Anda di halaman 1dari 19

Praktikum Fisika Dasar

BAB II
FRICTION

I. Tujuan Percobaan
1. Mengukur gaya yang dibutuhkan untuk menarik sebuah balok kayu di meja.
2. Menentukan koefisien gesekan statis dan kinetik untuk material, berat dan
permukaan kontak yang berbeda

II. Konsep Dasar


Kita sering kali berhubungan dengan gesekan dalam kehidupan sehari-hari dan
juga dalam pemanfaatan teknologi. Tanpa kecuali setiap gerakan di bumi terhubung
dengan gesekan, sehingga terjadi perubahan energi dan keausan suatu benda. Tanpa
gesekan, gerakan tidak akan mungkin terjadi sama sekali. Kita tidak bisa berjalan,
berhenti, berpegang pada sesuatu, dll tanpa adanya gesekan.
Gaya gesek disebabkan oleh daya tarik molekul antara kedua permukaan. Gaya-
gaya ini harus dapat diatasi dalam proses menggerakkan tubuh contohnya. Benda yang
berada dalam keadaan diam memiliki lebih banyak kontak dengan permukaan, sehingga
tarik menarik molekul lebih besar. Oleh karena itu, gaya gesek statis selalu lebih besar
dari gaya gesek kinetik. Agar benda dapat bergerak, kontak dengan permukaan harus
dikurangi.
Gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan benda (misalnya apakah
permukaan halus atau permukaan kasar). Semakin kecil gaya gesek, semakin mudah
benda dapat dipindahkan. Benda yang dilapisi permukaannya dengan kertas akan lebih
mudah bergerak dibandingkan jika dilapisi permukaannya dengan karet. Besar gaya
gesek juga bergantung pada berat suatu benda. Semakin besar berat benda, semakin
besar pula gaya geseknya. Akan tetapi, gaya gesek tidak tergantung pada luas
permukaan kontak. Butiran-butiran kecil seperti pasir atau serbuk gergaji bisa
mengurangi kontak permukaan sehingga dapat mengurangi besar gaya gesek.

13
Praktikum Fisika Dasar

III. Alat-alat dan Bahan


1 Cobra4 Wireless Manager 12600.00
1 Cobra4 Wireless Link 12601.00
1 Cobra4 Sensor Unit Gaya ± 4 N 12642.00
1 Balok Gesek 02240.01
1 Pin Pemegang 03949.00
1 Beban, 50 g, black 02206.01
1 Senar, l. 20m 02089.00
1 Software Cobra4 - Single user dan lisensi sekolah 14550.61
1 Komputer dengan konektor USB, Windows XP atau lebih tinggi.
1 Lembar Kertas, DIN A5 atau A4
1 Papan kayu atau meja kayu

IV. Setup dan Prosedur


A. Setup Peralatan
1. Hidupkan computer dengan system operasi Windows.
2. Pasang Cobra4 Wireless Manager ke port USB komputer.
3. Pasang Cobra4 Sensor - Unit Force 4N ke Cobra4 Wireless Link.
4. Potong kira-kira 15 cm tali/senar pancing dan buat lingkaran pada kedua
ujungnya.
5. Buka penutup dari sensor gaya (Force Sensor) dan pasangkan ujung tali / senar
pancing di pengait pada sensor gaya.
6. Letakkan Balok Gesek (friction block) dengan permukaan kayu menempel di
meja dan kaitkan ujung tali/senar pancing di pengait Balok Gesek. Pastikan
tali pancing antara Balok Gesek dan sensor gaya mengendur (tidak
mengencang).

7. Jalankan software “Measure” atau klik ikon di komputer.


8. Nyalakan Wireless Link. Sensor gaya akan terdeteksi otomatis dan terdaftar di
navigator.
9. Buka Percobaan "Friction". Selanjutnya Pra – Instalasi untuk merekam nilai-
nilai pengukuran akan dijalankan otomatis.

10. Klik dua kali tombol Sensor Gaya di navigator . Jendela untuk pengaturan
pengukuran "Gaya F" akan terbuka.

14
Praktikum Fisika Dasar

11. Klik sekali pada tombol “tare”, sehingga tombol berubah dari (tidak
aktif) menjadi (aktif ) dan menutup jendela dengan menekan tombol

.
12. Seharusnya pada jendela sekarang akan muncul Gaya 0,000 N. Peralatan
sudah siap untuk digunakan.

