Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapatmenyelesaikan makalah “Asuhan Keperawatan Klien Tn H
Dengan Masalah UtamaIsolasi sosial; menarik diri”.
Dalam penyelesaian masalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
maka kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnyakepada:
1. Bapak Edi Yulianto Amd. Kep selaku Kepala Ruangan Cendrawasih
2. Bapak Istajib SST selaku pembimbing lahan
3. Ibu Ifana Anugraheni S.Kep, Ners., M. Kep selaku pembimbing institusi
4. Seluruh staf Ruang Cendrawasih Rumah Sakit Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat LawangMalang.
5. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri yang mengikuti Mata
Ajaran Keperawatan Jiwa.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, meskipundemikian
kami merasa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran sehingga dapat lebih menyempurnakannya.

Lawang, Januari 2015


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN DEPAN .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii........
DAFTAR ISI............................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.......................................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah...................................................................................... 1
1.2 TujuanPenulisan........................................................................................ 2
1.3 Manfaat.................................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kasus (Masalah Utama)............................................................................ 3........
2.2 Pengertian................................................................................................. 3
2.3 Proses TerjadinyaMasalah........................................................................ 3
2.4 Pohon Masalah......................................................................................... 5
2.5MasalahKeperawatan dan Data Yang Perlu Dikaji................................... 5
2.6 Diagnosa Keperawatan............................................................................. 6
2.7Rencana TindakanKeperawatanUntukSemuaMasalahPadaKlien............. 6

BAB 3 GAMBARAN KASUS


3.1 Pengkajian.............................................................................................. 10
3.2 Analisa Data........................................................................................... 19
3.3Daftar MasalahKeperawatan................................................................... 21
3.4PohonMasalah (Problem Tree)................................................................. 21
3.5 Prioritas Diagnosa Keperawatan............................................................ 21
3.6 Rencana Tindakan Keperawatan............................................................ 22

BAB 4 IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn H 31

BAB 5 PEMBAHASAN............................................................................ 50

BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN....................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 53

LAMPIRAN............................................................................................... 55
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menarik diri (withdrawal) adalah suatu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun
minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri). Pada mulanya klien
merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam berhubungan dengan
orang lain.
Pada klien dengan menarik diri diperlukan rangsangan/stimulus yang adekuat untuk
memulihkan keadaan yang stabil.Stimulus yang positif dan terus menerus dapat dilakukan
oleh perawat.Apabila stimulus tidak dilakukan / diberikan kepada klien tetap menarik diri
yang akhirnya dapat mengalami halusinasi, kebersihan diri kurang dan kegiatan hidup sehari-
hari kurang adekuat.
Menyadari pentingnya stimulus yang adekuat tersebut serta melihat kenyataan bahwa
selama beberapa hari kami amati banyak kasus dengan menarik diri di ruangCendrawasih ,
maka kami terdorong untuk menerapkan asuhan keperawatan klien Tn. H dengan masalah
utama isolasi sosial: menarik diri pada kasus Shizoprenia hebifrenik berkelanjutan dengan
tujuan :
a. Mempelajari kasus menarik diri disesuaikan dengan teori dan konsep yang telah diterima
b. Memberikan asuhan keperawatan pada klien menarik diri dengan pendekatan proses
keperawatan
c. Mendesiminasikan asuhan keperawatan klien menarik diri.
Asuhan keperawatan ini kami buat selama kami praktek dari tanggal 05 Januari sampai
dengan tanggal Januari 2015 di Ruang Jiwa Cendrawasih RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang.
1.2 Rumusan Masalah
Seberapa besar masalah asuhan keperawatan klien Tn H dengan masalah utama isolasi
social; menarik diri di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang ?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan klien Tn H dengan masalah utama isolasi sosial;
menarik diri di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada klien Tn H
b. Analisa Data keperawatan pada klien Tn H
c. Daftar Masalah Keperawatankeperawatan pada klien Tn H
d. Pohon Masalah (Problem Tree)
e. Prioritas Diagnosa Keperawatan pada klien Tn H
f. Rencana Tindakan Keperawatan pada klien Tn H
1.4 Manfaat
Dapatdigunakansebagaimasukanbagiinstitusipelayanandalammeningkatkanmutupelayana
npadaklien gangguan jiwa.

LAPORAN PENDAHULUAN
1. Kasus (Masalah Utama)
Gangguan Interaksi sosial: Menarik diri
2. Pengertian
Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,
menghindari hubungan dengan orang lain ( Rawlins,1993 ).
3. Proses Terjadinya Masalah
1. Penyebab:
a. Perkembangan: Sentuhan, perhatian, kehangatan dari keluarga yang mengakibatkan individu
menyendiri, kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat yang berakhir dengan
menarik diri.
b. Komunikasi dalam keluarga: Klien sering mengalami kecemasan dalam berhubungan dengan
anggota keluarga, sering menjadi kambing hitam, sikap keluarga tidak konsisten (kadang
boleh, kadang tidak). Situasi ini membuat klien enggan berkomunikasi dengan orang lain.
c. Sosial Budaya: Di kota besar, masing-masing individu sibuk memperjuangkan hidup
sehingga tidak waktu bersosialisasi. Situasi ini mendukung perilaku menarik diri.
Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman
dalam berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan yang penuh
permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak mungkin mengembangkan kehangatan
emosional dalam hubungan yang positif dengan orang lain yang menimbulkan rasa aman.
Dunia merupakan alam yang tidak menyenangkan, sebagai usaha untuk melindungi
diri, klien menjadi pasif dan kepribadiannya semakin kaku (rigid).Klien semakin tidak dapat
melibatkan diri dalam situasi yang baru.Ia berusaha mendapatkan rasa aman tetapi hidup itu
sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan sehingga rasa aman itu tidak tercapai. Hal ini
menyebabkan ia mengembangkan rasionalisasi dan mengaburkan realitas daripada mencari
penyebab kesulitan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan.
Konflik antara kesuksesan dan perjuangan untuk meraih kesuksesan itu sendiri terus
berjalan dan penarikan diri dari realitas diikuti penarikan diri dari keterlibatan secara
emosional dengan lingkungannya yang menimbulkan kesulitan. Semakin klien menjauhi
kenyataan semakin kesulitan yang timbul dalam mengembangkan hubungan dengan orang
lain. Menarik diri juga disebabkan oleh perceraian, putus hubungan, peran keluarga yang
tidak jelas, orang tua pecandu alkohol dan penganiayaan anak.Resiko menarik diri adalah
terjadinya resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi).
2. Tanda-tanda menarik diri dilihat dari beberapa aspek :
a. Aspek fisik:
1. Makan dan minum kurang
2. Tidur kurang atau terganggu
3. Penampilan diri kurang
4. Keberanian kurang
b. Aspek emosi:
1. Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil
2. Merasa malu, bersalah
3. Mudah panik dan tiba-tiba marah
c. Aspek sosial:
1. Duduk menyendiri
2. Selalu tunduk
3. Tampak melamun
4. Tidak peduli lingkungan
5. Menghindar dari orang lain
6. Tergantung dari orang lain
d. Aspek intelektual:
1. Putus asa
2. Merasa sendiri, tidak ada sokongan
3. Kurang percaya diri

