Anda di halaman 1dari 17

BAB V

ETIKA MORAL DAN AKHLAK

A. Pengertian Etika, Moral, dan Akhlak


1. Pengertian Etika
Etika oleh Aristotales dipakai untuk menunjukan filsafat moral. Karena
etika merupakan filsafat, maka etika mencari kebenaran dan filsafat mencari
keterangan (benar) yang sedalam-dalamnya, sebagai tugas tertentu bagi etika, ia
mencari baik dan buruknya suatu tingkah laku manusia.
Menurut Hamzah yakub etika diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki mana
yang baik dan mana yang buruk, dengan memperhatikan amal baik manusia,
sejauh mana yang dapat diketahui oleh akal manusia.
Menurut Rafik Issa Beekum, etika adalah seperangkat prinsip moral yang
membedakan yang baik dan mana yang buruk.
Allah telah membimbing manusia untuk memahami mana yang baik dan
mana yang buruk, serta mengarahkannya kepada yang baik dan mencegahnya
terjerumus kepada keburukan.

2. Pengertian Moral
Perkataan “moral” berasal dari bahasa latin yaitu mores kata jamak dari
mos yang berarti kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, moral diartikan sebagai
arti susila. Etika dan moral ada perbedaan, yaitu etika lebih banyak bersifat
teori, sedangkan moral lebih banyak besifat praktis.
Dengan demikan moral adalah ajaran tentang kebaikan dan keburukan
dengan ukuran tradisi yang berlaku dalam suatu masyarakat. Karena itu adat
istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu
perbuatan.

3. Pengertian akhlak
Dilihat dari sudut bahasa, pengertian akhlak adalah bentuk jamak dari kata
khuluk, arti segi budi pekerti perangai tingkah laku, atau tabiat.
Dari pengertian akhlak menurut Ahmad Amin pokok bahasanya adalah
tingkah laku manusia untuk menetapkan nilai-nilai baik atau buruknya
perbuatan itu. Baik atau buruk apa bila dilakukan sesuai atau bertentangan
dengan norma-norma akhlak tersebut.
Berbicara tentang akhlak berarti berbicara tentang konsep al-husna dan al-
kubh. Menurut Mukhtazilah al-husn adalah suatu yang menurut akal bernilai
baik dan al-kubh adalah sesuatu yang bernilai buruk.
Perbuatan baik adalah perbuatan yang mengandung kriteria-kriteria
kebaikan. Kriteria kebaikan itu adalah sesuatu yang dicintai islam dan islam
menanjurkan untuk melakukan itu. Perbuatan buruk adalah perbuatan yang
mengandung kriteria-kriteria buruk. sedangkan kriteria buruk itu adalah sesuatu
yang dilarang oleh islam untuk dilakukan.
Kebenran objektif adalah kebenaran yang pasti dan tentu didasarkan pada
peraturan yang dibuat oleh Yang Maha Besar, sehingga pertauran yang dibuat
oleh manusia bersifat relatif menjadi benar apabila tidak bertentangan dengan
wahyu Tuhan.

B. Karakteristik Etika Islam


islam adalah agama yang mengandung ajaran akhlak yang berbeda dengan
akhlak dalam agama lain. Akhlak Islam mempunyai karakteristik yang unik
(istimewa), yaitu adanya ciri khas menjadikan ajaran akhlak Islami sesuai
dengan kebutuhan rohani manusia.
Yusuf Qardowi mengemukakan tujuh karakteristik islam yaitu sebagai :
1. Moral yang beralasan dan dapat difahami
2. Moral universal
3. Sesuai dengan fitrah
4. Memperhatikan realita
5. Moral positif
6. Komprehemsifitas (menyeluruh)
7. Tawazun (keseimbangan)

Dan beribadah itulah tujuan terakhir untuk mendapatkan keridhoan Allah


SWT. Ridho Allah menjadi kunci kebahagian yang kekal dan abadi. Tanpa
ridho Allah maka kebahagian abadi dan sejati tidak akan mampu meraihnya

