Anda di halaman 1dari 76

ELEMEN KOMPETENSI 1

MENERAPKAN PRINSIP KONSERVASI ENERGI


SKKNI MANAJER ENERGI
Sub bidang Industri.

Kode Unit : JPI.KE01.001.01


Judul Unit: Menerapkan prinsip-prinsip konservasi energi

Kode Unit : JPI.KE02.001.01


Judul Unit: Menjelaskan sistem penyediaan dan pemanfaatan energi yang berkelanjutan.

Kode Unit : JPI.KE02.002.01


Judul Unit: Menyiapkan proses audit energi.

Kode Unit : JPI.KE02.003.01


Judul Unit: Melakukan audit energi

Kode Unit : JPI.KE02.004.01


Judul Unit: Menyusun program aksi implementasi konservasi energi

Kode Unit : JPI.KE02.005.01


Judul Unit: Melaksanakan program peningkatan efisiensi energi

Kode Unit : JPI.KE02.006.01


Judul Unit: Melaksanakan pemantauan dan evaluasi implemetasi
program konservasi energi
UNIT KOMPETENSI 1
Kode Unit : JPI.KE01.001.01

Judul Unit: Menerapkan prinsip-prinsip konservasi energi


Uraian Unit: Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengenalan dan pemahaman tentang
pemanfaatan energi yang efisien dan rasional.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
1. Menjelaskan prinsip-prinsip 1. Jenis energi dianalisis
konservasi energi 2. Indikator kinerja pemanfaatan energi dipahami
3. Pengoperasian fasilitas utiliti dianalisis
4. Pengoperasian fasilitas produksi dianalisis
5. Pemeliharaan dan perawatan fasilitas energi
dianalisis
6. Dampak lingkungan dianalisis
2. Menjelaskan prinsip-prinsip 1. Prinsip konservasi energi pada sistem peralatan
konservasi energi pada thermal dimengerti
teknologi pengguna energi 2. Prinsip konservasi energi pada sistem kelistrikan
dimengerti
3. Prinsip konservasi energi pada sistem kendali
(control) dimengerti
3. Menjelaskan prinsip-prinsip 1. Proses produksi dianalisis
konservasi energi pada 2. Neraca massa dianalisis
proses produksi 3. Neraca energi dianalisis
4. Parameter operasi dianalisis
Elemen Kompetensi 1
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengenalan dan pemahaman tentang pemanfaatan
energi yang efisien dan rasional

PRINSIP KONSERVASI ENERGI


Kriteria Unjuk Kerja (KUK)

1. Jenis energi dianalisis


2. Indikator kinerja pemanfaatan energi dipahami
3. Pengoperasian fasilitas utiliti dianalisis
4. Pengoperasian fasilitas produksi dianalisis
5. Pemeliharaan dan perawatan fasilitas energi dianalisis
6. Dampak lingkungan dianalisis
UNIT KOMPETENSI 1

Kode Unit : JPI.KE01.001.01


Judul Unit: Menerapkan prinsip-prinsip konservasi energi
Uraian Unit: Unit kompetensi ini berkaitan dengan
pengenalan dan pemahaman tentang pemanfaatan energi
yang efisien dan rasional.

Tiga kata kunci :


• Pemanfaatan energi
• Efisiensi
• Rasional

Pemanfaatan energi
Pemanfaatan energi adalah kegiatan menggunakan energi, baik
langsung maupun tidak langsung, dari sumber energi (pasal 1 ketentuan
umum PP 70).
Efisiensi
• Efisien adalah nilai maksimal yang dihasilkan dari
perbandingan antara keluaran dan masukan energi pada
peralatan pemanfaat energi (Penjelasan PP 70 pasal 12 ayat 1).
Contoh : AC
Indikator efisiensi AC split
 Energy efficiency ratio (EER).
EER : Efek pendinginan (Btu/Jam) / Energi Input (W).
 Coefficient of performance (COP)
COP: Efek pendinginan (kW) / Energi Input (kW).
Rasional
Penggunaan sesuai kebutuhan menurut akal sehat.

Lampu luar nyala siang hari.


Efisien, Efektif & Rasional .??

Tidak efektif

AC (COP = 2.5)

Tidak Efisien
Tdk Rasional …???

