BAB II
FRICTION
I. Tujuan Percobaan
1. Mengukur gaya yang dibutuhkan untuk menarik sebuah balok kayu di meja.
2. Menentukan koefisien gesekan statis dan kinetik untuk material, berat dan
permukaan kontak yang berbeda
13
Praktikum Fisika Dasar
10. Klik dua kali tombol Sensor Gaya di navigator . Jendela untuk pengaturan
pengukuran "Gaya F" akan terbuka.
14
Praktikum Fisika Dasar
11. Klik sekali pada tombol “tare”, sehingga tombol berubah dari (tidak
aktif) menjadi (aktif ) dan menutup jendela dengan menekan tombol
.
12. Seharusnya pada jendela sekarang akan muncul Gaya 0,000 N. Peralatan
sudah siap untuk digunakan.
Catatan
Grafik hasil pengukuran sensor menunjukkan gaya yang terjadi ketika menarik
Balok Gesek. Ketika Balok Gesek tersebut dalam keadaan tidak ditarik, besar
gaya adalah 0.
Ketika Anda mulai menariknya, gaya meningkat tiba-tiba dan kemudian
berkurang atau meningkat dengan konstan saat ditarik dengan kecepatan konstan.
Ketika Anda berhenti menarik atau mengedurkan tali, gaya kembali menjadi 0.
Gaya maksimum yang terjadi pada saat Balok Gesek mulai digerakkan disebut
Gaya Gesek Statik F1. Gaya konstan yang terjadi selama bergerak, ketika Balok
Gesek ditarik secara konstan, disebut Gaya Gesek Kinetik F2.
B. Prosedur Percobaan
1. Kaitkan Balok Gesek pada Sensor Gaya (Force Sensor) seperti dalam
Gambar 2.1.
2. Tegakkan Wireless Link dengan Sensor Gaya di atas meja.
3. Pastikan bahwa tali antara Sensor Gaya dan Blok Gesek masih dalam
keadaan mengendur.
15
Praktikum Fisika Dasar
V. TUGAS
Catatan
F1 dan F2 dapat dievaluasi melalui fungsi "pengukuran" di program “Measure”
. Jarak pada grafik dapat diukur di sini. Setelah mengklik tombol, tanda persegi
panjang akan muncul di grafik, yang memiliki kotak kecil di kedua sudutnya, seperti
ditunjukka noleh Gambar 3. Pada kotak kecil ini Anda dapat mengubah ukuran persegi
panjang dengan mouse dan kemudian dapat mengukur daerah lain di grafik. Untuk
melakukan ini, klik tombol kiri mouse pada salah satu dari dua kotak dan tahan tombol
16
Praktikum Fisika Dasar
mouse. Tarik kotak kecil sekarang ketempat yang diinginkan dan kemudian lepaskan
tombol mouse. Lakukan hal yang sama dengan persegi lainnya.
Tabel 2.1. F1 dan F2 (pada sisi kayu dan sisi karet di balok gesek)
17
Praktikum Fisika Dasar
3 cm
5,2 cm
7,1 cm
1. Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada balok dan tentukan koefisien gesek (statis
dan kinetik) untuk jenis permukaan gesek.
Petunjuk : untuk menentukan koefisien gesek dari (a) sampai (e) di bawah ini, cukup
dibuat satu gambar keseimbangan gayanya karena gambarnya sama.
Sedangkan untuk koefisien gesek dari (f) sampai (h) keseimbangan
gayanya harus dibuat tersendiri
18
W
Praktikum Fisika Dasar
∑ F=m. a
∑ F=m. a ∑ Fy=m. a y
a=0 ∑ Fy=0
∑ F=0 ∑ Fx=m. a x
F−fs=0
a x =0
fs=F
(saat menarik kecepatan benda konstan)
fs=0.454
∑ Fx=0
fs=µs . N
F−fk=0
0.454=µs . m. g
fk=F
0.454=µs . 0.05 .9.81
fk=0.218
0.454
µs=
0.05 . 9.81
µs=0.92
f
19
W
Praktikum Fisika Dasar
Σ F=m . a Σ F=m . a
a=0 Σ Fy=m . a y
Σ F=0 ΣFy=0
F−fs=0 Σ Fx=m . ax
fs=F a x =0
fs=0.519
(saat menarik benda kecepatan konstan)
fs=µs . N
Σ Fx=0
0.519=µs .m . g F−fk=0
0.519=µs .0.05 . 9.81
fk=F
0.519
µs= fk =0.235
0.05 . 9.81
fk=µk . N
µs=1.05
fk=µk . m. g
0.235=µk . 0.05 . 9.81
0.235
µk =
0.05 . 9.81
µk =0.479
20
W
Praktikum Fisika Dasar
Σ F=m . a Σ F=m . a
a=0 Σ Fy=m . a y
Σ F=0 ΣFy=0
F−fs=0 Σ Fx=m . ax
fs=F a x =0
fs=0.677 (saat menarik benda kecepatan konstan)
fs=µs . N Σ Fx=0
0.677=µs . m. g F−fk=0
0.677=µs . 0.05. 9.81 fk=F
0.677 fk=0.362
µs=
0.05 . 9.81 fk=µk . N
µs=1.38 fk=µk . m. g
0.362=µk . 0.05 .9.81
0.362
µk =
0.05 . 9.81
µk =0.738
d. Penentuan koefisien gesek kayu (sisi lebar) dengan pertambahan beban 50gr
21
Koefisien Gesek kinetis
Σ F=m . a
Praktikum Fisika Dasar
Σ Fy=m . a y
ΣFy=0
Σ Fx=m . ax
N
a x =0
(saat menarik benda kecepatan konstan)
50gr
Σ Fx=0
F−fk =0 F
fk=F
f
fk=0.457
fk=µk . N
fk=µk . m. g
0.457=µk .(0.05+0.05). 9.81
0.457
W µk =
0.1 .9.81
µk =0.046
Σ F=m . a
a=0
Σ F=m . a
Σ F=0
F−fs=0
fs=F
fs=1.021
fs=µs . N
1.021=µs . m. g
1.021=µs .(0.05+ 0.05). 9.81
1.021
µs=
0.1 . 9.81
µs=0.10
22
Praktikum Fisika Dasar
e. Penentuan koefisien gesek karet (sisi lebar) dengan pertambahan beban 50gr
50gr
F
Σ F=m . a Σ F=m . a
a=0 Σ Fy=m . a y
Σ F=m . a ΣFy=0
Σ F=0 Σ Fx=m . ax
F−fs=0 a x =0
fs=F (saat menarik benda kecepatan konstan)
fs=1.071 Σ Fx=0
fs=µs . N F−fk=0
1.071=µs . m. g fk=F
1.071=µs .(0.05+ 0.05). 9.81 fk=0.540
1.071 fk=µk . N
µs=
0.1 . 9.81 fk=µk . m. g
µs=0.104 0.540=µk .(0.05+ 0.05). 9.81
0.540
µk =
0.1 .9.81
µk =0.055
23
Koefisien Gesek statis
∑ F y =m. a y =0
Praktikum Fisika Dasar
∑ F x =m . ax =0
∑ F x =0
F−fs−Wsin5 °=0
fs=F−Wsin5 °
fs=F−m. g . sin5 °
1.160=F−( 0.05+ 0.05 ) .9.81 . 0.087
f. Penentuan koefisien gesek kayu (sisi lebar) dengan pertambahan beban 50 gr dan
F=1.160+0.853
F=2.013 sudut 5°
fs=¿ F−m. g . sin5 °
µs . N =F−Wsin 5°
N
F−Wsin 5°
µs=
N
F−Wsin 5 ° 50gr
µs=
m . g . cos 5 ° F
2.103−0.853
µs= Wsin5
( 0.05+ 0.05 ) . 9.81 . 0.996
f o
1.25
µs=
0.977
µs=1.27
Wcos5o
W
∑ F y =m. a y =0
∑ F x =m . ax =0
a x =0
(saat menarik benda kecepatan konstan)
∑ F x =0
F−fs−Wsin5 °=0
fk=F−Wsin 5 °
fk=F−m. g . sin 5 °
0.587=F−( 0.05+0.05 ) . 9.81. 0.087
F=0.587+0.853
F=1.44
fk=¿ F−m. g . sin5 °
µk . N =F−Wsin5 °
F−Wsin5 °
µk =
N
F−Wsin5 °
µk =
m. g . cos 5°
1.44−0.853
µk =
( 0.05+0.05 ) . 9.81 .0.996
0.587
µk =
0.977
µk =0.600
24
Praktikum Fisika Dasar
g. Penentuan koefisien gesek kayu (sisi lebar) dengan pertambahan beban 50gr dan
sudut 10°.
