UJI MATERIAL
PERATURAN ASISTENSI
11. Syarat untuk dapat mengisi jadwal presentasi adalah telah mendapatkan ACC
minimal 3 bab laporan praktikum, namun wajib mendapatkan ACC semua bab
laporan saat akan melakukan presentasi.
12. Post-Test akan dilakukan pada tanggal 10 November 2017. Syarat mengikuti Post
Test adalah membawa kartu asistensi, telah mendapat ACC semua Bab Laporan
Praktikum, dan datang tepat waktu. Jika tidak maka praktikan tidak dapat
mengikuti Post-Test dan tidak akan mendapatkan Nilai Post-Test.
13. Asistensi dosen harus dilakukan oleh praktikan dengan syarat semua pengujian
sudah dilakukan, mendapatkan ACC semua bab Material Testing Book dan Laporan
dan telah mendapat tanda tangan Lembar Persetujuan dari asisten. Praktikan harus
mendapatkan ACC dan nilai dosen selambat-lambatnya 8 Desember 2017. Apabila
sampai tanggal tersebut belum mendapat ACC dan nilai Dosen maka yang
bersangkutan diberikan diberikan Surat Peringatan dan diberikan waktu 7 Hari
aktif. Jika masih belum mendapat ACC dan Nilai Dosen, maka yang bersangkutan
akan diberikan sanksi dari Lab.
14. Pengumpulan Material Testing Book dan Laporan Praktikum dilakukan pada 15
Desember 2017. Keterlambatan pengumpulan Material Testing Book dan Laporan
Praktikum maka praktikan akan diberikan sanksi.
15. Semua praktikan dilarang bergurau dan wajib aktif pada saat asistensi, apabila
melanggar maka praktikan akan mendapatkan pengurangan nilai pada bab yang
bersangkutan.
16. Jika praktikan melakukan kecurangan – kecurangan dalam asistensi, maka sanksinya
adalah digugurkan.
17. Praktikan wajib menjaga kebersihan dan dilarang merokok di area laboratorium
pengujian bahan. jika melanggar maka praktikan akan digugurkan.
18. Jika praktikan mendapatkan Surat Peringatan sebanyak 2 kali, maka praktikan akan
digugurkan.
19. Hal – hal yang belum ditentukan di peraturan ini akan ditentukan selanjutnya.
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Teori Dasar Pengujian Bahan
1.1.1 Pengujian Bahan
a. Pengujian Destruktif
b. Pengujian Non-destruktif
1.2 Sifat Mekanik Logam
1.3 Perlakuan Panas
a. Perlakuan panas fisik
b. Perlakuan panas kimiawi
c. Perlakuan panas pada permukaan
1.4 Diagram Fe-Fe3C
a. Reaksi Eutectoid
b. Reaksi Hypo Eutectoid
c. Reaksi Hyper Eutectoid
1.5 Diagram TTT
1.6 Diagram CCT
1.7 Pergeseran Titik Eutectoid
BAB II PENGUJIAN KEKERASAN DAN MIKROSTRUKTUR
2.1 Definisi Kekerasan
2.2 Macam-macam Metode Pengujian Kekerasan
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan
2.4 Pengujian SEM (Scanning Electron Microscope)
2.5 Fasa – fasa yang terdapat pada diagram Fe-Fe3C
BAB III PENGUJIAN KEKUATAN KEJUT
3.1 Definisi Kekuatan Kejut
3.1 Macam-macam Metode Pengujian Kekuatan Kejut
3.2 Tipe dan Macam Notch Pada Spesimen Pengujian Kekuatan Kejut Pukul Takik
3.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi kekuatan kejut
BAB IV PENGUJIAN KEKUATAN TARIK
4.1 Definisi Kekuatan Tarik
4.1 Hubungan Tegangan dan Regangan
4.2 Elastisitas dan Plastisitas
4.3 Mekanisme Deformasi dan Slip
4.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Tarik
BAB V PENGUJIAN KEMAMPUKERASAN
5.1 Sifat Kemampukerasan (Hardenability) Baja
