Anda di halaman 1dari 18

48

BAB III
METODE PENELITIAN

A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment sedangkan desain

penelitiannya adalah non randomized pre-post test design with control group yaitu

suatu rancangan dengan melibatkan dua kelompok subjek yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Suatu kelompok sebelum dikenai perlakuan

(terapi senam aerobik) diukur tekanan darahnya, kemudian setelah perlakuan

(terapi senam aerobik) dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat dari

perlakuan. Pengujian sebab akibat dilakukan dengan cara membandingkan hasil

pre dan post, namun tetap melakukan perbandingan dengan pengaruh perlakuan

yang dikenakan pada kelompok lain (Nursalam. 2013). Berikut adalah gambar

rancangan penelitiannya :

Pretest Perlakuan Posttest

R (kelompok intervensi) 01---------------------------X-------------------------02

R (kelompok kontrol) 01------------------------------------------------------02


Keterangan :

01 : pengukuran pertama (pretest)

X : perlakuan

02 : perlakuan kedua (posttest)

Tabel 3.1 Desain Penelitian (Nursalam, 2013)


49

B. LOKASI PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas 1 Sumbang Kabupaten

Banyumas.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2017.

3. Waktu dan Pengambilan Data.

Data diambil pada bulan Mei-Juni 2017 di wilayah Puskesmas Sumbang 1

Kabupaten Banyumas.

C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia ; klien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita hipertensi yang berada

di Puskesmas 1 Sumbang Kabupaten Banyumas yaitu sebanyak 77 penderita

hipertensi yang mengikuti kegiatan PROLANIS (Program Pengelolaan

Penyakit Kronis).

2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah

proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yamg

ada (Nursalam, 2013).


50

Sampel dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

1) Mampu mengikuti gerakan senam dengan diobservasi oleh observer.

2) Tidak mempunyai riwayat penyakit jantung meliputi aritmia dan

riwayat gangguan neurologi meliputi stroke.

3) Mengkonsumsi obat antihipertensi selama perlakuan untuk

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

b. Kriteria Eksklusi :

1) Cacat fisik yang tidak memungkinkan melakukan gerakan senam.

2) Usia >65 tahun.

3) Tidak mempunyai riwayat rheumatoid arthritis.

4) Pasien mengundurkan diri menjadi responden.

Cara pengambilan sampel :

𝑁
n=
1+𝑁 (𝑑)²

keterangan :

n : Besar Sampel

N : Besar Populasi

d : Tingkat Signifikan (0,05)


51

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah :

77
n=
1+71 (0,05)²

77 77
= = = 44 responden.
72(0,0025) 0,18

Dengan jumlah sampel sebanyak 44 responden. Dimana dibagi menjadi dua

kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 22 responden dan kelompok

kontrol sebanyak 22 responden.

D. VARIABEL PENELITIAN

Jenis variabel diklasifikasikan menjadi bermacam-macam tipe untuk

menjelaskan penggunaannya dalam penelitian. Beberapa variabel dimanipulasi,

yang lainnya sebagai kontrol. Beberapa variabel diidentifikasi tetapi tidak diukur

dan yang lainnya diukur dengan pengukuran sebagian

a. Variabel Independen (bebas)

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain. Suatu

kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak

pada variabel dependen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan

diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain.

Dalam ilmu keperawatan, variabel bebas biasnaya merupakan stimulus atau

intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi


52

tingkah laku klien (Nursalam, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah senam aerobik.

b. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel

respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain.

Dalam ilmu perilaku, variabel terikat adalah aspek tingkah laku yang diamati

dari suatu organisme yang dikenai stimulus. Dengan kata lain, variabel terikat

adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya

hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2013). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah perubahan tekanan darah.

E. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan

ukuran dalam peneliti (Hidayat. 2011).


53

Tabel 3.2

Definisi Operasional

“Perubahan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Melakukan Senam

Aerobik Pada Penderita Hipertensi”

No Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
1 Senam aerobik Gerakan yang Lembar 1. Sebelum Nominal
Low Impact dilaksanakan observasi dilakukan
secara senam
berkesinambung aerobik
an dan berirama 2. Sesudah
teratur dengan dilakukan
intensitas senam
ringan-sedang aerobik
yang terdiri dari
3 tahapan yaitu
pemanasan,
gerak inti, dan
pendinginan
selama 15-40
menit yang
dilakukan tiga
kali untuk
melihat
perubahan
tekanan darah.