Gambar 2.2. Contoh grafik hasil penarikan beban


Gambar 2.1. Set-up percobaan
gesekan

Catatan
 Grafik hasil pengukuran sensor menunjukkan gaya yang terjadi ketika menarik
Balok Gesek. Ketika Balok Gesek tersebut dalam keadaan tidak ditarik, besar
gaya adalah 0.
 Ketika Anda mulai menariknya, gaya meningkat tiba-tiba dan kemudian
berkurang atau meningkat dengan konstan saat ditarik dengan kecepatan konstan.
 Ketika Anda berhenti menarik atau mengedurkan tali, gaya kembali menjadi 0.
Gaya maksimum yang terjadi pada saat Balok Gesek mulai digerakkan disebut
Gaya Gesek Statik F1. Gaya konstan yang terjadi selama bergerak, ketika Balok
Gesek ditarik secara konstan, disebut Gaya Gesek Kinetik F2.

B. Prosedur Percobaan
1. Kaitkan Balok Gesek pada Sensor Gaya (Force Sensor) seperti dalam
Gambar 2.1.
2. Tegakkan Wireless Link dengan Sensor Gaya di atas meja.
3. Pastikan bahwa tali antara Sensor Gaya dan Blok Gesek masih dalam
keadaan mengendur.

15
Praktikum Fisika Dasar

4. Mulai pengukuran dengan menekan tombol .


5. Sekarang berikan gaya dengan menarik Sensor Gaya sehingga Balok Gesek
bergerak perlahan dan merata di atas meja (cobalah untuk menjaga
kecepatan agar konstan).
6. Pastikan bahwa tidak ada gaya lain terjadi, yaitu tali pancing tidak lagi
menegang ketika Balok Gesek berhenti.
7. Hentikan pengukuran dengan menekan tombol dan pindahkan nilai yang
terukur ke software “Measure” .
8. Pada jendela akan tampil grafik seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.2.
9. Gunakan tombol "pilihan tampilan" di “Measure” untuk pemberian nama
percobaan di bawah "Nama".
10. Lakukan (1)-(9) sekarang dengan posisi bagian kayu Balok Gesek berada di
atas meja.
11. Pindahkan nilai-nilai hasil pengukuran ke “Measure”. Beri nama yang sesuai
untuk percobaan ini.
12. Ulangi prosedur (1)-(9) tetapi sekarang dengan posisi bagian karet Balok
Gesek berada di atas meja.
13. Selanjutnya, lakukan percobaan dengan sisi karet Balok Gesek dan berikan
Pemberat 50 g (slotted weight). Untuk percobaan ini pasang Pin Penahan
(Holding Pin) ke dalam lubang pada Balok Gesek, kemudian letakkan
Pemberat di Pin Penahan.
14. Lakukan percobaan terakhir dengan menempelkan salah satu sisi yang
panjang balok gesek di meja, ini akan mengurangi kontak permukaan Balok
Gesek dengan meja.

V. TUGAS
Catatan
F1 dan F2 dapat dievaluasi melalui fungsi "pengukuran" di program “Measure”
. Jarak pada grafik dapat diukur di sini. Setelah mengklik tombol, tanda persegi
panjang akan muncul di grafik, yang memiliki kotak kecil di kedua sudutnya, seperti
ditunjukka noleh Gambar 3. Pada kotak kecil ini Anda dapat mengubah ukuran persegi
panjang dengan mouse dan kemudian dapat mengukur daerah lain di grafik. Untuk
melakukan ini, klik tombol kiri mouse pada salah satu dari dua kotak dan tahan tombol

16
Praktikum Fisika Dasar

mouse. Tarik kotak kecil sekarang ketempat yang diinginkan dan kemudian lepaskan
tombol mouse. Lakukan hal yang sama dengan persegi lainnya.

Gambar 2.3. Cara penentuan F1 dan F2 dari grafik hasil pengukuran.


Dalam program utama , pilih "pengukuran" dengan tombol untuk
menentukan F1 dan F2 untuk semua pengukuran. Masukkan nilai dalam table seperti
Tabel 2.1.

