Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR - FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT

MEMPENGARUHI KESEHATAN LINGKUNGAN YANG


AKHIRNYA DAPAT MENIMBULKAN GANGGUAN
KEPADA MANUSIA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 7

Edy Prima Tarigan

Dewanty Erbiani

Friska Magdalena

Lencang Sembiring

Mega Mustika br Pakpahan

Rizki Efata Tarigan

Vio Ardilles Putra B


KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

Lingkungan terdiri dari komponen biotic dan abiotik. Jika komponen biotic berada
dalam komposisi yang proposional antara tingkat trofik dengan komponen abiotik
yang mendukung kehidupan komponen biotic,lingkungan tersebut berada dalam
keseimbangan atau stabil.

Keseimbangan dapat terganggu oleh beberapa hal, seperti gambar di bawah ini. Jika
keseimbangan lingkungan terganggu maka akan menyebabkan kerusakan ekosistem
yang dapat menimbulkan gangguan pada manusia serta makhluk hidup lainnya.

FAKTOR FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KESEHATAN


LINGKUNGAN

Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak, artinya lingkungan tidak menjadi


seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya lentingnya.
Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun manusia.

Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia dan berakibat pada alam
misalnya :

1. Penebangan dan Perburuan Liar


2. Kegiatan Pembangunan
3. Pembuangan Limbah dan Sampah
4. Pemanfaatan Hewan dan Tumbuhan secara berlebihan
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh alam misalnya letusan gunung
merapi, gempa bumi, musim kemarau berkepanjangan, badai, ,banjir,
longsor,dan lainya.

PENCEMARAN

Definisi pencemaran lingkungan menurut UU No. 4 Tahun 1992 pasal 1 ayat 7


tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkan nya makhluk hidup,zat,energy, dan atau komponen lain kedalam
lingkunga manusia atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
proses alam,sehingga mutu kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang
menyebebkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.

Dalam arti luas, Pencemaran adalah perubahan yang tidak diinginkan pada
lingkungan yang meliputi udara,daratan ,dan air,baik secara fisik, kimia, ataupun
biologi. Makhluk hidup ,zat,energy, atau komponen penyebab pencemaran disebut
polutan.

Adapun berbagai jenis pencemaran menurut tempat terjadinya adalah sebagai


berikut

a. Pencemaran Udara
b. Pencemaran Tanah
c. Pencemaran Air
d. Pencemaran Suara
e. Pencemaran Biologi dan Kimia

a. Pencemaran Udara

Udara merupakan bagian dari atmosfer yang beisi oksigen, karbondoksida, uap
air, dan gas-gas lain yang dibutuhkan makhluk hidup. Atmosfer berfungsi
melindungi permukaan bumi dari panas matahari yang berlebihan. Apabila tidak ada
atmosfer di daerah khatulistiwa pada siuang hari dapat mencapai 90oC dan pada
malam hari -140oC. Selain itu, atmosfer juga melindungi bumi dari meteor yang
mungkin jatuh dari ruang angkasa.

Pencemaran udara dapat disebabkan oleh asap buangan antaralain:

No Polutan Keterangan
1. Karbon Monooksida Proses pembakaran di mesin yang tidak sempurna,
(CO) akan menghasilkan gas CO . Jika mesin mobil
dihidupkan di dalam garasi tertutup, dapat
menyebabkan kematian akibat keracunan gas CO.
2. SO dan SO2 Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara dihasilkan
oleh bahan bakar fosil (minyak, batubara). Gas ini
dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan uap air
di atmosfer, yang menyebabkan air hujan menjadi
asam
3. CFC Gas CFC ini digunakan sebagai gas pengembang
karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa.
CFC dapat menyebabkan lubang ozon.
4. CO2 Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin yang
menggunakan bahan bakar fosil juga dari mobil, kapal,
pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Korban
dioksida di udara tidak dapat segera diubah menjadi
oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di dunia
yang ditebang. Gas karbon dioksida dapat
menyebabkan efek rumah kaca.
5. Asap Rokok Asap rokok mengandung berbagai bahan beracun
yang dapat menyebabkan batuk kronis, kanker paru –
paru, dan mempengaruhi janin dalam kandungan
6. Debu Debu adalah juga pencemaran udara yang dapat
menyebabkan penyakit pernafasan TBC. Debu
biasanya berasal dari tanah yang berterbangan di
udara, juga berasal dari asbes, silicon, dan sebagainya.
7. Nitrogen Oksida Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah disebabkan
(NOx)
proses thermal NOx, dan tercatat bahwa dengan
penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil), bahan bakar yang
biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi
NOx sebesar 20-30%. Nitrogen oksida yang ada di
udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan
kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan
atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat
yang amat halus yang dapat menembus bagian
terdalam paru-paru.
8. Emisi Pada mesin, emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk
HydroCarbon
dari bermacam-macam sumber. Tidak terbakarnya
(HC)
bahan bakar secara sempurna, tidak terbakarnya
minyak pelumas silinder adalah salah satu penyebab
munculnya emisi HC. Emisi HC ini berbentuk gas
methan (CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan
leukemia dan kanker.

b. Pencemaran Air

Pencemaran air dapat terjadi baik pada air sumur, sumber mata air, sungai,
bendungan, maupun air laut. Pencemaran di daerah hulu dapat menimbulkan
dampak di daerah hilir. Dampak dari pencemaran air yang sangat menonjol
adalah punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
Dampak lainnya adalah banjir akibat got tersumbat sampah, diikuti dengan
menjalarnya wabah muntaber.

Berbagai sumber pencemaran air:

1. Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organic.


Insektisida dapat mematikan biota sungai.
2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga dapat berbagai bahan organic (misalnya sisa sayur, ikan,
nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), bahan anorganik seperti plastik,
aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun
menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir.

2. Limbah Industri
Limbah industri bisa berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan
anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang
berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas. Tumpahan minyak mengancam
kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organismelaut lainnya.

4. Penangkapan Ikan Menggunakan Racun

Ada orang yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas, ( racun
kimia), atau aliran listrik untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya
ikan tangkapan, melainkan juga biota air lainnya. Perbuatan tersebut sangat
merugikan lingkungan dan kelestarian biota air. Jika suatu makhluk hidup punah,
manusia tidak dapat memunculkannya kembali.

c. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah organic dan anorganik


yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian,
peternakan, dan sebagainya. Sampah organic dapat dihancurkan oleh jasad renik
menjadi mineral, gas, dan air, sehigga membentuk humus. Sampah organic itu
misalnya, dedaunan, jaringan hewan, kertas, kulit, dan sebagainya. Sebaliknya,
sampah anorganik seperti besi, alumenium, kca, dan bahan sintetik seperti plastic,
sulit untuk dapt diuraikan, jika plastik di darat akan terurai sekitar 1000 tahun yang
akan dating setelah plastik dibuang.

d. Pencemaran Suara

Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkatkan oleh


bunyi atau suara yang mengganggu ketentraman makhluk hidup di sekitarnya.
Pencemaran suara biasanya diukur dalam satuan dB atau desibel. Pencemaran suara
yang bersifat terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB dapat
mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan manusia. Berikut ini
adalah beberapa efek samping negatif dari pencemaran suara : stres, gila, perubahan
denyut nadi, tekanan darah berubah, gangguan fungsi jantung, kontraksi perut,
gangguan janin dalam kandungan, gangguan tidur.Berikut ini adalah contoh
kebisingan yang menimbulkan pencemaran suara : 1. Orang ngobrol biasa = 40 dB 2.
Orang ribut / silat lidah = 80 dB 3. Suara kereta api / krl = 95 db 4. mesin motor 5 pk
= 104 dB 5. suara gledek / geledek / petir = 120 dB 6. Pesawat jet tinggal landas =
150 dB.

e. Pencemaran Biologis dan Kimia

Bahan pencemar dibedakan menurut jenisnya, yaitu bahan pencemar biologis


dan bahan pencemar kimiawi. Bahan pencemar biologis antaralain bakteri penghuni
usus besar (bakteri E. Coli), bakteri tipus, dan Amoeba coli. Tumbuhan pengganggu
(gulma), seperti eceng gondok, Hydrilla sp., dan kiambang, juga dapat mencemari
perairan. Setelah itu, sampah-sampah dari tumbuhan air yang mati dan membusuk
dengan jumlah terlalu banyak dapat mencemari lingkungan. Pencemaran kimia
dapat disebabkan oleh berbagai zat organik, misalnya minyak, pestisida, dan p[upuk
organik. Kedua macam zat pencemar tersebut dapat mencemari air dan tanah.
Berbagai jenis logam berat, misalnya raksa, timbal, dan arsen, juga dapat mencemari
lingkungan terutama air. Bahan pencemar kimia dari limbah rumah tangga,
misalnya detergen.

