Anda di halaman 1dari 35

AGUSTUS 2017

Analisis Perkembangan
Industri

Pusat Data dan Informasi


Agustus 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Pendahuluan

Setelah mengalami kenaikan Pengolahan secara total (migas


pertumbuhan pada triwulan I dan nonmigas) sempat
2017, pertumbuhan Sektor mencatatkan pertumbuhan yang
Industri Pengolahan (migas dan lebih tinggi dari pertumbuhan
nonmigas) pada triwulan II 2017 Industri Pengolahan Nonmigas
kembali melambat, yaitu hanya sejak triwulan I 2016. Namun
sebesar 3,54% (yoy). kembali rendahnya pertumbuhan
Pertumbuhan ini tidak saja lebih industri batubara dan
rendah dari pertumbuhan pengilangan migas sejak
triwulan I 2017 yang sebesar triwulan III 2016 menyebabkan
4,24% (yoy), tetapi jauh lebih pertumbuhan Industri
rendah dari pertumbuhan Pengolahan Nonmigas kembali
triwulan II 2016 yang sebesar lebih tinggi dibandingkan dengan
4,63% (yoy). Melambatnya pertumbuhan Industri
pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan secara keseluruhan.
Pengolahan secara keseluruhan Kondisi ini kembali sama dengan
pada triwulan II 2017 disebabkan kondisi pada periode tahun
tidak saja oleh melambatnya 2011-2015, dimana
pertumbuhan Industri Non Migas pertumbuhan Industri
yang hanya mencapai sebesar Pengolahan Nonmigas selalu
3,96% (yoy), tetapi juga oleh lebih tinggi.
melambatnya pertumbuhan
industri batubara dan
pengilangan migas yang sekitar
0,07% (yoy). Pada triwulan II 2017
pertumbuh-an Sektor Industri
Setelah mengalami Pengolahan (migas dan
pertumbuhan yang relatif tinggi
nonmigas) kembali melambat,
pada semester 1 2016, industri
batubara dan pengilangan migas yaitu hanya sebesar 3,54%
kembali mengalami perlambatan (yoy). Pertumbuhan ini tidak
pertumbuhan sejak triwulan III saja lebih rendah dari
2016, dan terus berlanjut hingga pertumbuhan triwulan I 2017
triwulan II 2017. Pertumbuhan yang sebesar 4,24% (yoy),
industri batubara dan tetapi jauh lebih rendah dari
pengilangan migas yang rata- pertumbuhan triwulan II 2016
rata mencapai 5,66% (yoy) pada
yang sebesar 4,63% (yoy).
semester I 2016 menyebabkan
pertumbuhan Sektor Industri

AGUSTUS 2017 | 1
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Pertumbuhan Industri
Nonmigas Triwulan II 2017

Sementara itu, melambatnya Dengan pertumbuhan sebesar


kembali pertumbuhan industri 3,96% (yoy) pada triwulan II
pengolahan nonmigas pada 2017, maka secara kumulatif
triwulan II 2017 menyebabkan pada semester I 2017
pertumbuhan industri ini yang pertumbuhan industri
pada triwulan II 2017 tercatat pengolahan nonmigas hanya
sebesar 3,96% (yoy), lebih mencapai sebesar 4,35% (yoy),
rendah tidak saja dibandingkan yang juga lebih rendah dari
dengan pertumbuhannya pada pertumbuhannya pada semester
triwulan I 2017 yang sebesar I tahun 2016, yang sebesar
4,76% (yoy), tetapi juga lebih 4,54% (yoy). Pertumbuhan
rendah dibandingkan dengan industri pengolahan non migas
pertumbuhannya pada triwulan pada semester I 2017
yang sama tahun 2016 (triwulan merupakan pertumbuhan
II 2016), yang sebesar 4,54% semester I terendah sejak tahun
(yoy). 2011.

Relatif rendahnya pertumbuhan


industri Nonmigas pada triwulan
II 2017 menyebabkan
pertumbuhannya kembali berada
di bawah pertumbuhan ekonomi
Pada semester I 2017 nasional, yang pada triwulan II
pertumbuhan industri 2017 mencapai sebesar 5,01%
nonmigas hanya mencapai (yoy). Terus lebih rendahnya
sebesar 4,35% (yoy), lebih pertumbuhan industri nonmigas
dibandingkan dengan
rendah dari partum-buhan
pertumbuhan ekonomi,
semester I 2016, sebesar khususnya sejak triwulan IV
4,54% (yoy). Pertumbuhan 2015, perlu diwaspadai secara
industri pengolahan non migas cermat, karena hal tersebut tidak
pada semester I 2017 saja berdampak pada semakin
merupakan pertumbuhan berkurangnya peranan Sektor
semester I terendah sejak Industri Pengolahan dalam
Produk Domestik Bruto (PDB),
tahun 2011.
tetapi juga membawa implikasi
pada semakin berkurangnya
penyerapan tenaga kerja di

2 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

sektor ini. Berkurangnya pertumbuhan ekonomi secara


peranan Industri Pengolahan keseluruhan.
sebagai sumber pertumbuhan
PDB akan mengurangi daya
dorong sektor ini terhadap

Sementara itu lebih rendahnya beberapa kelompok industri juga


pertumbuhan industri nonmigas mengalami pertumbuhan yang
pada triwulan II 2017 relatif tinggi, dan juga terdapat
dibandingkan dengan industri yang mengalami
pertumbuhan pada triwulan I kenaikan pertumbuhan yang
2017 disebabkan karena cukup berarti.
terjadinya perlambatan
pertumbuhan pada beberapa
kelompok industri, selain juga
terjadi pertumbuhan negatif
(kontraksi) pada beberapa
kelompok industri lain. Namun

AGUSTUS 2017 | 3
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Industri yang Mengalami


Kontraksi dan Perlambatan
Pertumbuhan.

Melambatnya pertumbuhan Terjadinya kontraksi


industri non migas pada triwulan pertumbuhan pada kelompok
II 2017, disebabkan karena industri Barang Galian bukan
menurunnya kinerja Logam disebabkan karena
pertumbuhan pada beberapa industri ini mengalami
kelompok industri. Beberapa penurunan produksi pada
kelompok industri, mengalami triwulan II 2017, baik pada
pertumbuhan negatif (kontraksi), kelompok industri besar dan
sementara beberapa kelompok sedang (IBS) maupun pada
industri lainnya mengalami kelompok skala mikro dan kecil
perlambatan pertumbuhan. (IMK). Poduksi IBS industri
Kontraksi pertumbuhan terbesar Barang Galian bukan Logam
terjadi pada industri Barang pada triwulan II 2017 mengalami
Galian bukan Logam yang pada penurunan produksi (kontraksi)
triwulan II 2017 turun sebesar sebesar 6,47% (yoy), begitu juga
5,03% (yoy). Kemudian diikuti dengan produksi IMK-nya turun
oleh kelompok Pengolahan sebesar 3,61% (yoy). Selain itu
Lainnya: Jasa Reparasi dan nilai ekspor industri ini pada
Pemasangan Mesin dan triwulan II 2017 juga mengalami
Peralatan yang turun sebesar penurunan sebesar 0,13% (yoy),
3,33% (yoy). Lalu kelompok meskipun volume ekspornya
industri Industri Industri Kertas naik sebesar 73,31 (yoy).
dan Barang dari Kertas,
Percetakan dan Reproduksi Setelah mengalami kenaikan
Media Rekaman yang turun pertumbuhan yang sangat
sebesar 3,03% (yoy), dan berarti pada triwulan I 2017,
kelompok Industri Industri Kayu, industri Karet, Barang dari Karet
Barang dari Kayu dan Gabus dan Plastik kembali mengalami
dan Barang Anyaman dari kontraksi pertumbuhan sebesar
Bambu, Rotan dan Sejenisnya 0,9% (yoy) pada triwulan II 2017.
yang turun sebesar 1,94% (yoy). Turunnya permintaan dalam
Penurunan (kontraksi negeri nampaknya merupakan
pertumbuhan) terkecil dialami penyebab turunnya nilai tambah
oleh industri Industri Karet, industri ini pada triwulan II 2017.
Barang dari Karet dan Plastik Karena tetap baiknya harga
sebesar 0,90% (yoy). karet di pasar dunia telah