2 Perubahan Hasil tekanan Tekanan Nilai tekanan Rasio


Tekanan darah brachialis darah darah sistolik
Darah sebelum diukur dan diastolik
dilakukan senam menggunak dalam mmHg
aerobik dan an alat
sesudah spygmoma
dilakukan senam nometer
aerobik. dengan
merk ABH,
steoskop
dan lembar
observasi

3 Usia Usia adalah Lembar Usia dalam Rasio


umur individu observasi tahun
yang terhitung
mulai saat
dilahirkan Skala
54

No Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur


Operasional
sampai saat
beberapa tahun.

4 Jenis kelamin Perbedaan Lembar 1. Laki-laki Nominal


antara laki-laki observasi 2. perempuan
dengan
perempuan
secara biologis
sejak seseorang
lahir.

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah

tensimeter atau sphygmomanometer atau tensi digital dengan merk umron untuk

mendengarkan sistolik dan diastolik dan lembar observasi.

Instrumen yang digunakan untuk melakukan senam aerobik adalah laptop, spiker

aktif, soft file vidio senam aerobik dan lembar observasi senam aerobik.

G. PENGUMPULAN DATA

1. Jenis Data

a. Data Primer

Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah sebelum melakukan senam

aerobik, setelah itu senam aerobik dilaksanakan selama 15-40 menit

sebanyak satu kali untuk melihat perubahan tekanan darah. Setelah

melakukan senam aerobik tekanan darah diukur kembali pada perlakuan

ketiga. Data primernya berupa hasil pengukuran tekanan darah pada

lansia sebelum dan sesudah perlakuan. Teknik pengambilan data pada


55

penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan tekanna darah sebelum

dan sesudah melakukan senam aerobik dengan menggunakan lembar

observasi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data kesehatan di

Puskesmas Sumbang 1 Kabupaten Banyumas berupa biodata penderita

hipertensi. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan

teknik dokumentasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepeda subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2013). Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini langsung ke responden dengan

mengukur tekanan darah. Pengumpulan data dalam penelitian ini pertama

meminta data penderita hipertensi di Puskesmas 1 Sumbang Kabupaten

Banyumas, setelah mendapatkan data pasien prolanis kemudian

mengumpulkan pasien. Selanjutnya menjelaskan maksud dan tujuan

penelitian kemudian meminta inform concent untuk menjadi responden,

setelah responden menandatangani inform concent peneliti akan menjelaskan

kembali prosedur dari penelitian. Peneltian dilakukan tiga kali dalam

seminggu, pada kelompok perlakuan peneliti mengukur tekanan darah ( pre

test) sebelum melakukan senam aerobik pada pertemuan pertama kemudian

responden melakukan senam aerobik selama tiga kali dan diukur kembali
56

tekanan darah (post test) setelah melakukan senam aerobik pada pertemuan

ketiga. Untuk kelompok kontrol dilakukan pengukuran tekanan darah pada

pertemuan pertama ( pre-test) dan pada pertemuan ketiga ( post-test) tanpa

diberikan perlakuan.

H. ANALISIS DATA

1. Pengolahan data

Kegiatan dalam pengolahan data terdiri dari :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, 2011). Peneliti melakukan

pemeriksaan ulang lembar observasi pengukuran tekanan darah. Editing

yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan memeriksa kembali

lembar observasi pengukuran tekanan darah sehingga tidak ada yang

terlewat. Lembar hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah

dilakukan intervensi dicek apakah terisi semua. Apabila terdapat yang

tidak terisi, tidak akan dilanjutkan dalam pegolahan.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2011). Data yang

dicoding dalam penelitian ini adalah karakteteristik responden yang

meliputi jenis kelamin (1=laki-laki, 2=perempuan), tekanan darah

(X=sebelum perlakuan, Y=sesudah perlakuan)


57

c. Entri data

Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel

kontigensi (Hidayat, 2011). Apabila data sudah didapatkan kemudian

diolah secara statistik.

d. Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis (Hidayat, 2011). Apabila penelitiannya deskriptif,

maka akan menggunakan statistik deskriptif. Sedangkan analitik akan

menggunakan statistik inferensial.