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
BAB I LATAR BELAKANG PENGUJIAN
BAB II PENGUJIAN KEKERASAN
2.1 Tujuan Pengujian
2.2 Definisi Kekerasan
2.3 Pelaksanaan pengujian
2.3.1 Alat dan Bahan yang Digunkan
a. Spesifikasi Alat dan Bahan yang Digunakan
Uji Kekerasan
Uji Mikrostrukutur
Uji SEM (Scanning Electron Microscope)
b. Komposisi Kimia Spesimen
c. Pergeseran Titik Eutectoid
d. Bentuk dan Dimensi Spesimen (di lampiran)
2.3.2 Prosedur Pengujian
a. Uji Kekerasan
b. Uji Mikrostruktur
c. Uji SEM (Scanning Electron Microscope)
2.4 Pengolahan Data
2.4.1 Analisa SEM (Scanning Electron Microscope)
a. Foto SEM Tanpa Perlakuan Panas
b. Foto SEM Dengan Perlakuan Panas
2.4.2 Analisa Mikrostruktur
a. Analisa Mikrostruktur Tanpa Perlakuan Panas
b. Analisa Mikrostruktur Dengan Perlakuan Panas
2.4.2 Data Kelompok
2.5 Pembahasan
2.6 Kesimpulan dan Saran
2.6.1 Kesimpulan
2.6.2 Saran
BAB III PENGUJIAN KEKUATAN KEJUT
3.1 Tujuan Pengujian
3.2 Definisi Kekuatan Kejut
3.3 Pelaksanaan Pengujian
3.3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan
a. Spesifikasi Alat yang Digunakan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
PANDUAN PRAKTIKUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
PERLAKUAN PANAS
2. Bak pendingin
Digunakan sebagai tempat media pendingin spesimen pada perlakuan panas
3. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu holding
4. Kertas Gosok
Digunakan untuk membersihkan spesimen dari terak dan kotoran.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Tujuan :
1. Mengetahui angka kekerasan suatu bahan.
2. Mengetahui pengaruh perlakuan panas terhadap kekerasan bahan.
3. Mengetahui salah satu cara pengukuran kekerasan.
4. Mengetahui perubahan struktur pada setiap perlakuan.
3. Dapur Listrik
Dapur ini digunakan untuk proses pemanasan (heating), penahanan (holding), dan
pendinginan (cooling) dalam dapur.
Spesifikasi dapur listrik yang digunakan adalah :
Merk : OPENBAU HOFMANN
Tipe : E / 90
Voltage : 220 volt
Daya : 3,3 kW
Suhu max : 1100o C
Buatan : Austria
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
4. Tang penjepit
Digunakan untuk mengambil benda uji dari dapur listrik pada proses perlakuan
panas.
5. Bak pendingin
Digunakan sebagai tempat media pendingin spesimen pada perlakuan panas
6. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu holding
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
7. Kertas Gosok
Digunakan untuk membersihkan spesimen dari terak dan kotoran.
8. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen
9. Penggaris
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen
2. Kamera
3. Etsa
Digunakan untuk memperjelas penampakan struktur mikro spesimen. Etsa berupa
cairan kimia yang akan bereaksi dengan atom tertentu pada logam, terutama atom –
atom yang tidak stabil, misalnya atom pada batas butir. Etsa yang digunakan pada
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
pengujian ini adalah nital, yang merupakan campuran 1 – 5 ml white nitric acid dalam
100 ml ethyl / methyl alcohol 95 – 100 %. Nital akan menggelapkan perlit,
menampakkan batas butir.
4. Metal polish
Digunakan untuk menghaluskan dan mengkilapkan permukaan spesimen.
5. Kain flanel
Digunakan untuk menghaluskan dan membersihkan spesimen dari metal polish
yang tersisa.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Spesifikasi :
Merk : Phenom G2 Pro
Buatan : Belanda
Pembesaran : 20 – 120x
Rentang Pembesaran : 80 – 45.000x
Pembesaran digital maksimal : 12x
Resolusi : 25 mm
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Prosedur Pengujian
Uji Kekerasan :
1. Spesimen dipanaskan dan di-holding de ngan suhu dan waktu tertentu.
2. Spesimen dipindahkan dari dapur listrik ke bejana pendingin untuk proses
pendinginan pada media tertentu
3. Siapkan permukaan benda kerja:
a. Ratakan kedua permukaan benda kerja menggunakan kikir dan amplas kasar,
sehingga kedua bidang permukaan tersebut sejajar.
b. Haluskan permukaan benda kerja menggunakan centrifugal sand paper
machine sampai betul – betul rata dan halus dan siap diuji.
4. Siapkan perangkat uji kekerasan Rockwell C pada Universal Hardness Tester:
a. Memasang bandul beban (1471 N).
b. Memasang indentor intan.
c. Memasang benda kerja pada landasan
d. Atur tuas pada posisi Unloading
4. Putar turn wheel searah jarum jam secara perlahan hingga benda kerja menyentuh
indentor tanpa mengalami impact, sampai jarum besar berputar sebanyak tiga kali
pada skala C dan jarum kecil bergerak dari titik hitam menunju pada titik merah.
5. Dorong tuas pembebanan ke arah loading secara perlahan – lahan. Tunggu hingga
jarum besar pada skala berhenti dengan sendirinya.
6. Tunggu selama 10 detik dari saat berhentinya jarum, kemudian gerakkan tuas ke
unloading secara perlahan-lahan sampai maksimal. Dengan naiknya tuas, jarum ikut
berputar searah putaran jarum jam sampai akhirnya berhenti.
7. Baca harga kekerasan HRC pada saat jarum telah berhenti. Bacalah pada skala C
yang berwarna hitam.
Uji Mikrostruktur
1. Permukaan spesimen yang akan difoto diratakan dan haluskan dengan centrifugal
sand paper machine.
2. Permukaan spesimen dihaluskan dengan metal polish dan digosok dengan kain
flanel sampai benar – benar mengkilap dan halus.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
1. Untuk pengujian kekerasan, data yang diambil berupa kekerasan rata – rata pada
spesimen dengan dan tanpa perlakuan panas.
2. Untuk pengujian mikrostruktur, dari spesimen tanpa perlakuan panas dan spesimen
dengan perlakuan panas diuji dengan metode meshing. Data dan hasil perhitungannya
disusun dalam bentuk tabel, masing – masing untuk spesimen yang tanpa perlakuan
panas dan dengan perlakuan panas.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Kertas Foto
6.5 cm x 6.5 cm
Kertas Foto
6.5 cm x 6.5 cm
Analisa Mikrostruktur
Mikrostruktur Tanpa Perlakuan Panas
Kertas Foto
10 x 4 cm
Dari hasil foto mikrostruktur tersebut diambil sepuluh sampel untuk dihitung
presentase warna hitam dan putih.
Tabel 2.1
Mikrostruktur Material Tanpa Perlakuan
1x1
cm
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
Tabel 2.2
Presentase Putih - Hitam
No. Putih (%) Hitam (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
∑
Jadi proporsi warna putih untuk foto mikrostruktur logam tanpa perlakuan panas
berkisar antara …… % sampai …… % dengan tingkat keyakinan 95%
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Kertas Foto
10 x 4 cm
Dari hasil foto mikrostruktur tersebut diambil sepuluh sampel untuk dihitung
presentase warna hitam dan putih.
Tabel 2.2
Mikrostruktur Material dengan Perlakuan
1x1
cm
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
Tabel 2.3
Presentase Putih - Hitam
No. Putih (%) Hitam (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
∑
Jadi proporsi warna putih untuk foto mikrostruktur logam tanpa perlakuan panas
berkisar antara …… % sampai …… % dengan tingkat keyakinan 95%
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
=
√
= ……..
Kedudukan Zhitung pada kurva normal adalah sebagai berikut :
- 1,96 1,96
Dari kurva uji Z diketahui bahwa Zhitung terletak pada daerah ............ berarti ..............
yang nyata antara presentase warna putih untuk spesimen tanpa perlakuan panas dan
spesimen dengan perlakuan panas.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Analisa Kekerasan
Data spesimen tanpa perlakuan panas
Tabel xx.x
Judul Tabel
No X [X X ] [ X X ]2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Σ
[ X X ]2
n 1
Standar deviasi rata – rata
n
Jadi kekerasan rata – rata spesimen tanpa perlakuan panas berkisar antara …%
sampai … % dengan tingkat keyakinan 95 %.
Tabel xx.x
Judul Tabel
No X [X X ] [ X X ]2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Σ
Jadi kekerasan rata – rata spesimen dengan perlakuan panas berkisar antara … %
sampai … % dengan tingkat keyakinan 95 %.
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kekerasan pada spesimen tanpa perlakuan
panas dan spesimen dengan pelakuan panas, dilakukan uji beda dua rata – rata dengan uji
student t.
Hipotesis
H0 :μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan kekerasan antara spesimen tanpaperlakuan dengan
spesimen yang diberi perlakuan)
H1 :μ1 ≠ μ2 (terdapat perbedaan kekerasan antara spesimen tanpaperlakuan dengan
spesimen yang diberi perlakuan)
= ( 10 – 1 ) + ( 10 – 1 ) = 18
Maka nilai t tabel → t ( 0,025 ; 18 ) = ± 2,101
Perhitungan thitung
̅̅̅ ̅̅̅
( ) ( )
√{ }
( )
- 2,101 2,101
Dari kurva uji t diketahui bahwa t hitung terletak di daerah tolak / terima, berarti
terdapat perbedaan / tidak terdapat perbedaan yang nyata antara rata – rata kekerasan
spesimen tanpa perlakuan panas dan spesimen dengan perlakuan panas.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Tujuan :
1. Mengetahui daya tahan suatu logam terhadap beban impact yang menyebabkan
terjadinya patahan.
2. Mengetahui pengaruh perlakuan panas terhadap kekuatan kejut logam.
3. Mengetahui cara pengujian kekuatan kejut.
Keterangan Gambar:
1. Pendulum.
2. Lengan pengikat
3. Jarum penunjuk derajat
4. Pemutar lengan
5. Tuas sabuk rem
6. Sabuk rem
7. Tombol pengunci
2. Dapur Listrik
Dapur ini digunakan untuk proses pemanasan (heating), penahanan (holding), dan
pendinginan (cooling) dalam dapur. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.3
3. Tang penjepit
Digunakan untuk mengambil benda uji dari dapur listrik pada proses perlakuan
panas. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.4.
4. Bak pendingin
Digunakan sebagai tempat media pendingin spesimen pada perlakuan panas
5. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu holding. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.5
6. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen. Seperti ditunjukkan pada gambar
2.7.
7. Kertas Gosok
Digunakan untuk membersihkan spesimen dari terak dan kotoran. Seperti
ditunjukkan pada gambar 2.6.
8. Penggaris
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen. Seperti ditunjukkan pada gambar
2.8.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Dengan :
W : Berat pendulum (Kg.m/s2 )
H : Tinggi jatuh dari pendulum
h : Tinggi naik dari pendulum
R : Panjang dari point of support ke pendulum
α : Sudut awal
β : Sudut angkat (angle of rise)
( )
c. Energi potensial akhir (Ep2 )
( )
d. Energi yang dibutuhkan untuk menghancurkan spesimen
( )
, ketika α = 90°
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Jadi rumus yang bisa digunakan untuk perhitungan spesimen uji kejut bisa menggunakan
rumus diatas.
a. Energi yang diperlukan secara ideal
A0 = W x R x { cos ( 900 – α1 0 ) – cos β0 } [Joule]
b. Kerugian energi pada alat
F = W x R x { cos ( 900 – α0 0 ) – cos β0 ) [Joule]
c. Energi aktual yang diperlukan
A = A0 – f [Joule]
d. Energi yang diperlukan untuk mematahkan spesimen tiap satuan luas
penampang
Ak = A / F0 [Joule]
Dengan :
R = radius lintasan ( mm )
W = berat pendulum ( kgf )
F0 = luas penampang ( mm2 )
α0 = sudut awal ( )
β0 =sudut dry run ( )
β1 = sudut akhir ( )
Tujuan :
1. Mengetahui tegangan yield, tegangan ultimate, tegangan putus suatu bahan.
2. Mengetahui regangan yield, regangan ultimate, regangan putus suatu bahan.
3. Mengetahui Modulus Elastisitas dan kontraksi dari suatu bahan.
4. Mengetahui pengaruh perlakuan panas terhadap parameter di atas.
5. Mengetahui cara pengujian tarik.
Keterangan Gambar :
1. Skala ukur pembebanan
2. Jarum pembebanan
3. Crane pengunci fluida
4. Crane pengatur kecepatan
tarik
5. Chuck lever
6. Chuck
7. Pengukur pertambahan
panjang specimen
2. Dapur listrik
Dapur ini digunakan untuk proses pemanasan (heating), penahanan (holding), dan
pendinginan (cooling) dalam dapur. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.3.
3. Tang penjepit
Digunakan untuk mengambil benda uji dari dapur listrik pada proses perlakuan
panas. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.4.
4. Bak pendingin
Digunakan sebagai tempat media pendingin spesimen pada perlakuan panas.
Seperti ditunjukkan pada gambar 2.5.
5. Drawing pen
Digunakan untuk menandai spesimen.
6. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu holding. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.5.
7. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen. Seperti ditunjukkan pada gambar
2.7
8. Kertas Gosok
Digunakan untuk membersihkan spesimen dari terak dan kotoran. Seperti
ditunjukkan pada gambar. 2.6.
9. Penggaris
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen. Seperti ditunjukkan pada gambar
2.8.
( )
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
( )
( )
2. Regangan
a. Regangan ultimate rekayasa
( )
e. Titik yield =
f. Regangan yield
3. Tegangan
a. Tegangan ultimate rekayasa
[ ⁄ ]
( ) [ ⁄ ]
[ ⁄ ]
[ ⁄ ]
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
e. Tegangan yield
[ ⁄ ]
4. Kontraksi
[ ]
5. Modulus elastisitas
[ ⁄ ]
Selanjutnya, data selama pengujian untuk spesimen tanpa perlakuan panas dan dengan
berbagai perlakuan panas disusun dalam bentuk tabel yang terdapat data panjang, beban,
diameter, luas penampang, tegangan rekayasa, tegangan sejati, regangan rekayasa, regangan
sejati, dan kontraksi. :
20.
Kemudian dari tabel spesimen tanpa perlakuan panas dan dengan perlakuan panas, dibuat
delapan grafik yaitu :
1. Grafik Hubungan Tegangan (rekayasa + sejati) – regangan (rekayasa) pada
Spesimen Uji Tanpa Perlakuan
2. Grafik Grafik Hubungan Tegangan (rekayasa + sejati) – regangan (rekayasa) pada
Spesimen Uji dengan Perlakuan
3. Grafik Hubungan Regangan (rekayasa + Sejati) – Kontraksi pada Spesimen
Uji Tanpa Perlakuan
4. Grafik Hubungan Regangan (rekayasa + Sejati) – Kontraksi pada Spesimen Uji
dengan Perlakuan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
PENGUJIAN KEMAMPUKERASAN
Tujuan :
1. Mengetahui kemampukerasan suatu bahan.
2. Mengetahui pengaruh suhu pemanasan terhadap kemampukerasan bahan.
3. Mengetahui pengaruh waktu penahanan terhadap kemampukerasan bahan.
4. Mengetahui cara menentukan kemampukerasan bahan.
Keterangan Gambar
1. Penutup bejana Jominy
2. Keran aliran media pendingin
3. Pipa alir media pendingin
4. Saluran penyemprot
2. Dapur listrik
Digunakan untuk memberikan perlakuan panas (heat treatment) pada benda uji.
Seperti ditunjukkan pada gambar 2.3.