C. Hubungan Tasawuf Dengan Akhlak


Manusia berakhlak adalah manusia yang suci dan sehat hatinya. Sedangkan
manusia yang tidak berakhlak adalah manusia yang kotor dan sakit hatinya.
Istilah Tasawuf atau sufi baru muncul pada abad ke-2 Hijriah. Pada
dasarnya tasawuf merupakan pola hidup dengan memperbanyak ibadah dengan
mendekat diri kepada Allah, mensucikan jiwa dengan menjauhi hawa nafsu.
Ibnu Khaldum mendefinisikan Tasawuf sebagai salah satu ilmu syariat yang
baru dalam agama islam.
Ada beberapa pendapat tentang asal usul kata tasawuf, ada yang
menyatakan bahwa tasawuf berasal dari kata shafa, artinya suci, bersih atau
murni.
Adalagi yang mengatakan bahwa Tasawuf darikata shaff, yang artinya saf
atau baris. Tasawuf adalah proses pendekatan diri Allah dengan cara
mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya dekat kepada Allah malah dapat
melihat Allah. Dalam Tasawuf disebutkan bahwa Tuhan yang Maha suci tidak
dapat didekati kecuali dengan hati yang suci.
Hati yang Zuhud terhadap sesuatu adalah hati yang tidak menghendakinya
tetapi ia tidak membenci dan tidak lari dari padanya tidak menginginkan dan
tidak mencintai.
Membersihkan diri dari sifat-sifat orang yang sufi di pandang penting
karena sifat-sifat itu merupakan najis maknawi (Najis ma’nawiyah), adanya
najis ini pada diri seseorang menyebabkan dia tidak mungkin dekat sama
Tuhan, sebagaimana kalo menpunyai najis zati, ia tidak mungkin mendekati
Tuha dalam melakukan ibadah kepada Tuhan.
Kalau berbicara tentang hubungan tasawuf dengan akhlak, maka menurut
Zun Nun a-Misri menyebutkan 3 macam pengetahuan tentang Tuhan :
1. Pengetahuan awam : Tuhan satu dengan ucapan syahadat
2. Pengetahuan ulama : Tuhan satu menurut logika akal
3. Pengetahuan kaum sufi : Tuhan satu dengan perantaraan hati sanubari

Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana nilai yang
buruk, juga bagaimana mengembalikan akhlak buruk menjadi baik secara
lahiriyah. Maka ilmu tasawuh menerangkan bagaimana cara mensucikan hati
(tashfiat al-Qalbi), agar setelah hati suci yang munculdari pelakunyaadalah
akhlak Al-karimah. Metode tasfiat Al-Qalbu menurut pendapat para ahli adalah
dengan :
-Al-‘ijtinab al-manhiyat
-ada Al-wajibat
-ada Al nafilat
-Al riyadlah
Menurut kalangan sufi tanda-tanda berakhlak adalah memiliki budaya malu
dalam interaksi dengan sesama, tidak menyakiti orang lain, banyak kebaikan,
benar dan jujur dalam ucapan, tindakan yang banyak bicara, banyak bekerja,
penyabar, hati mya selalu bersama Allah, tenang, suka berterimakasih, ridho
terhadap ketentuan, bijaksana dan hati-hati dalam bertindak di senangi teman
dan lawan, tidak pemalu dan, tidak pelit dan hasat, cinta karena Allah dan benci
karena Allah.
Tasawuh adalah upaya spiritual bagaimana agar manusia memilih akhlak al-
karimah. Cara nya yaitu dengan tafsiat al-Qalb. Metode tafsiat al-gaib yang
disepakati orang sufi adalah dawam al-zikri (selalu ingat pada Tuhan). Zikir
adalah roh nya amal saleh. Jika sebuah amal saleh lepas dari zikir maka laksana
jasad tanpa roh. Mengapa zikir menjadi pola tafsiat al-qalbi yang disepakati
oleh para sufi ? paling tidak tujuh alasan yang mereka lakukan :
a. Pemerintah berzikir dalam Al-Qur’an data secara mutlak dalam arti tidak
dihayati dengan pernyataan yang tidak di dikayidi dengan peryataan yang
lain dan ada perintah dengan kayitd-kayid yang lain.
b. Larangan lupa atau lalai berzikir
c. Kebahagian yang diperoleh manusia banyak-banyak berdo’a dan istiqomah
dalam berzikir.
d. Pujian Allah kepada orang yang berzikir dan menjanjikan ampunan dan
surga.
e. Rugi orang yang tidak berzikir
f. Zikir para hamba Allah menjadi syarat bagi zikirnya Allah kepanya hamba
Nya.
g. Zikir adalah pahala yang besar dan merupakan ketaatan utama.

D. Akhtualisasi Akhlak Dalam Kehidupan

Kalo akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, maka manusia berakhlak


