Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH CHEPHALGIA

Disusun Oleh :
Nama : Zuli Endarwati
No : 27

SMK MUHAMMADIYAH CAWAS


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
hipertensi.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan Umum ..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3


A. Definisi ................................................................................................................. 3
B. Etiologi ................................................................................................................. 3
C. Epidemiologi ........................................................................................................ 3
D. Fisiologi ............................................................................................................... 4
E. Klasifikasi ............................................................................................................ 6

BAB III KESIMPULAN............................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sakit Kepala merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi. Beberapa orang
sering mengalami sakit kepala, sedangkan yang lainnya hampir tidak pernah merasakan sakit
kepala. (info-sehat-kita.blogspot.com) Sakit kepala menahun dan sakit kepala kambuhan bisa
terasa sangat nyeri dan mengganggu, tetapi jarang mencerminkan keadaan kesehatan yang
serius. Suatu perubahan dalam pola atau sumber sakit kepala (misalnya dari jarang menjadi
sering, sebelumnya ringan sekarang menjadi berat) bisa merupakan pertanda yang serius dan
memerlukan tindakan medis segera. (anonim,2009).
Sekarang ini banyak sekali obat-obat sakit kepala yang dijual bebas di toko-toko obat
atau apotik. Di televisi juga banyak iklan yang menawarkan obat sebagai solusi sakit kepala.
Namun hampir semua obat tersebut tidaklah mampu mengatasi sakit kepala dengan sebenar-
benarnya. Memang untuk reaksinya sangat cepat dalam meredakan sakit kepala, namun di
lain waktu ia akan kambuh kembali. Akibatnya kita menjadi ketergantungan dan bila
dikonsumsi terus penerus dapat menyebabkan pembuluh darah kian tersumbat sebab obat -
obat tersebut sebenarnya adalah toksin bagi tubuh kita karena terbuat dari bahan
kimia.(anonim,2009).
Hampir setiap orang pernah merasakan nyerinya sakit kepala. Data menunjukkan, 90%
populasi manusia pernah mengalami penyakit yang menimbulkan rasa nyut-nyut atau cekot-
cekot ini sekali atau dua kali dalam setahun. Sakit kepala juga menjadi alasan terbanyak
kedua orang mendatangi dokter.(Dede arif rahman, 2009). Untuk itu kita sebagai calon
tenaga kesehatan, kita perlu mengetahui dan memahami tanda dan gejala berbagai penyakit
khususnya di sini sakit kepala.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana klasifikasi sakit kepala ?
2. Bagaimana etiologi dari masing-masing jenis sakit kepala ?
3. Bagaimana manifestasi klinis masing-masing jenis sakit kepala ?
4. Bagaimana patofisiologi masing-masing jenis sakit kepala ?

1
1.3 Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana asuhan kerawatan yang tepat pada penyakit sakit
kepala.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui klasifikasi dari sakit kepala
2. Untuk mengetahui etiologi dari masing-masing sakit kepala
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari masing-masing jenis sakit kepala
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari masing-masing jenis sakit kepala
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari masing-masing jenis sakit kepala
6. Untuk mengetahui pengkajian dari penyakit sakit kepala
7. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang tepat untuk penyakit sakit kepala
8. Untuk mengetahui interfensi yang tepat untuk masalah penyakit sakit kepala