8
Sistem Pemanfaatan Energi
Pemanfaatan Energi Yg Efisien dan Efektif
Jenis Energi di Industri

Fuel A
? Fuel B

• Jenis energi di industri bervariasi


• Bahan bakar fossil seperti batubara, minyak dan gas bumi adalah bahan
bakar yang paling banyak digunakan dalam proses industri.
• Masing-masing jenis energi memiliki nilai kalor dan harga yg berbeda
Peristilahan Energi
Beberapa peristilahan energi yang sering digunakan :
• Menurut bentuk material, jenis energi diklasifikasikan atas .
– Energi padat
– Energi cair
– Energi gas
– Energi listrik
• Menurut tingkat pemanfaatan, klasifikasi energi adalah
– Energi primer; yaitu energi yang tersedia di alam (belum diolah) misalnya
batubara, gas bumi, panas bumi, gambut, dari aliran misalnya tenaga air,
angin, atau tenaga matahari.
– Energi sekunder ; yaitu energi primer yang telah diubah dalam beberapa
tingkatan, misalnya batubara menjadi energi panas (diubah satu tingkat),
tenaga air menjadi listrik (diubah dua tingkat – dari tenaga air ke energi
mekanik dan dari energi mekanik menjadi energi listrik)
– Energi final; yaitu energi yang dimanfaatkan oleh pemakai akhir (final user),
contoh tenaga listrik.
– Energi bermanfaat (useful); yaitu energi dalam bentuk panas, cahaya, kerja,
dll yang bermanfaat dalam keperluan manusia.
Ketersediaan Dan Harga Bahan Bakar
• Untuk kebutuhan proses maupun utilitas industri seperti furnace, boiler dll,
adakalanya menggunakan beberapa macam jenis bahan bakar.
• “ Dual fuel “ burner dapat menggunakan baik gas alam / LPG atau minyak
solar. Gas alam (nilai kalor = 8850 kcal/Nm3) yang disupply dari
Perusahaan Umum Gas Negara (PGN) (dalam kubik meter) tarif di buat
berdasarkan kontrak antara PGN dengan konsumennya.
• Dewasa ini harga jenis energi berdasarkan dollar dan rupiah
• Untuk bahan bakar gas, harga untuk industri ditentukan dalam dollar atau
rupiah per million BTU. Satu million BTU setara dengan 28,475 Nm 3,
sedangkan untuk minyak solar atau HFO harga adalah rupiah per liter.
• Untuk batubara, harganya tergantung dari nilai kalor dan ukurannya.
Misalnya untuk pulau Jawa di Cirebon (PT TBI) untuk jenis batubara TBI-10
(0-50 mm), harga sampai di tempat (Mei 2001) adalah Rp 285.000/ton,
sedangkan untuk TBI-100 (0-20 mm), harganya adalah Rp 225.000/ton..
Perbandingan Harga Beberapa Bahan Bakar
• Biaya energi untuk keperluan proses atau untuk menghasilkan
suatu produk tergantung pada sumber dan jenis energi yang
digunakan.
• Harga energi di bawah ini adalah contoh perbandingan harga
untuk menghasilkan 1 ton uap per jam dari beberapa bahan
bakar di industri (Mei 2001).
KUK : Jenis Energi Dianalisis
Jenis energi dianalisis maksudnya adalah :
• Pemakaian energi dikelompokkan berdasarkan :
– Sumber dan jenis energi
– Unit pengguna energi
• Harga energi dihitung per satuan unit : Rp/kcal
• Supply chain (rantai pasokan) energi diuraikan :
oPLN
oPembangkit sendiri •Kapasitas,
oBBM, Batubara, Gas dll. •Distribusi pemanfaatan
1. Sumber energi menurut Jenis

16
2. Sumber energi menurut Unit pengguna

17
3. Sumber energi menurut jenis & unit pengguna

18
Jenis & Kelompok Pengguna Energi
Sumber energi yang signifikan :

 Konsumen Energi Terbesar adalah : Unit V : 40 %,


• Unit konsumen energi terbesar ke dua dan ke 3 :
 Unit IV : 30 %,
 Unit I : 15 %,
 Sisanya Unit II&III =15 %.
• Sumber energi yang terbesar adalah BBM (20 %).