2. Analisis Data

Data yang didapat akan dianalisa secara uji statistik dengan

menggunakan program komputer yaitu SPSS. Adapun teknik analisis yang

digunakan (Notoatmodjo, 2012).

a. Analisa Univariat

Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Pada

analisis ini hanya menghasilkan distribusi, frekuensi dan presentase

untuk data karakteristik responden dan nilai tekanan darah sebelum dan

sesudah melakukan senam aerobik.


58

𝐹
P= 𝑁 𝑥100%

Keterangan :

P= Prosentase

F=Jumlah Prosedur yang dilakukan

N= Jumlah seluruh item prosedur

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariate merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua

variabel, baik berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif (Saryono.

2010).

Uji statistik yang digunakan adalah analisis compare means dengan uji

paired sample t-test atau uji t-dependen merupakan parametric test

dimana data harus terdistribusi normal. Apabila ketentuan dependen t-test

diatas tidak memenuhi syarat misal data tidak terdistribusi normal maka

diganti dengan non parametric test (Swarjana, 2015).

1) Sebelum data di uji statistik menggunakan uji dependent t-test untuk

mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol, data terlebih dahulu di

uji kenormalitasannya menggunakan uji normalitas saphiro wilk.

Apabila p>0.05 maka dapat dilanjut ke analisis selanjutnya

menggunakan uji t paired sample t test, rumusnya adalah :


59

𝑑
T = 𝑆𝐷
_𝑑 /ξ𝑛

Keterangan :

d : rata-rata devisiasi/selisih sampel 1 dan sampel 2

SD_d : standar devisiasi/selisih sampel 1 dan sampel 2

Jika data tidak terdistribusi normal maka peneliti menggunakan

rumus Wilcoxon Sign Rank Test. Adapun rumusnya adalah sebagai

berikut :

𝑇−𝑁𝑇 𝑇−𝑛 (𝑛+1)


Z= = 4
𝜎𝑇
ට𝑛 (𝑛+1)=(2 𝑛+1)
24

Keterangan :

n : jumlah sampel

T : jumlah jenjang yang kecil

Z : nilai harga observasi

2) Sebelum data di uji statistik menggunakan uji independent t-test

untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kelompok

intervensi dan kelompok kontrol dimana antara kelompok tersebut

tidak saling berpasangan/berhubungan, data terlebih dahulu di uji

kenormalitasannya menggunakan uji normalitas saphiro wilk.

Apabila p>0.05 maka dapat dilanjut ke analisis selanjutnya

menggunakan uji t paired sample t test, rumusnya adalah :


60

𝑥ҧ1− 𝑥ҧ2
𝑡=
𝑆 𝑥ഥ − 𝑥ҧ

Keterangan :

T : nilai t hitung

𝑥1 : rata-rata kelompok 1

𝑥2 : rata-rata kelompok 2

𝑠𝑥−𝑥 : standar eror kedua kelompok

Jika data tidak terdistribusi normal maka peneliti menggunakan

rumus uji Mann Whitney U. Adapun rumusnya adalah sebagai

berikut :

𝑛1(𝑛1+1)
𝑈1 =n1n2+ − 𝑅1
2

Keterangan :

n1 : jumlah sampel 1

n2 : jumlah sampel 2

U1 : jumlah peringkat 1

R1 : jumlah rangking pada sampel n1


61

I. TAHAPAN PENELITIAN

1. Persiapan

a. Meminta izin penelitian dari Stikes Harapan Bangsa Purwokerto.

b. Dilanjutkan dengan pengajuan surat izin penelitian kepada

KESBANGPOLINNAS Kabupaten Banyumas.

c. Kemudian dilanjutkan ke BAPEDA Kabupaten Banyumas.

d. Serta ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.

e. Kemudian meminta izin penelitian ke Puskesmas 1 Sumbang Kabupaten

Banyumas

f. Menetukan sampel.

g. Menyiapkan peralatan untuk senam aerobik dan pemeriksaan tekanan

darah.

h. Menganalisis/memproses data ke dalam SPSS.