adalah manusia yang menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam
hubungan dengan Tuhan dan alam lingkungan.
Memperbaiki akhlak menjadi bagian dari tujuan agama islam. Karena pada
dasarnya akhlak adalah aktualisasi ajaran islam secara keseluruhan.
Berakhlak baik atau akhlak terpuji, artinya menghilangkan adat-adat
kebiasaan yang tercecela yang telah dirincikan oleh agama islam serta
menjauhkan diri dari padanya, sebagaimana menjauhkan diri dari tiap-tiap najis
dan kotoran, kemudia membiasakan kebiasaan yang baik, menggemarinya
melakukannya dan mencintainya.
Terkait dengan ruang lingkup akhlak islamiyah yang telah dikemukakan
sebelumnya maka pada kajian berikut ini adalah menyajikan beberapa aspek
ruang lingkup akhlak tersebut sebagai berikut :
1. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
a. Memelihara kesucian diri
b. Memlihara keindahan diri
c. Berlaku tegas dan tidak tergesa-gesa
d. Meningkatkan ilmu pengetahuan
e. Sabar
f. Syukur
g. Tawadlu’
2. Akhlak Terhadap Allah
a. Beribadah kepadanya dengan ikhlas
b. Mentauhidkan Allah
c. Bertawakal
d. Bertakwa kepada Allah
e. Berdo’a kepada Allah saja
f. Berzikir kepada Allah
3. Akhlak Suami Pada Istri
a. Menggalui istri dengan sopan
b. Memberi nafkah batin
c. Memberikan nafkah lahir
d. Menyimpan rahasia istri
4. Akhlak Istri Terhadap Suami
a. Patuh terhadap suami
b. Melayani suami
c. Mengurus harta suami
d. Berterimakasih atas pemberian suami
e. Tinggal bersama dan tidak keluar rumah tanpa izin
f. Menyimpan rahasia suami
5. Akhlak Orang Tua Terhadap Anak
a. Menjaga keselamatan anak, dimulai sejak dalam kandungan ibunya
mendo’akan keselamatan anak-anak, semoga anak menjadi shaleh kelak
menjadi generasi bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.
b. Menyusun dan memberi makan selama lebih kurang dua tahun, selanjutnya
memberi makan secara wajar menjelang dewasa sehingga bisa mandiri.
c. Mengakikahkan pada hari ketujuh dari kelahirannya, mencukur rambut dan
memberi nama yang baik
d. Memberikan pakaian dan tempat tidur yang layak.
e. Mengkhitannya
f. Mendidik dan membekalinya dengan ilmu pengetahuan
g. Menikahkan jika sudah capai baligh dan mampu,
6. Akhlak Anak Terhadap Orang Tua
a. Patuh terhadap keduanya
b. Berbuat baik kepada keduanya
c. Berkata dengan lemah lembut
d. Merendahkan diri dihadapan mereka
e. Berterimkasih kepada keduanya
f. Mendo’akan keduanya
7. Akhlak Terhadap Alam Lingkungan
Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan diangkatnya sebagai khalifah
dibumi yaitu sebagai wakil Allah yang berugas memakmurkan, menjalin dan
mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitar.
Kalangan sufi adalah sosok yang tingkat aktualisasi akhlak dalam kehidupan
mereka sangat tinggi. Seseorang yang tingkat pengetahuan agamanya tinggi
dikalangan orang sufi belum merupakan pengetahuan hakiki. Bagi orang yang
sufi pengetahuan yang hakiki itu adalah pengetahuan tentang Tuhan hati
sanubari.
Bagi kalangan ahli etika upaya untuk mengubah kebiasaan yang buruk
menurut Ahmad Amin adalah seperti yang dikutip Ishak Solih adalah sebagai :
1. Menyadari perbuatan buruk, bertekad untuk meninggalkannya
2. Mencari waktu yang baik untuk mengubah kebiasaan buruk dan
mewujudkannyadengan niat atau tekad semula
3. Menghindarkan diri dari segala yang dapat menyebabkan kebiasaan
buruk itu terulang
4. Berusaha untuk tetap berada dalam keadaan baik
5. Menhundarkan diri dari kebiasaan yang buruk dan meninggalkannya
sekaligus
6. Menjaga dan memelihara baik-baik kekuatan penolak dalam jiwanya,
yaitu perbuatan penolak terhadap perbuatan buruk, perbuatan baik
dipelihara secara istiqomah, ikhlas, dan jiwa yang tenang
7. Memilih teman bergaul dengan baik sebab pengaruh teman itu besar
sekali terhadap pembentukan watak pribadi
8. Menyibukan diri dengan pekerjaan yang ber manfaat.

Ada empat cara untuk membantu setiap orang dalam masalah ini. Pertama,
dengan menjadi murid seorang pembimbing spiritual (syaikh). Kedua meminta
bantuan seseorang teman yang tulus, ta’at, dan punya pengertian. Ketiga,
mengetahui kekurangan kita dari seseorang yang kurang menyenangi kita.
Keempat, ialah bergaul dengan bersama orang banyak dan memisalkan
kekurangan-kekurangan yang ada pada orang lain bagaikan terjadi pada diri
kita. Oleh karena itu penyembuhan penyakit hati tergantung pada penghalang
dan faktor penyebabnya. Carilah penyebabnya dan sembuhkan obat rohani yang
tepat dan cocok
BAB VI
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

