Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................
Halaman Pengesahan ..........................................................................................
Halaman Motto dan Persembahan ......................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Tujuan Karya Wisata ...................................................................
C. Pelaksanaan dan Peserta Kegiatan...............................................
BAB II ISI LAPORAN .................................................................................
A. Monumen Pancasila Sakti ...........................................................
B. PP IPTEK ....................................................................................
C. Keong Mas...................................................................................
D. Museum Geologi .........................................................................
E. Museum Sri Baduga ....................................................................
F. Cibaduyut ....................................................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran ............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya wisata merupakan kunjungan suatu obyek dalam rangka
memperluas pembelajaran kontekstual. Karya wisata merupakan salah satu
bentuk pembelajaran yang tepat, karena kegiatan teresbut dapat mengajak
siswa belajar di lingkungan yang nyata dan alami. Sehingga pembelajaran
dapat berlangsung lebih protektif dan bermakna. Selain itu, kegiatan karya
wisata dapat membantu siswa mengaitkan antar materi yang disampaikan guru
dengan situasi dunia nyata.

B. Tujuan Karya Wisata


Tujuan karya wisata sebagai berikut :
1. Untuk mencari pengalaman baru bagi siswa
2. Untuk menambah wawasan
3. Untuk mencari tahu tentang cerita tempat-tempat yang telah dikunjungi
4. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa
5. Untuk melihat, mengamati dan menghayati secara langsung dan nyata
mengenai obyek yang dikujungi
6. Untuk memberi motivasi kepada adik kelas

C. Pelaksanaan dan Peserta Kegiatan


Karya wisata dilaksanakan pada 18-21 Desember 2017, lama
perjalanan 4 hari 3 malam (dari berangkat-pulang) tujuan yang utama
diselenggarakan karya wisata ini yaitu Monumen Pancasila Sakti, TMII (PP
Iptek, Keong Mas), Museum Geologi, Museum Sri Baduga. Pesertanya siswa
siswi SMP N 3 Bayat Kelas VIII.
BAB II
ISI LAPORAN PERJALANAN KARYA WISATA

A. Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2


Indonesia, Soeharto. Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektare. Monumen ini
dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang
berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari
ancaman ideologi komunis.
Keenam pahlawan revolusi tersebut adalah:
 Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
 Mayjen TNI R. Suprapto
 Mayjen TNI M.T. Haryono
 Mayjen TNI Siswondo Parman
 Brigjen TNI DI Panjaitan
 Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
 Perwira TNI Lettu Pierre Tendean Ajudan AH.Nasution
Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target
namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade
Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tendean tewas
dalam usaha pembunuhan tersebut.
Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta
Timur ini, berisikan bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S -
PKI, seperti pakaian asli para Pahlawan Revolusi.
B. PP IPTEK

Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah institusi yang


dibangun kementrian Risat dan Teknologi Republik Indonesia untuk
menjalankan misi mencerdaskan masyarakat Indonesia melalui Iptek.
Diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 April 1991
untuk tujuan mentransformasikan Iptek kepada generasi muda dan pelajar
melalui cara-cara yang menyenangkan, mudah, menarik dan berkesan.
Didalam bangunan seluas 24.000 m2 diatas lahan 42.300 m2, disajikan
berbagai peragaan tentang apa, mengapa dan bagaimana ilmu pengetahuan
dan teknologi diciptakan dan dimanfaatkan untuk kehidupan manusia.
Didukung oleh riset iptek nasional dan internasional. PP-IPTEK saat ini telah
memiliki tidak kurang dari 250 alat peraga iptek interaktif yang harus
disentuh, di pegang, dan dimainkan oleh pengunjung. Karena interaktisi,
antara pengunjung dengan alat peraga akan memicu tumbuhnya rasa
keingintahuan dan berkembangnya pemahaman pengunjung.
Peraga di siapkan untuk anak-anak dari TK sampai SMA dan
disediakan lembar kerja Sains yang akan memandu anak didik untuk belajar
ilmu pengetahuan dan teknologi agar lebih bermakna dan intensif, menjadikan
PP-IPTEK sebagai Laboratorium eksternal sekolah merupakan sikap yang
bijaksana bagi para pelaku pendidikan formal, mengingat program kegiatan
dan peragaan PP-IPTEK senantiasa dikembangkan dengan memperhatikan
kurikulum pendidikan Nasional berbasis kompetensi. Pusat peragaan IPTEK
tidak hanya menyediakan sarana untuk penduduk Jakarta dan sekitarnya
melainkan juga memiliki program, kegiatan outreach ke mall dan pusat
keramaian desa, sekolah, dan daerah dengan membawa peralatan yang bersifat
portable.
C. Keong Mas

