentu. Sedangkan pengertian populasi menurut
beberapa ahli dijabarkan sebagai berikut:
1. Resosoedarmo dalam Ngabekti (2006), secara umum populasi dapat dianggap sebagai
suatu kelompok organisme yang terdiri dari individu yang tergolong dalam satujenis,
atau satu varietas, satu ekotipe atau satu unit taksonomi lain yang terdapat pada
suatutempat.
2. Odum dalam Ngabekti (2006), mendifinisikan populasi sebagai sekelompok
kolektiforganisme-organisme dari spesies yangs sama atau (kelompok-kelompok lain
didalam mana individu-individu dapat bertukar informasi genetiknya) yang
menduduki ruang atau tempat tertentu.
Gambar2(Sumber: Slideshare.net)
c. Komunitas
Kumpulan populasi di suatu tempat yang berbeda spesiesnya, populasi yang disebutkan
meliputi semua vegetasi, semua hewan, semua mikroorganisme di tempat yang sama
(Wirakusumah, 2009). Dalam hal ini konsep keanekaragaman (diversity) menjadi indicator
terpenting dalam studi interakasi komunitas. Sedangkan menurut Ngabekti (2006) kelompok
tumbuhan dan hewan yang secara bersama menyesuaikan diri dan menghuni suatu tempat
alami disebut komunitas atau komunitas biotik. Menurut Odum (1971), komunitas biotik
adalah kumpulan populasi yang hidup dalam daerah atau habitat fisik tertentu. Satuan
initerorganisir sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat-sifat tambahan terhadap
komponen individu dan berfungasi sebagai suatu unit melalui transformasi metabolik yang
bergandengan. Secara lebih luas, istilah komunitas biotic dapat digunakan untuk kumpulan
alami.
Gambar3(Sumber: Slideshare.net)
d. Ekosistem
Ekosistem merupakan unit fungsional dari alam yang merupakan tempat organisme
saling berinteraksi antar sesamanya dan juga dengan lingkungan fisik di sekitarnya. Menurut
Wirakusumah (2009) ekologi adalah suatu kebulatan komunitas biotik di suatu tempat
bersama lingkungan abiotiknya. Kajian ekologi ekosistem memfokuskan penelaahan
gerakan-gerakan energi dan nutrisi-nutrisi (unsur-unsur kimia) melalui komponen-
komponen biotik dan abiotik. Ngabekti (2006) dalambukunya “ekologi” mendefinisikan
suatu ekosistem merupakan sistem terbuka, yaitu suatu sistem yang mempunyai satu atau
lebih masukan (in put) dan keluaran (out put). Masukan dan keluaran itu dapat berupa
energi, materi, atau makhluk hidup.
Banyak ahli ekologi menganggap biosfer sebagai ekosistem global. Biosfer tempat
organisme hidup terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen-komponen hidup dan
komponen-komponen abiotik.
Gambar4(Sumber: Slideshare.net)
2. Bioma di Biosfer
Bioma menurut Charles Kendrich diartikan sebagai unit-unit geografis yang besar,
perbedaannya didasarkan pada tipe-tipe klimaks atau dominan vegetasi (tumbuhan) atau
bentuk kehidupan binatang. Sistem penamaan bioma umumnya didasarkan atas vegetasi
utama yang mendominasi suatu wilayah di bawah pengaruh iklim. (Waluya,-)
Menurut McKnight (1984: 300-308), persebaran bioma juga dipengaruhi beberapa faktor
seperti halnya pada persebaran fauna, yaitu jenis tanah (soil), iklim (climate), dan topografi.
Pembagian bioma dinamakan sesuai dengan iklim dan tanaman yang dominan (Ricklefs,-)
Jadi, Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi
geografis tertentu.
Gambar5(Sumber: Slideshare.net)
Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya
mataharinya.
Ekosistem yang termasuk kedalam bioma yang sama di belahan bumi yang berbeda,
mengembangkan struktur vegetasi dan ekosistem aktif yang sama, dibawah kondisi
lingkungan yang sama. Dengan demikian, bioma dapat digunakan sebagai referensi yang
tepat untuk membandingkan proses ekologi dalam skala global.
Fakta sederhana bahwa tidak ada satu jenis tanaman yang dapat bertahan dalam seluruh
kondisi di permukaan bumi. Jika tanaman memiliki toleransi kondisi fisik yang begitu luas,
bumi akan ditutupi oleh bioma tunggal.
Pohon misalnya, tidak dapat tumbuh dalam kondisi kering, dimana semak belukar dan
rumput dapat mentolerir secara sederhana. Hal tersebut karena struktur fisik, atau bentuk
pertumbuhan, dari pohon membutuhkan air yang tinggi.
Pencocokan bentuk pertumbuhan dan lingkungan ini memungkinkan kita untuk memahami
distribusi global jenis vegetasi dan luas dari bioma.
Ahli ekologi Jerman Heinrich Walter, mengklasifikasikan bioma menjadi 9 yaitu,
Secara umum wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau
panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan
organisme, baik manusia, flora dan fauna. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau
dingin merupakan salah satu kendala bagi mahluk hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan,
kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan
posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Karena itu, sistem penamaan
habitat tumbuhan sering kali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis,
vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.
Gambar6(Sumber: Slideshare.net)
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Tingkat organisasi kehidupan di dalam ekologi terdiri dari organisme, populasi,
komunitas, dan ekosistem, sistem pada setiap level harus memiliki interaksi yang lebih besar
di antara subsistem daripada interaksi dengan sistem lain. Bioma sendiri termasuk ekosistem
di bumi, dimana terdapat interaksi antara komponen biotik dengan abiotik yang membentuk
suatu daerah kehidupan dengan ciri tertentu, sedangkan biosfer adalah kumpulan semua
ekosistem yang ada di bumi atau bisa dikatakan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi
beserta interaksinya dengan komponen abiotiknya.
2. SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Dibutuhkan saran dari pembaca untuk
membuat makalah ini lebih baik. Semoga apa yang ada di dalam makalah ini bisa menambah
wawasan pembaca.
DAFTAR RUJUKAN
Atmojo, Setyo. 2015. Organisasi Kehidupan. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
Lidicker, William. 2008. Levels of organization in biology: on the nature and nomenclature
of ecology’s fourth level. USA: useum of Vertebrate Zoology, University of
California, Berkeley USA. pp. 71–78
Waluya, B. Tanpa tahun. Persebaran Flora dan Fauna. Bandung: Universitas UPI. Online
(http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/TEMPAT_RUANG_DAN_SISTEM_SO
SIAL/BBM_4.pdf) diakses pada 25 Januari 2018.