A. Konsep IPTEK Dalam Islam


1. Definisi IPTEK
Sain di Indonesia diartikan menjadi ilmu pengetahuan. Dalam sudut
pandangan filsafat pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda makna nya.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
panca indra, intuisi dan firasat. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah
diklasifikasi, diorganisasi, disismetisasi, dan di interpretasi sehingga
menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenaranya dan dapat diuji ulang
secara ilmiah.
Tekhnologi adalah ilmu tentang menerapkan sain untuk memanfaatkan alam
bagi kesejahteraan dan kenyaman manusia.
Pengetahuan pada hakikatnya adalah salah satu sarana untuk mendekatkan
diri kepada Allah. Pengetahuan tinggi yang dimiliki seseorang bukan untuk
kesombongan tetapi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Agar ilmu
pengetahuan itu dapat berguna, maka pengisian diri dengan ilmu tersebut harus
dengan unsur-unsur fitrah manusia seperti roh, kalbu, akal, dan nafsu.
IPTEK dengan segala hasil-hasilnya, disamping harus meningkatkan
manusia kepada Allah, juga harus meningkatkan diri sendiri bahwa manusia
adalah khalifah yang kepadanya semua yang ada di alam harus dijaga.
Berdasarkan petunjuk Al-Qur’an manusia dapat menerima hasil-hasil IPTEK
yang tidak menyebabkan maksiat, serta bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Jika hasil IPTEK sejak semula diduga dapat menggeser manusia dari jati diri
dan tujuan penciptaan, sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh Islam. Karena
itu menjadi persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan
kemampuan mekanik demi penciptaan IPTEK dengan memelihara nilai-nilai
fitrahnya, IPTEK dapat diarahkan seiring berjalan dengan nilai-nilai Ilahiyah.
Seni adalah hasil ungkapan akal budi manusia dengan segala prosesnya.
Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang.
Keindahan seni dalam Islam adalah seni yang tidak terlepas dari nilai-nilai
ketuhanan seni yang lepas dari nilai-nilai aestetik dalam perasaan bathin
sipengamat, dan seni tidak memiliki daya tarik atau tidak akan berlaku abadi.
2. Sumber Ilmu Pengetahuan
Al-Qur’an adalah kitab suci yang mengajak manusia yang berfikir cerdas
untuk membaca dan mengamati semua realita di alam ini. Ayat-ayat Al-Qur’an
yang diturunkan pertama kali adalah berisi perintah belajar dan menemukan
ilmu pengetahuan.
Al-Qur’an sebagai sumber informasi dan sumber ilmu tentang ajaran-ajaran
islam mengajak para ahli fakir untuk memperhatikan alam jagat raya ini.
Selanjutnya dari wahyu pertama yang telah disebutkan sebelumnya
diperoleh isyarat bahwa ada cara memeperoleh dan mengembangkan ilmu yaitu
Allah mengajarkan dengan pena yang telah diketahui manusia sebelumnya dan
mengajarkan manusia tanpa pena tentang hal yang belum diketahuinya. Cara
pertama adalah mengajar dengan alat atas dasar usaha manusia. Cara kedua
adalah dengan mengajar tanpa alat dan tanpa ada usaha manusia. Walaupun
berbeda, keduanya berasal dari satu sumber yaitu Allah SWT.
Berbagai macam fikiran yang didorong pengembangannya oleh wahyu
dapat disebutkan contohnya yaitu diantara lain :
a. Pemikiran tentang benda-benda langit dan angkasa raya yang melahirkan
ilmu-ilmu astronomi, meteorologi, alam falaq, geologi.
b. Pemikiran tentang alam tumbuh-tumbuhan yang merangsang ilmu-ilmu
pertanian.
c. Pemikiran tentang alam hewan yang melahirkan ilmu-ilmu tentang
kehewanan.
d. Pemikiran tentang dunia obat-obatan yang melahirkan ilmu kefarmasian.
e. Pemikiran tentang ekonomi atau perdagangan dalam arti luas.
f. Pemikiran tentang masalah kemasyarakatan yang melahirkan ilmu-ilmu
sosial.
g. Pemikiran tentang masalah-masalah hukum.
h. Pemikiran tentang masalah-masalah moral dan etika
i. Pemikiran tentang masalah filsafat.

Dalam pandangan Islam, ilmu merupakan salah satu perantara untuk


memantapkan dan menguatkan iman. Iman akan bertambah dan menguat jika
disertai ilmu pengetahuan. Albert Einstein mengatakan bahwa ilmu tanpa agama
buta dan agama tanpa ilmu lumpuh.
Islam tidak pernah mendiskriminasikan ilmu yang satu dengan ilmu yang
lain, karena dalam pandangan islam, ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum
sama-sama bersumber dari Allah.
Semua pandangan diatas pada dasarnya menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan berasal dari sumber yang satu yaitu Allah. Ilmu-ilmu tersebut
berguna sebagai petunjuk untuk mengatur hubugan manusia dengan Allah dan
hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam
lingkungan.
Ilmu-ilme pengetahuan yang diperoleh sebagai hasil kajian terhadap alam
realita ini adalah juga anugerah Allah untuk menjamin kesejahteraan hidup
manusia dan sebagai bukti kasih sayang Allah kepada manusia.