4. Pohon masalah

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi .....

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

5. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


1. Masalah Keperawatan.
a. Resiko perubahanm persepsi sensori: halusinasi……..
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Gangguan konseps diri: harga diri rendah
2. Data yang perlu di kaji.
a. Resiko perubahanm persepsi sensori: halusinasi……..
1) Data Subjektif
a) Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata
b) Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata
c) Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus
d) Klien merasa makan sesuatu
e) Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya
f) Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar
g) Klien ingin memukul/melempar barang-barang
2) Data Objektif
a) Klien berbicar dan tertawa sendiri
b) Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu
c) Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
d) Disorientasi

b. Isolasi sosial : menarik diri


1) Data obyektif:
Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri dikamar, banyak diam, kontak
mata kurang (menunduk), menolak berhubungan dengan orang lain, perawatan diri kurang,
posisi menekur.
2) Data subyektif:
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan singkat, ya atau
tidak.
c. Gangguan konseps diri: harga diri rendah
1) Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin
mencederai diri.
2) Data subyektif:
Klien mengatakan: saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh/tidak tahu apa-apa, mengkritik diri
sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri.
6. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan menarik diri.
2. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
7. Rencana Tindakan
1) Diagnosa Keperawatan 1: Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi……. Berhubungan
dengan menarik diri
1. Tujuan umum:
Tidak terjadi perubahan persepsi sensori: halusinasi ….
2. Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
 Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri, jelaskan tuiuan
interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan / janji dengan jelas tentang
topik, tempat, waktu.
 Beri perhatian dan penghargaan: temani kilen walau tidak menjawab
 Dengarkan dengan empati: beri kesempatan bicara, jangan terburu_buru, tunjukkan bahwa
perawat mengikuti pembicaraan klien.
b. Klien dapat menyebut penyebab menarik diri
Tindakan:
 Bicarakan penyebab tidak mau bergaul dengan orang lain.
 Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri.
c. Klien dapat menyebutkan keuntungan hubungan dengan orang lain
Tindakan:
 Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.
 Bantu mengidentifikasikan kernampuan yang dimiliki untuk bergaul.
d. Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap: klien perawat, klien perawat klien
lain, perawat-klien kelompok, klien keluarga.
Tindakan:
 Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien jika mungkin perawat yang sama.
 Motivasi temani klien untuk berkenalan dengan orang lain
 Tingkatkan interaksi secara bertahap
 Libatkan dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
 Bantu melaksanakan aktivitas setiap hari dengan interaksi
 Fasilitasi hubungan kilen dengan keluarga secara terapeutik
e. Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
Tindakan:
 Diskusi dengan klien setiap selesai interaksi / kegiatan
 Beri pujian atas keberhasilan klien
f. Klien mendapat dukungan keluarga
Tindakan:
 Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan keluarga
 Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
2) Diagnosa 2: Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
1. Tujuan umum:
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
2. Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
1) Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terpeutik
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilikiklien.
 Setiap bertemu klien hindarkan dari penilaian negatif.
 Utamakan memberi pujian yang realistik.
b. Klien dapat menilai kemampun yang dimiliki
Tindakan:
 Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit
 Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkn penggunaannya.
c. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampun yang dimiliki
Tindakan:
 Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
 Tingkatkan kegiatan sesuai toleransi kondisi klien
 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
d. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuannya
Tindakan:
 Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
 Beri pujian atas keberhasilan klien
 Diskusikan kemungkinan pelaksanan di rumah
e. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan:
 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah
 Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

BAB 3
GAMBARAN KASUS
4.1 Pengkajian Keperawatan Jiwa

Tanggal di Rawat : 12 Desember 2014


Tanggal Pengkajian : 05 Januari 2015
Ruang Rawat : Ruang Cendrawasih

I. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 37 tahun
Alamat : Malang
Pendidikan : SD
Agama :Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin :Laki-laki
No. Rm :104501

II. Alasan Masuk


a. Data Primer
Klien mengatakan dibawa ke rumah sakit jiwa karena bingung.
b. Data Sekunder
Dari status klien pada saat dirumah sering marah-marah tanpa sebab, bicara nglantur.

III. Riwayat Penyakit Sekarang Dan Faktor Presipitasi


Pada saat dirumah klien sering marah-marah tanpa sebab, bicara nglantur, oleh keluarga klien
dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat pada tanggal 09 Desember 2014
dan langsung masuk UGD jam 15.30 WIB, kemudian klien masuk ruang perkutut. Pada
tanggal 12 Desember 2014 klien dipindahkan ke Ruang Cenderawasih sampai saat ini.