4 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

meningkatkan nilai ekspor baik pada skala IBS maupun


industri ini selama triwulan II pada skala IMK. Pada triwulan II
2017, yang mencapai sebesar 2017 pertumbuhan produksi
23,21% (yoy) sementara volume industri Karet, Barang dari Karet
ekspornya hanya naik sebesar dan Plastik pada IBS turun
6,17% (yoy). Turunnya sebesar 1,39% (yoy), dan pada
permintaan dalam negeri telah IMK turun sebesar 5,54% (yoy).
menyebabkan terjadinya
penurunan produksi industri ini,

Selain karena terjadinya yang sebagian memegang


kontraksi pertumbuhan pada peranan penting dalam PDB
keempat kelompok industri industri nonmigas.
tersebut di atas, melambatnya
pertumbuhan industri nonmigas
pada triwulan II 2017 juga
disebabkan karena terjadinya
perlambatan pertumbuhan pada
beberapa kelompok industri,

AGUSTUS 2017 | 5
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Pada triwulan II 2017 untuk industri Kendaraan


perlambatan pertumbuhan Bermotor, Trailer dan Semi
terbesar terjadi pada industri Alat Trailer; dan sebesar 0,43% (yoy)
Angkutan yang melambat dari untuk industri Alat Angkutan
pertumbuhan sebesar 8,06% Lainnya. Sebelumnya, pada
(yoy) pada triwulan II 2016 triwulan II 2016 kedua jenis
menjadi hanya tumbuh sebesar industri tersebut mengalami
0,50% (yoy) pada triwulan II pertumbuhan yang sangat
2017. Perlambatan cukup besar berarti, yaitu sebesar 8,98%
juga terjadi pada industri Kulit, (yoy) untuk industri Kendaraan
Barang dari Kulit dan Alas Kaki Bermotor, Trailer dan Semi
yang melambat dari Trailer; dan sebesar 6,85% (yoy)
pertumbuhan sebesar 8,69% untuk industri Alat Angkutan
(yoy) pada triwulan II 2017 Lainnya.
menjadi 3,75% (yoy). Kemudian
perlambatan juga terjadi pada
industri Mesin dan Perlengkapan
yang melambat dari
pertumbuhan sebesar 9,76%
(yoy) pada triwulan II 2016
menjadi sebesar 6,72% (yoy)
pada triwulan II 2017.

Perlambatan pertumbuhan
secara berarti pada kelompok
Industri Alat Angkutan tidak
hanya terjadi pada industri
Kendaraan Bermotor, Trailer dan
Semi Trailer saja, tetapi juga
pada industri Alat Angkutan
Lainnya. Pada triwulan II 2017
pertumbuhan kedua jenis
industri ini masing-masing
tercatat sebesar 0,55% (yoy)

6 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Relatif rendahnya pertumbuhan pertumbuhan produksi IMK-nya


produksi (output) pada industri juga kontraksi sebesar 6,68%
Alat Angkutan merupakan (yoy). Sementara itu pada
penyebab utama relatif lebih periode yang sama pertumbuhan
rendahnya pertumbuhan nilai produksi industri Alat Angkutan
tambah (PDB) industri ini. Pada Lainnya pada IBS juga turun dari
triwulan II 2017 melambatnya pertumbuhan sebesar 8,92%
pertumbuhan produksi industri (yoy) pada triwulan II 2016
Kendaraan Bermotor, Trailer dan menjadi hanya sebesar 1% (yoy)
Semi Trailer tidak saja terjadi pada triwulan II 2017. Begitu
pada IBS tetapi lebih-lebih pada juga pertumbuhan produksi IMK-
IMK. Jika pada triwulan II 2016 nya turun dari sebesar 12,97%
pertumbuhan produksi IBS (yoy) pada triwulan II 2016
industri Kendaraan Bermotor, menjadi 7,75% (yoy) pada
Trailer dan Semi Trailer tercatat triwulan II 2017.
sebesar 4,85% (yoy) dan IMK-
nya sebesar 14,72% (yoy), maka
pada triwulan II 2017
pertumbuhan produksi IBS
industri ini mengalami kontraksi
sebesar 3,85% (yoy) dan

AGUSTUS 2017 | 7
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Kontraksi pertumbuhan produksi Melambatnya pertumbuhan nilai


pada industri Kendaraan tambah industri Kulit, Barang
Bermotor, Trailer dan Semi dari Kulit dan Alas Kaki pada
Trailer juga diikuti oleh PDB sejalan dengan
penurunan nilai ekspor industri melambatnya pertumbuhan
ini yang mencapai sebesar produksi IBS-nya. Pada triwulan
2,45% (yoy) pada triwulan II II 2016 pertumbuhan produksi
2017, yaitu dari sekitar US$ IBS industri Kulit, Barang dari
1,428 miliar pada triwulan II Kulit dan Alas Kaki tercatat
2016 menjadi sebesar US$ sebesar 5,68% (yoy), maka pada
1,393 miliar pada triwulan II pada triwulan II 2017 hanya
2017. Begitu juga dengan nilai mencapai sebesar 1,2% (yoy).
ekspor industri Angkutan Namun produksi IMK-nya sedikit
Lainnya pada triwulan II 2017 meningkat dari pertumbuhan
turun sebesar 15,26% terhadap sebesar 7,18% (yoy) pada
nilai ekspor pada triwulan II triwulan II 2016 menjadi sebesar
2016. Diperlukan diversifikasi 7,22% (yoy) pada triwulan II
negara tujuan ekspor lebih lanjut 2017.
jika Indonesia ingin
meningkatkan lagi nilai ekspor Setelah mengalami
industri Alat Angkutannya. pertumbuhan yang cenderung
tinggi sejak triwulan I 2016,
Perlambatan pertumbuhan tinggi industri Makanan dan Minuman
juga dialami oleh kelompok mengalami perlambatan
industri Kulit, Barang dari Kulit pertumbuhan yang cukup berarti
dan Alas Kaki. Setelah pada triwulan II 2017, yaitu dari
mengalami pertumbuhan yang sekitar 8,13% (yoy) pada
relatif tinggi sejak awal tahun triwulan II 2016 menjadi sebesar
2016 hingga triwulan I 2017, 7,19% (yoy) pada triwulan II
pertumbuhan industri Kulit, 2017. Perlambatan yang cukup
Barang dari Kulit dan Alas Kaki signifikan ini merupakan
pada triwulan II 2017 mengalami penyebab utama dari
perlambatan yang cukup berarti, melambatnya pertumbuhan
yaitu dari pertumbuhan sebesar industri non migas secara
8,69% (yoy) pada triwulan II keseluruhan pada triwulan II
2016 menjadi hanya sebesar 2017. Hal ini disebabkan karena
3,75% (yoy) pada triwulan II industri Makanan dan Minuman
2017. Pada triwulan I 2017 mempunyai kontribusi paling
industri juga masih mengalami besar dalam PDB industri
pertumbuhan yang relatif tinggi, nonmigas, yaitu sekitar 34,42%..
yaitu sebesar 7,55% (yoy).

