Laporan Gerak Bakteri
Laporan Gerak Bakteri
LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi
yang diampu oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si.
Oleh:
Kelompok 6
Offering I
Anggiklarita 160342606275
Benedektio Jose C. 160342606285
Dhita Humaira E. 160342606283
Emilda Firdiana A. 160342606272
Imroatun Nafi’ah 160342606231
JURUSAN BIOLOGI
FEBRUARI 2018
A. Tanggal Praktikum
08 Februari 2018
B. Topik
Pengamatan Gerak Bakteri
C. Tujuan
1. Untuk menentukan ada atau tidak adanya kemampuan gerak bakteri.
2. Untuk mengamati gerak bakteri.
D. Dasar Teori
Pergerakan bakteri berdasarkan mekanisme gerak bakteri dapat didasari oleh ada
atau tidaknya alat gerak. Dengan begitu, pergerakan bakteri dapat digolongkan dalam
bakteri yang bersifat motil dan bersifat non motil. Bakteri motil mempunyai alat gerak
berupa flagel, karena ukurannya yang kecil maka terkadang flagel tidak dapat dilihat
dengan mikroskop. Flagel bergerak dengan cara memutar. Untuk bakteri yang tidak
memiliki alat gerak umumnya bergerak secara menggelinding (meluncur) dan akan
bergerak bila ada kontak terhadap benda padat. Bakteri yang bergerak aktif disebabkan
oleh gerakan rotasi pada flagel. Kemampuan untuk bergerak tanpa flagel dimiliki oleh
bakteri-bakteri meluncur. (Schlegel, 1994).
ALAT
1. Mikroskop
2. Kaca benda cekung
3. Jarum inokulasi
ujung lurus
4. Jarum inokulasi
ujung berkolong
5. Kaca penutup
6. Lampu spiritus
7. Ent-kas
BAHAN
1. Biakan bakteri yang
diperoleh dari kegiatan
ke-2
2. Aquades steril
3. Kertas penghisap
4. Alkohol 70%
5. Medium lempeng 2 buah
6. Medium miring 2 buah
7. Lap
8. Korek api
9. Sabun cuci
10. Lisol
11. Tissue
F. PROSEDUR KERJA
menyentuhkan
Mengambil secara aseptik
mengambil inokulum pada
sebuah kaca mengambil
sebuah kaca meneteskan tetesan
benda cekung sedikit
spritus yang satu ose aquades steril
yang bersih, inokulum yang
bersih, lalu aquades steril pada kaca
lalu berasal dar
melewatkan di di atas kaca penutup
melewatkan di koloni bakteri
atas lampu penutup tersebut, lalu
atas api lampu yang akan
spiritus ratakan
spritus diperisa.
perlahan-lahan
G. HASIL PENGAMATAN
H. ANALISIS DATA
Pada koloni satu, terlihat bahwa bentuk koloni berbentuk coccus, dan diamati bahwa
bakteri bergerak semu atau bergerak tapi tidak berpindah tempat.
Pada koloni dua, terlihat bahwa bentuk koloni berbentuk basil dan diamati bahwa
bakteri bergerak semu atau bergerak tapi tidak berpindah tempat.
Dari percobaan yang diamati dapat ditarik kesimpulan bahwa dua koloni berbeda
samasama melakukan gerak semua, namun pada koloni satu berbetuk coccus, pada koloni dua
berbentuk basil.
I. PEMBAHASAN
Praktikum ini digunakan untuk mengamati gerak pada bakteri, dalam praktikum ini
digunakan metode “tetesan bergantung”. Metode ini bertujuan untuk mengamati gerak
bakteri, bakteri yang memilik flagel, dengan metode ini waktu menjadi lebih efisien dan
mudah dilakukan. Keuntungan lain karena memakai metode tetesan bergantung adalah bakteri
yang diamati tidak mudah mati dan bakteri dapat bergerak bebas. Dengan metode ini juga
lebih bersih karena kontak bakteri dengan tangan praktikan berkurang dan hasilnya akurat.