Sumber
energi
prioritas

Unit
prioritas
Konsumen Energi Signifikan

• Prioritas Konservasi Energi adalah pengguna energi


utama atau konsumen yg konsumsi energi/biaya besar.
Biaya energi Menurut Sumber (Rp/kcal)

Sumber
energi
termahal
Biaya Energi Menurut Konsumen & Jenis Energi

Uni Jenis Konsumsi Energi (10 6 Biaya energi Juta


t Energi kKal) Rp
V BBM (Solar) 200 186
Listrik 125 129
Unit
Batubara 75 30.75 dengan
IV BBM (Solar) 120 111.6 biaya
terbesar
Batubara 100 41
Listrik 22 22.08
I BBM (Solar) 60 55.8
Batubara 40 16.4

Listrik 20 20.08
Harga Energi Sumber Energi (Rp/ton)

Jenis BBM Harga Satuan Konsumsi bahan Biaya uap


(Rp/Unit) bakar per ton uap (Rp/ton)
Minyak Solar 8000 Liter 77,89 623.000
Minyak Diesel 9000 Liter 76,15 685.000
(IDO)
Minyak Bakar 8000 Liter 72,77 582.000
(Residu)
Gas Alam (*) 9500 Kubik meter 79,76 757.000
Batubara (**) 2500 kg 117,19 293.000
(0-20 mm)
Batubara (***) 1725 kg 129,31 223.000
(0-50 mm)

*) nilai kalor : 8850 kcal/Nm 3 ; **) = 6200 kcal/kg : ***) = 5700 kcal/kg
Sumber energi
termurah
2. KUK : Indikator Kinerja Pemanfaatan Energi Dipahami

Maksudnya adalah : Besaran yang mengindikasikan kinerja


pemanfaatan energi pada suatu sistem pemanfaatan energi.
 Efisien tidaknya pemakaian energi dapat dilihat dari indikator kinerja pemanfaatan
energi.
 Indikator kinerja penggunaan energi dikenal dengan intensitas energi atau konsumsi
energi spesifik.
 Intensitas energi adalah salah satu cara untuk mengetahui kinerja
pemanfaatan energi terhadap output atau inputnya
 Indikator kinerja pemanfaatan energi umumnya diartikan sebagai perbandingan
antara :
◊ Output dengan Input energi
◊ Input energi dengan output
◊ Input energi dengan input bahan baku
◊ Input energi per periode waktu
◊ Periode proses atau siklus waktu per proses.
Satuan Indikator Kinerja Pemanfaatan Energi

Indikator kinerja pemanfaatan energi dapat dinyatakan dalam :


INPUT ENERGI
 Satuan fisik energi yang dikonsumsi seperti :
o liter bbm, ton setara minyak
o ton batubara,
 Satuan energi seperti :
o kcal, kWh,
o kJ.
OUTPUT
 Satuan fisik produk atau satuan energi yang dihasilkan (output) seperti :
o ton produksi, kwintal
o ball, meter kubik, meter.
o kWh

INPUT BAHAN BAKU


 Satuan fisik bahan baku yang digunakan seperti :
o ton, kwintal
o m3.
 Satuan periode/waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau
jumlah siklus proses per satuan waktu seperti :
o menit
o siklus proses per hari
Satuan Indikator Kinerja Pemanfaatan Energi

Indikator kinerja pemanfaatan energi dapat dinyatakan dalam :

 Input Energi Dengan Output


o Liter/ton; kWh/ton;kJ/m3.
o kWh/ton; kcal/ton; kJ/m3
o kWh/ball
o Kcal/kWh

• Output Dengan input Energi


o ton /liter;
o km/liter
• Input Energi dengan Input Bahan Baku
o kcal/ton, kcal/kwintal
o kWh/m3.

Periode/waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jumlah siklus


proses per satuan waktu seperti :
o tap to tap time (menit)
o Heat per day (siklus proses per hari).
Manfaat Indikator Kinerja

Dalam pengelolaan energi indikator kinerja digunakan untuk :

• Mengevaluasi efisiensi pemanfaatan energi,


• Memantau perubahan efisiensi energi,
• Mengembangkan kebijakan energi,
• Memfasilitasi kemungkinan energi efisiensi untuk saling dibandingkan
• Membuat proyeksi kebutuhan energi.
• Menentukan dan memonitor target efisiensi energi.
• Mengevalusi efektifitas program efisiensi energi.
• Mengembangkan kebijakan baru perbaikan efisiesi.
Aplikasi Indikator Kinerja Energi

• Menentukan sasaran program efisiensi energi.


• Sasaran secara umum didefinisikan dengan
besaran yang ingin dicapai dalam periode
tertentu.

 Targetpeningkatan efisiensi %
 Perbaikan intensitas (kWh/kg)
Aplikasi - Perencanaan Energi.

Bagi pembuat kebijakan, indikator efisiensi energi digunakan


untuk membuat target dan analisis pencapaiannya.
 Menentukan target dan memonitornya.
 Mengevalusi efektifitas suatu program yang didisain untuk
meningkatkan efisiensi energi.
 Mengembangkan kebijakan baru yang diharapkan dapat merespon
perbaikan efisiesi.
 Membuat perkiraan energi, demand-supply berdasarkan informasi
efisiensi energi.
Aplikasi - Asesmen Potensi Penghematan Energi.

• Potensi penghematan energi dengan langkah perbaikan


efisiensi energi dikenal dengan “best practice” performance.
• Konsep ini cocok digunakan untuk indikator efisiensi fisik,
• Potensi penghematan energi dapat diidentifikasi dengan
membandingkan kecendrungan konsumsi energi spesifik
atual (SEC) dengan trend estimasi konsumsi energi spesifik
best practice (SECBP).

SECBP SEC
Asesmen Potensi Penghematan Energi (lanjutan).

 Perbedaan antara SEC dan SECBP untuk periode


tertentu mengindikasikan perkiraan potensi
penghematan energi relatif terhadap best practice
pada periode dimaksud

Potensi penghematan energi :

(SECatual - SECBP) / SECatual x 100 %.


Faktor Mempengaruhi Kinerja Pemanfaatan
Energi.
Indikator kinerja berkaitan dengan :
 Teknologi peralatan/proses yg digunakan
 Level produksi
 Operasi - pemeliharaan sistem pemanfaatan energi .

Oleh karena itu perbaikan kinerja berkaitan dengan teknologi yang


digunakan, tingkat pruduksi, pengoperasian dan pemeliharaan
fasilitas energi.
3. KUK - Pengoperasian Dan Pemeliharaan di analisis

Maksudnya untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi


efisiensi operasi. Misalnya :
 Prosedur Operasi
 Pemeliharaan
 Level produksi /beban operasi.
Pengoperasian & Pemeliharaan
• Pengoperasian dan pemeliharaan adalah salah satu
faktor yg mempengaruhi kinerja dan efisiensi operasi
peralatan energi
• Selain mempengaruhi efisiensi, pengoperasian &
pemeliharaan juga mempengaruhi umur operasi
peralatan.
• Umur peralatan produksi akan lebih panjang jika
dioperasikan sesuai disain kapasitas dan dipelihara
sesuai dengan prosedur yg benar,
• Penerapan O& M yang benar tidak menimbulkan
masalah karena dengan demikian kondisi operasi
yang diharapkan (bersih, dingin, kering, dengan
pelumasan yang benar, dll) dapat diperoleh .
PENGOPERASIAN
Intensitas energi vs tingkat produksi (tipikal)

•Semakin tinggi tingkat produksi semakin baik intensitas energinya


• Oleh karena itu sistem energi sebaiknya dioperasikan sesuai kapasitasnya.
Intensitas Energi VS Level Produksi
Industri
terboros

Industri
kebanyakan

Industri
terbaik
Parameter Operasi vs Intensitas energi
(Industri peleburan baja)

Dalam hal ini parameter operasi adalah :


• Desitas/jumlah bahan baku (kg Scrap)
• Suhu Tapping (C)
Contoh :
Intensitas energi VS Parameter Operasi
(Electric Arc Furnace - Peleburan Baja)

Parameter operasi : Tap to tap time (Menit)

Kapsitas/heat Tap to tap time SEC


Industri
[ton] [min] [kWh/ton]

1 28 90 638
2 50 80 520
3 85 65 480
4 53 75 471
5 20 90 630
6 15 90 700
7 25 80 624
Parameter Operasi Peralatan Pemangaat Energi - Pompa

BEST EFFICIENCY POINT – MESIN POMPA

 "BEP" - Best Efficiency Point


(lihat gambar) merupakan titik
operasi dengan efisiensi
tertinggi,
 “BEP” juga titik dimana
kecepatan aliran dan tekanan
fluida pada impeller dan
rumah pompa (volute) adalah
sama.
Pengaruh operating point pada mesin pompa

• Umur bearing, seal sangat dipengaruhi oleh


depleksi poros (operating point)
Reliability & Biaya operasi Pompa
• Reliability dan biaya operasi pompa tergantung operating point
• Semakin jauh pompa dioperasikan dari BEP semakin turun efisiensi, reilibility dan semakin
besar biaya operasi dan pemeliharaan
Pengoperasian Vs Biaya Pemeliharaan Pompa

Biaya pemeliharaan pompa terrrendah


pada operating point
Kondisi Operasi : Kiln

Perbedaan suhu yang tinggi adalah indikasi


 Pemborosan energi
 Perlu tindakan perbaikan.
Pemeliharaan Motor
• Efisiensi motor mempengaruhi umur operasinya. Umur motor akan lebih lama dan tidak
menimbulkan banyak masalah apabila dipelihara dengan baik sehingga selalu bersih, dingin,
kering dan dengan pelumasan yang benar.
• Motor-motor yang dipasang di lingkungan yang harus sering dibersihkan. Untuk daerah
dengan kelembaban tinggi umur motor lebih pendek.
• Kerusakan bearing dapat disebabkan oleh pemeliharaan kurang, atau karena dioperasikan
pada suhu ambient yang tinggi misalnya karena adanya sumber panas disekitar motor.
• Motor yg efisien rugi-rugi panasnya sedikit dan masih dalam toleransi yang diijinkan.
• Pelumasan memberi konstribusi terhadap umur bearing dan reliability. Karena sumber panas
bearing kebanyakan berasal dari gulungan (winding) stator, ini berarti semakin rendah suhu
winding semakin baik bagi bearing motor.
• Masalah lain yang sering muncul pada motor adalah kerusakan mekanikal misalnya akibat
aligment problems.
• Dengan kata lain pemeliharaan dan efisiensi motor memberi konstribusi terhadap usia dan
efisiensi motor .
Motor Dan Pompa
Misaligned Motor & Pumps

Ciri Tipikal pompa misaligned.

Suhu ujung kopling dan bearing motor tinggi.


Selisih suhu bearing pompa yang tinggi.
ISO CD 18434-1
Condition monitoring and diagnostics of machines
—Thermography —
Kriteria Assesment
(Relative Temperature Criteria) Misaligned pumps

• Normal : s/d 10°C di atas reference or baseline


• Sedang : antara 10°C - 20°C di atasreference or baseline
• SERIOUS : antara 20°C - 40°C di atas reference or baseline
• CRITICAL : lebih besar dari 40°C diatas reference or baseline
Pemeriksaan Thermography
Motor Pompa
Reference of Infrared Thermography Inspection

Table : Symmetrical Load

Symmetrical Load

Differential Temp. 3

< 5°C 5°C - 10°C 11°C - 20°C 21°C - 40°C > 40°C

Maximum Temp. 3

< 60°C < 75°C Normal LOW MEDIUM HIGH CRITICAL

INFORMATION
60°C – 100°C 75°C – 100°C MEDIUM HIGH CRITICAL CRITICAL
OF
OVERLOADING

INFORMATION
> 100°C > 100°C CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL
OF HIGH
OVERLOADING
a b
Reference of Infrared Thermography Inspection
Table 2 : Reference Conditional Explanation of Symmetrical Load

Reference Conditional Explanation

No. Note

All equipment connection including busbar, contactor, breaker, cable, capacitor, motor and transformer exceeds
1.
its minimum temperature limit will deteriorate its insulation.

For general reference, use:

NEC Handbook (National Electrical Code, NFPA 70) 2005, Article 110.14(C)(1)(a) for circuits rated 100 amperes
2. a.
or less (14 AWG through 1 AWG conductors).

NEC Handbook (National Electrical Code, NFPA 70) 2005, Article 110.14(C)(1)(b) for circuits rated over 100
b.
amperes (larger than 1 AWG)

Termination/conductor life time will be halved at exceeding 10OC in the limit temperature. The limit temperature =
3.
60OC (if refer to point 2(a) above), or 75OC (if refer to point 2(b) above),

Use NEC Handbook (National Electrical Code, NFPA 70) 2005 Table 310.16 Allowable Ampacities of Insulated
4.
Conductors Rated 0 Through 2000 Volts.
5. Four level severity in infrared inspection :

LOW Requires monitoring and a check-up at the earliest convenient time

MEDIUM Requires attention

HIGH Requires attention as soon as possible

CRITICAL Requires immediate attention

6. Critical case should inform related section immediately

7. Critical case also include the happen of melting in connection

8. Determine the level of severity, in the back ground temperature about 30OC
MOTOR

Motor :
Suhu motor tinggi karena :

• Over loading
• Misaligned pumps
• Voltase tidak seimbang
• THD
Pemeliharaan Instalasi Uap Luar (Outdoor)

Isolasi pipa instalasi uap outdoor yang kurang terawat akan


menimbulkan rugi-rugi panas dari permukaan dan rugi-rugi energi
akibat pipa isolasi basah air hujan.

Instalasi Luar (Out Door)


Isolasi Pipa Panas
PRODUKSI DAN KONSUMSI STEAM PRODUKSI DAN KONSUMSI STEAM
(MUSIM HUJAN) (MUSIM KEMARAU)
5. Dampak lingkungan dipahami
Bagaimana mengestimasi emisi

Fuel

• Emisi = bahan bakar x faktor emisi


• Faktor bahan bakar terdapat dalam tabel
• Untuk batu bara: Batubara dari berbagai negara memiliki faktor
emisi yang berbeda (tabel)
…dengan bahan bakar lebih dari satu
jenis
?

Fuel A
Fuel B

• Bahan bakar yang berbeda memiliki Different fuels have


different emission factors
• Emisi = bahan bakar A x faktor A + bahan bakar B x faktor
B (tabel)
…dengan “impor” listrik
?

Listrik

• Emisi = penggunaan listrik x faktor emisi listrik untuk


negara, yang menghasilkan listrik (tabel)
…dengan impor/ekspor energi
?

Heat/power

Bahan bakar

• Hitung emisi dari penghasil listrik (seperti biasa)


• Kurangi emisi dari energi/panas/tenaga listrik yang
diekspor
• Tambahkan emisi dari tenaga listrik yang diimpor
(dikalkulasi seperti biasa)
Apakah kita memasukkan emisi dari
transportasi?

• Ya…
• …tapi hanya transportasi bahan baku,
bahan bakar, produk dll (bukan transport
personel / staf)
• …dan hanya transportasi yang diorganisir
dan dibayar oleh perusahaan
?+?
Contoh

Emisi proses:
12.000 t batubara dari China
1500 t CH4

• Faktor Emisi dari batu bara China adalah 1.52 t CO2/t


batubara (tabel 9)
• Emisi CO2 emisi dari bahan bakar 12.000 x 1.52 = 18 240 t
• GWP dari CH4 adalah 21 (table 8)
• CO2 ekuivalen yang diemisikan dalam bentuk CH4 adalah:
1500 x 21 = 31 500 t
• Total emisi GHG sebagai CO2 ekuivalen adalah:
18 240 + 31 500 = 49 740 t
Kalkulator GRK

Kalkulator GRK didasarkan pada metodologi


UNEP/IPCC untuk pengitungan emisi GRK
Tujuannya adalah untuk menciptakan metode
yang umum dalam pelaporan emisi GRK
Dapat digunakan untuk semua organisasi,
variasi terhadap pemakaian bahan bakar
yang berbeda
Membantu untuk menterjemahkan target
emisi GRK secara bijak, seperti yang
ditetpakan oleh Protokol Kyoto untuk level
industri.
GERIAP-NPC 17 64
Konversi batubara ke Emisi GRK
Konsumsi batubara (1000 ton/tahun) di suatu industri di Thailand
menjadi emisi GRK dengan menggunakan kalkulator GRK.
Faktor Emissi (Emission Factor) untuk batubara di Thailand adalah
1.85 ton CO2 /ton batubara yang digunakan

Emisi GRK = Faktor Emisi x Konsumsi batubara


= 1.85 x 1000
= 1850 ton emisi Karbon dioksida

Default Emission Factor untuk batu bara adalah


1.84

65
Emisi GRK untuk penggunaan berbagai bahan
bakar

Bahan Konsumsi Emission T CO2


bakar bahan bakar Factor
per tahun (Ton)
Batubarau 500 X

Refinery 3502 X
Stock

Petroleum 45 X
coke

TOTAL 4047

GERIAP-NPC 17 66
Emisi GRK untuk penggunaan berbagai bahan
bakar
Bahan Konsumsi Emission t CO2
bakar bahan bakar Factor t
per tahun (Ton) CO2
Batu bara 500 X 1.85 = 925

Refinery 3502 X 3.25 = 11382


Stock
Petroleum 45 X 3.09 = 139
coke
TOTAL 4047 1246

Konsumsi batu bara total = 4047 ton


Emisi total CO 2 yang dilepaskan = 12446 t CO 2
CO2 Emission Factor untuk pengilangan = Total CO 2 / Total input BB
= 12446 / 4047 = 3.075 t CO2 per ton bahan bakar
67
Emisi GRK untuk Listrik di Utilitas

Tersedia data IEA untuk faktor emisi untuk


penggunaan listrik per negara (t CO2/kWh)

Emisi GRK (t CO2) = Emission Factor(t CO2/kWh) X konsumsi kWh

Suatu perusahaan mengkonsumsi 100000 kWh


(Unit) listrik per tahun. Hitung berapa emisi
GRK?

68
Emisi GRK dari Proses Industri

Suatu proses yang mengemisikan GRK dilaporkan dalam ton dan


dikonversikan ke dalam CO 2 Ekuivalen
Global Warming Potential (GWP) untuk 100 tahun ke depan
dipergunakan sebagai suatu faktor konversi

Jika konsumsi CFC


11 adalah 100 ton.
Berapa emisi CO2
(ton)?

GERIAP-NPC 17 69
Transportasi darat dan hubungannya dengan
emisi GRK
 Transportasi Kendaraan Jalan Raya
Kendaraan yang disewa
 Transport Non-Jalan Raya

Transport Unit Basic Unit CO2 EF CO2 EF Jumlah


Mode tCO2 / km tCO2 / mile CO2
Mobil Km / mil 0.00019 0.00029
Bensin
Mobil Km / mil 0.00016 0.000251
Diesel

Mobil Km /mil 0.0078 0.00126


HGV

70
GHG Calculator:
1. fuel consumption

Fuel Annual Fuel Emission t CO2


Consumption Factor t CO 2
(Tonnes)
Coal 500 X 1.85 = 925

Refinery 3502 X 3.25 = 11382


stock
Petroleum 45 X 3.09 = 139
coke
TOTAL 4047 12446
GHG Calculator:
2. electricity use

Electricity Annual electricity Emission t CO2


consumption Factor t CO2
(kWh)
Imported 1,000,000 X 0.000618 = 61.8

Exported 100,000 X 0.000618 = 6.18

TOTAL 8,000 55.62

Exported electricity is not included in the total


GHG Calculator:
3. industrial processes

Emission Annual Emission t CO2


source consumption Factor t CO2
(tonnes)
CFC 11 0.1 X 3400 = 340

Lime 10,000 X 0.396 = 3960

TOTAL 8,000 4300

CO2 is released when lime is burned


GHG Calculator:
4. transport
Transport Annual travel (km) EF tCO 2 / km t CO2
mode
Car 20,000 0.00019 = 3.8
Petrol
Car 100,000 0.00016 = 16
Diesel

Train 150,000 0.00034 = 51

TOTAL 270,000 70.8


GHG Calculator:
Aggregation

Source t CO2

1 Fuel use 12446

2 Electricity use 55.62

3 Industrial process 4300

4 Transport 70.8

TOTAL 16872
Selesai

Anda mungkin juga menyukai