8 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Berdasarkan KBLI 2 digit, pertumbuhan produksi industri


perlambatan yang terjadi pada makanan dalam negeri tidak
industri Makanan dan Minuman terjadi perlambatan
tidak saja karena terjadinya pertumbuhan, khususmya pada
perlambatan pada industri kelompok IBS. Pada triwulan II
Makanan, namun juga akibat 2016 pertumbuhan IBS industri
terjadinya kontraksi makanan tercatat sebesar 5,17%
pertumbuhan pada industri (yoy), sementara pada triwulan II
Minuman. Pada triwulan II 2017 2017 pertumbuhan produksinya
pertumbuhan industri Makanan mencapai sebesar 7,04% (yoy).
tercatat sebesar 7,81% (yoy), Namun pertumbuhan produksi
atau jauh melambat IMK, sedikit melambat dari
dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 6,49%
pertumbuhan sebesar 8,35% (yoy) pada triwulan II 2016
(yoy) pada triwulan II 2016. menjadi sebesar 5,82% (yoy)
Sementara itu industri Minuman pada triwulan II 2017.
yang pada triwulan II 2016 masih
tumbuh sebesar 3,3% (yoy), Kenaikan produksi IBS industri
pada triwulan II 2017 mengalami makanan juga didukung oleh
kontraksi pertumbuhan sebesar kenaikan nilai ekspor industri
6,89% (yoy). makanan. Pada triwulan II 2017
kenaikan nilai ekspor industri
Melambatnya pertumbuhan makanan tercatat sebesar
industri Makanan antara lain 33,43% (yoy), dimana kenaikan
terkait dengan kenaikan impor nilai ekspor kelapa sawit, yang
produk makanan yang terus masih mendominasi ekspor
meningkat. Pada triwulan II industri makanan, tercatat
2017 nilai impor industri sebesar 30,75% (yoy).
makanan tercatat sebesar
15,24% (yoy), dimana nilai impor Sementara itu, terus turunnya
industri makanan olahan lainnya nilai tambah industri minuman
naik sebesar 27,94% (yoy). sejak triwulan I 2017
Selain itu melambatnya menunjukkan bahwa industri ini
pertumbuhan nilai tambah (PDB) menghadapi persoalan yang
industri makanan pada triwulan II cukup serius. Pada triwulan II
20217 nampaknya juga terkait 2017 pertumbuhan produksi IBS
dengan lebih tingginya industri minuman mengalami
pertumbuhan produksi komoditi- kontraksi sebesar 8,26% (yoy),
komoditi primer dibandingkan sementara pertumbuhan IMK
dengan pertumbuhan produksi industri ini mengalami
komoditi-komoditi yang perlambatan dari sebesar
mempunyai nilai tambah lebih 14,42% (yoy) pada triwulan II
tinggi. Karena kalau dilihat dari 2016 menjadi sebesar 4,21%

AGUSTUS 2017 | 9
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

(yoy) pada triwulan II 2017. turun sebesar 17,35% (yoy),


Terjadinya penurunan ekspor sementara pada periode yang
minuman ringan nampaknya sama impor minuman beralkohol
berdampak buruk pada produksi naik sebesar 0,72% (yoy).
industri minuman dalam negeri
Indonesia. Pada triwulan II 2017
nilai ekspor minuman ringan

Industri Yang Mengalami


Pertumbuhan Tinggi
Pada Triwulan II 2017

Meskipun sebagian besar tinggi pada triwulan II 2017


industri mengalami perlambatan (sebesar 7,50%), industri Logam
dan juga kontraksi pertumbuhan, Dasar tumbuh jauh lebih baik
namun beberapa kelompok dibandingkan dengan
industri nonmigas mencapai pertumbuhannya pada triwulan II
pertumbuhan yang relatif tinggi, 2016 dan juga dari
atau mengalami kenaikan pertumbuhannya pada triwulan I
pertumbuhan pada triwulan II 2017. Pada triwulan II 2016
2017. Pertumbuhan tertinggi industri ini hanya mencatatkan
dicapai oleh kelompok Industri pertumbuhan sebesar 0,10%
Logam Dasar yang tumbuh (yoy), dan pada triwuman I 2017
sebesar 7,5% (yoy). Kemudian tumbuh negatif 3,06% (yoy).
diikuti oleh kelompok Industri Naiknya ekspor industri ini
Kimia, Farmasi dan Obat merupakan penyebab utama
Tradisional yang mencapai terjadinya kenaikan nilai tambah
pertumbuhan sebesar 7,38% industri ini pada Produk
(yoy). Pertumbuhan yang tinggi Domestik Bruto. Pada triwulan II
juga dicapai oleh kelompok 2017 nilai ekspor industri Logam
Industri Makanan dan Minuman Dasar mencatatkan kenaikan
yang masih tumbuh sebesar sebesar 30,79% (yoy), yang
7,19% (yoy), dan juga kelompok terutama disumbangkan oleh
Industri Mesin dan Perlengkapan kenaikan nilai ekspor industri
sebesar 6,72% (yoy). Besi/Baja sebesar 52.66% (yoy).
Naiknya nilai ekspor yang cukup
Sebagai kelompok industri yang besar tersebut didukung oleh
mengalami pertumbuhan paling kenaikan harga Besi/Baja dunia

10 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

yang juga meningkat cukup kenaikan menjadi 5,43% (yoy)


tinggi. Pada triwulan II 2017 pada triwulan II 2017 dari
volume ekspor Besi/Baja tercatat pertumbuhan negatif sebesar
naik sebesar 30,80% (yoy). 0,60% (yoy) pada triwulan II
2016.
Kenaikan ekspor industri Logam
Dasar menyebabkan produksi Pertumbuhan tinggi juga dicapai
industri ini mengalami kenaikan oleh kelompok industri Kimia,
yang cukup berarti pada triwulan Farmasi dan Obat Tradisional
II 2017. Pertumbuhan industri pada triwulan II 2017. Meskipun
IBS industri Logam Dasar pertumbuhan industri ini
tercatat sebesar 8,21% (yoy) melambat dari sebesar 8,85%
pada triwulan II 2017, jauh lebih (yoy) pada triwulan I 2017
tinggi dari pertumbuhan pada menjadi sebesar 7,38% (yoy)
triwulan II 2016 yang mengalami pada triwulan II 2017, namun
kontraksi pertumbuhan sebesar pertumbuhan ini lebih tinggi dari
2,78% (yoy). Begitu juga pertumbuhan sebesar 6,16%
pertumbuhan IMK industri (yoy) pada triwulan II 2016.
Logam Dasar mengalami