Dalam praktikum ini, sel bakteri yang diteteskan ke dalam kaca penutup dengan mengunakan
jarum inokulasi yang ujungnya lurus.
Dari hasil pengamatan dalam praktikum ini, dari kedua koloni bakteri yang diamati,
semua koloni tidak memiliki kemampuan bergerak. Dari pengamatan bentuk bakteri
diketahui bahwa bentuk bakteri yang diamati adalah bentuk kokus dan basil yang tidak
memiliki kemampuan untuk bergerak. Hal ini bertolak belakang dengan teori yang
menyatakan bahwa sebagian bakteri berbentuk basil bersifat motil. Terdapat kesalahan yang
mengakibatkan bakteri ini tidak bergerak, pertama terlalu lama dalam memanaskan jarum
inokulasi pada saat ingin mengambil bakteri (keadaan jarum harus aseptik) membuat bakteri
yang ingin diamati mati terlebih dahulu karena jarum yang dipakai terlalu panas.
Pergerakan bakteri yang diamati berbeda dengan gerakan pada bakteri yang bersifat
non motil atau tidak bergerak. Pergerakan pada bakteri yang bersifat motil menunjukan
pergerakan yang lebih kompleks, menuju kearah tertentu (bukan gerak Brown) sedangkan
gerak pada bakteri yang bersifat tidak motil akan bergerak maju mundur secara zig-zag yang
disebut dengan gerak Brown. Gerak Brown terjadi karena adanya benturan dengan molekul air
(Volk, 1988). Gerak Brown adalah gerak partikel koloid yang bergerak dengan arah zig-zag,
gerakan ini disebabkan adanya tumbukan antara molekul-molekul pelarut dengan molekul
koloid. Tumbukan terjadi antara lentingan sempurna, artinya tenaga kinetik molekul pelarut
dan pertikel koloid sama tetapi karena partikel koloid lebih besar maka gerakannya lebih
lambat jika dibandingkan dengan molekul pelarut (Fardiaz, 1992).
Flagel yang ada pada bakteri selalu berlekuk, apalagi jika bakteri sedang bergerak di
dalam medium cair, vibrio penyebab kolera dapat mencapai kecepatan 20 cm per-jam, ini
merupakan suatu prestasi yang luar biasa, sebab kecepatan itu sama dengan kecepatan lari
seseorang yang menempuh jarak 0,3 km per mmenit atau 18 km per jam. Gerakan flagel
menyebabkan bakteri terdorong kedepan, jadi flagel mempunyai fungsi seperti baling-baling
pada kapal laut (Dwijoseputro, 1978).
J. KESIMPULAN
1. Dari hasil praktikum pengamatan pergerakan, bakteri yang diamati ada yang bergerak
(memiliki kemampuan) dan ada yang tidak bergerak (tidak memiliki kemampuan).
Bakteri yang bergerak adalah bakteri yang diambil dari medium pertama dan
mempunyai tipe pergerakan Brown. Bakteri yang diambil dari medium kedua tidak
bergerak ini menandakan bakteri ini tidak mempunyai kemampuan untuk bergerak.
2. Gerak bakteri yang ditemukan dalam praktikum ini hanya satu, yaitu yang bertipe
pergerakannya adalah gerak Brown. Gerak Brown mempunyai ciri yaitu bakteri akan
bergerak maju dan mundur ke tempat semula, pergerakan bakteri tidak terlalu cepat
dan bakteri tidak berpindah tempat saat diamati. Pada gerak Brown semua organisme
bergetar dengan laju yang sama dan menjaga hubungan ruang yang tetap satu sama
lain.
DAFTAR RUJUKAN
Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Sri Hastuti, Utami. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang : UMM Press.
Volk, Swisley A & Margargareth F Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.