Tabel 2.1. F1 dan F2 (pada sisi kayu dan sisi karet di balok gesek)

Gaya gesek static, Gaya gesek kinetic, F2


No Jenis Permukaan F1 (N) (N)
F1 F2
1 Kayu (sisi lebar) tanpa beban 0.454 0.218
2 Kayu (sisi panjang) tanpa beban 0.519 0.235
3 Karet (sisi lebar) tanpa beban 0.677 0.362
4 Kayu (sisi lebar) beban 50gr 1.021 0.457
5 Karet (sisi lebar) beban 50gr 1.071 0.540
Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 1.160 0.587
6

Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 1.180 0.704
7
10°
Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 1.305 0.808
8
15°

Massa balok gesek = 50 (gr)

17
Praktikum Fisika Dasar

Dimensi balok gesek:

3 cm

5,2 cm

7,1 cm

1. Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada balok dan tentukan koefisien gesek (statis
dan kinetik) untuk jenis permukaan gesek.
Petunjuk : untuk menentukan koefisien gesek dari (a) sampai (e) di bawah ini, cukup
dibuat satu gambar keseimbangan gayanya karena gambarnya sama.
Sedangkan untuk koefisien gesek dari (f) sampai (h) keseimbangan
gayanya harus dibuat tersendiri

a. Penentuan koefisien gesek kayu (sisi lebar) tanpa beban

18

W
Praktikum Fisika Dasar

Koefisien Gesek Statis Koefisien Gesek Kinetis

∑ F=m. a
∑ F=m. a ∑ Fy=m. a y
a=0 ∑ Fy=0
∑ F=0 ∑ Fx=m. a x
F−fs=0
a x =0
fs=F
(saat menarik kecepatan benda konstan)
fs=0.454
∑ Fx=0
fs=µs . N
F−fk=0
0.454=µs . m. g
fk=F
0.454=µs . 0.05 .9.81
fk=0.218
0.454
µs=
0.05 . 9.81
µs=0.92

b. Menentuan koefisien gesek kayu (sisi N


panjang) tanpa beban

f
19

W
Praktikum Fisika Dasar

Koefisien Gesek statis Koefisien Gesek kinetis

Σ F=m . a Σ F=m . a
a=0 Σ Fy=m . a y
Σ F=0 ΣFy=0
F−fs=0 Σ Fx=m . ax
fs=F a x =0
fs=0.519
(saat menarik benda kecepatan konstan)
fs=µs . N
Σ Fx=0
0.519=µs .m . g F−fk=0
0.519=µs .0.05 . 9.81
fk=F
0.519
µs= fk =0.235
0.05 . 9.81
fk=µk . N
µs=1.05
fk=µk . m. g
0.235=µk . 0.05 . 9.81
0.235
µk =
0.05 . 9.81

µk =0.479

c. Penentuan koefisien gesek karet (sisi lebar) tanpa beban


f F

20

W
Praktikum Fisika Dasar

Koefisien Gesek statis Koefisien Gesek kinetis

Σ F=m . a Σ F=m . a
a=0 Σ Fy=m . a y
Σ F=0 ΣFy=0
F−fs=0 Σ Fx=m . ax
fs=F a x =0
fs=0.677 (saat menarik benda kecepatan konstan)
fs=µs . N Σ Fx=0
0.677=µs . m. g F−fk=0
0.677=µs . 0.05. 9.81 fk=F
0.677 fk=0.362
µs=
0.05 . 9.81 fk=µk . N
µs=1.38 fk=µk . m. g
0.362=µk . 0.05 .9.81
0.362
µk =
0.05 . 9.81
µk =0.738

d. Penentuan koefisien gesek kayu (sisi lebar) dengan pertambahan beban 50gr

21
Koefisien Gesek kinetis

Σ F=m . a
Praktikum Fisika Dasar
Σ Fy=m . a y
ΣFy=0
Σ Fx=m . ax
N
a x =0
(saat menarik benda kecepatan konstan)
50gr
Σ Fx=0
F−fk =0 F
fk=F
f
fk=0.457
fk=µk . N
fk=µk . m. g
0.457=µk .(0.05+0.05). 9.81
0.457
W µk =
0.1 .9.81
µk =0.046

Koefisien Gesek statis

Σ F=m . a
a=0
Σ F=m . a
Σ F=0
F−fs=0
fs=F
fs=1.021
fs=µs . N
1.021=µs . m. g
1.021=µs .(0.05+ 0.05). 9.81
1.021
µs=
0.1 . 9.81
µs=0.10

22
Praktikum Fisika Dasar

e. Penentuan koefisien gesek karet (sisi lebar) dengan pertambahan beban 50gr

50gr
F

Koefisien Gesek statis Koefisien Gesek kinetis

Σ F=m . a Σ F=m . a
a=0 Σ Fy=m . a y
Σ F=m . a ΣFy=0
Σ F=0 Σ Fx=m . ax
F−fs=0 a x =0
fs=F (saat menarik benda kecepatan konstan)
fs=1.071 Σ Fx=0
fs=µs . N F−fk=0
1.071=µs . m. g fk=F
1.071=µs .(0.05+ 0.05). 9.81 fk=0.540
1.071 fk=µk . N
µs=
0.1 . 9.81 fk=µk . m. g
µs=0.104 0.540=µk .(0.05+ 0.05). 9.81
0.540
µk =
0.1 .9.81
µk =0.055