Teater Imax Keong Mas adalah gedung teater berbentuk keong mas
raksasa tempat pemutaran dan pertunjukan film khusus berteknologi
canggih.Gedung teater ini didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto, dan di
resmikan pada tanggal 20 April 1984. Pendirian gedung teater ini
dimaksudkan sebagai sarana rekreasi yang mendidik guna mengenalkan
kekayaan alam dan budaya Indonesia melalui tanyangan film raksasa dengan
menggunakan kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX.
Menyaksikan film di teater ini serasa ikut berada di dalamnya dan ikut
pula berperan sebagai pemain. Teknologi film imax menunjukan kecanghihan
dan kemampuannya untuk menumbulkan daya tarik kuat yang membuat
penonton berdecak kagum.
Beberapa film tersedia untuk diputar antara lain film Indonesia Indah
I, Indonesia Indah II ( Anak-Anak Indonesia), Indonesia Indah III ( Indonesia
Untaian Manikam di Katulistiwa), dan Indonesia Indah IV ( Aku Bangga
Menjadi Anak Indonesia). Semuanya menjunjukankeindahan lingkungan,
kekayaan alam dan keragaman budaya Indonesia.
Dalam perkembangan selanjutnya pemutaran film tidak hanya
menampilkan film-film seri Indonesia Indah saja, namun juga diselingi dengan
memutar film-film import yang bernuansa pendidikan dengan tema-tema
hiburan, ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun tema-tema lingkungan
hidup.
Sejak tahun 1984 telah memutar film import sebanyak 20 judul film
dengan masa sewa 1 hingga 2 tahun. Film-film import itu antara lain : To Fly,
Speed, Blue Planet, The Living Sea, Forces of Nature, T-Rex, The First
Emperor of China, Island Adventure, dan Mistic India. Kemudian tahun 2004,
teater ini mampu meng-upgrade sistem, dan sekaligus memutar film IMAX
DRM (Digital Re-Mastering) yakni teknologi revolusioner yang
memungkinkan transfer film laga format 35mm ke dalam IMAX
EXPERIENCE 70MM.
Dengan kualitas tampilan dan suara yang mengagumkan perusahaan
IMAX kini mampu memperluas upayanya melebihi film animasi mencakup
film laga, sehingga memungkinkan film-film Hollywood diganda ulang secara
digital. Misalnya fim berjudul harry Potter and Prizoner of Azkaban dan
Spiderman 2 dapat diputar teater-teater IMAX diseluruh dunia dalam layar
raksasa dengan jam tayang 1 hingga 2,5 jam.