2. Pelaksanaan

a. Mengidentifikasi calon responden yang mengalami hipertensi sesuai

kriteria inklusi dan eksklusi.

b. Memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.

c. Memberikan lembar informed concent kepada responden.

d. Menentukan responden untuk dijadikan sebagai kelompok perlakuan

sebanyak 22 responden dan kelompok kontrol sebanyak 22 responden.

Mengumpulkan responden di Puskesmas 1 Sumbang Kabupaten

Banyumas pada saat kegiatan PROLANIS.


62

e. Melakukan pengukuran darah sebelum melakukan senam aerobik kepada

responden yang dijadikan sebagai kelompok perlakuan.

f. Melakukan senam aerobik selama 15-40 menit secara kelompok atau

bersama-sama, diinstruksikan bagi responden untuk mengikuti gerakan

sampai akhir dengan melihat vidio senam aerobik.

g. Menugaskan asisten penelitian untuk mengobservasi gerakan-gerakan

yang dilakukan oleh responden sesuai dengan gerakan instruksi peneliti.

h. Senam aerobik diberikan tiga kali selama seminggu untuk mengetahui

perubahan tekanan darah pada kelompok perlakuan.

i. Melakukan pengukuran tekanan darah sesudah melakukan senam aerobik

pada pertemuan ketiga dengan jeda waktu 10 menit.

J. ETIKA PENELITIAN

Dalam melaksanankan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek

penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.

Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian

yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia

(Hidayat, 2011).

Etika menurut Nursala (2013) ada 3 yaitu :

1. Prinsip manfaat

Dalam penelitian ini peneliti memperkecil resiko dan memaksimalkan

manfaat kepada responden. Meliputi hak untuk mendapa perlindungan dari

kejahatan, kegelisahan, dan hak untuk mendapat perlindungan dari


63

eksploitasi. Dari adanya prinsip manfaat responden diharapkan akan

mendapatkan berbagai manfaat dari adanya perlakuan yang diberikan yaitu

responden dapat mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatannya

dengan menjaga kestabilan nilai tekanan darah dan kebugaran jasmaninya.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination).

Subjek harus diperlakuakan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak

memutuskan apakah mereka bersedia menjadi responden ataupun tidak,

tanpa adanya sangsi apapun atau akan berakibat terhadap

kesembuhannya, jika mereka seorang klien.

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right

to full disclosure).

Seorang peneliti harus menjelaskan secara rinci serta bertanggung

jawab jika ada yang sesuatu yang terjadi kepada klien. Dalam penelitian

ini peneliti akan menjelaskan secara rinci mengenai senam aerobik

mulai dari frekuensi, intensitas, waktu dan gerakan-gerakan yang

dilakukan serta hal-hal yang harus diperhatikan selama perlakuan.

c. Hak untuk mendapatkan informasi

Subjek berhak untuk mendapatkan informasi atau data yang lengkap

mengenai penelitian ini. Setelah penelitian selesai respon akan

diberikan informasi mengenai hasil peneltian.

3. Prinsip keadilan (right to justice)

a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)


64

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan setelah

dalam keikutsertaannya dipenelitian ini tanpa diskriminasi, dan apabila

mereka tidak bersedia atau keluar dari penelitian. Semua responden

diperlakukan sama dalam penelitian dan diberi hak yang sama untuk

memilih jadi responden atau keluar dari penelitian.

b. Hak dijaga kerahasiannya

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan

harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya :

1) Tanpa nama (anonymity)

Peneliti tidak mencantumkan nama responden tetapi pada lembar

instrumen diberikan pengganti nama responden.

2) Rahasia (confidentiality)

Semua informasi yang dikumpulkan telah dijamin kerahasiannya

oleh peneliti. Semua data dan informasi yang telah didapat dan

dikumpulkan dari responden dijaga kerahasiannya sehingga data

dari responden tidak tersebar.

3) Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan anatara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan (Hidayat. 2011). Informed concent tersebut diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,


65

mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

menandatangi lembar persetujuan, jika responden tidak bersedia

maka peneliti harus menghormati hak responden.

Anda mungkin juga menyukai