Wawancara dengan Adi wijaya selaku Mahasiswa dari Jurusan Fisika
Pertanyaan diajukan mengenai pengertian lingkungan, narasumber Adi Wijaya mengatakan bahwa “Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita, mulai dari mahluk hidup dan yang tidak hidup”. Dalam menjaga kebersihan lingkungan, tentunya harus ada yang berpastisipasi serta menjaga kebersihan lingkungan, sehingga peneliti memberi pertanyaan mengenai hal tersebut kepada Adi Wijaya yang berpendapat bahwa “Kalau dikampus kita, yang bertugas itu tentunya cleaning service tapi kalau menurut saya jika secara keseluruhan maka yang bertugas dalam menjaga kebersihan lingkingan kita semua harus berpastisipasi baik mahasiswa sampai rektor.” Lingkungan menjadi tidak bersih karena adanya faktor- faktor yang diantaranya merupakan aktivitas manusia seperti membuang sampah sembarangan. Oleh sebab itu peneliti memberi pertanyaan kepada responden mengenai apakah responden merupakan salah satu orang yang sering membuang sambah sembarangan, Adi Wijaya mengatakan bahwa “saya bukan orang yang sering membuang sampah sembarangan”. Selanjutnya peneliti memberi pertanyaan kepada responden berupa bagaimana sikap yang akan dilakukan responden saat melihat orang lain membuang sampah sembarangan, Adi Wijaya memberikan tanggapan yakni “saya membiarkan orang tersebut dan mengambil sampahnya apabila saya tidak mengenalnya, namun apabila ia teman saya maka saya akan memberikan teguran kepadanya”. Selanjutnya untuk pertanyaan mengenai kebersihan lingkungan di sekitar jurusannya responden menjawab bahwa lingkungan dijurusannya cukup bersih, apabila tampak sampah pun kebanyakan hanya berupa sampah alami berupa daun- daun dari tumbuhan yang jatuh. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa melalui pertanyaan pertama yakni pengertian lingkungan hanya 1(satu) dari 5(lima) respoden yang benar- benar memahami makna lingkungan yang sebenarnya. Hal ini menunjukan bahwa rendahnya pengetahuan mahasiswa mengenai pengertian lingkungan. Jelas terlihat bahwa rendahnya tingkat pengetahuan dan kurang pedulinya mahasiwa terhadap lingkungan, akan berdampak pada keadaan lingkungan. Bagaimana mahasiswa dapat membudayakan cinta lingkungan, jika mahasiswa itu sendiri tidak memahami apa itu lingkungan. Oleh sebab itu penting bagi kita khususnya mahasiswa yang telah mengenyam pendidikan hingga Perguruan Tinggi lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan membudayakan sikap cinta lingkungan, dimulai dari hal kecil yakni menjaga kebersihan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya. Berdasarkan pertanyaan kedua mengenai yang wajib menjaga kebersihan lingkungan khususnya di wilayah kampus hanya 2(dua) dari 5(lima) responden yang menjawab benar yaitu keseluruhan masyarakat kampus dimulai dari satpam, cleaning service, mahasiswa, dosen, ketua jurusan,wakil dekan, dekan, hingga rektor wajib berpastisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sedangkan 3(tiga) responden yang lain menjawab yang bertugas menjaga kebersihan lingkungan di wilayah kampus hanyalah mahasiswa saja atau cleaning service saja. Hal ini cukup miris, mengingat kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap tugas dan kewajibannya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan hidup merupakan tempat dimana mahluk hidup melakukan segala aktivitas kehidupannya. Jika mahasiswa saja yang merupakan generasi penerus bangsa tidak membudayakan budaya cinta lingkungan, maka kita akan dapat membayangkan bagaimana nasib kehidupan kita selanjutnya. Oleh sebab itu mahasiswa harus terus berpartisipasi dan berupaya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Berdasarkan pertanyaan ketiga mengenai sikap mahasiswa dalam membuang sampah maka didapatkan data yakni 3(tiga) dari 5(lima) responden tidak pernah membuang sampah sembarangan. Hal ini cukup baik mengingat membuang sampah sembarangan merupakan hal yang tidak terpelajar. Namun mengingat ada 1(satu) dari 5(lima) responden yang sering membuang sampah sembarang, sikap mahasiswa tersebut menunjukan kurangnya membudayakan sikap cinta lingkungan dalam diri mahasiswa tersebut. Sikap cinta terhadap lingkungan sangat perlu ditumbuhkan, khususnya dalam pembahasan kali ini yakni dikalangan mahasiswa. Apalagi mengingat kampus Universitas Negeri Medan merupakan kampus yang di kategorikan kampus hijau, maka kita sebagai mahasiswanya harus menunjukan sikap yang hijau yakni sikap cinta terhadap lingkungan. Cinta terhadap lingkungan merupakan salah satu sifat yang perlu dikembangkan agar mahasiswa mempunyai karakter menghargai, melindungi, serta melestarikan alam. Sehingga mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter dan berkontribusi dalam membangun rumah ilmu yang bereputasi. Berdasarkan pertanyaan keempat mengenai sikap mahasiswa ketika melihat orang lain membuang sampah sembarangan yakni 2(dua) dari 5(lima) responden selalu memberikan teguran ataupun peringatan kepada orang lain yang membuang sampah sembarangan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kesadaran pada manusia khususnya mahasiswa tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Melalui tehuran terkadang akan membantu menyadarkan orang lain bahwa membuang sampah sembarangan bukanlah perilaku yang baik serta mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup. Namun 1(satu) dari 5(lima) responden tidak peduli ketika melihat orang lain membuang sampah sembarangan. Sebagai mahasiswa harusnya lebih peduli dan berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Menurut Sue (2003: 43) bahwa kepedulian lingkungan menyatakan sikap- sikap umum terhadap kualitas lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan. Oleh karena kepedulian dinyatakan dengan aksi-aksi, maka seseorang yang peduli lingkungan tidak hanya pandai membuat karya tulis tentang lingkungan, tetapi hasil karya tulis itu diwujudkan dalam tindakan yang nyata. Jika sesorang baru bisa menuangkan sikapnya dalam bentuk tulisan, hal ini belum bisa dikatakan sebagai orang yang bersikap peduli terhadap lingkungan. Oleh sebab itu kita sebagai mahasiswa yang merupakan orang yang berpendidikan dan tahu pentingnya lingkungan hidup bagi manusia harus terus peduli terhadap lingkungan melalui aksi- aksi nyata. Selanjutnya apabila tingkat kepedulian terhadap lingkungan tinggi maka kemungkinan besar akan mendorong untuk berperilaku yang mendukung lingkungan. Dengan demikian untuk menciptakan kepedulian lingkungan perlu adanya pengetahuan sebelumnya tentang lingkungan yang berasal dari belajar secara mandiri dengan membaca buku, dari media lain seperti televisi, internet dan bisa juga berasal dari proses belajar mengajar di kelas secara klasikal. Berdasarkan pertanyaan kelima mengenai bagaimana keadaan lingkungan di Jurusan Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Semua responden menyatakan bahwa di lingkungan di masing- masing jurusan cukup bersih dikarenakan ada petugas kebersihan yang senantiasa membersihkan lingkungan mereka. Namun untuk menciptakan kepedulian terhadap lingkungan, kita dapat menghargai petugas kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan demi menciptakan suasana yang bersih, indah dan nyaman. Mengingat kebersihan lingkungan lewat membudayakan cinta lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu, selain merupakan anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hamba-Nya, Kesehatan Lingkungan harus tetap dijaga agar keluarga kita terhindar penyakit. Berdasarkan hasil penilitian maka dapat di ketahui bahwa mahasiswa di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, belum membudayakan cinta lingkungan dan peduli lingkungan dengan baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara yang menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa bahkan belum memahami betul apa itu lingkungan, belum menyadari bahwa menjaga lingkungan merupakan kewajiban semua orang bukan hanya cleaning service. Selain itu juga masih ada mahasiswa yang tidak peduli lingkungan dengan membuang sampah sembarangan, bersikap acuh kepada orang lain yang membuang sampah sembarangan tanpa berusaha memberikan teguran ataupun mengambil sampah yang tampak di depannya itu. Menumbuhkan budaya cinta lingkungan khususnya dikalangan peserta didik terlebih lagi mahasiwa diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif solusi dari banyaknya masalah lingkungan yang terjadi. Mahasiswa yang memiliki sikap, perilaku dan budaya cinta lingkungan hidup diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan kelak mereka pun akan menjadi pengambil kebijakan mengenai cara pengelolaan lingkungan hidup yang baik.
Solusi yang di Tawarkan Penulis dalam menumbuhkan Budaya Cinta Lingkungan
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang bertujuan untuk membantu agar siswa ataupun mahasiswa mengalami, memperoleh, dan memiliki karakter kuat yang diinginkan. Mengingat moto Universitas Negeri Medan yakni "The Character Building University" yang harusnya menjadi tugas kita sebagai mahasiswa Universitas Negeri Medan untuk memiliki karakter yang lebih baik. Sama halnya dengan pendidikan karakter lingkungan seperti peduli lingkungan. Ini berarti suatu usaha membantu mahasiswa agar sikap dan tindakannya selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang terjadi. Akhirnya tujuan dari sebuah pendidikan karakter cinta lingkungan adalah harapannya agar siswa maupun mahasiswa menjadi duta lingkungan bagi sekolah,kampus, rumah, dan lingkungan sekitarnya serta menjadikan sikap atau karakter tersebut menjadi tabiatnya dalam kehidupan dimanapun dia berada. Karakter peduli lingkungan tidak hanya bersifat teoritis saja tetapi dituntut sebuah tindakan nyata yang membawa perubahan baik bagi kehidupan semua orang. Bagaimana kita harus peduli terhadap lingkungan alam ? Satu-satunya yang penulis tawarkan untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah setiap kita dituntut untuk melek ekologi . Melek ekologi (ecoliteracy) yang dikemukakan oleh Capra adalah keadaan dimana orang telah memahami prinsip-prinsip ekologi itu dalam menata dan membangun kehidupan bersama umat manusia di bumi ini dalam dan untuk mewujudkan masyarakat berkelanjutan.Melek ekologi akan menyadarkan kita betapa pentingnya lingkungan hidup, pentingnya menjaga dan merawat bumi, ekosistem, alam sebagai tempat tinggal dan berkembangnya kehidupan. Kita harus berani hadir untuk mengkampanyekan sebuah kehidupan yang lebih baik agar setiap orang sadar bahwa bumi kita berada dalam kondisi kritis yang membahayakan kehidupan semua ciptaan.