1.4 Manfaat
Kita yang nantinya sebagai tenaga kesehatan dapat mengetahui dan faham akan
asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien dengan masalah sakit kepala (headache),
sehinggga di dunia rumah sakit nanti dapat menerapkan asuhan keperawatan ke pasien
dengan masalah sakit kepala secara tepat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Cephalgia merupakan nyeri dikepala. Cepha berarti kepala dan ischialgia artinya nyeri.
Cephalgia atau nyeri kepala termasuk keluhan yang umum dan dapat terjadi akibat banyak
sebab. Nyeri kepala adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak nyaman yang
menyerang daerah tengkorak (kepala) mulai dari kening kearah atas dan belakang kepala. dan
daerah wajah. Sakit kepala adalah rasa sakit atau tidak nyaman antara orbita dengan kepala
yang berasal dari struktur sensitif terhadap rasa sakit. IHS tahun 1988 menyatakan bahwa
nyeri pada wajah termasuk juga dalam sakit kepala. Kini penanganan akan sakit kepala sudah
memiliki standarisasi dari IHS untuk membedakan akan cluster headache, migrain, tension
headache dan dengan nyeri kepala lainnya(1).
Cephalgia termasuk keluhan yang umum dan dapat terjadi akibat banyak sebab yang
membuat pemeriksaan harus dilakukan dengan lengkap. Sakit kepala kronik biasanya
disebabkan oleh migraine, ketegangan, atau depresi, namun dapat juga terkait dengan lesi
intracranial, cedera kepala, dan spondilosis servikal, penyakit gigi atau mata, disfungsi sendi
temporomandibular, hipertensi, sinusitis, dan berbagai macam gangguan medis umum
lainnya.

B. Etiologi
Cephalgia dapat disebabkan adanya kelainan organ-organ dikepala, jaringan sistem
persarafan dan pembuluh darah. Sakit kepala kronik biasanya disebabkan oleh migraine,
ketegangan, atau depresi, namun dapat juga terkait dengan lesi intrakranial, cedera kepala,
dan spondilosis servikal, penyakit gigi atau mata, disfungsi sendi temporomandibular,
hipertensi, sinusitis, trauma, perubahan lokasi (cuaca, tekanan) dan berbagai macam
gangguan medis umum lainnya.

C. Epidemiologi
Faktor resiko terjadinya sakit kepala adalah gaya hidup, kondisi penyakit, jenis kelamin,
umur, pemberian histamin atau nitrogliserin sublingual dan faktor genetik. Prevalensi sakit
kepala di USA menunjukkan 1 dari 6 orang (16,54%) atau 45 juta orang menderita sakit
kepala kronik dan 20 juta dari 45 juta tersebut merupakan wanita. 75 % dari jumlah di atas

3
adalah tipe tension headache yang berdampak pada menurunnya konsentrasi belajar dan
bekerja sebanyak 62,7 %. Menurut IHS, migren sering terjadi pada pria dengan usia 12 tahun
sedangkan pada wanita, migren sering terjadi pada usia lebih besar dari 12 tahun. IHS juga
mengemukakan cluster headache 80 ± 90 % terjadi pada pria dan prevalensi sakit kepala akan
meningkat setelah umur 15 tahun.