B. Itegrasi Iman Ilmu Tekhnologi dan Seni


Dalam pandangan islam, antara agama, Ilmu pengetahuan dan tekhnologi
dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi
kedalam suatu sistem yang disebut dinulislam. Didalamnya terkandung tiga
unsur pokok yaitu aqidah, syari’ah, dan akhlak.
Suatu ketegasan yang dapat difahami ialah bahwa dengan dengan iman ilmu
pengetahuan dan tekhnologi akan terarah pemanfaatannya, dengan ilmu iman
akan semakin kokoh dan tehkhnologi iman akan semakin cerah dan amal ibadah
akan semakin sempurna.
Ilmu pengetahuan yang berkembang didunia barat berdiri atas pandangan
yang mengatakan bahwa alam memiliki hukumnya sendiri dalam bentuk
keteraturan dan harmoni dialam. Pandangan ini memisahkan antara hukum alam
dengan hukum Tuhan sehingga ilmu pengetahuan menjadi kering. Yang benar
adalah hukum alam itu hukum Tuhan yang tidak pernah berubah.
Tekhnologi adalah penerapan ilmu pengetahuan secara sistematis untuk
memanfaatkan alam sekelilingnya dan mengendalikan gejala-gejala yang dapat
dikemudikan manusia dalam proses-proses produktif yang ekonomis.
Melalui ilmu pengetahuan manusia dapat menghayati kekuasaan Allah yang
tidak terbatas sehingga manusia dapat merasakan keterbatasan dan kelemahan
yang terdapat padanya dihadapan Allah. Karena itu manusia merasa
menghormati, mengabdi, dan beribadah kepadaNya.
Apabila seni membawa manfaat bagi manusia, memperindah hidup dan
merupakan hiasan yang dibenarkan agama, mengabdikan nilai-nilai dan
mensucikan serta mengembangkannya dan memperhalus rasa keindahan dalam
jiwa manusia, maka sunnah Nabi mendukung dan menentangnya.
Karya seni yang diciptakan seseorang haruslah sesuai dengan nilai-nilai
ajaran Islam. Seni dibuat seseorang pada dirinya haruslah bernuansa Islami
tidak merangsang seperti model pakaian yang memperlihatkan lekuk-lekuk
tubuh. Demikian juga keindahan yang diwjudkan dalam bentuk lain seperti film,
music, lukis, ukir dan serta yang bernuansa Islami.

C. Keutamaan Orang yang berilmu


Islam sangat mengutamakan orang yang berilmu pengetahuan, karena itu
setiap orang wajib belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuan tanpa batas.
Wahyu pertama Allah adalah perintah untuk mencari ilmu pengetahuan dengan
cara banyak membaca dan menulis.
Menjelaskan keutamaan orang-orang berilmu, membimbing manusia dan
memanfaatkan ilmu bagi orang lain, bagaikan matahari, selain menerangi
dirinya juga menerangi orang lain. Dia bagaikan minyak katsuri yang harum
dan menyebarkan keharuman kepada yang berpapasan dengannya. Akal adalah
perimbaan anatara intelek (budi) dan intuisi (hati manusia), antara pikiran dan
emosi manusia. Intelek adalah akal untuk memperoleh pengetahuan alam nyata.
Intuisi adalah alat untuk alam tidak nyata.
Dalam penjelasan diatas terlihat akal dan hati merupakan alat unytuk
memperoleh pengetahuan. Akal mengarah pada analisis terhadap alam nyata
untuk memperoleh ilmu sedangkan hati mengarah pada merasakan sesuatu yang
dibalik alam nyata.
Orang yang berilmu itu adalah orang yang mampu melihat kebenaran yang
disampaikan Tuhan melalui para rasulNya dan mereka menyadari bahwa apa
yang diturunkan Allah kepada rasulNya tersebut mengandung kebenaran yang
pasti.
Islam menggambarkan bahwa ilmu pengetahuan itu bagaikan cahaya yang
menyinari hidup manusia sehingga hidupnya menjadi cerah dan sejahtera,
sedangkan kebodohan dilambangkan dengan kegelapan.
Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang sempurna dan dianugrahi
potensi utama yaitu akal. Akal berfungsi untuk berfikir, hasil dari berfikir itu
adalah ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta seni.
Ilmu yang ditemukan dan dikembangkan atas dasar iman dan taqwa akan
memberi jamnan bagi kemaslahatan kehidupan umat manusia dan bagi makhluk
lain dialam sekitar.

