Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

PENYULUHAN TB DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SAKO PALEMBANG

Disusun oleh:
M. Yufimar Riza F, S.Ked
04084821618215

Pembimbing:
dr. Tania Ovelina
dr. Tria Meirissa

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT-ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
2017
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
PENYULUHAN TB DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SAKO PALEMBANG

1.1 LATAR BELAKANG


Penyakit Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit infeksi kronik
menular masyarakat yang masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di
dunia termasuk Indonesia. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menular
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Hasil Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, TB paru menjadi penyebab
kematian ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan
pada semua kelompok umur serta penyebab kematian nomor satu dari golongan
penyakit infeksi pernapasan (Departemen Kesehatan, 2007).

World Health Organization (WHO) memperkirakan pada saat ini


Indonesia merupakan negara urutan ke-4 dengan kasus TB paru terbanyak pada
tahun 2010 setelah India, Cina, dan Afrika Selatan. Prevalensi kasus TB paru di
Indonesia sebesar 244 per 100.000 dan insidensi untuk semua tipe TB paru adalah
228 per 100.000. Insidensi kasus TB paru-BTA positif sebesar 102 per 100.000
dan angka kematian mencapai 39 kasus per 100.000 atau sekitar 250 orang per
hari. Fakta tersebut didukung oleh kondisi lingkungan perumahan, dan sosial
ekonomi masyarakat (WHO, 2009).

Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyebab kematian ke-2 di Indonesia


setelah penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya. Setiap tahun terdapat
583.000 kasus baru TB paru di Indonesia. Prevalensi tuberkulosis paru BTA
positif di Indonesia dikelompokkan dalam tiga wilayah yaitu Sumatera, Jawa, dan
Bali. Prevalensi tuberkulosis di wilayah Sumatera sebesar 160 per 100.000
penduduk. Prevalensi tuberkulosis di wilayah Jawa dan Bali sebesar 110 per
100.000 penduduk. Prevalensi tuberkulosis di wilayah Indonesia bagian timur
sebesar 210 per 100.000 penduduk (Departemen Kesehatan, 2008).

2
Di Indonesia, penyakit TB masih merupakan masalah utama kesehatan
masyarakat dengan jumlah penderita terbanyak di dunia setelah Cina dan India.
Pasien TB di indonesia diperkirakan sekitar 10% dari total jumlah pasien TB di
dunia. Pada tahun 2004, terdapat 539.000 kasus baru dengan angka kematian
sebanyak 101.000 orang setiap tahunnya. Oleh karena itu penyakit ini tergolong
penyakit mematikan ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran
pernafasan (Depkes RI, 2006).

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh


Mycobacterium tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB
baru dan 3 juta kematian akibat TB diseluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB
dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang.
Demikian juga, kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian
karena kehamilan, persalinan dan nifas (Werdhani, 2002).

Tuberkulosis masih merupakan penyakit penting sebagai penyebab


morbiditas dan mortalitas, dan tingginya biaya kesehatan. Setiap tahun
diperkirakan 9 juta kasus TB baru dan 2 juta di antaranya meninggal. Dari 9 juta
kasus baru TB di seluruh dunia, 1 juta adalah anak usia kurang dari 15 tahun. Dari
seluruh kasus anak dengan TB, 75% didapatkan di duapuluh dua negara dengan
beban TB tinggi (high burden countries). Dilaporkan dari berbagai negara
presentase semua kasus TB pada anak berkisar antara 3% sampai lebih dari 25%
(WHO, 2006).

