Anda di halaman 1dari 5

Sakit Kepala Paska Anastesi Dural: Patogenesis,

Pencegahan dan Pengobatan


D. K. Turnbull1 * and D. B. Shepherd1 2 1 Academic Anaesthetic Unit, University of
Shef®eld, K Floor, Royal Hallamshire Hospital, and 2 Jessop Hospital for Women, Shef®eld
S10 2JF, UK *Corresponding author. E-mail: totleytiger@yahoo.co.uk

ABSTRAK

Spinal anestesi dikembangkan pada akhir 1800-an dengan karya Wynter, Quincke dan
Corning. Namun, ahli bedah Jerman Karl August Bier pada tahun 1898, yang mungkin
pertama kali memberikan anestesi spinal Bier juga mendapat pengalaman pertama dari sakit
kepala yang melumpuhkan yang terkait dengan gangguan tusukan. Dia benar meramalkan
bahwa sakit kepala dikaitkan dengan kerugian pada orang dewasa ewudospinal (CSF) yang
berlebihan. Dalam 50 tahun terakhir, pengembangan jarum spin-gauge dan jarum modulasi
telah memungkinkan penurunan yang signifikan dalam kejadian sakit kepala pasca-inflamasi.
Meskipun jelas bahwa mengurangi ukuran perforasi dural menurunkan CSF, ada banyak area
patogenesis post-dural, pengobatan dan pencegahan sakit kepala pasca-dural yang masih
diperdebatkan. Bagaimana keselarasan kolagen mikroskopis pada dasi tulang belakang
mempengaruhi dimensi perforasi dural? Bagaimana merancang, ukuran dan orientasi jarum
dalam mendeteksi kebocoran CSF melalui perforasi dural? Dapatkah metode farmakologis
mengurangi gejala sakit kepala pasca dural? Mekanisme pengobatan epidural yang mengobati
sakit kepala epidural? Apakah ada peran untuk profilaksis? Epidural blood patch? Apakah
pewarnaan epineal, dekstran, opioid dan jaringan mengurangi tingkat kehilangan CSF
Tinjauan ini mempertimbangkan aspek debat sakit kepala pasca-dural ini.

Kata kunci: teknik anestesi, subarachnoid; analeptik, kafein; komplikasi, dural tusukan;
komplikasi, sakit kepala.

Sejarah Evolusi tulang belakang berkembang pada akhir tahun 1800. Pada tahun
1891, Wynter dan Quincke95 menyuntikkan cairan serebrospinal (CSF) dari ruang
subarachnoid untuk perawatan yang disebabkan oleh Intracranial interceptivity berhubungan
dengan tuberkulosis. Kateter dan trofars yang digunakan mungkin berukuran sekitar 1 mm
dan pasti akan menyebabkan sakit kepala pasca-dural. Namun, semua wynters Quincke dan
Subyektif segera meninggal. Pada tahun 1895, John Corning, seorang dokter New York yang
mengkhususkan diri pada penyakit jiwa dan sistem saraf, mengusulkan bahwa anestesi lokal
dari sumsum tulang belakang dengan kokain mungkin memiliki sifat terapeutik.50 Corning
menyuntikkan 110 mg kokain ke dalam tubuh seorang laki-laki untuk mengobati habitual
masturbasi. Tingkat interlining T11 / 12 Pada bulan Agustus 1898, Karl August Bier, seorang
ahli bedah Jerman, menyuntikkan kokain 10 ± 15 mg ke dalam ruang subarachnoid dari tujuh
pasien, dan pada bulan Agustus 1898 dia diberi satu dosis kokain. asisten, Hildebrandt. Bier,
Hildebrandt dan empat dari semua sekolah menggambarkan gejala yang berhubungan dengan
sakit kepala postural. Kepala Bier menduga bahwa sakit kepala ini menyebabkan hilangnya
CSF. Pada awal 1900-an, ada banyak laporan dalam literatur medis mengenai penerapan
anestesi spinal dengan penggunaan injeksi injeksi spinal yang besar.75 Sakit kepala
dilaporkan sebagai komplikasi pada 50% subjek. Pada titik ini, sakit kepala seharusnya
selesai dalam waktu 24 jam. . Anestesi etis diperkenalkan pada praktik kebidanan pada tahun
1847, tak lama setelah demonstrasi umum Morton. Terlepas dari manfaat anestesi regional
yang nyata, nyeri persalinan tidak sampai ke dokter kandungan Swiss. Pada tahun 1901,
kokain intratekal digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada kedua kelahiran dimana
anestesi regional diberikan. Meskipun terjadi muntah dan mual pasca muntah, tingkat
kematian caesar tingkat tinggi dicapai dengan anestesi spinal (1 dalam 139), yang
menyebabkan ditinggalkannya teknik ini pada tahun 1930an. 1930-1950 sering disebut "gelap
usia anestesi obstetrik ', saat melahirkan alami dan psikoprofilaksis dianjurkan. Pada tahun
1951, Whitacre dan Hart59 mengembangkan titik pensil jarum, berdasarkan pengamatan
Greene53 pada tahun 1926. Perkembangan desain jarum sejak saat itu telah menyebabkan a
Penurunan signifikan pada kejadian tusukan pasca-dural sakit kepala. Namun, dural tusukan
sakit kepala tetap a Menonaktifkan komplikasi penyisipan jarum ke dalam ruang
subarachnoid.