D. Tanggung Jawab Ilmuwan Terhadap linkungan


Manusia merupakan bagian dari segala hal yang ada dalam lingkungan
hidup. Antara manusia denga segala zat, unsur dan segala keadaaan yang ada
didalam lingkungan terdapat hubungan timbal balik sehingga membentuk
ekosistem.
Hubungan timbal balik antara manusia dan berbagai hal dalam lingkungan
senantiasa tumbuh, menggangu keseimbangan.
Semula lingkungan hidup hanya mencakup lingkungan yang sudah ada
secara ilmiah, tetapi lambat laun manusia memiliki kemampuan merubah
keadaan lingkungan.
Makhluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup
bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu
terkait erat dengan mereka. Tanpa mereka manusia tidak dapat hidup.
Manusia adalah makhluk yang paling mulia dan yang paling sempurna
dibanding dengan makhluk lain karena dia dianugrahi akal, hati, pendengaran,
penglihatan dan segala anggota tubuh lainnya yang lebih sempurna dari
makhluk lainnya.
Kehadiran manusia dimuka bumi adalah untuk memikul amanah berupa
kewajiban dan tanggungjawab terhadap Allah dan dirinya sendiri serta terhadap
sesama manusia dan terhadap alam lingkungan.
Manusia jangan hanya saja memikirkan kepentingan dirinya sendir atau
kelompoknya saja. Dia harus memikirkan dan bertindak untuk kepentingan dan
kemaslahatan semua pihak, dia tidak boleh bersikap sebagai penakluk alam atau
berlaku sewenang-wenang terhadap makhluk sekitar, karena yang menundukan
alam hanya Allah.
Manusia dengan akalnya dianjurkan mengelola alam tanpa merusaknya.
Manusia harus memikirkan bagaimana supaya lingkungan hidup tetap lestari
sehingga dapat dimanfaatkan dan juga dapat bermanfaat bagi generasi
seterusnya.
Kerusakan lingkungan hidup pada dasarnya adalah karena ulah prilaku
manusia. Karena itu manusia memperhatikan segala dampak baik buruk dari
tindakan yang diambil manusia dalam menggunakan sumber daya alam mini.
Akibat akhlak yang buruk terhadap alam linkungan dapat disaksikan dengan
jelas bagaimana hutan yang dieksploitasi tanpa batas melahirkan malapetaka,
kebakaran hutan yang menhancurkan habitat hewan-hewan yang ada.
Eksploitasi kekayaan laut tanpa memperhitungkan kelestarian ekologi laut
melahirkan kerusakan hebat habitat hewan laut.
BAB VII
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

A. Agama Islam Merupakan Rahmad Bagi Seluruh Alam


1. Makna Agama Islam
Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh.
Pengertian tersebut menunjukan bahwa agama islam merupakan agama yang
mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan
kesejahteraan kehidupan umat manusia pada khususnya dan semua makhluk
hidup Allah pada umumnya.
Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama,
Nabi pertama yaitu nabi Adam.
Ajaran agama islam memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Sesuai dengan fitrah hidup manusia
2. Ajaran sempurna
3. Kebenarannya mutlak
4. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan
5. Fleksibel dan ringan
6. Berlaku secara universal
7. Sesuai dengan akal pikiran dan memotivasi manusia untuk menggunakan
akal pikirannya
8. Ini ajarannya Tauhid dan seluruh ajaranya mencerminkan ketahuidan Allah
SWT
9. Menciptakan rahmat, kasih sayang Allah terhadap makhlukNya, seperti
ketenangan hidup bagi orang yang meyakini dan mentaatinya.

2. Kerahmatan Islam Bagi Seluruh Alam


Ketika islam mulai disampaikan oleh Rasulullah SAW kepada masyarakat
Arab dan beliau mengajak masyarakat untuk menerima dan mentaati ajaran-
ajaran tersebut, tanggapan yang mereka sampaikan kepada Rasulullah adalah
sikap heran, aneh dan ganjil. Islam dianggapnya sebagai ajaran menyimpang
dari tradisi leluhur yang telah mendarah daging bagi masyarakat Arab yang
telah mereka taati secara turun menurun dan tidak mau tau apakah tradisi
tersebut salah atau benar.