IV. Faktor Predisposisi


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Klien mengatakan tidak pernah sakit jiwa sebelumnya.
2. Pengobatan sebelumnya
Klien mengatakan tidak pernah mendapatkan pengobatan seperti sekarang ini.
3. Pernah mengalami penyakit fisik
Ya, di pipi kanan dan kiri klien ada bekas luka dan kedua kaki di bagian engkel ada luka
bekas pasungan.
4. Pernah ada riwayat napza
Klien mengatakan kalau tidak merokok kepala terasa mumet.
5. Riwayat trauma
Aniaya fisik (dari data status klien pernah mengalami riwayat trauma aniaya fisik selama
kurang lebih 12 tahun dipasung oleh keluarganya di rumah).
Diagnosa Keperawatan : Respon Pasca Trauma
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Dari data status klien pernah dipasung di rumah oleh keluarga selama kurang lebih 12 tahun.
Diagnosa Keperawatan : Respon Pasca Trauma

Riwayat Penyakit Keluarga


1. Anggota keluarga ada yang gangguan jiwa
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
Diagnosa Keperawatan : -

V. Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 06 Januari 2015
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi 84 x/m, RR 18 x/m.
3. Ukur : BB 44 kg, TB 155 cm.
4. Keluhan Fisik : Klien mengatakan tidak ada keluhan.
Diagnosa Keperawatan : -

VI. Pengkajian Psikososial


1. Genogram
Data dari jawaban klien

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
/ : Laki-laki atau perempuan meninggal
............. : Tinggal dalam satu rumah
: Pernikahan
: Klien

Penjelasan :
a. Pola Asuh
Klien mengatakan diasuh oleh ke dua orang tuanya, klien mengatakan ayahnya sayang
dengan klien.
b. Pola Komunikasi
Klien mengatakan dalam bicara dikeluarganya biasa saja.
c. Pola Pengambilan Keputusan
Klien mengatakan tidak tahu.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Klien mengatakan menyulkai seluruh anggota tubuhnya.
b. Identitas
Klien mengaku namanya Harianto, klien mengatakan bangga menjadi laki-laki.
c. Peran : saat di rumah
Klien mengatakan anak ke 2 dari 4 bersaudara dan klien senang membantu orang tua bekerja
sebagai petani.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan salah satu tunangannya. Klien juga
ingin cepat sembuh.
e. Harga Diri
1. Klien mengatakan malu kepada tetangganya karena gagal bertunangan.
2. Klien mengatakan malu dengan teman dikamar karena dibawa ke rumah sakit.
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / terdekat
Klien mengatakan orang terdekat adalah ayah.
b. Peran serta dalam kegiatan kemasyarakatan / kelompok
Klien mengatakan tidak melakukan apa-apa.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan sibuk bertani membantu ayah disawah.
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan dia beragama Islam dan dia percaya adanya Tuhan.
b. Kegiatan Ibadah
Dirumah klien mengatakan tidak pernah beribadah karena dipasung, saat di rumah sakit klien
mengatakan kadang-kadang sholat.
Diagnosa Keperawatan : -

VII. Status Mental


1. Penampilan
Tidak rapi, dibuktikan dengan rambut acak-acakan tidak disisir, terdapat ketombe, kancing
baju tidak dipasang, berjalan kaku.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Lambat, klien tidak mampu memulai pembicaraan, dibuktikan dengan jika tidak ditanya
terlebih dahulu klien tidak akan bertanya, misalnya “ apa kabar bapak hari ini ? “ baru klien
mau menjawab “ baik “, kata-kata kurang jelas, intonasi pelan.
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal.
3. Aktivitas Motorik / Psikomotor
Kelambatan : Hipokinesa, hipoaktivitas, dibuktikan dengan klien lebih suka duduk dan
berdiam dikamar dan tiduran dikamar.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Aktivitas Deversional.
4. Afek dan Emosi
a. Afek
Adekuat, dibuktikan dengan perawat bertanya “ apakah Mas H kangen keluarga ?” Tn H
menjawab “ Ya, saya kangen “ dengan ekspresi sedih dan mata berkaca-kaca.
Diagnosa Keperawatan : -
b. Emosi
Ds : klien mengatakan merasa kesepian, klien mengatakan tidak ada yang dibicarakan lebih baik
diam.
Do : klien banyak diam, kontak mata kurang, interaksi dengan teman-temannya tampak kurang.
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
5. Interaksi Selama Wawancara
 Kontak mata kurang, dibuktikan dengan klien sering menunduk, tidak konsentrasi dan ingin
menyelesaikan percakapan.
 Curiga, dibuktikan dengan klien memandang kiri dan kanan dan lingkungan sekitar saat
wawancara.
Diagnosa Keperawatan : - Isolasi Sosial
- Gangguan proses pikir (waham curiga)
6. Persepsi Sensori
Tidak tampak masalah pada klien.
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Saatperawat bertanya “ maukah bapak berkenalan dengan teman yang lain ? “ klien
menjawab dengan suara pelan dan tidak jelas.
b. Isi Pikir
Waham kebesaran, dibuktikan dengan saat perawat bertanya “ kenapa bapak dibawa kesini ?”
klien menjawab “4 mas saya nomor 2 dan adik saya yang nomor 4 perempuan dia masih
didalam kandungan ibu saya tetapi dia memiliki keilmuan yang tinggi dan mempunyai jurus
silat mas.
c. Bentuk Pikir : Non Realistic
Dibuktikan dengan saat perawat bertanya “ saudara kandung anda ada berapa orang ?” klien
menjawab “4 mas, saya no 2dan adik saya yang no 4 perempuan dan dia masih di dalam
kandungan ibu saya tapi dia memiliki keilmuan yang tinggi dan mempunyai jurus silat mas”.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir (waham kebesaran)
8. Kesadaran
a. Kuantitatif : kesadaran kliaen kompos mentis dibuktikan dengan GCS 456
b. Kualitatif : berubah intership, dibuktikan saat perawat bertanya “mengapa bapak tidak
berkumpul dengan teman-teman yang lain “,klien menjawab tidak ada yang dibicarakan jadi
saya lebih baik diam mas”.
Masalah keperawatan : -
9. Orientasi
a. Waktu
Terbukti saat perawat bertanya “hari ini hari apa mas ?”klien menjawab “Hari Senin ya mas “
dan memang benar saat perawat bertana hari senin.
b. Tempat
Dibuktikan saat perawat bertana “sekarang ini bapak berada dimanapak ?”klien menjawab
“di rumah sakit mas”dan memang benar klien berada di rumah sakit.
c. Orang
Dibuktikan dengan perawat bertanya “hayo Mas H sekarang bicara dengan siapa?”klien
menjawab “Mas Apri mantri disini kan”iya memang benar klien sedang berbicara dengan
perawat.
Masalah keperawatan : -