1.2 TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN


a. Tempat : Puskesmas Sako, Palembang
Hari/Tanggal : Rabu, 8 November 2017
Waktu : 09.00 09.45 WIB

1.3 PESERTA
a. Pasien yang datang ke Puskesmas Sako

3
1.4 METODE PENYULUHAN
Penyuluhan dilakukan dengan menjelaskan leaflet yang berisi informasi
mengenai TB

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media


1 Pembukaan - Memberi salam - Peserta menjawab
(3 menit) - Memperkenalkan diri salam
- Menyampaikan tujuan - Peserta memperhatikan
penyuluhan dan memahami tujuan
penyuluhan
2 Pelaksanaan - Penyampaian materi - Peserta mendengarkan Leaflet
(25 menit) - Review materi materi penyuluhan
- Peserta memberikan
respon positif saat
diajak berinteraksi
- Peserta memperhatikan
jalannya penyuluhan
3 Penutup - Menanyakan pada - Peserta memahami dan
peserta mengenai isi dapat menjawab
penyuluhan pertanyaan presentan
- Menutup dengan salam - Peserta menjawab salam

1.5 MATERI PENYULUHAN


Pengertian TB
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah
penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan
mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak
memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini. TB termasuk dalam 10 besar
penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Data WHO menunjukkan bahwa

4
pada tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 6 besar negara dengan kasus baru TB
terbanyak.

Tuberkulosis, yang dalam bahasa awam disebut dengan plek paru


merupakan penyakit multisistemik dengan bentuk klinis yang bermacam-
macam. Tuberkulosis adalah penyebab paling umum kematian di seluruh dunia
terkait dengan penyakit menular. Penyakit ini menjadi lebih semakin meningkat di
seluruh belahan dunia khususnya di negara berkembang. Selain itu, prevalensi TB
resistan (tidak mempan) terhadap obat juga meningkat di seluruh dunia.
Ketidakmempanan obat antibiotik terhadap TBC diakibatkan adanya koinfeksi
dengan virus human immunodeficiency(HIV) yang kini semakin menyebar luas.
Maka, rejimen deteksi dini HIV dan TBC saling silang, yaitu, pasien yang terkena
TBC wajib dicek HIV, dan pasien yang terkena HIV wajib untuk dicek TBC.

Cara Penularan TB

Penyakit TB ditularkan dari satu orang ke orang lain bukan melalui serangga,
transfusi darah, air susu ibu, ataupun alat makan/minum.

Jika seorang penderita TB batuk atau bersin, maka kuman yang ada dalam
paru-parunya akan menyebar ke udara melalui percikan dahaknya.

Penularan TB terjadi jika seseorang menghirup udara yang mengandung


kuman TB.

Hal-hal Penting Yang Harus Diketahui Tentang TB

Tb dapat disembuhkan dengan minum obat TB secara teratur selama 6-8


bulan.

5
Lindungi keluarga anda dari penyakit TB. Mintalah bantuan unit pelayanan
kesehatan terdekat (Puskesmas dan Rumah Sakit).

Batuk-batuk lebih dari 3 minggu, segera periksakan diri anda ke puskesmas


untuk memeriksakan dahak.

Pencegahan Penularan Penyakit TB

Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin.

Tidak meludah di sembarang tempat, tetapi di wadah yang diberi air sabun
atau lysol, kemudian dibuang ke dalam lubang dan ditimbun dengan tanah.

Sementara langkah utama untuk mencegah TB adalah dengan menerima


vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk
dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia 2 bulan.

Etika Bersin

Tutup hidung dan mulut anda dengan tissue saat bersin atau batuk ATAU

Tutup hidung dan mulut anda dengan lengan anda, bukan dengan telapak
tangan, saat bersin atau batuk

Gunakan masker yang menutup hidung dan mulut

Buanglah tissue setelah digunakan ke tempat sampah

Cuci tangan anda segera dengan air mengalir dan sabun ATAU

Bersihkan tangan anda dengan alkohol hand rub

6
Leaflet

7
1.6 PENUTUP
Puji daan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan promosi kesehatan
berupa penyuluhan TB yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sako Palembang.
Tugas ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam Kepaniteraan Klinik
Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada dr.
Tania Ovelina dan dr. Tria Meirissa selaku pembimbing yang telah bimbingan
sehingga kegaiatan promosi kesehatan ini dapat terlaksana dengan baik. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak di Puskesmas Sako
Palembang yang telah memberikan dukungan agar tugas ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pengerjaan laporan ini
disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak sangat penyusun harapkan demi perbaikan
di masa yang akan datang. Mudah-mudahan laporan ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua.

Palembang, November 2017


Penulis

8
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai