Anda di halaman 1dari 1

“SEPENGGAL KISAH SANG JENDRAL”

adakah Napoleon di masa kini..?

Suatu hari pada bulan januari 1809, sang Jendral Napoleon mendengar kabar bahwa perdana
menterinya,Tellyrand, telah berkomplot dengan beberapa pejabat untuk mengkudetanya. Napoleon
pun memanggil seluruh pejaabat istana termasuk perdana menterinya itu ke ruang pertemuan
istana.

Di ruang pertemuan istana, setelah semua pejabat istana hadir, Napoleon mulai berjalan mondar-
mandi dan nyerocos tak jelas tentang kemerosotan ekonomi, para pembuat undang-undang yang
menunda kebijakannya, para pejabat yang meremehkan kehebatannya serta menyebar fitnah
tentang dirinya demi menggulingkan kekuasaannya.

Telleyrand tahu bahwa orang yang dimaksud oleh sang jendral, itu adalah dirinya. Namun dia tetap
bersikap tenang, alih-alih untuk menyanggah pernyataan sang raja, telleyrand tetap bersikap tenag,
sedikit tersenyum dan menunjukan mimik bosan. Melihat bawahannya itu tetap tenang, Napoleon
mulai gusar dan mendatangi Tellyrand. Sang Jendral meledakkan amarahnya didepan wajah si
perdana menteri Telleyrand..

”Kau adalah seorang pengecut...Seorang Pria yang tak Beriman...dan tak ada apapun yang suci
olehmu...kau bahkan bersedia menjual Ayahmu...Aku telah menghujanimu dengan kekayaan, namun
kau mengecewakanku.. kau pantas dihancurkan seperti Kaca...dan Aku memiliki kekuasaan untuk
menghancurkanmu...kau bagaikan kotoran dalam stocking sutra...!!!.”

Para menteri yang lain heran dengan amarah sang Jenderal, mereka saling menatap. Mereka tidak
pernah melihat sang jendral yang tak memiliki ketautan sedikitpun ini, sang penakluk sebagian
besar eropa, bersikap sangat gusar.

Namun telleyrand sama sekali tidak gusar, dia tetap tenang dan berkata..”Benar tuan.., tak pernah
terpikirkan olehku bahwa informasi ini ada sangkutpautnya dengan kejayaan yang mulia dan juga
kejayaanku sendiri”...lalu Telleyrand meninggalkan ruang pertemuan istana. Sebelum meninggalkan
ruangan, Telleyrand berpaling ke menteri yang lain dan berkata “sayang sekali tuan-tuan, bahwa
seorang pria sehebat itu, memiliki sikap seburuk itu”

Berita tentang ledakan amarah sang jendral Napoleon, tersebar dengan cepat dan menjadi
pembicaraan hangat. Satu kebenaran mulai terkuak bahwa untuk pertama kalinya rakyat
menyaksikan sang jendral hebat telah kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Rakyat pun mulai
menyadari bahwa sepertinya sang jenderal Napoleon telah mengalami kemunduran. Telleyrand
secara cerdik terus bergerilya membangun koalisi dan secara diam-diam pula menyebarkan kabar
pada rakyat bahwa kharisma sang jenderal penakluk itu telah hilang, dan saatnya untuk mengakhiri
dinastinya.

“Inilah permulaan dari akhir nasib sang Jendral”...dan Benar saja, Perlahan-lahan kejayaan Napoleon
mulai mengalami kemunduran, Napoleon mulai kehilangan kendali atas beberapa menteri dan mulai
kehilangan kharisma di mata rakyatnya.

Akhir nasib itu pun menjadi kenyataan dengan kekalahan pada tahun 1815 pada perang Waterloo..

Anda mungkin juga menyukai