AGUSTUS 2017 | 11
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Berdasarkan KBLI 2 digit, industri pada triwulan II 2017


terjadinya pertumbuhan yang sejalan dengan melambatnya
relatif tinggi pada Industri Kimia, pertumbuhan produksi industri
Farmasi dan Obat Tradisional ini pada kelompok Industri Besar
disumbangkan oleh dan Sedang (IBS). Pada
pertumbuhan Industri Bahan triwulan II 2017 pertumbuhan
Kimia dan Barang dari Bahan produksi industri Mesin dan
Kimia, yang pada triwulan II Perlengkapan pada IBS
2017 naik sebesar 7,23% (yoy), mencapai sebesar 3,14% (yoy),
sementara itu Industri Farmasi, atau melambat dari
Produk Obat Kimia dan Obat pertumbuhan sebesar 7,01%
Tradisional tumbuh lebih tinggi, (yoy) pada triwulan II 2017.
yaitu sebesar 7,71% (yoy). Sebaliknya pertumbuhan
Pertumbuhan yang relatif tinggi produksi industri ini pada IMK
pada industri Farmasi, Produk pada triwulan II 2017 mengalami
Obat Kimia dan Obat Tradisional kenaikan yang sangat tinggi,
sejalan dengan pertumbuhan yaitu mencapai sebesar 22,26%
produksi industri ini pada IBS (yoy). Pertumbuhan ini jauh
yang naik sebesar 9,21% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan
pada triwulan II 2017, meskipun pertumbuhannya pada triwulan II
produksi IMK-nya mengalami 2016 yang tercatat sebesar
kontraksi pertumbuhan sebesar 9,74% (yoy).
3,85% (yoy). Begitu juga
pertumbuhan produksi IBS Sementara itu Industri Barang
Industri Bahan Kimia dan Barang Logam; Komputer, Barang
dari Bahan Kimia pada triwulan II Elektronik, Optik; dan Peralatan
2017 tumbuh relatif tinggi, yaitu Listrik; Industri Tekstil dan
sebesar 8,98% (yoy), dan Pakaian Jadi; dan Industri
pertumbuhan IMK-nya tumbuh Furnitur merupakan tiga
sebesar 13,92% (yoy). kelompok industri yang
mengalami kenaikan
Meskipun tercatat sebagai pertumbuhan pada triwulan II
kelompok industri yang 2017 dibandingkan dengan
mengalami pertumbuhan tinggi, pertumbuhannya pada triwulan II
namun sebenarnya 2016.
pertumbuhan kelompok Industri
Mesin dan Perlengkapan Meningkatnya secara sangat
mengalami perlambatan, yaitu berarti pertumbuhan produksi
dari pertumbuhan sebesar IBS Industri Barang Logam;
9,76% (yoy) pada triwulan II Komputer, Barang Elektronik,
2016 menjadi sebesar 6,72% Optik; dan Peralatan Listrik
(yoy) pada triwulan II 2017. merupakan salah satu penyebab
Melambatnya pertumbuhan terjadinya peningkatan

12 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

pertumbuhan nilai tambah negeri. Karena kedua industri


kelompok industri ini pada tersebut mengalami penurunan
triwulan II 2017. Pada triwulan II volume ekspor dan juga nilai
2017 pertumbuhan produksi IBS ekspornya. Pada triwulan II
mencapai sebesar 10,86% (yoy), 2017 nilai ekspor industri tekstil
meskipun pertumbuhan produksi dan industri pakaian jadi masing-
IMK-nya turun sebesar 4,41% masing mengalami penurunan
(yoy). Namun meningkatnya sebesar 17,42% (yoy) dan
pertumbuhan produksi ini 6,66% (yoy). Sementara itu
nampaknya lebih ditujukan untuk pertumbuhan produksi industri
kenaikan konsumsi dalam besar dan sedang (IBS) industri
negeri, karena pada triwulan II tekstil pada triwulan II 2017 juga
2017 volume ekspor industri ini mengalami kontraksi sebesar
mengalami penurunan. Begitu 2,23% (yoy), dan
juga dengan nilai ekspornya pertumbuhanIMK-nya hanya
secara keseluruhan mengalami naik sebesar 0,93% (yoy).
penurunan yang cukup berarti, Sebaliknya kenaikan
yaitu sebesar 10,58% (yoy). pertumbuhan produksi IBS
sebesar 4,33% (yoy) terjadi pada
Setelah terus mengalami industri Pakaian Jadi pada
kontraksi pertumbuhan sejak triwulan II 2017, dimana
triwulan IV 2014, pada triwulan I pertumbuhan IMK-nya juga naik
2017 industri Tekstil dan sebesar 4,10% (yoy).
Pakaian Jadi mulai kembali
mencatatkan pertumbuhan
positif pada triwulan I 2017, dan
berlanjut pada triwulan II 2017.
Pada triwulan II 2017
pertumbuhan industri Tekstil dan Kenaikan pertumbuhan pada
Pakaian Jadi tercatat sebesar industri Tekstil dan industri
3,65% (yoy), yang terutama Pakaian Jadi selama triwulan II
didukung oleh pertumbuhan
2017 nampaknya dipengaruhi
industri pakaian jadi sebesar
4,37% (yoy), sementara oleh kenaikan konsumsi dalam
pertumbuhan industri tekstil negeri. Karena kedua industri
sebesar 1,97% (yoy). tersebut mengalami
penurunan volume ekspor dan
Terjadinya kenaikan juga nilai ekspornya pada
pertumbuhan pada industri periode yang sama.
Tekstil dan industri Pakaian Jadi
selama triwulan II 2017
nampaknya dipengaruhi oleh
kenaikan konsumsi dalam

AGUSTUS 2017 | 13
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Sementara itu meningkatnya triwulan II 2017 nilai ekspor


permintaan konsumsi dalam industri furnitur mengalami
negeri diperkirakan sebagai penurunan sebesar 10,8% (yoy),
penyebab meningkatnya dan volume ekspornya turun
pertumbuhan industri Furnitur lebih besar lagi yaitu sebesar
dalam negeri pada triwulan II 13,38 % (yoy). Kenaikan
2017. Hal ini berdasarkan produksinya juga hanya terjadi
kenyataan bahwa selama pada industri mikro kecil (IMK)
triwulan II 2017 terjadi sebesar 2,02% (yoy),
penurunan ekspor industri sementara produksi IBS-nya
Furnitur, baik dilihat dari volume pada triwulan II 2017 mengalami
maupun dari nilai ekspor. Pada penurunan sebesar 1,18% (yoy).

Tabel 1.
LAJU PERTUMBUHAN PDB TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 (%)
2016* 2017**
LAPANGAN USAHA
I II III IV Jumlah I II
Industri Pengolahan 4.68 4.63 4.52 3.36 4.29 4.24 3.54

1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 5.98 5.35 2.54 -0.67 3.24 0.17 0.07

Industri Pengolahan Non Migas 4.51 4.54 4.77 3.87 4.42 4.76 3.96

1 Industri Makanan dan Minuman 7.60 8.13 9.98 8.07 8.46 8.25 7.19
2 Industri Pengolahan Tembakau 5.17 2.90 0.02 -1.04 1.64 2.97 0.73
3 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi -1.34 -0.07 -0.19 1.11 -0.13 0.16 3.65
4 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 9.27 8.69 9.42 5.44 8.15 7.55 3.75
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan
5 3.17 3.06 2.29 -1.28 1.80 -3.08 -1.94
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan
6 -1.55 4.98 3.02 2.14 2.16 5.95 -3.03
Reproduksi Media Rekaman
7 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional -1.12 6.16 7.33 9.67 5.48 8.85 7.38
8 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -4.18 -11.56 -11.84 -5.43 -8.34 7.44 -0.90
9 Industri Barang Galian bukan Logam 7.42 3.49 7.69 3.40 5.46 0.74 -5.03
10 Industri Logam Dasar 7.18 0.10 -2.86 -1.19 0.76 -3.06 7.50
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik,
11 8.09 2.12 5.80 1.63 4.34 3.14 4.67
Optik; dan Peralatan Listrik
12 Industri Mesin dan Perlengkapan 15.96 9.76 0.93 -4.49 5.05 0.21 6.72
13 Industri Alat Angkutan 3.61 8.06 3.25 3.30 4.52 3.08 0.50
14 Industri Furnitur 1.24 -0.06 -0.53 1.29 0.47 4.42 0.90
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan
15 0.01 -3.26 -5.35 -2.92 -2.91 -0.32 -3.33
Pemasangan Mesin dan Peralatan
PRODUK DOMESTIK BRUTO 4.92 5.18 5.01 4.94 5.02 5.01 5.01
Sumber: Badan Pusat Statistik
* Angka sementara
** Angka sangat sementara

14 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Pertumbuhan Industri
Nonmigas
Pada Semester I 2017

Dengan pertumbuhan sebesar


3,96% (yoy) pada triwulan II
2017, secara kumulatif pada
semester I 2017 pertumbuhan
industri pengolahan nonmigas
tercatat sebesar 4,35% (yoy),
lebih rendah dari
pertumbuhannya pada semester
I tahun 2016, yang sebesar
4,53% (yoy).