Tujuh Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi


Kesehatan Manusia

Kesehatan ditentukan oleh banyak hal. Selain makanan, minuman, dan gaya hidup,
faktor eksternal seperti lingkungan juga mempengaruhi kesehatan. Adapun faktor
lingkungan yang dimaksud, yaitu:

Radiasi Elektromagnetik: yaitu energi gabungan dari energi magnet dan listrik.
Cahaya yang kita lihat sehari-hari, infra merah, sinar x, sinar gamma, gelombang
radio dan telepon genggam, sinyal dari tower raksasa, televisi, komputer, dan alat
elektronik lainnya termasuk sumber dari radiasi elektromagnetik. Manusia yang
secara kontinyu terpapar radiasi elektromagnetik akan lebih besar peluangnya
terkena penyakit, seperti kanker, gangguan kepribadian, gangguan saraf, gangguan
sistem reproduksi, dll. Berbagai negara, misalnya Amerika sudah paham betul
tentang dampak radiasi elektromagnetik ini. Para ilmuan di sana banyak
menemukan fakta tentang hubungan radiasi ini dengan kanker otak, sindroma
down, dan cacat lahir.

Radiasi Ultraviolet: berasal dari terik matahari (terutama siang hari). Beberapa
penelitan mengatakan radiasi ultraviolet ini berkaitan dengan supresi (turunnya)
sistem imun dan ganasnya sel kanker pada kulit. Radiasi ultraviolet dewasa ini kian
bertambah intensitasnya akibat pengaruh penipisan ozon.

Radiasi Radioaktif (Ionisasi): berasal dari bahan peledak yang mengandung


uranium. Radiasi ini populer di era pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Kini
dampak dari pengeboman itu pada penduduk ialah penyakit hipotiroid autoimun
yang dipicu oleh rekasi autoimun. Penyakit ini mengahambat laju metabolisme
seluruh organ termasuk produksi organ-organ imunitas. Akibatnya, penyakit infeksi
level rendah sekalipun dapat menyebabkan kematian.

Polusi Udara: sifat panas dari polusi seperti asap industri, gas buang kendaraan,
asap kebakaran hutan, dll. dapat menyebabkan kerusakan saluran pernapasan.
Namun, tidak hanya itu, hasil pembakaran minyak bumi, seperti bensin dapat
memicu pertumbuhan sel kanker. Bensin mengandung benzena, xilena, dan toluene;
setelah diproses dari mesin, lalu keluar melalui knalpot kendaraan dalam
bentuk polycyclic aromatic hydrocarbons, dapat bersifat karsinogenik
(menumbuhkan sel kanker). Selain contoh di atas, asap rokok yang terhisap secara
pasif juga menyebabkan penyakit (seperti kanker paru).

Bising: yaitu bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kenyamanan dan kesehatan. Tingkat kebisingan yang > 85 db (desibel) dapat
merusak reseptor organ korti (organ pendengaran). Kerusakan dapat terjadi apabila
seseorang terpapar bising yang melebihi desibel normal, serta terpapar sering dan
kontinyu terhadap bising itu-biasa pada pekerja industri-. Penyakit yang terjadi
dikenal dengan nama Noise Induce Hearing Loss (NIHL) atau tuli sensorineural.

Air Terkontaminasi: Airlah yang menjadi "korban" limbah industri (arsen,


timbal, raksa, dll), bahan pertanian (pestisida), dan "sisa" manusia (tinja, sabun,
limbah domestik lain). Limbah industri dan pertanian berbahaya karena sifat kimia
beracunnya, sedangkan "sisa" manusia selain berbahaya karena sifat kimia, juga
berbahaya karena aspek bakteriologisnya. Air yang diduga tercemar biasanya
mengandung berbagai karakter yang melebihi batas (baku mutu) yang ditentukan
berdasarkan parameter tertentu, seperti bau, rasa, kekeruhan, pH, E. Coli, coliforms,
BOD (Biochemical Oxygent Demand), COD (Chemical Oxygent Demand), fosfat,
dan amoniak.

Lingkungan Kerja dan Tempat Tinggal: pekerjaan yang dilakukan dalam


lingkungan kerja yang terdapat pajanan (exposure) bahan kimia yang bersifat toksik,
eksplosif, mudah terbakar, mudah menyala, oksidator, korosif, iritatif, karsinogenik,
ataupun mutagenik, memiliki dampak buruk yang tinggi terhadap kesehatan.
Begitupun tempat tinggal yang mengandung banyak bahan berbahaya seperti
asbestos (genteng asbes), tempat tinggal yang berisik (dekat diskotik), tempat tinggal
yang kumuh, tempat tinggal di dekat tower sinyal telekomunikasi, serta tempat
tinggal yang berpotensi terkena bencana, juga sangat membahayakan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai