Anda di halaman 1dari 16

Tips Backpacker ke Bandung dengan Biaya

yang Murah
shares

Jalan-jalan memang sudah menjadi tren sekarang ini, maka tidak salah jika banyak sekali
paket wisata yang bermunculan. Para agen wisata tersebut berlomba-lomba menawarkan
keistimewaan mereka seperti biaya yang murah dengan pilihan tempat yang beragam. Tetapi
jika Anda ingin berwisata sendiri, Anda bisa memilih cara yang hemat dan contohnya dengan
backpacker ke Bandung. Berwisata ke Kota Kembang dengan biaya murah dan hemat bisa
menjadi pilihan Anda dan dengan cara backpacker, Anda bisa mengeksplor tempat wisata
sesuka hati.

Tips Backpacker ke Bandung yang Tidak Menelan Banyak Biaya

Saat Anda pergi piknik pasti akan mengeluarkan biaya yang banyak terutama jika Anda
piknik di luar kota. Anda harus menyiapkan uang untuk biaya transportasi, hotel, oleh-oleh
dan pemandu wisata. Tentunya setelah berlibur bukannya akan mendapat pikiran yang fresh,
Anda malah akan disuguhi dengan tagihan yang membengkak. Pasti Anda tidak mau bukan?
Untuk itu ada cara yang tepat untuk berlibur hemat yaitu dengan backpacker. Apabila Anda
merencanakan pergi ke Paris van Java, di sini ada beberapa tips backpacker ke Bandung, di
antaranya adalah:

#1. Memilih penginapan yang murah


Sebelum Anda pergi berwisata ke kota tujuan ada baiknya jika Anda mencari informasi
tentang penginapan-penginapan murah yang ada di kota tersebut. Ini penting sekali jika Anda
memutuskan untuk piknik dengan cara yang hemat. Salah satu tips backpacker ke Bandung
ialah memilih tempat menginap dengan biaya yang murah. Contohnya Anda bisa menginap
di motel atau hotel kelas melati. Jika tidak nyaman dengan keduanya Anda bisa memilih
hotel yang dekat dengan tempat wisata tujuan Anda. Semisal Anda ingin mengunjungi
Kawah Putih Ciwidey, ada baiknya mencari hotel yang dekat dengan tempat itu untuk
mengurangi biaya perjalanan.

#2. Menggunakan transportasi umum


Ingin menghemat biaya akomodasi saat liburan? Anda bisa menggunakan transportasi umum
untuk menuju ke tempat wisata tujuan Anda. Di Bandung ada banyak kendaraan umum yang
menuju destinasi wisata seperti Gunung Tangkuban Perahu, Kawah Putih, Kebun Strawberry
dan masih banyak lagi. Karena sudah memutuskan untuk backpacker ke Bandung dengan
biaya hemat, Anda lebih baik menggunakan angkutan umum daripada harus menyewa mobil.

#3. Menentukan tempat wisata yang akan didatangi


Sebelum pergi berlibur ke Kota Kembang, Anda harus merencanakan tempat mana saja yang
akan dikunjungi. Ini juga sangat penting karena jika sudah sampai di kota tersebut Anda
masih bingung akan pergi ke mana, maka akan membuang-buang waktu dan membuang uang
juga pastinya. Maka dari itu, penting sekali untuk menentukan tempat tujuan wisata mana
saja yang harus didatangi agar Anda tahu berapa biaya yang akan dikeluarkan.

#4. Pilih makanan yang murah


Tips untuk backpacker ke Bandung selanjutnya adalah memilih makanan yang murah. Jangan
berasumsi jika makanan murah itu tidak sehat. Ada juga makanan murah tetapi bergizi dan
juga sehat yang dijual para pedagang kaki lima yang ada di kota Paris van Java. Di sini
banyak dijajakan makanan-makanan dengan harga yang murah dan bisa menjadi pilihan bagi
para backpacker. Ada siomay, batagor, bakso, mie ayam, nasi rames dan masih banyak lagi.
Jika Anda takut sakit maka Anda harus selektif dalam memilih tempat makan dan selalu
memperhatikan kebersihannya.

#5. Berhemat dalam membeli oleh-oleh

Dengan menjadi seorang backpacker Anda tidak harus pelit kepada orang-orang terdekat
Anda. Anda masih bisa membeli buah tangan untuk mereka tetapi jangan kalap. Catat siapa
saja yang akan dibawakan oleh-oleh dan beli secukupnya saja. Pusat oleh-oleh yang terkenal
dengan harga miring seperti di Cihampelas, Cibaduyut, Jalan Riau, pasar dadakan yang ada di
lapangan Gasibu, Pasar Baru dan masih banyak lagi.

Demikian tadi ada beberapa tips backpacker ke Bandung dengan biaya yang murah dan juga
hemat. Tips tersebut bisa Anda gunakan saat menjadi seorang backpacker. Ingat, berhemat
bukan berarti pelit jadi Anda jangan lupa untuk membawakan buah tangan kepada orang-
orang di sekitar Anda. Semoga ulasan tersebut juga bisa bermanfaat.

Jalan-jalan di Bandung 2 Hari 1 Malam,


Ini Rekomendasi Tempat Wisatanya!
March 19, 2016
Halow! Mau jalan-jalan di Bandung dan masih ruwet mau menentukan tujuan dan bagaimana
rutenya? Sini saya bantu. Secara saya penduduk Bandung dan bisa nolong kamu biar waktu
travelingnya di Bandung menyenangkan :D

Susunan trip ini biasanya saya kasih lihat ke para backpacker yang mau ke Bandung. Saya
publish untuk publik saja di sini.

Oke. Ceritanya kamu punya waktu dua hari di Bandung. Ke mana saja ya enaknya?

PIN IT
Photo Courtesy : @tiketcom

Dimulai dengan menjelajahi areal Bandung Utara. Bandung kan gunung. Kayaknya ada yang
kurang kalau kamu gak menyambangi kawasan pegunungannya. Ada banyak sih kawasan
pegunungan di Bandung. Di timur, selatan, utara, dan barat. Terpopuler tentu saja di utara
karena ada Lembang, Gunung Tangkubanparahu, Dago Pakar, dan Tebing Keraton. Terbeken
kedua ada di selatan. Hits dengan nama Ciwidey. Atau saya sebut saja Kawah Putih.

Baca juga : Tips Ajak Anak Traveling Adalah Bersabar! Hahaha :D

Menjelajahi daerah di timur dan barat Bandung juga gak akan mengecewakan sih. Cuma saya
saranin mulai dari tempat yang mainstream dulu saja. Karena aksesnya mudah. Hitung-hitung
pemanasan sebelum kedatangan kamu ke Bandung berikutnya (amen to that!)

Berhubung waktu travelingnya hanya dua hari. Kamu tentukan dulu, mau ke selatan atau
utara? Karena akses lebih mudah, menurut saya sih Bandung Utara cocok buat kamu.
Lembang dan Tangkubanparahu. Pilihan tempat kunjungan berikutnya setelah Lembang
adalah kota Bandung itu sendiri.

Here goes.

DAY ONE - Lembang Trip

Lihat yang hijau-hijau dari Lembang ke Tangkubanparahu

Never ever kesiangan kalau kamu mau traveling ke Lembang. Macet, Guys! Perjalananannya
pun gak sebentar. Dari pusat kota Bandung ke Lembang sendiri memakan waktu 1 jam, tanpa
macet. Kalau bangun kesiangan tapi ingin sampai tidak terlalu sore di Lembang, maka
menginaplah di sana. Masalah inap menginap kita bahas di bawah nanti ya.

Pagi : Tancap kendaraan ke arah Gunung Tangkubanparahu. Ongkos masuknya per orang Rp
50.000. Puas-puasin di sana. Jelajahi wisata pegunungan di Tangkubanparahu dalam batas
yang aman. Lihat kawah. Selfie namun tetap berhati-hati. Makan jagung bakar. Lihat Pohon
Cantigi. Rebus telur. Belanja suvenir. Photo hunting.

Siang : Sudah lewat terang hari, dari Tangkubanparahu baru deh ke Lembang lagi. Makan
siang dengan ngemil seporsi ketan bakar dan cooling down di Floating Market, De Ranch,
atau Farmhouse. Saran saya sih pilih di antara dua tempat pertama itu saja. Farmhouse bagus
sih, tapi hanya untuk foto-foto saja. Kalau Floating Market dan De Ranch lebih luas areanya
dan banyak pilihan wahananya. Lebih segar juga pemandangannya. Saya pribadi lebih
menyukai De Ranch karena ada padang rumputnya yang luaaaaas banget! Segar!
Jajan ketan bakar di Lembang

Sore : Turun ke kota Bandung lagi. Menyusuri jalan Setiabudi. Kamu bisa mampir dulu ke
penginapan untuk check in ke tempat kamu menginap lalu meluncur ke kafe hits di Bandung.
Nongkrong di kafe ceritanya.

Rekomendasi kafe di Bandung yang saya bisa kasih buat kamu adalah :
(1) Kineruku di Hegarmanah, tidak jauh dari Jalan Setiabudhi. Sebuah perpustakaan
sekaligus kafe dan kios barang-barang vintage. Sungguh tempat yang unik dan cantik.
Semangat kreativitas Bandung ada di tempat ini. Ssst...jangan lupa cobain nasi goreng ijo dan
es krim gorengnya yak!

Photo Courtesy : Instagram Kineruku

(2) Arahkan kendaraan ke ujung Dago, ke tepi hutan Dago Pakar dan menyesap secangkir
kopi di Kafe Armor.
(3) Atau kamu bisa ke Lawangwangi. Kafe yang menyajikan pemandangan alam super keren
dari pelatarannya! Serunya lagi Lawangwangi itu galeri seni juga. Kamu bisa mampir untuk
makan-makan sekaligus menyaksikan pamerannya.
(4) Kalau Dago kejauhan, ya susuri saja jalan-jalan di sekitar kampus UNPAD Dipati Ukur.
Ada seabrek tempat makan di sana.

(Larut) Malam : kembali ke hotel dan sleep like kebo karena kamu pasti capek :D

DAY TWO - Into The Heart of The City


Selamat datang di jantung kota Bandung!

Nah hari kedua giliran menjelajahi pusat kotanya. Bagian alamnya kan sudah di hari pertama.
Sekarang waktunya kamu menjelajahi kawasan urbannya.

Dimulai dari, tentu saja, kawasan terpopulernya. Asia afrika. Lalu kamu lanjut ke Alun-alun
dan Braga.

Karena kamu akan berjalan kaki jadi gunakan sepatu yang nyaman, misalnya sepatu teplek
atau sneakers. Kalau menggunakan kendaraan pasti ribet karena dikit-dikit parkir saking
dekatnya lokasi-lokasi ini.

Jika kamu menginap hanya satu malam di hotel, bagusnya sih di hari kedua ini kamu check
out sekalian. Bawaan tas kamu banyak? Titip di hotel saja dulu :D di bagian resepsionis. Saya
sih biasanya kalo traveling suka numpang nitip barang ke resepsionis dan bayar uang tip ke
petugas resepionisnya sebagai ucapan terima kasih.

Kecuali kalau kamu tipikal traveler dengan satu ransel, ah enak ini mah gak repot dengan
barang bawaan, bisa sekalian check out dan bawa barang bawaannya dan lanjut jalan-jalan.
Braga waktu Tabebuya bermekaran!

Pagi : pergi pagi-pagi sangat saya rekomendasikan. Lagipula matahari pagi memberikan
lighting yang bagus untuk foto-fotomu. Baik itu selfie atau photo hunting. Mulai susuri Jalan
Asia Afrika. Lihat barisan gedung-gedung tuanya. Tapaki trotoarnya yang keren itu. Ada
bangku taman kalau kamu ingin istirahat atau melihat gedung tua dan jalanan Bandung
sambil duduk santai.
Di jalan ini pula terletak sebuah museum. Museum Konperensi Asia Afrika (saya gak typo,
memang Konperensi, pake huruf 'P'). Biasa disingkat Museum KAA. Buka jam 8 pagi dan
kamu bisa masuk ke dalam museum tanpa dipungut biaya.

Kelilingi bagian dalam museumnya. Hitung-hitung memberi bobot pengetahuan dalam


liburan kita, pelajari sedikit tentang sejarah Bandung pada khususnya dan Indonesia pada
umumnya dalam peristiwa Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Momen tersebut menjadi
tonggak awal suara Indonesia di kancah dunia. Negara-negara asia dan afrika amat sangat
respek pada kita, saat itu. Entah kalau sekarang :D

Keluar dari museum KAA kamu berjalan kaki ke Alun-alun. Lurus saja dari museumnya
berada. Jika tidak diselang dengan memotret dan duduk santai, waktu tempuh berjalan kaki
ke Alun-alun kurang dari 5 menit saja.

Dan silakan nikmati pemandangan Alun-alunnya. Tanggalkan sepatumu sebelum masuk ke


area rumput Alun-alun. Dan ya itu rumput sintetis. Bukan sesuatu yang saya, sebagai warga
Bandung, banggakan. Ceritanya panjang deh kalau harus mendebat rumput buatannya itu.
Intinya sih, nikmati dulu Alun-alunnya. Hehehehe :D

Ke Alun-alun Bandung, jangan lupa naik ke menara masjidnya ya!

Oiya kalau kamu datang ke Alun-alun di hari sabtu dan minggu, kamu bisa naik ke menara
masjid Agung Bandung. Naiknya menumpang lift, tentu saja :D Buka jam 10.00 - 17.00.
Tarifnya child Rp 2.000. Adult Rp 3.000. Di lantai 19 kamu akan melihat pemandangan
Bandung dari sudut pandang mata burung. Keren banget!

Siang: Dari Alun-alun kita ke Braga yuk! Cari makan dan menyusuri satu lagi titik bersejarah
di kota Bandung. Bangunan di Braga ini tua-tua karena dulu tahun 1920-1930an pernah jadi
tempat terhits seantero Bandung. Hanya kaum Belanda saja yang boleh nongkrong di sini.
Ada gedung tua yang terawat dan lebih banyak lagi yang terlantar.
Pelan-pelan kawasan ini bangkit kembali ke masa jayanya. Kalau kamu berkunjung ke sini,
tentu saja kamu menjadi salah satu kontributor yang mengembalikan Braga ke era
terbaiknya.

Kalau ada yang nanya di Braga ngapain? Dengan senang hati jawaban pertama saya adalah
berkunjung ke restoran Sumber Hidangan! Restoran legendaris yang memproduksi pastry dan
bakery ala Belanda. Jam paling oke buat ada di sini jam 9 pagi sih. Karena persediaan rotinya
masih lengkap dan baru keluar dari panggangan. Pilihan rotinya beragam. Rasanya pun
variatif. Dan tempatnya nongkrongnya itu lho, gak ada tandingannya di Bandung! Vintage
banget! Klasik, tua, dan buat saya -yang notabene orang Bandung- sangat berkesan. Sambil
menyantap roti dan es krim homamade-nya, kamu bisa mengamati jalan Braga dan hiruk
pikuknya. Kadang-kadang saya merasa romantis sentimentil sendiri kalau ada di sini.
Hehehe.

Sumber Hidangan, klasik banget!

Kalau pengennya makanan bercitarasa tradisional, pergilah ke restoran Bebek Garang atau
Warung Ceu Mar. Saya sih tidak terlalu suka makan daging bebek. Lagipula rasa
makanannya juga tidak istimewa. Tapi kalau yang kamu cari sekadar kenyang, ya makan saja
di Bebek Garang. Nah kalau Warung Ceu Mar sih yang enak gulainya. Cobain deh makan
menu bergulai di sana.
Tempat terakhir yang menurut saya harus kamu kunjungi adalah kedua taman yang berada di
Balaikota Bandung. Tidak jauh dari Braga letaknya. Ada Taman Dewi Sartika dan Taman
Vanda. Tempatnya tidak mewah tapi untuk saya sih terbilang istimewa. Baru ada ruang
publik seperti ini di Bandung sejak Ridwan Kamil jadi walikota. Jadi ya begitulah hahaha :D
Ada bunga, ada tempat buat duduk, buat foto-foto, malah kalau hujan di taman Dewi Sartika
ada tempat untuk main air. Seru sih kalau menurut saya mah.

That's a wrap! Beres sudah, tinggal ke ke stasiun/bandara/terminal, pulang deh.