Industri yang Mengalami Kontraksi


dan Perlambatan Pertumbuhan

Relatif rendahnya pertumbuhan sebesar 2,51% (yoy). Kontraksi


industri non migas pada tersebut terutama disumbangkan
semester I 2017, disebabkan oleh kontraksi sebesar 3,08%
karena menurunnya kinerja (yoy) pada triwulan I 2017,
pertumbuhan pada beberapa sementara pada triwulan II 2017
kelompok industri. Selain kontraksi pertumbuhan industri
karena terjadinya perlambatan ini turun menjadi sebesar 1,94%
pertumbuhan pada beberapa (yoy).
kelompok industri, juga karena
terjadi kontraksi pertumbuhan
pada tiga (3) kelompok industri.
Kontraksi pertumbuhan terbesar
dialami oleh Industri Kayu,
Barang dari Kayu dan Gabus
dan Barang Anyaman dari
Bambu, Rotan dan Sejenisnya
yang mengalami kontraksi

AGUSTUS 2017 | 15
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Secara keseluruhan kinerja nilai ekspor sebesar 4,89% (yoy)


industri Kayu, Barang dari Kayu dan 8,13% (yoy). Sementara itu
dan Gabus dan Barang pada semester I 2017
Anyaman dari Bambu, Rotan penurunan volume ekspor
dan Sejenisnya pada semester I industri Kayu, Barang dari Kayu
2017 jauh lebih buruk dan Gabus dan Barang
dibandingkan kinerjanya pada Anyaman dari Bambu, Rotan
semester I 2016 yang dan Sejenisnya teratat sedikit
mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi, yaitu sebesar 4,98%
positif sebesar 3,11% (yoy). (yoy). Hal ini menunjukkan tidak
Terjadinya penurunan nilai terjadi perubahan harga yang
ekspor sebesar 4,84% (yoy) mencolok pada komoditas kayu
pada semester I 2017 dan sejenirnya selama semester
merupakan penyebab utama I 2017 .
terjadinya penurunan kinerja
industri ini pada periode
tersebut. Penurunan ini
terutama terjadi pada industri
Kayu Lapis dan industri Panel
Kayu Lainnya, yang masing-
masing mencatatkan penurunan

16 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Kontraksi pertumbuhan pada berarti juga terjadi pada


semester I 2017 juga terjadi kelompok industri Alat Angkutan,
pada industri Barang Galian yang pertumbuhannya melambat
Bukan Logam, yang tercatat dari sebesar 5,81% (yoy) pada
sebesar 2,16% (yoy). Kontraksi Semester I 2016 menjadi hanya
ini disebabkan karena terjadinya sebesar 1,78% (yoy) pada
kontraksi sebesar 5,03% (yoy) semester I 2017. Bahkan
pada triwulan II 2017, karena perlambatan juga terjadi pada
pada trwulan I 2017 industri ini kelompok industri Makanan dan
masih mengalami pertumbuhan Minuman, dari pertumbuhan
positif sebesar 0,74%% (yoy). sebesar 7,88% (yoy) pada
Dengan kondisi ini maka kinerja Semester I 2016 menjadi
industri Barang Galian Bukan sebesar 7,69% (yoy) pada
Logam pada semester I 2017 semester I 2017. Industri
jauh lebih buruk dibandingkan Makanan dan Minuman dan
dengan kinerja pada semester I Industri Alat Angkutan
2016 yang mencatatkan merupakan dua kelompok
pertumbuhan industri ini sebesar industri yang peranannya paling
5,41% (yoy). Meskipun pada besar dalam PDB Industri
semester I 2017 volume ekspor Nonmigas, yang pada triwulan II
industri Barang Galian Bukan 2017 masing-masing tercatat
Logam mencapai kenaikan sebesar 34,42% dan 9,95%.
sebesar 51,08% (yoy) dan nilai
ekspornya naik sebesar 3,39%
(yoy).

Selain karena terjadinya


kontraksi pertumbuhan pada
kedua kelompok industri tersebut
di atas, lebih lambatnya
pertumbuhan industri nonmigas
pada semeter I 2017 juga
disebabkan karena terjadinya
perlambatan pada beberapa
kelompok industri lainnya.
Perlambatan yang sangat berarti
dialami oleh kelompok industri
Mesin dan Perlengkapan yang
pertumbuhannya melambat dari
sebesar 12,76% (yoy) pada
Semester I 2016 menjadi hanya
sebesar 3,49% (yoy) pada
semester I 2017. Perlambatan

AGUSTUS 2017 | 17
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Perlambatan pertumbuhan pada semester I 2017


industri Mesin dan Perlengkapan diperkirakan dipengaruhi oleh
sejalan dengan perlambatan penurunan nilai ekspor industri
pertumbuhan produksi industri ini yang tercatat sebesar 19,28%
ini pada kelompok industri Besar (yoy), dimana volume ekspornya
dan Sedang (IBS) yang juga turun 10,58% (yoy).
mengalami perlambatan yang
sangat berarti, yaitu hanya Perlambatan pertumbuhan yang
tumbuh sebesar 3,14% (yoy) cukup berarti juga terjadi pada
pada triwulan II 2017 dari kelompok Industri Alat Angkutan,
pertumbuhan sebesar 7,93% yaitu dari pertumbuhan sebesar
(yoy) pada triwulan II 2016.. 5,81% (yoy) pada semeter I
Sementara pada triwulan I 2017 2016 menjadi hanya sebesar
pertumbuhan produksi industri 1,78% (yoy) pada semester I
Mesin dan Perlengkapam 2017. Perlambatan yang
bahkan mengalami kontraksi terutama terjadi pada triwulan II
sebesar 0,98% (yoy) dari 2017 tersebut dipengaruhi oleh
pertumbuhan sebesar 7,1% penurunan ekspor industri ini.
(yoy) pada triwulan I 2016. Pada semester I 2017 nilai
Melambatnya pertumbuhan ekspor industri Alat Angkutan
industri Mesin dan Perlengkapan mencatatkan penurunan sebesar

18 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

15,14% (yoy), dimana makanan yang justeru


penurunan nilai ekspor terbesar mengalami peningkatan yang
dialami oleh industri Kapal Laut cukup berarti. Jika pada
dan Sejenisnya yang turun triwulan I 2016 pertumbuhan
sebesar 59,83% (yoy), yaitu dari produksi industri Makanan pada
sebesar USD 371,588 juta pada IBS tercatat sebesar 5,62%
semester I 2016 menjadi (yoy), maka pada triwulan I 2017
sebesar USD149,253 juta pada pertumbuhan produksi IBS
semester I 2017. kelompok industri ini meningkat
menjadi sebesar 8,24% (yoy).
Sementara itu lebih lambatnya Begitu juga pada triwulan II 2017
pertumbuhan Industri Makanan terjadi peningkatan produksi IBS
dan Minuman pada Semester I industri makanan menjadi
2017 dibandingkan dengan sebesar 7,04% (yoy) dari
pertumbuhan pada Semester I sebesar 4,62% (yoy) pada
2016, diperkirakan terkait triwulan II 2016. Hal ini
dengan naiknya nilai impor nampaknya terkait dengan lebih
industri Makanan pada triwulan II tingginya pertumbuhan produksi
2017, khususnya pada industri komoditi-komoditi primer
Makanan Olahan Lainnya. dibandingkan dengan
Melambatnya pertumbuhan pertumbuhan produksi komoditi-
industri Makanan tidak searah komoditi yang mempunyai nilai
dengan perkembangan tambah lebih tinggi.
pertumbuhan produksi industri

Industri Mengalami Kenaikan


Pertumbuhan Pada Semester I 2017

Sementara itu beberapa pertumbuhan sebesar 2,46%


kelompok industri mengalami (yoy) pada Semester I 2016.
pertumbuhan yang lebih tinggi Kemudian diikuti oleh kelompok
pada Semester I 2017. industri Industri Karet, Barang
Peningkatan pertumbuhan dari Karet dan Plastik yang
tertinggi dicapai oleh kelompok mengalami kenaikan dari
industri Kimia, Farmasi dan Obat pertumbuhan negatif sebesar
Tradisional yang mencapai 8,01% (yoy) pada Semester I
pertumbuhan sebesar 8,1% 2016 menjadi sebesar 3,28%
pada Semester I 2017. (yoy) pada Semester I 2017.
Pertumbuhan ini naik dari

AGUSTUS 2017 | 19
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Kenaiikan pertumbuhan juga Relatif tingginya pertumbuhan


terjadi pada kelompok industri nilai tambah (PDB) industri
Tekstil dan Pakaian Jadi, yaitu Kimia, Farmasi dan Obat
dari pertumbuhan negatif 0,71% Tradisional terutama didukung
(yoy) pada semester I 2016 oleh pertumbuhan nilai tambah
menjadi tumbuh positif sebesar Industri Bahan Kimia dan Barang
1,92% (yoy) pada semester I dari Kimia. Sementara itu
2017. Begitu juga dengan pertumbuhan nilai tambah
kelompok Industri Furnitur, yang Industri Bahan Kimia dan Barang
pada Semester I 2017 tercatat dari Kimia pada Semester I 2017
tumbuh sebesar 2,63% (yoy). didorong oleh pertumbuhan
Pertumbuhan ini merupakan produksi industri ini, baik dalam
kenaikan dari pertumbuhan yang kelompok IBS maupun IMK.
hanya sebesar 0,57% (yoy) pada Pada pada triwulan I dan
Semester I 2016. triwulan II 2017 pertumbuhan
produksi IBS kelompok industri
Bahan Kimia dan Barang dari
Kimia masing-masing tercatat
sebesar 9,97% (yoy) dan 8,98%
(yoy). Pertumbuhan produksi
IBS ini jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan
pertumbuhan negatif sebesar
10,50% (yoy) pada triwulan I
Peningkatan pertumbuhan 2016 dan pertumbuhan sebesar
tertinggi dialami oleh kelompok 0,65% (yoy) pada triwulan II
industri Kimia, Farmasi dan 2016. Pada triwulan I dan
Obat Tradisional yang triwulan II 2017 pertumbuhan
mencapai pertumbuhan produksi IMK kelompok industri
ini masing-masing tercatat
sebesar 8,1% pada Semester I
sebesar 7,70% (yoy) dan
2017. Pertumbuhan ini naik 13,92% (yoy).
dari pertumbuhan sebesar
2,46% (yoy) pada Semester I
2016.

20 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Sementara itu meningkatnya


pertumbuhan produksi kelompok
industri Bahan Kimia dan Barang
dari Kimia didukung oleh
kenaikan ekspor kelompok
industri ini. Pada Januari-Juni
2016 nilai ekspor industri Bahan
Kimia dan Barang dari Kimia
mengalami kenaikan sebesar
28,86% (yoy), dimana kenaikan
terbesar disumbangkan oleh
industri Kimia Dasar Organik
Yang Bersumber dari Hasil
Pertanian yang sebesar 28,16%
(yoy). Sementara pada periode
yang sama nilai impor industri
Bahan Kimia dan Barang dari
Kimia mengalami kenaikan
sebesar 9,12% (yoy).

AGUSTUS 2017 | 21
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Perkembangan Ekspor
Industri Pengolahan Nonmigas

Nilai ekspor Industri Pengolahan Nilai ekspor bulan Juli 2017 yang
di bulan Juli 2017 mencapai mencapai US$10,24 miliar ini
US$10,24 miliar, atau meningkat lebih tinggi ketimbang nilai
cukup tajam sebesar 20,2% ekspor di bulan Juli 2016 yang
dibandingkan dengan bulan Juni sebesar US$7,22 miliar,
2017 yang mencapai US$8,52 sehingga secara year on year
miliar. Peningkatan nilai ekspor terjadi peningkatan 41,8%.
di bulan Juli 2017 ini merupakan Peningkatan nilai ekspor di bulan
yang ketiga di tahun 2017 ini Juli 2017 menjadikan selama
setelah terjadi peningkatan nilai periode Januari – Juli 2017, nilai
ekspor di bulan Maret dan Mei ekspor Industri Pengolahan
2017. Nilai ekspor bulan Juli mencapai US$70,05 miliar.
2017 ini tercatat juga lebih Angka tersebut masih lebih
rendah ketimbang nilai ekspor tinggi ketimbang periode yang
bulan Maret dan Mei 2017. sama tahun sebelumnya yang
Secara umum ekspor bulanan mencapai US$61,54 miliar.
mulai berada pada tren yang
stabil di sepanjang tahun 2017.

22 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Peningkatan nilai ekspor Industri penurunan hanya sebesar


Pengolahan pada bulan Juli US$16,9 juta.
2017 (terhadap Juni 2017)
dipengaruhi oleh peningkatan
nilai ekspor pada hampir seuruh
kelompok industri. Tercatat 20
kelompok industri yang
berdasarkan KBLI 2 digit
mengalami peningkatan nilai Peningkatan nilai ekspor
ekspor. Hanya tiga kelompok
Industri Pengolahan pada
lainnya yang mengalami
penurunan nilai ekspor. Hal ini bulan Juli 2017 (terhadap Juni
memperlihatkan situasi yang 2017) dipengaruhi oleh pe-
seragam yang dihadapi oleh ningkatan nilai ekspor pada
seluruh kelompok industri. hampir seuruh kelompok
industri. Tercatat 20 kelom-pok
Peningkatan nilai ekspor industri yang berdasar-kan
terbesar terjadi pada industri
KBLI 2 digit mengalami
Makanan yang mengalami
peningkatan hingga US$262,15 peningkatan nilai ekspor.
juta dibandingkan dengan nilai
ekspor bulan Juni 2017.
Berikutnya adalah industri Bahan
Kimia dan Barang dari Bahan
Kimia yang meningkat US$198,6
juta; industri Kendaraan Jika dilihat dari persentase
Bermotor, Trailer dan Semi kenaikannya, maka kenaikan
Trailer yang meningkat nilai ekspor terbesar di bulan Juli
US$187,3 juta; industri Karet, 2017 dialami oleh industri Alat
Barang dari Karet dan Plastik, Angkutan Lainnya yang
naik sebesar US$242,46 juta; mencapai 66,2%. Kemudian
serta industri Logam Dasar diikuti oleh industri Kendaraan
meningkat US$147,7 juta. Bermotor, Trailer, dan Semi
Trailer yang naik sebesar 52,3%.
Total peningkatan nilai ekspor Di urutan ketiga, keempat, dan
dari 20 kelompok Industri kelima adalah industri
Pengolahan tersebut adalah Pencetakan dan Reproduksi
mencapai mencapai US$1,74 Media Rekaman dengan
miliar, sementara tiga kelompok peningkatan 51,4%; industri
yang mengalami penurunan nilai Mesin dan Perlengkapan ytdl
impor ketimbang bulan Juni yang meningkat 38,3%; serta
2017 membukukan nilai total industri Tekstil dengan kenaikan
38,2%.

AGUSTUS 2017 | 23
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Sedangkan bila melihat pada juta, komoditi Peralatan Listrik


nilai ekspor terbesar di bulan Juli sebesar US$411 juta, dan
2017 berdasarkan komoditi, komoditi Karet Remah dengan
maka yang mencatat nilai ekspor nilai ekspor US$395 juta, serta
terbesar adalah masih pada komoditi Kimia Dasar Organik
komoditi Minyak Kelapa Sawit Yang Berasal dari Hasil
yang mencapai US$1,5 miliar. Pertanian yang mencapai nilai
Kemudian diikuti oleh komoditi ekspor US$371 juta.
Pakaian Jadi sebesar US$585

Peningkatan nilai ekspor Industri Industri Pengolahan adalah


Pengolahan bulan Juli 2017 sebesar US$61,54 miliar,
terhadap bulan Juni 2017 yang sementara pada periode yang
cukup tajam tersebut sama tahun 2017 ini, nilai ekspor
memastikan tren peningkatan Industri Pengolahan mencapai
nilai ekspor yang terjadi di US$70,05 miliar. Tercatat
periode Januari – Juli 2017 sebanyak 14 kelompok Industri
secara relatif dibandingkan Pengolahan yang mengalami
dengan periode yang sama pertumbuhan positif atau
tahun 2016. Pada periode kenaikan nilai ekspor di periode
Januari – Juli 2016, nilai ekspor Januari – Juli 2017 ini, dan

24 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

sebanyak 9 kelompok yang pertumbuhan negatif nilai ekspor


mengalami pertumbuhan negatif terbesar adalah pada kelompok
atau penurunan nilai ekspor. industri Barang Logam, Bukan
Pertumbuhan positif nilai ekspor Mesin, dan Peralatannya yang
terbesar adalah pada kelompok sebesar 42,2%.
industri Produk Batu Bara dan
Pengilangan Minyak Bumi
dengan 1.695%, sementara

Perkembangan Impor
Industri Pengolahan Nonmigas

Pola yang serupa juga terjadi


untuk kinerja impor Industri
Pengolahan. Nilai impor Industri
Pengolahan pada bulan Juli
2017 juga mengalami kenaikan
sangat tajam, yaitu sebesar
49,2% terhadap nilai impor bulan
Juni 2017. Jika di bulan Juni
2017 nilai impor Industri
Pengolahan adalah sebesar
US$7,59 miliar, maka pada
bulan Juli 2017 telah mencapai
US$11,32 miliar. Nilai impor
bulan Juli 2017 ini adalah yang
terbesar dibandingkan dengan
bulan lainnya di sepanjang tahun
2017. Untuk periode Januari –
Juli 2017, nilai impor Industri
Pengolahan adalah sebesar
US$66,89 miliar, yang berarti
meningkat 11,8% bila
dibandingkan dengan periode
yang sama tahun sebelumnya
yang sebesar US$59,86 miliar.

AGUSTUS 2017 | 25
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Peningkatan nilai impor pada Juli Sementara kelompok barang


2017 terhadap Juni 2017 konsumsi mengalami penurunan
dipengaruhi oleh peningkatan nilai impor sebesar US$35,5
nilai impor untuk dua kelompok juta.
penggunaan barang, yaitu
barang modal dan bahan Peningkatan nilai impor
baku/penolong. Keduanya kelompok penggunaan barang
mengalami peningkatan nilai modal dan bahan baku/penolong
impor yang sangat tinggi, yaitu di bulan Juli 2017 memperkuat
sebesar 62,57% untuk barang tren terjadinya peningkatan nilai
modal dan 40,79% untuk bahan impor untuk periode kumulatif.
baku/penolong. Sedangkan Nilai impor untuk periode Januari
kelompok barang konsumsi – Juli 2017 tercatat mengalami
mengalami penurunan nilai kenaikan jika dibandingkan
impor yaitu sebesar 3,15%. dengan periode yang sama
Secara nominal kelompok tahun sebelumnya. Secara total
barang modal dan bahan nilai impor ketiga kelompok
baku/penolong mengalami penggunaan barang tersebut di
kenaikan nilai impor hingga bulan Juli 2017 terhadap Juni
mencapai di atas US$3 miliar. 2017 adalah meningkat sebesar

26 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

US$3,9 miliar. Sedangkan nilai konsumsi terhadap total impor


impor untuk periode Januari – nonmigas pada periode Januari
Juli 2017 dibandingkan dengan – Juli 2017 adalah sebesar
periode yang sama mengalami 9,1%, sedangkan untuk nilai
kenaikan, yaitu sebesar 14,9%. impor kelompok barang modal
Dari sisi proporsi nilai impor, dan kelompok bahan
tercatat komposisinya tidak jauh baku/penolong adalah masing-
berbeda dengan kondisi di masing memiliki proporsi
bulan-bulan sebelumnya. sebesar 15,4% dan 75,5%.
Proporsi nilai impor barang

Berdasarkan kelompok industri kelompok industri saja yang


KBLI 2 digit, kenaikan nilai impor mengalami kenaikan nilai impor.
bulan Juli 2017 terhadap bulan
Juni 2017 terjadi pada 22 Kenaikan nilai impor terbesar
kelompok industri, dari total 23 dialami oleh kelompok industri
kelompok industri. Dengan Bahan Kimia dan Barang dari
demikian hanya terdapat satu Bahan Kimia yang mencapai
US$541,2 juta, kemudian diikuti

AGUSTUS 2017 | 27
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

oleh kelompok industri Logam Sedangkan bila melihat pada


Dasar sebesar US$530,6 juta; nilai impor Industri Pengolahan
kelompok industri Mesin dan berdasarkan komoditi, maka nilai
Perlengkapan YTDL sebesar impor terbesar di bulan Juli 2017
US$508,8 juta, serta industri adalah impor komoditi Mesin
Komputer, Barang Elektronik Untuk Keperluan Umum yaitu
dan Optik yang mencapai sebesar US$831 juta dan
US$403,1 juta. komoditi Mesin Untuk Keperluan
Khusus sebesar US$757 juta.
Sementara itu kelompok industri Berikutnya adalah komoditi
yang mengalami penurunan nilai Besi/Baja sebesar US$730 juta.
impor di bulan Juli 2017 adalah dan komoditi Peralatan Listrik
kelompok industri Alat Angkutan sebesar US$709 juta.
Lainnya sebesar US$51,5 juta.

Secara kumulatif pada Januari – Barang dari Bahan Kimia yang


Juli 2017, kenaikan nilai impor naik sebesar US$1,49 miliar
terbesar terjadi pada industri atau 14,6%. Berikutnya adalah
Logam Dasar yaitu sebesar industri Komputer, Barang
US$1,53 miliar atau naik 26% Elektronik, dan Optik yang
(yoy). Di urutan kedua adalah meningkat US$1,04 miliar (15%).
industri Barang Kimia dan Kenaikan nilai impor yang besar

28 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

juga terjadi pada industri


Kendaraan Bermotor, Trailer, Selama periode Januari – Juli
dan Semi Trailer yang mencapai 2017, tercatat nilai impor
US$734,6 juta (24,1%) serta terbesar Industri Pengolahan
industri Makanan yang adalah untuk komoditi Mesin
meningkat US$521 juta (10,2%). Untuk Keperluan Umum yang
mencapai US$5,07 miliar,
Sementara itu, kelompok industri kemudian diikuti oleh komoditi
yang mengalami penurunan nilai Besi/Baja sebesar US$4,69
impor pada periode Januari – miliar, Mesin Untuk Keperluan
Juli 2017 terhadap periode yang Khusus sebesar US$4,55 miliar,
sama tahun sebelumnya hanya Peralatan Listrik sebesar
terjadi pada satu kelompok US$3,99 miliar, serta komoditi
industri, yaitu kelompok Mesin Damar Buatan (Resin Sintetis)
dan Perlengkapan Ytdl yang dan Bahan Baku sebesar
menurun sebesar US$154,04 US$2,99 miliar.
juta atau menurun 1,6%.

Perkembangan Neraca
Perdagangan
Industri Pengolahan

Nilai ekspor Industri Pengolahan terjadi defisit neraca


di bulan Juli 2017 yang perdagangan.
mengalami kenaikan cukup Defisit neraca perdagangan
tajam sebesar 20,2% (m-to-m), Industri Pengolahan di bulan Juli
namun diikuti dengan nilai 2017 merupakan koreksi
impornya yang juga meningkat terhadap surplus perdagangan
dengan sangat tajam, dan bulanan yang terjadi di bulan
dengan besaran yang lebih Juni 2017. Selama tujuh bulan di
tinggi yaitu mencapai 49,2% tahun 2017 ini, neraca
telah menyebabkan terjadinya perdagangan Industri
defisit pada neraca perdagangan Pengolahan mencatat surplus
di bulan Juli 2017. Neraca dalam lima bulan dan dua kali
perdagangan di bulan Juli 2017 mengalami deficit.
adalah tercatat negative
US$1,09 miliar, atau berarti Secara kumulatif neraca
perdagangan Industri

AGUSTUS 2017 | 29
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

Pengolahan periode Januari – adalah sebesar US$4,21 miliar,


Juli 2017 tetap mengalami sementara di bulan Juli 2017
surplus sebagaimana bulan- mengalami penurunan tingkat
bulan sebelumnya. Namun surplus, yaitu menjadi US$3,15
defisit pada bulan Juli 2017 tetap miliar.
harus diwasdapai mengingat
surplus di bulan Juni 2017

Indeks Harga Perdagangan


Besar (IHPB)
Sektor Industri Pengolahan

Perkembangan harga di tingkat (IHPB) sektor Industri,


produsen sektor Industri menunjukkan bahwa di bulan
Pengolahan, yang diperlihatkan Juli 2017 terjadi deflasi sebesar
oleh perkembangan Indeks 0,17% terhadap IHPB bulan Juni
Harga Perdagangan Besar 2017. Secara tahunan pada

30 | AGUSTUS 2017
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

bulan Juli 2017, inflasi harga sebesar 0,37% (yoy), yang


perdagangan besar sektor merupakan inflasi terendah
industri mencapai sebesar dibandingkan inflasi tahunan
2,18% (yoy), yang jauh lebih pada Sektor Pertambangan dan
tinggi dibandingkan dengan Sektor Industri Pengolahan.
inflasi IHPB Sektor Industri bulan
Juli 2016 yang sebesar 0,57%
(yoy).

Sementara itu secara kumulatif


pada periode Januari – Juli Berdasarkan IHPB, sektor
2017, inflasi harga perdagangan Industri pada bulan Juli 2017
besar hanya sebesar 0,78%, mengalami deflasi sebesar
jauh lebih rendah dibandingkan 0,17% terhadap IHPB bulan
dengan inflasi sebesar 3,44%
Juni 2017. Secara tahunan
pada periode yang sama tahun
2016. pada bulan Juli 2017, inflasi
harga perdagangan besar
Inflasi kumulatif Sektor Industri sektor industri mencapai
pada Juli 2017 juga lebih sebesar 2,18% (yoy), jauh lebih
rendah dari inflasi kumulatif tinggi dibandingkan dengan
Sektor Pertambangan yang inflasi tahunan Sektor Industri
sebesar 1,13% pada periode bulan Juli 2016 yang sebesar
yang sama, namun jauh lebih
0,57% (yoy).
tinggi dibandingkan dengan
inflasi kumulatif Sektor Pertanian
yang mengalami deflasi sebesar
4,71%. Sementara inflasi
perdagangan domestik secara
total pada Januari-Juli 2017 juga Sementara itu perkembangan
tercatat mengalami deflasi Indeks Harga Perdagangan
sebesar 0,76%. Besar Sektor Pertambangan &
Penggalian pada Juli 2017
Namun, secara bulanan (mom) menunjukkan terjadinya inflasi
inflasi pada Sektor Pertanian sebesar 0,1% (mom), sehingga
tercatat paling tinggi. Pada Juli inflasi tahun kalender hingga
2017 IHPB Sektor Pertanian bulan Juli 2017 tercatat sebesar
tercatat sebesar 365,86, atau 1,13%. Sementara itu inflasi
naik sebesar 0,72% (mom) tahunan (yoy) Sektor
terhadap IHPB bulan Juni 2017. Pertambangan & Penggalian
Sedangkan secara tahunan pada Juli 2017 tercatat
inflasi Sektor Pertanian pada Juli mencapai sebesar 2,99% (yoy),
2017 tercatat mengalami deflasi lebih rendah dibandingkan

AGUSTUS 2017 | 31
ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI

dengan inflasi tahunannya yang Pertambangan & Penggalian


sebesar 4,39% (yoy) bulan Juli hanya sekitar 0,00% pada inflasi
2016. sektor nonmigas seara
Namun inflasi tahunan Sektor keseluruhan.. Sementara
Pertambangan & Penggalian Sektor Pertanian memberi andil
merupakan tertinggi inflasi sebesar 0,14%, dan
dibandingkan dengan inflasi Sektor Industri memberi andil
tahunan dua sektor lainnya deflasi sebesar 0,08% dari inflasi
(Pertanian dan Industri). Meski Sektor Nonmigas yang
demikian, berdasarkan Indeks mencatatkan deflasi sebesar
Harga Perdagangan Besar pada 0,23%.
Juli 2017, andli inflasi Sektor

Tabel 2.
Persentase & Andil Perubahan
Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Indonesia Nonmigas
Menurut Sektor / Kelompok Barang, Juli 2017 (2010 = 100)
IHPB IHPB Perubahan Inflasi Inflasi Andil
Juni Juli Juli 2017 thd Kalender YoY Jul-17
Sektor / Kelompok Barang
Jun-17 2017
2017 2017 (%) (%)
(%) (%)
Domestik 164.90 165.04 0.08 -0.76 1.51 0.06

1. Pertanian 363.23 365.86 0.72 -4.71 -0.37 0.14


2. Pertambangan & Penggalian 121.55 121.68 0.11 1.13 2.99 0.00
3. Industri 138.23 138.00 -0.17 0.78 2.18 -0.08

Perdagangan Internasional

1. Impor Non migas 139.21 139.20 -0.01 1.74 2.20 0.00


2. Ekspor Non migas 151.75 149.08 -1.76 0.10 -0.98 -0.29

Umum Non migas 158.69 158.32 -0.23 -0.29 1.18 -0.23


Sumber: Badan Pusat Statistik

32 | AGUSTUS 2017

Anda mungkin juga menyukai