∑ F y =m. a y =0 ∑ F y =m. a y =0
∑ F x =m . ax =0 ∑ F x =m . ax =0
∑ F x =0 a x =0
F−fs−Wsin10 °=0 (saat menarik benda kecepatan konstan)
fs=F−Wsin10 ° ∑ F x =0
fs=F−m. g . sin10 ° F−fs−Wsin10 °=0
1.180=F−( 0.05+ 0.05 ) .9.81 . 0.17 fk=F−Wsin 10 °
F=1.180+1.667 fk=F−m. g . sin 10 °
F=2.847 0.704=F−( 0.05+0.05 ) . 9.81 .0.17
fs=¿ F−m. g . sin10 ° F=0.704+1.667
µs . N =F−Wsin 10° F=2.371
F−Wsin 10° fk=¿ F−m. g . sin10 °
µs=
N µk . N =F−Wsin10 °
F−Wsin 10 ° F−Wsin10 °
µs= µk =
m . g . cos 10 ° N
2.847−1.667 F−Wsin 10°
µs= µk =
( 0.05+ 0.05 ) . 9.81 . 0.984 m. g . cos 10°
1.180 2.371−1.667
µs= µk =
9.653 ( 0.05+0.05 ) . 9.81 .0.984
µs=0.122 0.704
µk =
9.653 25
µk =0.072
Praktikum Fisika Dasar
h. Penentuan koefisien gesek Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 15°
26
Koefisien Gesek statis
∑ F y =m. a y =0
∑ F x =m . ax =0
∑ F x =0
F−fs−Wsin15 °=0
fs=F−Wsin15 °
fs=F−m. g . sin15 °
1.305=F−( 0.05+ 0.05 ) .9.81 . 0.25
F=1.305+2.452
F=3.757 Koefisien Gesek kinetis
fs=¿ F−m. g . sin15 °
µs . N =F−Wsin 15° ∑ F y =m. a y =0
F−Wsin 15° ∑ F x =m . ax =0
µs=
N a x =0
F−Wsin 15 ° (saat menarik benda kecepatan konstan)
µs=
m . g . cos 15 ° ∑ F x =0
3.757−2.452
µs= F−fs−Wsin15 °=0
( 0.05+ 0.05 ) . 9.81 . 0.96
fk=F−Wsin 15 °
1.305
µs= fk=F−m. g . sin 15 °
9.41
0.808=F− ( 0.05+0.05 ) . 9.81. 0.25
µs=0.13
F=0.808+2.452
F=3.2605
fk=¿ F−m. g . sin15 °
µk . N =F−Wsin15 °
F−Wsin15 °
µk =
N
F−Wsin 15°
µk =
m. g . cos 15°
3.260−2.452
µk =
( 0.05+0.05 ) . 9.81 .0.965
0.808
µk =
9.466
µk =0.085
Tabel 2.2 hasil pengukuran koefisien gesek
Jenis Permukaan Gesek Statis Gesek Kinetis
F1 F2
Kayu (sisi lebar) tanpa beban 0.92 0.44
Kayu (sisi panjang) tanpa beban 1.05 0.479
Karet (sisi lebar) tanpa beban 1.38 0.738
Kayu (sisi lebar) beban 50gr 0.10 0.046
Karet (sisi lebar) beban 50gr 0.104 0.055
Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 5° 1.27 0.600
Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 10° 0.122 0.072
Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 15° 0.13 0.085
2. a) Bandingkan nilai dari F1 dan F2 dari setiap percobaan dan jelaskan perbedaannya!
Jawaban :
Nilai F1 lebih besar dari F2 dari setiap percobaan. Hal itu disebabkan karena
koefisien gesek dari F1 (gaya gesek statis) lebih besar dari koefisien gesek F2 (gaya
gesek kinetis). Karena untuk membuat benda diam (statis) menjadi bergerak
diperlukan gaya yang lebih besar bila dibandingkan dengan memberi gaya terhadap
benda yang sedang bergerak (kinetis).
b) Bandingkan gaya F2 untuk percobaan dengan kayu dan karet. Jelaskan terjadinya
perbedaan tersebut!
Jawaban :
Dari data hasil percobaan dapat dilihat bahwa gaya F 2 untuk percobaan dengan karet
lebih besar daripada gaya F2 untuk percobaan dengan kayu. Hal ini disebabkan
karena permukaan karet lebih kasar daripada permukaan kayu, sehingga gaya F 2
yang dihasilkan lebih besar.
VI. Kesimpulan
Dari hasil pratikum friction ini dapat disimpulkan bahwa ,beban, sudut kemiringan
dan juga luas bidang gesek sangat pengaruh terhadap gaya gesek yang terjadi
antara benda dengan bidang gesek. Beban yang diberikan mempengaruhi gaya
gesek dan koefisien gesek. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin besar
gaya gesekyang dihasilkan namun lebih kecil koefisien geseknya. Kemiringan
mempengaruhi besarnya gaya gesek dan koefisien gesek. Semakin besar sudut
kemiringannya maka semakin besar pula gaya gesek dan koefisien gesek yang
dihasilkan. Luas bidang gesek mempengaruhi besarnya gaya gesek dan koefisien
gesek. Semakin besar luas bidang gesek maka semakin besar pula gaya dan
koefisien gesek yang dihasilkan.
REFERENSI
PHY-WE, University Laboratory Experimens, Edition 2014/2015, Laws of Lenses and
Optical Instruments, PHYWE Systeme GmbH & Co. KG.
Sears Zemansky, Fisika Untuk Universitas 1, Mekanika, Panas, Bunyi.1962, Jakarta.
Sears Zemansky, Fisika untuk Universitas 2, Listrik. Magnet, 1962, Trimitra Mandiri, Jakarta.