Rekomendasi tempat yang saya kasih terbilang standar sih. Ada yang bilang bahwa menjadi
turis gak perlu datang ke tempat-tempat populernya. "Jelajahi kawasan yang anti-
mainstreamnya dong biar keren!" begitu katanya.

Ah menurut saya sih gak gitu juga kali. Apalagi untuk turis pemula di Bandung. Semua
tempat sama serunya, sama menyenangkannya. Gak ada yang mainstream atau anti-
mainstream. Tempat-tempat yang saya sebutkan di atas bukan cuma turis yang datang ke
sana, warga lokal juga kok. Saya aja masih bolak-balik ke Asia Afrika dan Braga terus jajan
di Sumber Hidangan.

Traveling bukan cuma tentang menyegarkan kepenatan yang kamu rasakan, tapi juga
merasakan semangat sebuat tempat yang kamu kunjungi. Cara paling gampang menjelajahi
Bandung dalam waktu dua hari ya dengan menyambangi tempat-tempat populernya. Lagian
kalau memang mainstream, apa salahnya sih jadi mainstream? :D Youre happy, that's all you
need. Kalau kamu gak happy, ganti tujuannya. Ada Bukit Bintang, Stone Garden,
Pangalengan, hwuidih gak habis-habis ya ngomongin Bandung :D

And Please Note this:

Itinerary yang saya buat di atas bisa fit dengan tipe dan jadwal perjalanan seperti ini :

1. Cocok untuk kamu yang traveling first timer di Bandung. Belum pernah ke
Tangkubanparahu, misalnya. Kalau sudah bosan ke Tangkubanparahu dan Tebing Keraton,
tinggal banting arah ke Selatan. Ciwidey menunggumu di sana. Bosan dengan Kawah Putih,
putar arah ke Bandung Barat. Stone Garden menantimu. Overall sama saja sih jenis tripnya:
ke luar kota Bandung, melihat pesona alam Bandung.

2. Berangkat lah dari kotamu pada malam hari. Tidur di kendaraan, sampai di Bandung pagi
buta.

3. Check in ke hotelnya atur-atur saja waktunya di antara susunan kunjungan yang saya kasih.
Rekomendasi saya sih pilih hotel di tengah-tengah antara Lembang dan kawasan Braga,
misalnya di Cihampelas atau Pasir Kaliki.

Tapi kalau kamu tipe backpacker pasti gak jauh-jauh dari hostel murah deh. Di Braga ada
Chez Bon, hostel yang murah banget. 150.000 per ranjang per malam, sudah termasuk
sarapan. Kalau hotel fancy sih banyak, hotel budget pun bertebaran di antara Lembang -
Bandung. Coba kamu cek di Tiket.com untuk lebih lengkapnya. Lagi-lagi saya selalu cek
ketersediaan hotel via aplikasi Tiket karena memang semua yang saya ingin cari ada di sana.
Rekomendasi hotel budget dari saya adalah Hotel Amaris di Setiabudhi dan De Batara di
Cihampelas. Anyway, saya menyukai De Batara karena lokasinya strategis, tarifnya murah,
dan this is important: untuk hotel sekelas De Batara, sarapannya lengkap dan enak banget! I
guarantee that :D

4. Ingin leluasa menjangkau tempat-tempat tujuanmu, sewa kendaraan saja. Kalau tidak ada
kendaraan pribadi atau sewaan, ya gunakan kendaraan umum. Mau bagaimana lagi :D

5. Siapkan uang receh banyak-banyak kalau kamu menggunakan transportasi umum di


Bandung. Jangan tanya tarif angkot ke sopir angkot. Jangan tanya arah tujuan ke sopir
angkot. Selalu bertanya arah dan ongkos ke penumpang angkot atau pemilik warung terdekat
yang bisa kamu datangi.

6. Anyway, saya gak menyarankan perjalanan ini untuk tipikal keluarga, kecuali kamu
membawa kendaraan pribadi sih gak masalah. Tapi kalau kamu masih lajang apalagi jomblo,
gak ada yang bisa menghalangi kamu dari traveling gila-gilan capek sampai ke titik you eat
like pig and sleep like kebo. Hahaha :D

Kalau kamu butuh bantuan informasi lainnya tentang Bandung, follow Instagram saya
di @bandungdiary .

Have fun and happy traveling in my city!

Anda mungkin juga menyukai