10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


a. Tidak mampu berkonsentrasi, klien selalu meminta pertanyaan diulang. Dibuktikan dengan
pada saat perawat bertanya “hobi mas apa?”klien minta pertanyaan diulang.
b. Pasien dapat berhitung sederhana, dibuktikan dengan pada saat bertanya “ 5+3 berapa
mas?”klien menjawab 8dan memang benar jawabannya adalah 8.
Masalah keperawatan :-
11. Kemampuan Penilaian
 Klien tidak menjawab pertanyaan perawat.
 Klien diam saja dengan kepala menunduk.

12. Daya Tilik Diri : Mengingkari Penyakit Yang Diderita


Dibuktikan dengan pada saat perawat bertanya “kenapa mas dibawa kesini?”klien menjawab
“tidak tau mas, padahal saya tidak gila”.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir

VIII Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Dibuktikan dengan :
a. Klien tidak dapat menyiapkan makana sendiri.
b. Klien mampu mencuci piringnya apabila disuruh.
2. BAB/BAK
Dibuktikan dengan :
a. Klien bab/bak di toilet
b. Klien mengatakan setelah bab/bak disiram dan dibersihkan
3. Mandi
Dibuktikan dengan
a. Klien mau mandi apabila disuruh
b. Klien mengatakan mandi menggunakan sabun mandidan tidak menggosok gigi.
4. Berpakaian/berhias
Dibuktikan dengan :
a. Klien dapat berpakaian sendiri tanpa bantuan.
b. Klien tidak meminta ganti baju apabila tidak diberi.
c. Klien tidak menyisir rambutnya setelah mandi.
5. Istirahat dan tidur
a. Klien mengatakan tidur siang mulai jam 13.00-15.00
b. Klien mengatakan tidur malam mulai jam 20.00-04.00
c. Klien mengatakan kadang-kadang susah tidur
d. Aktifitas klien sebelum tidur/sesudah tidur : klien hanya berdiam diri, setelah bangun tidur ke
tempat tidak mau merapikan tempat tidur.
Masalah keperawatan :-

6. Penggunaan obat
Dibuktikan dengan :
a. Klien mengatakan minum obat 2 x1 hari
b. Klien mengatakan tidak tau manfaat obat
c. Klien tidak meminta obat apabila tidakdiberi oleh perawat
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan tidak tahu
8. Aktifitas dalam rumah
Klien diam saja tidak menjawab
9. Aktifitas di luar rumah
Klien diam saja tidak menjawab pertanyaan perawat
Masalah keperawatan :-

IX.Mekanisme Koping
Klien mengatakan diam saja tidak mau bicara dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping Individu.

X. Masalah Psikososial dan Lingkungan


a. Klien mengatakan tidak pernah bergaul dengan orang lain karena saat dirumah dipasung.
b. Klien mengatakan malu dengan tetangganya karena gagal bertunangan dengan pacarnya.
Masalah Keperawatan :isolasi sosial

XI. Pengetahuan Kurang Tentang :


Klien diam saja, tidak menjawab pertanyaan perawat.
Masalah keperawatan :-

XII. Aspek Medis


Diagnose medis: Axis 1 :F 20 10
Axis 2: Pendiam, pemalu, tertutup
Axis 3 :Tidak ditemukan
Axis 4 :Tidak jelas
Axis 5 :Tidak jelas
Terapi medik : Clopramazine 1 x 100 mg : 1 0 1
Haloperidol 2 x5 mg : 1 0 1

3.2Analisa Data
No. Data Masalah Keperawatan
1 DS :- Klien mengatakan saat dirumah dipasung Isolasi sosial: menarik diri
-Klien mengatrakan tidak ada yang perlu
dibicarakan sehingga lebih baik berdiam
diri

DO :
- Diam saja
- Berdiam diridi kamar
- Kontak mata kurang / menunduk
- Menolak berhubungan dengan orang lain
- Tidak dapat berkonsentrasi

2DS : Klien mengatakan malu karena gagal Gangguan konsep diri : harga diri
bertunangan dan malu dengan teman di kamar rendah
karena dibawa ke RSJ

DO :
a. Klien tampak lebih suka menyendiri
b. Bingung bila disuruh memilih alternative
tindakan
3DS : klien mengatakan mempunyai saudara kandung Perubahan isi fikir :
sejumlah 4, saya no 2dan adik saya yang no 4 wahamkebesaran
perempuan dan dia masih di dalam kandungan
ibu saya tapi dia memiliki keilmuan yang
tinggi dan mempunyai jurus silat mas”..

DO :
a. Klien tampak tidak mempunya orang lain
b. Menyendiri
c. Ekspresi wajah tegang, datar
4DS :Dari data status klien pernah mengalami riwayat Respon pasca trauma
trauma fisik selama +/- 12 tahun dipasung oleh
keluarganya dirumah.

DO :
a.Ada bekas luka pasungan pada pergelangan
kedua kaki
b. Ada bekas lukapada pipi kiri dan kanan
5DS : Klien mengatakan lebih baik diam saja tidak Ketidakefektifan koping individu
mau bicara dengan orang lain.