23
Koefisien Gesek statis

∑ F y =m. a y =0
Praktikum Fisika Dasar
∑ F x =m . ax =0
∑ F x =0
F−fs−Wsin5 °=0
fs=F−Wsin5 °
fs=F−m. g . sin5 °
1.160=F−( 0.05+ 0.05 ) .9.81 . 0.087
f. Penentuan koefisien gesek kayu (sisi lebar) dengan pertambahan beban 50 gr dan
F=1.160+0.853
F=2.013 sudut 5°
fs=¿ F−m. g . sin5 °
µs . N =F−Wsin 5°
N
F−Wsin 5°
µs=
N
F−Wsin 5 ° 50gr
µs=
m . g . cos 5 ° F
2.103−0.853
µs= Wsin5
( 0.05+ 0.05 ) . 9.81 . 0.996
f o
1.25
µs=
0.977
µs=1.27
Wcos5o
W

Koefisien Gesek kinetis

∑ F y =m. a y =0
∑ F x =m . ax =0
a x =0
(saat menarik benda kecepatan konstan)
∑ F x =0
F−fs−Wsin5 °=0
fk=F−Wsin 5 °
fk=F−m. g . sin 5 °
0.587=F−( 0.05+0.05 ) . 9.81. 0.087
F=0.587+0.853
F=1.44
fk=¿ F−m. g . sin5 °
µk . N =F−Wsin5 °
F−Wsin5 °
µk =
N
F−Wsin5 °
µk =
m. g . cos 5°
1.44−0.853
µk =
( 0.05+0.05 ) . 9.81 .0.996
0.587
µk =
0.977
µk =0.600

24
Praktikum Fisika Dasar

g. Penentuan koefisien gesek kayu (sisi lebar) dengan pertambahan beban 50gr dan
sudut 10°.

Koefisien Gesek statis Koefisien Gesek kinetis

∑ F y =m. a y =0 ∑ F y =m. a y =0
∑ F x =m . ax =0 ∑ F x =m . ax =0
∑ F x =0 a x =0
F−fs−Wsin10 °=0 (saat menarik benda kecepatan konstan)
fs=F−Wsin10 ° ∑ F x =0
fs=F−m. g . sin10 ° F−fs−Wsin10 °=0
1.180=F−( 0.05+ 0.05 ) .9.81 . 0.17 fk=F−Wsin 10 °
F=1.180+1.667 fk=F−m. g . sin 10 °
F=2.847 0.704=F−( 0.05+0.05 ) . 9.81 .0.17
fs=¿ F−m. g . sin10 ° F=0.704+1.667
µs . N =F−Wsin 10° F=2.371
F−Wsin 10° fk=¿ F−m. g . sin10 °
µs=
N µk . N =F−Wsin10 °
F−Wsin 10 ° F−Wsin10 °
µs= µk =
m . g . cos 10 ° N
2.847−1.667 F−Wsin 10°
µs= µk =
( 0.05+ 0.05 ) . 9.81 . 0.984 m. g . cos 10°
1.180 2.371−1.667
µs= µk =
9.653 ( 0.05+0.05 ) . 9.81 .0.984
µs=0.122 0.704
µk =
9.653 25
µk =0.072
Praktikum Fisika Dasar

h. Penentuan koefisien gesek Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 15°

26
Koefisien Gesek statis

∑ F y =m. a y =0
∑ F x =m . ax =0
∑ F x =0
F−fs−Wsin15 °=0
fs=F−Wsin15 °
fs=F−m. g . sin15 °
1.305=F−( 0.05+ 0.05 ) .9.81 . 0.25
F=1.305+2.452
F=3.757 Koefisien Gesek kinetis
fs=¿ F−m. g . sin15 °
µs . N =F−Wsin 15° ∑ F y =m. a y =0
F−Wsin 15° ∑ F x =m . ax =0
µs=
N a x =0
F−Wsin 15 ° (saat menarik benda kecepatan konstan)
µs=
m . g . cos 15 ° ∑ F x =0
3.757−2.452
µs= F−fs−Wsin15 °=0
( 0.05+ 0.05 ) . 9.81 . 0.96
fk=F−Wsin 15 °
1.305
µs= fk=F−m. g . sin 15 °
9.41
0.808=F− ( 0.05+0.05 ) . 9.81. 0.25
µs=0.13
F=0.808+2.452
F=3.2605
fk=¿ F−m. g . sin15 °
µk . N =F−Wsin15 °
F−Wsin15 °
µk =
N
F−Wsin 15°
µk =
m. g . cos 15°
3.260−2.452
µk =
( 0.05+0.05 ) . 9.81 .0.965
0.808
µk =
9.466
µk =0.085
Tabel 2.2 hasil pengukuran koefisien gesek
Jenis Permukaan Gesek Statis Gesek Kinetis
F1 F2
Kayu (sisi lebar) tanpa beban 0.92 0.44
Kayu (sisi panjang) tanpa beban 1.05 0.479
Karet (sisi lebar) tanpa beban 1.38 0.738
Kayu (sisi lebar) beban 50gr 0.10 0.046
Karet (sisi lebar) beban 50gr 0.104 0.055
Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 5° 1.27 0.600
Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 10° 0.122 0.072
Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 15° 0.13 0.085