Patofisiologi pungsi dural berikut ayat Al-Qur'an dan beberapa hadist terkait Aurat Wanita.
Bismillah. Ayat-Ayat Al Qur’an Yang Mewajibkan Wanita Untuk Menutup ‘Auratnya, serta Batasan-
batasan ‘Auratnya

AYAT KESATU:

َ َ َ ‫ؤذي َن َفـ َلـا ُي ۡع َر ۡف َن َأن َأ ْد َنـ َٰٓى َذ ل َك ۚ َج َل ــبـيبـهـ َّن من َع َلـ ۡيهـ َّن ُي ْدن‬
َ ‫ي ٱ ۡل ُـم ۡؤمن‬
‫ب َيَٰٓ ــأ ُّيـ َها‬ُّ ‫ي َون َسآء َو َب َنـات َك ِّلـأ ۡز َو ج َك ُقـل ٱ َّلن‬ َ َ َ ُ
ۡ ‫ان ۗ ُي‬‫للا وكـ‬
ِ
ً‫فـورا‬ ُ ‫غـ‬ َ ‫يما‬ ً ‫ األحزاب( َّرح‬: ٥٩

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita (keluarga)
orang-orang mukmin, agar mereka mengulurkan atas diri mereka (ke seluruh tubuh mereka) jilbab
mereka. Hal itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal (sebagai para wanita muslimah yang
terhormat dan merdeka) sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang (QS. al-Ahzab ayat: 59) AYAT KEDUA

َ ۡ ۡ ۡ ُ ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ َّ ُ َ ُ ُ َ َ َ ۡ ُ َّ ُ َ َ َّ َ َ َ َ َ ۡ َ ۡ ۡ َ ۡ َ َّ ُ ُ ََ
‫ـفـظ َن أ ۡب َصـ ِـره َّن م ۡن َيغضض َن ِّلـل ُمؤمن ــت َو ُقـل‬‫ضبن ۖ منها ظـهر ما إلـا ِزينتـهن يبـدين ولـا فـروجهن ويح‬
ِ ‫عل بـخم ِرهـن ولـي‬
‫ النور( … ۖ ُج ُيوب ـهـ َّن‬: 31)

Katakanlah (wahai Nabi Muhammad) kepada wanita- wanita mukminah, ‘Hendaklah mereka
menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka
menampakkan hiasan (pakaian, atau bagian tubuh) mereka kecuali yang (biasa) nampak darinya dan
hendaklah mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka (QS. an-Nur [24]: 31). AYAT
KETIGA

ُ َۡ َ ُ َ ٓ ۚ ُ َ َۡ ُ
…‫كـ ۡم أط َه ُر ذ لك ۡم ح َجاب َو َراء من َفـ ۡسـئ ُلـوه َّن َمت ـ ًـعا َسأل ُـتـ ُموه َّن َوإذا‬ ‫ األحزاب( … ۚ َو ُقـ ُلـوب ـهـ َّن لق ُـ ُلـوبـ‬: 53

Dan apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka (istri- istri Nabi), maka mintalah dari belakang
tabir (yang menutupi kalian dan mereka). Cara yang demikian itu lebih suci bagi hati kamu dan hati
mereka. (QS. al-Ahzab [33]: 53) AYAT KEEMPAT