3. Kertas gosok
Digunakan untuk menghilangkan kotoran dan terak pada benda uji. Seperti
ditunjukkan pada gambar 2.6.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
4. Tang penjepit
Digunakan untuk memindahkan benda uji setelah pemanasan dalam dapur listrik.
Seperti ditunjukkan pada gambar 2.4.
5. Centrifugal Sand Paper Machine
Digunakan untuk menghaluskan benda kerja. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.2.
6. Rockwell Type Hardness Tester
Digunakan untuk mengukur kekerasan. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.1.
7. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu holding. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.5.
8. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen. Seperti ditunjukkan pada gambar
2.7.
9. Penggaris
Digunakan untuk mengukur dimensi spesimen. Seperti ditunjukkan pada gambar
2.8.
10. Drawing Pen
Digunakan untuk menandai spesimen. Seperti ditunjukkan pada gambar 4.2
No Xi yi Ln Yi Xi² Xi LnYi
(mm) (HRC)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
∑
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Nilai y adalah harga kekerasan pada suatu titik yang terlatak sejauh x dari ujung spesimen
yang diquenching dimana y merupakan fungsi x.
y = e ax +b
dimana a dan b adalah bilangan konstan dan e adalah bilangan natural = 2,7182
Apabila ada sejumlah data (n) maka :
ln yn = axn + b
Dengan demikian jumlah kuadrat deviasinya adalah :
S = { ln y1 – ( ax1 + b )}2 + {ln y2 – ( ax2 + b )}2 + …+ {ln yn – ( axn + b )}2
Dengan δ akan mencapai minimum bila :
ds / da = 0 dan ds / db = 0
Jika ds / da = 0 maka :
-2 (ln y1 – ax1 – b)x1 – 2(ln y2 – ax2 – b)x2 + …-2(ln yn – axn – b)xn = 0
(ln y1 – ax1 – b)x1 + (ln y2 – ax2 – b)x2 +…+ (ln yn – axn – b)xn = 0
x1 .ln y1 – ax1 2 = bx1 + x2 .ln y2 – ax2 2 + bx2 +…+ xn .ln yn – axn 2 – bxn = 0
(x1 .ln y1 + x2 .ln y2 + …+ xn .ln yn ) – a(x1 2 + x2 2 +…+ xn 2 ) – b(x1 + x2 + xn ) = 0
Sehingga Σ xi.ln yi - a Σxi2 - b Σxi = 0 ………. ( 1 )
Jika ds / db = 0
-2(ln y1 – ax1 – b) – 2(ln y2 – ax2 – b) + … – 2 (ln yn – axn – b) = 0
(ln y1 – ax1 – b) + (ln y2 – ax2 – b) + …. + (ln yn – axn – b) = 0
ln y1 – ax1 – b + ln y2 – ax2 – b + … + ln yn – axn – b = 0
(ln y1 + ln y2 + … + ln yn ) – a( x1 + x2 + … + xn ) – nb = 0
Sehingga Σ ln yi - a Σ xi – nb = 0 ………… ( 2 )
Dari rumus ( 1 ) dan ( 2 ) maka dapat dicari nilai a dan b sehingga nilai y yang merupakan
harga kekerasan pada suatu titik yang terletak sejauh x dari ujung spesimen yang di-
quenching dimana y merupakan fungsi x dapat diketahui.
Contoh Perhitungan
Persamaan:
Xi Ln Yi – a ∑Xi2 – b ∑Xi = 0
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
∑ Ln Yi – a∑ Xi – nb = 0
….a – …. b = ……….
Eliminasi
…..a – ……b = ……….
b = ……..
a = ………
Tabel 5.3
Data Tanpa Perlakuan
No Xi Yi
(mm) = e ax + b
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
∑
Perhitungan
1. Yn =
Y1 =
Persamaan:
Xi Ln Yi – a ∑ Xi²– b ∑Xi = 0
..................................................................................................................................
∑ Ln Yi – a∑ Xi – nb = 0
...................................................................................................................................
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Tabel Distribusi Z
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Tabel Distribusi T
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145
Tabel F
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Telp. 553286 Pes. 214 Malang 65145