Anda di halaman 1dari 1

Ada tiga tingkatan derajat orang puasa di Bulan Ramadan yakni puasa umum, puasa khusus dan

puasa khusus yang lebih khusus atau puasa istimewa. Derajat puasa tersebut sangat dipengaruhi
bagaimana cara kita menjalani puasa sehari-hari. Nah termasuk kategori manakah tingkatan puasa
kita saat ini?

Menurut Wakil Ketua PCNU Kabupaten Tulungagung yang juga Anggota KPU Tulungagung
Mohammad Fatah Masrun saat memberikan Kultum bagi jamaah Shalat Dzuhur Musholla KPU
Tulungagung Senin (20/06/2016), Imam Ghazali pernah mengatakan bahwa yang termasuk
kategori puasa umum adalah golongan orang puasa yang hanya menahan lapar dan haus saja.
Mereka belum mampu menahan nafsu yang lainnya terkecuali nafsu untuk tidak makan dan
minum.’’Orang yang puasanya masuk kategori tingkatan puasa umum adalah mereka-meraka yang
belum mampu menjaga lisannya dengan baik, menjaga pandangannya dengan baik, dan
seterusnya,’’ terang Fatah.

Kategori berikutnya adalah puasa khusus. Dalam puasa ini seluruh organ tubuh termasuk semua
panca indera ikut berpuasa. Fatah mengatakan bahwa hanya orang-orang sholeh yang mampu
menjalani puasa model seperti ini. ’’Kalau levelnya seperti kita-kita ini saya kira belum mampu
menjalani puasa model begini. Lidah masih sering selip dengan mengucapkan kata-kata yang
menyakiti orang lain, hati belum bersih, apalagi yang masih muda-muda, kalau lihat perempuan
cantik belum bisa menjaga pandangan matanya dan hatinya,’’ kata Fatah.

Sementara tingkatan tertinggi puasa di Bulan Ramadan kata Fatah dinamakan sebagai puasa hati,
yakni mereka yang mampu mengikutkan hatinya untuk ikut berpuasa. Orang yang mampu
melaksanakan tersebut termasuk golongan orang yang melakukan puasa secara istimewa. Sebab
orang model begini tidak hanya jasmaninya saja yang puasa, tetapi juga rohaninya.’’Dia, orang
yang melakukan puasa hati sudah tidak punya keinginan apa-apa dalam hidupnya kecuali
mendekatkan diri kepada Allah SWT,’’ terang alumni IAIN Tulungagung tersebut.

Nah, agar puasa kita tidak hanya termasuk kategori puasa umum, Fatah mengajak kepada semua
pimpinan dan staf KPU memanfaatkan malam-malam di Bulan Ramadan untuk banyak beribadah
dengan cara mengikuti tadarus dan Shalat Tarawih. Kegiatan tersebut termasuk dalam kategori
kegiatan menghidupan malam Ramadan. ‘’Selain itu kita juga harus mampu melatih indra kita,
menahan pendengaran kita, mata kita, mulut kita agar tidak melakukan hal-hal yang dapat
mengurangi kualitas ibadah puasa. Ya minimal agar puasa kita bisa naik satu strip ke puasa orang
khusus,’’

Anda mungkin juga menyukai