Analisis Masalah
1. Ny. Aminah usia 32 tahun datang berobat ke puskesmas mengeluh ada benjolan yang
semakin membesar pada payudara kiri, benjolan sudah ada sejak 4 tahun lalu.
a. Bagaimana progresifitas penyakit pada kasus? 7,8,9
Jawab:
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa
reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas
jaringan setempat yang berlebihan terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini
sering digolongkan dalam mamary displasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada
kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari
jaringan di sekitarnya. Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala
dan ditemukan secara kebetulan. Fibroadenoma biasanya ditemukan sebagai benjolan
tunggal, tetapi sekitar 10% -15% wanita yang menderita fibroadenoma memiliki
beberapa benjolan pada kedua payudara.
Fibroadenoma berasal dari proliferasi kedua unsur lobulus, yaitu asinus atau duktus
terminalis dan jaringan fibroblastik. Terdapat dua jenis FAM , yaitu FAM
intrakanalikuler atau stroma yang tumbuh mendesak kanalikulus pada sistem duktulus
intralobulus dan FAM perikanalikuler atau stroma yang tumbuh proliferatif mengitari
sistem kanalikulus sistem duktulus intralobulus (Nasar et al . , 2010).
Sifat lesi jinak ini berupa benjolan yang mobile atau dapat digerakkan, lobulasi tidak
nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran satu sampai dengan empat sentimeter , dan
banyak ditemukan pada kuadran lateral kanan atas payudara kiri pada penderita yang
right handed. Benjolan ini dapat bertambah besar satu sentimeter di bawah pengaruh
estrogen haid normal, kehamilan, laktasi, atau penggunaan kontrasepsi oral. Secara
makroskopik , benjolan ini berbeda morfologinya dari lesi ganas, yaitu tepi tajam dan
permukaannya putih keabuan sampai merah muda serta homogen. Sedangkan secara
mikroskopik , terdapat susunan lobules perikanalikular yang mengandung stroma
padat dan epitel proliferatif (Soetrisno , 2010; Sabiston, 2011)
2. Pasien sudah menikah, menarche usia 12 tahun, nullipara, benjolan sesekali dirasakan
nyeri, haid teratur. Tidak ada riwayat trauma pada payudara, tidak ada riwayat penyakit
yang sama dalam keluarga
a. Bagaimana hubungan hormonal Ny. Aminah yang memengaruhi munculnya keluhan?
7,8,9
Jawab:
Fibroadenoma sensitif terhadap perubahan hormon. Fibroadenoma bervariasi selama
siklus menstruasi, kadang dapat terlihat menonjol, dan dapat membesar selama masa
kehamilan dan menyusui.
Palpasi
Palpasi lebih baik dilakukan berbaring dengan bantal tipis dipunggung sehingga
payudara terbentang rata. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sendiri oleh pasien atau
oleh klinisi menggunakan telapak jari tangan yang digerakan perlahan – lahan tanpa
tekanan pada setiap kuadran payudara . Benjolan yang tidak teraba ketika penderita
berbaring kadang lebih mudah ditemukan pada posisi duduk . Perabaan aksila pun
lebih mudah dilakukan dalam posisi duduk. Dengan memijat halus puting susu dapat
diketahui adanya pengeluaran cairan, darah, atau nanah. Cairan yang keluar dari
kedua puting susu harus dibandingkan (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005 ; Hanriko &
Mustofa, 2011 ) . Teknik palpasi ini ter saji pada gambar di bawah.
Terdapat tanda atau gejala dari hasil pemeriksaan fisik yang dapat menunjukkan
bentuk lesi mamma, seperti pada table di bawah.
5. Pemeriksaan fisik spesifik: Mamma dan axilla sinistra
a. Bagaimana cara menentukan dan mengukur massa abnormal pada payudara? 7,8,9
Jawab:
Pengukuran tumor dari luar sangatlah subjektif. Metode yang digunakan bisa
menggunakan jari pemeriksa, mistar, ataupun jangka sorong.
USG payudara:
gambaran Terdapat Massa jinak
hypoechoic dengan di payudara (Common
batas regular Fibroadenoma)
diameter horizontal
lebih panjang dari
vertical
ukuran 3,5x3x3 cm
8. Aspek Klinis
a. Diagnosis Banding semua
Jawab:
Fibroadenoma
Papiloma Duktus
Tumor Filoudes
d. Etiologi 7,8,9
Jawab:
hipersensitivitas jaringan payudara lokal terhadap estrogen
e. Patofisiologi 7,8,9
Jawab:
Fibroadenoma berasal dari proliferasi kedua unsur lobulus, yaitu asinus atau duktus
terminalis dan jaringan fibroblastik. Terdapat dua jenis FAM , yaitu FAM
intrakanalikuler atau stroma yang tumbuh mendesak kanalikulus pada sistem duktulus
intralobulus dan FAM perikanalikuler atau stroma yang tumbuh proliferatif mengitari
sistem kanalikulus sistem duktulus intralobulus (Nasar et al . , 2010).
f. Prognosis 7,8,9
JAwab:
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam
Quo ad Sanationam : Bonam
Daftar Pustaka:
Azwar, Syaifuddin. 2007. Sikap Manusia Teori pelaksanaannya. Yogyakarta:Pustaka
Sarwono, Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kandungan. Edisi Kedua. Jakarta: Yayasan Bina
PustakaPelajar