D. Fisiologi
Nyeri (sakit) merupakan mekanisme protektif yang dapat terjadi setiap saat bila ada
jaringan manapun yang mengalami kerusakan, dan melalui nyeri inilah, seorang individu
akan bereaksi dengan cara menjauhi stimulus nyeri tersebut. Rasa nyeri dimulai dengan
adanya perangsangan pada reseptor nyeri oleh stimulus nyeri. Stimulus nyeri dapat dibagi
tiga yaitu mekanik, termal, dan kimia. Mekanik, spasme otot merupakan penyebab nyeri yang
umum karena dapat mengakibatkan terhentinya aliran darah ke jaringan (iskemia jaringan),
meningkatkan metabolisme di jaringan dan juga perangsangan langsung ke reseptor nyeri
sensitif mekanik.
Termal, rasa nyeri yang ditimbulkan oleh suhu yang tinggi tidak berkorelasi dengan
jumlah kerusakan yang telah terjadi melainkan berkorelasi dengan kecepatan kerusakan
jaringan yang timbul. Hal ini juga berlaku untuk penyebab nyeri lainnya yang bukan termal
seperti infeksi, iskemia jaringan, memar jaringan, dll. Pada suhu 450C, jaringan–jaringan
dalam tubuh akan mengalami kerusakan yang didapati pada sebagian besar populasi.
Kimia, ada beberapa zat kimia yang dapat merangsang nyeri seperti bradikinin, serotonin,
histamin, ion kalium, asam, asetilkolin, dan enzim proteolitik. Dua zat lainnya yang
diidentifikasi adalah prostaglandin dan substansi P yang bekerja dengan meningkatkan
sensitivitas dari free nerve endings. Prostaglandin dan substansi P tidak langsung merangsang
nyeri tersebut. Dari berbagai zat yang telah dikemukakan, bradikinin telah dikenal sebagai
penyebab utama yang menimbulkan nyeri yang hebat dibandingkan dengan zat lain. Kadar
ion kalium yang meningkat dan enzim proteolitik lokal yang meningkat sebanding dengan
intensitas nyeri yang dirasakan karena kedua zat ini dapat mengakibatkan membran plasma
lebih permeabel terhadap ion. Iskemia jaringan juga termasuk stimulus kimia karena pada
keadaan iskemia terdapat penumpukan asam laktat, bradikinin, dan enzim proteolitik.
Semua jenis reseptor nyeri pada manusia merupakan free nerve endings. Reseptor nyeri
banyak tersebar pada lapisan superfisial kulit dan juga pada jaringan internal tertentu, seperti
periosteum, dinding arteri, permukaan sendi, falks, dan tentorium. Kebanyakan jaringan
internal lainnya hanya diinervasi oleh free nerve endings yang letaknya berjauhan sehingga
4
nyeri pada organ internal umumnya timbul akibat penjumlahan perangsangan berbagai nerve
endings dan dirasakan sebagai slow-chronic-aching type pain.
Nyeri dapat dibagi atas dua yaitu nyeri akut (fast pain) dan nyeri kronik (slow pain).
Nyeri akut, merupakan nyeri yang dirasakan dalam waktu 0,1 detik setelah stimulus
diberikan. Nyeri ini disebabkan oleh adanya stimulus mekanik dan termal. Signal nyeri ini
ditransmisikan dari saraf perifer menuju korda spinalis melalui serat Aδ dengan kecepatan
mencapai 6-30 m/detik. Neurotransmitter yang mungkin digunakan adalah glutamat yang
juga merupakan neurotransmitter eksitatorik yang banyak digunakan pada CNS. Glutamat
umumnya hanya memiliki durasi kerja selama beberapa milidetik.
Nyeri kronik, merupakan nyeri yang dirasakan dalam waktu lebih dari 1 detik setelah
stimulus diberikan. Nyeri ini dapat disebabkan oleh adanya stimulus mekanik, kimia dan
termal tetapi stimulus yang paling sering adalah stimulus kimia. Signal nyeri ini
ditransmisikan dari saraf perifer menuju korda spinalis melalui serat C dengan kecepatan
mencapai 0,5-2 m/detik. Neurotramitter yang mungkin digunakan adalah substansi P.4
Meskipun semua reseptor nyeri adalah free nerve endings, jalur yang ditempuh dapat
dibagi menjadi dua pathway yaitu fast-sharp pain pathway dan slow- chronic pain pathway.
Setelah mencapai korda spinalis melalui dorsal spinalis, serat nyeri ini akan berakhir pada
relay neuron pada kornu dorsalis dan selanjutnya akan dibagi menjadi dua traktus yang
selanjutnya akan menuju ke otak. Traktus itu adalah neospinotalamikus untuk fast pain dan
paleospinotalamikus untuk slow pain.
Traktus neospinotalamikus untuk fastpain, pada traktus ini, serat Aδ yang
mentransmisikan nyeri akibat stimulus mekanik maupun termal akan berakhir pada lamina I
(lamina marginalis) dari kornu dorsalis dan mengeksitasi second-order neurons dari traktus
spinotalamikus. Neuron ini memiliki serabut saraf panjang yang menyilang menuju otak
melalui kolumn anterolateral. Serat dari neospinotalamikus akan berakhir pada, area retikular
dari batang otak (sebagian kecil), nukleus talamus bagian posterior (sebagian kecil),
kompleks ventrobasal (sebagian besar). Traktus lemniskus medial bagian kolumn dorsalis
untuk sensasi taktil juga berakhir pada daerah ventrobasal. Adanya sensori taktil dan nyeri
yang diterima akan memungkinkan otak untuk menyadari lokasi tepat dimana rangsangan
tersebut diberikan.
Traktus paleospinotalamikus untuk slow pain, traktus ini selain mentransmisikan sinyal
dari serat C, traktus ini juga mentransmisikan sedikit sinyal dari serat Aδ. traktus ini , saraf
perifer akan hampir seluruhnya berakhir pada lamina II dan III yang apabila keduanya
digabungkan, sering disebut dengan substansia gelatinosa. Kebanyakan sinyal kemudian akan
5
melalui sebuah atau beberapa neuron pendek yang menghubungkannya dengan area lamina V
lalu kemudian kebanyakan serabut saraf ini akan bergabung dengan serabut saraf dari fast-
sharp pain pathway. Setelah itu, neuron terakhir yang panjang akan menghubungkan sinyal
ini ke otak pada jaras antero lateral. Ujung dari traktus paleospinotalamikus kebanyakan
berakhir pada batang otak dan hanya sepersepuluh ataupun seperempat sinyal yang akan
langsung diteruskan ke talamus. Kebanyakan sinyal akan berakhir pada salah satu tiga area
yaitu nukleus retikularis dari medulla, pons, dan mesensefalon, area tektum dari
mesensefalon, regio abu-abu dari peraquaductus yang mengelilingi aquaductus Silvii. Ketiga
bagian ini penting untuk rasa tidak nyaman dari tipe nyeri. Dari area batang otak ini, multipel
serat pendek neuron akan meneruskan sinyal kearah atas melalui intralaminar dan nukleus
ventrolateral dari talamus dan ke area tertentu dari hipotalamus dan bagian basal otak.

E. Klasifikasi
Sakit kepala dapat diklasifikasikan menjadi sakit kepala primer, sakit kepala sekunder,
dan neuralgia kranial, nyeri fasial serta sakit kepala lainnya. Sakit kepala primer dapat dibagi
menjadi migraine, tension type headache, cluster head ache dengan sefalgia
trigeminal/autonomik, dan sakit kepala primer lainnya. Sakit kepala sekunder dapat dibagi
menjadi sakit kepala yang disebabkan oleh karena trauma pada kepala dan leher, sakit kepala
akibat kelainan vaskular kranial dan servikal, sakit kepala yang bukan disebabkan kelainan
vaskular intrakranial, sakit kepala akibat adanya zat atau withdrawal, sakit kepala akibat
infeksi, sakit kepala akibat gangguan homeostasis, sakit kepala atau nyeri pada wajah akibat
kelainan kranium, leher, telinga, hidung, dinud, gigi, mulut atau struktur lain di kepala dan
wajah, sakit kepala akibat kelainan psikiatri.

6
BAB III
KESIMPULAN

Sakit Kepala merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi. Beberapa
orang sering mengalami sakit kepala, sedangkan yang lainnya hampir tidak pernah merasakan
sakit kepala. Sekarang ini banyak sekali obat-obat sakit kepala yang dijual bebas di toko-toko
obat atau apotik. Di televisi juga banyak iklan yang menawarkan obat sebagai solusi sakit
kepala. Namun hampir semua obat tersebut tidaklah mampu mengatasi sakit kepala dengan
sebenar-benarnya. Memang untuk reaksinya sangat cepat dalam meredakan sakit kepala,
namun di lain waktu ia akan kambuh kembali. Akibatnya kita menjadi ketergantungan dan
bila dikonsumsi terus penerus dapat menyebabkan pembuluh darah kian tersumbat. Untuk itu
kita sebagai calon tenaga kesehatan, kita perlu mengetahui dan memahami tanda dan gejala
berbagai penyakit khususnya di sini sakit kepala.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35567-Kep%20Neurobehaviour-
Askep%20Sakit%20Kepala%20(Headache).html#popup
http://semangateli.blogspot.co.id/2010/05/chepalgia-kronik.html
https://dokumen.tips/download/link/cephalgia-560abfb547669

Anda mungkin juga menyukai