D. Museum Geologi

Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan alam, berupa sumber daya
alam yang melimpah, kebudayaan dari berbagai daerah, bahkan tempat dan benda-
benda bersejarah. Kali ini penulis akan menerangkan mengenai tempat yang
menyimpan benda-benda bersejarah seperti fosil-fosil, batuan, mineral, dan
sebagainya berdasarkan kunjungan edukatif ke Museum Geologi Bandung yang
dilaksanakan pada tanggal 26 November 2013. Dalam makalah ini penulis akan
memaparkan mengenai latar belakang Museum Geologi, Benda-benda yang ada
pada Museum Geologi seperti Fosil-fosil (Manusia, hewan, tumbuhan), Batuan dan
Mineral, Tektonisme dan vulkanisme.
E. Museum Sri Baduga

Fungsi kebaradaan museum Sri Baduga sangat penting sebagai pusat


informasi, pusat pengetahuan, dan pusat penelitian tentang kebudayaan daerah
(kebudayaan Sunda) dandapat dirasakan manfaatnya. Sebagai pusat
konservasi budaya, museum Sri Badugamemiliki peran yang sangat strategis
dalam memelihara dan memperkenalkankebudayaan, khususnya budaya
materi, kepada masyarakat agar masyarakat dapatmemahami dinamika dan
keanekaragaman budaya yang ada. Pemahamankeanekaragaman budaya
sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia yang bersifatmultietnik, dengan
pemahaman tersebut kelompok etnik tertentu diharapkan dapatmenghargai dan
mengerti budaya dari kelompok etnik yang lain.Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 1992, pasal 22 ayat 1, disebutkan:“Benda cagar
budaya bergerak atau benda cagar budaya tertentu baik yang dimiliki
oleh Negara maupun perseorangan dapat disimpan dan/atau dirawat di
museum”, dan menurutPeraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1995, pasal 1
ayat 1, tercantum: “Museum adalahlembaga, tempat penyimpanan, perawatan,
pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya
manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjangupaya perlindungan
dan pelestarian kekayaan budaya bangsa”. Adanya undang-undangdan
peraturan pemerintah tersebut, jelas menunjukkan bahwa museum Sri
Badugasepatutnya menjadi satu-satunya institusi tempat penyimpanan benda-
benda hasil budayadi Jawa Barat. Jika hal ini benar-benar dipenuhi, maka
museum berkewajibanmenampung semua benda cagar budaya bergerak (dapat
dipindahkan) yang harusdisimpan dan dirawat agar dapat dimanfaatkan dalam
penelitian, baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun sebagai
sarana pemahaman sejarah dan budaya.

F. Cibaduyut

Cibaduyut adalah salah satu ikon Kota Bandung dalam urusan kerajinan
sepatu dan kerajinan kulit lainnya. Mendengar kata Cibaduyut untuk
masyarakat luasdan khususnya untuk masyarakat daerah Cibaduyut sudah
tidak asing lagi, adalah sebuah daerah di Kota Bandung yang terkenal sebagai
sentra pengrajin sepatu, sudah menjadi ikon industri sepatu di Indonesia.
Cibaduyut pun terkenal sebagai kawasan dengan deretan toko terpanjang di
Asia, dimana di lokasi tersebut merupakan sentra penjualan sepatu hasil
kreasi para pengrajin yang ilmu pembuatannya didapat secara turun menurun.
Pada tahun 1989 pemerintah R.I meresmikan Cibaduyut ini sebagai daerah
tujuan wisata. Hasil industri sepatu di kawasan Cibaduyut Kota Bandung,
memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar internasional. Oleh karena
itu, pemerintah bertekad mendorong perkembangan industri sepatu milik
warga Cibaduyut Bandung (Jabar), sehingga kawasan itu berubah menjadi
wisata sepatu. Namun pada saat ini setelah berkembang dan majunya sentra
pengrajin sepatu Cibaduyut dari dahulu sampai sekarang, pada saat sekarang
ini sedang mengalami masalah atau krisis dalam persepatuannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Dengan karya wisata ini peserta dapat menambahkan pengetahuan dan
wawasan
2. Siswa dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek dengan
pendekatan kontekstual.

B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Karya wisata adalah program diluar kurikulum yang harus dijalankan
setiap tahun
2. Laporan ini belum sempurna, untuk itu penulis berharap memberikan
saran dan kritik yang membangun.

Anda mungkin juga menyukai