3. Fungsi Islam Sebagai Rahmad Allah Tidak Tergantung Pada


Penerimaan Atau Penilaian Manusia
Substansi rahmat terletak pada fungsi ajaran tersebut, dan fungsi itu baru
akan dirasakan, baik oleh makhluk-makhluk yang lain apabila manusia sebagai
pengemban amanah Allah telah mentaati ajaran tersebut.
Bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran islam yaitu :
1. Islam menunjuki manusia jalan hidup yang benar.
2. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi
yang diberika Allah secara bertanggungjawab.
3. Islam menghargai dan menghormati semua manusia sebagai hamba Allah,
baik mereka muslim atau non muslim.
4. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional.
5. Islam menghormati kondisi fisik individu manusia dan memberikan
perlakuan yang spesifik pula.

B. Ukhwah Islamiyah dan Ukhwah Insaniyah


1. Makna Ukhwah Islamiyah
Kata ukhwah berati persaudaraan, maksudnya perasaan empati dan simpati
terhadap dua orang atau lebih.
Ukhwah atau persaudaraan berlaku sesama umat Islam, yang disebut
Ukhwah islamiyah,dan berlaku pada semua umat manusia secara universal
tanpa membedakan agama, suku dan aspek-aspek kekhususan lain, yang disebut
Ukhwah insaniyah.
Agama islam memberikan petunjuk yang jelas untuk menjaga agar
persaudaraan sesama muslim itu dapat terjalin dengan kokoh sebagaimana
disebutkan dalam QS 49: 10 “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu
bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramudan bertaqwalah
keapada Allah supaya kamu mendapat rahmad”.

2. Makna Ukhwah Insaniyah


konsep persaudaraan sesama manusia, Ukhwah insaniyah dilandasi oleh
ajaran bahwa semua umat manusia adalah makhluk Allah. Karena itu sejak awal
penciptaan, Allah tidak tetapkan manusia sebagai satu umat, padahal allah bisa
bila mau.
Dalam praktek, ketegangan yang sering timbul intern umat beragama, antar
umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah yang disebabkan
oleh :
a. Sifat dari masing-masing agama yang mengandung tugas dakwah atau
misi.
b. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan
agama pihak lain.
c. Para pemeluk agama tidak mampu menahan diri, sehingga kurang
menghormati bahkan memandang rendah agama lain.
d. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan
toleransi dalam kehidupan masyarakat.
e. Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak lain, baik intern umat
beragama, antar umat beragama dengan pemerintah.
f. Kurangnya saling pengertian dalam mengahadapi masalah perbedaan
pendapat.
Perbedaan agama yang terjadi diantara umat manusia merupakan
konsekuensi dari kebebasan yang diberikan Allah.

C. Kebersamaan Umat Beragama dalam Kehidupan Sosial


1. Pendangan Umat Islam Terhadap Umat Non Islam
Dari segi akidah, setiap orang yang tidak mau menerima silam sebagai
agamanya disebut kafir atau non muslim.
Ketika Rasulullah SAW mulai menyampaikan ajaran Islam kepada
masyarakat Arab, sebagian dari mereka ada yang mau menerima ajaran tersebut
dan sebagian lagi menolak. Orang yang menolak ajaran tersebut disebut kafir.
Orang kafir yang menggangu, menyakiti dan memusuhi orang Islam boleh
diperangi oleh orang islam disebut kafir harbi dan orang kafir yang hidup
rukundengan orang islam disebut kafir dzimmi.
Kebersamaan hidup antara orang islam dengan non muslim telah
dicontohkan oleh rasulullah ketika beliau dan sahabat mengawali hidup di
madinah setelah hijrah. Rasulullah mengikat perjanjian penduduk Madinah
yang terdiri dari orang-orang kafir dan muslim untuk saling bantu dan menjaga
keamanan kota Madinah dari gangguan musuh.

2. Tanggungjawab Sosial Umat Islam


Umat islam adalah umat yang terbaik yang diciptakan Allah dalam
kehidupan didunia ini. Kebaikan umat islam bukan sekedar simbolik, karena
telah mengikrarkan keyakinan Allah sebagaiTuhannya dan Muhammad SAW
sebagai Rasulullah, tetapi karena identifikasi diri sebagai muslim memberikan
konsekuensi untuk menunjukan komitmen dalam beribadah kepada Allah dan
berlaku sosial.

3. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar


Amal ma’ruf dan nahi mungkar artinya memerintah orang lain untuk
berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat. Sikap amal ma’ruf dan nahi
mungkar akan efektif apabila orang yang melakukannya juga memberikan
contoh.
Amar ma’ruf dan nahi mungkar juga memrlukan kebijakan dalam bertindak.
Karena itu Rasulullah memberikan tiga tingkatan yaitu :
1. Mengunakan tangan atau kekuasaan apabila mampu
2. Menggunakan lisan
3. Dalam hati apabila langkah pertama dan kedua tidak memungkinkan
Bentuk amar ma’ruf dan nahi mungkar yang tersistem diantaranya adalah :
 Mendirikan masjid
 Menyelenggarakan pengajian
 Mendirikan lembaga wakaf
 Mendirikan lembaga pendidikan islam
 Mendirikan lembaga keungan dan perbankan syariah
 Mendirikan masa islam : koran, radio, televisi, dll
 Mendirikan panti rehabilitasi
 Membuat jaringan informasi sosial
Keberadaan agama islam menjadi wujud kasih sayang Allah bagi
makhluknya. Karena itu islam disebut agama rahmat bagi semesta alam karena
menghormati semua manusia sebagai manusia makhluk Allah dan bahkan
semua makhlukNya.
BAB VIII
MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT

A. Konsep Masyarakat Madani


Konsep “masyarakat madani” merupakan penerjemahan atau pengislaman
konsep “civil society” orang menggunakan istilah ini adalah anwar Ibrahim dan
dikembangkan di Indonesia Nurcholis Masjid. Pemaknaan civil society sebagai
masyarakat madani merujuk pada konsep dan bentuk masyarakat Madinah yang
dibangun Nabi Muhammad.
Masyarakat madani adalah istilah yang dilahirkan untuk menerjemahkan
konsep diluar menjadi “Islami”.
Perbedaan lain antara civil society dan masyarakat madani adalah civil
society merupakan buah modernitas, sedangkan modernitas adalah buah dari
gerakan renaisans, gerakan masyarakat sekuler yang meminggirkan Tuhan.
Sedangkan masyarakat madani lahir dalam buaian dan asuhan petunjuk Tuhan.

1. Pengertian Masyarakat Madani


Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi. Masyarakat madani menjadi symbol idealisme yang diharapkan
setiap masyarakat.
Secara etimologi, masyarakat madani berarti masyarakat kota (mujtama’ al
madani) atau masyarakat utama (mujtama al-fadhilah/khaira ummah)
a. Istilah mujtama’ al madani digunakan oleh seorang ahli sejarah dan
peradaban islam dari Malaysia, Naquib al-Attas. Dan diperkenalkan kepada
masyarakat Indonesia oleh Anwar ibrahim (mantan wakil perdana mentri
Malaysia) dalam cerama simposium Nasional dalam rangka Festival Istiqlal,
26 September 1995. Ia merumuskan masyarakat madani adalah suatu sistem
social yang subur yang didasarkan pada prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kesetabilan masyarakat,
serta masyarakat mendorong daya usaha dan inisiatif individu, baik dari segi
pemikiran seni, ekonomi, maupun tekhnologi.
b. Menurut Komaruddin Hidayat, bagi kalangan intelektual muslim kedua
istilah antara masyarakat agama dan madini memiliki akar normative dan
keagamaan sebagaimana yang diwujudkan oleh Muhammad SAW di
Madinah, yang berarti kota “peradaban”
c. Menurut mufid, menyatakan bahwa masyarakat madini teridir dari berbagai
warga yang beraneka “warna”, bakat dan potensi.

2. Masyarakat Madani Dalam Sejarah


Ada dua masyarakat dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat
madini, yaitu :
1. Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat dimasa Nabi Sulaiman. Nama Saba’
yang terdapat dalam Al-Qur’an itu bahkan dijadikan nama salah satu surat
Al-Qur’an, yaitu surat ke-34.keadaan masyarakat Saba’ yang dikisahkan
dalam Al-Qur’an itu mendiami negri yang baik, yang subur dan
nyaman.negri yang indah itu merupakan wujud kasih sayang Allah bagi
masyarakat Saba’.kisah kehidupan Saba’ ini sangat populer dengan
ungkapan Al-Qur’an : Baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur
2. Masyarakat Madinahsetelah terjadi traktat,perjanjian dengan penduduk
Madinah yang beragamaYahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan
Kharaj. Madinah adalah nama kota dinegara Arab Saudi, tempat yang
didiami Rasulullah sampai akhir hayat beliau. Di kota ini pertama kali
Rasulluah membangun masjid yang dikenal dengan nama Masjid Nabawi.

3. Karakteristik Masyarakat Madani


Masyarakat Madani sebagai masyarakat ideal memiliki karakteristik sebagai
berikut :
a. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang
beragama, yang mengakui adanya peradaban Tuhan dan menempatkan
hukum Tuhan sebagai landasan yang mengatur kehidupan sosial.
b. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu
maupun secara kelompok menghormati pihak lain secara adil. Kelompok
sosial mayoritas hidup berdampingan dengan kelompok minoritas sehingga
tidak muncul kecemburuan sosial.
c. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang
dapat mengurangi kebebasannya.
d. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah
diberikan oleh Allah SWT sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa
terganggu oleh aktifitas pihak lain yang berbeda tersebut.

Anda mungkin juga menyukai