Anda di halaman 1dari 10

Makalah

ISU KEBANGKITAN PKI DALAM MAJALAH GATRA EDISI 5-8 OKTOBER 2017

“PANCASILA SAKTI, PKI SELESAI”

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Media Massa

Disusun Oleh :

Fajriani Liza Agustina 1154050063

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Hidup ini dikendalikan media massa. Kalimat itu tak dapat kita pungkiri lagi. Jika
kita amati, animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program komunikasi
melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film. Dalam era
kompetensi, era komuniasi, dan era perang citra atau lebih dikenal dengan era
globalisasi, luberan informasi menjadi suatu hal yang tida dapat dibendung lagi. Setiap
orang pasti diterpa dan menerpakan dirinya kepada media massa cetak dan elektronik,
termasuk pada media online sebagai hasil perkembangan teknologi komuniasi yang
sudah ada.
Suka tidak suka, senang tidak senang, individu atau masyaraat tidak bisa lagi
menghindari gencarnya pesan-pesan komuniasi yang disajikan media massa. Sama
halnya dengan gencarnya berita mengenai kebangkitan PKI di Indonesia. PKI, yang
merupaan kepanjangan dari Partai Komunis Indonesia saat ini tengah marak di
Indonesia. Bahkan isu kebangkitan dan kemunculannya pun sudah beredar di seluruh
penjuru Indonesia. Tak bisa dipungkiri lagi, PKI sangatlah dekat dengan bangsa kita,
Indonesia. Wajar, bila berita isu kebangkitan PKI membuat masyarakat Indonesia resah,
terutama para pendahulu.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan PKI ?
2. Teori komunikasi?
3. Bagaimana tanggapan anggota komunitas kita Indonesia terhadap isu kebangkitan
PKI?
4. Bagaimana keterkaitan teori komunikasi massa terhadap berita “Isu Kebangkitan
PKI”?
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Pendekatan dan jenis penelitian


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bagman
dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Sedangkan Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan peristilahannya.
Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara holistik,
memposisikan manusia sebagai alat penelitian, melakukan analisis data secara induktif,
lebih mementingkan proses daripada hasil serta hasil penelitian yang dilakukan
disepakati oleh peneliti dan subjek penelitian.
2.2. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Penulis menyiapkan pedoman
wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan dengan teori yang
digunakan dalam penelitian ini dan disesuaikan dengan pokok permasalahan dalam
penelitian ini. Pokok permasalahan ini dapat berkembang sehingga penulis menemukan
informasi lain yang berhubungan dengan pokok permasalahan tersebut selama
wawancara berlangsung.
2.3. Teknik pengumpulan data
a. Wawancara secara mendalam (in-depth interview). Esterberg (dalam sugiyono
2009:317) mengemukakan bahwa wawancara adalah pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Tipe wawancara yang digunakan dalam penelitian
ini bersifat semi terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta
pendapat dan ide-idenya (Sugiyono, 2007).
b. Dokumen, yaitu proses melihat kembali sumber-sumber data dari dokumen yang ada
dan dapat digunakan untuk memperluas data-data yang telah ditemukan. Adapun
sumber data dokumen diperoleh dari lapangan berupa buku, arsip, majalah bahkan
dokumen perusahaan atau dokumen resmi yang berhubungan dengan fokus penelitian.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Apa itu PKI


