RENCANA TINDAKAN
Dx 1 : Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan vaskular yang
berlebihan.
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan asuhan Observasi dan catat Perkiraan kehilangan
keperawatan selama jumlah, tipe, dan sisi darah, arterial versus
..x24jam diharapkan perdarahan. Timbang vena, dan adanya
volume cairan adekuat dan hitung pembalut. bekuan membantu
dengan KH : Simpan bekuan dan membuat dignosis
- Tanda jaringan untuk banding serta
-tanda vital dalam dievaluasi oleh dokter. menentukan kebutuhan
batas normal Observasi lokasi uterus penggantian (1 gram
- Pengi dan derajat peningkatan berat
sian kapiler cepat kontraktilitas uterus. pembalut sama dengan
(kurang dari 3 detik) Dengan masase, kurang lebih 1ml
- Senso penonjolan uterus kehilangan darah).
rium tepat dengan satu tangan Derajat kontraktilitas
- Input sambil menenmpatkan uterus membantu dalam
dan output cairan tangan kedua tepat di diagnosis banding.
seimbang atas simfisis pubis. Peningkatan
- Berat Perhatikan hipotensi dan kontraktilitas
jenis urine dalam takikardi, perlambatan miometrium
batas nornal. pengisian kapiler atau menurunkan kehilangan
sianosis dasar buku, darah. Penempatan satu
serta membran mukosa tangan di atas simfisis
dan bibir. pubis mencegah
Pantau masukan dan kemungkinan inversi
keluaran: perhatikan uterus selama masase.
berat jenis urine. Tanda-tanda
Berikan lingkungan menunjukkan
1 ASKEP RETENSIO PLASENTA
yang tenang dan hipovolemik dan
dukungan psikologis. terjadinya syok.
Perubahan tekanan
darah tidak dapat
dideteksi sampai
volume cairan telah
menurun hingga 30-
50%. Sianosia adalah
tanda akhir dari
hipoksia.
Bermanfaat dalam
memperkirakan
luas/signifikansi
kehilangan cairan.
Volume perfusi/
sirkulasi adekuat
ditunjukkan dengan
keluaran 30-50%.
Meningkatkan relaksasi,
menurunkan ansietas,
dan kebutuhan utama.
Dx.3 : Gangguan pola napas yang berhubungan dengan intake O2 yang rendah.
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah dilakukan asuhan Observasi status Menentukan
keperawatan selama pernapasan (mis; sesak luas/beratnya
..x24jam diharapkan nafas pada pengerahan masalah, yang
gangguan pola pernapasan tenaga, kelelahan.) terjadi.
tidak terjadi dengan KH : Dapatkan riwayat dan Masalah lain dapat
- pantau masalah medis terus mengubah pola
Tidak ada masalah yang terjadi/ada pernafasan dan
penapasan sebelumnya (mis; alergi menurunkan
- rhinitis, asma, masalah oksigenasi jaringan
Dx.4 : Gangguan pola eliminasi urin yang berhubungan dengan pengeluaran renin.
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan asuhan Palapasi di atas Mendeteksi
keperawatan selama simfisis pubis. adanya urin dalam
..x24jam diharapkan tidak Catat dan kandung kemih dan
ada gangguan pola bandingkan masukan derajat kepenuhan.
eliminasi uin. Dengan KH : dan haluaran. Catat Haluaran
- Dapat jumlah, warna, harus kira-kira sama
mengosongkan konsentrasi dan berat dengan masukan.
kandung kemih jenis urin. Peningkatan
dengan tepat. Anjurkan upaya haluaran dapat
berkemih yang sering, menunjukkan retensi
sedikitnya setiap 1-2 cairan berlebihan
jam. sebelum awitan
persalinan dan/atau
efek tirah baring.
Tekanan
dari bagian
presentasi pada
kandung kemih seing
menurunkan sensasi
dan mengganggu
pengosongan
komplet. Anestesia
regional juga dapat
menimbulkan
kesulitan berkemih.
Dx.7 : Risiko penurunan curah jantung yang berhubungan dengan gangguan sirkulasi.
Tujuan Intervensi Rasional
- Setelah Pantau tekanan Tekanan darah dan nadi
diberikan asuhan darah dan nadi. dapat memberikan
keperawatan selama Observasi tekanan gambaran penurunan
7 ASKEP RETENSIO PLASENTA
..x24jam diharapkan arteri rata-rata, curah jantung.
penurunan curah observasi krekels, dan Oedem paru dapat
jantung tidak terjadi. perhatikan frekuensi terjadi pada perubahan
KH : pernapasan. tahanan vaskular perifer
- Nadi : 80- Observasi dan penurunan pada
100x/mnt perubahan sensori tekanan osmotik koloid
- TD : cemas, depresi dan bisa plasma.
120/80 mmHg tidak sadar. Dapat menunjukkan
tidak adekuatnya perfusi
serebral sekunder
terhadap penurunan
curah jantung.
D.IMPLEMENTASI
Implementasi disesuaikan dengan intervensi.
E.EVALUASI
Dx 1 : Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan vaskular
yang berlebihan, KH :Volume cairan terpenuhi
Dx.3 : Gangguan pola napas yang berhubungan dengan intake O 2 yang rendah,
KH : gangguang pola nafas tidak terjadi lagi
Dx.5 : Nyeri yang berhubungan dengan episiotomi dan laserasi, KH : rasa nyaman
terpenuhi. Intensitas nyeri (0-3)
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Lepasnya plasenta tidak terjadi bersamaan sehingga sebagian masih melekat pada
tempat implantasinya. Menyebabkan terganggunya kontraksi otot uterus sehingga sebagian
pembuluh darah tetap terbuka serta menimbulkan perdarahan inilah yang disebut dengan retensio
plasenta.
B. SARAN
Sebagai seorang perawat diharapkan lebih memperdalam pengetahuan serta
keterampilannya agar menjadi seorang perawat yang profesional. Dan sebagai seorang
mahasiswa diharapkan agar lebih memperdalam ilmu agar menjadi seorang perawat yang
profesional.
Dan sebagai seorang tenaga kesehetan agar dapat bekerja sama dengan baik sehingga
tercipta pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan berkesinambungan demi terciptanya
pelayanan kesehatan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC. Jakarta