2. a) Bandingkan nilai dari F1 dan F2 dari setiap percobaan dan jelaskan perbedaannya!
Jawaban :
Nilai F1 lebih besar dari F2 dari setiap percobaan. Hal itu disebabkan karena
koefisien gesek dari F1 (gaya gesek statis) lebih besar dari koefisien gesek F2 (gaya
gesek kinetis). Karena untuk membuat benda diam (statis) menjadi bergerak
diperlukan gaya yang lebih besar bila dibandingkan dengan memberi gaya terhadap
benda yang sedang bergerak (kinetis).

b) Bandingkan gaya F2 untuk percobaan dengan kayu dan karet. Jelaskan terjadinya
perbedaan tersebut!
Jawaban :
Dari data hasil percobaan dapat dilihat bahwa gaya F 2 untuk percobaan dengan karet
lebih besar daripada gaya F2 untuk percobaan dengan kayu. Hal ini disebabkan
karena permukaan karet lebih kasar daripada permukaan kayu, sehingga gaya F 2
yang dihasilkan lebih besar.

3. Apakah beban mempengaruhi gaya gesek dan koefisien gesek? Sesuaikan


penjelasan anda dengan data hasil percobaan!
Jawaban :
Dari data hasil percobaan yang dilakukan dapat dilihat bahwa beban yang
diberikan mempengaruhi gaya gesek dan koefisien gesek. Semakin besar beban
yang diberikan, semakin besar gaya gesek yang dihasilkan namun semakin kecil
koefisien geseknya.
4. Apakah kemiringan mempengaruhi besarnya gaya gesek dan koefisien gesek?
Sesuaikan penjelasan anda dengan data hasil percobaan!
Jawaban :
Dari data hasil percobaan yang sudah dilakukan dapat dilihat bahwa kemiringan
mempengaruhi besarnya gaya gesek dan koefisien gesek. Semakin besar sudut
kemiringannya maka semakin besar pula gaya gesek dan koefisien gesek yang
dihasilkan.
5. Apakah luas bidang gesek mempengaruhi besarnya gaya gesek dan koefisien gesek?
Sesuaikan penjelasan anda dengan data hasil percobaan!
Jawaban :
Dari data hasil percobaan dapat dilihat bahwa luas bidang gesek mempengaruhi
besarnya gaya gesek dan koefisien gesek. Semakin besar luas bidang gesek maka
semakin besar pula gaya dan koefisien gesek yang dihasilkan.

VI. Kesimpulan
Dari hasil pratikum friction ini dapat disimpulkan bahwa ,beban, sudut kemiringan
dan juga luas bidang gesek sangat pengaruh terhadap gaya gesek yang terjadi
antara benda dengan bidang gesek. Beban yang diberikan mempengaruhi gaya
gesek dan koefisien gesek. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin besar
gaya gesekyang dihasilkan namun lebih kecil koefisien geseknya. Kemiringan
mempengaruhi besarnya gaya gesek dan koefisien gesek. Semakin besar sudut
kemiringannya maka semakin besar pula gaya gesek dan koefisien gesek yang
dihasilkan. Luas bidang gesek mempengaruhi besarnya gaya gesek dan koefisien
gesek. Semakin besar luas bidang gesek maka semakin besar pula gaya dan
koefisien gesek yang dihasilkan.

REFERENSI
 PHY-WE, University Laboratory Experimens, Edition 2014/2015, Laws of Lenses and
Optical Instruments, PHYWE Systeme GmbH & Co. KG.
 Sears Zemansky, Fisika Untuk Universitas 1, Mekanika, Panas, Bunyi.1962, Jakarta.
 Sears Zemansky, Fisika untuk Universitas 2, Listrik. Magnet, 1962, Trimitra Mandiri, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai