Anda di halaman 1dari 2

Indonesia-Australia Bahas

IA-CEPA hingga Kesepakatan


Bea Masuk
Anto Kurniawan

Kamis, 21 September 2017 - 03:12 WIB

Mendag Enggar dan Mendag Australia membahas isu-isu yang meliputi perdagangan kedua
negara termasuk perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership
Agreement (IA-CEPA). Foto/Ilustrasi
A+ A-
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dan Menteri
Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo bertemu di kantor
Kementerian Perdagangan RI hari ini, Rabu (20/9). Dalam pertemuan tersebut,
kedua Menteri membahas isu-isu yang meliputi perdagangan kedua negara. Kedua
Menteri juga membahas perkembangan perundingan Indonesia-Australia
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

“Indonesia dan Australia telah berkomitmen menyelesaikan perundingan tahun ini.


Komitmen ini sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri
Turnbull di sela-sela G20 Summit di Hamburg awal Juni lalu. Saat itu keduanya
menegaskan kembali agar perundingan IACEPA dapat diselesaikan di akhir tahun
2017 dan segera diimplementasikan,” ungkap Enggar seperti dilansir laman resmi
Kementerian Perdagangan.

Perundingan IA-CEPA putaran berikutnya, yaitu putaran ke-9 diagendakan


berlangsung di Indonesia pada 2-6 Oktober 2017. Sebelumnya, perundingan
putaran ke-8 telah dilaksanakan di Australia pada 31 Juli-4 Agustus 2017. Beberapa
kemajuan yang dicapai dalam putaran ke-8 itu, antara lain dalam hal pembahasan
teks perjanjian, serta pembahasan akses pasar di bidang perdagangan barang, jasa,
dan investasi.

Isu-isu utama perundingan IA-CEPA yang dibahas dalam putaran ke-8 adalah
perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, perdagangan elektronik, dan
ketentuan kerangka kelembagaan. Perdagangan barang meliputi ketentuan asal
barang, prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, hambatan teknis
perdagangan, serta sanitasi dan fitosanitasi.

Sementara itu, perdagangan jasa meliputi jasa keuangan, pergerakan


perseorangan, jasa keuangan, dan telekomunikasi. Implementasi Kesepakatan Bea
Masuk Dalam pertemuan bilateral hari ini, Mendag Enggar dan Menteri Ciobo juga
menindaklanjuti hasil kesepakatan dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di
sela Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) di Pasay, Filipina, pada 10
September 2017 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri mengumumkan rencana kesepakatan


pemberlakuan penghapusan bea masuk produk herbisida dan pestisida asal
Indonesia, serta penurunan bea masuk gula mentah asal Australia.

Menurut Mendag Enggar, kesepakatan ini merupakan hasil dari rangkaian


pembahasan intensif yang bertujuan saling memberikan manfaat sebesar-besarnya
bagi sektor bisnis di kedua negara. Indonesia saat ini masih memerlukan impor gula
mentah, antara lain untuk industri makanan dan minuman yang sebagian hasilnya
ditujukan untuk ekspor.

“Penurunan bea masuk gula mentah asal Australia ini bertujuan memberikan
alternatif sumber impor yang lebih kompetitif dibanding bila bergantung hanya pada
satu negara sumber. Dengan menurunkan bea masuk untuk gula mentah dari
Australia ini, maka harga gula di pasar domestik dapat lebih dijangkau dan produk
makanan dan minuman Indonesia diharapkan dapat lebih berdaya saing, baik di
pasar domestik maupun di pasar internasional,” tegas Mendag Enggar.

Di sisi lain, Australia juga akan segera memberlakukan penghapusan bea masuk
menjadi 0% untuk produk herbisida dan pestisida Indonesia. “Saat ini Australia
menginformasikan bahwa penghapusan bea masuk atas kedua produk asal
Indonesia tersebut, yang semula memiliki bea masuk sebesar 5% menjadi 0%, akan
berlaku jika proses legalitas sudah terpenuhi.

Penghapusan bea masuk tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor


herbisida dan pestisida Indonesia ke Australia dan menjadikan produk Indonesia di
pasar Australia lebih kompetitif,” kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan
Internasional Iman Pambagyo.

Iman menambahkan, kesepakatan ini merupakan salah satu wujud keseriusan


kedua negara yang berupaya lebih meningkatkan perdagangan bilateral dengan
prinsip saling menguntungkan. Kedua negara berkomitmen agar perundingan IA-
CEPA dapat menghasilkan perjanjian perdagangan yang memberikan manfaat bagi
kedua pihak,” tandas Iman.
(akr)

Anda mungkin juga menyukai