َ َ ُ ‫ل ٱ ۡل َج ــهل َّية َت َ ُّب َج َت َ ُّب ۡج َن َو ََال ُب ُيوت‬


ۖ َْ
‫كـ َّن ِف َوق ۡرن‬ ‫ األحزاب( … ٱألو‬: 33

“Dan tetaplah kamu (tinggal) di rumah kamu dan janganlah kamu bertabarruj (berhias dan
bertingkah laku) seperti tabarruj Jahiliah pertama….” (QS. al-Ahzab ayat: 33). AYAT KELIMA

ُ َۡ َ ُ ۡ َ ً َ َ ۡ َ َ َّ ۡ َ َ َ ُ َ َ ۡ َ َ َّ ُ َ َ َ ۡ َ ۖ َ َ ۡ َ َ ۗ
‫لنـ َسآء م َن َوٱلـق َو عد‬
ِّ ‫ون ال ٱ ّلـب ٱ‬
ِ ‫َو َّلـ ُه َّن خ ۡيـر َي ۡسـت ۡعـفف َن َوأن ب ِزينة ُم َتـ َ ِّب َج ــت غب ثيابهن يضعن أن جنـاح عليهـن فليس نكـاحا يرج‬
ُ ‫النور( َعليم َسميع‬: ٦٠ )
‫للا‬

Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid) yang biasanya tidak berhasrat lagi
menikah, maka tidaklah ada dosa atas mereka untuk menanggalkan pakaian (luar) mereka (yang
biasa pakai di atas pakaian yang lain yang menutupi aurat mereka) dengan (tidak bermaksud)
menampakkan perhiasan (angota tubuh yang diperintahkan Allah untuk ditutup) dan memelihara
(diri mereka) sungguh-sungguh dengan menjaga kesucian adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. an-Nur [24]: 60)

Hadits-hadits Nabi dan Pendapat Para Ulama Salaf seputar ‘Aurat Wanita

Terdapat sejumlah hadis dan pernyataan para ulama salaf selain yang telah kami sebutkan di atas di
saat menafsirkan ayat-ayat terkait, tentang sejumlah ketentuan bagi kaum wanita muslimah dalam
hal menutupi ‘aurat serta batasan-batasannya. Antara lain sebagai berikut:

1. Diriwayatkan dari Bahaz bin Hakim dari kakeknya yang pernah bertanya kepada Rasulullah,
“Wahai Rasulullah, bagian manakah dari ‘aurat kami yang boleh kami tutupi dan kami biarkan
tampak?” Rasulullah menjawab, “Jagalah dan jangan kau perlihatkan ‘auratmu kecuali kepada
istrimu atau kepada budak sahayamu.” HR. Abu Dawud dan At- Turmudzi
2. Dari Abu Said Al-Khudri diriwayatkan bahwa suatu saat Nabi pernah bersabda, “Seorang pria tidak
diperkenankan melihat ‘aurat wanita, begitupula wanita tidak boleh melihat ‘aurat wanita
sesamanya.” HR. Muslim, Abu Daud dan At-Turmdzi.

3. Aisyah (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam
bersabda, ” Allah tidak akan menerima Shalatnya seorang wanita haid (baligh) kecuali dengan
mengenakan khimar.” Diriwayatkan oleh lima orang pengarang kitab induk hadits, kecuali An-Nasai.

4. Ibn Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam
bersabda, “Barang siapa mengenakan pakaian seraya menariknya dengan maksud tampil dalam
keadaan sombong, maka Allah SWT tidak akan melihatnya kelak di hari kiamat.” Ummu Salamah
bertanya, “Bagaimana dengan yang diperbuat oleh kaum wanita dengan pakaian mereka yang
memiliki ‘ekor?” Rasul Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menjawab, “Boleh
mengulurkannya sejengkal”. “Kalau begitu, kaki-kaki mereka akan tersingkap” kata Umu Salamah.
“Diulurkan lagi sehasta dan tidak boleh lebih dari itu.” HR. At-Turmudzi dan dianggap shahih
olehnya.

5. Diriwayatkan bahwa Sayyidina Ali RA pernah berkata, “Aku menghadiahkan kepada Nabi
Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam sebuah pakaian yang mengandung campuran kain
sutera. Nabi kemudian mengembalikannya lagi kepadaku maka aku pun memakainya. Lantas aku
melihat kemurkaan tampak pada wajah Nabi Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa
salam seraya bersabda, “Sesungguhnya aku tidak mengembalikannya kepadamu bukan untuk kau
pakai, melainkan untuk kau potong-potong lalu kau jadikan sebagai kerudung bagi kaum wanita.”
Hadits ini disepakati keshahihannya.

6. Ibn Abbas berkata, “Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam melaknat kalangan
wanita yang meniru-niru gaya kaum pria , begitu pula sebaliknya beliau melaknat kalangan pria yang
meniru-niru gaya kaum wanita.” HR. Al-Bukhari dan Abu Daud.

7. Anas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pernah
mendatangi putrinya Fatimah Az-Zahra (ra) bersama seorang hamba sahaya yang telah diberikannya
kepada putrinya, sedangkan ketika itu Fatimah mengenakan kain yang jika dengan pakaian tersebut
ia menutupi kepalanya, maka kain penutup itu tidak sampai kepada kedua kakinya, dan jika kain itu
digunakan sebagai penutup kedua kakinya maka kepalanya tidak tertutupi. Melihat hal demikian
Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda, “Hal itu tidak masalah engkau
mengenakan kain penutup tersebut, karena yang ada di hadapanmu hanyalah ayah dan budak
sahayamu.”

8. Disebutkan dalam Fathul Bari fi Syarh Shahih Al- Bukhari (hal. 248/ 9) disebutkan: “Wanita
dibolehkan keluar dari rumahnya secara kontinyu untuk pergi ke masjid, pasar dan perjalanan
dengan syarat harus dalam keadaan mengenakan niqab penutup wajah agar mereka tidak dilihat
oleh kaum pria. Sementara kaum pria tidak diperintahkan demikian. Al-Ghazali berkata, ‘Sebab,
kaum pria sepanjang zaman senantiasa wajah mereka tersingkap sedangkan kaum wanita keluar
dalam keadaan menutup wajah-wajah mereka.’”

9. Masih dari kitab Fathul Bari fi Syarh Shahih Al-Bukhari (hal.248/ 9) disebutkan, Dari bab
pelarangan kaum pria yang meniru gaya perempuan untuk masuk ke hadapan perempuan,
disimpulkan bahwa kaum wanita seharusnya menutupi wajah mereka dari siapa saja yang bisa
melihat keindahannya.

10. Dalam Hasyiat Al-Futuhat Al-Ilahiyyah ‘ala Tafsir AL- Jalalayn (hal 436/ 3), Ibn Arabi berkata,
“Saya sudah pernah memasuki sekitar 1000 lebih perkampungan dan aku tidak pernah melihat satu
orang wanitapun berada di jalanan di siang hari kecuali pada hari Jum’at karena mereka keluar untuk
melaksanakan salat Jumat di mesjid-mesjid. Dan ketika shalat jum’at telah dilaksanakan, mereka
kembali ke rumah-rumah mereka lantas saya tak menemukan satu orang pun dari mereka yang
berada di luar. Saya baru dapat melihat mereka lagi di hari Jum’at yang berikutnya. Demikian pula, di
Masjidil Aqsha saya menemukan wanita-wanita yang menjaga kehormatan mereka keluar dari
tempat-tempat mereka beritikaf sampai mereka mati syahid di tempat itu.” @bataritoja.im
@alfiahmutmainnahsalam @nurislam_hn @nurwahyuni_hn @megayusfat_ @maratuttahirah_ira
@vikahasruni @asriany_agus @nita_diarningrum #HijrahMenujuTaat #MenutupAuratWajib
#TaatSyariat

Anatomi dadar mater tulang belakang Dura mater


tulang belakang adalah tabung yang membentang dari
foramen magnum ke segmen kedua sakrum. Itu
mengandung sumsum tulang belakang dan akar saraf
yang menusuknya. Dura mater Lapisan jaringan ikat
padat yang terbuat dari kolagen dan elastic ®bres.
Deskripsi klasik tentang dasi tulang belakang mater
adalah collagen®bres yang berjalan dalam bentuk
longitudinal arah. Ini didukung oleh studi histologis dari
dura mater.

Anda mungkin juga menyukai