DO :
a. Tidak konsentrasi
b. Kontak mata kurang
c. Klien menunduk
d. Klien suka menendiri di kamar
e. Klien tampak senang diam

6 DS : - Kerusakan komunikasi verbal


DO :
a. Pembicaraan lambat
b. Tidak mampu memulai pembicaraan
c. Kata kata kurang jelas
d. Intonasi pelan

3.3 Daftar Masalah Keperawatan


1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Gangguan proses pikir : waham
4. Ketidak efektifan koping individu
5. Respon pasca trauma
6. Kerusakan komunikasi verbal
3.4 Pohon Masalah

Gangguan proses pikir (efek)

Isolasi sosial (menarik diri)

kerusakan komunikasi verbal

(core problem)

Gangguan konsep diri: HDR (causa)

Ketidakefektifan koping individu (causa)

Respon pasca trauma (causa)


3.5 Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Gangguan konsep diri
3. Gangguan proses pikir

3.6 Rencana Tindakan Keperawatan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
DI UNIT RAWAT INAP RUANG CENDRAWASIH RSJ Dr. RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG

Nama : Tn. H
No. CM : 104501
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Dx. Medis : F20.10
Ruang : Cendrawasih
Unit Keswa : Ruang Inap

Diagnosa Perencanaan Rencana Tindakan


Tgl R
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Keperawatan
05- Isolasi Sosial TUM:
01- Klien dapat
15 berinteraksi
dengan orang
lain.

TUK 1: Setelah 2X pertemuan klien


1.1. Bina hubungan saling percaya 1.1 Memfas
Klien dapat dapat menerima kehadiran dengan: keterbuk
membina perawat. Klien dapat a. Sapa klien dengan ramah, baik mengun
hubungan saling mengungkapkan perasaan verbal maupun non verbal penyele
percaya. dan keberadaannya saat ini b. Perkenalkan diri dengan sopan
secara verbal. c. Tanyakan nama lengkap klien dan
 Klien mau menjawab salam nama panggilan yang di sukai
 Ada kontak mata klien
 Klien mau berjabat tangan d. Jelaskan tujuan pertemuan
 Klien mau berkenalan e. Buat kontrak interaksi yang jelas
 Klien mau menjawab f. Jujur dan tepati janji
pertanyaan g. Tunjukkan sikap empati dan
 Klien mau duduk menerima klien apa adanya
berdampingan dengan h. Beri perhatian pada klien dan
perawat perhatikan kebutuhan dasar klien
 Klien mau mengungkapkan
perasaannya
05- Isolasi Sosial TUK 2:
01- Klien mampu Setelah 2X interaksi klien 2.1Tanyakan pada klien tentang: 2.1 Memfa
15 menyebutkan dapat menyebutkan a. Orang yang tinggal untuk m
penyebab minimal satu penyebab serumah/teman sekamar klien orang te
menarik diri menarik diri dari yang b. Orang yang paling dekat dengan kehidup
berasal dari: klien di rumah/di ruang perawatan
1. Diri sendiri c. Apa yang membuat klien dekat
2. Orang lain dengan orang tersebut
3. Lingkungan d. Orang yang tidak dekat dengan
klien di rumah/di ruang perawatan
e. Apa yang membuat klien tidak
dekat dengan orang tersebut
f. Upaya yang sudah dilakukan agar
dekat dengan orang lain
2.2Kaji pengetahuan klien tentang 2.2 Perilak
perilaku menarik diri dan tanda- dapat te
tandanya lebih aw
2.3 Dapat m
2.3Diskusikan dengan klien penyebab penatala
menarik diri atau tidak mau sesuai p
bergaul dengan orang lain
2.4Beri pujian terhadap kemampuan2.4 Mening
klien mengungkapkan perasaannya percaya

05- Isolasi Sosial TUK 3 :


01- Klien dapat Setelah 2X interaksi klien 3.1Kaji pengetahuan klien tentang 3.1 Dengan
15 menyebutkan dapat menyebutkan manfaat dan keuntungan bergaul mengeta
keuntungan keuntungan berhubungan dengan orang lain keuntun
berhubungan sosial,misalnya: 3.2Beri kesempatan pada klien untuk diharapk
dengan orang a. Banyak teman mengungkapkan perasaannya berinter
lain dan kerugianb. Tidak kesepian tentang keuntungan berhubungan teman y
tidak c. Bisa diskusi dengan orang lain 3.2 Ungkap
berhubungan d. Saling menolong 3.3Diskusikan bersama klien tentang klien di
dengan orang manfaat berhubungan dengan klien leb
lain orang lain terbuka
3.4Beri reinforcement positif terhadap
3.3 Menjad
kemampuan mengungkapkan dapat m
perasaan tentang keuntungan lebih ba
berhubungan dengan orang lain 3.4 Mening
keperca

3.5 Kaji pe
klien ten
Setelah 2X interaksi klien dapat bila tida
menyebutkan kerugian tidak berhubu
berhubungan dengan orang lain. orang la
Misal: sendiri, tidak punya teman,3.6 Beri ke
kesepian, tidak ada temannya klien un
ngobrol. mengun
perasaan
kerugian
berhubu
orang la
3.7 Diskusi
klien ten
tidak be
dengan
3.8 Beri rei
positif t
kemamp
mengun
perasaan
kerugian
orang la
05- Isolasi Sosial TUK 4 :
01- Klien dapat Setelah 2X interaksi klien 4.1 Observasi perilaku klien saat 4.1 Dapat m
15 melaksanakan dapat melaksanakan berhubungan dengan orang lain. kemajua
hubungan sosial hubungan sosial secara 4.2 Beri motivasi dan bantu klien 4.2 Dukung
secara bertahap bertahap dengan: untuk berkenalan/berkomunikasi interaks
a. Klien-perawat dengan orang lain melalui: agar dap
b. Klien-perawat-perawat laina. Klien-perawat meningk
c. Klien-perawat-perawat b. Klien-perawat-perawat lain komuni
lain-klien lain c. Klien-perawat-perawat lain-klien terhadap
d. Klien-kelompok kecil lain
e. Klien- d. Klien-kelompok kecil
keluarga/kelompok/masyarae. Klien-
kat keluarga/kelompok/masyarakat
4.3 Beri reinforcement terhadap
keberhasilan yang telah dicapai 4.3 Dapat m
4.4 Bantu klien rasa per
mengevalu 4.4 Menget
asi manfaat jauh kli
berhubunga manfaat
n dengan 4.5 TAK da
orang lain solusi a
4.5 Motivasi dan libatkan klien untuk interakt
mengikuti kegiatan terapi aktifitas lingkun
kelompok sosialisasi 4.6 Jadwal
dijadika
4.6 Diskusikan jadwal kegiatan harian klien da
yang dapat dilakukan untuk bersosia
meningkat kemampuan klien 4.7 Mengaj
bersosialisasi disiplin
4.7 Beri motivasi klien untuk membua
melakukan kegiatan sesuai dengan harian
jadwal yang telah di buat 4.8 Mening
4.8 Beri pujian terhadap kemampuan percaya
klien memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang
dilaksanakan
05- Isolasi Sosial TUK 5 :
01- Klien mampu Setelah 2X interaksi klien5.1 Dorong klien untuk 5.1 Ungkap
15 mengungkapkan dapat mengungkapkan mengungkapkan perasaannya dapat m
perasaannya perasaan setelah setelah berhubungan dengan orang respon e
setelah berhubungan dengan orang lain/kelompok
berhubungan lain untuk: 5.2 Diskusikan dengan klien manfaat 5.2 Klien d
dengan orang a. Diri sendiri berhubungan dengan orang lain mengeta
lain b. Orang lain 5.3 Beri reinforcement positif atas bertema
c. kelompok kemampuan klien mengungkapkan5.3 Mening
perasaan manfaat berhubungan percaya
dengan orang lain.
05- Isolasi Sosial TUK 6
01- Klien mendapat Setalah 2X pertemuan 6.1. Diskusikan pentingnya peran serta6.1 Dukung
15 dukungan keluarga dapat menjelaskan keluarga sebagai pendukung untuk diperluk
keluarga dalam tentang: mengatasi prilaku menarik diri mengata
memperluas  Pengertian menarik diri 6.2 Diskusikan dengan anggota dari klie
hubungan sosial  Tanda dan gejala keluarga tentang: 6.2 Anggot
 Penyebab dan akibat  Perilaku menarik diri dapat m
menarik diri  Tanda dan gejala menarik diri pengeta
 Cara merawat klien  Penyebab prilaku menarik diri mengeta
menarik diri  Cara keluarga meghadapi klien penanga
yang sedang menarik diri terjadi u
penyaki
6.3 Diskusikan potensi keluarga untuk
membantu klien mengatasi 6.3 Keluarg
prilaku menarik diri orang te
klien, se
Setelah 2X pertemuan memuda
keluarga dapat 6.4 Latih keluarga cara merawat klien 6.4 Meman
mempraktekkan cara menarik diri keluarga
merawat klien menarik diri. merawa
6.5 Tanyakan perasaan keluarga setalag6.5 Menget
mencoba cara yang dilatihkan besar pe
keluarga
merawa
6.6 Dorong anggota keluarga untuk ganggua
memberikan dukungan kepada 6.6 Dukung
klien berkomunikasi dengan orang sangat b
lain meningk
keyakin
6.7 Anjurkan anggota keluarga untuk diri klie
rutin dan bergantian mengunjungi 6.7 Kunjun
klien minimal 1x seminggu dapat m
6.8 Beri reinforcement atas hal-hal motivas
yang telah dicapai dan
keterlibatannya keluarga merawat 6.8 Mening
klien di rumah sakit dukunga
dalam m
05- Isolasi Sosial TUK 7
01- Klien dapat Setalah 2x interaksi klien7.1 Diskusikan dengan klien tentang 7.1 Mening
15 memanfaatkan menyebutkan: manfaat dan kerugisn tidak minum kesadar
obat dengan baik Manfaat minum obat obat, nama, warna, dosis, cara, kepatuh
 Kerugian tidak minum obat efek terapi dan efek samping
 Nama,warna dosis, efak penggunaan obat
terapi dan efek samping 7.2 Pantau klien saan penggunaan obat 7.2 Menget
obat dalam p
7.3 Anjurkan klien minta sendiri obat penyem
pada perawat agar dapat 7.3 Kesada
merasakan manfaatnya penggun
manfaat
meminu
Setelah 2x interaksi klien7.4 Beri pujian jika klien menggunakan teratur
mendemonstrasikan obat dengan benar 7.4 Mening
penggunaaan obat dan 7.5 Diskusikan akibat berhenti minum percaya
menyebutkan akibat obat tanpa konsultasi dengan
berhenti minum obat tanpa dokter 7.5 Klien d
konsultasi ke dokter mengeta
7.6 Anjurkan klien untuk konsultasi tidak pa
dengan dokter/perawat jika terjadi obat
hal-hal yang tidak diinginkan. 7.6 Membe
pengeta
mengen
dapat m
penggun
samping

BAB 4
IMPLEMENTASI

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan Pertama

Tanggal 06 Januari 2015


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
- Rasa kesepian, tidak mampu berkonsentrasi
- Klien tidak mempunyai teman dekat dan tidak komunikatif
- Tidak ada kontak mata, tampak sedih, menarik diri dan menyendiri
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
- Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang, dan kerugian tidak
berhubungan
- Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
- Klien mampu mengungkapakan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain
4. Intervensi
a. Mengidentifikasi penyebab isolali sosial pasien
b. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
c. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
d. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan 1 orang
e. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain
dalam kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
“ Selamat pagi mas, saya mahasiswa dari kediri yang akan merawat mas selama di ruang
Cendrawasih perkenalkan nama saya Dwi Apriyadi saya senang di panggil Apri, nama mas
siapa dan senang di panggil apa?” rumahnya dimana?”
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan mas hari ini?”
c. Kontrak : Topik, Waktu, Tempat
“ Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman mas?” mau
dimana kita bercakap-cakap, “bagaimana kalau di ruang tamu mas?” kita berbincang-bincang
selama 10 menit ya?bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang cara perkenalan dengan
orang lain ?”
2. Kerja
“ Siapa saja yang tinggal serumah dengan mas? Siapa yang paling dekat dengan mas?Siapa
yang jarang bercakap-cakap dengan mas? Apa yang membuat mas jarang bercakap-cakap
dengannya?”
“ Apa yang mas rasakan selama dirawat di sini? Ow mas merasa sendirian ? Siapa saja yang
mas kenal diruangan ini? Apa saja kegiatan yang biasa mas lakukan dengan teman-teman
yang mas kenal?”
“ Apa yang menghambat mas dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain?”
“ Menurut mas apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman? Wah benar ada teman
bercakap-cakap.Apalagi? (sampai klien dapat menyebutkan beberapa) nah kalau kerugiannya
tidak mempunyai teman apa saja mas?” ya pa lagi (sampai klien dapat menyebutkan
beberapa) jadi bnyak juga ruginya tidak mempunyai teman ya? Kalau begitu maukah mas
bergaul dengan orang lain? Bagus”
“ Mas sekarang kita belajar berkenal dengan orang lain ya?”
“ Benigi lho mas, untuk berkenal dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama
panggilan kita, selanjutnya asal dan hobi.”
Contohnya begini : perkenalkan nama saya Harianto suka dipanggil Hari saya berasal dari
Malang hobi saya badminton”
“ Selanjutnya mas menyakan nama orang yang diajak berbicara contohnya begini : Nama
mas siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana dan hobinya apa?”
“ Ayo mas coba misalnya saya belum dengan mas, coba berkenalan dengan saya!”
“ Ya, bagus sekali? Coba sekali lagi? Bagus sekali”
“ Setetelah mas berkenalan dengan orang tersebut, mas bisa melanjutkan percakapan tentang
cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan, dll.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif dan Obyektif
“ Bagaimana persaan mas setalah ngobrol dengan saya?”
“ Tolong sebutkan! Bagusss!”
“ Bagaiman perasaan mas setelah kita latihan berkenalan?” Mas tadi sudah mempraktekkan
cara berkenalan dengan baik sekali?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Selanjutnya mas dapat mengingat-ingat apa saja yang kita pelajari hari ini” Sehingga mas
lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. Mas mau mempraktekkan ke teman mas yang
lain, mau berapa lama kita mencobanya? Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan harian
mas”
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu tempat
“ Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan berkenalan dengan orang
lain?” Besok pagi jam 9 saya akan datang kesini untuk mengajak mas latihan berkenalan
dengan yang lain dan mengajak latihan berkenalan dengan teman saya. Bagaimana mas mau
kan?” Tempatnya diruang tamu saja ya?Sampai jumpa mas!”

CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Nama pasien :Tn H


Nomor CM :104501
Jenis kelamin :L Dx
medis : F 20.10
Ruang :Cendrawasih Unit
Keswa : R. Inap

Tanggal Dx. Implementasi Evaluasi Nama


dan Jam Keperawatan Tindakan Keperawatan Dan
Keperawatan Tanda
Tangan
06-01- Isolasi sosial SP 1 S:
2015 1. perkenalkan nama 1. Klien mengatakan
Jam saya Dwi Apriadi namanya Harianto
16.00 saya senang di senang dipanggil
panggil Apri, nama Hari, rumahnya di
mas siapa dan Pagak
senang di panggil 2. Klien mengatakan
apa?” rumahnya enggan berkumpul
dimana?” dan berbicara
2. Apa yang membuat dengan orang lain
mas jarang karena tidak tahu
bercakap-cakap apa yang
denganteman yang dibicarakan dan
lain? klien merasa malu
3. Menurut mas apa 3. Klien mengatakan
saja keuntungan tidak tahu apa
kalau kita keuntungan
mempunyai teman? berteman
4. Kalau kerugiannya 4. Klien mengatakan
tidak mempunyai tidak tahu apa
teman apa mas? kerugian menarik
5. Mas sekarang kita diri atau berteman
belajar berkenalan 5. Klien mengatakan
dengan ayo sekarang mau berkenalan
coba berkenalan dengan 1 orang dulu
dengan bapak itu? O :
1. Klien mau
menjawab salam
2. Tidak ada kontak
mata
3. Klien mau berjabat
tangan
4. Klien mau
berkenalan
5. Klien mau
menjawab
pertanyaan
6. Klien mau duduk
berdampingan
dengan perawat
7. Klien mau
mengungkapkan
persaannya
A:
1. Klien mau
mengenalkan
identitas dirinya
secara lengkap
2. Klien mampu
menyebutkan
penyebab menarik
diri
3. Klien belum
mampu
mendiskusikan
tentang keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain
4. Klien belum
mampu
mendiskusikan
tentang kerugian
tidak berinteraksi
P : untuk klien
1. Menganjurkan klien
berdiskusi tentang
keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain
2. Menganjurkan klien
berdiskusi tentang
kerugian bila tidak
berinteraksi dengan
orang lain

Untuk perawat
1. Memvalidasi
kemampuan klien
mendiskusikan
kembali keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain
2. Memvalidasi
kemampuan klien,
,emdiskusikan
kembali kerugian
bila tidak
berinteraksi dengan
orang lain
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan kedua