PKI yang merupakan kepanjangan dari Partai Komunis Indonesia, merupakan
partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Soviet. Sampai
pada tahun 1965 anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan
pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta
anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota.
Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi penulis dan artis dan pergerakan
sarjananya, PKI mempunyai lebih dari 20 juta anggota dan pendukung.
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi
lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana
mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah
ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal
dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”.
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat
kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua
adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme
juga disebut anti liberalisme.
3.2. Teori Komunikasi Massa
a. Teori Peluru
Teori peluru ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat
perkasa, dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator
dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak
berdaya.
b. Teori persamaan media (media equation theory)
Dimana khalayak atau manusia menganggap media sebagai orang, ada sebuah
tayangan yang sedih,dia justru merasa senang atau justru merasa marah.
c. Teori jarum suntik (hypodermic needle theory)
Teori ini merupakan teori yang dapat membuat manusia atau khalayak terpengaruh
perilakunya dengan beritanya maupun iklan. Contohnya: Perang antara Amerika
Serikat dan Spanyol pada tahun 1898,merupakan kejadian yang didorong oleh koran
yang diterbitkan oleh William Randolph Hearst.
d. Teori ketergantungan (dependency theory)
Teori ini menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media,untuk
memenuhi kebutuhannya ,maka media tersebut akan menjadi semakin penting atu
perkasa untuk orang tersebut. Contohnya: Bila anda menyukai gosip,anda akan
membeli tabloid gosip,dibandingkan dengan membeli korang kompas. Oleh karena
itu maka teori berkaitan dengan teori praktis,yang dimana dalam teori tersebut
dijelaskan bahwa kebutuhan khalayak atau pemirsa akan kebutuhan media sangat
e. Teori penggunaan dan pemenuhan kepuasaan (uses and gratification)
Teori uses and gratification ini berkaitan dengan teori praktis,dimana dalam teori
tersebut dijelaskan bahwa khalayak sangat membutuhkan kegunaan tayangan
sepakbola saat musim Liga Bola,untuk memenuhi kepuasaan akan media
tersbut,dengan demikian maka,tayangan yang lain akan dilupakan dan dipindahkan
ketayangan sepakbola tersebut.
f. Teori penentu agenda(agenda setting theory)
Teori agenda setting ini beraitan dengan teori kritis,dimana dalam teori tersebut
dijelaskan bahwa setiap media dianggap penting oleh khalayak untuk penentuan
kebenaran informasi kedalam agenda publik,sehingga kehadiran media bisa
mempengaruhi hukum pemerintahan. Contohnya seperti pemilihan presiden
2014,maka media televisi akan digunakan sebagai media kampanye atau
politik,dalam penentu agenda publinya sangat kuat.

3.3. Pancasila Sakti, PKI Selesai


Dalam majalah Gatra edisi 5-11 oktober 2017 dengan judul “Pancasila Sakti, PKI
Selesai” Brigjen Denny menyatakan bahwa paham ideologi komunis kini mulai
dimunculkan kembali oleh sekelompok orang. Indikasi dari penyebaran ideologi
komunis terlihat dari pernyataan tokoh tertentu yang mendukung seminar tentang
komunisme dan munculnya simbol-simbol komunisme. Dia mengingatkan, ancaman itu
memang belum sampai mengganggu stabilitas serta pembangunan nasional. Bahaya yang
ditimbulkan merupakan bahaya laten.
Pancasila menjadi penjamin persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang
majemuk. Apabila bangsa ini tidak mampu menjaga ideologi pancasila, tidak bisa
dibayangkan apakah negara dan bangsa ini bisa bertahan sebagai indonesia. Walaupun
saat ini tindakan dan aksi komunis tidak seperti kelompok teroris, bangsa Indonesia tidak
boleh lengah terhadap adanya indikasi pemunculan paham komunis.

3.4. Hasil Penelitian


a. Wawancara dengan informan (anggota tetap komunitas Kita Indonesia kota Bandung)
terhadap isu kebangkitan PKI
No Pertanyaan
1 Apa yang anda ketahui tentang PKI dan PKI menurut pandangan anda seperti
apa?
2 Beberapa pekan belakangan, isu mengenai kebangkitan PKI mencuat apakah
anda mendengarnya? Jika iya, anda mendengar di media apa? Dan bagaimana
tanggapan anda terhadap berita tersebut?
3 Terkait isu kebangkitan PKI tersebut, menurut anda apakah benar PKI bangkit
lagi? Jika mereka memang bangkit, bisakah mereka hidup diera keterbukaan
yang luar biasa seperti saat ini? Ataukah berita kebangkitan itu hanya isu
belaka?
4 Jika kebangkitan PKI itu hanya isu belaka, apakah ini bisa dikatakan ada
keterkaitan dengan perpolitikan di Indonesia? Jika ada keterkaitannya, siapakah
yang paling diuntungkan dari mencuatnya isu ini dan apa tujuan akhir dari
mencuatnya isu ini?
5 Dari maraknya berita mengenai kebangkitan PKI tersebut, apa yang harus
dikhawatirkan, diwaspadai, dan apa yang harus dilakukan?
6 Jika nanti komunis sudah ada, apa yang bisa anda perbuat? Dan seberapakah
daya ancam pki dimasa mendatang?

Respon Narasumber terhadap pertanyaan wawancara:


1. Supra Yogi (Anggota tetap Komunitas Kita Indonesia Kota Bandung)
Secara garis besar, pki menurut golongan kiri menganggap golongan kanan itu
kejam setelah tahun 65 dan golongan kanan menganggap golongan kiri itu kejam
sebelum tahun 65. Bukan hanya mendengar, tapi menurut saya sudah ada bukti
bahwa PKI mulai eksis kembali. Saya mendengarnya dari media televisi karena
menurut saya televisi merupakan media yang praktis saya bisa melihat dan
mendengar sekaligus. Itu bukan hanya sekedar isu belaka tapi nyata, bahwa PKI
sudah mulai terlihat pergerakannya dan eksistensinya dan berbicara tujuan akhir
menurut saya tujuan akhir mereka merubah ideologi pancasila dengan komunis.
Yang perlu dikhawatirkan, generasi yang akan datang. Karena minimnya
pengetahuan mereka tentang PKI dan berbicara tentang ideologi harus benar-benar
diresapi lagi.
2. Wasis Lestari (Anggota tetap Komunitas Kita Indonesia Kota Bandung)
PKI menurut saya itu partai komunis indonesia. PKI itu menganut paham komunis
dan berkembang sejak kemerdekaan RI. PKI sama saja seperti partai lainnya,
mereka memiliki basis massa kebanyakan petani dan rakyat kecil. Perihal
bangkitnya PKI, menurut saya itu hanya isu semata. Hanya untuk mengalihkan
isu-isu yang sedang berkembang di Indonesia. PKI menurut saya hingga saat ini
masih menjadi momok yang mengerikan bagi bangsa Indonesia. Mengingat itu
merupakan sejarah kelam, maka dari itu kita harus tetap melindungi pancasila dan
mempertahankan ideologi pancasila kita.
3. Ahmad Susanto (Anggota tetap Komunitas Kita Indonesia Kota Bandung)
PKI menurut saya itu, partai komunis indonesia yang berlambangkan palu arit
sebagai simbol perjuangan rakyat dengan warna bendera merah dan kuning. PKI
itu partai yang berfaham komunisme atau dengan kata lain berfaham yang
menganut ajaran karl max dan engels yang mengharuskan alat produksi dimiliki
bersama atau dikuasai oleh negara dengan tujuan pemerataan ekonomi secara
menyeluruh dengan selogan “sama rata sama rasa”. Ya saya mendengar beritanya
dibulan september saja. Media yang paling efektif menurut saya televisi karena
sumbernya luas dan lebih enak aja dibandingkan radio dan koran. Kebangkitan
PKI menurut saya, itu hanya isu belaka. Mana mungkin PKI bangkit lagi
sedangkan untuk bikin parpol saja harus punya uang milyaran dan sarat
administratif yang ribet dan jelimet. Secara ideologis mungkin masih ada yang
berfaham komunisme. Tapi ideologis dalam berbentuk partai lagi susah untuk bisa
bangkit lagi. Keterkaitan isu dengan perpolitikan di Indonesia menurut saya jelas
ada. Tujuannya apa? Tujuannya adalah member citra buruk di masyarakat tentang
kinerja pemerintahan saat ini. Isu PKI sengaja dihembuskan untuk kepentingan
politik dan mengganggu jalannya pemerintahan. Siapa yang diuntungkan? Ya
pihak oposisi. Bisa jadi ini untuk kepentingan pilpres 2019 nanti. Sangat kecil
kemungkinan PKI bangkit lagi. Mengingat sekarang ini disegala sektor sudah
dikapitalisasi. Mulai sumber daya air hingga pendidikan perguruan tinggi pun
menciptakan tenaga-tenaga yang dibutuhkan dipasar sehingga memperkuat
kapitalisme.
4. Yunsutomo (Anggota tetap Komunitas Kita Indonesia Kota Bandung)
PKI itu merupakan partai perkembangan daripada sejarah kelas buruh Indonesia
dalam memimpin kaum tani dan masa rakyat lainnya dalam perjuangan perwira
melawan imperialisme dan kaki tangannya, dalam perjuangan untuk
menumbangkan kekuasaan reaksioner dan mendirikan kekuasaan rakyat yang
bersendikan persekutuan mayoritas yaitu persekutuan buruh dan tani. Iya
sayamendengar isunya dari media elektronik pada saat ini. PKI kembali bangkit
setelah lama terkubur, pemicunya sendiri dari pemerintah yang salah satu keluarga
pki.
5. Nila Novita (Anggota tetap Komunitas Kita Indonesia Kota Bandung)
PKI itu sama seperti partai biasa. Sama seperti yang lainnya, yang
memperjuangkan hak untuk bebas namun mereka berlandaskan Marxisme-
Leninisme yang mana bertentangan dengan landasan negeri ini. Mengenai berita
PKI sendiri masih simpang siur karena PKI sendiri merupakan sejarah yang tak
bisa terlupakan dan terus ada. Terkait kebangkitan PKI, menurut saya itu isu
belaka karena tidak mungkin jika PKI itu bangkit lagi sedangkan sekarang saja
jika ketahuan itu PKI langsung di brantas. Saya mengetahui informasi ini melalui
media elektronik tv. Yang perlu diwaspadai itu menurut saya ideologinya bukan
PKInya. PKI bisa saja dituntaskan tapi ideologi itu tidak pernah mati dan terus
berkembang.

b. Keterkaitan teori komunikasi massa dengan isu kebangkitan PKI di majalah GATRA
Jika dikaitkan dengan teori dari Komunikasi Media Massa, ini bersinggungan dengan
teori stimulus respons (S-R theory) dimana menurut teori tersebut, bahwa kegiatan
mengirimkan pesan, sama halnya dengan menyuntikkkan obat yang bisa langsung
masuk ke dalam jiwa penerima pesan. Sebagaimana peluru yang memilii kekuatan
besar dan luar biasa apabila ditembakkan, maka sasaran tidak akan bisa menghindar.
Begitu pula dengan isu kebangkitan PKI ini. Masyarakat dibuat percaya dan resah
tanpa tahu kebenarannya. Sehingga menimbulkan keresahan-keresahan tersendiri.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang saya lakukan ialah maraknya isu mengenai
kebangkitan PKI yang beredar menyebabkan banyaknya pro dan kontra dari berbagai
pihak. Namun yang harus kita ambil dari peristiwa ini adalah sisi positifnya untuk
generasi muda yang saat ini gelap terhadap sejarah masa lalu. Melalui penayangan ulang
film G30SPKI, mencari tahu tentang kebenaran sejarah, dan memperkuat ideologi
pancasila membuat komunisme perlahan-lahan luntur.
Dari penelitian yang dilakukan peneliti, ternyata menurut data dari para informan,
hampir semua dari ke 5 inorman yang lebih memilih media massa televisi dibandingkan
koran.
DAFTAR PUSTAKA

Emzir.2012.Metodologi Penelitian Kualitatif:Analisis Data.Jakarta: Rajawali Pers


Mulyana, Deddy.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial Lainnya.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Zon, Fadli, dan M. Halwan Aliuddin.2005.Kesaksian Korban Kekejaman PKI 1948.Jakarta:
Komite Waspada Komunisme
Roosa, John.2008.Dalih Pembunuhan Massal Gerakan 30 September Dan Kudeta Suharto.
Jakarta: Institut Sejarah Sosial Indonesia dan Hasta Mitra
Pambudi, A.2006.Supersemar Palsu Kesaksian Tiga Jendral. Yogyakarta: Media Pressindo
Maulwi, Saelan.2001.Dari Revolusi ’45 Sampai Kudeta ’66 Kesaksian Wakil Komandan
Tjakrabirawa.Jakarta:Yayasan Hak Bangsa

Anda mungkin juga menyukai