Tanggal 07-01-2015
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
- klien tidak mempunyai teman dekat, tidak ada kontak mata
- klien sudah mau tersenyum, sudah mulai mau berinteraksi dengan 1 orang dan komunikatif
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 1 orang
- Klien mampu memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah
satu kegiatan harian
4. Intervensi
a. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi denga orang lain
b. Bnerdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
c. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
d. Membrikan kesempatan kepada klien, mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain
e. Membantu pasien mamasukkan kegiatan berbincang2 dengan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
“selamat pagi mas, bagaimana perasaan mas pagi ini ?”
b. Evaluasi/ validasi
“sudah diingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan?coba sebutkan lagi sambil bersalaman
dengan perawat “bagus sekali...!berarti mas masih ingat”
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
“Nah seperti janji kita kemarin, kita akan mengulangi percakapan yang kemarin, dan saya
akan mengajak mas mencovca berkenalan dengan teman perawat saya. Tidak lama kok,
hanya 10menit.“ yao kita temui teman perawat saya disana, dikursi didepan tv “
2. Kerja
“menurut mas, apa saja keuntungankalo kita mempunyai teman?”wahhhhh benar, ada teman
bercakap-cakap. Apalagi (sampai klien dapat menyebutkan beberapa), nahh kalau
kerugiaannya tidak mempunyai teman apa saja mas,yaaa apa lagi ?( sampai klien dapat
menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punta teman yaa, kalau begitu
inginkah mas belajar bergaul denga orang lain ?”bagus, (bersama-sama klien saudara
mendekati teman perawat saudara)”
“selamat sore mas D, mas ini ingin nberkenalan dengan mas D “.
“ baiklah mas H bisa berkenala dengan perawat D seperti yang kita praktekkan kemarin”
(klien mendemostrasikan cara berkenalan dengan perawat D : Memberi salam, menyebutkan
nama, menanyakan nama perawat dan seterusnya”
“ada lagi yang mas H ingin tanyakan kepada perawat D, coba tanyakan tentang keluarga
perawat D, kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarankan, mas H bisa sudahi perkenalan ini,
lalu mas H bisa membuat janji bertemu lagi dengan perawat D misalnya besok sore sebelum
makan malam”
“baiklah perawat D, karena mas H sudah selesai berkenalan maka saya dan mas H akan
kembali keruangan, selamat sore”. (bersama2 klien saudara meninggalkan perawat D untuk
melakukan terminasi dengan mas H ditempat lain.
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“bagaimana perasaan mas setelah tahu keuntungan berteman dan tidak berteman?”
“tolong sebutkan! Bagus !”
“bagaimana perasaan mas H setelah berkenalan dengan perawat D?”
“mas H tampak bagus sekali saat perkenalan tadi “
b. Rencana tindak lanjut
“ pertahan kan terus apa yang sudah mas H lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan
topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dsb “
“bagaimana mau mencoba dengan perawat lain?mari kita masukkan dalam jadwal harian
mas. Mau berapa hari sekali?Bagaimana kalau 2 kali? Baiklah nanti mas H coba sendiri”
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
“ besok kita latihan lagi yaa, mau jam berapa?9.0 bagaimana, selama 10 menit. Tempatnya
nanti diruang tamu saja yaa, sampai besok mas .”

CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Nama pasien :Tn H
Nomor CM :104501
Jenis kelamin :L Dx
medis : F 20.10
Ruang :Cendrawasih Unit
Keswa : R. Inap
Tanggal Dx. Implementasi Evaluasi Nama
dan jam Keperawatan tindakan keperawatan dan
keperawatan tanda
tangan
07-01- Isolasi sosial SP 1 S:
2015 1. Menurut mas apa 1. Klien mengatakan
Jam saja keuntungan keuntungan
16.00 kalau kita mempunyai teman
mempunyai teman? bisa di ajak ngobrol
2. Kalau kerugiannya 2. Klien mengatakan
tidak mempunyai kerugiaanya tidak
teman apa mas? mempunyai teman
SP 2 merasa sepi dan
3. Baiklah mas H bisa sendiri
berkenalan dengan 3. Klien mengatakan
perawat D seperti tidak mau
yang kita praktekkan berkenalan dengan
kemarin perawat lain karen
4. Pertahankan terus malu
apa sudah mas H 4. Klien mengatakan
lakukan tadi. Jangan mau berkenalan
lupa untuk dengan teman 1
menanyakan topik kamarnya
lain. Nanti coba O:
perkenalan lagi jika1. Klien tampak
dikamar yaa mas? mempunyai teman
2. Klien mau
mempraktekkan
ngobrol dengan
teman disebelahnya
3. Klien mau
berbicara antara
klien dengan
perawat
4. Klien tidak mau
berbicara antara
klien-perawat,
perawat-klien
5. Klien tidak mau
berbicara antara
klien-perawat,
perawat lain-klien
lain
6. Klien tidak mau
berbicara antara
klien dan kelompok
kecil
7. Klien tidak
berbicara antara
klien-keluarga atau
kelompok
masyarakat
A:
1. Klien mampu
mendiskusikan
tentang keuntungan
berinteraksi
2. Klien mampu
mendiskusikan
tentang kerugian
tidak berinteraksi
3. Klien mampu
mempraktekkan
cara berkenalan
dengan 1 orang
4. Klien mampu
berbicara antara
klien-perawat
5. Klien belum
mampu berbicara
antara klien-
perawat-perawat
lain
6. Klien belum
mampu berbicara
antara klien-
perawat-perawat
lain-klien lain
7. Klien belum
mampu berbicara
antara klien dengan
kelompok lain
8. Klien belum
mampu berbicara
antara klien-
kelompok
masyarakat
P : untuk klien
1. Menganjurkan klien
berbicara antara
klien- perawat-
perawat lain
2. Menganjurkan klien
berbicara antara
klien perawat-
perawat lain-klien
lain
3. Menganjurkan klien
berbincang antara
klien-kelompok
kecil
Untuk perawat:
1. Memvalidasi hasil
latihan berkenalan
dan berbincang-
bincang klien-
perawat-perawat
lain
2. Memvalidasi hasil
latihan berkenalan
dan berbincang-
bincang antara
klien-perawat-
perawat lain-klien
lain

Anda mungkin juga menyukai